Professional Documents
Culture Documents
Varisela
PATOFISIOLOGI
Didapat dari hirupan udara atau kontak dengan luka di kulit, varisela secara khas
*viremia primer: awal penyebaran virus dalam darah dari tempat pertama yang terinfeksi
*viremia sekunder: terjadi ketika viremia primer menghasilkan infeksi pada jaringan melalui
aliran darah, yang mana virus telah bereplikasi dan sekali lagi memasuki sirkulasi
Herpes Zoster
PATOFISIOLOGI
Dipercayai bahwa selama pejalanan varisela primer, virus zoster menyerang dari kulit dan
Setelah reaktivasi, virus zoster mengalami fase awal dari replikasi dalam ganglion
sensorik yang terkena dan menghasilkan ganglionitis aktif. Respon inflamasi dan
nekrosis neuronal yang dihasilkan menyebabkan neuralgia yang parah. Rasa sakit
semakin hebat seiring virus bergerak ke bawah saraf sensorik, menghasilkan
radiculoneuritis.
*sentripetal: terus-menerus
*supresi imun: penurunan produksi sel imun
*ganglionitis: acute posterior, dikenal sebagai shingles atau virus zoster. Menyebabkan
penekanan ganglion.
*neuralgia: bisa berupa kejang dan nyeri yang menyerang secara tiba-tiba dan berulang
*radiculoneuritis: kondisi dimana satu atau lebih saraf tidak bekerja dengan baik. Menyebabkan
rasa sakit dan kelemahan otot, sensasi kulit yang abnormal, sulit mengontrol beberapa otot
spesifik.
Veruka vulgaris
PATOFISIOLOGI
meskipun kulitnya terinfeksi dan meski virus telah mengeluarkan virion-virion hidup;
Meskipun sebagian besar kutil merupakan gangguan jinak, beberapa bersifat onkogen
bagi karsinoma sel skuamosa (SCCA). Pada beberapa orang, hal ini berhubungan dengan
meningkatnya kerentanan dari pasien epidermodysplasia verruciformis pada HPV baik
tipe umum maupun spesifik secara khusus. Dalam populasi umum, HPV yang onkogen
dapat menjadi pendukung signifikan dari SCCA genital dan baru-baru ini dikaitkan
dengan keganasan kulit lainnya.
*maserasi: pelunakan jaringan
*abrasi: pengikisan
*epidermodysplasia verruciformis: penyakit kronik yang jarang ditemui yang disebabkan HPV
Moluskum Kontagiosum
PATOFISIOLOGI
Setelah inkubasi selama seminggu sampai beberapa bulan, karakteristik papula akan
muncul. Autoinokulasi lebih sering pada anak, terutama anak dengan kondisi kulit seperti
dermatitis atopik.
Tidak seperti poxvirus lainnya, moluskum kontagiosum (MC) tidak tumbuh dengan
mudah pada kultur sel. Tidak seperti HPV, tidak terdapat potensi keganasan. Hanya dua
epitop yang telah teridentifikasi.