You are on page 1of 20

N

Topik Masalah

o
1

Keperawatan
Kesehatan remaja

Daerah/kabupaten Malang
Meningkatnya fasilitas pelayanan
kesehatan remaja

Indikator
Nasional
Internasional
1. Persentase Kab/Kota yang Healthy People 2020
memiliki

minimal

4 AH1: Increase the proportion of

Puskesmas mampu laksana adolescents who have had a


PKPR

(Pelayanan wellness checkup in the past 12

Kesehatan Peduli Remaja) months. Target: 75.6 percent.


sebesar 90%;
2. Persentase

AH2: Increase the proportion of


RSJ

memberikan

yang adolescents who participate in

pelayanan extracurricular and/or out-of-school

psikiatri anak dan remaja activities. Target: 90.8 percent.


sesuai
100%;

pedoman

sebesar AH3: Increase the proportion of


adolescents who are connected to a
parent or other positive adult
caregiver.
AH3.1 Increase the proportion of
adolescents who have an adult in
their lives with whom
they can talk about serious
problems. Target: 83.3 percent.
AH3.2 Increase the proportion of
parents who attend events and

activities in which their adolescents


participate. Target: 90.3 percent.
AH4: (Developmental) Increase
the proportion of adolescents and
young adults who transition to selfsufficiency from foster care.
AH5: Increase educational
achievement of adolescents and
young adults.
AH5.1 Increase the proportion of
students who graduate with a
regular diploma 4 years
after starting 9th grade. Target: 82.4
percent.
AH5.2 Increase the proportion of
students who are served under the
Individuals with Disabilities
Education Act who graduate high
school with a diploma. Target: 65.2
percent.
AH5.3 Increase the proportion of
students whose reading skills are at

or above the proficient achievement


level for their grade.
AH5.3.1 Increase the proportion of
4th grade students whose reading
skills are at or above the proficient
achievement level for their grade.
Target: 36.3 percent.
AH5.3.2 Increase the proportion of
8th grade students whose reading
skills are at or above the proficient
achievement level for their grade.
Target: 35.6 percent.
AH5.3.3 Increase the proportion of
12th grade students whose reading
skills are at or above the proficient
achievement level for their grade.
Target: 38.9 percent.
AH5.4 Increase the proportion of
students whose mathematics skills
are at or above the proficient
achievement level for their grade.
AH5.4.1 Increase the proportion of

4th grade students whose


mathematics skills are at or above
the proficient achievement level for
their grade. Target: 43.0 percent.
AH5.4.2 Increase the proportion of
8th grade students whose
mathematics skills are at or above
the proficient achievement level for
their grade. Target: 37.3 percent.
AH5.4.3 Increase the proportion of
12th grade students whose
mathematics skills are at or above
the proficient achievement level for
their grade. Target: 25.3 percent.
AH5.5 Increase the proportion of
adolescents who consider their
school work to be meaningful and
important. Target: 29.3 percent.
AH5.6 Decrease school
absenteeism among adolescents
due to illness or injury. Target: TBD
AH6: Increase the proportion of

schools with a school breakfast


program. Target: 75.5 percent.
AH7: Reduce the proportion of
adolescents who have been offered,
sold, or given an illegal drug on
school property. Target: 20.4
percent.
AH8: Increase the proportion of
adolescents whose parents consider
them to be safe at school. Target:
95.0 percent.
AH9: (Developmental) Increase
the proportion of middle and high
schools that prohibit harassment
based on a students sexual
orientation or gender identity.
AH10: Reduce the proportion of
public schools with a serious violent
incident. Target: 15.5 percent.
AH11: Reduce adolescent and
young adult perpetration of, and
victimization by, crimes.

AH11.1 Reduce the rate of minor


and young adult perpetration of
violent crimes. Target: 399.6 arrests
per 100,000 population aged 10 to
24 years.
AH11.2 Reduce the rate of minor
and young adult perpetration of
serious property crimes. Target:
1,374.0 arrests per 100,000
population aged 10 to 24 years.
AH11.3 (Developmental) Reduce
the proportion of counties and cities
reporting youth gang activity.
AH11.4 (Developmental) Reduce
the rate of a dolescent and young
adult victimization from crimes of
2

Kesehatan anak

Cakupan penjaringan kesehatan

usia sekolah

siswa SD dan setingkat

violence.
1. Persentase sekolah dasar Target WHO untuk pengobatan rutin
yang

mempromosikan anthelminthic / cacingan pada anak

kesehatan sebesar 40%;


usia sekolah minimal 75 %
2. Persentase
anak
usia
sekolah

dasar

yang

mendapat imunisasi sebesar


3

Kesehatan ibu dan

1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil

anak

K-4 95%
2. Cakupan komplikasi kebidanan
yang ditangani 80%
3. Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan 90%
4. Cakupan pelayanan nifas 90%
5. Cakupan neonatal dengan
komplikasi yang ditangani 80%
6. Cakupan kunjungan bayi 90%
7. Cakupan Desa/Kelurahan

98%;
Menurut kepmenkes 2008

Global Target 2025-WHO

1. Cakupan kunjungan ibu

1. Menurunnya angka anemia pada

hamil K4 (target tahun 2015


= 95 %)
2. Cakupan komplikasi

wanita usia subur sebesar 50 %


2. Menurunnya angka BBLR
sebesar 30 %

kebidanan yang ditangani


(target tahun 2015 = 80 %)
3. Cakupan pertolongan

Meningkatkan angka pemberian ASI


ekslusif minimal 50 %

persalinan oleh tenaga

MDGs 4A : Mengurangi dua per

kesehatan yang memiliki

tiga tingkat kematian anak-anak

kompetensi kebidanan

di bawah usia lima.


Dengan Indikator:

(target tahun 2015 = 90 %)


4. Cakupan pelayanan nifas

1. Tingkat Kematian Anak (1-5

(UCI) 100%
8. Cakupan pelayanan anak

(target tahun 2015 = 90 %)


5. Cakupan neonatus dengan

tahun) 32 per 1,000


2. Tingkat Kematian Bayi 19 per

balita 90%
9. Cakupan peserta KB Aktif 70 %

komplikasi yang ditangani


6. Cakupan kunjungan bayi

1,000
3. Tingkat Imunisasi Campak - Usia

Program Bina Gizi dan

12 Bulan
4. Tingkat Imunisasi Campak - Usia

Universal Child Immunization

Kesehatan Ibu dan Anak


1. Persentase

ibu

bersalin

yang ditolong oleh nakes

12 - 23 Bulan
MDGs 5a: Mengurangi sampai

terlatih

(cakupan

PN) tiga perempat rasio kematian ibu

sebesar 90%;

Dengan Indikator:

2. Cakupan
neonatal

kunjungan 1. Rasio kematian ibu 110 per


pertama

(KN1)

sebesar 90%;

2. Proporsi kelahiran yang dibantu

3. Persentase balita ditimbang


berat

badannya

balita

100.000
oleh tenaga kesehatan terampil

(jumlah MDGs 5b: Mencapai, pada tahun

ditimbang/balita 2015, akses universal untuk

seluruhnya (D/S)) sebesar kesehatan reproduksi.


85%.

Dengan Indikator:

Pembinaan

Pelayanan 1. Prevalensi kontrasepsi

Kesehatan

Ibu

dan 2. Tingkat kelahiran remaja.

Reproduksi

3. Cakupan kehamilan (setidaknya

1. Persentase

ibu

bersalin

yang ditolong oleh nakes


terlatih

(cakupan

empat dilihat).

PN) 4. Belum terpenuhi kebutuhan

sebesar 90%;
2. Persentase

satu kunjungan dan setidaknya

keluarga berencana.
ibu

hamil

mendapat pelayanan Ante


Natal Care (ANC) sebesar
100%;
3. Persentase ibu hamil yang

mendapatkan
antenatal

pelayanan

(cakupan

K4)

sebesar 95%;
4. Persentase

fasilitas

pelayanan kesehatan yang


memberikan pelayanan KB
sesuai

standar

sebesar

100%;
5. Persentase ibu nifas yang
mendapatkan

pelayanan

(Cak KF) sebesar 90%;


6. Persentase

ibu

hamil,

bersalin, dan nifas yang


mendapatkan penanganan
komplikasi

kebidanan

(cakupan PK) sebesar 75%;


7. Persentase pasangan usia
subur yang menjadi peserta
KB aktif (CPR) sebesar
65%;
8. Persentase

Puskesmas

rawat inap yang mampu

PONED sebesar 100%;


9. Persentase

Puskesmas

mampu

Pelayanan

Kesehatan

Reproduksi

Esensial (PKRE) terpadu


sebesar 100%;
10. Persentase

Puskesmas

mampu

tatalaksana

Pencegahan

dan

Penanggulangan
Kekerasan

terhadap

Perempuan

(PPKtP)

termasuk

korban

Pemberantasan

Tindak

Pidana dan Perdagangan


Orang

(PTPPO)

sebesar

100%;
11. Persentase
Kementerian
yang
perencanaan
melaksanakan

unit

utama

Kesehatan
membuat
dan
kegiatan

yang

responsif

gender

sebesar 100%;
12. Persentase Kab/Kota yang
melakukan
terhadap

pelayanan
ibu

kebutuhan
jiwa

dengan

penanganan

khusus

(seperti:

depresi pasca persalinan)


sebesar 100%.
Pembinaan

Pelayanan

Kesehatan Anak
1.

Cakupan
kunjungan neonatal pertama
(KN1) sebesar 90%;

2.

Cakupan
kunjungan neonatal lengkap
(KN lengkap) sebesar 88%;

3.

Cakupan
pelayanan kesehatan bayi
sebesar 90%;

4.

Cakupan
pelayanan kesehatan anak

balita sebesar 85%;


5.

Cakupan
penanganan

neonatal

komplikasi sebesar 80%;


6.

Cakupan

SD/MI

melaksanakan penjaringan
siswa kelas I sebesar 95%;
7.

Persentase
Kab/Kota

yang

memiliki

minimal

Puskesmas

mampu

laksana

(Pelayanan
Peduli

PKPR

Kesehatan

Remaja)

sebesar

90%;
8.

Persentase
Kab/Kota

yang

memiliki

minimal 2 Puskesmas yang


mampu tatalaksana kasus
kekerasan terhadap anak
(KTA) sebesar 90%;
9.

Persentase
Kab/Kota yang melakukan

pelayanan terhadap anak


dengan

kebutuhan

penanganan

jiwa

khusus

(seperti: autis, GPPH, RM)


sebesar 40%.
4

Gizi balita

1. Persentase balita gizi buruk


0.39 %
2. Cakupan Balita Gizi Buruk
mendapat perawatan 100 %
3. Cakupan Pemberian Makanan
Pendamping ASI 100 %

1. Persentase
buruk

balita

yang

gizi

mendapat

perawatan sebesar 100%;


2. Persentase

Balita

ditimbang berat badannya


(D/S) sebesar 85%;
mendapat

ASI

eksklusif sebesar 80%;


4. Cakupan
yang

rumah

1. Menurunnya balita yang kerdil


sebesar 40 %
2. Tidak ada peningkatan obesitas
pada anak
Menurunkan malnutrisi berat

3. Persentase bayi usia 0-6


bulan

Global Target 2025-WHO

tangga

mengkonsumsi

menjadi kurang dari 5 %


Eradicate Extreme Hunger and
Poverty
Target 1. Halve, between 1990 and
2015, the proportion of people

garam beryodium sebesar

whose income is less than $1 a day

90%;

Indicators

5. Persentase

usia

6-59

1. Proportion of population below $1

bulan dapat kapsul vitamin

(1993 PPP) per day (World Bank)

A sebesar 85%;

2. Poverty gap ratio [incidence x

6. Persentase

ibu

hamil

depth of poverty] (World Bank)

mendapat Fe 90 tablet

3. Share of poorest quintile in

sebesar 85%;

national consumption (World Bank)

7. Persentase Kab/Kota yang


melaksanakan

surveilans

gizi sebesar 100%;

Target 2. Halve, between 1990 and


2015, the proportion of people who
suffer from hunger

8. Persentase

penyediaan

bufferstock

MP-ASI

sebesar 100%.

Indicators
1. Prevalence of underweight
children under five years of age
(UNICEF-WHO)
2. Proportion of population below
minimum level of dietary energy
consumption (FAO)

Penyakit TB

1. Penyakit TB ( Cakupan
penemuan dan penanganan
penderita penyakit TBC BTA )
76 %
2. Penemuan pasien baru TB BTA
positif 100%

1. Jumlah kasus TB

menjadi

224 per 100.000 penduduk;


2. Persentase Kasus baru TB
Paru

(BTA

positif)

yang

ditemukan sebesar 90%;


3. Persentase Kasus baru TB
Paru

(BTA

positif)

yang

disembuhkan sebesar 88%;

MDGs 6C : Menghentikan dan


mulai membalikkan insiden
malaria dan penyakit utama
lainnya.
6.9 Insiden, prevalensi dan tingkat
kematian yang terkait dengan TBC

4. Persentase Provinsi dengan 6.10 Proporsi kasus TBC yang


angka kasus baru TB Paru terdeteksi dan sembuh di bawah
BTA positif/
Detection

CDR

Rate)

(Case

minimal langsung

70% sebesar 50%;


5. Persentase

pengobatan yang diawasi secara


Target sesuai dengan MDGs dan

provinsi disahkan oleh Stop TB

mencapai

angka Partnership :

keberhasilan

pengobatan

1. Target hingga tahun 2005

kasus baru TB Paru BTA

mendeteksi minimal 70% kasus

positif/SR

baru dari pemeriksaan sputum

(Success

Rate)

minimal 85% sebesar 88%;

smear-positive TB dan dapat


disembuhkan minimal 85% dari
kasus ini
2. Target hingga tahun 2015
menurunkan prevalensi dan
death rates sampai 50% dari
tahun 1990
3. Target hingga tahun 2050
menghilangan TB sebagai
masalah kesehatan komunitas

Penyakit DBD

Penyakit DBD ( Cakupan

1. Angka kesakitan penderita

(<1 kasus per satu juta populasi)


Goal dan global strategy untuk

penemuan dan penanganan


penderita penyakit DBD ) sebesar
100 %

DBD menjadi 51 per


100.000 penduduk;
2. Indikator Angka Kesakitan
DBD tahun 20102012/100.000 Penduduk

menurunkan kejadian DBD.


Tujuannya secara spesifik sebagai
berikut :
1. Menurunkan angka kematian
DBD minimal 50% pada
tahun 2020
2. Menurunkan angka kesakitan
minimal 25% pada tahun
2020
3. Mengestimasikan dampak
penyakit pada tahun 2015
MDGs Target 6c: Menghentikan
dan mulai membalikkan insiden
malaria dan penyakit utama
lainnya.
Dengan Indikator:
6.7 Proporsi anak-anak di
bawah 5 tidur di bawah
diperlakukan insektisida dan

kelambu.
7

Penyakit hipertensi

1. Menurunnya angka kematian

1. Persentase

(mortalitas) penderita (Penyakit

memiliki

Tidak Menular) PTM utama.

Kawasan

2. Menurunnya angka kesakitan


(morbiditas) penderita PTM
utama.

provinsi
Perda

yang Target WHO tahun 2025

tentang

Tanpa

Rokok

(KTR) sebesar100%;
2. Persentase Kab/Kota yang
melaksanakan pencegahan

3. Menurunnya angka kecacatan

dan penaggulangan penyakit

(disabilitas) penderita PTM

tidak menular (SE, deteksi

utama.

dini, KIE dan tata laksana)

4. Menurunnya angka faktor risiko


bersama PTM utama.
5. Penurunan 3 faktor risiko

sebesar 30%;
3. Persentase Kab/Kota yang
mempunyai

peraturan

utama PTM (merokok, kurang

perundangan-undangan

aktifitas fisik dan konsumsi

(Surat

rendah serat).

Peraturan

6. Penurunan proporsi penduduk


penyalahgunaan alcohol dan

penanggulangan

BBLR.

merokok

7. Peningkatan kebijakan dan

pencegahan

dan

dampak
terhadap

kesehatan sebesar 30%.

sebesar 25 %
2. Penurunan relative penggunaan
alkohol yang berbahaya sebesar
10 %
3. Penurunan relative individu yang
kurang aktivitas sebesar 10 %
4. Penurunan relative penggunaan
rokok sebesar 30 %
5. Penurunan relative kasus
hipertensi sebesar 25% per

mendapatkan terapi pengobatan


dan konseling
7. Ketersediaan teknologi dan obat

Walikota/Bupati/Perda)
tentang

kematian akibat penyakit

negara
6. Minimal 50 % orang

Edaran/Instruksi/SK/

yang mengalami obesitas,

1. Penurunan relatif angka

dasar 80 %
8. Konsumsi sodium (<2000
mg/hari setara dengan 5 g
garam)

regulasi lintas sector yang

4. Persentase

mendukung penanggulangan

melakukan

PTM.

pencegahan

8. Peningkatan bina suasana

provinsi

penanggulangan

yang

pembinaan

9. Konsumsi potassium minimal


3510 mg/hari

dan
penyakit

melalui kemitraan dalam

tidak menular (SE, deteksi

pemberdayaan potensi

dini, KIE dan tata laksana)

masyarakat.

sebesar 100%;

9. Tersedianya model-model
intervensi yang efektif dalam
promosi dan pencegahan PTM.
10. Peningkatan pelaksanaan
promosi dan pencegahan di
8

Penyakit DM

institusi pelayanan
1. Menurunnya angka kematian

1. Persentase provinsi yang

(mortalitas) penderita (Penyakit

memiliki Perda tentang

Tidak Menular) PTM utama.

Kawasan Tanpa Rokok

2. Menurunnya angka kesakitan


(morbiditas) penderita PTM
utama.
3. Menurunnya angka kecacatan
(disabilitas) penderita PTM
utama.

(KTR) sebesar100%;
2. Persentase Kab/Kota yang
melaksanakan pencegahan
dan penaggulangan penyakit
tidak menular (SE, deteksi
dini, KIE dan tata laksana)

1. Lingkar perut yang ideal


2. pasien dengan tekanan darah
terbaru <140/90 mmHg
3. presentase kadar HbA1c paling
buruk >9%
4. pasen menerima pemeriksaan
kaki tiap tahun
5. LDL maksimal <130 mg/dl
6. Pasien melakukan pemeriksaan
kadar kolesterol minimal satu
tahun sekali

4. Menurunnya angka faktor risiko


bersama PTM utama.
5. Penurunan 3 faktor risiko
utama PTM (merokok, kurang
aktifitas fisik dan konsumsi
rendah serat).
6. Penurunan proporsi penduduk
yang mengalami obesitas,
penyalahgunaan alcohol dan
BBLR.
7. Peningkatan kebijakan dan
regulasi lintas sector yang
mendukung penanggulangan
PTM.
8. Peningkatan bina suasana
melalui kemitraan dalam
pemberdayaan potensi
masyarakat.
9. Tersedianya model-model
intervensi yang efektif dalam
promosi dan pencegahan PTM.
10. Peningkatan pelaksanaan

sebesar 30%;
3. Persentase provinsi yang
melakukan pembinaan
pencegahan dan
penanggulangan penyakit
tidak menular (SE, deteksi
dini, KIE dan tata laksana)
sebesar 100%;

(national diabetes register, 2012)

promosi dan pencegahan di


institusi pelayanan

DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Menteri Kesehatan RI NOMOR 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standart Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten / Kota
http://www.malangkota.go.id/pdf/lakip2013.pdf
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014. penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional,
Standar Pelayanan Minimal (SPM), dan Millenium Development Goals (MDGs).
WHO, 2004. The Millennium Development Goals for Health: A review of the indicators, Jakarta, World Health Organization.
Stalker, Peter. 2008. Suarakan MDGs Demi Pencapaiannya di Indonesia.pdf
WHO. 2012. International Indicator Initiatives.pdf

You might also like