You are on page 1of 5

MODUL MAGMA, KEGUNUNGAPIAN DAN GEMPA

A. MAGMA
Magma adalah cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk secara alamiah, bersifat mudah
bergerak (mobile), terbentuk pada suhu yang tinggi 900C-1100C dan berasal atau terbentuk pada
kerak bumi bagian bawah hingga selubung bagian atas. Magma juga mengandung Kristal dan
gelembung gas. Magma sering terkumpul dalam kamar magma pada gunung berapi.
Magma berperan penting dalam pembentukan batuan beku. Magma yang mempunyai berat
jenis ringan dari batuan sekelilingnya, akan berusaha untuk naik melalui rekahan-rekahan yang ada
dalam litosfer hingga akhirnya mencapai permukaan bumi. Apabila magma keluar melalui kegiatan
gunung berapi dan mengalir di atas permukaan bumi, yang kemudian dinamakan sebagai lava.
Di permukaan bumi, magma muncul di tiga lokasi yaitu di daerah pemekaran lempeng, di jalur
vulkanik yang berasosiasi dengan zona penunjaman lempeng, dan di daerah hot spot yang muncul di
lantai samudera. Magma yang muncul di zona pemekaran lempeng kerak bumi berasal dari mantel
dan membeku membentuk kerak samudera. Demikian pula magma yang muncul sebagai hot spot,
berasal dari mantel. Hot spot ini di lantai samudera membentuk gunungapi atau pulau-pulau gunung
api ditengah samudera.Sementara itu, magma yang muncul di zona penunjaman berasal dari kerak
samudera yang meleleh kembali ketika menunjam masuk kembali ke dalam mantel. Ketika berjalan
naik ke permukaan bumi, magma ini juga melelehkan sebagian batuan yang diterobosnya.
1. Komponen Magma
Karena suhu magma dan keberadaannya sangat jauh di dalam bumi, maka kita tidak dapat
mengambil sampel magma dan kemudian mempelajarinya untuk mengetahui komposisinya. Oleh
karena itu, untuk mengetahui komposisi magma dilakukan melalui pendekatan dengan mempelajari
batuan beku yang berasal dari magma yang membeku. Pendekatan dengan menganalisa batuan beku
masih kurang, karena belum dapat mengetahui komponen penyusun magma yang berupa gas. Untuk
mengetahui kandungan gas dalam magma dipelajari aktifitas vulkanisme.
Komposisi kimia magma sangat kompleks, 99% magma tersusun oleh 10 unsur kima, yaitu
Silikon (Si), Aluminium (Al), Besi (Fe), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Natrium (Na), Kalium (K),
Hidrogen (H) dan Oksigen (O).
Komposisi kimia magma dari contoh-contoh batuan beku terdiri dari:
Senyawa-senyawa yang bersifat non-volatile dan merupakan senyawa oksida dalam magma.
Jumlahnya sekitar 99% dari seluruh isi magma, sehingga merupakan major element, terdiri dari
SiO2, Al2O3, Fe2O3, FeO, MnO, CaO, Na2O, K2O, TiO2, P2O5.
Senyawa volatile yang banyak pengaruhnya terhadap magma, terdiri dari fraksi-fraksi gas CH 4,
CO2, HCl, H2S, SO2 dsb
Unsur-unsur lain yang disebut unsure jejak (trace element) dan merupakan minor element seperti
Rb, Ba, Sr, Ni, Li, Cr, S dan Pb.
2. Evolusi Magma
Magma dapat berubah menjadi magma yang bersifat lain oleh proses-proses sebagai berikut:
a. Hibridasi, adalah pembentukan magma baru karena percampuran dua magma yang berlainan
jenis.
b. Sintesis, adalah pembentukan magma baru karena proses asimilasi dengan batuan samping.
c. Anateksis, adalah proses pembentukan magma dari peleburan batuan pada kedalaman yang
sangat besar.
Dari akibat proses-proses tersebut magma selanjutnya mengalami perubahan dari kondisi awal
yang homogen dalam skala besar menjadi suatu tubuh batuan beku yang bervariasi.

Differensiasi magma adalah semua proses yang mengubah magma dari keadaan awal yang
homogen dalam skala besar menjadi massa batuan beku dengan komposisi yang bervariasi.

Proses-proses differensiasi magma, meliputi:


1. Fragsinasi, adalah proses pemisahan kristal-kristal dari larutan magma.
2. Crystal settling/ gravitational settling, adalah pengendapan kristal oleh gravitasi dari Kristalkristal berat Ca, Mg, Fe yang akan memperluas magma pada bagian dasar waduk. Disini
mineral slikat berat terletak di bawah.
3. Liquid immisibility, adalah larutan magma yang mempunyai suhu rendah akan pecah menjadi
larutan yang masing-masing akan membelah membentuk bahan yang heterogen.
4. Crystal flotation, adalah pengembangan Kristal ringan dari sodium dan potassium yang akan
memperkaya magma pada bagian atas dari waduk magma.
5. Vesiculation, adalah proses dimana magma yang mengandung komponen CO 2, SO2, S2, Cl2,
H2O sewaktu naik ke permukaan membentuk gelembung-gelembung gas dan membawa serta
komponen colatil sodium (Na) dan potassium (K).
6. Diffusiion, adalah bercampurnya batuan-batuan dinding dengan magma di dalam waduk
magma secara lateral.
3. Seri Reaksi Bowen
Pada proses pendinginan magma, sebenarnya pada magma tidak langsung semuanya membeku,
tetap secara perlahan dan bertahap mengalami penurunan suhu, bahkan pada kasus-kasus tertentu
mungkin cepat. Penurunan temperature ini disertai mulai pembentukan dan pengembangan mineralmineral yang diakibatkan penurunan suhu pada tubuh magma. Teori ini lebih dikenal dengan Teori
Bowen.

Dalam deret diskontinyu (discontinuous series), yang hanya tersusun oleh mineral ferromagnesian silicates, satu mineral berubah menjadi mineral lainnya oada kisaran temperatur
tertentu dengan melakukan reaksi terhadap sisa larutan magma.
Bila pendinginan berlangsung terlalu cepat dimana mineral yang telah ada tidak sempat bereaksi
seluruhnya dengan sisa magma, seringkali mineral tersebut memiliki selubung (rim) yang
tersusun oleh mineral yang terbentuk sesudahnya. Misalkan : olivine dengan rim piroksen.
Ketika biotit telah mengkristal, pada dasarnya semua besi dan magnesium di dalam larutan
magma telah selesai dipergunakan untuk membentuk mineral, maka berakhir pula deret
diskontinyu.
Demikian pula dengan deret kontinyu (continuous series), yang hanya dibangun oleh mineral
feldspar plagioklas. Plagioklas kaya kalsium terbentuk lebih dahulu, untuk kemudian ketika
temperature turun akan bereaksi dengan sisa larutan magma membentuk plagioklas yang sedikit
kaya sodium. Demikian seterusnya hingga semua kalsium dan sodium habis dipergunakan.
Bila pendinginan terlalu cepat, akan terbentuk zoning pada plagioklas, dimana plagioklas kaya
kalsium dikelilingi plagioklas kaya sodium.
Bila kedua deret tersebut telah selesai dan semua besi, magnesium, kalsium, dan sodium telah
habis, idealnya yang tersisa di dalam larutan magma hanyalah potassium, aluminium, dan silika.
Semua unsure sisa tersebut akan bergabung membentuk ortoklas potassium feldspar (KAlSi 3O8)
Jika tekanan air cukup tinggi, lembaran silika dalam bentuk mika muskovit akan terbentuk.
Sisanya, larutan magma didominasi oleh silika dan oksigen, akan membentuk mineral kuarsa
(SiO2)
Kristalisasi feldspar potassium dan kuarsa bukanlah deret reaksi, karena mereka terbentuk saling
independen.

4. Sifat Magma
Magma mempunyai dua sifat, yaitu sifat fisik dan sifat kimia. Adapun penjelasannya adalah
sebagai berikut:
a.
Sifat fisik magma
1)
Viskositas dan berat jenis magma
Berat jenis magma pernah diukur melalui percobaan terhadap obisidian, yang berkisar 2.4 2.9
g/cm3 (Charmichael, 1984).
Viskositas diartikan sebagai pelekat atau ketahanan substansi dengan gerak aliran. Magma yang
mempunyai viskositas rendah akan mempunyai fluidity tinggi (mudah mengalir) sehingga
lambat membeku. Magma yang mempunyai viskositas tinggi akan mempunyai fluidity rendah
(lambat mengalir) sehingga cepat membeku.
2)
Suhu magma
Pengukuran terhadap suhu magma dilakukan dengan pengukuran langsung di lapangan dan
dilakukan melalui percobaan laboratorium (aliran lava dianggap identik dan analog dengan
magma)
b.
Sifat kimia magma
Senyawa kimia pada magma, yang dianalisis melalui hasil konsolidasi di permukaan dalam bentuk
batuan gunungapi dikelompokkan menjadi:
1) Senyawa-senyawa yang bersifat non-volatile dan merupakan senyawa oksida dalam magma.
Jumlahnya sekitar 99% dari seluruh isi magma, sehingga merupakan major element, terdiri dari
SiO2, Al2O3, Fe2O3, FeO, MnO, CaO, Na2O, K2O, TiO2, P2O5.
2) Senyawa volatile yang banyak pengaruhnya terhadap magma, terdiri dari fraksi-fraksi gas CH4,
CO2, HCl, H2S, SO2 dsb
3) Unsur-unsur lain yang disebut unsur jejak (trace element) dan merupakan minor element seperti
Rb, Ba, Sr, Ni, Li, Cr, S dan Pb.

5. Klasifikasi Magma
a. Berdasarkan kandungan SiO2
1) Magma basaltik - kandungan SiO2 sekitar 45-55%, kandungan Fe dan Mg tinggi, kandungan
K dan Na rendah.
2) Magma andesitik - kandungan SiO2 sekitar 55-65%, kandungan Fe, Mg, Ca, K dan Na
menengah.
3) Magma reolitik - kandungan SiO 2 sekitar 65-75%, kandungan Fe, Mg dan Ca rendah,
kandungan K dan Na tinggi.
b. Berdasarkan kandungan gas
1) Hippomagma, adalah magma yang bersifat tidak jenuh gas dan dapat terbentuk pada
tekanan besar.
2) Pirromagma, adalah magma yang jenuh gas atau banyak mengandung gas.
3) Epimagma, adalah magma yang miskin gas sehingga bisa disamakan dengan lava yang
belum dierupsikan.
c. Berdasarkan genesa
1) Magma sintetik, adalah magma yang komposisinya berubah karena proses asimilasi.
2) Magma hybrid, adalah magma yang melalui proses hibridasi dua jenis magma yang terpisah
bercampur membentuk magma baru.
3) Magma anatektik, adalah magma baru yang terjadi akibat peleburan batuan pada kedalaman
yang besar melalui proses anateksis.

d. Tugas 1
1.
2.
3.
4.
5.

Jelaskan pengertian magma? Bagaimana komposisi magma?


Jelaskan proses differensiasi magma?
Jelaskan tentang teori bowen ?
Jelaskan tentang klasifikasi magma?
Jelaskan tentang pembentukan magma?

Diskordan
Tubuh batuan beku intrusif yang sejajar dengan perlapisan disekitarnya, jenis jenis dari
tubuh batuan ini yaitu :
1.

Sill, tubuh batuan yang berupa lembaran dan sejajar dengan perlapisan batuan
disekitarnya.

2.

Laccolith, tubuh batuan beku yang berbentuk kubah (dome), dimana perlapisan
batuan yang asalnya datar menjadi melengkung akibat penerobosan tubuh batuan ini,
sedangkan bagian dasarnya tetap datar. Diameter laccolih berkisar dari 2 sampai 4 mil
dengan kedalaman ribuan meter.

3.

Lopolith, bentuk tubuh batuan yang merupakan kebalikan dari laccolith, yaitu
bentuk tubuh batuan yang cembung ke bawah. Lopolith memiliki diameter yang lebih
besar dari laccolith, yaitu puluhan sampai ratusan kilometer dengan kedalaman ribuan
meter.

4.

Paccolith, tubuh batuan beku yang menempati sinklin atau antiklin yang telah
terbentuk sebelumnya. Ketebalan paccolith berkisar antara ratusan sampai ribuan
kilometer.

Diskordan
Tubuh batuan beku intrusif yang memotong perlapisan batuan disekitarnya. Jenis-jenis
tubuh batuan ini yaitu:
1.

Dyke, yaitu tubuh batuan yang memotong perlapisan disekitarnya dan memiliki
bentuk tabular atau memanjang. Ketebalannya dari beberapa sentimeter sampai
puluhan kilometer dengan panjang ratusan meter.

2.

Batolith, yaitu tubuh batuan yang memiliki ukuran yang sangat besar yaitu > 100
km2 dan membeku pada kedalaman yang besar.

3.

Stock, yaitu tubuh batuan yang mirip dengan Batolith tetapi ukurannya lebih kecil

You might also like