Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Inne Fatima Abubakar
201210410311196
I.
TINJAUAN PUSTAKA
Kepingan pipih, bentuk hampir bundar sampai jorong atau tidak beraturan,
tebal keping 1mm sampai 4mm, panjang 1cm sampai 5cm, lebar 0.5 cm sampai 3cm,
bagian tepi berombak dan berkeriput, warna coklat sampai coklat kemerahan, bagian
tengah berwarna putih sampai putih kecoklatan. Korteks sempit, lebar kurang lebih 2
mm, warna putih, berkas pembuluh tersebar tampak sebagai bintik-bintik warna
kelabu atau keunguan. Silinder pusat lebar, banyak tersebar berkas pembuluh seperti
korteks. Berkas patahan rata, berdebu, berwarna putih.
Ciri Mikroskopik
:
Periderm terdiri dari 5 sampai 7 lapis sel, sel berbentuk segi panjang
berdinding tipis. Jaringan terdapat dibawah periderm, sel parenkim isodiametrik.
Korteks berdinding tipis, berisi butir-butir pati dan sel idioblas minyak. Parenkim
berbentuk hampir bulat dan berdiameter 50 milimikron sampai 100 milimikron, dalam
idioblas terdapat minyak tidak berwarna sampai berwarna putih kekuningan.
Butir pati umumnya tunggal, besar, bentuk bulat, bulat telur atau bulat telur
tidak beraturan dengan salah satu ujungnya mempunyai outing, lamella dan hilus
tidak jelas, panjang butir pati umumnya 25milimikron, lebarnya 23 milimkron. Berkas
tersebar dalam korteks dan silinder pusat, pembuluh kayu terdiri dari pembuluh spiral,
pembuluh tangga dan pembuluh jala, tidak berlignin. Endodermis mempunyai
dinding radial yang agak menebal tidak berisi butir pati dan idioblas minyak pada
korteks, berkas pembuluh di bawah endodermis tersusun teratur dalam suatu
lingkaran dan berdekatan satu sama lain. Serbuk warna putih, putih keoklatan sampai
coklat.
III.
Simplisia kencur
Ethanol 96%
Cab-O-Sil
PROSEDUR KERJA
3.1 Ekstraksi Rimpang Kencur dengan Ethanol 96%
IV.
HASIL
- Metode Ultrasonic
Kelompok 1 : berat total 48,62 gram
Kelompok 3 : berat total 52 gram
Kelompok 5 : berat total 52,80 gram
-
V.
Metode Non-Ultrasonic
Kelompok 2 : berat total 51,06 gram
Kelompok 4 : berat total gram
PEMBAHASAN
Kencur (Kaempferia galanga) termasuk suku tumbuhan Zingiberaceae dan
digolongkan sebagai tanaman jenis umbi-umbian yang mempunyai daging buah
paling lunak dan tidak berserat. Bagian yang sering digunakan adalah rimpang dan
daun dari kencur. Salah satu kandungan kimia dari rimpang kencur adalah Etil pmetoksi sinamat. Senyawa tersebut banyak digunakan didalam industri kosmetika
yaitu sebagai bahan dasar senyawa tabir surya, dimanfaatkan sebagai obat asma
dan anti jamur. Khusus untuk etil p-metoksi sinamat, kadarnya dalam kencur
cukup tinggi (tergantung spesiesnya) bisa sampai 10%, karena itu bisa diisolasi
dari bagian umbinya menggunakan pelarut petroleum eter atau etanol. Biasanya,
ekstraksi
digunakan
untuk
memisahkan
senyawa-senyawa
organik
dari
pemanasan yang dipercepat oleh putaran dari labu, cairan penyari dapat menguap
5-10 C di bawah titik didih pelarutnya disebabkan oleh karena adanya penurunan
tekanan. Dengan bantuan pompa vakum, uap larutan penyari akan menguap naik
ke kondensor dan mengalami kondensasi menjadi molekul-molekul cairan pelarut
murni yang ditampung dalam labu penampung. Prinsip ini membuat pelarut dapat
dipisahkan dari zat terlarut di dalamnya tanpa pemanasan yang tinggi.
Setelah dipekatkan maka hasil yang di dapat ditambahkan Cab-O-Sil 5% dari
ekstrak ad terbentuk sediaan setengah kering. Tujuan penambahan Cab-O-Sil
sebagai eksipien (bahan tambahan) agar dapat membentuk sediaan serbuk dengan
sifat-sifat yang lebih baik. Setelah kering serbuk dihaluskan dan ditimbang
beratnya.
Berdasarkan percobaan menggunakan dua metode berbeda didapatkan data
seperti diatas. Berat total serbuk rimpang kencur yang dihasilkan menggunakan
kedua metode yang berbeda tidak menunjukkan perbedaan yang begitu signifikan.
Untuk kelompok 1 (metode ultrasonik) hasil yang didapatkan sangat kecil
dibandingkan kelompok yang lain. Hal ini dimungkinkan karena banyak ekstrak
dan filtrat yang tumpah selama proses pengerjaan. Metode ultrasonik
menghabiskan waktu yang lebih cepat, hal ini dikarenakan keunggulan
penggunaan teknologi ultrasonic antara lain ; 1) proses ultrasonik tidak
membutuhkan penambahan bahan kimia dan bahan tambahan lain, 2) prosesnya
cepat, mudah dan tidak membutuhkan biaya yang tinggi, 3) prosesnya tidak
mengakibatkan perubahan yang signifikan pada struktur kimia, partikel dan
senyawa-senyawa bahan yang digunakan.
Metode non-ultrasonic (pengadukan) menghabiskan waktu lebih lama
dikarenakan setelah penambahan ethanol, ekstrak diaduk selama 2,5 jam. Setelah
pengadukan selama 2,5 jam ekstrak kemudian disaring untuk dipisahkan antara
residu dan filtrat. Proses ini dilakukan 2x lagi dengan pengadukan selama 1,5 jam.
Kemudian fitrat dikumpulkan menjadi satu dan dipekatkan dengan rotavapor.
Hasilnya ditambahkan Cab-O-Sil 5% dari ekstrak ad terbentuk sediaan kering.
VI.
Dilakukan
ultrasonic selama
15 menit
Penyaringan Ekstrak
Proses Rotavapor