Professional Documents
Culture Documents
CI LAHAN
CI ISTITUSI
ANDI USMIANTI
NIM : 70900115057
BAB I
KONSEP MEDIS
A. Definisi
Dermatofit
adalah
Jamur
yang
menginfeksi
jaringan
subkutan
atau
jaringan
dalam.
Infeksi
yang
tinea.
Mereka
diklasifikasikan
dalam
tiga
genera
memiliki
infeksi
jamur
dapat
menimbulkan
status
kompetisi pegulat.
B. Etiologi
Penyebab
tersering
penyakit
ini
adalah
T.
Rubrum
dan
T.
Mentagrophytes.
C. Patofisiologi
Dermatofit menginvasi area yang lingkungannya hangat,
lembab kondusif untukproliferal/ jamur. Jamur dapat melepaskan
keratineses dan enzim lainnya untuk menyerang lebih dalam dari
stratum korneum walaupun biasanya kedalaman infeksi terbatas
pada epidermis. Mereka umumnya tidak menyerang secara
mendalam kulittermasuk aktifasi faktor seruminhibisi dan leokosit
PMN.
Setelah masa inkubasi 1-3 minggu, dermatofit menyerang
prifer dalam pola sentrifugal. Respon perlawanan terhadap
infeksi, maka terjadi peningkatan proliferasi sel epidermis. Hal ini
ditegakkberdasarkan
gambaran
klinik
dan
G. Penatalaksanaan
Pengobatan sistematik berupa griseofulvin dosis 500mg
sehari selama 3-4 minggu dapat juga ketokonazol 100mg sehari
selama dua minggu; pengobatan topikal dengan salep whitfeld
masi lebih cukup naik hasilnya. Dapat juga diberikan tolnaftar, tol
siklat, haloprogin, siklopiroksolamin, derivat azol dan naftifn HCI.
H. Prognosis
Umumnya baik bila diobati dengan adekuat.
BAB II
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas
Lakukan pengkajian pada indentitas klien dan isi identitasnya yang
meliputi nama, jenis kelamin, suku, tanggal lahir, alamat,
agama, dan tanggal pengkajian
2. Keluhan utama
Pada anamnesis biasanya di keluhkan gatal pada area lesi dan ada
riwayat kurangnya higenis perawatan kulit harian dan adanya
riwayat kontak pada orang lain yang menderita tinea korporis.
3. Riwayat keluhan penyakit
a. Riwayat keluhan utama
Pada kasus tinea korporis umumnya klien datang dengan keluhan
utama gatal pada kulit halus (glaborous skin) terutama
saat berkeringat atau cuaca panas dan gerah.
b. Riwayat keluhan sekarang
Klien mulai merasa gatal yang datang hampir disetiap waktu dan
kemudian pada bagian yang terinfeksi akan tampak lesi
bulat atau lonjong, berbatas tegas terdiri atas eritems,
skuma , kadang-kadang dengan vasikel dan papul di tepi.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Kaji apakah klien pernah menderita penyakit yang sama.
Etiologi tinea korporis adalah Dermatofita adalah golongan
jamur yang menyebabkan dermatofitosis. Golongan jamur
ini mempunyai sifat mencernakan keratin. Dermatofita
termasuk kelas Fungi imperfecti, yang terbagi dalam 3
genus,
yaitu
Epidermophyton.
Microsporum,
Walaupun
Trichophyton,
semua
dermatofita
dan
bisa
atau
mengandung
tidak
jamur,
langsung
misalnya
melalui
handuk,
benda
lantai
yang
kamar
jamur.
d. Cairan
Kaji elastisitas kulit apakah elastis atau tidak, apakah lembab
atau tidak.
e. Aktivitas dan latihan
Kaji
aktivitas
dan
latihan,
klien
dengan
penyakit
scabies
pernafasan.
Tinea
corporis
pada
umumnya
tidak
pola
tidurnya.
Klien
dengan
tinra
korporis
umumnya
C. Intervensi
1. Nyeri dan pruritas berhubungan dengan lesi kulit
Diagnosa
Keperawatan/Masalah
Kolaborasi
Nyeri
dan
pruritas
berhubungan dengan lesi
kulit (kerusakan jaringan)
DS :
Laporan secara verbal
DO :
Posisi
untuk
menahan
nyeri
Tingkah laku berhati-hati
Gangguan
tidur
(mata
sayu, tampak capek, sulit
atau
gerakan
kacau,
menyeringai)
Terfokus pada diri sendiri
Fokus
menyempit
(penurunan
persepsi
waktu, kerusakan proses
berpikir,
penurunan
interaksi dengan orang
dan lingkungan)
Tingkah
laku
distraksi,
contoh
:
jalan-jalan,
Rencana Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
NOC :
Pain level
Pain control
Comfort level
Setelah dilakukan tindakan
selama..... rasa gatal hilang
dengan kriteria hasil :
Mampu mengontrol nyeri
(tahu
penyebab
nyeri,
mampu
menggunakan
tekhnik
nonfarmakologi
untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
Melaporkan bahwa nyeri
berkurang
dengan
menggunakan manajemen
nyeri
Mampu mengenali nyeri
(skala, intensitas, frekuensi
dan tanda nyeri)
Menyatakan rasa nyaman
setelah nyeri berkurang
Intervensi
NIC :
Lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
Observasi reaksi nonverbal
dari ketidaknyamanan
Bantu pasienndan keluarga
untuk mencari dan
menemukan dukungan
Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti
suhu ruangan, pencahayaan
dan kebisingan
Kurangi faktor presipitasi nyeri
Kaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan intervensi
Ajarkan tentang tekhnik non
farmakologi: napas dada,
relaksasi, distraksi, kompres
hangat/dingin
menemui
orang
lain
dan/atau
aktivitas,
aktivitas berulang-ulang)
Rencana Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
NOC:
Tissue integrity : Skin and
mucous membranes
Wound healing : Primer dan
skunder
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan
selama....
kerusakan integritas kulit
pasien
teratasi
dengan
kriteria hasil:
Integritas kulit yang
baik
bisa
dipertahankan
(sensasi,
elastistas,
temperatur,
hidrasi,
Intervensi
NIC: Pressure Management
anjurkan pasien untuk
menggunakan pakaian
longgar
hindari kerutan pada
tempat tidur
jaga kebersihan kulit
agar tetap bersih dan
kering
monilisasi pasien ( ubah
posisi pasien) setiao dua
jam sekali
monitor kulit akan
adanya kemerahan
pigmentasi)
Perfusi jaringan baik
Tidak ada luka/lesi
pada kulit
Menunjukan
pemahaman
dalam
proses pernaikan kulit
dan
mencegahnya
terjadinya
sedera
berulang
Mampu
melindungi
kulit
dan
mempertahankan
kelembapan kulit dan
perawatan alami
Menunjukan
terjadinya
proses
penyembuhan luka
Lakukan tehnik
perawatan luka dengan
steril
Berikan posisi yang
mengurangi tekanan
pada luka
Rencana Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
NOC:
Tingkat
Asnsietas:
keparahan
manifestasi
kekhawatiran, ketegangan,
atau perasaan tidak tenang
yang muncul dari sumber
yang
tidak
dapat
diidentifikasi.
Pengendalian
diri
terhadap
Ansietas:
Tindakan personal untuk
menhilangkan
atau
mengurangi
perasaan
khawatir,
tegang,
atau
perasaan
tidak
tenang
akibat sumber yang tidak
dapat diidentifikasi.
Konsentrasi: kemampuan
untuk fokus pada stimulus
tertentu
Koping: tindakan personal
untuk mengatasi stresor
yang membebani sumbersumber individu.
Intervensi
NIC:
Bimbingan antisipasi:
mempersiapkan pasien
menghadapi kemungkinan
krisi perkembangan dan/atau
situasional
Penurunan Ansietas:
Meminimalkan kekhawatiran,
ketakutan, prasangka, atau
perasaaan tidak tenang yang
berhubungan dengan sumber
bahaya yang diantisipasi dan
tidak jelas
Teknik menenangkan diri:
Meredakan kecemasan pada
pasien yang mengalami
distres akut
Peningkatan koping:
membantu pasien untuk
beradaptasi dengan presepsi
stresor, perubahan, atau
ancaman yang menghambat
pemenuhan tuntutan dan
peran hidup
Konflik
yang
disadari tentang
dan tujuan hidup
esensial
Kebutuhan yang
terpenuhi
tidak
nilai
yang
tidak
Dukungan emosi:
Memberikan penenangan,
penerimaan, dan
bantuan/dukungan selama
masa stres
c) Memantau
distorsi
persepsi sensorsi
DAFTAR PUSTAKA
Haber., Richard dan Alin Kurian. Tinea Corporis
Gladiatorum
Presenting
as
Majocchi
Granuloma.
2011.
Issue.,
Page
596-598,
2015.
http://www.ijmm.org/article.asp?issn=02550857;year=2015;volume=33;issue=4;spage=596;epage=598;aulas
t=Smriti (26 Oktober 2015, pukul 00.21)
Wilkinson, Judith dan Nancy R. Ahern. Buku Saku Diagnosis
Keperawatan Edisi 9. Jakarta: EGC, 2011.