You are on page 1of 140

JOURNAL CCIT Vol.6 No.

2 - Januari 2013

Vol.6 No.2 - Januari 2013

PENERAPAN PROSES BELAJAR MELALUI ILEARNING VIDEO


TUTORIAL (IVIT) PADA PERGURUAN TINGGI
Untung Rahardja, Muhamad Yusup, Fitriani
PERANCANGAN APLIKASI ILEARNING JOURNAL
INFORMATION PADA PERGURUAN TINGGI
Untung Rahardja, Henderi, Arwan
ITOP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TOEFL
PADA PERGURUAN TINGGI
Untung Rahardja, Dewi Immaniar, Titi Suhaemah
PEMBUATAN MODEL TRANSMISI DAN DINAMIKA
PERSEBARAN VIRUS H5N1 SEBAGAI SISTEM MANAJEMEN
BENCANA ENDEMIK FLU BURUNG DI KABUPATEN SEMARANG
PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN PEDEKATAN STATISTIK
Suprihadi, Rudy Latuperissa
PERANCANGAN AKUARIUM CERDAS
DENGAN MIKROKONTROLER AT89S51
Diah Aryani, Indrianto, Naimuddin
IDAKWAH URGENISITAS DAKWAH IN MODERN TECHNOLOGY
Untung Rahardja, Hasan Basrie Alcaff, Yessi Frecilia
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SUPPLY

adikusuma@2013

CHAIN MANAGEMENT (SCM) PADA CV RAJAWALI


MULTI NIAGA MAKASSAR
Nasaruddin, Imran Djafar, Indra Samsie

Vol.6 No.2 - Januari 2013

Dari Redaksi

uji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan lindunganNya
sehingga Jurnal CCIT untuk Volume 6 Nomor 2 Bulan Januari Tahun 2013 dapat diterbitkan
tepat waktu.
Penerbitan jurnal ini dimaksudkan sebagai media dokumentasi dan informasi ilmiah
yang sekiranya dapat membantu para dosen, staf dan mahasiswa dalam menginformasikan/
mempublikasikan hasil penelitian, opini, tulisan dan kajian ilmiah lainnya kepada berbagai
komunitas ilmiah.
Penerbitan Jurnal Volume 6 Nomor 2 ini berisikan 7 artikel yang mencakup bidang
informatika dan komputer, walaupun tidak seluruhnya merupakan hasil penelitian, diharapkan
dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Jurnal ini diterbitkan dengan memuat artikel mengenai: Penerapan Proses Belajar
Melalui Ilearning Video Tutorial (iVIT) Pada Perguruan Tinggi, Perancangan Aplikasi Ilearning
Journal Information Pada Perguruan Tinggi, iTOP Sebagai Media Pembelajaran Toefl Pada
Perguruan Tinggi, Pembuatan Model Transmisi Dan Dinamika Persebaran Virus H5N1 Sebagai
Sistem Manajemen Bencana Endemik Flu Burung Di Kabupaten Semarang Provinsi Jawa
Tengah Dengan Pedekatan Statistik, Perancangan Akuarium Cerdas Dengan Mikrokontroler
AT89S51, iDAKWAH Urgenisitas Dakwah In Modern Technology, Perancangan Sistem
Informasi Supply Chain Management (Scm) Pada Cv Rajawali Multi Niaga Makassar.
Tak lupa pula pada kesempatan ini kami mengundang pembaca untuk mengirimkan
naskah ringkasan penelitiannya ke redaksi kami. Akhirnya tak lupa kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan jurnal ini.

Tangerang, 1 Januari 2013

Ir. Sudaryono
Sekretaris Redaksi

CCIT adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Raharja Enrichment Centre (REC)
Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang
CCIT terbit tiga kali dalam satu tahun, setiap bulan Januari, Mei, September
Pelindung:
Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si.
Ketua Dewan Editor:
Ir. Untung Rahardja, M.T.I.
Sekretaris Redaksi:
Ir. Sudaryono
Mitra Bestari:
Prof. Drs. Suryo Guritno Mstats. Ph.D (Universitas Gajah Mada)
Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., MBA (STIMIK PERBANAS)
Dr. Zainal A. Hasibuan (Universitas Indonesia)
Drs.Tri Kuntoro Priyambodo, M.Sc. (Universitas Gajah Mada)
Prof. Dr. Iping Supriyana (Institut Teknologi Bandung)
Jazi Eko Istiyanto, M.Sc., Ph.D (Universitas Gajah Mada)
Dewan Editor:
Prof. Dr. Susanto Rahardja
Dr. Ir. Sunar Abdul Wahid, MS.
Dr. Ir. Djoko Soetarno, DEA.
Ir. Abdul Hayat, M.T.I.
Dr. Era Era Hia, SE.,MM.
Ignatius Agus Supriyono, S.Kom., M.M.
Maimunah, M.Kom.
Aris Martono, S.Kom.,M.MSI.
Redaksi Pelaksana:
Padeli, M. Kom.
Sugeng Santoso, M. Kom.
Euis Siti Nuraisyah, S. Kom.
Asep Saefullah, S.Pd.
Drs. Sugeng Widada
M. Yusup, S.Kom.
Redaksi menerima tulisan yang belum pernah diterbitkan dari kalangan akademisi,
peneliti dan praktisi. Blind review dilakukan untuk menentukan tulisan yang akan dimuat.
Pedoman penulisan tercantum pada bagian akhir jurnal ini. Tulisan yang diserahkan
harus disertai softcopynya.
Alamat Redaksi:
Raharja Enrichment Centre (REC)
Jl. Jenderal Sudirman Nomor 40 Cikokol - Tangerang
Email: untung@pribadiraharja.com, henderi@pribadiraharja.com,
djokosutarno@pribadiraharja.com, ccitjurnal@pribadiraharja.com

ii

Daftar Isi

1
2
3
4
5
6
7

PENERAPAN PROSES BELAJAR MELALUI ILEARNING VIDEO


TUTORIAL (IVIT) PADA PERGURUAN TINGGI...................116 - 133
PERANCANGAN APLIKASI ILEARNING JOURNAL INFORMATION
PADA PERGURUAN TINGGI.................................................134 - 153
ITOP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TOEFL PADA
PERGURUAN TINGGI............................................................154 - 171
PEMBUATAN MODEL TRANSMISI DAN DINAMIKA PERSEBARAN
VIRUS H5N1 SEBAGAI SISTEM MANAJEMEN BENCANA
ENDEMIK FLU BURUNG DI KABUPATEN SEMARANG PROVINSI
JAWA TENGAH DENGAN PEDEKATAN STATISTIK...........172 - 185
PERANCANGAN AKUARIUM CERDAS DENGAN MIKROKONTROLER
AT89S51.......................................................................................186 - 204
IDAKWAH URGENISITAS DAKWAH IN MODERN TECHNOLOGY..............................................................................................205 - 223
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SUPPLY CHAIN
MANAGEMENT (SCM) PADA CV RAJAWALI MULTI NIAGA
MAKASSAR...........................................................................224 - 239
Pedoman Penulisan.....................................................................240 - 241
Checklist Standarisasi Penyusunan Paper............................................242 - 243
Formulir Persetujuan Pembuatan Artikel Jurnal.........................................244
Formulir Kriteria dan Bobot Penilaian Karya Tulis Ilmiah..............245 - 246
Formulir Editor Bahasa Karya Tulis Ilmiah..............................................247
Formulir Editor Layout dan Artistik Karya Tulis Ilmiah...............................248
Formulir Penyelesaian Artikel. ...............................................................249
Formulir Kesediaan Mitra Bestari Jurnal Ilmiah.......................................250

iii

ISSN: 1978 - 8282

PENERAPAN PROSES BELAJAR MELALUI


ILEARNING VIDEO TUTORIAL (IVIT) PADA
PERGURUAN TINGGI
Untung Rahardja1
Muhamad Yusup2
Fitriani3
e-mail : untung.rahardja@faculty.raharja.ac.id, muhamad.yusup@faculty.raharja.ac.id,
fitriani@si.raharja.ac.id
Diterima : 21 April 2012 / Disetujui : 14 Juni 2012

ABSTRACT
Video is a technological device to capture, record, process, transmit and rearranging sounds
and video images bergerak.Dengan many things you can do, one of them to learn through
video. However, existing conditions, video can be accessed if there is support for the software
to access it. There has been no effective way to learn via video to the entire academic
community to the elements affect the quality of learning and teaching in the college
application tinggi.Melalui iLearning Video Application Tutorial (iVit) on the iPad is an
effective and practical way to maximize the learning process without having to directly face
to face, so that user can repeat the process of learning anywhere. Through learning methods
via iLearningVideo Tutorial (iVit) may be the solution chosen to solve the problem
tersebut.Oleh therefore, in its design to be paramount to consider. Xcode programming
language used to be accessible via iVit iPad.Dengan iVit application on the application of
the learning process is expected to increase kulaitas learning in higher education.
Keywords: Video, User, iLearning Video Tutorial, Xcode

ABSTRAKSI
Video merupakan sebuah perangkat teknologi untuk menangkap, merekam, memproses,
mentransmisikan dan menata ulang suara serta gambar yang bergerak. Dengan Video

1. Dosen Jurusan Sistem Informasi, STMIK Raharja


Jl. Jend Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang Telp. 5529692
2. Dosen Jurusan Teknik Informatika, AMIK Raharja Informatika
Jl. Jend Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang Telp. 5529692
3. Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi, STMIK Raharja
Jl. Jend Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang Telp. 5529692

Vol.6 No.2 - Januari 2013

116

ISSN: 1978 - 8282


banyak hal yang bisa dilakukan, salah satunya belajar melalui Video. Namun kondisi
yang ada, Video dapat diakses bila ada software pendukung untuk mengaksesnya. Belum
ada cara yang efektif belajar via video kepada seluruh unsur civitas akademik hingga
mempengaruhi kualitas belajar dan mengajar pada perguruan tinggi. Melalui penerapan
Aplikasi iLearning Video Tutorial (iVit) pada iPad merupakan cara efektif dan praktis
untuk memaksimalkan proses belajar tanpa harus bertatap muka secara langsung, sehingga
user dapat mengulang kembali proses belajar dimanapun. Melalui metode pembelajaran
via iLearning Video Tutorial (iVit) ini dapat menjadi solusi dipilih untuk mengatasi masalah
tersebut. Oleh karena itu, dalam perancangannya menjadi hal yang mutlak untuk
diperhatikan. Bahasa pemrograman Xcode digunakan agar iVit dapat diakses via iPad.
Dengan penerapan aplikasi iVit pada proses belajar diharapkan dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran pada perguruan tinggi.
Kata kunci: Video, User, iLearning Video Tutorial, Xcode
PENDAHULUAN
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan media
seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian pendidik dalam setiap
kegiatan pembelajaran dimana pendidik tidak hanya memperhatikan dan melatih aspek
penggunaan otak kiri yang dicirikan dengan karakteristik yang berhubungan dengan
kemampuan analisis, logis, urutan, objektif dan rasional. Pada umumnya sebagian besar
dosen di perguruan tinggi menggunakan metode ceramah.
Menurut Surya Dharma (2008) metode ceramah memiliki beberapa kelemahan
diantaranya materi yang didapat oleh mahasiswa sebagian hasil dari apa yang dikuasai
dosen, ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya
verbalisme, dosen yang memiliki kemampuan bertutur kata yang kurang baik, ceramah
sering dianggap sebagai metode yang membosankan. Sering terjadi, walaupun secara
fisik mahasiswa ada di dalam kelas, namun secara mental mahasiswa sama sekali tidak
mengikuti jalannya proses pembelajaran, pikiran yang kemanamana, atau mahasiswa
yang mengantuk oleh karena gaya tutur dosen tidak menarik [1]. Dosen menyimpulkan
bahwa mahasiswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya, ini sukar sekali menyebabkan
mahasiswa menjadi pasif. Dan menurut Vernon A Magnessen (1983) menjelaskan mahasiswa
belajar hanya 10% dari apa yang dibaca, 20% dari apa yang didengar, 30% dari apa yang
dilihat, 50% dari apa yang dilihat dan di dengar, 70% dari apa yang dikatakan, 90% dari
apa yang dikatakan dan dilakukan. Ini menunjukan dosen yang mengajar dengan
ceramah,maka mahasiswa akan mengingat dan menguasai hanya 20% karena mahasiswa
hanya mendengarkan. Sebaliknya jika dosen meminta mahasiswa untuk melakukan sesuatu
dan melaporkannya maka akan mengingat dan menguasai 90% [2].
Dari permasalahan diatas untuk itu perlu adanya metode pembelajaran yang
memaksimalkan kerja otak kanan dimana karakteristik otak kanan adalah intuitif, acak,
subjektif, holistik (secara menyeluruh) dan sintesis. Dengan karakteristik ini orang yang
dominan dengan otak kanan cenderung lebih kreatif ketimbang orang yang dominan otak
117

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


kiri. Untuk itu perlu adanya media alternative yang menggabungkan antara fungsi otak
kiri dan otak kanan agar perkuliahan lebih menyenangkan dan efektif sehingga mencapai
tujuan pembelajaran.
Perbedaan teori fungsi otak kanan dan otak kiri telah populer sejak tahun 1960.
Seorang penelitian bernama Roger Spery menemukan bahwa otak manusia terdiri dari 2
hemisfer (bagian), yaitu otak kanan dan otak kiri yang mempunyai fungsi yang berbeda.
Otak kanan berfungsi dalam perkembangan EQ (Emotional Quotient), seperti hal
persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna.Daya ingat
otak kanan bersifat panjang (long term memory). Otak kiri berfungsi sebagai penegendali
IQ (Intelligence Quotient), seperti perbedaan angka, urutan, tulisan, bahasa, hitung dan
logika. Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek (short term memory) [3].

Gambar 1. Kerja otak kiri dan otak kanan pada Manusia


Pada kenyataannya media pembelajaran pada Perguruan Tinggi Raharja sudah
menerapkan metode iLearning dimana kegiatan belajar mengajar tidak lagi menggunakan
metode ceramah. Menurut Untung Rahardja (2011) iLearning adalah mengintergrasikan
sumber daya dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan menggunakan
iPad, dimana iPad memiliki aplikasi iBooks, iPhoto, iVideo dan masih banyak lainnya [4].
Sistem iLearning yang ada sudah cukup baik, namun belum efektif dan beragam karena
masih terpaku pada sebuah media iBooks dan perkuliahan saat ini penggunaan media
Vol.6 No.2 - Januari 2013

118

ISSN: 1978 - 8282


video presentasi masih belum maksimal digunakan oleh dosen sebagai media pembelajaran
pada pertemuan ke-3 dan hanya diterapkan dibeberapa kelas, belum menjadi media
penunjang untuk kegiatan pembelajaran tutorial, pratikum, dan simulasi.
PERMASALAHAN
J. R. David (1976) menyatakan dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan
sebagai A plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational
goal. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi
pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan
metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang
disusun untuk mencapai tujuan tertentu [4]. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran.
Dilain pihak Dick & Carey (1985) menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu
set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk
menimbulkan hasil belajar [5].
Sedangkan metode pembelajaran merupakan upaya untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai
secara optimal. Metode belajar sangat penting dalam dunia pendidikan, karena metode
pembelajaran dapat menentukan daya serap seseorang yang sedang diajar.
Perguruan Tinggi Raharja merupakan sebuah lembaga pendidikan di bidang Komputer
dan juga Informasi yang memiliki mahasiswa lebih dari 1000 per-tahunnya, Perguruan
Tinggi Raharja semakin hari semakin berkembang, terutama dalam sistem pembelajaran
yang digunakan. Awal mula di Perguruan Tinggi Raharja masih menggunakan metode
kovensional atau metode umum dimana dosen hanya berbicara dan menulis dipapan tulis
dalam kelas dan mahasiswa hanya mendengar dan mencatat dengan buku yang tebal
tebal dan pulpen.

119

Gambar 2. Masalah yang dihadapi dengan metode konvesional


Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


Metode yang ada ini sangat tidak membantu sistem pembalajaran dalam kelas karena
mahasiswa masih banyak yang bercanda (tidak memperhatikan), tidak mengerti penjelasan
dosen, bahkan ada yang keluar kelas karena kegiatan sangat membosankan.

Gambar 3. Mahasiswa mengantuk dan jenuh dengan kegiatan dalam ruangan


Namun saat ini Perguruan Tinggi sudah menggunakan Metode Pembelajaran
iLearning. iLearning adalah metode dimana kegiatan belajar mengajar tidak lagi
menggunakan metode ceramah. Menurut Untung Rahardja (2011) iLearning adalah
mengintergrasikan sumber daya dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan
menggunakan iPad, dimana iPad memiliki aplikasi iBooks, iPhoto, iVideo dan masih banyak
lainnya.

Gambar 4. Penggunaan iPad dan aplikasi iBook dalam sistem iLearning Pada
Perguruan Tinggi Raharja
iPad adalah alat teknologi yang mendukung sistem pembelajaran iLearning di
Peguruan Tinggi Raharja yang memiliki aplikasi iBook sebagai tempat modul mata kuliah
iLearning. Dimana dalam iBook tersebut memiliki beberapa criteria yang dapat membantu
dosen dan mahasiswa dalam penggunaan materi. Mulai dari penandaan, garis bawah
bahkan mencari kalimat yang penting dapat disajikan secara mudah. Mahasiswa sangat
Vol.6 No.2 - Januari 2013

120

ISSN: 1978 - 8282


dimanjakan dengan media ini, namun media ini belum begitu efektif dalam menerapkan
metode iLearning itu sendiri. Sehingga diperlukan media tambahan agar metode iLearning
dapat diterapkan secara maksimal di Perguruan Tinggi Raharja.
Berikut Use Case Diagram iLearning pada Perguruan Tinggi Rahraja berkaitan dengan
pelaksanaan iLearning yang berjalan di Perguruan Tinggi Raharja. Dimana aplikasi yang
digunakan dosen dan mahasiswa hanya berupa iBook,Pages, inclass dan keynote, semua
aplikasi atau media digunakan secara monoton dan tidak bervariasi sehingga mahasiswa
masih banyak yang bermain games pada iPad.

Use Case Diagram iLearning

Sistem iLearning yang ada sudah cukup baik, namun belum efektif dan beragam karena
masih terpaku pada sebuah media iBooks dan perkuliahan saat ini penggunaan media video
presentasi masih belum maksimal digunakan oleh dosen sebagai media pembelajaran pada
pertemuan ke-3 dan hanya diterapkan dibeberapa kelas, belum menjadi media penunjang
untuk kegiatan pembelajaran tutorial, pratikum, dan simulasi. Dengan adanya masalah ini
mahasiswa jadi masih banyak yang menggunakan iPad untuk bermain game dan membuka
jejaring sosial seperti facebook dan twiter. Masalah ini yang harus diselesaikan agar sistem
Pembelajaran iLearning di Perguruan Tinggi Raharja lebih maksimal.

LITERATURE REVIEW
Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai metode pembelajaran
mengenai iLearning video tutorial. Dalam upaya pengembangan metode iLearning video
tutorial ini perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode perkuliahan
yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps),
121

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan penelitian yang
pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang
spesialisasi dan area penelitiannya sama dibidang ini. Beberapa Literature review tersebut
adalah sebagai berikut:
1.

Penelitian yang dilakukan oleh Siti Mawadah di Perguruan Tinggi Raharja pada tahun
2011 yang berjudul Pengembangan Transformasi Pembelajaran iLearning pada
Perguruan Tinggi Raharja dengan media iBooks. Penelitian ini membahas mengenai
perubahan sistem pembelajaran pada Perguruan Tinggi Raharja yang awalnya masih
menggunakan metode ceramah, yang masih terpaku pada papan tulis dan layar, sehingga
membuat mahasiswa bosan dan pelajaran hanya 20% yang dikuasai, sekarang
menggunakan sebuah sistem pembelajaran baru yang tidak lagi membuat mahasiswa
bosan dengan menggunakan media iPad dan aplikasi iBooks, namun masih saja
ditemukan mahasiswa yang bermain pada saat pembelajaran dimulai karena kurangnya
media pendukung [6].

2.

Penelitian yang dilakukan oleh Furatih di Perguruan Tinggi Raharja pada tahun 2011
yang berjudul Design dan Implementasi Metodelogi iLearning Pada Perguruan
Tinggi Raharja. Penelitian ini membahas mengenai iBooks Center yang merupakan
wadah untuk mahasiswa mencari ibooks tiap mata kuliah pada kelas iLearning. Namun
upaya tersebut masih belum menjadikan sistem iLearning dikampus kita sebagai sistem
pembelajaran yang dapat menarik minat mahasiswa dan masih perlu dikembangkan
lagi karena sistem iLearning perlu media yang lebih beragam [7].

3.

Penelitian yang dilakukan Neli Amalia di Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul
Pengembangan dan Implementasi Sistem Informasi Penilaian Tugas Akhir/Skripsi
Berbasis Web dengan Konsep Business Intelligence pada Perguruan Tinggi Raharja,
pada tahun 2009. Masalah yang dibahas pada penelitian tersebut dibatasi hanya pada
masalah-masalah menyangkut pengolahan nilai TA/Skripsi pada Perguruan Tinggi
Raharja dengan menggambarkan sistem yang berjalan menggunakan UML yang lebih
menekankan pada penilaian TA/Skripsi pada saat sidang dan membuat elisitasi beserta
prototype[8].

4.

Penelitian yang dijalankan oleh Revina Tri Amanda pada tahun 2011 di Perguruan
Tinggi Raharja yang berjudul Implementasi Pembelajaran iLearning menggunakan
iBooks. Penelitian ini membahas mengenai iBooks yang dikembangkan sedemikian
rupa sehingga iBooks lebih menarik dengan aplikasi sigyl. Namun penelitian ini masih
perlu dikembangkan lagi karena masih membuat mahasiswa membaca atau membuka
materi perkuliahan yang ada [9].

5.

Penelitian yang dilakukan oleh Agil Dian Pramana dari Universitas Negeri Malang
pada tahun 2011 yang berjudul Pengembangan Video Tutorial Perkuliahan Online
Model Blended Pada Program S1 Teknologi Pendidikan Universitas Malang.
Penelitian ini membahas pengembangan video tutorial perkuliahan online merupakan
media penyaji yang ditunjukan untuk memicu dan memacu kegiatan pembelajaran dalam

Vol.6 No.2 - Januari 2013

122

ISSN: 1978 - 8282


kelas online untuk meningkatkan penyeragaman persepsi dan motivasi belajar
mahasiswa Teknologi Pendidikan. Pengembangan ini telah di ujicoba di jurusan
Teknologi pendidikan, Fakultas ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang pada
mahasiswa yang dipilih secara acak. Hasil dari pengembangan video tutorial online
menghasilkan angka kevalidan 88%, maka pengembangan ini dinyatakan layak. Namun
pada pengembangan ini sering terjadi kesalahpahaman dosen mengenai petunjuk yang
diberikan sehingga penggunaan media dalam proses belajar mengajar tidak terganggu
[10].
6.

Penelitian yang dilakukan oleh Moch Linto Herlambang dari Universitas Negeri Malang
pada tahun 2011 yang berjudul Perbedaan Prestasi Belajar TIK metode Pembelajaran
Demonstrasi Berbantu Video Tutorial dan PowerPoint Pada siswa kelas X di SMAN
2 Lumajang. Penelitian ini membahas media pembelajaran yang menyajikan materi
video rekaman dengan pengendalian komputer pada siswa yang tidak hanya mendengar
dan melihat video, tetapi juga memberikan respon yang aktif, dan respon itu yang
menentukan kecepatan dam sekuensi penyajian. Penelitian ini menggunakan rancangan
quasi eksperimental design tipe Nenoquivalent Control Group Design yang
dilaksanakan di SMAN 2 Lumajang, tahun pelajaran 2010/2011. Hasil yang didapat dari
penelitian tersebut terjadi peningkatan prestasi belajar pada siswa [11].

7.

Penelitian yang dilakukan oleh Adtya Rendy Thaharah dari Negeri Malang pada tahun
2010 yang berjudul Pengembangan Video Tutorial Interaktif Berbasis Web Pada
Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMA Laboratorium UM
Malang. Penelitian ini membahas tentang pembuatan sebuah media video
pembelajaran berupa video tutorial berbasis web sebagai pengganti metode tradisional,
ujicoba ini dilakukan di SMA Laboratorium UM Malang dengan tingkat kevalidan
90,3% ini dianggap layak, kelebihan dari media ini bisa digunakan secara individual
sehingga siswa lebih leluasa dalam memanfaatkan pengerjaannya, tidak membutuhkan
waktu yang lama dalam mengerjakan media ini. Namun media ini harus berubah tiap
atau di baut ulang saat materi pada buku ajaran TIK acuan SMA Laboraturium, hanya
dapat digunakan secara individual tidak dalam bentuk kelompok, dan kualitas grafis
video sedikit lemah [12].

8.

iLearning: Concepts and Applications adalah judul dari penelitian yang dilakukan
oleh Soekartawi (2002b). iLearning dapat dilihat dari perspektif yang berbeda. Hal ini
mengacu pada istilah generik untuk semua didukung teknologi pembelajaran
menggunakan sebuah array dari mengajar dan belajar alat alat sebagai ponsel
menjembatani, audio dan kaset video, telekonferensi, transimisi satelit, dan pelatihan
berbasis web lebih diakui atau komputer dibantu intruksi juga sering disebut sebagai
online program. iLearning berkembang dengan sangat cepat karena keuntungan yang
cepat dari transformasi digital global di sektor pendidikan dan iLearning secara teknis
mungkin ekonomis menguntungkan dan secara sosial dapat di terima [13].

Dari delapan literature review yang ada, telah banyak penelitian mengenai iLearning
dan Video tutorial, namun semuanya belum memaksimalkan sistem iLearning itu sendiri, agar
123

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


perkuliahan lebih efektif dan meyenangkan sesuai konsep iLearning 4B (Belajar, Bermain,
Bekerja dan Berdoa). Maka diperlukan penelitian secara khusus untuk memaksimalkan sistem
iLearning.
PEMECAHAN MASALAH
Seperti yang dilihat dari permasalahan diatas maka diperlukan sebuah media tambahan
untuk memaksimalkan sistem pembelajaran iLearning di Perguruan Tinggi Raharja dengan
merancang sebuah aplikasi atau media Video Tutorial yang digunakan oleh dosen dan
mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar. Aplikasi yang dirancang adalah iVit (iLearning
Video Tutorial) aplikasi ini merupakan aplikasi audio visual (video) yang berarti segala bentuk
yang digunakan untuk menyampaikan informasi berupa gambar bergerak yang dapat dilihat
(visual) dan suara (audio). iVit ini sendiri adalah sebuah aplikasi atau media penunjang
sistem pembelajaran iLearning dimana didalam aplikasi ini terdapat kumpulan video tutorial,
simulasi dan pratikum.

Gambar 6. Mind Map iVit


Berikut Hal yang terkait dengan rancangan iVit:
1. iLearning
Sistem pembelajaran konvensional yang diterapkan secara modern. Oleh karena
iLearning dikemas dengan sedemikian rupa dengan contentcontent pendukung.

Vol.6 No.2 - Januari 2013

124

ISSN: 1978 - 8282


Sebagai penunjang untuk kegiatan belajar mengajar yang modern iLearning ialah
mengintergrasikan teknologi untuk belajar, bermain, berdoa, dan bekerja.
2.

Video
Video adalah teknologi untuk merekam, memproses, memtransmisikan dan menata ulang.
Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga
bisa dikatakan sebagai gabungan gambargambar mata yang dibaca beruntun dalam
sesuatu waktu dengan kecepatan tertentu.

3.

Tutorial
Tutorial adalah pembimbingan kelas oleh seorang pengajar (tutor) untuk seorang peserta
didik atau sekelompok kecil mahasiswa dan bisa dikatakan pengajaran tambahan melalui
tutor. Tutorial disini dapat berupa tahapan yang telah berupa video ataupun berupa
tahapan materi dengan format epub.

4.

Blueprint
Sebuah aplikasi untuk membuat simulasi program yang terdapat dalam iPad, aplikasi
ini membantu pembuatan media iVit.

Dalam hal aktivitas penggunaan media pembelajaran, telah dilakukan observasi


pengamatan secara langsung dengan menyebarkan angket pada kelas iLearning yang aktif
tampak ilustrasi sebagai berikut:
1.

Melakukan obeservasi secara langsung untuk mengamati kinerja dosen, suasana kelas,
penggunaan iPad dan media pembelajaran, dan mengamati mahasiswa/i yang pada
saat itu sedang melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode
iLearning.

Gambar 6. Formulir survey iVit

Yang dipakai dari hasil survey ini adalah poin No 1, 2 dan 3 yaitu :
a. Media yang ada di dalam iPad sangat membantu interaksi belajar mengajar.
125

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


b.
c.

Media mendukung aktifitas pembelajaran terutama tugas mandiri.


Yang ada dalam iBooks dan media sudah relevan dengan mata kuliah yang diajarkan.

2. Melakukan pengolahan data dari 150 lembar angket yang disebarkan pada tiap masingmasing kelas, perhitungan dilakukan pada setiap lembar angket dikalikan poin penilaian,
kemudian ditotalkan nilainya.

Gambar 7. Pengolahan data hasil survey


Berdasarkan hasil survey yang sudah dijalani selama 2 minggu berturut-turut, dari total
mahasiswa iLearning yang ada sejumlah 255 mahasiswa. Maka diambil sample sebanyak 150
mahasiswa, yang terdiri dari 12 butir pertanyaan dengan rincian skor 5, 4, 3, 2, 1. Kemudian
total skor dari 150 mahasiswa yaitu 7.044, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa iLearning
yang berjalan saat ini dikatakan BAIK (52,33%).
3.

Hasil dari perhitungan pengolahan data angket, kemudian dibuat dalam bentuk Diagram
Pie, Diagram Statistik dan juga Graphic Statistik yang dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.

Vol.6 No.2 - Januari 2013

126

ISSN: 1978 - 8282

Gambar 8. Grafik survey


Berdasarkan hasil survey yang sudah dijalani selama 2 minggu berturut-turut, dari total
mahasiswa iLearning yang ada sejumlah 255 mahasiswa. Maka diambil sample menggunakan
skala likert dengan jumlah responden sebanyak 150 mahasiswa, yang terdiri dari 12 butir
pertanyaan dengan rincian skor 5, 4, 3, 2, 1. Yang terkait dengan penelitian ini ada 2 butir saja.
Kemudian total skor dari 150 mahasiswa yaitu 7.044, dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa iLearning yang berjalan saat ini dikatakan BAIK (52,33%).
IMPLEMENTASI
Tampilan pertama aplikasi iVit (iLearning Video Tutorial) pada iPad

Gambar 9 Logo iVit


127

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


Logo ini terdapat pada tampilan awal, logo iVit ini dapat di klik dan langsung menampilkan
tampilan pada home atau beranda seperti gambar dibawah ini dan pada home aplikasi ini
terdapat beberapa content yang dapat diklik dan memiliki kumpulan video sesuai content.
Logo ini dominasi dengan berwarna biru dikarenakan warna biru memiliki makna yang luas,
diharapkan iVit dapat bermanfaat bagi dosen dan mahasiswa dalam meningkatan dan
memperluas wawasannya. Dan warna biru itu sendiri merupakan warna aplikasi blueprint
yang digunakan untuk merancang media iVit. Dan pada logo ini juga terdapat icon video yang
menandakan bahwa aplikasi ini merupakan kumpulan video.

Gambar 10.Tampilan setelah logo iVit di klik pada aplikasi iVit


Pada tampilan ini terdapat beberapa content yang dapat diklik, Pada tampilan ini terdapat
logo AMC, Perguruan Tinggi Raharja dan juga iRaharja yang dimana pada tiap content terdapat
kumpulan atau beberapa list video mengenai Perguruan Tinggi Raharja. Ditampilan ini juga
terdapat gambar kamera video dan rool film menandakan aplikasi ini merupakan kumpulan
putaran film yang dapat di ulang-ulang sehingga mahasiswa tidak perlu bertanya kembali
kepada dosen tentang materi perkuliahan. Disana juga terlihat tulisan Play, Learn and Grow
Together yang berarti dengan aplikasi ini kita dpat belajar, bermain dan tumbuh bersama.
Tampilan setelah logo AMC Raharja, Perguruan Tinggi Raharja dan iRaharja di klik

Vol.6 No.2 - Januari 2013

128

ISSN: 1978 - 8282

Gambar 11.Tampilan kumpulan atau list video tiap content


Tampilan list video AMC Raharja setelah kita klik tombol content AMC,List ini memiliki
tombol play yang dapat di klik dan akan tampil sebuah tampilan yang menyediakan video
yang akan kita putar.
Tampilan setelah kita klik tombol play pada list video AMC Raharja, Perguruan Tinggi
Raharja, dan iRaharja.

Gambar 12.Tampilan setelah tombol play pada list di klik


Pada tampilan diatas menunjukan sebuah tampilan video tutorial yang dapat kita jalankan
atau di play, baik dari AMC Raharja, Perguruan Tinggi Raharja maupun iRaharja. Pada tampilan
ini terdapat dua tombol bottom, satu tombol bottom tersebut bertuliskan back yang mempunyai
arti balik ke tampilan sebelumnya dan tombol bottom yang satunya bertulisan wacth now
129
Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


yang mempunyai arti bahwa aplikasi ini terhubung kedalam youtube, sehingga selain dapat
melihat video yang berkaitan dengan pembelajaran di dalam Perguruan Tinggi Raharja juga
dapat melihat berjutajuta video di dunia.
Tampilan setelah kita mengklik tombol Wacth Now

Gambar 13.Tampilan setelah tombol wacth now diklik pada tampilan video yang dapat
dijalankan.
Pada tampilan ini menejalaskan bahwa aplikasi/media ini dapat terhubung dengan
youtube, sehingga dapat dengan mudah untuk mencari video lainnya yang berkaitan dengan
materi perkuliahan. Dan jika ingin kembali ke menu awal atau sebelumnya dapat mengklik
icon AMC, Perguruan Tinggi Raharja ataupun iRaharja. Aplikasi ini sangat mudah atau bisa di
katakan user friendly.
Tampilan flowchart aplikasi atau media iVit (iLearning Video Tutorial)
Agar rancangan ini lebih mudah dipahami maka diperlukan sebuah alur progam yang
sesusai dengan program sehingga dosen atau pun mahasiswa dapat melihat cara penggunaan
aplikasi ini. Berikut tampilan flowchart dari aplikasi atau media iVit.

Vol.6 No.2 - Januari 2013

130

ISSN: 1978 - 8282

Gambar 14. Flowchart sistem iVit


Kelebihan dari aplikasi iVit (iLearning Video Tutorial )
Dengan aplikasi ini dosen dan mahasiswa dapat memaksimalkan sistem pembelajaran
iLearning didalam kelas sehingga belajar lebih efektif dan menyenagkan sesuai konsep
iLearning. Dengan adanya video tutorial ini mahasiswa tidak perlu lagi bersusah payah
mengingat atau mencari dosen untuk mengulang praktikum yang telah diajarkan dalam kelas,
131

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


saat ingin mencoba kembali saat jam usai atau di rumah. Sehingga daya ingat mahasiswa
cukup baik sehingga dapat meningkatkan kreatifitas siswa.
Kekurangan dari aplikasi iVit (iLearning Video Tutorial )
Aplikasi ini memerlukan jaringan yang cukup kuat agar dapat mengakses youtube
dan aplikasi ini hanya dapat digunakan oleh mahasiswa iLearning. Hanya bisa di akses di
internal kampus karena masih menggunakan local host.
KESIMPULAN
Video merupakan sebuah media yang dapat membantu kegiatan belajar mengajar
didunia pendidikan karena dengan video setiap orang tidak hanya dapat melihat atau saja
memperhatikan namun dapat melihat berulang kali sehingga sesorang dapat mengingat dan
memperaktekkan. iLearning Video Tutorial (iVit) ini dapat dijadikan sebuah aplikasi atau media
yang dapat mendukung sistem iLearning di Perguruan Tinggi Rahraja agar Pembelajaran
dengan sistem iLearning menjadi lebih efektif dan sesuai demgan konsep iLearning yaitu
penggabungan metode pembelajaran dan alat teknologi iPad sehingga tidak hanya belajar
namun kita dapat bermain, berdoa dan juga bekerja. iVit merupakan kumpulan dari video yang
dapat membantu dosen dan mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja dengan video simulasi,
tutorial dan pratikum sehingga kegiatan belajar lebih efektif dan menyenangkan.

DAFTAR PUSTAKA
[1] D. Surya, Penggunaan Metode Ceramah tidak efektif digunakan sebagai
Metode
Pembelajaran, 2008.
[2] Vornen A Magnessen,Review Of Findings from iLearning and Memory Retention
studies. Texas Univ, Austin. National Inst, For Staff and organizational Develoment,1983.
[3] R.W. Sperry, Unpublished , 1960.
[4] R.Untung, iBook Standardisation And Good Practice For Effective Education Methods
In Support Of iLearning, Jurnal CCIT Vol.5 No.1 . 2011.
[5] J.R David, A plan, method, or series of activities designed to achieves a particular
educational goal, 1976.
[6] Dick & Carey, Model Dan Desain Pembelajaran, 1985.
[7] M.Siti, Pengembangan Transformasi Pembelajaran iLearning pada Perguruan Tinggi
Raharja dengan media iBooks, 2011.
[8] Furatih,Desian dan Implementasi Metodelogi iLearning Pada Perguruan Tinggi
Raharja, 2011.
[9] A. Neli, Pengembangan dan Implementasi Sistem Informasi Penilaian Tugas Akhir /
Skripsi Berbasis Web dengan Konsep Business Intelligence pada Perguruan Tinggi
Raharja,2009.
[10] T Revina,Implementasi Pembelajaran iLearning menggunakan iBooks Di Perguruan
Tinggi Raharja, 2011.
Vol.6 No.2 - Januari 2013

132

ISSN: 1978 - 8282


[11] D.P. Agil ,Pengembangan Video Tutorial Perkuliahan Online Model Blended Pada
Program S1 Teknologi Pendidikan Universitas Malang, 2011.
[12] Moch Linto Herlambang ,Perbedaan Prestasi Belajar TIK metode Pembelajaran
Demonstrasi Berbantu Video Tutorial dan PowerPoint Pada siswa kelas X di SMAN 2
Lumajang, 2011.
[13] R.T. Adtya,Pengembangan Video Tutorial Interaktif Berbasis Web Pada Mata pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMA Laboratorium UM Malang, 2010.
[14] Soekartawi, iLearning : concepts and Applications Jurnal CCIT Vol.5 No.1 Audio
Visual As One Of The Teaching Resources On iLearning, 2008.

133

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

PERANCANGAN APLIKASI iLEARNING JOURNAL


INFORMATION PADA PERGURUAN TINGGI
Untung Rahardja1
Henderi2
Arwan3
e-mail : untung@pribadiraharja.com,henderi@pribadiraharja.com,
arwan11@sk.raharja.ac.id
Diterima : 1 Juni 2012 / Disetujui: 14 Juni 2012

ABSTRACT
Liabilities resulted in a scientific journal paper is a provision that created in order to
improve the quality and the quality of education in Indonesia. To support this Raharja
Higher Education is one institution that engages in Computer Science is always innovative
and creative in order to solve the problem the problem, with iLearning Implement a learning
system, based 4B (Learn, Work, Play, and Pray) with using a new technology device iPad. At
iLearning learning system of teaching and learning process requires the applications
contained in the iPad. Based on the results of surveys and studies have been performed,
have not all applications support are included in the iPad, especially applications that can
support the process of creation and publication of journals, so it created one of the supporting
applications iJOIN (iLearning Journal Information), as one of the applications that
support learning system iLearning.
key words: Education, iLearning, iJOIN (iLearning Journal Information)
ABSTRAKSI
Kewajiban menghasilkan sebuah paper jurnal ilmiah merupakan ketentuan yang di
ciptakan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di Indonesia.
Untuk mendukung hal tersebut Perguruan Tinggi Raharja yang merupakan salah satu
lembaga pendidikan yang bergerak di bidang Ilmu Komputer selalu inovatif dan kreatif
untuk dapat memecahkan masalah-masalah, dengan menerapkan suatu sistem pembelajaran
iLearning, berbasis 4B (Belajar, Bekerja, Bermain, dan Berdoa) dengan menggunakan
suatu device teknologi terbaru iPad. Pada sistem pembelajaran iLearning proses belajar
1. Dosen Jurusan Sistem Informasi, STMIK Raharja
Jl. Jend Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang Telp. 5529692
2. Dosen Jurusan Teknik Informatika, AMIK Raharja Informatika
Jl. Jend Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang Telp. 5529692
3. Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi, STMIK Raharja
Jl. Jend Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang Telp. 5529692

Vol.6 No.2 - Januari 2013

134

ISSN: 1978 - 8282


mengajar membutuhkan aplikasi-aplikasi yang terdapat di iPad. Berdasarkan hasil survey
dan penelitian yang telah di laksanakan, mendapatkan tidak semua Aplikasi pendukung
tersebut terdapat di iPad, terutama Aplikasi yang dapat mendukung dalam proses
pembuatan dan publikasi jurnal, maka dari pada itu diciptakan suatu aplikasi pendukung
iJOIN (iLearning Journal Information), sebagai salah satu aplikasi yang mendukung
sistem pembelajaran iLearning.
Kata kunci : Pendidikan, iLearning, iJOIN ( iLearning Journal Information )
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, akan menjadi hal yang wajar dalam
transformasi kehidupan, semakin bertambahnya penemuan-penemuan dan semakin banyaknya
teknologi baru yang di ciptakan mendorong manusia untuk dapat bersaing dalam dunia bisnis.
Hal-hal itu menuntut manusia harus mempunyai ilmu pengetahuan yang lebih agar dapat
bersaing dalam dunia internasional. Perguruan Tinggi Raharja sebagai salah satu instansi
pendidikan dalam bidang ilmu komputer selalu menciptakan suatu penemuan baru dalam
bidang IT ( Information Technologi ) dan pendidikan. Salah satu penemuan yang di ciptakan
Perguruan Tinggi Raharja adalah sistem pembelajaran iLearning. Dimana sistem pembelajaran
ilearning ini adalah sistem pembelajaran yang modern, inovatif, dan fleksibel, sistem
pembelajaran yang mengoptimalkan kinerja otak, baik otak kanan maupun otak kiri, ingatan,
kecerdasan dan kreatifitas bekerja, tidak terikat ruang dan waktu, berbasis 4B (Belajar, Bekerja,
Bermain, dan Berdoa), serta menggunakan suatu device teknologi terbaru yaitu iPad. Aplikasiaplikasi yang terdapat di iPad digunakan secara optimal dalam proses belajar mengajar. Serta
dengan menggunakan sistem pembelajaran ini mahasiswa dapat melakukan aktifitas belajar
dimana saja, kapan saja, dan lebih fun. Berdasarkan tulisan sebelumnya yang di kemukakan
oleh Untung Rahardja (2011) iLearning adalah sistem pembelajaran modern dan terbaru dalam
dunia pendidikan yang berbasis 4B (Belajar, Bekerja, Bermain, Dan Berdoa) dan dapat di
implementasikan sebagai infrastruktur 4B iLearning, seperti pada gambar satu berikut ini[1].

Gambar 1. Infrastruktur pilar 4B


135

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


Tampak pada gambar satu, menjelaskan 4B (empat) pilar sistem pembelajaran iLearning
yang di terapkan Perguruan Tinggi Raharja, yang saling berhubungan dan berkaitan satu
sama lain sehingga membentuk suatu bangunan iLearning. iLearning tersebut dapat di jadikan
inovasi baru dalam dunia ilmu pengetahuan dan pendidikan, sebagai suatu sistem pembelajaran
baru, dalam dunia pendidikan dengan memanfaatkan perkembangan Informasi Teknologi.
Dengan menggunakan sistem pembelajaran iLearning proses belajar mengajar
memanfaatkan aplikasi-aplikasi yang terdapat pada iPad. Namun masih banyak aplikasi-aplikasi
yang belum terdapat pada iPad, untuk mendukung proses belajar mengajar. Maka untuk itu di
perlukan aplikasi-aplikasi tambahan untuk mendukung sistem pembelajaran iLearning.
Sehingga di buatlah aplikasii iJOIN sebagai salah satu aplikasi yang dapat mendukung dalam
sistem pembelajaran iLearning khususnya dalam pembuatan paper Jurnal ilmiah yang
merupakan salah satu syarat kelulusan mahasiswa dan sebagai media publikasi jurnaljurnal
yang telah berhasil di buat. Sesuai dengan keputusan pemerintah pada tahun 2012 yang
menyatakan bahwa sebagai salah satu syarat kelulusan untuk mahasiwa adalah wajib
menghasilkan sebuah karya ilmiah dalam bentuk jurnal. Pada perguruan tinggi atau Universitas
yang menerapkan sistem pembelajaran iLearning membutuhkan suatu aplikasi yang dapat
mendukung dalam proses pembuatan dan publikasi jurnal ilmiah. Oleh karena itu dengan
adanya aplikasi iJOIN (iLearning Journal Information), sebagai suatu aplikasi pendukung
dalam sistem pembelajaran iLearning dalam kategori pembuatan dan publikasi Paper Jurnal
ilmiah dapat mendukung sistem pembelajaran iLearning yang di terapkan suatu perguruan
tinggi atau Universitas.
PERMASALAHAN
Melihat pada sistem pembelajaran iLearning yang di terapkan Perguruan Tinggi
Raharja, Pada sistem pembelajaran iLearning semua aktivitas perkuliahan dilakukan
menggunakan tablet PC, sehingga aplikasi-aplikasi yang terdapat pada tablet PC harus
mendukung aktivitas perkuliahan. Salah satu aspek pendukung dalam aktivitas akademik
adalah unsur karya penelitian-penelitian secara ilmiah yang di hasilkan oleh pihak akademisi
(dosen dan mahasiswa) yang kemudian di olah menjadi suatu karya tulis ilmiah (jurnal ilmiah)
yang dijadikan dokumentasi penelitian. Dengan sistem pembelajaran iLearning yang di
terapkan perguruan tinggi atau Universitas menuntut adanya inovasi baru yang di ciptakan
oleh perguruan tinggi atau Universitas tersebut dalam pembuatan aplikasi yang sebelumnya
belum pernah ada. Karena sistem pembelajaran iLearning membutuhkan suatu aplikasi yang
dapat mempermudah dalam mencari kumpulan-kumpulan jurnal dan mempermudah dalam
penulisan jurnal. Serta berdasarkan sistem yang sudah di ciptakan sebelumnya yaitu OJS
(Online Journal System) yang menggunakan website dalam pengoprasiannya belum efektif
dan efisien untuk digunakan dalam sistem pembelajaran yang di terapkan sekarang ini, sistem
tersebut hanya digunakan dalam pengelolahan jurnal-jurnal secara online dan sangat di tentukan
oleh koneksi internet. Dengan melihat sistem yang telah di buat sebelumnya masih terdapat
kekurangan, dengan menggunakan sistem manualisasi dalam publikasi jurnal seperti media
percetakan akan menghabiskan dana yang cukup besar dan menghabiskan kertas yang cukup
banyak, sehingga dapat meningkatkan dampak dari pemanasan global. Selain itu dengan
menggunakan sistem online sangat rentan sekali dengan kerusakan sistem dan penjiplakan
Vol.6 No.2 - Januari 2013

136

ISSN: 1978 - 8282


karya ilmiah, serta jika menggunakan sistem manual seperti dengan media percetakan, bukubuku jurnal mudah rusak dan kadang hilang. Dari sistem-sistem yang telah di terapkan
sebelumnya masih belum memperlihatkan kesempurnaan dari suatu sistem, dari setiap sistemsistem yang di cobakan tersebut masih terdapat kekurangan-kekurangan yang dapat di perbaiki.

Gambar 2. Figure sistem iLearning


Dari gambar dua diatas, dapat di lihat bahwa untuk menghasilkan suatu aplikasi
iLearning Journal Information ,diperlukan kinerja sistem otak. Otak kanan dan otak kiri,
kinerja otak kanan yang berupa proses berpikir, dan mengingat. Serta otak kanan dalam proses
berkreatifitas mampu menghasilkan suatu ide yang inovatif.
Dari penjelasan di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu sebagai
berikut :
1. Apakah aplikasi iLearning Journal Information dapat mendukung sistem pembelajaran
iLearning yang diterapkan pada Perguruan Tinggi Raharja ?
2. Bagaimana proses pembuatan aplikasi iLearning Journal Information ?

LITERATURE REVIEW
Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai iLearning journal
information. Dalam upaya pengembangan iLearning journal information ini perlu dilakukan
studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan.
Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan
ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan,
meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area
penelitiannya sama dibidang ini. Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut
:
137

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


1.

Penelitian yang dilakukan oleh Narayanan Kulathuramaiyer dari Graz University of


Technology, Austria pada tahun 2007 yang berjudul Mashups: Emerging Application
Development Paradigm for a Digital Journal. Penelitian ini menjelaskan perihal
Pengembangan paradigma di World Wide Web (WWW), yang disebut Mashup. Aplikasi
yang termasuk pelacakan peristiwa sebagai kejahatan, angin topan, gempa bumi, metasearch integrasi data dan media feed, interaktif permainan, dan sebagai pengelola
sumber daya web. Implikasi dari web ini muncul integrasi dan penataan paradigma
masih belum dieksplorasi sepenuhnya. Pada penelitian ini juga menjelaskan mashup
dari sejumlah sudut, menyoroti perkembangan saat ini sambil memberikan cukup ilustrasi
untuk menunjukkan implikasi potensinya[2].

2.

Penelitian yang dilakukan oleh Shaolei Feng dan Manmatha, R. dari Universitas
Massachusetts pada tahun 2006 berjudul A hirerarchichal HMM-based automatic
evaluation of OCR accuracy for a digital library of books. Penelitian ini mejelaskan
perihal proses-proses dalam membuat digital library books. Proses-proses yang
digunakan dalam membuat digital library di antaranya Content-berdasarkan
pengambilan garis buku biasanya membutuhkan pertama teks dicetak mengkonversi
ke dalam teks yang dapat dibaca mesin (ASCII misalnya) menggunakan pengenalan
karakter optik (OCR) mesin dan kemudian melakukan pencarian teks lengkap pada
hasil. Mengubah setiap langkah (termasuk proses scanning) dapat mempengaruhi
kinerja OCR dan karenanya evaluasi statistik yang baik otomatis kinerja OCR pada
materi buku panjang diperlukan. Mengevaluasi kinerja OCR pada keseluruhan buku
adalah non-sepele. Kebenaran hanya tanah mudah didapat (Gutenberg e-teks) harus
secara otomatis selaras dengan output OCR atas seluruh panjang dari sebuah buku.
Ini dapat dipandang sebagai setara dengan masalah menyelaraskan dua besar (mudah
sejuta panjang) urutan. Masalahnya lebih rumit oleh kesalahan OCR serta kemungkinan
potongan besar bahan yang hilang di salah satu urutan. Kami mengusulkan model
Markov tersembunyi (HMM) berdasarkan algoritma keselarasan hirarkis untuk
menyesuaikan keluaran OCR dan kebenaran tanah untuk buku. Artikel ini menjelaskan
proses untuk menciptakan sebuah library digital dari sebuah perecetakan dalam rangka
menciptakan sejuta buku dengan adanya proses pembuatan library digital of books
ini dapat membuat suatu media informasi bacaan lebih efektif dan efisien[3].

3.

Penelitian ini dilakukan oleh David Mimno, dan Andrew McCallum dari University of
Massachusetts pada tahun 2007 berjudul Organizing the OCA: learning faceted
subjects from a library of digital books. Penelitian ini membahas tentang model
tampilan digital library of books model. Model topik statistik menyediakan fungsi
yang saling melengkapi. Model ini dapat mengidentifikasi secara semantik koheren
topik yang mudah dikenal dan berarti bagi manusia, tetapi mereka telah terlalu
komputasi intensif untuk berjalan di perpustakaan skala corpora. Makalah ini
menyajikan DCM-LDA, model topik berdasarkan distribusi Senyawa Dirichlet
Multinomial. Model ini secara bersamaan lebih mampu mewakili sifat yang diamati dari
teks dan lebih terukur untuk koleksi teks yang sangat besar. Dengan menggunakan
sistem tersebut dapat membuat tampilan dalam library digital of books lebih menarik
dan mempermudah pembaca dalam mencari judul-judul buku yang ingin dibaca[4].

Vol.6 No.2 - Januari 2013

138

ISSN: 1978 - 8282


4.

Penelitian yang dilakukan oleh Chih-Sung Andy Wu, Susan J Robinson, dan Alexandra
Mazalek dari Institute of Technology Atlanta pada tahun 2007, dengan judul WikiTUI:
leaving digital traces in physical books. Artikel ini menjelaskan desain WikiTUI,
sebuah sistem antarmuka pengguna yang nyata yang memungkinkan pembaca untuk
memanipulasi informasi multimedia terikat pada halaman-tingkat lokasi dalam bukubuku umum. Sistem ini juga akan memfasilitasi pertukaran informasi dengan pembaca
lain menggunakan teknologi wiki. Sementara proyek lainnya telah digabungkan dunia
ganda dari atom dan bit, beberapa telah bergabung ide authoring kolaboratif dan
terdistribusi dengan antarmuka nyata. WikiTUI tidak hanya menjembatani dunia nyata
dan digital, tetapi memfasilitasi kontribusi beberapa ke basis referensi mencakup seluruh
dunia ini. Tujuan dari pekerjaan kami adalah untuk menerapkan paradigma atom kopling
dan bit untuk memperpanjang penjelasan kolaboratif dan kemungkinan authoring media
wiki. Dengan menggunakan desain ini dapat mempermudah dalam pengeaksesan jurnaljurnal serta dengan menggunakan desain wikiTUI tersebut dapat mempermudah
komunikasi pembaca dengan penerbit, serta dapat melakukan pertukaran informasi
dengan mudah[5].

5.

Penelitian yang dilakukan oleh Kitamoto A dari National Inst. of Informatics, Tokyo
pada tahun 2006 yang berjudul Digital bleaching and content extraction for the
digital archive of rare books. Penelitian ini menjelaskan kegunaan dari buku digital,
buku digital merupakan merupakan evolusi dari buku berbicara analog yang meniru
kemungkinan interaksi dari buku cetak. Buku Digital (DTBs) menawarkan untuk
pembaca tunanetra, karakteristik DTB yang menuntut untuk platform yang benarbenar multimodal untuk mengambil keuntungan dari semua kemungkinan yang
ditawarkan. Selanjutnya, berbagai kondisi mempengaruhi pengoperasian pemain DTB:
karakteristik fisik dan kognitif yang berbeda dari pembaca, perubahan lingkungan dan
jenis buku. Untuk meningkatkan interaksi dan pengalaman membaca kita menganjurkan
memberikan pemain multimodal dengan fiture adaptif. Dengan mnerapkan suatu sistem
buku digital tidak hanya memudahkan pembaca yang masih di berikan penglihatan
yang normal, tetapi dengan menerapkan sistem digital books pun dapat mempermudah
bagi pembaca yang mempunyai keterbatasan dalam melihat. Didalam artikel ini di jelaskan
betapa pentignya penggunaan digital books untuk pembaca[6].

6.

Penelitian yang dilakukan oleh Philipp Mayr, Peter Mutschke, dan Vivien Petras, dari
Social Science Information Centre Germany pada tahun 2007 yang berjudul Reducing
semantic complexity in distributed digital libraries: Treatment of term vagueness
and document re-ranking penelitian ini menjelaskan beberapa kekurangan dan
kelemahan dari pendekatan yang keluar di sebagian metadata-driven Perpustakaan
Digital (DLS) atau portal khusus subjek. Tujuan dari paper ini adalah untuk mengusulkan
model untuk mengurangi kompleksitas semantik dalam DLS heterogen serta untuk
memperkenalkan layanan nilai tambah (pengobatan jangka ketidakjelasan dan dokumen
kembali peringkat) yang mendapatkan kualitas tertentu dalam DLS jika mereka
digabungkan dengan komponen heterogenitas didirikan di Modeling Kompetensi
Pusat dan Pengobatan Heterogenitas semantik proyek. Dari artikel ini dapat di ketahui
dari beberaopa pendekatan yang ada terdapat beberapa kekurangan yang dapat

139

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


menurunkan kualitas dari sistem digital library, dan menimbulkan ketidakjelasan. Pada
artikel ini di jelaskan salah satu solusi dalam memperbaiki konsep atau model sistem
yang ada [7].
7.

Penelitian ini dilakukan oleh Dresang, Eliza T dari Graduate School of Library and
Information Science, University of Illinois at Urbana-Champaign pada tahun 2005
berjudul The Information-Seeking Behavior of Youth in the Digital Environment.
Penelitian ini berisikan analisis dan bantahan dari kesimpulan penelitian sebelumnya.
Teori Perubahan Radikal, yang didasarkan pada era digital prinsip-prinsip interaktivitas,
konektivitas, dan akses, disarankan sebagai lensa untuk menguji kembali penelitian
yang ada pada pemuda mencari informasi perilaku dalam lingkungan digital. Analisis
ini membahas kesamaan-kesamaan antara informasi-seeking perilaku yang berkaitan
dengan buku genggam dengan hypertextual kualitas dan material digital, sifat sosial
dari informasi mencari, dan isu-isu yang muncul dari akses. Perlu dicatat bahwa
perpustakaan umum sebagai pengaturan untuk penelitian jarang digunakan, bahkan
meskipun sifatnya kurang terstruktur mungkin memberikan wawasan yang tidak
ditemukan di sekolah[8].

8.

Penelitian ini dilakukan oleh Gary Bennett, Mitch Fisher, dan Brad Lees dari New York
University pada tahun 2011 yang berjudul Objective-C for Absolute Beginners:
iPhone, iPad, and Mac Programming Made Easy, Second Edition. Penelitian ini
membahas tentang bagaimana anda membangun sebuah aplikasi untuk iPhone dan
iPad? Apakah anda perlu menghabiskan bertahun-tahun untuk belajar bahasa
pemograman yang rumit? Bagaimana bertahun-tahun untuk belajar bahasa pemograman
yang rumit? Bagaimana Objective-C, Kakao Touch, dan SDK? Jawabannya adalah
bahwa anda tidak perlu mengetahui hal-hal itu. Siapa saja bisa memulai membangun
aplikasi sederhana untuk iPhone dan iPad, dan buku ini akan menunjukan kepada anda
bagaimana caranya. Dalam hal pembuatan iJOIN, diperlukan kemampuan dalam
menguasai XCode dan Objective-C untuk memudahkan dalam merancang aplikasi iJOIN
tersebut[9].

9.

Penelitian ini dilakukan oleh Untung Rahardja, Muhamad Yusup, Lilik Agustin dari
Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia pada tahun 2009 yang berjudul Penguntrolan
mutu Sistem Informasi dengan Metode Database Health Monitoring. Pada penelitian
ini menjelaskan mengenai Database Health Monitoring (DHM), yang menggabungkan
metode Database Self Monitoring (DSM), dan Server Health Indicator (SHI). DHM
didefinisikan sebagai dashboard system yang menampilkan indikator sistem informasi
dan indikator kapasitas penyimpanan data secara bersamaan, dengan adanya DHM
dapat dapat mengantisipasi segala kemungkinan data anomaly dengan menggunakan
teknik pengendalian mandiri untuk memperbaiki mutu sistem informasi dalam
pengendalian mandiri kapasitas peyimpanan. Untuk membuat sebuah aplikasi
dibutuhkan sistem database, sebagai media penyimpan input data-data yang telah
masukan dalam aplikasi sehingga suatu jika data-data tersebut dibutuhkan akan
menampilkan pada output dan sistem yang dibuat dapat berjalan[10].

Vol.6 No.2 - Januari 2013

140

ISSN: 1978 - 8282


10. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Augury El Rayeb, dan Heriyanto,
dari Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia pada tahun 2010 yang berjudul Pengelolahan
Jurnal Elektronik dengan Online Jurnal Sistem. Penelitian ini menjelaskan penelitian
yang sudah ada sebelumnya, dengan menggunakan metode pengelolahan jurnal
elektronik secara online, Online Journal System (OJS). Metode pengelolahan jurnal
elektonik secara online merupakan suatu metode yang diciptakan dalam rangka untuk
mengefektifkan suatu media publikasi dan informasi jurnal-jurnal yang telah dibuat,
dalam pengelolahan jurrnal secara online memerlukan suatu sistem penyimpana data
dalam bentuk database system yang digunakan sebagi media penyipanan data-data
jurnal yang akan dipublikasikan secara online. Pengelolahan jurnal secara online dalam
penyajiannya di kemas dalam bentuk Web. Dengan diciptakannya sebuah sistem online
jurnal diharapkan dapat menciptakan suatu dampak yang signifikan pada empat pilar
IT E-Learning hasil dari penelitian dan pengembangan sistem yang sudah ada pada
Perguruan Tinggi Raharja. Namun dengan dikembangkannya suatu sistem pembelajaran
iLearning pada Perguruan Tinggi Raharja pengelolahan jurnal secara online dirasakan
tidak efektif karena dengan menggunakan sistem secara online terdapat beberapa
kendala dalam pengoprasian sistem tersebut[11].
Dari sepuluh literature review yang ada, telah banyak penelitian mengenai Library
Journal Digital Book, konsep dan metode dalam membuat buku digital, dan pembahasannya
perihal XCode Programming. Disamping itu juga ada pembahasan mengenai manfaat dari
Library digital. Namun dapat disimpulkan pula bahwa belum ada peneliti yang secara khusus
membahas menegenai perancangan aplikasi iLearning Journal Information, yang digunakan
sebagai media informasi dan publikasi jurnal secara digital.
PEMECAHAN MASALAH
Sebagai institusi pendidikan di bidang ilmu komputer, salah satu aspek yang mendukung
adalah unsur karya atau penelitian-penelitian secara ilmiah, yang di hasilkan oleh seluruh
civitas akademika baik dosen ataupun mahasiswa, yang diolah menjadi sebuah karya tulis
ilmiah dalam bentuk (jurnal ilmiah) dan di dokumentasikan pada sebuah sistem
pendokumentasian untuk sebuah penelitian dalam bentuk buku jurnal. Untuk mempermudah
pendokumentasikan dan publikasi suatu hasil karya ilmiah, maka diperlukan suatu sistem
yang baru yang inovatif dan fleksibel dalam mendokumentasikan dan mempublikasi karyakarya tulis ilmiah ( jurnal ilmiah ).
Maka dari itu di ciptakanlah aplikasi iJOIN dimana dengan sistem ini siapa pun dapat
mencari dan menempatkan karya-karya tulis ilmiah dalam sebuah rak buku kumpulan jurnal, di
dalam sistem ini pun terdapat tutorial cara penulian jurnal atau karya tulis ilmiah yang baik
dan benar. Selain dapat menempatkan jurnal dalam rak buku jurnal serta dapat melihat jurnaljurnal tersebut tidak perlu online untuk membukanya, siapa pun bisa membaca jurnal-jurnal
yang ada, baik yang di dapat dari download atau jurnal-jurnal yang di buat oleh kampus.
Pembuatan sistem ini menggunakan XCode yang nantinya akan menjadi sebuah aplikasi pada
iPad, sebagai media pendukung metode pembelajaran iLearning (intregated Learning) dalam
hal pembuatan dan publikasi jurnal. Dengan aplikasi ini proses pembuatan jurnal dan publikasi
jurnal dapat lebih efektif dan efisien, serta dapat mengurangi biaya administrasi, seperti
141

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


pencetakan dan dapat mengurangi penggunaan kertas yang berlebihan, sehingga dapat
menggurangi dampak pemanasan global. Aplikasi ini juga sebagai suatu inovasi baru dalam
dunia pendidikan, aplikasi ini dibuat untuk meningkatkan kualitas masyarakat ilmiah. Dengan
adanya aplikasi ini di harapkan dapat mempermudah penerbitan dan publikasi jurnal-jurnal
yang di tulis, dapat menghemat biaya administratif suatu instansi yang terkait. Dalam sistem
maupun metode pembelajaran iLearning yang diterapkan perguruan tinggi atau Universitas
diperlukan suatu aplikasi yang mendukung dalam lingkungan akademik dengan adanya unsur
karya atau penelitian secara ilmiah yang di hasilkan oleh kalangan akademisi (dosen dan
mahasiswa) yang diolah menjadi sebuah karya tulis (jurnal ilmiah) dan di dokumentasikan
menjadi sebuah buku jurnal elektronik dengan format epub dan di masukan atau di publikasikan
dalam aplikasi iJOIN, menjadi sebuah buku jurnal elektronik yang dapat dilihat dan di baca
oleh siapa pun dan dimana saja, kapan saja menggunakan iPad, dan tidak secara online.
Dengan di buatnya aplikasi ini di harapkan mampu mendorong semua kalangan dalam
meningkatkan kreatifitas dan pengetahuanya dalam mengembangkan suatu karya yang dapat
berguna bagi siapa pun, serta dapat meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di Indonesia.
Perguruan Tinggi Raharja sebagai institusi pendidikan dalam bidang teknologi dan
ilmu komputer yang selalu kreatif dan inovatif serta selalu melaksanakan penelitian-penelitian
dan dapat menciptakan suatu penemuan-penemuan yang bermanfaat dalam meningkatkan
kualitas dan mutu pendidikan khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perguruan Tinggi Raharja sebagai perguruan tinggi unggulan di Tangerang selalu menjadi
acuan bagi perguruan tinggi lain belum lama ini menciptakan suatu sistem pembelajaran baru
dalam dunia pendidikan yaitu sistem pembelajaran iLearning (intregated Learning) suatu
sistem pembelajaran yang berintegrasi yaitu suatu sistem pembelajaran yang mengintegrasikan
atau menghubungkan kinerja otak kanan dan otak kiri, proses berpikir dan berkreatifitas dalam
satu waktu, dan berbasis 4B (Belajar, Bekerja, Bermain, dan Berdoa).

Gambar 3. Architecture Sistem Pembelajaran iLearning


Tampak pada gambar tiga merupakan rancangan sistem pembelajaran iLearning dalam
sistem pembelajaran iLearning semua aktifitas perkuliahan menggunakan suatu device
teknologi terbaru perangkat mobile tablet PC. Dengan menggunakan iPad mahasiswa dapat
Vol.6 No.2 - Januari 2013

142

ISSN: 1978 - 8282


melaksanakan aktifitas belajar, bekerja, bermain, dan berdoa dalam satu waktu dan dapat di
lakukan dimana saja. Untuk mengoptimalkan sistem pembelajran yang sudah di terapkan di
perlukan aplikasi-aplikasi pendukung pada perangkat mobile tersebut yang dapat di gunakan
untuk proses belajar mengajar karena berdasarkan survey dan penelitian yang telah di lakukan
tidak semua aplikasi aplikasi pada perangkat mobile tersebut dapat mendukung proses belajar
mengajar, salah satunya adalah aplikasi untuk membantu dalam proses penulisan dan publikasi
jurnal ilmiah, oleh sebab itu maka di buatlah Aplikasi iJOIN sebagai media aplikasi pendukung
dalam penulisan dan publikasi jurnal ilmiah. Dalam proses pembuatan aplikasi ini tidak mudah,
dan membutuhkan proses yang bertahap sebelum proses pembutan aplikasi di butuhkan
prancangan, dalam perancangan aplikasi iJOIN ini, menggunakan Aplikasi yang terdapat pada
iPad diantaranya dalam perancangan ide-ide menggunakan aplikasi Mind Mapping, berikut
tampilan perancangan Mind Mapping Aplikasi iJOIN.

Gambar 4. Mind Mapping perancangan aplikasi iJOIN


Tampak pada gambar diatas adalah Mind Mapping perancangan ide-ide aplikasi iJOIN,
dimana Mind Mapping tersebut merupakan suatu aplikasi pada iPad yang di gunakan untuk
membuat perancangan ide-ide dari sesuatu perencanaan yang akan di buat.
Sedangkan dalam perancangan aplikasi menggunakan aplikasi Blueprint. Blueprint
merupakan suatu aplikasi iPad yang di gunakan untuk membuat perancangan suatu Aplikasi
143

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


sehingga tampak seperti aplikasi yang sudah jadi. Berikut ini merupakan tahapan proses
pembuatan aplikasi.

Gambar 5. Struktur tahapan pembuatan aplikasi


Tampak pada gambar lima diatas, merupakan tahapan dari pembuatan aplikasi iJOIN,
dimana pada tahap akhir terdapat suatu tahap pembuatan. Pada tahap pembuatan aplikasi
tersebut menggunakan pemograman XCode, pemogramman Xcode ini merupakan suatu
Software aplikasi yang khusus di gunakan untuk membuat aplikasi product Apple diantaranya
aplikasi iPhone, iPad dan product Apple lainnya.
Dengan adanya aplikasi iJOIN dapat mempermudah mahasiswa dan dosen dalam
membuat dan mempublikasikan jurnal-jurnal yang telah di hasilkan, sehingga siapa pun dapat
dengan mudah melihat jurnal-jurnal yang telah di publikasikan dalam aplikasi iJOIN. Jika di
bandingkan antara sistem pembelajaran Regular dengan Sistem pembelajaran iLearning proses
perkuliahan lebih efektif dengan menggunakan sistem pembelajaran iLearning, karena dengan
sistem pembelajaran iLearning menggunakan iPad semua aktifitas perkuliahan di lakukan
dengan lebih fun sehingga tidak menimbulkan kejenuhan dalam proses perkuliahan serta
dengan sistem pembelajaran iLearning dapat meningkatkan minat dan semanagat mahasiswa
serta dosen dalam proses belajar mengajar. Dan dengan adanya aplikasi iJOIN dapat
mempermudah mahasiswa dan dosen dalam membuat dan mempublikasikan jurnal-jurnal yang
telah di hasilkan, sehingga siapa pun dapat dengan mudah melihat jurnal-jurnal yang telah di
publikasikan dalam aplikasi iJOIN.
Berikut merupakan grafik diagram Venn perbandingan perkembangan minat belajar
mahasiswa dengan menggunakan sistem pembelajaran Regular dan iLearning.

Gambar 6. Graph diagram Venn perkembangan minat belajar mahasiswa Regular dan
iLearning
Vol.6 No.2 - Januari 2013

144

ISSN: 1978 - 8282


Tampak pada gambar enam dapat di ketahui perbandingan minat belajar mahasiswa
antara kelas Regular dengan kelas iLearning, berdasarkan hasil survey yang di lakukan pada
2 kelas mata kuliah Bahasa Inggris kelas pertama kelas iLearning yang terdiri dari 40 mahasiswa,
dan yang kedua kelas Regular yang terdiri dari 30 mahasiswa, dari kelas iLearning dapat di
ketahui mahasiwa yang hadir mencapai 30 mahasiswa, sedangkan pada kelas Regular hanya
mencapai 10 mahasiswa, di gambarkan dalam sebuah grafik atau diagram Pie seperti yang
terlihat pada gambar ke lima diatas, pada grafik tersebut dapat terlihat persentase minat belajar
mahasiswa pada kelas iLearning lebih besar pada kelas Regular. Dengan menggunakan
sistem pembelajaran iLearning dapat memudahkan mahasiswa dalam mengerjakan tugas-tugas
yang di berikan karena dalam proses pembelajarannya mengguanakn aplikasi-aplikasi yang
terdapat pada iPad.
Dan berikut ini adalah table daftar pertanyaan mengenai aplikasi iJOIN.

Gambar 7. Table daftar pertanyaan aplikasi iJOIN


Berdasarkan pada daftar gambar 7 diatas, yaitu table daftar pertanyaan aplikasi Ijoin di
atas dapat bahwa dalam perancangan dan pembuatan aplikasi iJOIN dapat mendukung dalam
sistem pembelajaran iLearning, khususnya dalam pembuatan paper jurnal ilmiah, dengan
adanya aplikasi iJOIN dapat mempermudah dan meningkatkan minat mahasiswa dalam membuat
paper jurnal ilmiah sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih baik. Aplikasi iJOIN layak
untuk di buat karena dapat mendukung dalam sitem pembelajaran iLearning, serta dapat
meningkatkan minat dan kreatifitas mahasiswa untuk membuat paper jurnal ilmiah. Sehingga
dapat memperbaiki kualitas dan mutu pendidikan. Perbaikan mutu akan kualitas perkembangan
jurnal setiap tahunnya dalam setiap perguruan tinggi dapat dilihat pada grafik diagram batang
perkembangan jurnal dibawah ini.

145

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

Gambar 8. Graph perkembangan jurnal pertahun


Tampak pada gambar kedelapan diatas, merupakan tampilan grafik perkembangan jurnal
di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan sebanyak 10% (sepuluh persen).
Sedangkan jika diukur melalui statistik diagram garis, maka hasilnya adala sebagai
berikut:

Gambar 9. Graph statistik perkembangan pembutan jurnal perbulan


Tampak pada gambar sembilan diatas, merupakan grafik pembutan jurnal oleh mahasiswa
perbulan yang mengalami peningkatan. Serta dibawah ini merupakan gambaran flowchart
alur program yang berjalan dari aplikasi iJOIN.
Vol.6 No.2 - Januari 2013

146

ISSN: 1978 - 8282

Gambar 10. Flowchart alur rancangan aplikasi iJOIN


Tampak pada gambar sepuluh diatas, merupakan flowchart rancangan aplikasi iJOIN,
dengan menggambarkan proses pencarian data pada program. Dimulai dari hal penginputan
data lalu proses pencarian serta penyataan keabsahan data yang akan dicari. Sehingga
dihasilkan output sesuai dengan data yang diinginkan.
Listing Program
iJOIN merupakan sebuah aplikasi media penyimpanan untuk kumpulan berbagai
macam jurnal-jurnal yang telah di buat dan sebagai media untuk membantu penulisan jurnal
ilmiah, sebagai pendukung pebelajaran iLearning, sehingga listing program yang akan
ditampilkan yaitu listing program untuk download contoh jurnal yang ada. Berikut listing
programnya :
147

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

Gambar 11. Listing program download jurnal


IMPLEMENTASI
Untuk dapat membuat rancangan aplikasi iJOIN yang ingin dibuat, maka membutuhkan
aplikasi Blueprint, dimana Blueprint ini adalah suatu aplikasi iPad yang dapat digunakan
sebagai sarana untuk membuat suatu rancangan aplikasi yang akan di buat di XCode, berikut
adalah tampilan rancangan aplikasi iJOIN yang telah di buat dibuat dalam aplikasi Blueprint.

Gambar 12. Tampilan aplikasi Blueprint

Vol.6 No.2 - Januari 2013

148

ISSN: 1978 - 8282


Tampak pada gambar diatas merupakan tampilan aplikasi Blueprint pada iPad, yang
digunakan untuk membuat rancangan aplikasi iJOIN.

Gambar 13. Desain tampilan awal aplikasi iJOIN pada Blueprint


Pada gambar diatas, merupakan gambar desain aplikasi iJOIN yang di buat pada aplikasi
Blueprint.

Gambar 14. Prototype link tampilan awal desain Blueprint


Pada gambar diatas merupakan rancangan aplikasi iJOIN menggunakan Blueprint.
Untuk dapat mengakses ke dalam tampilan menu utama aplikasi iJOIN harus mempunyai iPad,
lalu akan di sync (dimasukkan) aplikasi iJOIN ke dalamnya. Setelah masuk pada iPad tersebut,
lalu di tab aplikasi tersebut dan akan muncul tampilan sebagai berikut.
149

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

Gambar 15. Desain tampilan awal logo aplikasi iJOIN


Gambar diatas merupakan gambar tampilan awal aplikasi iJOIN. Pada tampilan awal
terdapat beberapa tombol yang dapat digunakan yaitu tombol cancel pada tampilan di gunakan
untuk mengembalikan tampilan kembali ke dalam icon aplikasi, tombol next digunakan untuk
melanjutkan ketampilan selanjutnya, dan tombol bergambar kaca pembesar untuk mencari
(search) tutorial atau jurnal yang kita inginkan secara cepat.

Gambar 16. Desain tampilan menu utama aplikasi iJOIN

Vol.6 No.2 - Januari 2013

150

ISSN: 1978 - 8282


Tampak pada gambar diatas merupakan tampilan menu utama aplikasi iJOIN. Di dalam
tampilan menu utama terdapat beberapa tombol-tombol button yang dapat digunakan, seperti
pedoman penulisan, Library Journal, dan Cancel. Tombol pedoman penulisan digunakan
untuk menampilkan pedoman penulisan jurnal, tombol library jurnal untuk menampilkan
library journal (rak buku jurnal), dan tombol cancel digunakan untuk kembali ke tampilan
awal aplikasi

Gambar 17. Desain tampilan tutorial pedoman penulisan jurnal


Tampak pada gambar diatas adalah rancangan gambar tutorial pedoman penulisan
jurnal, pada tampilan tutorial pedoman penulisan jurnal terdapat pula beberapa tombol yang
dapat di fungsikan, seperti tombol i sebagai tombol untuk info, dan tombol done untuk
menyelesaikan dan kembali ke tampilan menu utama.
151

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

Gambar 18. Desain tampilan rak buku penyimpanan jurnal


Gambar diatas menggambarkan rancangan tampilan rak buku jurnal-jurnal yang di buat
atau di download, pada tampilan rak buku terdapat beberapa button yang dapat digunakan
seperti button cancel, delete, done, dan search. Button delete di gunakan untuk delete journal
yang kita tidak perlukan menggunakan, search di gunakan untuk mencari jurnal secara cepat,
cancel di gunakan untuk membatalkan perintah, dan done digunakan untuk menyelesaikan.
KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil analisa dan studi kasus yang telah dilakukan maka perancangan
aplikasi iJOIN ini memang diperlukan guna meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan
khususnya pada Perguruan Tinggi Raharja sebagai salah satu instansi pendidikan di bidang
ilmu komputer, yang menerapkan sistem maupun metode pembelajaran iLearning. Dimana
semua aktifitas perkuliahan dilakukan menggunakan iPad, sehingga sangat diperlukannya
aplikasi iPad yang menyangkut cara pendokumentasian karya tulis atau penelitian-penelitian
yang dilakukan yang kemudian dijadikan karya ilmiah (jurnal ilmiah), sehingga di buatlah
rancangan aplikasi iJOIN (iLearning Journal Information) sebagai salah satu media
pendukung dalam penempatan jurnal-jurnal yang telah di buat dan sebagai media untuk
membantu penulisan jurnal ilmiah. Serta dengan adanya aplikasi ini di harapkan dapat
mengurangi pemakaian kertas untuk pencetakan dokumen, dan mengurangi biaya administratif
pengelolahan jurnal. Karena aplikasi ini dapat dijalankan tidak secara online, sehingga siapa
pun dapat melihat, dan membaca jurnal-jurnal yang ada dimana saja dan kapan saja tidak
hanya pada area kampus Raharja. Sesuai dengan prinsip 4B iLearning yaitu (Belajar, Bekerja,
Bermain, dan Berdoa) dimana saja dan kapan saja.
Vol.6 No.2 - Januari 2013

152

ISSN: 1978 - 8282


DAFTAR PUSTAKA
[1]

R. Untung. iLearning 4B (Belajar, Bekerja, Bermain, dan Berdoa) Dikutip pada saat
acara persentasi iLearning Framework pada tanggal 02 April 2012 : Perguruan Tnggi
Raharja : Indonesia, 2012.

[2] K. Narayana The Impact of Database Selection on Distributed Searching, 23rd ACM
SIGIR Conference on Information Retrieval (SIGIR00), pages 232-239. Graz Journal of
Universal Computer Science, vol. 13, no. 4, 531-542. University of Technology : Austria,
2007.
[3] F. Shaolei, and R.Manmatha., A Hirerarchichal HMM-Based Automatic Evaluation
Of OCR Accuracy For A Digital Library Of Books, Comput. Sci. Dept Massachusetts,
MA. Digital Libraries, Page(s): 109 118. Universitas Amherst : New York, 2006.
[4] M. David , dan Mc. Andrew, Organizing the OCA: learning faceted subjects from a
library of digital books Pages 376-385, JCDL Proceedings of the 7th ACM/IEEE-CS
joint conference on Digital libraries. University of Massachusetts : New York, 2007.
[5] A.W. Chih-Sung, J.R. Susan, dan M. Alexandra WikiTUI: leaving digital traces in
physical books Pages 264 265 GA, ACE 07 Proceedings Of The International
Conference On Advances In Computer Entertainment Technology.: Georgia Institute
of Technology Atlanta : New York, 2007.
[6] A.Kitamoto Digital Bleaching And Content Extraction For The Digital Archive Of
Rare Books. Page(s): 12 pp 144, National Inst. of Informatics : Tokyo, 2006.
[7] M. Philipp, M. Peter, dan P. Vivien Reducing Semantic Complexity In Distributed
Digital Libraries: Treatment Of Term Vagueness And Document Re-Ranking, pp.213
224, GESIS-IZ Social Science Information Centre, Bonn, Vol. 57 Iss: 3 Library Review :
Germany, 2007.
[8] Dresang, T. Eliza.. The Information-Seeking Behavior of Youth in the Digital
Environment. University of Illinois : USA, 2005.
[9] R. Untung, Y. Muhamad, A. Lilik. Pengontrolan Mutu Sistem Informasi dengan Metode
Database Health Monitoring Pages: 214-230, i-CCIT Journal vol.2 No.3-Mei Perguruan
Tinggi Raharja : Indonesia, 2009.
[10] B.Gary, F.Mitch, L.Brad. Objective-C for Absolute Beginners: iPhone, iPad, and Mac
Programming Made Easy. Second Edition Apress : New York, 2011.
[11] R. Untung, E.R. Augury, Heriyanto,Pengelolahan Jurnal Elektronik dengan Online
Journal System. Pages: 157-171, i-CCIT Journal vol.4 No.2 Januari Perguruan Tinggi
Raharja : Indonesia, 2011.

153

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

iTOP Sebagai Media Pembelajaran TOEFL Pada


Perguruan Tinggi
Untung Rahardja1
Dewi Immaniar2
Titi Suhaemah3
e-mail : untung@pribadiraharja.com,dewiimaniar@pribadiraharja.com,

suhaemahtiti@gmail.com.
Diterima : 1 Juni 2012 / Disetujui: 14 Juni 2012

ABSTRACT
Currently English has a great significance in the era of globalization era, so a requirement
that can not be separated from education and the pace of industrial life. As one measure or
evaluate a persons ability in English language that is a TOEFL score. Given the importance
of TOEFL scores, many institutions that offer training and TOEFL tests. With technological
advances such as this, the use of technology Learning Management System (LMS) in
developing web-based TOEFL learning media can provide an alternative in studying TOEFL.
English on the TOEFL is not only intended as a means of measuring or evaluating the
persons ability to understand the English language, but this time the learning system is still
monotonous and time consuming because it must work in the laboratory. Thus, to support it,
all universities are required to always be innovative and creative in order to solve these
problems. Then by applying a learning system based iLearning 4B (Learn, Work, Play, and
Pray) by using a new technology device iPad. So with this, an application supporting itop
iLearning learning TOEFL Preparation in the form of a collection-a collection of exercises
in English, so that the application itop students can more easily work on the problems
anywhere and anytime, and certainly is fun.
Key words: English, iLearning, TOEFL

1. Dosen Jurusan Sistem Informasi, STMIK Raharja


Jl. Jend Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang Telp. 5529692
2. Dosen Jurusan Teknik Informatika, AMIK Raharja Informatika
Jl. Jend Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang Telp. 5529692
3. Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi, STMIK Raharja
Jl. Jend Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang Telp. 5529692

Vol.6 No.2 - Januari 2013

154

ISSN: 1978 - 8282


ABSTRAKSI
Saat ini Bahasa Inggris mempunyai arti yang sangat penting di zaman era globalisasi
sekarang, sehingga menjadi kebutuhan yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan
pendidikan maupun laju industri. Sebagai salah satu alat ukur atau evaluasi atas
kemampuan seseorang dalam berbahasa Inggris yaitu nilai TOEFL. Mengingat pentingnya
nilai TOEFL tersebut, banyak lembaga-lembaga yang menawarkan pelatihan serta tes
TOEFL. Dengan kemajuan teknologi seperti saat ini, pemanfaatan teknologi Learning
Management System (LMS) dalam mengembangkan media pembelajaran TOEFL berbasis
web dapat memberikan alternatif lain dalam mempelajari TOEFL. Bahasa Inggris pada
TOEFL bukan saja dimaksudkan sebagai alat ukur atau evaluasi atas kemampuan
seseorang dalam memahami bahasa ingggris, tetapi saat ini sistem pembelajaran masih
bersifat monoton, dan memakan waktu lama karena harus mengerjakan di laboratorium.
Maka, untuk mendukung hal tersebut, seluruh perguruan tinggi dituntut untuk selalu
inovatif dan kreatif untuk dapat memecahkan masalah-masalah tersebut. Maka dengan
menerapkan suatu sistem pembelajaran iLearning yang berbasis 4B (Belajar, Bekerja,
Bermain, dan Berdoa) dengan menggunakan suatu device teknologi terbaru iPad. Maka
dengan ini, iTOP merupakan aplikasi pendukung pembelajaran iLearning TOEFL
Preparation berupa kumpulan-kumpulan latihan soal Bahasa Inggris, sehingga dengan
aplikasi iTOP mahasiswa bisa lebih mudah mengerjakan soal dimana saja dan kapan saja,
dan tentunya bersifat fun.
Kata kunci : Bahasa Inggris, iLearning, TOEFL

PENDAHULUAN
TOEFL merupakan singkatan dari Test Of English as a Foreign Language. TOEFL
adalah standarisasi kemampuan Bahasa Inggris seseorang secara tertulis (de jure) yang meliputi
empat aspek penguasaan: Listening, Writing, Speaking dan Reading. Tujuan dari Test TOEFL
itu sendiri umumnya yaitu supaya orang memahami bahwa Bahasa Inggris yang terdiri dari
speaking maupun conversation. Bahasa Inggris mengcover 4 skill utama, yaitu Listening
(pencernaan kata melalui pendengaran), Writing (pencernaan kata melalui tulisan dan tata
bahasanya), reading (pencernaan makna sebuah text bahasa) dan Speaking (mampu
mengucapkannya).
TOEFL memiliki dua tujuan umum yaitu: Academic dan General. Dalam bentuk yang
sama, sertifikasi rekomendasi TOEFL bisa gunakan untuk kedua hal tadi. Academic adalah
menggunakan test untuk tujuan pendidikan, penelitian atau yang berhubungan dengan
kegiatan akademis di luar negeri, ataupun di Indonesia. Untuk paska sarjana, biasanya nilai
minimal adalah 550. sedangkan untuk S1 adalah 500. Sedangkan General pada umumnya
digunakan untuk tujuan pekerjaan, kenaikan pangkat atau tugas kerja. Banyak perusahaan
yang memasang standar Bahasa Inggris karyawannya dengan melihat nilai TOEFL-nya.
Umumnya, nilai TOEFL minimal adalah 500 untuk kenaikan pangkat standar.
Sistem penilaian TOEFL itu sendiri menggunakan konversi dari setiap jawaban yang
benar. Nilai TOEFL tertinggi yang bisa dicapai seseorang adalah 675. Perkembangan teknologi
yang terus menerus meningkat dengan cepat, mempengaruhi laju pertumbuhan pendidikan,
155
Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


terlebih lagi di suatu instansi pendidikan memberikan pengaruh yang sangat besar di dalam
dunia pendidikan. Perkembangan teknologi semakin hari semakin meningkat. Bahkan di negaranegara lain, teknologi menjadi suatu hal yang sangat penting guna menunjang kehidupan
mereka sehari-hari untuk kegiatan bisnis, pendidikan, industri, perdagangan, atau hanya
sekedar lifestyle. Melihat kebutuhan teknologi yang semakin penting maka perguruan tinggi
pun terus berevolusi menjadi perguruan tinggi yang mengaplikasikan IPTEK dalam kegiatan
perkuliahan sehari-hari termasuk metode pembelajaran Bahasa Inggris dan TOEFL.
Perguruan tinggi sebagai salah satu instansi pendidikan dalam bidang ilmu komputer
selalu menciptakan suatu penemuan baru dalam bidang IT (Information Technologi) dan
pendidikan. Salah satu penemuan yang di ciptakan perguruan tinggi adalah sistem pembelajaran
iLearning. Dimana sistem pembelajaran iLearning ini adalah sistem pembelajaran yang modern,
inovatif, dan fleksibel, sistem pembelajaran yang mengoptimalkan kinerja otak, baik otak kanan
maupun otak kiri, ingatan, kecerdasan dan kreativitas bekerja, tidak terikat ruang dan waktu,
berbasis 4B (Belajar, Bekerja, Bermain, dan Berdoa), serta menggunakan suatu device teknologi
terbaru yaitu iPad. Aplikasi-aplikasi yang terdapat di iPad digunakan secara optimal dalam
proses belajar mengajar. Serta dengan menggunakan sistem pembelajaran ini mahasiswa dapat
melakukan aktivitas belajar dimana saja, kapan saja, dan lebih fun.

Gambar 1. Architecture iLearning 4B.


Dengan menggunakan sistem pembelajaran iLearning proses belajar mengajar
memanfaatkan aplikasi-aplikasi yang terdapat pada iPad. Namun masih banyak aplikasi-aplikasi
yang belum terdapat pada iPad, untuk mendukung proses belajar mengajar. Maka untuk itu di
perlukan aplikasi-aplikasi tambahan untuk mendukung sistem pembelajaran iLearning.
Sehingga di buatlah aplikasi iTOP sebagai salah satu aplikasi yang dapat mendukung dalam
sistem pembelajaran iLearning khususnya dalam pembelajaran Bahasa Inggris yang ada pada
seluruh perguruan tinggi.
PERMASALAHAN
Dalam TOEFL khususnya Computer Base Test terdapat tiga jenis test yang di ujikan
yaitu Listening, Structure dan Reading. Mutu pembelajaran merupakan salah satu elemen
terpenting dalam perguruan tinggi. Untuk itu perguruan tinggi menciptakan perubahan dari
segi pembelajaran, yaitu metode pembelajaran iLearning. Dimana adanya integrasi pembelajaran
Vol.6 No.2 - Januari 2013

156

ISSN: 1978 - 8282


yang konvensional menjadi konseptual yang menjadikan mahasiswa tidak hanya menerima
informasi dan cenderung pasif melainkan menciptakan adanya feedback antara dosen dan
mahasiswa. Kini TOEFL yang sedang berjalan di perguruan tinggi berbasis iLearning, dimana
iLearning ini memudahkan mahasiswa untuk kegiatan belajar mengajar. Bagian pertama dari
TOEFL adalah Listening Comprehension Section, terdiri dari 50 pertanyaan untuk jangka
waktu selama 30- 40 menit, user diminta untuk mendengarkan soal yang diucapkan hanya satu
kali melalui media audio. Untuk mendapatkan nilai yang maksimal dalam test Listening
Comprehension Section tersebut tentu saja bukan hal yang mudah di lakukan. TOEFL
diharapkan dapat memberikan berbagai kemudahan bagi mahasiswa khususnya bagi
mahasiswa ilearning yang ingin mempelajari TOEFL Listening Comprehension Section,
sehingga TOEFL tidak lagi menjadi kendala serta dapat mendorong minat seseorang dalam
mempelajari Bahasa Inggris.

Gambar 2 . Figure dan ilustrasi pembelajaran laboratorium


Dalam kegiatan interaksi antara dosen dengan mahasiswa, fungsi media dapat diketahui
berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses
pembelajaran. Dari figure dan ilustrasi di atas dapat digambarkan bahwa sistem pembelajaran
dikelas tidaklah selalu efektif, karena dapat menimbulkan kejenuhan, baik itu yang dirasakan
oleh mahasiswa maupun dosen.
Dan dalam hal ini masih terdapat 9 (sembilan) permasalahan inti yang ada pada The
Heinemann TOEFL in Class tersebut, yaitu permasalahan pertama dari segi waktu adalah
terbatasnya waktu belajar dilaboratorium. Permasalahan kedua yaitu waktu mulai dan
berakhirnya proses belajar dilaboratorium tidak sesuai dengan jadwal. Permasalahan ketiga
yaitu durasi waktu belajar yang sangat minim. Permasalahan keempat yaitu dari segi sarana
dan prasarana, audio visual yang tekadang kurang jelas dan lengkap. Pemasalahan kelima
yaitu peralatan yang kurang memadai. Permasalahan keenam yaitu kurang terawatnya fasilitas
laboratorium. Dan permasalahan ketujuh dilihat dari segi asisten laboratorium yang sering
terlambat memasuki laboratorium sehingga kurang maksimalnya pelayanan tersebut.
Permasalahan kedelapan yaitu dilihat dari segi terhadap user/mahasiswa yaitu mahasiswa
selalu merasakan kejenuhan ketika belajar dalam laboratorium sehingga tidak fokusnya dalam
proses belajar mengajar dan diantara mahasiswa dan dosen pun tidak adanya feedback yang
baik. Permasalahan kesembilan yaitu dari segi pelayanan terhadap dosen itu sendiri, terkadang
157

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


dosen kurang maksimal dalam menjelaskan materi yang disampaikan selain itu dari segi
waktupun terkadang dosen datang terlambat ketika memasuki laboratorium.

Gambar 3. Picture sistem Pembelajaran laboratorium


Gambar di atas menjelaskan perihal gambaran situasi dan kondisi sistem pembelajaran
dilaboratorium dengan berbagai permasalahan yang ada, yang terkait dengan 9 (sembilan)
permasalahan yang sudah dijabarkan di atas.
Tentunya, dalam era perkembangan IPTEK yang begitu pesat dewasa ini,
profesionalisme dosen tidak cukup hanya dengan kemampuan membelajarkan siswa, tetapi
juga harus mampu mengelola informasi dan lingkungan untuk memfasilitasi kegiatan belajar
siswa. Konsep lingkungan meliputi tempat belajar, metode, media, sistem penilaian, serta
sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mengemas pembelajaran dan mengatur bimbingan
belajar sehingga memudahkan siswa belajar.
Dampak perkembangan IPTEK terhadap proses pembelajaran adalah diperkayanya
sumber dan media pembelajaran, seperti buku text, modul, overhead transparansi, film, video,
televisi, slide, hypertext, web, dan sebagainya. Dosen profesional dituntut mampu memilih
dan menggunakan berbagai jenis media pembelajaran yang ada di sekitarnya. Menghasilkan
pengetahuan dan keterampilan, perubahan-perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena
interaksi antara pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Hasil
belajar mahasiswa sering diawali dari pengalaman langsung, kenyataan yang ada dilingkungan
kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan sampai kepada lambang verbal.
Pengalaman langsung akan memberikan kesan paling utuh dan paling bermakna tentang
informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman tersebut, sebab pengalaman
tersebut melibatkan indra penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman dan peraba.
MindMapping
Salah satu metode pembelajaran yang telah terbukti mampu mengoptimalkan hasil
belajar, yaitu dengan metode peta pikiran.dimana semua permasalah akan dijabarkan melalui
Vol.6 No.2 - Januari 2013

158

ISSN: 1978 - 8282


teknik pembelajaran tersebut. Disini terdapat beberapa sub permasalahan TOEFL in class
diantaranya yaitu: pertama dari dosen pengajar dimana sering terjadi ketidakhadiran dosen
pengajar tersebut, kedua sarana dan prasarana dimana audio visual yang terkadang kurang
jelas dan lengkap, ketiga asisten laboratorium yang sering terlambat mamasuki laboratorium
sehingga kurang maksimalnya pelayanan tersebut, keempat user/mahasiswa selalu merasakan
kejenuhan ketika belajar dalam laboratorium sehingga mahasiswa tidak fokus dalam proses
belajar mengajar dan yang terakhir yaitu dari segi waktu dimana waktu dimulai dan berakhirnya
proses belajar dilaboratorium tidak sesuai dengan jadwal. Sehingga intisari dari permasalahan
tersebut dijabarkan dalam aplikasi MindMapping seperti tampak pada gambar dibawah ini.

Gambar 4. MindMapping permasalahan TOEFL


LITERATURE REVIEW
Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode
penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify
gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode
yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian
yang sama dibidang ini. Beberapa Literature Review tersebut adalah sebagai berikut :
1.

159

Penelitian yang dilakukan oleh Liz Hamp-Lyons pada tahun 1998 yang berjudul Ethical
Test Preparation Practice : The case of the TOEFL. Jutaan pelajar dari EFL / ESL
mengambil tes Bahasa Inggris setiap tahun, dan guru sering khawatir bahwa perhatian
peserta didik dapat terganggu dari bisnis nyata dalam mempelajari bahasa dan focussed
pada jenis item menguasai untuk tes gantinya. Pertanyaan tentang washback, pengaruh
Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


tes ke belajar mengajar, telah juga dibahas di tempat lain. Pembahasan di sini difokuskan
pada peran buku teks di washback tes, memunculkan pertanyaan tentang praktik
lazim persiapan uji dan bahan yang digunakan di dalamnya. Dalam meningkatkan
pertanyaan-pertanyaan ini, penulis sebagai salah satu tes teladannya, Tes Bahasa
Inggris sebagai Bahasa Asing (TOEFL), yang dihasilkan oleh Educational Testing
Service (ETS). TOEFL adalah internasional yang paling umum diambil tes bahasa
Inggris di dunia. Sekitar satu juta orang mengambil TOEFL setiap tahun, angka melebihi
hanya oleh sekitar 2 juta orang di China yang melakukan Tes Sekolah Tinggi Inggris
(CET) setiap tahun[1].
2.

Penelitian ini dilakukan oleh Dr. Rory Lewis berjudul iPhone and iPad Apps for
Absolute Beginners tahun 2010. Penelitian ini membahas tentang bagaimana Anda
membangun sebuah aplikasi untuk iPhone dan iPad? Apakah tidak Anda perlu
menghabiskan tahun-tahun belajar bahasa pemrograman yang rumit? Bagaimana
Objective-C, Kakao Touch, dan SDK? Jawabannya adalah bahwa Anda tidak perlu
mengetahui hal-hal itu. Siapa saja bisa mulai membangun aplikasi sederhana untuk
iPhone dan iPad, dan buku ini akan menunjukkan kepada Anda bagaimana caranya[2].

3.

Penelitian yang dijalankan oleh Suharyanto pada tahun 2008 yang berjudul TSEP
(Test of Spoken English Program) Sebagai Peningkatan Mutu Kemampuan Bahasa
Ingggis. Jenis tes TOEFL yang lain adalah TSEP (Test of Spoken English Program)
yang mirip dengan bagian individual interview pada tes IELTS. Tes ini biasanya dipakai
kalau kita ingin mendaftar sebagai asisten dosen atau asisten laboratorium (sebagai
salah satu cara untuk meringankan biaya kuliah) di universitas di AS (atau negara
lain). Bentuk tesnya diadakan secara lisan dan berlangsung selama kurang lebih 20
menit. Waktu penyelenggaraan dan batas akhir pendaftarannya sama dengan tes TOEFL
yang lain, dan biayanya kira-kira sebesar US$100.Di Indonesia, tes ini diselenggarakan
biasanya 5 kali dalam satu tahun oleh IIEF. (Indonesian International Education
Foundation) yang mempunyai cabang di beberapa kota di Indonesia dengan biaya
sekitar US$175[3].

4. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Mawadah berjudul iBooks Standardisation And
Good Practice For Effective Education Methods In Support Of iLearning. Melakukan
standarisasi iBooks yang meliputi Soal, Quiz, Tutorial, Gambar, Tabel, Internal link,
Animasi, Video, Music, Graphic, Kesimpulan di setiap pertemuan, Syllabus, PO,
Diagram, Table of Contents, Photo, Formula atau rumus, Algoritma, Link to email dan
Link external. Saat ini penerapan standarisasi sebuah iBooks belum mencapai seluruh
elemen atau content dalam perancangan sebuah Good iBooks[4].
5.

Penelitian yang dilakukan oleh Ida Rochani pada tahun 2008 yang berjudul The
Explaining of Toefl. Dalam penelitian ini menjelaskan bahwa TOEFL score dapat
mengindikasikan tingkat penguasaan mahasiswa terhadap materi perkuliahan yang
dipelajari dalam academic setting melalui indeks prestasi komulatif (IPK). Mahasiswa
yang memiliki TOEFL score di atas 400 memiliki Indeks Prestasi Komulatif (IPK) yang
bagus. Jadi ada korelasi positif antara score TOEFL dengan Indeks Prestasi Komulatif.

Vol.6 No.2 - Januari 2013

160

ISSN: 1978 - 8282


Pelaksanaan/penerapan sistem TOEFL berdampak positif bagi sebuah institusi
pendidikan, karena dapat encourage mahasiswa untuk dapat belajar Bahasa Inggris.
TOEFL score dapat dijadikan stipulation untuk dapat mengikuti sidang skripsi bagi
mahasiswa S1, tesis bagi mahasiswa S2, dan desertasi bagi mahasiswa S3[5].
6.

Penelitian yang dilakukan oleh Reni Mulyani berjudul Audio Visual One Of The
Teaching Resources On iLearning Metode pembelajaran iLearning menggunakan
media audio visual, serta ditunjang dengan fasilitas iPad yang didalamnya terdapat
aplikasi aplikasi yang berhubungan dengan media audio visual seperti tutorial,
gambar, animasi, music, video. Media audio visual dalam iLearning merupakan media
yang sangat tepat untuk meningkatkan minat belajar mahasiswa. Pembelajaran lebih
cepat ditangkap serta durasi informasi lebih lama diingat karena melibatkan dua sensor
indra sekaligus yaitu audio visual dan visual, hal ini berhubungan dengan fungsi
kerja otak manusia[6].

7.

Penelitian yang dilakukan oleh Danny Wiliam Wongso dari Bina Nusantara tahun
2008 sebagai bentuk Skripsi dengan judul Analisa dan Perancangan Piranti Lunak
Pembangkit Soal Ujian Secara Online dengan menerapkan AJAX. Pada tugas
akhir ini penulis bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan Universitas Bina Nusantara
yang berkaitan dengan persediaan soal ujian, menganalisis dan merancang database,
serta membuat aplikasi pembangkit soal ujian. Manfaatnya adalah untuk mendukung
kemudahan proses penyediaan soal ujian sesuai Satuan Acara Perkuliahan (SAP)[7].

8.

Penelitian yang dilakukan oleh Qory Oktisa Aulia berjudul Prototype dan
Implementasi Metodologi Pembelajaran iLearning Pada Matakuliah Sistem Basis
Data. Mengoptimalkan iBooks untuk menunjang iLearning khususnya pada
matakuliah sistem basis data. Menambahkan suatu fungsi (Quiz) disetiap akhir
pertemuan, guna memudahkan dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran pada
matakuliah Sistem Basis Data[8].

9.

Penelitian ini dilakukan oleh Untung Rahardja, Ary Budi Warsito dan Dini Nurul Suvianti
dari Perguruan Tinggi Raharja tahun 2012 yang berjudul Penerapan Aplikasi iDINI
sebagai Media Penyimpanan Materi Perkuliahan iLearning Pada Perguruan
Tinggi. Penelitian ini membahas perihal media pembelajaran dengan menggunakan
iBooks yang dalam iBooks kita bisa mendapatkan kemudahan membaca karena di
dalamnya anda dapat mengategorikan file yang berupa pdf atau dokumen lainya. iBooks
adalah aplikasi yang sangat baik dan terbaik bagi anda yang suka membaca banyak
buku, karena dengan iBooks anda bisa membaca ribuan buku bacaan anda tanpa harus
membawa buku yang tebal dan banyak, dan ini lah aplikasi yang selalu di tampilkan
apps store pada saat kita pertama kali membuat account apple id. Sebagian besar
sistem pelayanan masih dilakukan secara face to face antara mahasiswa yang
memerlukan pelayanan dan petugas pelaksana yang memberikan pelayanan[9].

Dari sembilan literature review yang ada, telah banyak penelitian mengenai Ethical
Test Preparation Practice, bagaimana membangun sebuah aplikasi untuk iPhone dan iPad,
161

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


The Explaining of TOEFL, Soal Ujian Secara Online, dan Audio Visual One Of The Teaching.
Disamping itu pula terdapat beberapa penelitian yang menerangkan perihal pembelajaran
iLearning baik itu tentang Penerapan Aplikasi iDINI sebagai Media Penyimpanan Materi
Perkuliahan iLearning, Prototype dan Implementasi Metodologi Pembelajaran iLearning.
Namun dapat disimpulkan pula bahwa belum ada peneliti yang secara khusus membahas atau
mengatasi masalah Penerapan aplikasi iTOP iLearning TOEFL Preparation sebagai media
pembelajaran iLearning pada perguruan tinggi dengan menggunakan iPad tanpa menggunakan
media Laboratorium sebagai sarana tes TOEFL.
PEMECAHAN MASALAH
Dalam proses pembelajaran TOEFL di perguruan tinggi, aplikasi yang digunakan
oleh mahasiswa sepenuhnya hanya dapat digunakan oleh mahasiswa regular atau non
iLearning. Dengan kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses
pembelajaran. Pada dasarnya Listening, Structure dan Reading adalah konsep TOEFL yang
sangat efektif digunakan dalam proses belajar dan mengajar di perguruan tinggi lainnya. Oleh
karena, itu dengan adanya kelebihan dan keterbatasan aplikasi yang sedang berjalan ini. Perlu
adanya sebuah aplikasi pendukung untuk proses belajar dan mengajar mahasiswa iLearning.

Tabel perbandingan pembelajaran iLearning dan non iLearning


Pada tabel di atas merupakan penjabaran dari tabel kesimpulan perbandingan antara
pembelajaran iLearning dengan non iLearning dilihat dari berbagai sisi peninjauan,
diantaranya dari segi waktu, keefektifan proses belajar mengajar, dosen dan evaluasi. Sehingga,
berdasarkan observasi, sistem media pembelajaran TOEFL yang dilakukan pada perguruan
Vol.6 No.2 - Januari 2013

162

ISSN: 1978 - 8282


tinggi sudah cukup baik, namun sejalan dengan kemajuan dan perkembangan teknologi serta
pengembangan kebutuhan Pribadi pada umumnya atas informasi mengenai segala bentuk
pemberitahuan dan pengumuman secara umum maupun khusus, kedisiplinan dan layanan
kepada mahasiswa/i, maka sistem ini memerlukan sistem yang benar-benar handal dan dapat
berfungsi semaksimal mungkin untuk memberikan informasi serta memenuhi kebutuhan
tersebut.
Oleh karena itu berdasarkan analisa dari segi kekurangan serta kebutuhan saat ini,
kebutuhan terhadap sistem hendaknya dapat melihat dan menambahkan data-data serta
informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa/i demi mengoptimalkan informasi di perguruan
tinggi sehingga dapat memaksimalkan berbagai bentuk pelayanan kepada mahasiswa/i baik
informasi yang dibutuhkan maupun keseluruhan.
Aplikasi iTOP iLearning TOEFL Preparation berbasis website dengan sistem
iLearning mempunyai manfaat yang begitu besar disamping dengan segala permasalahan
yang ada, terutama manfaat dari iLearning TOEFL Preparation ini adalah memudahkan untuk
mahasiswa dan mahasiswi perguruan tinggi untuk belajar TOEFL tanpa harus memasuki
laboratorium dan bisa mempelajari TOEFL dimana pun dan kapan pun melalui iPad masingmasing serta tidak harus belajar TOEFL secara face to face dengan dosen pengajar, tetapi
hanya dengan media facetime.
Dengan demikian, apabila pembelajaran memanfaatkan lingkungan sebagai alat/ media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar maka peserta didik akan memiliki pemahaman
yang bagus tentang bagaimana cara mempelajari TOEFL yang baik, sehingga besar
kemungkinan dengan memperhatikan alat atau media pengajaran itu tujuan pembelajaran akan
tercapai dengan efektif dan efisien. Variasi dalam pembelajaran dengan menjadikan lingkungan
sebagai media belajar menyenangkan akan mendukung pelajaran yang tidak membosankan
bahkan menjadikan belajar semakin menarik, maka iTOP iLearning TOEFL Preparation Sebagai
Media Pembelajaran iLearning Pada perguruan tinggi, dan aplikasi ini merupakan aplikasi
latihan soal bahasa inggris yang dapat dilihat dalam bentuk (visual) dan suara (audio). iTOP
sendiri adalah sebuah aplikasi atau media penunjang sistem pembelajaran iLearning dimana
didalam aplikasi ini terdapat kumpulan soal-soal Bahasa Inggris perkuliahan, fasilitas check
score secara langsung. Berikut adalah penjelasan dari beberapa feature unggulan yang ada
pada apkilasi iTOP :
1.

iLearning
Sistem pembelajaran konvensional yang diterapkan secara modern. Oleh karena
iLearning dikemas dengan sedemikian rupa dengan content content pendukung.
Sebagai penunjang untuk kegiatan belajar mengajar yang modern iLearning ialah
mengintegrasikan teknologi untuk belajar, bermain, berdoa, dan bekerja.

2.

Soal yang terdapat diaplikasi


Latihan soal yang bisa langsung diakses oleh mahasiswa, ketika sudah memilih soal
yang telah tersedia kemudian menjawab setelah itu submit latihan soal yang telah
dilengkapi.

3.

Check Score

163

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


Menampilkan menu score dari soal yang telah di-submit sebelumnya, maka munculah
hasil latihan tersebut.
Dalam aplikasi iTOP terdapat berbagai macam feature pendukung, yaitu diantaranya
adanya penyampaian materi pembelajaran dapat memudahkan mahasiswa dalam menjawab
soal-soal TOEFL, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran
menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar
siswa, media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja,
media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar, mengubah
peran dosen ke arah yang lebih positif dan produktif.
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara
dosen dengan mahasiswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Sehingga
perkembangan perihal pembelajaran iLearning dapat disimpulkan melalui grafik media
perkembangan kelas iLearning.

Gambar 5. Graph perkembangan iLearning pertahun


Untuk mengukur perbandingan media pembelajaran saat ini dan yang akan datang,
tingkat presentasinya kian meningkat, yaitu dari 100% sistem pembelajaran secara keseluruhan,
terdapat tingkat presentasi sebesar 70% untuk pembelajaran iTOP, sedangkan untuk
pembelajaran sistem lama, yaitu TOEFL sebesar 30%. Maka untuk perbandingan sistem
pembelajaran tersebut, dapat dilihat pada diagram venn sebagai berikut.
Vol.6 No.2 - Januari 2013

164

ISSN: 1978 - 8282

Gambar 6. Graph diagram Venn perbandingan iTOP dan TOEFL


Pada gambar di atas merupakan grafik perbandingan antara pembelajaran iLeraning
TOEFL dengan TOEFL sehingga tampak jelas perkembangan iLearning TOEFL jauh lebih
tinggi persentasenya dibandingkan TOEFL dilaboratorium. Serta di bawah ini merupakan
gambaran grafik diagram garis yang dilihat secara statistik perkembangannya.

Gambar 7. Graph statistik perbandingan iTOP dan TOEFL

Listing Program
iTOP merupakan sebuah aplikasi media pembelajaran untuk test TOEFL macam bahan
ajar materi dan soal yang ditampilkan sebagai pendukung pembelajaran iLearning, sehingga
165

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


listing program yang akan ditampilkan yaitu listing program tampilan aplikasi iTOP Berikut
listing programnya :

Gambar 8. Listing Program iTOP


Dibawah ini merupakan pseudo code detail aplikasi iTOP iLearning TOEFL
Preparation berbasis website dengan sistem iLearning mempunyai manfaat yang begitu
besar.
Vol.6 No.2 - Januari 2013

166

ISSN: 1978 - 8282

Gambar 9. Pseudo code iTOP


IMPLEMENTASI
Tampilan aplikasi (application) iTOP memiliki berbagai macam feature yang dapat
digunakan oleh mahasiswa maupun dosen yang terdiri dari :
a. Prototype Utama aplikasi
Mahasiswa bisa mengakses aplikasi iTOP melalui logo seperti dibawah ini. dan dapat
langsung diklik dalam logo tersebut

Gambar 10. Prototype Logo Aplikasi iTOP


b.

167

Prototype menu home Utama Aplikasi iTOP


Dibawah ini merupakan layout tampilan menu utama aplikasi iTOP, dimana mahasiswa
dapat secara langsung memilih soal-soal yang akan dikerjakan yang tercantum pada
layout bagian kiri.
Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

Gambar 11. Prototype Home Aplkasi iTOP


c.

Prototype Tampilan Soal latihan iTOP untuk User


Latihan soal iTOP bisa langsung diakses, ketika mahasiswa sudah memilih dan mengklik
layout menu-menu soal yang ada. Dan dibawah ini terdapat screen shoot tampilan
soal latihan yang sudah di jawab oleh mahasiswa di aplikasi iTOP serta dapat langsung
di submit untuk menghasilkan score.

Gambar 12. Prototype Soal Latihan iTOP


d.

Prototype Tampilan Score

Vol.6 No.2 - Januari 2013

168

ISSN: 1978 - 8282


Terdapat tampilan skor yang sudah bisa dilihat, jika mahasiswa menjawab soal-soal
yang sudah tersedia dan sudah di konversi sehingga relevan dan dapat di tampilkan
di aplikasi iTOP.

Gambar 13. Prototype Score iTOP


e.

Tampilan flowchart aplikasi iTOP (iLearning TOEFL Preparation )

Gambar 14. Alur Flowchart alur rancangan iTOP


169

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


Tampak pada gambar di atas, merupakan flowchart rancangan aplikasi yang berbentuk
website iTOP,dengan menggambarkan proses awal login pada website tersebut. Dimulai
dari masuk username dan password kemudian muncul tampilan awal. Sehingga
dihasilkan output sesuai dengan data yang diinginkan.
f.

Tampilan Algoritma
Dibawah ini merupakan tampilan algoritma untuk proses perhitungan score setelah
semua soal-soal dikerjakan.

Gambar 15. Alur Algoritma pengecekan Score.

KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa iTOP merupakan media
pendukung yang tepat untuk metode pembelajaran iLearning, yang dapat memberikan
pelatihan TOEFL tidak hanya di laboratorium melainkan dimana saja. Dengan merancang
sistem yang baru diharapkan dapat membantu dalam memperoleh data dan penilaian yang
cepat dan efisien yang pada akhirnya membantu perguruan tinggi dan mahasiswa dalam
pembelajaran yang lebih menarik serta dapat menangani kekurangan yang ada. Namun terdapat
pula 9 (sembilan) kelebihan yang ada pada aplikasi iLearning TOEFL Preparation, yaitu
kelebihan pertama lebih banyaknya waktu yang di gunakan oleh mahasiswa untuk mempelajari
TOEFL. Kelebihan kedua dapat berakhirnya proses belajar mengajar sesuai dengan jadwal.
Kelebihan ketiga adalah waktu durasi belajar yang maksimal. Kelebihan keempat adalah dari
segi prasarana lebih memadai dikarenak media iPad masing-masing. Dan kelebihan kelima
adalah dari segi peralatan yang memadai karena dengan iPad. Kelebihan keenam adalah adalah
dari segi media lebih terawat karena peralatan milik sendiri. Kelebihan ketujuh adalah tidak
perlu adanya asisten laboratorium karena dengan media iPad masing-masing. Kelebihan
kedelapan adalah dari segi media iPad mahasiswa tidak akan pernah merasakan kejenuhan.
Dan kelebihan kesembilan adalah pelayanan dari dosen tersebut sangat maksimal karena
dosen tidak perlu masuk kelaboratorium. Sehingga 4 skill utama TOEFL, yaitu Listening
(pencernaan kata melalui pendengaran), Writing (pencernaan kata melalui tulisan dan tata
bahasanya), Reading (pencernaan makna sebuah text bahasa) dan Speaking (mampu
Vol.6 No.2 - Januari 2013

170

ISSN: 1978 - 8282


mengucapkannya) dapat dengan mudah dijalankan oleh seluruh mahasiswa. Serta kesembilan
permasalahan inti yang ada pada The Heinemann TOEFL in Class tersebut, yang diantaranya
dari segi waktu dan dari segi sarana dan prasarana, sehingga menimbulkan tidak fokusnya
dalam proses belajar mengajar dan diantara mahasiswa dan dosen pun tidak adanya feedback
yang baik. Serta diidentifikasikan, dari 9 (sembilan) kelebihan yang iLearning TOEFL
Preparation masih terdapat 2 (dua) kekurangan yaitu diantaranya gangguan pada server.
Bahkan semua permasalahan tersebut dijabarkan dalam bentuk mindmapping. Terdapat pula
9 (Sembilan) literature review yang ada. Dan dengan adanya aplikasi iTOP ini ,mempunyai
manfaat yang begitu besar disamping dengan segala permasalahan yang ada, terutama manfaat
dari iLearning TOEFL preparation ini adalah memudahkan untuk mahasiswa dan mahasiswi
perguruan tinggi untuk belajar TOEFL tanpa harus memasuki laboratorium dan bisa mempelajari
TOEFL dimana pun dan kapan pun melalui iPad masing-masing serta tidak harus belajar
TOEFL secara face to face dengan dosen pengajar, tetapi hanya dengan media facetime
dimana saja dan kapan saja.

DAFTAR PUSTAKA
[1] A.O Qory Prototype dan Implementasi Metodologi Pembelajaran iLearning Pada
Matakuliah Sistem Basis Data, Jurusan Sistem Informasi Skripsi. Perguruan Tinggi
Raharja : Indonesia, 2012.
[2] B. Gene Professional iPhone and iPad Application Development. USA, 2010.
[3] H. Lyons Liz. Ethical Test Preparation Practice: The case of the TOEFL USA : Inggris,
2008.
[4] L. Rory iPhone and iPad Apps for Absolute Beginners Amerika, 2010.
[5] R. Ida The Explaining of Toefl Jakarta : Indonesia, 2008.
[6] R. Untung, I. Dewi, M. Reni Audio Visual One Of The Teaching Resources On
iLearning. Jurnal CCIT Vol.5 No.2 Januari 2012. Perguruan Tinggi Raharja : Indonesia,
2012.
[7] R. Untung, I. Dewi, M. Siti iBooks Standardisation And Good Practice For Effective
Education Methods In Support Of iLearning. Jurnal CCIT Vol.5 No.1 September
2011. Perguruan Tinggi Raharja : Indonesia, 2011.
[8] R. Untung, W.B Ary, S.N Dini Penerapan Aplikasi iDINI sebagai Media Penyimpanan
Materi Perkuliahan iLearning Pada Perguruan Tinggi. Jurnal CCIT. Perguruan Tinggi
Raharja : Indonesia, 2012.
[9] Suharyanto TSEP (Test of Spoken English Program) Sebagai Peningkatan Mutu
Kemampuan Bahasa Ingggis Jakarta : Indonesia, 2008.
[10] W. W Danny. Analisa dan Perancangan Piranti Lunak Pembangkit Soal Ujian Secara
Online dengan menerapkan AJAX. Skripsi. Universitas Bina Nusantara Jakarta :
Indonesai, 2008.

171

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

Pembuatan Model Transmisi dan Dinamika Persebaran


Virus H5N1 Sebagai Sistem Manajemen Bencana Endemik
Flu Burung
di Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah
Dengan Pedekatan Statistik
Suprihadi1
Rudy Latuperissa2
e-mail :hadiumac@gmail.com,rudy_latu@yahoo.co.id
Diterima : 20 April 2012 / Disetujui: 14 Juni 2012

ABSTRACT
Issues Avian Influenza outbreak in Indonesia that attacks on animals is now a very
serious issue, and has spread to 23 provinces. In this study aims to develop models ofthe
dynamics of transmission and spread of H5N1 virus in a system of disaster
management outbreaks of H5N1 disease, so that they can become important tools in
disaster management policy of the plague. The method used in this study is the SIR
model (Suceptible-Infectious-recovered). The model is constructed in three stages of
research. The
first licensing arrangements related to
the
Department.
Second,secondary data research and development the third mathematical model. The results
of this study is to model the dynamics of transmission and spread of H5N1 virus in
acommunity population. The
results
are expected
to
be utilized as
a framework fordisaster management system of disease outbreaks. Outcomes research in
the form of a mathematical model and strategic policies for development in the future.
Keywords: SIR, transmission model, the dynamics of the spread, the H5N1
ABSTRAK
Isu Wabah Flu Burung di Indonesia bahwa serangan pada hewan sekarang menjadi masalah
yang sangat serius, dan telah menyebar ke 23 provinsi. Dalam studi ini bertujuan untuk
1. Program Studi Fakultas Teknologi InformasiUniversitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52 60, Salatiga 50711, Indonesia
2. Program Studi Fakultas Teknologi InformasiUniversitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52 60, Salatiga 50711, Indonesia

Vol.6 No.2 - Januari 2013

172

ISSN: 1978 - 8282


mengembangkan model tersebut yang dinamika penularan dan penyebaran virus H5N1
pada sebuah sistem manajemen bencana wabah penyakit H5N1, sehingga mereka dapat
menjadi alat penting dalam kebijakan pengelolaan bencana wabah. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah model SIR (Suceptible-Infeksi-sembuh). Model ini
dibangun dalam tiga tahap penelitian. Pengaturan lisensi pertama terkait dengan
Departemen. Kedua, data sekunder penelitian dan pengembangan model matematis ketiga.
Hasil penelitian ini adalah untuk memodelkan dinamika penularan dan penyebaran virus
H5N1 pada populasi acommunity. Hasilnya diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sistem
manajemen fordisaster rangka wabah penyakit. Hasil penelitian dalam bentuk model
matematika dan kebijakan strategis untuk pengembangan di masa depan.
Kata kunci: SIR, transmisi model, dinamika penyebaran tersebut, H5N1
Pendahuluan
Wabah avian influenza atau flu burung (yang disebabkan oleh virus subtipe H5N1)
pertama kali terdeteksi pada unggas di Korea Selatan pada bulan Desember 2003. Di Indonesia
wabah flu burung yang menyerang pada hewan saat ini sangat serius, dan telah menyebar ke
23 propinsi, meliputi 151 kabupaten/kota. Sampai dengan Desember 2004, jumlah kumulatif
kasus kematian ternak unggas akibat flu burung mencapai lebih dari 8 juta ekor. Penularan
pada manusia telah dilaporkan sebanyak 241 kasus infeksi dan 141 diantaranya telah meninggal
dunia sejak bulan Agustus 2006. Antara tahun 2006 sampai tahun 2008 Indonesia secara
global merupakan negara yang paling parah terkena wabah virus H5N1 dengan jumlah kasus
137 dan jumlah penderita meninggal sebanyak 112 orang. Kerugian jangka pendek pandemi
flu burung di Indonesia diperkirakan sebesar 1448 triliun rupiah [1]. Penyebaran flu burung
yang semakin meluas wilayahnya disebabkan oleh tidak terkontrolnya pergerakan unggas
yang terinfeksi flu burung, produk hasil unggas dan limbahnya, tenaga kerja serta kendaraan
pengangkut dari wilayah terinfeksi ke wilayah yang masih bebas, serta rendahnya kapasitas
kelembagaan kesehatan hewan dan tenaga kesehatan hewan yang terlatih.
Secara kuantitas, individu yang telah terinfeksi dapat disimulasikan secara grafis
menggunakan data sensus, data pola perubahan tata guna lahan dan data mobilitas penduduk.
Model matematis dan analisis statistik dalam epidemiologi difokuskan untuk membuat prediksi
faktorfaktor yang menjadi parameter terhadap transmisi penyakit dalam populasi (vektor
maupun manusia)[9]. Model matematis persebaran penyakit yang memiliki validitas dan akurasi
tinggi merupakan konsep dasar untuk memahami dampak penyakit dan menyusun strategi
pengendaliannya. Dalam perumusan strategi pengendalian, model harus sudah memiliki
parameter kunci seperti struktur sosiodemografi dalam populasi, konektivitas individu dalam
populasi dan struktur geografi dimana populasi berada [3].
Pemodelan epidemiologi terdiri dari tiga kategori, pertama berbasis persamaan (model
analisis), kedua berbasis agen (populasi direpresentasikan sebagai suatu sistem yang dapat
berinteraksi) dan ketiga berbasis jaringan (interaksi sosial didasarkan pada teori jaringan)[12].
Pemodelan epidemiologi berbasis persamaan (model analisis) diawali dengan munculnya model
SIR (Susceptible, Infectious, Recovered). Model ini digunakan untuk menentukan apakah
seseorang dalam suatu populasi berada dalam fase rentan, terinfeksi atau penyembuhan/
mortalitas. Model SIR digunakan untuk menghitung jumlah teoritis individu yang terinfeksi
dan seberapa cepat terjadi penularan dalam suatu populasi yang tertutup[6]. Pemodelan SIR
173
Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


dapat dilakukan menggunakan aplikasi komputasi seperti Matlab dan R. SIR telah diterapkan
untuk menganalisis kejadian demam berdarah dengue Kota Salatiga tahun 2000 2008
menggunakan Package Amei pada lingkungan pemrograman R [16].
Penelitian tentang H5N1 yang pernah dilakukan adalah pembangunan model kontrol
endemik H5N1 dengan tujuan untuk menentukan target vaksinasi dan model surveillans
yang dikembangkan [18].Penelitian sejenis lain adalah analisis statistika model transmisi virus
H5N1 dan menghasilkan pola spasial endemik serta potensi distribusi penyakit di wilayah
sekitarnya[4]. Penelitian yang berjudul Pembuatan Model Transmisi dan Dinamika Persebaran
Virus H5N1 Sebagai Sistem Manajemen Bencana Endemik Flu Burung di Kabupaten Semarang
ini bertujuan untuk merancang, membangun dan menerapkan model spasial statistik pola
transmisi dan persebaran virus H5N1 serta mengembangkan sebagai perangkat penting dalam
kebijakan manajemen bencana wabah penyakit.

Pengembangan Metode Analisis menggunakan Suceptible Infectious Recovered (SIR)


Terdapat berbagai tipe formulasi penyusun model (compartments), pemilihan
penggunaan formulasi pembangun model berdasarkan pada karakteristik khusus penyakit
yang akan dimodelkan dan tujuan pemodelan. Beberapa pola compartments yang sering
digunakan adalah MSEIR, MSEIRS, SEIR, SEIRS, SIR, SIRS, SEI, SEIS, SI, and SIS [19].
Pemodelan persebaran penyakit dalam suatu populasi tertentu, bersifat epidemis dan
disebabkan oleh virus dimodelkan menggunakan Suceptible Infectious Recovered (SIR)[21].
SIR adalah klasifikasi populasi berdasarkan pada derajad kerentanan terhadap penyakit dan
mekanisme proses transmisi peyakit pada manusia. Ada tiga klasifikasi, kelompok populasi
yang potensial/beresiko tertular (Susceptible), kelompok populasi yang telah terinfeksi/
penyebaran penyakit (Infectious) dan kelompok populasi yang telah mengalami penyembuhan
(Removed/Recovered) sebagai akibat mekanisme sistem imun, atau proses karantina atau
mengalami kematian [20]. Kelompok populasi pada vektor nyamuk terdiri dari dua klasifikasi,
yaitu kelompok populasi yang potensial/beresiko menular (Susceptible) dan kelompok populasi
terinfeksi/penyebaran penyakit (Infectious). Beberapa asumsi dasar model SIR adalah sebagai
berikut :
1. Populasi bersifat tertutup, tidak ada kelahiran, kematian dan migrasi yang terepresentasi
dalam model.
2. Populasi bersifat homogen dan acak, probabilitas kontak antar dua individual tidak
hanya ditentukan oleh dua individu tersebut, dengan demikian memiliki karakteristik
kontak yang sama dengan individu lainnya.
3. Populasi/penduduk suatu daerah diinisialisasi sebagai N m , adanya individu
yang telah terinfeksi pada suatu populasi/penduduk yang potensial/beresiko
tertular.
4. Proses penularan terjadi jika terjadi kontak antara kelompok individu yang potensial/
beresiko menular (Susceptible) dan kelompok populasi terinfeksi/penyebaran
penyakit (Infectious).
5. Kejadian kontak pada setiap individu dengan individu lainnya pada waktu tertentu
dihitung sebagai proses Poisson dengan parameter :
Vol.6 No.2 - Januari 2013

174

ISSN: 1978 - 8282

N
yang mana

adalah rerata kontak atau rerata terinfeksi pada suatu populasi/penduduk

N . (Trapman, 2006)
Adapun keterhubungan antara compartments dalam dua kelompok populasi tersebut
adalah sebagaimana pada Gambar 1.

Gambar 1. Keterhubungan antara compartments


kelompok populasi manusia dan vektor
Variabel SIR dan SI bersifat dependen dan masingmasing memiliki variabel yang
bersifat independen yaitu waktu t () . Artinya keseluruhan variabel tersebut berlangsung
pada suatu satuan waktu tertentu.
Aliran dari Susceptible menuju Infectious disebut sebagai fase Transmission ( )
sedangkan aliran dari Infectious menuju Recovered disebut fase Recovery( ). Apabila
populasi seluruh Salatiga dinyatakan sebagai N, maka S/N = s, I/N = i dan R/N = r.
Proses epidemis dapat dimodelkan sebagai berikut :
175

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

ds
= si
dt
di
= si i
dt
dr
= i
dt
(persamaan 1)
dimana,

adalah rerata transmisi penyakit melalui rerata kontak,

adalah proses recovery, penyembuhan melalui imun, atau kematian yang tidak
berpengaruh terhadap proses transmisi penyakit.
Sesuai dengan persamaan dasar pada persamaan 1 maka dinamika transmisi penyakit
pada manusia dapat diuraikan sebagai berikut :

b vektor manusiatinggi
b vektor manusiarendah
ds manusia
IV +
IV ) s manusia
= N T ( mausia +
dt
NT + m
NT + m
ditinggi
dt

b vektor htinggi
NT + m

IVektor smanusia ( manusia + r ) I manusiatinggi

direndah b vektor manusiarendah


I vektor s manusia ( hmanusia + r ) I hrendah
=
dt
NT + m
dr
= r ( I manusiatinggi + I manusiarendah ) hmanusia Rmanusia
dt
(persamaan 2)
Dinamika transmisi penyakit pada vektor dapat diuraikan sebagai berikut :

bmanusiatinggivektor
bmanusiarendahvektor
dsmanusia
= A (v +
I manusiarendah )shmanusia
I tinggi +
NT + m
dt
NT + m
bmanusiarendahvektor
divektor bmanusiatinggivektor
=
I manusiarendah )smanusia vektorI vektor
Itinggi +
NT + m
dt
NT + m
(persamaan 3)
Dimana,

NT

adalah jumlah keseluruhan populasi manusia/penduduk suatu daerah

Vol.6 No.2 - Januari 2013

176

ISSN: 1978 - 8282

S tinggi adalah jumlah populasi manusia/penduduk yang beresiko tinggi tertular (Susceptible)
I tinggi

adalah jumlah populasi manusia/penduduk yang terinfeksi endemis tinggi

I rendah

adalah jumlah populasi manusia/penduduk yang terinfeksi endemis rendah

Rtinggi

adalah jumlah populasi manusia/penduduk yang mengalami penyembuhan

b vektormanusiatinggi adalah peluang terjadinya transmisi virus dari vektor ke manusia dalam
endemis tinggi

b vektor manusia rendah adalah peluang terjadinya transmisi virus dari vektor ke manusia dalam
endemis rendah

NT m

adalah individu yang telah terinfeksi pada suatu populasi/penduduk yang

potensial/beresiko tertular

I manusiatinggi

peluang terjadinya kematian sebagai akibat terinfeksi pada suatu populasi/

penduduk

tinggi

peluang terjadinya kematian pada masa penyembuhan

b manusiatinggi vektor adalah peluang terjadinya transmisi virus dari manusia ke vektor dalam
endemis tinggi

b manusia rendah vektor adalah peluang terjadinya transmisi virus dari manusia ke vektor dalam
endemis rendah

I manusiatinggi S vektor adalah peluang terjadinya infeksi pada manusia dalam endemis tinggi
yang berasal dari vektor yang beresiko tinggi tertular.

I manusia rendah S vektor adalah peluang terjadinya infeksi pada manusia dalam endemis rendah
yang berasal dari vektor yang beresiko tinggi tertular.

Sv

adalah jumlah populasi vektor yang beresiko menularkan penyakit (Susceptible)

Iv

adalah jumlah populasi vektor yang beresiko terinfeksi penyakit (Infected)

peluang terjadinya kematian vektor.

Metode Penelitian
Proses penelitian dilakukan melalui tiga tahapan/langkah. Adapun kegiatan, metode
dan hasil dari setiap langkah adalah sebagaimana pada Gambar 2.

177

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

Gambar 2.Tahapan pengembangan sistem peringatan dini langkah 1 - 3


Langkah ke 1
Langkah ke 1 adalah kegiatan pengurusan perijinan penelitian dilokasi penelitian yang meliputi
:
1.
Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang.
2.
Kesbangpolinmas Kabupaten semarang.
3.
Dinas Peternakan Kabupaten semarang.
4.
Bappeda Kabupaten Semarang.
Langkah ke 2
Langkah ke 2 adalah inventarisasi data primer dan sekunder. Metode yang digunakan adalah
:
1. Inventarisasi data primer menggunakan wawancara dan kuosiner.
Wawancara dilakukan pada kelompok masyarakat yang telah dinyatakan sembuh oleh
rumah sakit dari suspect H5N1. Kuesioner diberikan pada kelompok masyarakat yang
selama ini bekerja pada sektor peternakan unggas.
2. Diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion).
3. Mengkaji data sekunder (Secondary Data Review) yang meliputi :
a. Data Sosial dan Kependudukan
b. Data klimatologi
c. Data penyelidikan epidemiologi (PE)
Langkah ke 3
Langkah ke 3 terdiri atas beberapa kegiatan, yaitu :
Vol.6 No.2 - Januari 2013

178

ISSN: 1978 - 8282


1.

2.

Penetapan parameter kunci KLB dengan metode FGD dan SDR.


Parameter kunci ditetapkan setelah dilakukan proses inventarisasi dan analisis data
yang diperoleh dari langkah ke 2. Analisis data dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana keterhubungan antara parameter dengan kasus H5N1.
Penetapan metode analisis. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai beriku :
a.
Asosiasi antar parameter ditentukan menggunakan persamaan Morans dan Geary
dan tool OpenGeoda.
b. Pola transmisi penyakit ditentukan menggunakan Package Amei dalam lingkungan
pemorgraman R.

Hasil Pengolahan Data


Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh dari wawancara, penyebaran
kuisioner, dan ditambah dengan pelaksanaan Forum Group Discussion (FGD), didapatkan
gambaran informasi sebagai berikut :
Berdasarkan data klimatologi didapatkan data curah hujan, temperatur dan kelembaban yang
terjadi sepanjang tahun 2001-2010, sebagaimana seperti grafik yang diperlihatkan pada Gambar
3.

Gambar 3. Data curah hujan, kelembaban, dan temperature sepanjang tahun 2001-2010
Dan dari data yang diperoleh dari dinas perternakan memperlihatkan data populasi dari
unggas-unggas yang terdapat pada masing-masing kecamatan yang terdapat sejak tahun
2001-2010 seperti yang terlihat pada Gambar 4.
179

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

Gambar 4. Populasi Unggas Kabupaten Semarang dari 2001-2010


Sedangkan data yang diterima dari dinas kesehatan memberikan gambaran yang nyata
mengenai jumlah unggas yang meninggal di masing-masing kecamatan dan jenis dari unggas
yang meninggal. Data tersebut dapat dilihat pada grafik yang ada pada Gambar 5.

Gambar 5. Grafik kematian unggas dari tahun 2007 2010 di kabupaten Semarang
Vol.6 No.2 - Januari 2013

180

ISSN: 1978 - 8282

Analisis Dan Pembahasan


Untuk membuat pemodelan SIR diperlukan data rerata transmisi virus(b), rerata
penyembuhan (v), rerata kematian () (dalam SIR dibuat asumsi nol) dan tingkat
pencampuran populasi individu terinfeksi (k) [8]. Parameter biaya (cost) vaksinasi dihitung
sebagai biaya vaksinasi tunggal dan perawatan individual. Dalam penelitian ini biaya
vaksinasi diasumsikan nol (dengan pemikiran bahwa sebelum terjangkit, setiap individu
belum mendapatkan vaksin dari Puskesmas setempat). Untuk melakukan simulasi jumlah
populasi yang terjangkit, dan tingkat individu yang berada dalam Suspected, Infected dan
Recovery dalam skala eksperimen maka digunakan fungsi Mcepi (Monte Carlo Epidemics).
Parameter costs merupakan biaya untuk indikator vaksinasi, kematian dan terinfeksi. Pada
penelitian ini diasumsikan tidak ada biaya yang dikeluarkan sehingga bernilai nol. Artinya
jumlah yang divaksinasi, jumlah yang meninggal dan jumlah terinfeksi tidak ada biaya.
Untuk melakukan simulasi strategi jumlah biaya vaksinasi terendah digunakan fungsi
optvac yang bekerja secara stokastik epidemis, dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6. Model SIR Pada Jumlah Penderita Infeksi Flu Burung Kabupaten
Semarang Tahun 2000 2008
Pola distribusi posterior parameter SIR kejadian infeksi flu burung Kabupaten
Semarang dapat dianalisis melalui parameter rerata transmisi, parameter dispersi, rerata
mortalitas dan rerata penyembuhan. Nilai setiap parameter digambarkan dengan titik, nilai
tengah posterior digambarkan dengan nilai x dan wilayah distribusi posterior sebesar 95%
digambarkan dengan arsir.
181

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

Gambar 7. Pola Distribusi Posterior Parameter SIR Kejadian Flu Burung Pada
Kabupaten Semarang 2001 2009
Dan sebagai gambaran secara langsung dapat dilihat pada gambar peta dibawah ini,
diambil tahun 2007 karena pada tahun itu tigkat kematian unggas sangat tinggi, dan curah
hujan yang cukup rapat pada setiap harinya.

Vol.6 No.2 - Januari 2013

182

ISSN: 1978 - 8282


Kesimpulan
Package Amei efektif diterapkan sebagai tool untuk pemodelan optimasi epidemiologi
pada kejadian epidemis demam flu burung di kabupaten Semarang pada tahun 2000 sampai
dengan 2008. Dengan perangkat ini dapat dilakukan analisis perbandingan pola penurunan
jumlah individu yang berada dalam Suspected Infected dan Recovery secara lebih
signifikan sebagai dampak proses vaksinasi. Pola distribusi posterior parameter SIR

kejadian flu burung di kabupaten Semarang dapat dianalisis melalui parameter


rerata transmisi, parameter dispersi, rerata mortalitas dan rerata penyembuhan.
Nilai setiap parameter, nilai tengah posterior, dan wilayah distribusi posterior
sebesar 95%
DAFTAR PUSTAKA
[1] Asmara Widya, 2007, Peran Biologi Molekuler dalam Pengendalian Avian Influenza
dan Flu Burung, Pidato Pengukuhan Guru Besar FKH UGM,Yogyakarta.
[2] Atchade, Yves ; Gersende, Fort ; Moulines, Eric ; Priouret, Pierre, 199 . Adaptive
Markov Chain Monte Carlo: Theory and Methods, University of Michigan, 1085
South University, Ann Arbor, 48109, MI, United States.
http://www.stat.lsa.umich.edu/~yvesa/afmp.pdf
[3] Barthelemy, Marc ; Barrat, Alain ; Pastor-Satorras, Romualdo ; Vespignani, Alessandro,
2005, Dynamical patterns of epidemic outbreaks in complex heterogeneous networks,
Journal of Theoretical Biology 235 (2005) 275288, School of Informatics and
Biocomplexity Center, Indiana University, Bloomington, IN 47408, USA.
www.cc.gatech.edu/classes/AY2010/cs8803ns_fall/barthelemy.pdf,
[4] Eubank, Stephen ; Hasan, Guclu, S.; Kumar, Anil ; Marathe, Madhav V. ; Srinivasan,
Aravind ; Toroczkai, Zolta ; Wang, Nan, 2008. Modelling disease outbreaks in
realistic urban social networks, Basic and Applied Simulation Science Group,
Los Alamos National Laboratory, MS M997, Los Alamos, New Mexico 87545, USA
ndssl.vbi.vt.edu/Publications/modellingDisease.pdf.
[5]

Harvey Neil, Aaron Reeves, Mark A. Schoenbaumc, Francisco J. Zagmutt-Vergara,


Caroline Dube, Ashley E. Hill, Barbara A. Corso, W. Bruce McNab, Claudia I.
Cartwright dan Mo D. Salman, 2007, The North American Animal Disease Spread
Model: A simulation model to assist decision making in evaluating animal disease
incursions, Preventive Veterinary Medicine 82 (2007) 176197, USA
www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17614148.

[6] Teri, Johnson, 2009, Mathematical Modeling of Diseases: Susceptible-InfectedRecovered (SIR) Model, University of Minnesota, Morris, http://
www.morris.umn.edu/academic/math/Ma4901/Sp09/Final/Teri-Johnson-Final.pdf.

183

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


[7] Karandikar Rajeeva, 2006. On the Markov Chain Monte Carlo (MCMC) method,
Indian Statistical Institute, Sadhana Vol. 31, Part 2, April 2006, pp. 81104.
www.ias.ac.in/sadhana/Pdf2006Apr/81.pdf
[8] Keeling Matt dan Ken T.D Eames, 2005, Networks And Epidemic Models,
Department of Biological Sciences & Mathematics Institute, University of Warwick,
Gibbet Hill Road, Coventry CV4 7AL, UK. http://ukpmc.ac.uk/
articlerender.cgi?artid=1259156.
[9] Maiti A, S. Pathak dan Samanta G.P., 2004, Rich dynamics of an SIR epidemic
model, Nonlinear Analysis: Modelling and Control, 2010, Vol. 15, No. 1, 7181,
Department of Mathematics, Presidency College, Kolkata-700073, India, http://
www.lana.lt/journal/36/Pathak.pdf.
[10] Merl Daniel, Leah R. Johnson, Robert B. Gramacy dan Marc S. Mangel, 2009.
Amei: an R package for the Adaptive Management of Epidemiological
Interventions, Department of Statistical Science, Duke University, Durham NC.
cran.r-project.org/web/pa ck ag es /am ei /vignettes /am ei .pdp
[11] Pang Wan-Kai, Shui Hung Hou, Marvin D.Trout, Wing-Tong Yu, Ken W, 2007, A
Markov Chain Monte Carlo Approach to Estimate the Risks of Extremely Large
Insurance Claims, International Journal of Business and Economics, 2007, Vol. 6,
No. 3, 225-236, Department of Applied Mathematics, The Hong Kong Polytechnic
University, Hong Kong
http://www.ijbe.org/table%20of%20content/pdf/vol6-3/vol.6-3-04.pdf
[12] Skvortsov, Connell, Dawson dan Gailis, 2007, Epidemic Modelling: Validation of
Agent-based Simulation by Using Simple Mathematical Models, Defence Science
and Technology Organisation, PO Box 4331, Melbourne, VIC, 3001,
http://mssanz.org.au/MODSIM07/papers/13_s20/
EpidemicModeling_s20_Skvortsov_.pdf.
[13] Soetaert Karline dan Thomas Petzoldt, 2010, Inverse Modelling, Sensitivity and
Monte Carlo Analysis in R Using Package FME, Netherlands Institute of
Ecology. Netherland cran.r-Project.org/web/packages/FME/vignettes/FMEother.pdf,
[14] Yulianto Sri, Kasmiyati, Kristoko D.H.,Maria Marina H., 2009, Pengurangan Potensi
Bencana Epidemi, Wabah Dan KLB Beberapa Penyakit Tropis Melalui Penerapan
Paradigma Pengurangan Resiko Yang Diintegrasikan Dengan Kurikulum
Pembelajaran Pada Sistem Manajemen Bencana, Laporan Akhir Hibah Strategis
Nasional Batch IV, Tahun ke 1,Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
[15] Yulianto, Sri ; Kristoko Dwi Hartomo, Krismiyati, 2010, Spatial Autocorrelation
Modelling for determining High Risk Dengue Fever Transmission Area in Salatiga,

Vol.6 No.2 - Januari 2013

184

ISSN: 1978 - 8282


Central Java, Indonesia, International Conference on Soft Computing, Intelligent
System and Information Technology, Petra Christian University Surabaya.
[16]

Yulianto S. dan Subanar, 2010, Pemodelan SIR (Suspect Infected Recovery) Kejadian
Demam Berdarah Dengue Kota Salatiga Tahun 2000 2008 Menggunakan
Package Amei pada R, Belum dipublikasikan.

[17]

Zaman Gul, Yong Han Kang dan Il Hyo Jung, 2007, Optimal vaccination and
treatment in the SIR epidemic model, Department of Mathematics, Pusan
National University, Busan 609-735, Korea.
www.ksiam.org/conference/annual072/upfile/Optimal%2 0SIR.pdf.

[18]

Guan dkk, 2007, A model to control the epidemic of H5N1 influenza at the source,
BMC Infectious Diseases 2007, 7:132, State Key Laboratory of Emerging Infectious
Diseases, the University of Hong Kong, Pokfulam, Hong Kong SAR, China

[19]

Hetchote Herbert, 2000, The Mathematics of Infectious Diseases, Department of


Mathematics, University of Iowa, Iowa City. www.math.uiowa.edu/~hethcote/PDFs/
2000SiamRev.pdf

[20]

Regoes Roland, 2009. Stochastic simulation of epidemics, Institute of Integrative


Biology

[21]

Galluzzo Bens, 2008. Epidemiology, Modeling Epidemics and Endemics, Department


of Mathematics The University of Iowa.

185

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

PERANCANGAN AKUARIUM CERDAS DENGAN


MIKROKONTROLER AT89S51
Diah aryani1
Indrianto2
Naimuddin3
e-mail : diah.aryani@faculty.raharja.ac.id, indrianto@faculty.raharja.ac.id,
naimmuddin@rocketmail.com

Diterima : 1 Juni 2012 / Disetujui: 27 November 2012

Abstract
Control system feeding the fish and the temperature measurement is an additional
requirement for those who like to keep the fish. fish feeding current and temperature
measurements have been developed along with the development of advanced technologies.
Such as fish feeding and automatic temperature measurement based microcontroller. Today
many people who like to keep the fish while traveling away confusion, because theres
nothing to feed the fish and detecting the temperature of water in the aquarium. The design
tool consists of a series of power supply, circuit LM35 temperature sensor, LCD, and minimum
DC motor system of the microcontroller AT89S51. Wherein the microcontroller circuit is
used to control the dc motor driver circuit, dc motors and heater. Power supply serves to
provide the required voltage on each circuit. AT89S51 microcontroller as the central sensor
arrangement on the circuit, and dc motor driver circuit serves as dc motors for the rotation
mechanism for feeding the fish. LM35 sensor serves to measure the temperature inside the
aquarium. LCD function to display data from temperature measurements. Pisciculture
automatically by the system controller will allow fans of fish in the maintenance of fish,
especially when the fish are in residence by the owner. In general, these systems have
beenfurnished by the facility controller in hardware and software so that the thesis is
expected to give The idea to optimize the use of such control facilities.
Keyword: Microcontroller AT89S51, LM35 Temperature Sensor, DC motors, LC

1. Dosen Jurusan Sistem Komputer, STMIK Raharja


Jl. Jend Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang Telp. 5529692
2. Dosen Jurusan Sistem Komputer, STMIK Raharja
Jl. Jend Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang Telp. 5529692
3. Mahasiswa Jurusan Sistem Komputer, STMIK Raharja
Jl. Jend Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang Telp. 5529692

Vol.6 No.2 - Januari 2013

186

ISSN: 1978 - 8282


Abstraksi
Sistem pengendalian pemberian pakan ikan dan pengukuran suhu merupakan suatu
kebutuhan tambahan bagi orang yang hobi memelihara ikan. pemberian pakan ikan dan
pengukuran suhu saat ini telah berkembang seiring dengan adanya perkembangan
teknologi yang canggih. Seperti pemberian pakan ikan dan pengukuran suhu secara
otomatis berbasis mikrokontroler. Saat ini banyak orang yang hobi memelihara ikan
kebingungan saat bepergian jauh, karena tidak ada yang memberi pakan ikan dan
mendeteksi suhu air didalam akuarium. Desain alat ini terdiri dari rangkaian power supply,
rangkaian sensor suhu LM35, LCD, Motor DC dan minimum system dari mikrokontroler
AT89S51. Dimana rangkaian mikrokontroler tersebut digunakan untuk mengontrol
rangkaian driver motor dc, motor dc dan heater. Power supply berfungsi untuk memberikan
tegangan yang dibutuhkan pada masing-masing rangkaian tersebut. Mikrokontroler
AT89S51 sebagai pusat pengaturan pada rangkaian sensor, dan rangkaian driver motor
dc berfungsi sebagai untuk mekanisme Perputaran motor dc untuk memberi pakan ikan.
Sensor LM35 berfungsi untuk mengukur suhu didalam akuarium. LCD berfungsi untuk
menampilkan data dari pengukuran suhu. Pemeliharaan ikan secara otomatis oleh sistem
pengontrol akan memudahkan para penggemar ikan dalam pemeliharaan ikan, terutama
pada saat ikan tersebut di tinggal oleh pemiliknya. Secara umum sistem ini telah dilengkapi
oleh fasilitas pengontrol secara hardware maupun software sehingga dengan Skripsi ini
diharapkan dapat memberi ide untuk mengoptimalkan penggunaan fasilitas kontrol
tersebut.
Kata Kunci : Mikrokontroler AT89S51, Sensor Suhu LM35, Motor DC, LCD
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin hari semakin bertambah
maju terutama dalam dunia industri, informatika memegang peranan penting dalam proses
produksi, sehingga membuat banyak orang menjadi termotivasi untuk membuat sesuatu hal
yang baru, yang dapat dikendalikan secara otomatis dengan menggunakan suatu sistem
yang mudah dioperasikan. Pada kenyataannya, informatika juga dapat mengurangi beban
seseorang dalam hal pemeliharaan ikan dalam akuarium dan pengukuran suhu dengan alatalat yang dapat dipadukan dengan sedikit rangkaian elektronika.
Akhir-akhir ini banyak orang yang gemar memelihara ikan hias. Dibalik kegemarannya tersebut,
sebenarnya mereka menemukan kesulitan ketika sedang bepergian dengan waktu yang cukup
lama. Sehingga mereka tidak dapat mengontrol secara langsung dalam hal pemberian pakan
dan suhu air, dalam akuarium. Padahal faktor yang sangat penting dalam pemeliharaan ikan
hias adalah ketepatan waktu dalam pemberian pakan dan suhu air dalam akuarium. Dalam hal
ini, kebanyakan mereka mengkhawatirkan kedua faktor tersebut. Kedua faktor tersebut meliputi
pemberian pakan yang harus dilakukan setiap hari, suhu air yang cenderung turun ketika
musim hujan sehingga diperlukan heater untuk menghangatkan air sedangkan mereka tidak
berada di rumah.
Dari permasalahan tersebut, diperlukan sebuah sistem otomatis yang dapat memberikan pakan
pada peliharaannya sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan, mengontrol suhu air dalam
187

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


akuarium yang sedang ditinggal oleh pemiliknya. Dengan sistem yang otomatis ini, diharapkan
para penggemar ikan hias akan semakin mudah untuk memelihara ikan terutama pada saat
tidak berada dirumah.
PERMASALAHAN
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, rumusan masalah yang dapat diambil
secara umum yaitu:
1. Bagaimana merancang dan membuat sistem pengendalian pemberian pakan ikan secara
otomatis dengan mikrokontroler AT89S51?
2. Bagaimana merancang dan membuat sistem pengendalian pengukur suhu di dalam
akuarium secara otomatis dengan mikrokontroler AT89S51?
METODE PENELITIAN

1.

2.

3.

4.

5.

Adapun metodelogi penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :


Metode Kepustakaan
Dalam metode ini dilakukan dengan membaca buku-buku, majalah, internet, surat
kabar yang berhubungan dengan mikrokontroler, serial port elektronika, bahasa
assembly dan buku-buku lain yang mendukung penelitian yang penulis lakukan.
Metode Analisa
Metode ini dimaksudkan untuk mengidentifikasikan masalah-masalah pada sistem
yang telah ada dan mencari solusi yang akan digunakan selanjutnya.
Metode Wawancara
Metode ini dilakukan untuk memahami teori-teori yang berkaitan dengan pembuatan
alat-alat kerja, mendapatkan masukan dengan perencanaan, pemilihan komponen,
metode perancangan guna mendapatkan informasi, praktis yang berkaitan dengan
proses pembuatannya.
Metode Perancangan
Metode ini dimaksudkan untuk menghasilkan suatu rancangan alat yang tepat.
Sehingga mendapatkan hasil rancangan yang sesuai dengan yang diinginkan.
Metode Pengujian Alat
Pada metode ini dilakukan suatu percobaan terhadap alat akuarium cerdas sehingga
dapat diketahui berjalan atau tidaknya alat tersebut.

Literature Reviewe
Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai pengendalian pada akuarium
secara otomatis. Dalam upaya pengembangan sistem ini , perlu dilakukan studi pustaka sebagai
salah satu dari penerapan metode penelitian. Diantaranya adalah mengidentifikasikan
kesenjangan (identifygaps), menghindari pembutan ulang (rein venting the wheel),
mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta
mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitianya sama dibidang ini.

Vol.6 No.2 - Januari 2013

188

ISSN: 1978 - 8282

1. Penelitian yang dilakukan oleh L. Kristanto Adinata Sitorus dari Universitas Sumatra
Utara pada 2009 dengan judul PERANCANGAN PEMANAS AIR KOLAM
OTOMATIS BERBASIS ATMEGA 8535 Yaitu untuk mempermudah memanaskan air
kolam secara otomatis dimana air akan disalurkan dari bak penampung kemudian di
bawah kepemanas air lalu disalurkan ke kolam mandi. Dan keseluruhan proses tersebut
akan ditampilkan berupa tampilan LCD.
2.

Penelitian yang dilakukan oleh Imron Muhammad dari Universitas Mercu Buana
Yogyakarta tahun 2007 dengan judul SISTEM PENGAMANAN TAMBAK IKAN
BERBASIS MIKROKONTROLER Peralatan sistem ini terdiri dari detektor atau sensor,
Rile dan alarm yang dihubungkan ke mikrokontroler. LDR yang merupakan komponen
detektor cahaya ditempatkan di sekeliling tambak, jika ada obyek yang melewati detektor
pada waktu tertentu maka mikrokontroler akan mengaktifkan rile yang dihubungkan ke
lampu dan alarm sehingga lampu akan menyala dan alarm akan berbunyi. Mikrokontroler
yang merupakan rangkaian utama pada alat ini dihubungkan ke telepon seluler yang
akan mengirim teks singkat kepada pemilik tambak. Hasil yang didapat menunjukkan
bahwa alat ini dapat bekerja dengan baik, sehingga alat ini dapat menjadi sistem
pengamanan yang efektif.

3.

Penelitian yang dilakukan oleh Heru Prayitno dari Universitas Riau Pekanbaru tahun
2009 dengan judul PERANCANGAN DAN PEMBUTAN ALAT OTOMATISASI
GYNOGENESIS IKAN MAS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Penelitian
ini membahas mengenai perancangan dan pembutan Alat Otomatisasi yaitu proses
produksi embrio dari telur-telur yang dibuahi oleh sperma tanpa sumbangan bahan
genetik jantan. Cara ini memakan waktu yang relative singkat untuk proses produksi,
dibanding dengan cara manual yang kontrol suhu, waktu dan kegiatan lainnya
didasarkan kepada pengamatan. Hal ini yang membutuhkan waktu dan pekerjaan yang
relative tidak terkontrol dengan tepat. Berdasatkan perbandingan diatas penulis ingin
merancang sebuah alat yang dapat dikontrol oleh sedikit komponen elektronik.

4.

Penelitian yang dilakukan oleh Mangasi Sirait dari Universitas Sumatra Utara Fakultas
Matemtika dan Ilmu pengetahuan alam tahun 2009 dengan judul PENGATURAN
TEMPERATUR RUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR LM35 BERBASIS
MIKROKONTROLER Penelitian ini membahas mengenai Pengaturan temperatur pada
ruangan yang bekerja secara otomatis sesuai dengan nilai yang diberikan sensor melalui
rangkaian ADC (Analog to Digital Converter) yang merupakan rangkaian pengubah
data anaolog menjadi digital.Data digital kemudian dikirim ke mikrokontroler AT89S51
yang memproses data suhu yang nantinya ditampilkan menjadi karakter atau
kata.Tampilan yang digunakan adalah Liquid Cristal Display (LCD) dengan ukuran 2 x
16 yang dapat menampilkan karakter berupa angka maupun huruf.

5.

Penelitian yang dilakukan oleh Mursanto dari Universitas Diponegoro Semarang tahun
2008 dengan judul RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR SUHU TUBUH SKLAA
CELCIUS DENGAN KELUARAN SUARA BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur suhu tubuh manusia secara digital sekala

189

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


celcius dengan keluaran suara. Saat ini semua peralatan yang menunjukan indikator
terhadap suatu besaran fisis diproduksi dan ditujukan untuk manusia normal, tidak
terkecuali alat pengukur suhu (thermometer). Ini berarti semua data yang dihasilkan
oleh perangkat tersebut hanya dapat digunakan oleh orang yang memiliki kondisi fisik
normal. Hanya sedikit peralatan elektronika yang hasil pengukurannya dapat dibaca
dan dinikmati oleh yang memiliki kekurangan fisik terutama orang yang menderita
tunanetra. Orang cacat khususnya orang yang menderita kebutaan, akan menemui
kesulitan untuk menggunakan termometer dan memperoleh data suhu tubuhnya jika
menggunakan thermometer yang ada dipasaran sekarang. Pada orang yang menderita
tunanetra, dibutuhkan alat yang dapat menampilkan suatu hasil pengukuran suhu
yang tidak hanya dilengkapi dengan tampilan secara visual tetapi juga dilengkapi
dengan keluaran audio. Pembacaan suhu akan lebih akurat dan presisi jika dibandingkan
dengan data yang diperoleh dari pembacaan alat pengukur suhu analog.
Dari lima literature review yang ada, telah banyak penelitian mengenai pengendalian
pada akuarium namun masih banyak mengalami kekurangan. Sehingga perlu adanya penelitian
lanjutan tentang pengendalian pad akuarium.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sistem Akuarium Cerdas adalah sebuah sistem kendali yang dirancang untuk bisa
mengontrol akuarium secara otomatis tanpa perlu bemberi makan dan mengukur suhu secara
manual. Dalam hal ini penulis menggunakan miniatur Akuarium dalam perancangan sistem
Akuarium Cerdas. Untuk bisa mengontrol keadaan suhu dan juga pemberian makan ikan
secara otomatis, akuarium ini dilengkapi oleh berbagai modul diantaranya modul sensor, LCD
16X2, Mikrokontroler, dan driver motor. Sensor yang digunakan adalah sensor LM35 yang
akan mendeteksi suhu pada akuarium. Ketika suhu terukur 26C pada akuarium maka hater
akan aktif. rangkaian ini dikendalikan oleh mikrokontroler sedangkan fungsi LCD adalah untuk
menampilkan data dari sensor suhu dan motor dc untuk membuat putaran pada tempat
pemberian makan otomatis.
Agar Akuarium cerdas bisa berjalan sesuai dengan fungsinya tentu saja dibutuhkan
pemrograman khusus, oleh karena itu penulis merancang sebuah program yang dibangun
dengan menggunakan pemrograman bahasa assembly yang kemudian dikonversikan kedalam
bentuk heksa. Program dalam bentuk heksa inilah yang nantinya dimasukan atau lebih dikenal
dengan sebutan injection kedalam mikrokontroler. Dimana nantinya data yang diterima oleh
mikrokontroler tersebut merupakan data digital hasil olahan dari Analog to Digital Converter
yang tentunya sudah dimiliki oleh mikrokontroler itu sendiri. Dan fitur inilah yang merupakan
salah satu fitur terpenting dalam perancangan akuarium cerdas ini, karena semua peripheral
pendukung dari akuarium cerdas ini seperti motor driver dan sensor bergerak berdasarkan
masukan data digital yang dikeluarkan oleh mikrokontroler.

Vol.6 No.2 - Januari 2013

190

ISSN: 1978 - 8282

Gambar 1. Skema rangkaian pemberi makan ikan dan pengukur suhu pada akuarium
Pada perancangan ini terdiri dari dua perancangan perangkat, yaitu perancangan
perangkat keras (Hardware) dan perancangan perangkat lunak (Software). Dimana perangkat
keras merupakan rangkaian elektronika yang terdiri dari rangkayan catu daya, mikrokontroler,
sensor LM35, ADC 0804, LCD 2 X 16, Motor DC, ULN 2803, relay 12V dan Heater (Pemanas).
Perangkat keras (Hardware)
Agar mempermudah dalam meakukan pembahasan dan memahami kinerja rancangan
alat , maka dapat dilihat pada diagram blok rangkaian berikut:

Gambar 2. Diagram Blok Rangkaian.


191

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


Rangkaian Catu daya
Rangkaian ini berfungsi untuk mensupplay tegangan ke seluruh rangkaian yang
ada. Rangkaian catu daya yang dibuat terdiri dari dua keluaran, yaitu 5 volt dan 12 volt.
keluaran 5 volt digunakan untuk mensupplay tegangan ke mikrokontroler sedangkan
keluaran 12 volt digunakan untuk supplay ke relay (L. Kristanto Adinata Sitorus.2009).
Rangkaian Sensor Lm35
Sensor temperatur yang digunakan pada sistem akuarium cerdas ini adalah LM35.
Sensor LM35 adalah sebuah piranti yang didisain untuk dapat memberikan tegangan keluaran
(output) yang berubah-ubah secara linier seiring dengan perubahan suhu yang juga terjadi
secara linier. LM35 bekerja dengan menggunakan tegangan sumber sebesar 4 volt hingga 30
volt DC. Pada aplikasi ini penulis menggunakan tegangan masukan 12 volt untuk rangkaian
sensor temperature (Mangasi Sirait 2009).
LM35 mempunyai jangkauan temperatur antara 0-100 derajat Celcius dengan kenaikan
10mV untuk setiap derajat Celcius. Dengan karakteristik LM35 tersebut, maka diperlukan
sinkronisasi antara LM35 dengan ADC eksternal yang digunakan.
ADC eksternal diberikan tegangan referensi 5V, dengan lebar data yang digunakan adalah 10
bit data. Sehingga besar tegangan setiap kenaikan satu bit adalah:

Resolusi 5 mV pada ADC, sedangkan kenaikan pada LM35 adalah 10 mV untuk setiap
derajat Celcius yang akan menjadi masukkan pada ADC. Dengan keadaan tersebut, maka
setiap kenaikan 1 derajat Celcius suhu yang dideteksi LM35, diterjemahkan dalam 2 bit data
oleh ADC.
Sehingga pada rangkain sensor temperatur tidak perlu ditambahkan rangkaian penguat
pada keluarannya.

Gambar 3. Rangkaian sensor LM35

Vol.6 No.2 - Januari 2013

192

ISSN: 1978 - 8282


Rangkaian ADC 0804
ADC 0804 dimana ADC 0804 merupakan piranti untuk mengubah tegangan analog ke
data digital (analog to digital converter). Komponen utama ADC ini adalah IC 0804 yang
memang dirancang khusus untuk keperluan ini. ADC 0804 ini memiliki 2 pin masukan yaitu pin
V input (+) untuk tegangan polaritas positif dan V input (-) untuk tegangan polaritas negatif
atau ground. ADC 0804 memerlukan pin untuk tegangan referensi (Mangasi Sirait 2009).
Pada pembahasan ini Input ADC dihubungkan ke sensor suhu LM35, sehingga setiap
perubahan tegangan pada LM35 akan dideteksi oleh ADC. Agar output yang dihasilkan oleh
ADC bagus, maka tegangan refrensi ADC harus benar-benar stabil, karena perubahan tegangan
refrensi pada ADC akan merubah output ADC tersebut. Oleh sebab itu pada rangkaian ADC di
atas tegangan masukan 12 volt dimasukkan ke dalam IC regulator tegangan 9 volt ( 7809) agar
keluarannya menjadi 9 volt, kemudian keluaran 9 volt ini dimasukkan kedalam regulator
tegangan 5 volt (7805), sehingga keluarannya menjadi 5 volt. Tegangan 5 volt inilah yang
menjadi tegangan refrensi ADC.
Dengan demikian walaupun tegangan masukan turun setengahnya, yaitu dari 12 volt
menjadi 6 volt, tegangan refrensi ADC tetap 5 volt. Output dari ADC dihubungkan ke
mikrokontroler, sehingga setiap perubahan output ADC yang disebabkan oleh perubahan
inputnya akan diketahui oleh mikrokontroler.

Gambar 4. ADC 0804


Rangkaian Mikrokontroler
Rangkaian ini berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh sistem yang ada. Komponen
utama dari rangkaian ini adalah IC mikrokontroler AT89S51 (Neronzie Julardi.2009). Pada IC
inilah semua program diisikan, sehingga rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang
dikehendaki. Rangkaian mikrokontroler ditunjukkan pada gambar 5 berikut ini:
193
Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

Gambar 5. Rangkaian Sistem Minimum AT89S51


Mikrokontroler ini memiliki 32 port I/O, yaitu port 0, port 1, port 2 dan port 3. Pin 32
sampai 39 adalah Port 0 yang merupakan saluran/bus I/O 8 bit. Pin 1 sampai 8 adalah port 1. Pin
21 sampai 28 adalah port 2. Dan Pin 10 sampai 17 adalah port 3 Pin 40 dihubungkan ke sumber
tegangan 5 volt. Dan pin 20 dihubungkan ke ground. Rangkaian mikrokontroler ini menggunakan
komponen kristal 12 MHz sebagai sumber clocknya. Nilai kristal ini akan mempengaruhi
kecepatan mikrokontroler dalam mengeksekusi suatu perintah tertentu.
Pada pin 9 dihubungkan dengan sebuah kapasitor 10 uF yang dihubungkan ke positip dan
sebuah resistor 10 Kohm yang dihubungkan ke ground. Kedua komponen ini berfungsi agar
program pada mikrokontroler dijalankan beberapa saat setelah power aktif. Lamanya waktu
antara aktifnya power pada IC mikrokontroler dan aktifnya program adalah sebesar perkalian
antara kapasitor dan resistor tersebut. Jika dihitung maka lama waktunya adalah :

Jadi 1 mili detik setelah power aktif pada IC kemudian program aktif.
Rangkaian Driver Motor DC
Keluaran dari mikrokontroler belum mampu mengeluarkan daya Yang cukup untuk
menggerakkan relay 12 volt dengan arus coil 200 mA untuk itu diperlukan suatu rangkaian
driver. Driver adalah suatu rangkaian yang berfungsi sebagai penguat sinyal dengan komponen
utama adalah IC ULN 2803 yang merupakan transistor darlington sebagai penguat arus.
Driver disini digunakan untuk menguatkan keluaran keadaan logika aktif rendah dari
194
Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


mikrokontroler sedangkan beban dari driver adalah relay 12 volt. Untuk itu terlebih dahulu
harus mengetahui besar tegangan dan arus yang mengalir pada relay (pandianganstar.2011)

Gambar 6. Rangkian Driver Motor DC Rangkaian Relay


Relay adalah suatu rangkaian switch magnetik yang bekerja bila mendapat catu dan
suatu rangkaian trigger. Relay memiliki tegangan dan arus nominal yang harus dipenuhi
output rangkaian pendriver atau pengemudinya (Mangasi Sirait 2009). Arus yang digunakan
pada rangkaian adalah arus DC.
Konstruksi dalam suatu relay terdiri dari lilitan kawat (coil) yang dililitkan pada inti besi lunak.
Jika lilitan kawat mendapatkan aliran arus, inti besi lunak kontak menghasilkan medan magnet
dan menarik switch kontak. Switch kontak mengalami gaya listrik magnet sehingga berpidah
posisi ke kutub lain atau terlepas dari kutub asalnya. Keadaan ini akan bertahan selama arus
mengalir pada kumparan relay. Dan relay akan kembali keposisi semula yaitu normaly ON atau
Normaly OFF, bila tidak ada lagi arus yang mengalir padanya, posisi normal relay tergantung
pada jenis relay yang digunakan. Dan pemakaian jenis relay tergantung pada kadaan yang
diinginkan dalam suatu rangkaian. Menurut kerjanya relay dapat dibedakan menjadi :
a. Normaly Open (NO), saklar akan tertutup bila dialiri arus
b. Normaly Close (OFF), saklar akan terbuka bila dialiri arus
c. Change Over (CO), relay ini mempunyai saklar tunggal yang normalnya tertutup yang
lama, bila kumparan 1 dialiri arus maka saklar akan terhubung ke terminal A, sebaliknya
bila kumparan 2 dialiri arus maka saklar akan terhubung ke terminal B.
Analogi rangkaian relay yang digunakan pada tugas akhir ini adalah saat basis transistor
ini dialiri arus, maka transistor dalam keadaan tertutup yang dapat menghubungkan arus dari
kolektor ke emiter yang mengakibatkan relay terhubung. Sedangkan fungsi dioda disini adalah
untuk melindungi transistor dari tegangan induksi berlebih, dimana tegangan ini dapat merusak
transistor. Jika transistor pada basis tidak ada arus maju, transistor terbuka sehingga arus
tidak mengalir dari kolektor ke emiter, relay tidak bekerja karena tidak ada arus yang mengalir
pada gulungan kawat. Simbol relay yang digunakan dan bentuk relay dengan rangkaian driver
Heter dapat dilihat pada gambar 5 berikut ini:
195

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

Gambar 7. Rangkian Relay Pengendali Heter


Relay yang digunakan pada tugas akhir ini digunakan untuk mengaktifkan pada pemanas
dan pendingin.Untuk mengaktifkan pemanas dan pendingin ini maka dibutuhkan sebuah
relay.Relay aktif jika diberi logika high (5 volt) dan tidak aktif jika mendapat logika low (0 Volt).
Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display)
Pada rangkaian ini hanya terdapat dua komponen yang berfungsi sebagai pelengkap,
yaitu sebuah potensiometer dan sebuah dioda. Potensiometer berfungsi untuk penyesuaian
layar pada LCD (Liquid Crystal Display) dan dioda berfungsi sebagai penyearah arus yang
masuk ke LCD.

Gambar 8. Rangkaian Driver LCD


M1632 modul LCD dengan tampilan 16 2 dengan konsumsi daya yang rendah. Modul
ini dilengkapi dengan mikrokontroler yang didisain khusus untuk mengendalikan
Vol.6 No.2 - Januari 2013

196

ISSN: 1978 - 8282


LCD.Mikrokontroler HD44780 buatan Hitachi yang berfungsi sebagai pengendali LCD ini
mempunyai CGROM (Character Generator Read Only Memory), CGRAM (Character
Generator Random Access Memory) dan DDRAM (Display Data Random Access Memory).
DDRAM adalah merupakan memori tempat karakter yang ditampilkan berada. Contoh, untuk
karakter A atau 41H yang ditulis pada alamat 00, maka karakter tersebut akan tampil pada
baris pertama dan kolom pertama dari LCD. Apabila karakter tersebut ditulis di alamat 40, maka
karakter tersebut akan tampil pada baris kedua kolom pertama dari LCD. CGRAM adalah
merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari karakter
dapat diubah-ubah sesuai keinginan. Namun memori ini akan hilang saat power supply tidak
aktif, sehingga pola karakter akan hilang. CGROM adalah merupakan memori untuk
menggambarkan pola sebuah karakter di mana pola tersebut sudah ditentukan secara permanen
dari HD44780 sehingga pengguna tidak dapat mengubah lagi. Namun karena ROM bersifat
permanen, maka pola karakter tersebut tidak akan hilang walaupun power supply tidak aktif
tampak terlihat pola-pola karakter yang tersimpan dalam lokasi-lokasi tertentu dalam CGROM.
Pada saat HD44780 akan menampilkan data 41H yang tersimpan pada DDRAM, maka HD44780
akan mengambil data di alamat 41H (01000001) yang ada pada CGROM yaitu pola karakter A
(Mangasi Sirait 2009).
Perancangan Perangkat Lunak (Software)
Perancangan Perangkat lunak pada mikrokontroler dibutuhkan untuk memberikan
instruksi-instruksi pada mikrokontroler, sehingga mikrokontroler dapat bekerja sesuai dengan
yang diinginkan. Dalam membuat suatu perangkat lunak / program pada mikrokontroler harus
mengikuti prosedur-prosedur sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jadi agar mikrokontroler
tersebut dapat bekerja untuk mendukung sistem peralatan seperti yang diinginkan, maka
harus terlebih dahulu diisikan program assembly yang benar, baik dari segi bahasa program
maupun cara pengisiannya.
Untuk memasukan program assembly dapat menggunakan software M-IDE atau
notepad dengan cara sebagai berikut:
a. Menuliskan daftar program pada text editor, semisal M-IDE.

197

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


Gambar 9. Penulisan Program di M-ide
Setelah penulisan pada text editor selesai, kemudian text tersebut disimpan kedalam
file dengan nama pemberian pakan otomatis.asm. Hal ini harus dilakukan karena software
hanya bekerja pada file dengan nama .asm. Bila file telah tersimpan maka akan tampak teks
instruksi berwarna-warni seperti ditunjukan pada gambar dibawah ini.

b.

Gambar 10. Save program dengan type file asm


Mengubah (compile) bentuk file PEMBERIAN PAKAN OTOMATIS.ASM menjadi
PEMBERIAN PAKAN OTOMATIS.HEX. Karena File HEX dapat di loadkan ke
mikrokontroler.

Gambar 11. Mengubah File ASM menjadi HEX


c.

Memasukan file PEMBERIAN PAKAN OTOMATIS.HEX kedalam IC mikrokontroler


AT89S51.

Vol.6 No.2 - Januari 2013

198

ISSN: 1978 - 8282


Pada langkah ketiga ini, IC mikrokontroler yang awalnya kosong mulai diisi dengan
program. Sedangkan untuk IC yang sebelumnya telah terisi program lain, maka program tersebut
dihapus dahulu sebelum diisi dengan program yang baru. Kedua program tersebut dilakukan
secara otomatis oleh software yang ada. Untuk memulainya, buka terlebih dahulu program
AT89 USB ISP software. seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 12. AT89 USB ISP SOFTWARE


Selanjutnya pilih mikrokontroler yang akan diisi program. Dalam hal ini penulis memilih
mikrokontroler AT89S51 seperti terlihat pada gambar dibawah ini

Gambar 13. Pilihan Device Mikrokontroler Yang Akan Diisi Program.


Selanjutnya pilih page mode untuk pembacaan dan penulisan dari device in page
mode (read/write a page at a time). Masukan nilai external clock frekuensi (MHz) penulis
menggunakan frekuensi 12 MHz. Kemudian klik OK.
199

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


Setelah selesai kita dapat melihat tampilan code buffer. Code buffer ini cocok dengan
sistem program flash memori.

Gambar 14. Pembacaan Data Pada IC Mikrokontroler


Setelah ditentukan programnya, kemudian dapat langsung load program dengan cara
pilih load buffer pada file menu. Pilih file HEX program yang akan di masukan pada IC
mikrokontroler.

Gambar 15. Open File HEX Dialog.


File.HEX yang telah dimasukan dikenali oleh software tersebut kemudian code buffer
akan berubah seperti pada gambar 3.18.
200
Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

Gambar 16. Proses Pengisian Tampilan Alat


Tampilan Alat

Gambar 17. Tampilan Alat Pemberian Makan Ikan dan Pengukuran Suhu Pada
Akuarium

201

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

Gambar 18. Tampilan Pada Akuarium


Flowchart Sistem

Gambar 19. Flowchart Sistem


Vol.6 No.2 - Januari 2013

202

ISSN: 1978 - 8282


Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan data hasil pengujian pemberian pakan ikan dan pengukuran suhu dengan
pengendalian mikrokontroller AT89S51, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Merancang dan Membuat sistem pengendalian pemberian pakan ikan secara otomatis
yaitu dengan pengendalian Mikrokontroler AT89S51, Motor DC untuk mengeluarkan
pakan ikan secara otomatis. Prosesnya, inisialisasi mikrokontroler kemudian timer pada
mikrokontroler misalkan 10 detik nyala dan 5 detik mati, maka sitem akan nyala dan mati
sesuai waktu yang ditentukan pada pengaturan program mikrokontroler.
2. Merancang dan membuat sistem pengendalian pengukur suhu di dalam akuarium secara
otomatis yaitu dengan pengendalian mikrokontroler AT89S51, sensor suhu LM35,
ADC 0804 sebagai perubah sinyal analog ke digital dan LCD 16 X 2 untuk menampilkan
data pada suhu. Prosesnya yaitu inisalisasi mikrokontroler kemudian mengecek suhu
pada akuarium, apa bila suhu sudah terdeteksi pada akuarium, maka data akan
ditampilkan pada LCD 16 x 2.
Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut :
1. Rancangan ini menggunakan motor DC sebagai penggerak pemberian pakan ikan,
dan dapat digunakan pada sistem yang memerlukan kecepatan dalam
penggunaanya.
2. Rancangan pengukuran suhu ini dapat digunakan tidak hanya akuarium saja tapi
pada ruangan rumah pun bisa digunakan .
Daftar Pustaka
1.
2.

3.

4.

5.

6.

203

Datasheet Mikrokontroler AT89S51 Diambil dari :


http://www.atmel.com/ Images/ doc2487.pdf (23 Juni 2012).
Datasheet ADC 0804 Diambil dari:
http://www.alldatasheet.com/datasheet-pdf/pdf/8105/NSC/
ADC0804.html (23 Juni 2012)
Imron, Muhammad. 2007. Pengamanan Tambak Ikan Berbasis
Mikrokontroler. Diambil dari:
http://www.scribd.com/mobile/ documents/45798862. ( 30 Desember
2011)
Sitorus, L. Kristanto Adinata. 2009. Perancangan Pemanas Air Kolam Otomatis
Berbasis Atmega 8535. Diambil dari: http://repository.usu.ac.id/bitstream/
123456789/14237/
1/09E02633.pdf. (23 Juni 2012)
Prayitno,Heru. 2009. Perancangan dan Pembuatan Alat Otomatisasi Gynogenesis
Ikan Mas Berbasis Mikrokontroler AT89S51. Diambil dari: http://
repository.eng.unri.ac.id:8085/jspui/
bitstream/123456789/109/1/TED_2009_0407033238_depan.pdf (13 Juni 2012).
Sirait, Mangasi. 2009. PENGATURAN TEMPERATUR RUANGAN DENGAN
MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM35 BERBASIS MIKROKONTROLER
AT89S51. Diambil dari: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14247/1/
09E02137.pdf
Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


7.

Julardi, Neronzie. 2009. SISTEM PENGATUR BUKA/TUTUP ATAP DAN


PEMANAS RUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA LDR DAN
SENSOR SUHU LM 35. Diambil dari: http://repository.usu.ac.id/bitstream/
123456789/14241/1/09E02138.pdf

Vol.6 No.2 - Januari 2013

204

ISSN: 1978 - 8282

iDakwah
Urgenisitas Dakwah in Modern Technology
Untung Rahardja1
Hasan Basrie Alcaff2
Yessi Frecilia3
e-mail : untung.rahardja@faculty.raharja.ac.id, hasan.basrie@faculty.raharja.ac.id,
yessi.frecilia@si.raharja.ac.id
Diterima : 20 April 2012 / Disetujui: 14 Juni 2012

ABSTRACT
As the development of Technology continues to increase rapidly pushing the educational
system iDakwah. Follow the direction of the pace of tehcnological development in an
attractive way of delivery by utilizing tehcnology to support communication to support the
quality of teaching quality. And form the point on, the system of education and learning at
the moment is still conventional. Accordingly, because the lack of interisting media
communication tehcology can make a student can become sick and tired of the learning
materials provided to not be optimally absorbed. Accordingly, because it takes a system
and modern teacing and communication with iLearning using iDakwah as one can be
content to make learning more interisting and of course the student can receive an optimal
learning. The artikel will discuss about the religious education system through iLearning.
iDakwah is an application system that is very helpful in a place of learning, especially in
Islamic subjects using iLearning.Prior learning is very exciting to be learning that can be
absorbed optimally by all students and all walks if life.
Key words : iDakwah, Technology,iLearning.
ABSTRAKSI
Seiring perkembangan teknologi terus meningkat dengan cepat mendorong adanya sistem
pendidikan iDakwah. Mengikuti arah laju perkembangan teknologi dengan cara
penyampaiannya yang menarik dengan memanfaatkan teknologi sebagai penunjang
komunikasinya mendukung kualitas pembelajaran yang bermutu. Dan dari pada itu sistem
1. Dosen Jurusan Sistem Informasi, STMIK Raharja
Jl. Jend Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang Telp. 5529692
2. Dosen Jurusan Teknik Informatika, AMIK Raharja Informatika
Jl. Jend Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang Telp. 5529692
3. Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi, STMIK Raharja
Jl. Jend Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang Telp. 5529692

205

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


pendidikan dan pembelajaran pada saat ini masih konvensional. Sebab itu kurangnya
media teknologi komunikasi yang menarik dapat membuat mahasiswa terkadang menjadi
jenuh dan bosan pada materi pembelajaran yang diberikan menjadi tidak terserap secara
optimal. Karena itu dibutuhkan sebuah sistem dan pengajaran yang modern dan komunikasi
dengan menggunakan iLearning dengan memanfaatkan iDakwah sebagai salah satu konten
untuk dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan tentunya mahasiswa/i dapat
menerima pembelajaran tersebut secara optimal. Artikel ini akan membahas tentang sistem
pendidikan Agama melalui pembelajaran iLearning. iDakwah adalah suatu sistem aplikasi
yang sangat membantu dalam tempat pembelajaran khususnya dalam mata kuliah Agama
islam dengan menggunakan metode iLearning. Pembelajaran yang sebelumnya sangat
tidak menarik menjadi pembelajaran yang dapat terserap secara optimal oleh semua
mahasiswa/i dan semua lapisan masyarakat.
Kata kunci : iDakwah, Teknologi, iLearning.
PENDAHULUAN
Teknologi yang semakin pesat menjadi kebutuhan yang sangat penting yang diperlukan
oleh siapa saja, berdampak pada semua aspek kehidupan yang berhubungan dengan suatu
informasi salah satu perkembangan teknologi adalah iDakwah, maka dari itu untuk
mempercanggih dakwah dengan adanya iPad dan iPhone development akan sangat membantu
dalam menggunakannya [5].
Dakwah dalam Islam berarti mengajak seseorang atau sekelompok orang dari yang
tidak tahu menjadi tahu, dan cara kita berdakwah juga telah dianjurkan yaitu menggunakan
hikmah dan kata-kata yang baik, sedangkan tekniknya kita sesuaikan. Dengan mengambil
konsep dakwah yang telah digariskan Rasulullah sekaligus nilai-nilai positif dari perkembangan
informasi dan telekomunikasi maka dari sini tercetus kata-kata iLearning dan sejenisnya. Maka
iDakwah pun kurang lebih adalah proses pengajaran, pembelajaran, penyampaian suatu
informasi/pesan yang berkaitan dengan dunia Islam dengan harapan orang yang berkaitan
informasi tersebut menjadi tertarik bahkan bisa bergabung kedalam barisan muslimin. Karena
informasi yang akan disampaikan pada saat dakwah ini harus bersifat terpercaya.
iDakwah ini sendiri akan terus berkembang seiring dengan perkembangan ilmu,
teknologi dan pengetahuan yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan manusia
itu sendiri [10], kita butuh sebuah solusi yang tepat dan strategis. Kajian komunikasi dakwah
juga merupakan bagian dari Cross-disciplinarity atau antar bidang yang tujuannya adalah
mengkaji fenomena dakwah dari sudut pandang atau perspektif ilmu komunikasi. Jika mengikuti
definisi dakwah untuk memahami hal itu diperlukan bantuan ilmu komunikasi.
Umat islam saat ini dihadapi oleh berbagai permasalahan yang kalau kita kelompokan
dalam kelompok yang beda itu ada dua masalah utama, pertama yaitu yang berkaitan dengan
kapasitas intelektual dan yang kedua karena permasalahan moral. Permasalahan tersebut
pada akhirnya menimbulkan banyak tantangan-tantangan baru dalam dunia Islam. Tantangan
seiring perkembangan zaman semakin bervariatif dan berbeda sehingga membutuhkan segala
solusi yang tepat dalam menjawab tantangan tersebut.
Pengertian dakwah pada masa Rasulullah pada saat mengenalkan Agama yang awalnya
menitikberatkan pada pemurnian aspek akidah seseorang. Sehingga seseorang memiliki
Akhlak dalam Islam yang murni bersumber pada Allah semata, kemudian dikenalkan pada
206
Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


ketaatan ibadah, perbaikan akhlak dan kewajiban untuk melaksanakannya. dakwah yang dimulai
sejak zaman kenabian kini telah mengalami berbagai perkembangan yang cukup signifikan.
Mulai dari jumlah pengikut dakwah, metode dan cara juga pergerakan-pergerakan atau jamaah
yang mengusung dakwah itu sendiri.
Perkembangan dakwah ini tidak terlepas dari pengaruh perkembangan zaman. Kemajuan
teknologi bahkan menuntut dakwah dikemas secara lebih efisien dan mudah. Era teknologi ini,
dakwah tak lagi hanya bersifat konvensional yang disampaikan dari mulut ke mulut seorang
dai. Keberadaan teknologi digital telah mampu mempermudah segala sesuatu untuk keperluan
yang lebih efisien, untuk mendengarkan tausiyahnya secara langsung.
Sebenarnya perkembangan teknologi memang seolah-olah mengulangi perkembangan
kehidupan di muka bumi. Perkembangan Teknologi sendiri bergerak dari dominasi teknologi
materi (Pertanian dan bangunan), ke dominasi teknologi energy (industry dan transportasi)
menuju komunikasi dan komputerisasi. Teknologi modern menyerbu kita bagaikan air,
penemuan-penemuan baru yang diharapkan bisa membuat hidup manusia lebih nyaman lebih
sehat lebih berbahagia muncul setiap hari.
Glen Evans mengatakan bahwa 90 persen dari semua ilmuan yang pernah ada dalam
sejarah manusia, hidup dimasa ini, tak heran jika penemuan-penemuan baru membanjir setiap
hari. Beberapa contoh dapat dikemukakan, misalnya teknologi komunikasi memungkinkan
kita dapat berhubungan satu sama lain secara lebih intens, menyebabkan suatu informasi bisa
menyebar seluas-luasnya tanpa mengenal batas wilayah.
Menurut Ust Al Habsyi [4] Bentuk hubungan ilmu dakwah dengan ilmu lain tersebut,
dapat dijelaskan pada ilmu dakwah dengan ilmu komunikasi, dakwah adalah proses komunikasi
yang dilakukan oleh dai kepada masyarakat, tentu saja hubungannya sangat erat, namun
ilmu dakwah adalah bagian dari sekian banyak bentuk komunikasi dalam Islam. Ilmu komunikasi
tidak banyak memberikan kontribusi kepada ilmu dakwah, sebab ilmu dakwah sendiri membahas
proses komunikasi antara manusia. Tentu saja masih banyak ilmu-ilmu lain yang mendukung
ilmu dakwah dalam operasinya maupun untuk pengembangannya, akan tetapi tidak mungkin
dapat diterangkan secara rinci.
PERMASALAHAN
Dalam ajaran Islam tidak ada aturan yang melarang teknologi sebagian dari sarana
dakwah selama masih bersifat positif bagi perkembangan Islam. Seharusnya yang kita ketahui
bahwa salah satu prinsip dalam berdakwah adalah prinsip Tajadudiah dimana dakwah harus
disesuaikan dengan kondisi zaman dimana Dakwah itu dilaksanakan [9]. Karena itu sangat
tepat kiranya, apabila di era informasi dan komunikasi ini kita memanfaatkan teknologi sebagai
media dakwah global, yaitu suatu media yang dapat membuat mereka, menerima kebenaran
Islam dan suatu media yang dapat mendekatkan bagi mereka yang diluar Islam.
Ternyata penggunaan Teknologi sebagai suatu media dakwah mendapat respons yang
positif dari masyarakat. Hal ini terbukti efektifitas kecanggihan teknologi yang kini telah
masuk kesetiap kecil kehidupan manusia, media mutakhir ini turut melebarkan sayap dakwah
yang selama ini terbatas oleh ruang dan waktu. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
dakwah dengan menggunakan Teknologi sebagai medianya ternyata memiliki kekurangan
yang terjadi pada saat berdakwah, yaitu minimnya jumlah para dai yang belum menguasai
teknologi untuk suatu informasi dalam berdakwah. Dari sini berdakwah akan lebih merepotkan
207

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


dan membuat para pendengar menjadi tidak semangat, dengan membuat suatu aplikasi yang
bisa diakses dengan iPad dan iPhone hal ini pasti akan mempermudahkan pendakwah menjadi
lebih nyaman pada saat akan berdakwah didepan audience. Ini pula akan membuat para
pendengar dakwah menjadi merasa nyaman dan termotivasi untuk mengetahui sekaligus
mendalami apa itu Islam.
Dalam kehidupan bermasyarakat dakwah yang berkaitan dengan teknologi informasi
adalah permasalahan yang sangat urgent bagi setiap individu para dai untuk menyampaikan
dakwahnya. Hal ini bisa dirasakan bukan hanya dari pihak dai yang bersangkutan, namun
juga akan menjadi kebutuhan utama bagi para pencipta dakwah [8], baik kalangan masyarakat
yang tidak tahu akan teknologi, keluarga besar mesjid, keluarga pendidikan ataupun para
tehnokrat yang ingin mengetahui secara gamblang sisi-sisi kehidupan tentang Islam yang
ditopang oleh teknologi informasi modern (Modern Information Technology).
Karena lewat perkembangannya teknologi informasi memaksa kita untuk berusaha
mengikuti dan mengeluti arus tersebut, dan memanfaatkan perkembangan dalam hal
penyusunan draft dan konten dakwah yang akan disampaikan kedepan hal layak, dan yang
paling penting adalah pendistribusian yang lingkungannya secara iLearning.
Hanya saja yang terjadi kebanyakan para audience kesulitan untuk mengikuti dakwah
secara iLearning, karena hal ini kita sadari dakwah yang berkaitan dengan dunia tehknologi,
apa lagi yang memanfaatkan teknologi komputer, iPad dan iPhone cukup langka pada saat
dewasa ini, dan ini tidak mudah untuk di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Yang menjadi kendala saat ini adalah kesulitan para audience untuk banyak
mempergunakan dakwah yang berteknologi informasi modern saat ini. Lagi pula banyaknya
User mengakses, banyaknya data yang difilter dan banyaknya client yang akan masuk kepada
suasana iDakwah yang berteknologi. Akhirnya akan berdampak dan akan mempengaruhi
proses testing tersebut, untuk mengatasi masalah tersebut suatu aplikasi yang di iPad yang
menghadirkan sebuah iDakwah akan mempermudah dai pada saat akan berdakwah. iDakwah
corner Application ini merupakan sebuah aplikasi yang bisa diakses melalui iPad. Kronolognya
yaitu,

Gambar 1. iDakwah corner Application yang dirancang untuk mempermudah Dakwah


Vol.6 No.2 - Januari 2013

208

ISSN: 1978 - 8282

Dari gambar diatas, seorang dai bisa mengakses iDakwah Corner ini untuk
mempermudah dakwahnya dan tidak akan lagi kehilangan kertas, pulpen atau lupa akan
pembahasan yang akan disampaikan dan juga tidak akan lagi kejenuhan yang akan didapatkan
oleh para pendengar dakwah. Apa yang terjadi bila sebuah dakwah dilakukan secara modern.
Dikatakan modern, karena dikemas secara ringkas, interaktif dan menjadi sebuah metode
berdakwah secara iLearning.
iDakwah Corner Application yang merupakan aplikasi digital yang menggunakan
dakwah modern yang berisikan kumpulan buku-buku & audiobook. Dilihat dari fitur yang
terdapat di aplikasi ini terdapat beberapa buku tentang dakwah. Tidak hanya buku dalam
aplikasi ini juga terdapat audiobook yang berisi rekaman dakwah dengan berbagai tema dakwah.
Dari audiobook ini koneksi dari konsep akwah modern, karya yang diluncurkan oleh iDakwah
Corner ini merupakan hal baru yang sangat efektif dimana para jamaah atau masyarakat bisa
membaca karya bukunya.

1.

Dari pembahasan diatas, dapat dirumuskan satu permasalahan yaitu sebagai berikut :
Apakah aplikasi iDakwah Corner dapat membantu agar berdakwah bisa lebih
iLearning, apa dengan metode ini dai dapat menggunakan iDakwah Corner sebagai
menunjang saat kegiatan berdakwahnya, dan dapatkah dai mempunyai fasilitas iPad
untuk mereka menjalankan kegiatannya?

LITERATURE REVIEW
Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan berkenaan dengan Literature Review
mengenai konsep antara dakwah dengan teknologi. Dalam upaya mengembangkan iDakwah
Corner Aplikasi ini perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode
penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan dan
mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta
untuk mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama dibidang ini.
Beberapa Literature Review tersebut adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini dilakukan oleh A Baiti al-Badru (1914), Suatu Tinjauan Al-Irsyad sebagai
gerakan pembaharuan Islam di Indonesia. Penelitian ini mengungkap beberapa aspek
penting sejarah perkembangan dakwah sebagai sebuah organisasi pembaharuan
sebagaimana halnya Muhammadiyah dan persis, dan bahkan dakwah kemudian ikut
bergerak mempelopori gerakan kebangkitan nasional dan kemerdekaan Indonesia
melalui lontaran gagasan-gagasan pemikiran para penelitian, pengurus, dan tokohtokohnya.[1].
2. Penelitian ini dilakukan oleh Wardi Bachtiar (1997), Beberapa studi tentang sejarah
Islam di Indonesia. Penelitian ini menjelaskan kedudukan organisasi dakwah dalam
sejarah gerakan kemerdekaan dan nasionalisme Indonesia. Menyatakan bahwa sejarah
dakwah adalah salah satu penting dari wilayah penelitian ilmu dakwah, karena proses
dakwah yang panjang dan karakteristik masing-masing periode maupun peristiwa
sejarah dakwah akan memberikan gambaran bagaimana terjadinya suatu peristiwa
sebagai dasar untuk mengembangkan ilmu dakwah.[2]

209

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


3.

Penelitian yang dilakukan oleh Abu Suhud (2011), Ruang lingkup dari kajian tentang
Sejarah Dakwah. Penelitian ini menjelaskan pada prinsipnya meliputi hal-hal yang
berhubungan dengan pertumbuhan dakwah (awal mula kegiatan dakwah Islam),
secara kronologisnya sampai akhir kegiatan dakwah dan dakwah kawasan, yakni
mempelajari pertumbuhan dakwah di suatu daerah tertentu atau pada masa tokoh
(dai), Kelompok, atau komunitas tertentu, salah satunya diantaranya adalah tentang
kajian tentang sejarah dari organisasi Dakwah. Sedangkan untuk Manajemen dakwah,
ruang lingkup yang menjadi fokus kajiannya adalah isu-isu manajemen dakwah,
kelembagaan Islam.[3]
4. Penelitian ini dilakukan oleh Syamsul Bahri Galigo (1998), Pendekatan Dakwah
Terhadap Semua penganut Agama mengikuti Perspektif Sirah Nabiwah. Penelitian
ini menjelaskan metode-metode dakwah Nabi Muhammad s.a.w yang telah di cetuskan
di Mekkah dan Madinah. Rencana ini di jelaskan secara terperinci bagaimana telah
berhadapan dengan umat di masa itu yang terdapat rintangan, dan dugaan yang telah
di lalui. Namun kebijaksanaan yang telah ada dalam berdakwah menghasilkan dakwah
yang harus dipublikasikan pada masa kini yang bersesuaian. Penjelasan yang diutarakan
dengan membawa kisah-kisah dapat menguatkan lagi pemahaman kepada pembaca.[4].
5. Penelitian ini dilakukan oleh Sharulanuar bin Mohmed, Nooraini Sulaiman, Mahdi Abu
Hassan & Norliah Kudus (2007). Metode Dakwah Nabi Muhammad s.a.w Satu
Pendekatan Teori dan Praktikal Kepada Belia Masa Kini. Penelitian yang
menjelaskan untuk memahami metode dakwah Nabi Muhammad s.a.w adalah tugas
utama yang perlu diambil perhatian khususnya kepada pendakwah pada zaman sekarang.
Pemahaman yang jelas terhadap metode-metode dakwah yang telah diperjelaskan
adalah penting bagi menghadapi zaman sekarang ini. Kertas kerja ini menerangkan
secara umum metode berdakwah.[5].
6. Deliar Noer dalam bukunya berjudul (1900-1942). Gerakan Modern Islam di
Indonesia. pada bagian Asal Usul dan pertumbuhan gerakan Modern Islam : gerakan
Pendidikan dan Sosial (Masyarakat Arab) secara khusus menguraikan beberapa hal
penting berkenaan dengan sejarah dan perkembangan Dakwah di masa-masa awal
pembentukannya. Kajian terbaru tentang aktifitas orang-orang Arab yang tergabung
dalam organisasi Al-Irsyad dan sering disebut sebagai Organisasi komunitas orangorang Hadrami Awakening, yaitu Kebangkitan Hadhrami di Indonesia. Dengan
judul asli The Hadrami Awakening Community and Identity in the Netherlands East
Indies 1900-1942.[6].
7. Penelitian yang dilakukan oleh Glen Fleishman, The Best iPad and iPhone apps for
work and play. Ditetapkan untuk mengetahui cara menggunakan perangkat anda
dalam menemukan film, membaca buku, mengambil file dengan jarak jauh, membuat
panggilan telephone, memainkan permainan, atau strategi untuk mencapai host yang
berguna, dan kadang-kadang melakukan tugas yang benar-benar tidak berguna. Glen
menyaring dan menguji ribuan aplikasi untuk menemukan hampir 200 program yang
memenuhi kriteria-nya. Aplikasi yang dapat dimainkan untuk musik sangat penting,
membuat anda lebih produktif, dapat melacak file, dan masih banyak lagi.[7].
8. Penelitian yang dilakukan oleh Gene Backlin (2010). Professional iPhone and iPad
Application Development. Penelitian ini dilakukan atas dasar kebutuhan dalam
membuat aplikasi top-notch untuk iPhone and iPad Developers yang menuntut panduan
lanjutan untuk menggunakan versi paling terakhir dari iPhone dan iPad. Untuk lebih
210
Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


dari dua puluh aplikasi yang lengkap dan dirancang untuk menciptakan kembali,
membangun kembali, dan digunakan kembali oleh pengembang Professional. Sumber
ini menggali dengan mengacu pada kehidupan dunia yang semakin populer, dengan
membangun aplikasi yang menyajikan panduan langkah demi langkah untuk membuat
aplikasi yang superior untuk iPhone dan iPad.[8].
9. Literature Review dalam permainan dan pembelajaran, Jhon Kirriemuir 1, Angela
McFarlane 2 (2004). Tinjauan ini dimaksudkan sebagai pengantar mendukung anakanak dalam belajar dan keluar dari sekolah. Menyoroti bidang utama dilapangan pada
penelitian ini, khusunya meningkatnya minat dalam belajar yang menyenangkan,
pembelajaran melalui kolaborasi permainan tampaknya dapat meningkatkan minat belajar.
Pada saat yang sama, meninjau dan mengambil nada yang diukur dalam melihat
beberapa kendala saat ini menjadi model pembelajaran yang menyenangkan.[9].
10. Teknologi manajemen pengetahuan dan aplikasi, manajemen pengetahuan di survei
menggunakan kajian literature dan klasifikasi artikel tahun 1995-2002 untuk menjelajahi
bagaimana teknologi informasi dan aplikasi telah dikembangkan dalam periode ini.
Berdasarkan ruang lingkup dari artikel 234 mengenai aplikasi dan manajemen
pengetahuan, survei ini mengklasifikasikan teknologi informasi menggunakan tujuh
kategori sebagai : Kerangka Informasi, Sistem yang menggunakan ilmu pengetahuan,
Teknologi informasi dan komunikasi, kecerdasaan bantuan atau sistem pakar.[10].
11. Penelitian ini dilakukan oleh Dr.Rory Lewis (2010). iPad and iPhone Apps for Absolute
Begnners. Penelitian ini membahas tentang bagaimana anda membangun sebuah
aplikasi untuk iPad dan iPhone? Apakah anda perlu menghabiskan bertahun-tahun
untuk belajar bahasa pemrograman yang rumit? Jawabannya adalah bahwa anda tidak
perlu mengetahui hal-hal itu. Siapa saja bisa-bisa mulai membangun aplikasi sederhana
untuk iPhone dan iPad.Dan Literature ini akan menunjukan kepada anda bagaimana
caranya.[11].
Dari sebelas literature review yang ada, telah banyak penelitian mengenai dakwah,
Aplikasi iPad and iPhone, dan juga mengenai teknologi informasi. Disamping itu juga telah
ada pembahasan mengenai iDakwah teknologi iLearning. Untuk penelitian terkait tentang
Literature diatas belum banyak yang dilakukan oleh para peneliti diatas. Ada juga peneliti
khusus terkait penelitian dakwah itu sendiri, seperti penelitian yang dilakukan A Baiti al-Badru
[1], dari fakultas Ushulduddin IAIAN,Syarif Hidayatullah [7] yang menjelaskan tentang sejarah
perkembangan dakwah menjadi salah satu bidang utamanya.
PEMECAHAN MASALAH
Untuk mengatasi berbagai masalah seperti yang dijelaskan diatas, dapat dilakukan
dengan cara, menggunakan aplikasi untuk menunjang kegiatan pada saat dakwah, maka
diperlukan proses yang cepat dan efisien agar dapat menyelesaikan masalah yang terjadi
diatas. Saat ini semua pendakwah hanya menggunakan kertas, atau alat yang lain untuk
penyampaian kegiatannya, Aplikasi iDakwah Corner dapat membantu kegiatan mereka, karena
aplikasi ini dirancang untuk memasukkan materi-materi dakwah yang akan di sampaikan kepada
masyarakat, dan dari pada itu dirancang suatu inovasi baru yang akan dipakai para dai lain.
Dengan menggunakan aplikasi iDakwah Corner ini para dai akan lebih mudah menyampaikan
dakwahnya dibandingkan harus menggunakan sebuah kertas untuk mencatat materi yang
211

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


akan disampaikannya, dengan Aplikasi iDakwah Corner ini para dai atau pendakwah dapat
memasukan semua materi yang sebagian dai punya, dai tidak usah kerepotan akan memilih
materi sebab materi dakwah yang akan disampaikan bisa dipakai pada saat memakai materi
dakwah yang sebelumnya dan juga dapat mengganti materi yang baru. Semua dai bisa
menggunakan Aplikasi iDakwah Corner ini akan tetapi pasti ada alat untuk menunjang
kegiatan dakwahnya, jika semua dai atau pendakwah bisa menggunakan Aplikasi iDakwah
Corner ini tentu saja dakwah yang disampaikan lebih santai, dan pasti lebih meningkatkan
iLearning didalam dakwah tersebut. Tentu dai atau semua pendakwah bisa menggunakan
aplikasi tersebut, aplikasi ini bisa didapatkan jika para dai mempunyai fasilitas berupa iPad
dan iPhone yang bisa diakses untuk kepentingan pada saat menjalankan aktifitasnya pada
saat berdakwah. Dan berikut ini adalah gambaran skema dari antara iDakwah dengan Teknologi
yang akan digabungkan dan dihubungkan menjadi sebuah metode iLearning pada saat akan
berdakwah, yang akan memudahkan arus perkembangan pada saat akan menyampaikan
dakwahnya kepada masyarakat dengan menggunakan Teknologi iLearning. Supaya dalam
skema yang akan dibuat, nantinya akan dilakukan oleh semua dai untuk kegiatannya pada
saat berdakwah .

Gambar 2. Skema dari gabungan Dakwah ke Teknologi iLearning.


Pada gambar diatas adalah skema dimana pengaruhnya dakwah di gabungkan ke
Teknologi iLearning, yang akan merubah arus perkembangan Dakwah di zaman modern
sekarang ini dengan menerapkan perkembangan Teknologi iLearning didalam sebuah dakwah
yang akan diarah kan untuk semua para pendakwah atau dai untuk menyampaikan dakwahnya
kepada masyarakat luas.
Vol.6 No.2 - Januari 2013

212

ISSN: 1978 - 8282

Gambar 3. Statistik Perkembangan pada saat berdakwah dengan menggunakan teknologi


Jika dibandingkan maka tampilannya akan seperti gambar diatas. Dimana pada saat
melakukan kegiatan berdakwah statistik yang menunjukkan peningkatan dengan menggunakan
teknologi iLearning ini akan berkembang di zaman modern ini, akan tetapi masih banyak para
dai yang belum bisa menggunakan teknologi pada saat berdakwah karena keterhambatan
fasilitas yang menghambat aktifitas dai tersebut. Statistik bisa mengetahui peningkatan
dakwah perihal teknologi lebih cepat dilakukan karena tidak memerlukan proses pencarian
yang rumit. Hal ini juga dapat dibuktikan pada grafik diatas. Jika tampilan pada grafik
perkembangan dakwah dengan menggunkan teknologi masih banyak kekurangannya.

Gambar 4. Perbandingan Waktu dan Jumlah data para dai yang memakai Teknologi
iLearning.
213

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

Pada grafik diatas, dapat dilihat bagaimana perbandingan waktu dan jumlah data para
dai yang memakai teknologi iLearning untuk suatu jumlah data yang masing-masing grafik
nilainya sama. Grafik diatas menjelaskan bahwa jika suatu view dakwah tidak menggunakan
Teknologi iLearning (iDakwah), maka grafiknya akan naik keatas, atau semakin besar jumlah
data maka waktu prosesnya akan semakin lama. Namun sebaliknya jika menggunakan Teknologi
iLearning (iDakwah) untuk viewnya maka jumlah datanya waktu yang dibutuhkan untuk
proses viewnya relatif konstan.
Adapun proses input outputnya yang dilakukan pada saat berdakwah.

Gambar 5. Suatu kerangka Dalam Dakwah


Pada gambar 5 tersebut adalah suatu kerangka dakwah yang dilakukan pada saat
berdakwah. Disini ada input yang dimana di terangkan sebagai dai karena tanpa adanya dai
dakwah itu tidak akan bisa dilakukan, jika proses diterangkan sebagai aplikasi dari iDakwah
Corner tersebut karena ketika dai melakukan kegiatan berdakwah sebuah aplikasi ini bisa
membantu dalam proses berdakwah para dai, dan jika suatu output disini diterangkan sebagai
berdakwah karena mulai dari adanya dai yang akan melakukan dakwah dengan menggunakan
aplikasi iDakwah ini untuk melakukan pendakwahan di depan audience. Karena tanpa adanya
input, proses dan output tidak mungkin langsung berjalan dengan sendirinya. Maka dari itu
dibuat suatu kerangka dakwah untuk mengetahui alur dari input, proses, lalu ke outputnya
berdakwah disini.
Ciri Khas (Keunggulan iDakwah Application Corner)
Suatu ciri khas untuk iDakwah sangat berbeda dengan aplikasi yang lain. Karena
aplikasi iDakwah ini mempunyai beberapa ciri khas yang menjadi unggulan untuk
meningkatkan dakwah sebagai metode iLearning, dan karena itu ciri khas juga dijadikan
sebagai mayoritas utama untuk berkembangnya kemajuan teknologi semakin canggih dan
modern. Disini ada tiga ciri khas iDakwah itu sendiri :
1.
Ciri khas yang pertama, yaitu iDakwah ini menampilkan suatu berdakwah dengan
menggunakan metode iLearning. Kenapa iLearning! Karena perkembangan dunia IT
semakin meningkat, demi mengikuti arus zaman yang canggih metode dakwah diganti,
Vol.6 No.2 - Januari 2013

214

ISSN: 1978 - 8282

2.

3.

yang tadinya menggunakan kertas, materi buat berdakwah dihafalkan itu semua akan
menghambat kegiatan dai, dan sekarang jika menggunakan iDakwah Application
Corner ini akan mudah, karena Aplikasi iDakwah berbeda dari yang lainnya. Kenapa
berbeda! Karena aplikasi ini di rancang khusus untuk fasilitas dai, yang seharusnya
dai harus mendownload buku-buku aakwah, dan membeli di appstore. Tetapi materimateri di Aplikasi iDakwah ini dapat langsung dai upload karena dai disini
mendapatkan fasilitas password dan username untuk Aplikasi iDakwah Corner.
Ciri khas dari iDakwah yang kedua, Mempunyai Audiobook yang berbeda dengan
yang lain, karena Audiobook ini langsung berada pada menu utama pada aplikasi
iDakwah corner ini, dengan adanya Audiobook ini dai dapat menambah pengetahuan
tentang materi Dakwah yang akan disampaikan ke Audience.
Ciri khas dari iDakwah yang ketiga, berbeda dengan yang lainnya, karena Memori
penyimpanan materi-materi judul Dakwah cukup besar. Jadi para dai dapat menyimpan
materi-materi Dakwah dengan banyak, dengan kebutuhan kegiatan Dakwahnya.
Dan dari ketiga ciri khas Aplikasi iDakwah Corner tersebut, iDakwah mempunyai
perbedaan dengan aplikasi Dakwah yang lain, karena iDakwah ini di rancang khusus
untuk mempermudah kegiatan dai berdakwah, agar lebih sempurna materi-materi di
Aplikasi iDakwah Corner bisa berasal dari dai tersebut.

BLUEPRINT
Selain secara grafik, dapat juga dengan cara menggunakan Blueprint, suatu aplikasi
yang terdapat di iPad yang memudahkan saat akan membuat rancangan aplikasi. Aplikasi
iDakwah Corner ini adalah gambaran aplikasi yang sesungguhnya, walaupun hanya sebagai
gambaran pembuatan aplikasi iDakwah corner. Blueprint ini sangat membantu, untuk
pembuatan Aplikasi iDakwah corner :

215

Gambar 6. Contoh Aplikasi iDakwah Corner dengan menggunakan Blueprint.


Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

Contoh gambar diatas dijelaskan bahwa tampilan awal sebuah iDakwah Corner, dengan
menggunakan aplikasi yang terdapat di iPad yaitu menggunakan aplikasi Blueprint. Blueprint
disini untuk membantu sebuah gambaran yang akan digunakan untuk kegunaan Aplikasi
iDakwah Corner tersebut.
Jika ternyata sebagian para dai tidak mengerti buat apa aplikasi iDakwah ini dibuat, pasti
sulit untuk mereka menggunakannya pada saat akan melakukan kegiantanya untuk berdakwah
didepan audience.
Semantara disisi lain sebagian dai sudah ingin memerlukan kegiatan berdakwahnya
dengan menggunakan Teknologi iDakwah Corner ini, pasti sangat membantu pada kegiatan
berdakwah mereka.Kegiatan berdakwah ini tidak hanya menggunakan kertas saja untuk
menunjang kegiatan para dai, tetapi harus digabungkan antara teknologi dengan dakwah
agar dapat respons yang positif dari masyarakat. Dari sini sebagian dari dai akan mengikuti
perkembangan teknologi yang ada, dikarenakan rasa ingin menggunakan teknologi sebagai
alat untuk membantu kegiatan berdakwahnya, dan dikarenakan tidak mau ketinggalan dengan
perkembangan teknologi di era modern ini.
Untuk menggunakan Aplikasi iDakwah corner ini, setiap dai harus mempunyai
fasilitas iPad, atau iPhone untuk digunakan pada saat berdakwah, jika sebagian dai tidak
mempunyai aplikasi ini disebabkan karena fasilitas yang tidak memadai, dari itu akan sulit
untuk dai mempunyai alat ini untuk mereka berdakwah. Jika menggunakan aplikasi ini, karena
aplikasi ini dibuat sudah ada materi yang akan menjadi topik pembahasan pada saat dai
melakukan kegiatan ceramah didepan Audience.

Gambar 7. Pembuatan Aplikasi iDakwah di Blueprint.


Vol.6 No.2 - Januari 2013

216

ISSN: 1978 - 8282


Gambar yang dilampirkan diatas ini adalah pembuatan pertama pada saat membuat
Aplikasi. Pembuatan Aplikasi di Blueprint ini membutuhkan banyak pemahaman tentang
kegunaan setiap Link yang diarahkan pada setiap gambar gambar diatas. Walau terlihat
membingungkan tapi sangat mudah untuk melakukan pembuatan Aplikasi ini didalam Blueprint
walaupun belum terlalu sempurna Aplikasi ini bisa jadi penemuan inovasi terbaru untuk
Dakwah.

IMPLEMENTASI
Ukasyah [2] menerangkan terobosan baru dalam berdakwah dengan menggunakan
teknologi Apple. Penanganan masalah dakwah pada saat ini telah diimplementasikan pada
kegiatan dakwah oleh Aa Gym, yakni pada aplikasi iDakwah ini pasti akan mempermudah
kegiatan Dakwah, dengan aplikasi ini dakwah akan menjadi inovasi terbaru dengan
memanfaatkan teknologi iLearning sistem [6] pada era modern ini. Kemudian inovasi dari
iDakwah ini akan dipergunakan untuk dai yang lain untuk menggunakannya. Aplikasi yang
berada di iPad dan iPhone yang dibuat untuk pendakwah melakukan ceramah, dan didalam
iDakwah disini banyak terdapat materi pembahasan tentang dakwah.

Gambar 8. Tampilan menu untuk memilih Judul dakwah yang akan dipakai.
Tampilan gambar diatas adalah tampilan dimana pada saat berada di menu utama ada
menu Audiobook atau dakwah, disini pilih menu dakwah lalu akan muncul tampilan seperti
gambar diatas yang menunjukan gambar-gambar buku sekaligus nama para dai atau
pendakwahnya, yang jika dipilih bagian bukunya akan langsung terhubung dengan isi dari
pada dakwah tersebut.
217

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

Gambar 9. Tampilan isi untuk iDakwah itu sendiri.


Tampilan gambar tersebut adalah dimana isi dari dalam buku dakwah tersebut. Jika pilih
kebagian nama para dai tersebut langsung terhubung dengan biografi para dai tersebut, jika
tombol menu yang berada di bagian bawah tersebut adalah dimana tombol tersebut akan
membawa ke bagian menu utama kembali. Dan dari menu utama ada menu Audiobook dan
tampilan gambarnya seperti berikut :

Gambar 10. Tampilan gambar Audiobooknya pada aplikasi iDakwah.


Tampilan gambar aplikasi yang menggambarkan untuk Audiobook dari menu utama
pilih Audiobook langsung terhubung langsung dengan gambar seperti yang tertera diatas.

Vol.6 No.2 - Januari 2013

218

ISSN: 1978 - 8282


Jika memilih salah satu jenis buku yang tertera dibagian gambar diatas tampilan yang akan
keluar sebagai berikut.

Gambar 11 . tampilan sebuah Audiobook didalam iDakwah.


Audiobook adalah suatu Dakwah yang menggunakan seperti rekaman dai, yang disini
bisa mendengarkan dai ceramah. Aplikasi iDakwah Audiobook ini juga bisa dibawa kemana
saja, dan kapan saja untuk mendengarkan. Versi iDakwah ini ada yang untuk di iPad, ada juga
untuk di iPhone. Tampilan Aplikasi untuk iPhone :

Gambar 12. Aplikasi iDakwah versi iPad.


Pada gambar buku yang diatas, suatu judul ceramah yang dipakai atau yang dipilih
para dai untuk kegiatan Dakwahnya. Jika dai ingin memilih judul untuk Dakwahnya dai
hanya memilih materi judul yang akan disampaikan ke Audience, tinggal diklik buku yang
219
Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


sudah tertera didalam aplikasi tersebut dan akan keluar tampilan. Jika dai akan melakukan
Dakwahnya para dai tinggal memilih materi pembahasan apa yang akan dipakai didepan
audience, karena materi yang dipakai berulang-ulang akan menyebabkan kejenuhan juga bagi
audience yang mendengarkannya. Dari itu aplikasi ini juga dirancang untuk fasilitas dai yang
bisa kapan saja memasukan judul materi yang baru yang bisa di pakai pada dakwah yang
berikutnya, seperti contoh gambar 11 dan 12, cara menggunakan aplikasi iDakwah ini

Gambar 13.Untuk membuka isi dakwah.


Gambar 14. Isi dari dakwah tersebut
Dibagian buku tersebut dibawahnya tertera nama para dai yang jika diklik itu langsung
terhubung dengan biografi para dai tersebut.
Dan jika klik tombol

aplikasi ini akan kembali ke menu yang akan

mengantarkan para dai untuk kembali ke menu utama seperti yang tertera digambar 13 dibawah
ini

Gambar 15. Tampilan awal menu untuk menentukan pilihan.


Vol.6 No.2 - Januari 2013

220

ISSN: 1978 - 8282


Pada gambar 15 tersebut suatu tampilan yang akan dipakai para dai untuk menentukan
pilihan yang akan dipakai pada saat dai berdakwah di depan Audience. Dengan ini pasti dai
akan lebih menggunakannya karena lebih simple dan tentu saja dakwah yang dilakukan kelihatan
lebih mudah. Inovasi terbaru ini pasti akan diminati oleh banyak dai karena aplikasi ini
dirancang sebagai aplikasi khusus untuk kegiatan berdakwah. Karena memang sengaja aplikasi
ini dibuat untuk iPad dan iPhone sebagai tampilan yang diatas karena gambar-gambar tersebut
di buat secara detail untuk pemakainya.
Kelebihan dari iDakwah Corner Application
Kelebihan dalam standarisasi iDakwah dalam menunjang pembelajaran iLearning yaitu
dapat menghantarkan metode berdakwah secara iLearning lebih bermutu dan berbobot.
Disamping itu masih banyak lagi kelebihan yang didapat dalam penelitian iDakwah untuk
standarisasi dengan menggunakan metode iLearning, diantaranya adalah:
1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.

Kelebihan Standarisasi iDakwah iLearning adalah dapat menjadikan sebuah media


kegiatan berdakwah yang mempunyai kualitas yang modern dan positif.
Dapat menyesuaikan dengan perkembangan kemajuan fasilitas teknologi komputerisasi
yang ada.
Dilihat dari sudut pada saat berdakwah media iDakwah yang dihasilkan lebih menarik,
lebih banyak memberikan kesan dan lebih efektif. Application ini menggunakan Touch
screen.
Application ini disediakan Audiobooknya untuk mendengarkan Dakwah yang akan
diRekam
iDakwah ini sudah ada dalam bentuk iPad dan iPhone.
Application ini disediakan untuk Dai yang memegang iDakwah yang akan diberi User
name dan Password, agar para dai bisa mengupload materi untuk kegiatannya.
Application ini juga terdapat materi-materi para Dai yang terkenal.

Kekurangan dari iDakwah Corner Application


Disamping kelebihan yang ada, iLearning ini juga mempunyai tiga kekurangan yang
ada diantaranya adalah sebagai berikut :
1.

2.
3.

221

Konsep berdakwah menggunakan metode iLearning aplikasi iDakwah ini tidak dapat
digunakan yang tidak memiliki fasilitas yang dibutuhkan dalam pembuatan iDakwah
itu sendiri.
iPad dan iPhone nya sangat mahal untuk semua dai yang dapat memiliki aplikasi
iDakwah ini.
Konsep penelitian iLearning dengan dakwah ini masih dalam tahap level pertama
pengembangan. Jadi diharapkan untuk kedepannya banyak memerlukan
penyempurnaan pada tahap berikutnya.

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


KESIMPULAN
iLearning merupakan metode yang mengintregrasikan sumber daya dalam menjalankan
Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan menggunakan iPad menurut Untung Rahardja (2011).
Maka dari itu dalam menjalankan metode iLearning dibutuhkan sebuah aplikasi yang
mendukung berjalannya metode tersebut. iDakwah adalah salah satu aplikasi yang mendukung
berdakwah secara iLearning, definisi dari iDakwah sendiri adalah Aplikasi yang sangat
membantu. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa iDakwah Corner Application
ini merupakan metode yang tepat untuk menunjang kegiatan para dai dengan berbagai macam
isi judul materi berdakwah dari isi judul ceramah milik sendiri ataupun isi judul dai yang lain.
Di iDakwah para dai mendapatkan kemudahan untuk menjalankan aktivitasnya, karena
didalamnya dai dapat menyimpan isi judul materi dan iDakwah adalah aplikasi yang sangat
baik dan terbaik bagi dai yang suka membuat materi dakwah sendiri, Karena dengan iDakwah
dai bisa mengembangkan aplikasi ini pada saat akan berdakwah. iDakwah Corner Application
ini sangat membantu bagi dai , karena dakwah tidak akan terlihat kuno lagi. Abu Dzar alGhifari [3] mengatakan bahwa tanggung jawab dalam dakwah Islam sangat mempengaruhi
semua masyarakat yang mengikut sertakan dalam kegiatan berdakwah, akan tetapi dakwah
akan menjadi sebuah inovasi baru yang sangat luar biasa karena dakwah langsung mengarah
pada teknologi yang modern sehingga dapat memberikan respons yang positif bagi seluruh
dunia, karena dakwah masih cukup minim untuk fasilitas Teknologi. Dengan hanya
menggunakan iDakwah corner Application ini, dakwah sudah menjadi iLearning di zaman
yang modern seperti sekarang ini. Spesifikasi yang ada di dalam iDakwah sangat mempengaruhi
berjalannya sebuah kegiatan berdakwah dengan metode iLearning. Dengan adanya
standarisasi pembuatan iDakwah yang memenuhi pembelajaran iLearning ini media
pembelajaran yang dihasilkan menjadi suatu hal yang berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
[1]

A Baiti al-Badru (1914). Suatu Tinjauan sebagai gerakan Pembaharuan Islam.


Tersedia:http://mds2011-asbaniyah.blogspot.com/2012/01/metode-dan-strategidakwah-diera-modern.html.

[2]

Ukasyah (2012). Terobosan baru dalam dakwah dengan memanfaatkan teknologi


dari Apple.Tersedia:http://arrahmah.com/read/2012/05/02/19877-aa-gym- meluncurkanaplikasi-aa-gym-corner-terobosan-baru-dalam-berdakwah-dengan-memanfaatteknologi-dari-apple.html.

[3]

Adu Dzar al-Ghifari (2008). Tanggung jawab umat dalam Dakwah Islam.Tersedia:http:/
/Tomysmile.wordpress.com/2008/06/22/dakwah-di-era-teknologi-informasi.html.

[4]

Ust Al Habsyi (2011). Hubungan iLmu Dakwah Dengan iLmu Lain.Tersedia:http/


/kancahkreatif.blogspot.com//2011/03/hubungan-ilmu-dakwah-dengan-ilmu.lain.html.

[5]

Backlin, Gene (2010). Professional iPhone and iPad ApplicationDevelopment.http:/


/www.amazon.com/Professional-iPhone-Application Devolopment-progremmer/dp/
0470878193[accessed 20/10/2010].
222
Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

[6]

NIE, Singapore, General Typology of Teaching Strategis in Integrated Learning


System.http://www.microlessons.com[accessed 19/10/2010].

[7]

Gilliam dan Dixon, Hazel. (1991). Integrating Learning Planned CurriculumUnits.Australia:


Booksheet Publishing Australia.

[8]

Wardi Bachtiar (1997). Beberapa studi tentang sejarah Islam di Indonesia. Fakultas
Ushulduddin IAIAN Syarif Hidayatullah.

[9]

Abu Suhud (2011). Ruang Lingkup dari Kajian Sejarah Dakwah. FakultasUsulduddin
IAIAN Syarif Hidayatullah.

[10]

Trianto.(2007). Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta :


Prestasi Pustaka.

223

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SUPPLY CHAIN


MANAGEMENT (SCM) PADA CV RAJAWALI MULTI
NIAGA MAKASSAR
Nasaruddin1
Imran Djafar2
Indra Samsie 3
e-mail : Just_imran77@yahoo.com, nhasr@yahoo.com, indrasamsie@gmail.com
Diterima : 20 April 2012 / Disetujui: 14 Juni 2012

Abstrak
Supply Chain Management (SCM) merupakan integrasi proses-proses bisnis kunci dari
pengguna akhir sampai ke pemasok awal yang menyediakan produk, jasa dan informasi
yang memberikan nilai tambah untuk pelanggan dan pihak-pihak terkait lainnya. Dari
permasalahan, maka di anggap perlu adanya suatu sistem yang dapat mendukung serta
membantu dalam pengolahan data secara terintegrasi sehingga penggunaan sistem menjadi
optimal. Jenis penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Di mana penelitian ini
kami memperoleh data dengan mengadakan wawancara langsung dengan karyawan
setempat pada bagian masing-masing dan dokumen kantor pada bagian penjualan. Untuk
kelengkapan data dan informasi menggunakan penelitian kepustakaan, teknik observasi,
dan teknik wawancara. Bahan dan alat penelitian yang digunakan seperti diagram arus,
kamus data, flowchart, dan perangkat lunak dan perangkat keras. Pembangunan sistem
terbagi atas dua yaitu; analisis sistem yang sedang berjalan dan analisis sistem yang
diusulkan, dan diagram arus data. Rancangan output dan input secara terinci dalam basis
data secara umum dalam proses pembuatan aplikasi.
Abstract
Supply Chain Management (SCM) is the integration of key business processes from end
user to the original supplier that provides products, services and information that add
value for customers and other stakeholders. Of the problem, it is considered necessary to a
system that can support and assist in the processing of data in an integrated way so that the
use of the system to be optimal.
1. Program Studi Stmik Dipanegara Makassar
Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 9 Makassar, 0411-587194
2. Program Studi Stmik Dipanegara Makassar
Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 9 Makassar, 0411-587194
3. Program Studi Stmik Dipanegara Makassar
Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 9 Makassar, 0411-587194

Vol.6 No.2 - Januari 2013

224

ISSN: 1978 - 8282


This type of research is the primary data and secondary data. Where this study we obtained
data by conducting interviews with local employees in each section and office documents
on the sale. For completeness of data and information using library research, observation
techniques, and interview techniques. Materials and research tools that are used as flow
diagrams, data dictionary, flowchart, and software and hardware. System development is
divided into two, namely: systems analysis and ongoing analysis of the proposed system,
and data flow diagrams. The design of output and input in detail in the data base is generally
in the process of making the application.

1.PENDAHULUAN
Perkembangan arus globalisasi yang diiringi dengan perkembangan tekhnologi informasi
saat ini menyebabkan arus informasi yang dulunya sulit didapatkan kini dapat dengan mudah
diperoleh sesuai dengan kebutuhan. Salah satu perkembangan yang sangat penting adalah
semakin dibutuhkannya penggunaan alat pengolah data yang berfungsi untuk menghasilkan
suatu informasi yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan atau instansi yaitu komputer.
Supply Chain Mnagement (SCM) merupakan integrasi proses-proses bisnis kunci dari
pengguna akhir sampai ke pemasok awal yang menyediakan produk, jasa, dan informasi yang
memberikan nilai tambah untuk pelanggan dan pihak-pihak terkait lainnya. Untuk
mengimplementasikan SCM, teknologi informasi diperlukan sebagai salah satu prasyarat.
Dalam kajian ini diidentifikasikan peranan teknologi informasi dalam penerapan SCM.
Identifikasi dan analisis dilakukan pada masing-masing proses bisnis kunci SCM, yang meliputi:
manajemen hubungan pelanggan, manajemen pelayanan pelanggan, manajemen permintaan,
pemenuhan pesanan, manajemen aliran manufaktur, manajemen hubungan pemasok,
pengembangan dan komersialisasi produk, dan manajemen pengembalian (return management).
CV. Rajawali Multi Niaga Makassar merupakan sebuah perusahaan yang tetap berusaha
dan fokus dalam bidangnya untuk melayani khususnya pada pendistribusian speaker. Namun
pada saat ini, sistem yang berjalan pada CV. Rajawali Multi Niaga Makassar belum dapat
melakukan pendataan seluruh proses distribusi. Pemanfaatan informasi data belum bisa optimal
kerena belum berkembangnya di bagian yang berhubungan dengan distribusi dan pendataan
data persediaan. Berdasarkan kenyataan tentang manajemen distribusi dan persediaan yang
belum optimal tersebut, maka bagian distribusi CV. Rajawali Multi Niaga Makassar
membutuhkan sistem untuk manajemen yang masuk masuk dari tingkat ekspedisi sehingga
bagian distribusi mudah dalam memantau laporan-laporan dari tiap bagian.
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
mekanisme kerja pemesanan barang pada CV. Rajawali Multi Niaga Makassar dengan
menerapkan Supply Chain Management, di samping itu memberikan kemudahan memperoleh
informasi dalam hal order pada pemesanan supaya tidak memakan waktu untuk mempercepat
proses informasi. Sedangkan manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah memberikan
tambahan pengetahuan tentang bagaimana merancang suatu sistem informasi khususnya
sistem informasi penjualan pada suatu perusahaan atau instansi, serta menjadi bahan
pertimbangan dan masukan bagi CV. Rajawali Multi Niaga Makassar agar dapat merancang
data informasinya dengan baik dalam hal pengolahan data penjualan.
2. METODE PENELITIAN
225

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


2.1. Rancangan Proses Pembuatan Aplikasi
Pada perancangan ini merupakan proses pembuatan aplikasi seorang programmer dalam
memulai membuat aplikasi sehingga aplikasi dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.
Dengan rancangan proses pembuatan aplikasi yang dijabarkan di bawah ini dapat menghasilkan
suatu informsi yang dibutuhkana. Berikut rancangan proses pembuatan aplikasi:

Gambar 4.32 Rancangan Proses Pembuatan Aplikasi


2.2. Rancangan Implementasi

a.
b.

c.
d.

Dalam merancang implementasi aplikasi ini perlu diperhatikan beberapa hal yaitu:
Memiliki beberapa komputer yang saling terkoneksi satu sama lain melalui jaringan
internet.
Memberikan training/latihan kepada karyawan CV. Rajawali Multi NIaga Makassar
untuk meningkatkan suber daya manusia agar sistem informasi yang telah dirancang
dapat dipahami dan dijalankan dengan baik oleh karyawan. Sehingga sistem ini dapat
dimaksimalkan dalam hal penggunaannya.
Pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan sistem.
Pengiriman data registrasi dengan cara mengupload file ke dalam database. Pada layanan
administrator merupakan kunci semua aplikasi ini, karena dapat merubah ataupun
menghapus data pada aplikasi ini.

3. TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Konsep Dasar Sistem
Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan
dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen
Vol.6 No.2 - Januari 2013

226

ISSN: 1978 - 8282


yang ada di dalamnya bisa bekerja sama dan membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat
dipisahkan.
Dalam konsep dasar sistem terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan
sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen
atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur.
Menurut Jogiyanto Hartono (1999:1) menjelaskan bahwa, Secara umum sistem
merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang
tertentu.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya. Menurut
Jogiyanto Hartono (1999:2) menjelaskan bahwa, Sistem adalah suatu kumpulan dari elemenelemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Jogiyanto Hartono (1999:3) menjelaskan bahwa, Suatu sistem mempunyai
karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen
(component), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung
sistem (interface), masukan sistem (input), keluaran sistem (output), pengolah sistem (process),
dan sasaran (objectives) atau tujuan atau sasaran sistem (goal).
3.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga
informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan
informasi akan menjadi luruh. Menurut Jogiyanto Hartono (1999:4) mendefinisikan informasi
yaitu :
Sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact)
yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Kejadian-kejadian (event) sesuatu yang terjadi
pada saat yang tertentu misalnya transaksi sedangkan kesatuan nyata (fact) merupakan suatu
obyek yang nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
3.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (Information System) atau disebut
juga dengan processing systems atau information processing system atau information
generating systems. Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis mendefinisikan sistem informasi
yaitu :
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan
yang diperlukan. (Jogiyanto Hartono, 1999:5).
3.4 Pengertian Database
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak
227

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


untuk memanipulasinya (Jogiyanto Hartono, 1999:6). Database merupakan salah satu
komponen yang penting di dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia
informasi bagi para pemakainya.
Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system.
Database system ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari
data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa
aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi
Database dibentuk dari kumpulan file-file. Di dalam pemrosesan aplikasi dapat
dikategorikan ke dalam beberapa tipe yaitu :File induk (Master File), File transaksi (transaction
File), File laporan (Report File), File history (History File), File pelindung (Backup File).
3.5 Desain Basis Data
Menurut Jogiyanto Hartono, (1999 : 217), Basis data (database) merupakan kumpulan
dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
Menurut Evagelos Petroustsos, (2002 :40), Database merupakan sebuah objek untuk
menyimpan informasi terstruktur dan kompleks. Hal ini sama seperti file, atau bahkan sistem
file dalam Harddisk. Yang membuat database unik adalah bahwa data base dirancang untuk
membuat data lebih mudah diakses.
Fathansyah (1999:9), menjelaskan bahwa Basis data adalah kumpulan file/table yang
saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis. Prinsip kerjanya
adalah pengaturan data/arsip dan tujuan utamanya memberi kemudahan dan kecepatan dalam
pengambilan kembali data/arsip.
3.6 Analisis Sistem dan Perancangan Sistem
Menurut Jogiyanto Hartono (1999:7), pengertian analisis sistem (system analysis) dapat
di kategorikan sebagai berikut :
Analisis Sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagianbagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan
kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Dalam analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis
sistem sebagai berikut Mengidentifikasi Masalah (Identify), Memahami Kerja Dari Sistem
Yang Ada (Understand), Menganalisis Sistem (Analyze), Laporan Analisis (Report)
3.7 Perancangan Sistem
Perancangan sistem menurut John Burch dan Gary Grudnitski yaitu: Perancangan
sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perancangan, dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan
berfungsi. (Jogiyanto Hartono, 1999:8).
Perancangan sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa
yang mesti diselesaikan maka dari itu perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama yaitu
untuk memenuhi kebutuhan untuk pemakai sistem, dan memberikan gambaran yang jelas dan
rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya.
228
Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


Perancangan sistem harus mencapai sasaran-sasaran yaitu perancangan sistem harus
berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. Artinya data harus mudah
ditangkap, metode-metode harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan
serta mudah dipahami dan digunakan. Perancangan sistem harus efisien dan efektif dalam
mendukung keputusan dan dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masingmasing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi.
3.8 Pengertian Web dan Hypertext Markup Language
Web atau Website merupakan salah satu sarana alternatif bagi suatu perusahaan untuk
mempromosikan produk yang dihasilkannya. Sebagai sarana promosi yang memberikan
beberapa nilai plus pada bidang promosi produk perusahaan, yaitu keleluasaan jangkauan
pasar hingga lingkup internasional dan biaya promosi yang sangat rendah dibanding dengan
sarana promosi lainnya yang menggunakan media televisi atau media cetak. LKPBM
MADKOMS, (2005: 1)
Hypertext Murkup Language adalah merupakan bahasa pemrograman yang mana
filenya diletakan diserver dan seluruh prosesnya dikerjakan diserver, kemudian hasilnyalah
yang dikirimkan ke klien, tempat pemakai menggunakan browser (lebih dikenal dengan istilah
sever-side scripting). PHP bekerja didalam sebuah dokumen HTML (Hypertext Markup
Language) untuk dapat menghasilkan isi dari sebuah halaman web sesuai permintaan. Dengan
PHP kita dapat merubah situs kita menjadi sebuah aplikasi berbasis web, tidak lagi hanya
sekedar sekumpulan halaman statik, yang jarang diperbaharui.
3.9. Web Server
Apache merupakan Web server open-source dan tersedia berbagai platform, termasuk
Linux dan Windows. Web server ini dikenal cukup handal dan banyak digunakan oleh sebagian
besar Website yang ada di Internet. Selain kuat dan tangguh, Apache juga dapat diperoleh
dengan gratis. Namun kekurangannya di bagian tampilan grafis mengharuskan untuk memahami
dasar-dasar konfigurasi dan instalasi secara teks.
3.10. SCM (Supply Chain Management)
Sejak tahun 1980-an, telah dikembangkan istilah manajemen rantai pasok (supply chain
management, SCM). Istilah ini banyak digunakan, walaupun dengan beberapa kerancuan
pengertian. Beberapa pihak memberikan definisi/pengertian manajemen rantai pasok sebagai
berikut:
a. Lambert (1998) menyatakan bahwa SCM merupakan integrasi atas proses-proses bisnis
dari pengguna akhir melalui pemasok awal yang menyediakan produk, jasa dan informasi
yang memberikan nilai tambah bagi pelanggan.
b. Menurut Simchi-Levi (2002), SCM adalah suatu kumpulan pendekatan yang digunakan
untuk mengintegrasikan secara efisien antara pemasok, perusahaan manufaktur,
pergudangan, dan toko, sehingga barang diproduksi dan distribusikan pada kuantitas,
lokasi, dan waktu yang benar, untuk meminimumkan biaya-biaya pada kondisi yang
memuaskan kebutuhan tingkat pelayanan.
229

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


c.

Menurut Handfield (1999), SCM merupakan integrasi,I atas kegiatan-kegiatan dalam


suatu rantai pasok dengan hubungan yang diperbaiki untuk mencapai suatu keunggulan
bersaing yang berkelanjutan.

SCM merupakan konsep yang semakin penting pada era perdagangan bebas dan
globalisasi. Dalam era tersebut, persaingan bukan lagi produk melawan produk atau
perusahaan melawan perusahaan akan tetapi lebih kepada rantai pasok(supply chain) melawan
rantai pasok. Menurut Lambert et. al dalam Croxton(2001), proses-proses bisnis dalam SCM
terdiri atas delapan bagian yang meliputi: manajemen hubungan pelanggan, manajemen
pelayanan pelanggan, manajemen permintaan, pemenuhan pesanan, manajemen aliran
manufaktur, manajemen hubungan pemasok, pengembangan dan komersialisasi produk, dan
manajemen pengembalian (return management), Seperti ditunjukan pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6. SCM Sebagai Integrasi dan Pengaturan Proses Bisnis


4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. PEMBANGUNAN SISTEM
A. Rancangan Sistem
Rancangan sistem merupakan suatu sistem kegiatan yang dilakukan untuk mendesain
suatu sistem yang mempunyai tahapan-tahapan kerja yang tersusun secara logis, dimulai dari
pengumpulan data yang diperlukan guna pelaksanaan perancangan tersebut. Langkah
selanjutnya adalah menganalisis data yang telah dikumpulkan guna menentukan batasanbatasan sistem, kemudian melangkah lebih jauh lagi yakni merancang sistem tersebut.
Analisis dan perancangan sistem merupakan professional sistem yang membangun
sistem informasi. Perubahan apapun dalam suatu sistem informasi mendorong pemakai merubah
perilaku yang memungkinkan para pemakai menolak adanya perubahan. Untuk jalur professional
sistem dapat juga melibatkan para pemakai didalam merancang sistem. Dengan demikian mereka
230
Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


dapat mengembangkan sistem informasi yang dapat berfungsi sebagaimana yang dikehendaki
oleh para pemakai tersebut.
B.Diagram Arus Data
Diagram arus data digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau
sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa pertimbangan lingkungan fisik
dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut tersimpan. Arus
data merupakan salah satu simbol yang digunakan dalam diagram arus data.
C. Diagram Konteks

Gambar 4.3 Diagram Konteks


D.Digram Berjenjang

Gambar 4.4 Diagram Berjenjang


231

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


4.2. Rancangan Output Terinci
Output merupakan produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Output ini dapat
berupa hasil yang dikeluarkan di media keras (kertas dan lain-lain) dan output yang berupa
hasil dikeluarkan ke media lunak (tampilan dilayar).
Bentuk atau format dari output dapat berupa keterangan-keterangan tabel atau grafik.
Yang palng banyak dihasilkan adalah output yang berbentuk tabel akan tetapi sekarang dengan
kemampuan teknologi computer yang dapat menampilkan output dalam bentuk grafik, maka
output berupa grafik juga mulai banyak dihasilkan.

Gambar 4.9 Rancangan Output Home

Gambar 4.10 Rancangan Output Profil


Vol.6 No.2 - Januari 2013

232

ISSN: 1978 - 8282

Gambar 4.11 Rancangan Output Visi Misi

Gambar 4.12 Rancangan Output Contact Me

Gambar 4.13 Rancangan Output Berita

233

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

Gambar 4.14 Rancangan Output Data Barang

Gambar 4.15 Rancangan Output View Pesanan

Gambar 4.16 Rancangan Output View Lap. Penjualan


Vol.6 No.2 - Januari 2013

234

ISSN: 1978 - 8282

Gambar 4.17 Rancangan Output View Lap. Persediaan


4.3. Rancangan Input Terinci
Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi, ini diperlukan ada karena
bahan dasar dalam pengolahan informasi, input yang masuk ke dalam sistem dapat langsung
diolah menjadi informasi atau jika belum dibutuhkan sekarang dapat disimpan terlebih dahulu
dalam bentuk basisdata.
Berikut ini adalah interface rancangan input dari sistem informasi penjualan Pada CV.
Rajawali Multi Niaga Makassar :

Gambar 4.18 Rancangan Input Registrasi

235

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

Gambar 4.19 Rancangan Input Keranjang Belanja

Gambar 4.20 Rancangan Input Login User

Gambar 4.21 Rancangan Input Login Admin

Vol.6 No.2 - Januari 2013

236

ISSN: 1978 - 8282

Gambar 4.22 Rancangan Input Data Barang

Gambar 4.23 Rancangan Input Berita


237

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


4.4. Rancangan Basis Data Secara Umum
Untuk tahap perancangan basis data secara umum, yang perlu dilakukan adalah
mengidentifikasi terlebih dahulu file-file yang dibutuhkan oleh sistem informasi. File-file basis
data yang dibutuhkan oleh sistem dapat dilihat pada gambar dalam bentuk diagram arus data.
Langkah-langkah rancangan basis data secara umum adalah sebagai berikut :
1.

Menentukan kebutuhan file basis data untuk sistem baru.


File yang dibutuhkan dapat ditentukan dari diagram arus data sistem baru yang telah
dibuat.

2.

Menentukan parameter dari file basis data.


Setelah file-file yang dibutuhkan telah dapat ditentukan, maka parameter dari file
selanjutnya juga dapat ditentukan. Parameter ini dapat meliputi :
a.

Tipe file

: file induk, file transaksi dan lain-lain.

b.

Media file

: harddisk, disket atau pita magnetik.

c.

Organisasi file

: file sekuensial, file acak dan lain-lain.

d.

Field kunci dari file.

4.5. Perancangan Basis Data

Gambar 4.31 Rancangan Basis Data


Vol.6 No.2 - Januari 2013

238

ISSN: 1978 - 8282


KESIMPULAN

1.

2.

Berdasarkan hasil pengujian sistem informasi penjulan maka diketahui bahwa:


Perencangan Sistem Informasi Supply Chain Management dibuat agar memberikan
kemudahan dalam pemesanan barang pada CV. Rajawali Multi Niaga untuk proses
pembelian barang.
Berdasarkan hasil yang didapat pada pengujian perangkat lunak yang menggunakan
metode whitebox, apabila nilai Region, Independen Path dan Cyclomatic Complexcity
adalah sama, Maka dapat diambil kesimpulan bahwa aplikasi yang dirancang dapat
dikatakan bebas dari kesalahan logika.

DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

239

Evagelos Petroustsos ,2002 . Konsep dan Perancangan Database, ANDI.Yogyakarta.


Fathasyah., 1999. Perancangan Basis Data. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo.
Handfield, Supply Chain Management : Strategy, Planning, and Operation, Prentice
Hall, 1999.
Jogiyanto Hartono, 1999. Analisis dan Desain Sistem Informasi dan Pengenalan
Komputer. ANDI. Yogyakarat.
Lambert., Fundamentals of Logistic Management, McGraw-Hill, 1998.
LKPBM MADKOMS., 2005. Membuat Design Situs Web dengan Macromedia ANDI.
240
Yogyakarta.
Roger S. Pressman, 1997. Perancangan Sistem Informasi. ANDI. Yogyakarta
Simchi-Levi., Designing and Managing the Supply Chain : Cancepts, Strategies,
and Case Studies, 2nd ed., McGraw-Hill, 2002.

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

PEDOMAN PENULISAN
Lingkup Jurnal. Tulisan yang dapat dimuat adalah yang mengkaji masalah yang berhubungan
dengan bidang ilmu komputer dan teknologi informasi, baik ilmudasar maupun aplikasinya.
Jenis tulisan. Tulisan dapat berupa laporan/hasil penelitian atau makalah ilmiah bukan
penelitian seperti laporan studi kasus atau kajian pustaka komprehensif. Tulisan ilmiah/
penelitian dapat merupakan hasil a) Pengembangan, b) Penemuan, dan c) Pembuktian
A. Laporan penelitian minimal harus memuat bagian abstrak, pendahuluan (latar belakang,
tujuan, hipotesis, konsep2 utama), metodologi, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan
pustaka.
B. Makalah ilmiah bukan penelitian minimal harus memuat bagian abstrak, pendahuluan,
pembahasan, kesimpulan dan pustaka.
Nama Penulis. Ditulis tanpa gelar dan jabatan, disebutkan nama Lembaga dan alamatnya
serta alamat e-mail.
Bahasa. Ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris dengan memperhatikan kaidahkaidah bahasa ragam ilmiah. Khusus untuk yang menggunakan bahasa Indonesia, hindari
penggunaan kata ganti orang.
Panjang Tulisan. Panjang tulisan 10-15 halaman A4 spasi single termasuk tabel dan gambar
serta lampiran, dengan jenis huruf Times New Roman, font 10.
Abstrak. Panjang abstrak maksimum 250 kata, dalam satu paragraf, dilengkapi dengan katakata kunci pada bagian akhir abstrak. Abstrak memuat latarbelakang, metodologi, hasil dan
kesimpulan. Abstrak tidak bersifat matematis, tidak berisi saran dan harapan, tidak ada kutipan.
Kata kunci (keywords) adalah kata-kata penting yang digunakan untuk mengidentifikasikan
isi dokumen, dapat berupa metode/alat yang dipakai, variabel yang diteliti atau substansi
penelitian. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
Tabel dan gambar. Tabel dan gambar harus diberi nomer dan judul lengkap serta harus diacu
dalam tulisan. Gambar dan tabel dalam format hitam putih.
Persamaan. Persamaan matematik harus diberi nomer urut dalam kurung biasa ,(x), dengan
penulisan rata kanan.
Setiap makalah diwajibkan untuk mengutip sumber pustaka yang berasal dari jurnal ilmiah
nasional maupun internasional.
Kutipan (sitiran) di dalam Bab, ditulis menggunakan tanda kurung siku berupa urutan nomor
[1]. Kalimat baca mengikuti tanda kurung [1]. Hanya merujuk ke nomor kutipan seperti di [1]tidak menggunakan kutipan. [1] atau kutipan [1] kecuali di awal kalimat: Kutipan [1]
adalah.
Contoh:
Artificial Informatics system is a system that has sophisticated connections attached to the
system in which data is manipulated by the system and produces a usable output. The
Artificial Informatics system must possess a unique character. One of the examples of an
Artificial Informatics System is a virtual staff [1].
Vol.6 No.2 - Januari 2013

240

ISSN: 1978 - 8282


Atau
What is a character[2]? In its simplest form, it is the mental and moral qualities distinctive to
an individual. It is unique and is an important factor that determines the Emotional Quotient[3]
of an individual.
Daftar pustaka disusun merujuk pada standar Penulisan IEEE References.
Penulisan Daftar Pustaka secara umum, terdiri dari 7 (tujuh) bagian:
Nomor urut kutipan, nama penulis, judul tulisan, nama jurnal dan kota, volume, halaman,
bulan dan tahun.
Nama penulis dimulai dengan nama keluarga disingkat dengan inisial huruf depannya dan
diberi tanda titik kemudian diikuti dengan nama pertama.
Bila nama penulis lebih dari satu orang, mana penulis kedua dan seterusnya mengikuti aturan
diatas.
Contoh:
[1] G. Eason, B. Noble, and I. N. Sneddon, On certain integral of Lipschitz-Hankel type
involving products of Bessel functions, Phil. Trans. Roy. Socd. London, vol. A247,
pp. 529-551, April 1955.
Atau:
[2] Y. Yorozu, M. Hirano, K. Oka, and Y. Tagawa, Electron spectroscopy studies on
magneto-optical media and plastic substrate interface, IEEE Transl. J. Magn. Japan,
vol. 2, pp. 740-741, August 1987.
Penulisan daftar pustaka dari buku ilmiah terdiri dari:
Nomor urut kutipan, nama penulis, judul buku, kota: institusi, tahun.
Contoh:
[1] M. Young, The Technical Writers Handbook. Mill Valley, CA: University Science,
1989.
Sumber online.
1.
2.

Chen, CC., Wu, J., Yang, SC. The Efficacy of online cooperative l earning systems. The
perspective of task-technology fit. Diakses pada 20 Mei 2007 dari : http://
www.emeraldinsight.com/1065-0741.htm., Mei 2007.
Marques, O., Baillargeon, P (2007). Design of multimedia traffic classifier for snort.
Diakses pada 2 Juni 2007 dari :http://www.emeraldinsight.com/0968-5527.htm.,Juni
2007.

Sekretaris Redaksi

Ir. Sudaryono

241

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

CHECKLIST STANDARISASI
PENYUSUNAN PAPER

Tanggal Revisi
Tanggal Berlaku
Kode Dokumen

Nama Penulis 1

:...................................................................

Nama Penulis 2

:...................................................................

Nama Penulis 3

:...................................................................

Judul Paper

:...................................................................

Nama Reviewer

:...................................................................

NO

KETERANGAN

URAIAN

Template Paper

Mind Map

Formulir
Bimbingan

:: 12 April 2012
: FM-RHJ-016-007

CHECK
LIST

Template: http://www.stmik-raharja.com/yusup4/
standar/template
atau http://ccit-journal.pribadiraharja.com/
Cara mengembangkan kegiatan berfikir ke segala
arah, menangkap berbagai fikiran dalam berbagai
sudut. Mind map dapat menemukan ide yang
inovatif dan jalan keluar yang kreatif.
Memiliki Formulir Bimbingan yang telah di cetak
oleh RPU

STANDARISASI HALAMAN PAPER


3
4

Abstraksi dalam
Bhs. Indonesia
Abstraksi dalam
Bhs. Inggris

halaman
halaman

Pendahuluan

1 halaman - 1 halaman

Permasalahan

1 halaman - 3 halaman

Literature Review 3 halaman - 5 halaman

Pemecahan
Masalah

6 halaman - 8 halaman

Implementasi

3 halaman - 5 halaman

10

Kesimpulan

halaman

11

Pustaka

1 halaman - 1 halaman

Vol.6 No.2 - Januari 2013

242

ISSN: 1978 - 8282


STANDARISASI KONTEN PAPER
12

Algoritma

13

Flowchart

14

Pseudo Code

15

Listing Program

16

Figure dan Tabel

17

Diagram

18

Prototype

19

Architecture

20

Equation

21

Graph

22

Pictures

23

Literature Review

24

243

Daftar Pustaka

Algoritma berupa uraian kalimat deskripsi (narasi)


dari sistem.
Menggambarkan secara visual dari langkahlangkah dan urutan-urutan prosedur.
Imitasi atau mirip menyerupai kode dari program
atau kode yang mirip dengan instruksi kode
program yang sebenarnya.
Kode yang ditulis sehingga menjadi sebuah
program yang berfungsi untuk menjalankan
perintah bagi komputer.
Figure adalah teks yang ada dalam bentuk
bingkai. Sedangkan tabel adalah data yang
digambarkan dalam bentuk baris dan kolom.
Representasi dua dimensi simbol geometris
informasi menurut beberapa teknik visualisasi.
Wakil dan bentuk manifestasi dari ide-ide desain
guna mendapatkan dampak desain kedepannya
sebelum desain dikembangkan.
Desain sistem komputer secara keseluruhan
(termasuk sistem jaringan) untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan organisasi yang spesifik.
Equation atau persamaan matematika adalah
sebuah pernyataan matematis yang menunjukkan
kesamaan dua ekspresi.
Graph atau grafik yang menggunakan titik-titik
atau garis untuk menyampaikan informasi
statistik yang saling berhubungan.
Berupa gambar.
Paper memuat 5 s/d 7 Literature Review.
http://www.stmik-raharja.com/yusup4/standar/
literature
Daftar Pustaka disusun merujuk kepada
IEEE references.
http://www.stmik-raharja.com//yusup4/standar/
daftarpustaka/

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

FORMULIR PERSETUJUAN
PEMBUATANARTIKELJURNAL

PENANGGUNG JAWAB

Tanggal Revisi
Tanggal Berlaku
Kode Dokumen

: 12 Desember 2007
: 13 Desember 2007
: FM-RHJ-016-003

MENYETUJUI

KETUA STMIK RAHARJA

DIREKTUR AMIK RAHARJA


INFORMATIKA

TENTANG/PERIHAL/JUDUL
Judul terlampir :
Abstraksi terlampir :

BAGIAN PENULIS

MEMOHON

Nama Penulis Naskah/Pengarang 1

Nama Penulis Naskah/Pengarang 2

Nama Penulis Naskah/Pengarang 3

Nama Editor/Penyunting

Nama Penyunting/Picture Layout & Artistik

KETUA EDITOR

MEREKOMENDASIKAN

Reviewer 1

Reviewer 2

Vol.6 No.2 - Januari 2013

244

ISSN: 1978 - 8282


FORMULIR
KRITERIA DAN BOBOT PENILAIAN
KARYATULIS ILMIAH
Kode Judul
Judul Karya Tulis Ilmiah

:
:

Reviewer
Nama Reviewer

:
:

NO

KRITERIA
(NILAI
MAKSIMAL)

Mitra Bestari

INDIKATOR PENILAIAN

1.

JUDUL
(5)

A. Maksimal 14 (empat
belas) kata dalam
Bahasa Indonesia
atau 10 (sepuluh)
kata dalam Bahasa
Inggris (1)
B. Relevan dengan isi
sangat jelas (2)
C. Relevansinya dengan
permasalahan sangat
jelas (2)

2.

ABSTRAK
(5)

A. Dalam Bahasa
Indonesia dan Bahasa
Inggris yang baik (5)
jika hanya dalam
Bahasa Indonesia
yang baik atau
Bahasa Inggris yang
baik (2.5)
B. Format sesuai dengan
pedoman (1)
C. Isi : Latar belakang
metode, hasil, dan
kesimpulan tertuang
dengan kalimat yang
jelas (4)

245

Tanggal Revisi
Tanggal Berlaku
Kode Dokumen

: 12 Desember 2007
: 13 Desember 2007
: FM-RHJ-016-001

Dewan Redaksi

HASIL PENILAIAN
NARATIF DAN SARAN

NILAI
SETIAP
KRITERIA

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282

3.

SISTEMATIKA
(15)

A. Sesuai dengan
Pedoman (5)
B. Ada Instrumen
pendukung (gambar,
grafik) dan sangat
relevan (5)
C. Daftar pustaka :
dominan terbitan 10
(sepuluh) tahun
terakhir dan pustaka
primer (5)

4.

SUBSTANSI
(70)

A. Data/informasi telah
diolah dengan sangat
baik (10)
B. Relevansi latar
belakang dan
pembahasan sangat
jelas (15)
C. Analisis dan sintesis
atau pembahasan
sangat baik (25)
D. Kesimpulan : sangat
jelas relevansinya
dengan latar
belakang dan
pembahasan,
dirumuskan
dengan singkat (20)

TOTAL NILAI MAKSIMAL


Hasil Penilaian:*
Diterima

Diterima dengan baik

Ditolak

Keterangan:
* Hasil penilaian: nilai total > 75, makalah diterima
Catatan untuk redaksi pelaksana:
1. Tulisan yang dikirim kepada pemeriksa, nama penulisnya ditutup, dan diganti nomer kode.
2. Setiap tulisan diperiksa oleh dua orang, satu orang dari dewan redaksi dan satu orang dari mitra
bestari.

Vol.6 No.2 - Januari 2013

246

ISSN: 1978 - 8282


FORMULIR
EDITOR BAHASA KARYATULIS
ILMIAH
Kode Judul
Judul Karya Tulis Ilmiah

:
:

Editor
Nama Editor

:
:

Tanggal Revisi
Tanggal Berlaku
Kode Dokumen

: 12 Desember 2007
: 13 Desember 2007
: FM-RHJ-016-004

Editor Bahasa

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan semua tulisan/kalimat sesuai dengan
kaedah EYD, atau sesuai dengan kaedah-kaedah tata bahasa.
Catatan:

Rekomendasi: *
Diterima

Diterima dengan perbaikan

Ditolak

Tangerang,

Editor
Keterangan:
* Rekomendasi diisi berdasarkan hasil pemeriksaan editor

247

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


FORMULIR
EDITOR LAYOUT DANARTISTIK
KARYATULIS ILMIAH
Kode Judul
Judul Karya Tulis Ilmiah

:
:

Editor
Nama Editor

:
:

Tanggal Revisi
Tanggal Berlaku
Kode Dokumen

: 12 Desember 2007
: 13 Desember 2007
: FM-RHJ-016-005

Editor Layout dan Artistik

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa desain untuk layout dan
artistik sudah format jurnal CCIT yang ditentukan.
Catatan:

Rekomendasi: *
Diterima

Diterima dengan perbaikan

Ditolak

Tangerang,

Editor
Keterangan:
* Rekomendasi diisi berdasarkan hasil pemeriksaan editor

Vol.6 No.2 - Januari 2013

248

ISSN: 1978 - 8282

FORMULIR PENYELESAIAN
ARTIKEL

Tanggal Revisi
Tanggal Berlaku
Kode Dokumen

: 12 Desember 2007
: 13 Desember 2007
: FM-RHJ-016-006

TENTANG/PERIHAL/JUDULARTIKEL:

BAGIAN

KETERANGAN

Nama Penulis Naskah/Pengarang 1

Lengkap

Nama Penulis Naskah/Pengarang 2

Lengkap

Nama Penulis Naskah/Pengarang 3

Lengkap

Nama Editor/Penyunting

Lengkap

NamaPenyunting Picture/Layout & Artistik

Nama Peninjau (Reviewer) 1

Lengkap

Lengkap

Nama Peninjau (Reviewer) 2


Lengkap

Nama Percetakan
Lengkap

Formulir ini menyatakan bahwa artikel ini telah dinyatakan layak untuk diterbitkan pada Journal
CCIT. Penerbitan adalah sepenuhnya wewenang redaksi mengingat banyaknya artikel yang
masuk.
MENYETUJUI
KETUA DEWAN EDITOR

SEKRETARIS REDAKSI

(..............................................)

(..............................................)

249

Vol.6 No.2 - Januari 2013

ISSN: 1978 - 8282


Tanggal Revisi
Tanggal Berlaku
Kode Dokumen

FORMULIR
KESEDIAAN MITRA BESTARI
JURNAL ILMIAH

: 12 Desember 2007
: 13 Desember 2007
: FM-RHJ-016-002

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama Lengkap

Jenjang Pendidikan

Bidang Keahlian

Jabatan Fungsional

Pengalaman ReviewerJurnal
jurnal yang di review:

: Ya / Tidak *), jika Ya sebutkan dimana, kapan nama

Bersedia menjadi reviewer ahli / Mitra Bestari Jurnal Ilmiah yang berada di bawah naungan
Perguruan Tinggi Raharja.
Demikian formulir ini saya tanda tangani untuk dapat dipergnakan sebagai mana mestinya.

Tangerang,
Mengetahui,

Mitra Bestari,

(............................................)

(............................................)

*) Coret yang tidak perlu

Vol.6 No.2 - Januari 2013

250

You might also like