You are on page 1of 6

ESTU RIZKY H

GEOPOLITIK & GEOSTRATEGI

5212100085
WASBANG-59

TUGAS WAWASAN KEBANGSAAN

GEOPOLITIK & GEOSTRATEGI


Pendahuluan

Geopolitik dan geostrategi merupakan permasalahan yang sangat penting di era globalisasi yang
menuntut setiap sudut untuk berkembang menuju ke arah modernisasi. Permasalahan ini kian menjadi
penting karena setiap orang membutuhkan wilayah sebagai tempat tinggal yang kemudian dikenal sebagai
negara. Dalam per-kembangannya pengertian negara tidak saja diartikan sebagai wilayah, namun diartikan
lebih luas yaitu sebagai institusi. Prasyarat negara sebagai institusi menurut Prof. DR. Sri Soemantri
(Dikti, 2001: 36) meliputi unsur tiga unsur utama : wilayah, rakyat, dan pemerintah yang berkuasa. Unsur
rakyat suatu negara disamping warganegara juga meliputi bukan warganegara.

Agar negara dapat

mencapai tujuan nasional, aman dan sejatera (Pembukaan UUD-45 Alinea IV) diperlukan pemahaman dan
pendidikan mengenai kewarganegaraan. Hal tersebut bertujuan agar warga negara Indonesia memahami
akan tentang hak dan kewajiban serta mampu berdiri dan tetap menjaga jati dirinya ditengah arus
globalisasi.

Geopolitik

Dalam mempertahankan wilayahnya suatu bangsa harus mempunyai kesatuan cara pandang yang
dikenal sebagai wawasan nasional. Para ilmuwan politik dan militer menyebutnya sebagai geopolitik yang
merupakan kelanjutan dari geografi politik. Konsep wawasan nasional di setiap bangsa berbeda karena hal
ini berkaitan dengan profil diri bangsa, sejarah, pandangan hidup, ideologi, budaya dan sudah geografi.
Kedua unsur pokok yaitu profil bangsa dan geograf harus diperhatikan dalam membuat konsep geopolitik
bangsa dan negara. Geopolitik Indonesia dinamakan Wawasan Nusantara, dengan alasan :
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara kepulauan (Setneg RI, tt : 66)
2. Berada diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua lautan (La-utan India dan Lautan Pasifik)
sehingga tepatlah bila dinamakan nusa diantara laut/air yang selanjutnya dinamakan Nusantara.
3. Keunikan lainnya adalah bahwa wilayah nusantara berada di Garis Khatulistiwa dan diliwati oleh
Geo Stationary Satelite Orbit (GSO).
Konsep wawasan nusantara mengenai wilayah mulai dikembangkan sebagai ilmu pada akhir abad
XIX dan awal abad XX dan dikenal sebagai geopolitik, yang pada mulanya membahas geografi dari segi
politik negara (state). Selanjutnya berkembang menjadi konsep politik terkait geografi negara, sehingga
tidaklah berlebihan bahwa geopolitik sebagai ilmu baru sebagai upaya pembenaran pada kosepsi ruang
atau wilayah (Sunardi. 2004 : 157).
Istilah geopolitik semula didefinisikan sebagai ilmu bumi politik kemudian berkembang menjadi
pengetahuan tentang sesuatu yang berhubungan dengan ciri khas negara yang berupa : bentuk, luas, letak,
iklim, dan sumber daya alam suatu negara untuk membangun dan membina negara. Para penyelenggara
pemerintahan nasional hendaknya menyusun pembinaan politik nasional berdasarkan kondisi dan situasi
geomorfologi secara ilmiah berdasarkan cita-cita bangsa. Teori geopolitik kemudian berkembang menjadi
konsepsi wawasan nasional bangsa. Oleh karena itu wawasan nasional bangsa selalu mengacu pada
geopolitik. Dengan wawasan nasional suatu negara kita dapat mempelajari kemana arah perkembangan
suatu negara.

Geopolitik Indonesia
Geopolitik Indonesia dinamakan Wawasan Nusantara, yang secara umum didefinisikan sebagai cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia sesuai dengan identitas negara yaitu bhineka tunggal ika, dan
lingkungan geografinya yang berwujud negara kepulauan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Sedangkan tujuannya adalah untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional
dan turut serta menciptakan dalam ketertiban dan perdamaian dunia. Semua aspek tersebut dalam rangka
mencapai Tujuan Nasional yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu hakekat tujuan
wawasan nusantara adalah kesatuan dan persatuan dalam kebhinekaan, yang mengandung arti :
1. Penjabaran tujuan nasional yang telah diselaraskan dengan kondisi, posisi dan potensi geografi serta
kebhinekaan budaya.
2. Pedoman pola tindak dan pola pikir kebijaksanaan nasional
3. Hakikat Wawasan Nusantara persatuan dan kesatuan dalam ke-bhinekaan.
Dalam sistem kehidupan nasional Indonesia terdapat paradigma kehidupan Nasional Indonesia
dimana paradigma tersebut meliputi hal sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

Pancasila sebagai filsafat, ideologi bangsa dan dasar negara.


UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
Wawasan Nusantara sebagai geopolitik bangsa Indonesia.
Ketahanan Nasional sebagai geostrategi bangsa dan negara Indonesia.
Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam pembangunan nasional.
Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional sebagai doktrin dasar pengaturan kehidupan nasional.

Sedangkan politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam bentuk GBHN yang
dijabarkan lebih lanjut dalam kebijaksanaan strategi pada strata di bawahnya. Doktrin dasar merupakan
prinsip atau teori yang diajarkan, dianjurkan dan diterima sebagai kebenaran, untuk dijadikan pedoman
dalam melaksanakan kegiatan, dalam usaha mencapai tujuan. Doktrin dasar adalah doktrin yang timbul
dari pemikiran yang bersifat falsafah.
Dalam kehidupan nasional, Wawasan Nusantara memiliki peran yang sangat besar bagi
keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara dimana peranan tersebut antara lain meliputi :
1. Mewujudkan serta memelihara persatuan dan kesatuan yang serasi dan selaras, pada segenap aspek
kehidupan nasional.
2. Menumbuhkan rasa tanggung jawab atau pemanfaatan lingkungan. Peranan ini berkaitan dengan
adanya hubungan yang erat dan saling terkait serta ketergantungan antara bangsa dengan ruang
hidupnya. Oleh karena itu pemanfaatan lingkungan harus bertanggung jawab. Bila tidak, maka akan
menimbulkan kerusakan lingkungan yang pada akhirnya akan merugikan bangsa itu sendiri.
3. Menegakkan kekuasaan guna melindungi kepentingan nasional. Kepentingan nasional menjadi
dasar hubungan antara bangsa. Apabila satu bangsa kepentingan nasionalnya sejalan atau paralel
dengan kepentingan nasional bangsa lain, maka kedua bangsa itu akan lebih mudah dalam menjalin
hubungan persahabatan antar bangsa.
4. Mempererat hubungan internasional dalam upaya ikut menegakkan perdamaian.

Wawasan Nusantara dalam perkembangannya dipandang sebagai konsepsi politik ketatanegaraan


dalam upaya mewujudkan tujuan nasional. Sebagai suatu konsepsi politik yang didasarkan pada pertimbangan konstelasi geografis, wawasan nusantara dapat dikatakan merupakan penerapan teori geopolitik
dari bangsa Indonesia. Dengan demikian wawasan nusantara selanjutnya menjadi landasan penentuan
kebijaksanaan politik negara. Dalam perjuangan mencapai tujuan nasional akan banyak menghadapi
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari luar negeri maupun dari dalam negeri
sendiri. Untuk menanggulanginya dibutuhkan suatu kekuatan, baik fisik maupun mental. Semakin tinggi
kekuatan tersebut maka semakin tinggi pula kemampuannya.
Kekuatan dan kemampuan inilah yang diistilahkan ketahanan nasional. Semakin tinggi ketahanan
nasi-onal yang dapat dicapai maka semakin mantap pula kesatuan dan persa-tuan nasional. Semakin
mantapnya persatuan dan kesatuan nasional berarti semakin dekat kita dalam mencapai tujuan nasional.
Berdasarkan rangkaian pemikiran yang demikian itu, maka ketahanan nasional diartikan sebagai konsepsi
pengaturan dan penyelenggaraan dalam mencapai persatuan dan kesatuan nasional dalam rangka
keseluruhan mencapai kesejahteraan dan keamanan nasional.

Geostrategi

Geostrategi merupakan masalah penting bagi setiap bangsa baik pada masa lampau,kini, manapun
mendatang. Geostrategi menjadi sangat penting karena setiap bangsa membutuhkan strategi dalam
memanfaatkan wilayah negara sebagai ruang hidup nasional untuk menentukan kebijakan,sarana dan
sasaran perwujudan kepentingan dan tujuan nasional melalui pembangunan sehingga bangsa itu tetap eksis
dalam arti ideologis,politis, ekonomis,sosial budaya dan Hankam.
Definisi dari geostartegi sendiri merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara
untuk menentukan kebijakan, tujuan,sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional, geostrategi dapat pula
dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik
Pembukaan UUD 1945 memberikan amanat kepada para penyelenggara negara agar dalam hidup
berbangsa dan negara dalam lingkup nasional diarahkan untuk mewujudkan upaya melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
Geostrataegi Indonesia pada dasarnyanya adalah strategi nasional bangsa Indonesia dalam
memanfaatkan wilayah negara republik Indonesia sebagai ruang hidup nasional guna merancang arahan
tentang kebijakan,sarana dan sasaran pembangunan untuk mencapai kepentingan dan tujuan nasional
tersebut diatas.

Geostrategi Indonesia
Geostrataegi Indonesia dirumuskan dalam wujud Konsepsi Ketahanan Nasional. Geostrategi
Indonesia merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia guna menetukan
kebijakan, tujuan dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia. Geostrategi
Indonesia memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan guna mewujudkan
masadepan yang lebih baik, aman dan sejahtera. Oleh karena itu geostrategi Indonesia bukanlah

merupakan geopolitik untuk kepentingan politik dan perang tetapi untuk kepentingan kesejahteraan dan
keamanan.
Pada awal pengembangannya geostrategi Indonesia digagas Sekolah Staf dan Komando Angkatan
Darat (SSKAD) Bandung pada tahun 1962. Isi konsep geostrategi Indonesia yang terumus adalah
pentingnya pengkajian terhadap perkembangan lingkungan strategi di kawasan Indonesia yang ditandai
dengan meluasnya pengaruh Komunis. Geostrategi Indonesia pada waktu itu dimaknai sebagai strategi
untuk mengembangkan dan membangun kemampuan teritorial dan kemampuan gerilya untuk menghadapi
ancaman komunis di Indocina.
Pada tahun 1965 an lembaga ketahanan nasional mengembangkan konsep geostrategi Indonesia
yang lebih maju dengan rumusan sebagai berikut: bahwa geostrategi Indonesia harus berupa sebuah
konsep strategi untuk mengembangkan keuletan dan daya tahan, pengembangan kekuatan nsional untuk
menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik bersifat internal maupun
eksternal. Dalam gagasan agak lebih progresif tapi tetap terlihat konsep geostrategi Indonesia baru sekedar
membangun kemampuan nasional sebagai faktor kekuatan penangkal bahaya.
Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian tentang geostrategi
Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi Indonesia. Pada era itu konsepsi geostrategi Indonesia
dibatasi sebagai metode untuk mengembangkan potensi ketahanan nasional dengan pendekatan keamanan
dan kesejahteraan guna menajga identitas kelangsungan serta integritas nasional sehingga dan tujuan
nasional dapat tercapai. Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam
bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode, dan doktrin dalam pembangunan nasional.
Pengembangan konsep geostrategi Indonesia bahkan juga dikembangkan oleh negara-negara yang
lain, bertujuan untuk:
1. Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional baik yang berbasis pada aspek ideologi,
politik, sosial budaya dan hankam mupun aspek-aspek alamiah, bagi upaya kelestarian dan
eksistensi hidup negara dan bangsa untuk mewujudkan cita-cita proklamsi dan tujuan nasional.
2. Menunjang tugas pokok pemerintahan Indonesia dalam:
Menegakkan hukum dan ketertiban (Law and Order)
Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran (Welfare and Prosperity)
Terselenggaranya pertahanan dan keamanan (Defense and Prosperity)
Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial (Yuridical Justice and Social Justice)
Tersedianya kesempatn rakyat untuk mengaktualisasikan diri (Freedom of the People)
Geostrategi Indonesia sebagai pelaksanaan geopolitik Indonesia memiliki dua sifat pokok:
1. Bersifat daya tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan geostrategi Indonesia
ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan terhadap
identitas, integritas, eksistensi bangsa dan negara Indoesia.
2. Bersifat developmental/pengembangan yaitu pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, hankam sehingga tercapai kesejaheraan rakyat.

You might also like