Diagnosis Komunitas - Metoda - FK Trisakti - 13 Juni 2015

You might also like

You are on page 1of 45

Tujuan Ilmu Kesehatan

Untuk menilai status kesehatan di


masyarakat, mempromosikan
kesehatan, dan mencegah penyakit.
Kebijakan kesehatan masyarakat dalam
menghadapi ancaman kesehatan

What public health does

Prevent epidemics and spread of disease


Protect against environmental hazards
Prevent injuries
Promote and encourage healthy
behaviors
Respond to disasters and assist
communities in recovery
Assure the quality and accessibility of
health services

TABLE : Traditional Distinctions Between Medicine and Public Health


Medicine

Public Health

Emphasis on diagnosis and


treatment, care

Emphasis on prevention, health


promotion for the whole patient
and for the whole community

Medical paradigm places


predominant emphasis on medical
care

Public health paradigm employs a


spectrum of interventions aimed at
the environment, human behavior
and lifestyle, and medical care

Well-established profession with


sharp public image
Uniform system for certifying
specialists beyond professional
medical degree

Multiple professional identities


with diffuse public image
Variable certification of specialists
beyond professional public health
degree

Primary focus on individual


Primary focus on population
Personal service ethic, conditioned by Public service ethic, tempered by
awareness of social responsibilities
concerns for the individual

Medicine

Public Health

Biological sciences central,


stimulated by needs of patients;
move between laboratory and
bedside
Numeric sciences increasing in
prominence, though still a relatively
minor part of training
Social sciences tend to be an
elective part of medical education

Biological sciences central,


stimulated by major threats to
health of populations; move
between laboratory and field
Numeric sciences an essential
feature of analysis and training

Lines of specialization organized, for


example, by:
organ system (cardiology)
patient group (pediatrics)
etiology, pathophysiology (oncology,
infectious disease) (occupational
health)
technical skill (radiology)

Lines of specialization organized,


for example, by:
analytical method (epidemiology)
setting and population
(occupational health)
substantive health problem
(nutrition)

Social sciences an integral part of


public health education

Clinical sciences an essential part of Clinical sciences peripheral to


professional training
professional training

Konsep Kunci
1. Memantau status kesehatan masyarakat untuk
mengidentifikasi masalah yang ada
2. Mendiagnosis dan menginvestigasi masalah dan
risiko kesehatan masyarakat
3. Memberi informasi, mendidik, dan
memberdayakan masyarakat mengenai isu
kesehatan
4. Mendorong kerjasama masyarakat untuk
mengidentifikasi dan menangani masalah
kesehatan yang ada
5. Mengembangkan kebijakan dan program yang
mendukung perwujudan kesehatan individu dan
masyarakat

Lanjutan Konsep Kunci


6. Mengajukan peraturan hukum untuk menjaga
kesehatan dan memastikan keamanan
7. Menyalurkan kebutuhan masyarakat dan
menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan
masyarakat
8. Menjamin praktisi IKM dan pekerja kesehatan
yang berkompeten
9. Mengevaluasi efektivitas, aksesibilitas, dan
kualitas pelayanan kesehatan individu dan
masyarakat
10. Mencari gagasan baru dan solusi yang inovatif
dalam menangani masalah kesehatan masyarakat

Gambar : Kompetensi yang Harus Dicapai dalam Mempelajari Ilmu


Kesehatan Masyarakat

Biostatistics

Environmental Interdiciplinary / Crosscutting


Health Sciences
Competencies

Epidemiology

Communication & Informatics

Diversity & Culture


Leadership
Professionalism
Program Planning
Public Health Biology

Health Policy
& Management

Systems Thinking

Social &
Behavioral
Sciences

Diharapkan kepaniteraan menghasilkan


mahasiswa sebagai dokter muda yang dapat
berfungsi sebagai Agent of Treatment, Agent of
Change dan Agent of Development, yang
dijabarkan sebagai fungsi :
Care provider
Decision maker
Communicator
Community leader
Manager

LEVEL of COMPETENCY (LOC) :


LOC 1 :
Mampu mengenali dan menempatkan
gambaran-gambaran kasus public health
(kesehatan masyarakat), setelah
membaca literatur/referensi.
Mampu/tahu bagaimana memperoleh
informasi lebih lanjut

LEVEL of COMPETENCY (LOC) :


LOC 2 :
Mampu membuat analisis dari kasus yang
ditemui.
LOC 3 :
Mampu membuat analisis dari kasus yang
ditemui, dapat memutuskan dan
memberikan masukan.

LEVEL of COMPETENCY (LOC) :


LOC 4 :
Mampu membuat analisis berdasarkan
kasus yang ditemukan dan memberikan
masukan serta mampu menangani
permasalahan tersebut secara mandiri
hingga tuntas.

JENIS KEGIATAN KEPANITERAAN :


A.Kegiatan Pelayanan/Program Puskesmas
B.Kegiatan Manajemen :
- Manajemen Pelayanan/Prog.Upaya Kesehatan
Puskesmas.
- Manajemen Mutu.
C. Kegiatan Survei dan Intervensi Masalah
Kesehatan di masyarakat :
Pendekatan kemasyarakatan dalam
rangka pengembangan Desa Siaga
menuju Desa Sehat
D. Kegiatan Mandiri (Tugas Individu).
E. Pencarian kasus Kedokteran Keluarga.

TIGA JENIS DIAGNOSIS


Diagnosis Individulal
Diagnosis Keluarga
Diagnosis Komunitas

INDIVIDUAL
DIAGNOSIS (1)

Informasi penting yang dicari :


Bagaimana proses penyakit yg
spesifik ?
Tahap perkembangannya &
prognosis ?
Sudahkan diberi terapi & hasil ?
Bagaimana status gizi os tsb.?

INDIVIDUAL
DIAGNOSIS
(2)
Pada pasien dewasa, apakah ada
gangguan fisiologik (seperti kehamilan) ?
Bagaimana latar belakang imunologik
(bila ada)
Bagaimana status emosional, mental &
masalah sosial ?
Bagaimana situasi sosek & lingkungan
tempat tinggal ?
Bagaimana status pengetahuan pdrt,
terutama pendidikan kesehatan ?

INDIVIDUAL
DIAGNOSIS
(3)
Langkah-langkah kegiatan :
Anamnesis riwayat penyakit (mulai
awal sampai keadaan saat ini ?)
Pemeriksaan jasmani (bila perlu)
Anamnesis lanjutan ?
Menyusun kemungkinan diagnosis ?
Mulai Pengobatan yang dianggap
tepat.

INDIVIDUAL
DIAGNOSIS (4)

Langkah-langkah kegiatan :

Monitoring dan penilaian kembali

pdrt.
Memikirkan diagnosis lain, bila ada
keluhan & gejala baru ?
Menilai kembali hasil terapi ?
Follow up, tentang keadaan pdrt tsb.

FAMILY DIAGNOSIS
Perhatian pada :
Sebab gangguan kesehatan pada
keluarga.
Adakah pengaruh lingkungan yang
menyebabkan gangguan kesehatan
keluarga.

Adakah faktor perilaku yang menyimpang


dari anggota keluarga ?
Diagnosis kesehatan tingkat keluarga ?
Program terapi atau perawatan yang

COMM.DIAGNOSIS (1)
Perhatian pada :
Jumlah data akan >
Analisis > panjang dan luas.
Angka-angka populasi penting.
Biostatistik & epidemiologi sangat
penting

Penilaian status gizi & imunitas populasi ?


Faktor-faktor sosio-kultural penting.
KAP penduduk perlu diketahui.

COMM.DIAGNOSIS (2)
Komponen-komponen penting :

(1) Demografi dan angka statistik


vital penduduk yang penting.
(2) Sebab-sebab morbiditas &
mortalitas, berdasarkan spesifik
umur, seks dll.
(3) Pemanfaatan pelayanan
kesehatan setempat ?

COMM.DIAGNOSIS (3)
Komponen-komponen penting :
(4) Pola gizi, pemberian makanan &
penyapihan anak ?

(5) Keadaan sosio-kultural dan sosioekonomi komunitas ?


(6) Pola kepepimpinan dan
komunikasi dalam komunitas ?
(7) Kesehatan mental, dan sebab
utama gangguan stres ?

COMM.DIAGNOSIS (4)
Komponen-komponen penting :

(8) Bagaimana fasilitas


higiene lingkungan pd
komunitas tsb.
(9) KAP penduduk kaitan
dengan kesehatan ?

(11) Masalah yang terkait dengan


epidemiologi deskriptif ?

COMM.DIAGNOSIS (5)
Komponen-komponen penting :

(12) Derajat keterlibatan


penduduk yang terkait dgn
kesehatan ?
(13) Sebab-sebab kegagalan
program kesehatan di
komunitas ?

Tujuan Umum
Menentukan Diagnosis
Komunitas
Memahami dan mengaplikasikan
Konsep-konsep eipdemiologi,
biostatistik dan administrasi
managemen kesehatan masyarakat
untuk melakukan Diagnosis
Komunitas di suatu wilayah kerja
tertentu

TUJUAN KHUSUS (1)


Kemampuan yang diharapkan :
1. Komunikasi dengan key person dan
community members utk kerjasama dan
partispasi dalam kerja lapangan.
2. Menyusun format yang sesuai untuk
pengumpulan data komunitas.
3. Menseleksi tes-tes penyaringan yang
valid dan acceptable & applicable.
4. Mengetahui kebutuhan dan masalah
yang dirasakan masyarakat mengenai

TUJUAN KHUSUS (2)


5. Menseleksi sampel yang dapat
mewakili komunitas dalam
wilayahnya.
6. Menyelenggarakan pengumpulan
data di komunitas utk mendapatkan
berbagai informasi yg relevan dengan
pembuatan diagnosis komunitas.
7. Mendapatkan informasi
epidemiologik untuk berbagai
kejadian yang ada di komunitas,

TUJUAN KHUSUS (3)


8. Menganalisis data yang dihasilkan
dari survei komunitas.
9. Membicarakan hasil interpretasi
data dengan penduduk dan menyusun
upaya pemecahan masalah yang
sesuai.
10. Menilai hasil pemecahan masalah
kesehatan di komunitas.
11. Menyusun laporan diagnosis komunitas
disajikan dalam forum terbuka.

GARIS BESAR PELAKSANAAN


COMMUNITY DIAGNOSIS
TUJUAN UMUM : Mampu melakukan

diagnosis komunitas atas dasar informasi


epidemiologik yang penting.
TUJUAN KHUSUS :
(1) Melakukan komunikasi dengan
manusia sumber (key person).
(2) Menyusun informasi epidemiologik
sesuai dengan kenyataan yang ada.
(3) Melakukan sampling untuk keperluan
diagnosis komunitas.

GARIS BESAR PELAKSANAAN


COMMUNITY DIAGNOSIS
(4) Melakukan kegiatan pengumpulan
data komunitas sesuai dgn kaidah-kaidah
keilmuan.
(5) Menganalisis data epidemiologik
yang didapat dari kegiatan pengumpulan
data.
(6) Menyusun daftar prioritas masalah
yang ada di komunitas.
(7) Mengusulkan cara penyelesaian
masalah yang fisibel dan terjangkau.

KOMPONEN-2 COM. DIAG. (1)


1. Demografi (kaitan dengan vital
statistik)
2. Sebab-2 morbiditas, mortalitas
berdasarkan kelompok umur dan seks.
3. Pemanfaatan pelayanan kesehatan.
4. Pola gizi, pemberian makanan,
penyapihan, pertumbuhan anak.

5. Keadaan sosio-ekonomi, sosio-kultural.


6. Pola kepemimpinan dan komunikasi.

7. Kesehatan mental & kemungkinan stre

KOMPONEN-2 COM. DIAG.


(2)
8. Keadaan lingkungan, terutama
penyediaan /sumber air bersih & vektor
penyakit.
9. KAP. yang terkait dengan kesehatan.
10. Status epidemiologik kaitan dengan
penyakit tertentu.
11. Sumber-sumber yang tersedia,
kaitannya dengan bidang non-kesehatan.
12. Keterlibatan penduduk dalam
pelayanan kesehatan.
13. Sebab-sebab kegagalan kesehatan

COMM.SELF DIAGNOSIS (1)


(1) Penjajagan.
Selama penjajagan, peraturan-2 harus
dipenuhi, mempelajari reaksi anggota
komunitas, pandang an mereka untuk
penyelesaian masalah.
Data awal tentang variabel -variabel
demografi penduduk, angka populasi
terakhir, topografi (batas-batas wilayah),
keadaan tanah, jalan, lintasan.
Orang-orang tua yang terpandang di
daerah tersebut merupakan sumber yang
perlu diman-faatkan (key person contact)

COMM.SELF DIAGNOSIS (2)


(1) Penjajagan.
Selama penjajagan, peraturan-2 harus
dipenuhi, mempelajari reaksi anggota
komunitas, pandang an mereka untuk
penyelesaian masalah.
Data awal tentang variabel -variabel
demografi penduduk, angka populasi
terakhir, topografi (batas-batas wilayah),
keadaan tanah, jalan, lintasan.
Orang-orang tua yang terpandang di
daerah tersebut merupakan sumber yang
perlu diman-faatkan (key person contact)

COMM.SELF DIAGNOSIS (3)

(2) Perencanaan kumpul data. (Daftar


Pertanyaan perlu mendapat jawaban)
Mengapa kegiatan ini dilakukan ?
Mengapa komunitas mereka dipilih ?
Siapa yang akan terlibat ?
Kapan kumpul data dilaksanakan?
Apa yang terjadi akan hasil-hasilnya ?
Dimana kegiatan akan berlangsung ?

Siapa yang akan diwawancara/unit sampe


?

COMM.SELF DIAGNOSIS (4)

(2) Perencanaan kegiatan


(Pertanyaan yang perlu mendapat
jawaban)
Apa yang akan dicakup dalam kegiatan ?

Mengapa variabel tertentu diikutsertakan


dan yang lain tidak ?

Alat-alat apakah yang akan digunakan


untuk mengukur status kesehatan
komunitas tersebut ? (Dalam wawancara hatihati terhadap jawaban tidak tahu tidak dapat
ditanyakan, tidak ada jawaban dan non

COMM.SELF DIAGNOSIS (5)


(3) Sampling untuk kumpul data
Mengingat tenaga, biaya dan waktu,
jarang kumpul data dari seluruh populasi.
Disarankan untuk pengambilan secara
acak.
Hindari systematic error (informasi,
seleksi), termasuk pembakuan prosedur.
Hindari sampling error (kesalahan
sampling).
Perlu dipilih sistem pemilihan sampel :

COMM.SELF DIAGNOSIS (6)


(4) Pra-pengujian sarana.
Pra-pengujian sarana : kuesener, teknik
pengukuran dan teknik pemeriksaan jasmani,
harus diuji sebelumnya.
Urutan pertanyaan dalam kuesener perlu
diperhatikan, jangan pertanyaan meloncat-loncat.
Formulir yang akan digunakan perlu diuji coba
lebih dahulu kepada komunitas yang serupa.

Formulir pra-pengujian dibuat > longgar,


mengingat kemungkinan reaksi thd pertanyaan yg
belum terpikirkan.
Harus dapat mentukan apakah pertanyaanpertanyaan dalam kuesener : dapat diterima,

COMM.SELF DIAGNOSIS (7)


(5) Pelaksanaan kegiatan kumpul
data.
Pewawancara harus memperkenalkan diri
sebelum pengumpulan data mulai : bila perlu
tunjukkan kartu kenal diri atau surat tugas.
Memberi keterangan yang jelas mengapa anda
mendatangi mereka, jelaskan tujuan kumpul data
tsb.

Apakah wawancara dapat dilaksanaan saat itu ?


Bila jawaban ya, teruskan; bila tidak anda mencari
waktu lain.
Dalam keadaan responden menolak untuk
wawancara, anda berusaha membujuk agar

COMM.SELF DIAGNOSIS (8)


(5) Pelaksanaan kumpul data.
Masalah non-respons harus diatasi jika angkan
>>. Alasan yang paling banyak :
(-) belum pernah dihubungi
(-) responden pergi waktu kegiatan dilaksanakan
(-) kurangnya minat untuk kerjasama/penolakan
secara aktif untuk bekerjasama.
Anda harus menuliskan semua jawaban pada
saat diberikan, jangan ada jawaban yang diisikan
kemudian, karena dapat keliru mengingat
(substitusi).
Jawaban menggunakan pensil.

COMM.SELF DIAGNOSIS (9)


(6) Analisis hasil kegiatan.
Dua hal pokok dalam kesimpulan statistik

yaitu penaksiran/estimasi dan tes


kemaknaan (test of significance).
Pada penaksiran diambil sampel dan
reratanya, deviasi standar, rentangan,
proporsi dll., sehingga dari epngukuran
sampel dapat ditaksir.
Pada tes kemaknaan, menggunakan suatu
test, yang tergantung jenis data, jenis
variabel, apa yang akan dihubungkan. Level
of significance yang paling sering adalah p

COMM.SELF DIAGNOSIS
(10)
(6) Umpan balik komunitas.
Beberapa laporan dibuat untuk tiap

tingkat hirarki yang terlibat, mulai pejabat


pemerintah tertinggi sampai anggota
komunitas dimana kegiatan dilakukan.
Penyusunan harus memperahtikan tingkat
pendidikan si penerima laporan.
Laporan harus seobyektif mungkin.
Harus dipikirkan saran-saran perbaikan
atau tindakan pembenaran.

COMM.SELF DIAGNOSIS
(11)
(7) Tindakan lanjutan pasca
diagnosis komunitas.
Perlu adanya tindakan kesehatan (Health

action).
Tindakan berupa program kesehatan yang
diprakarsai oleh mahasiswa seperti :
imunisasi komunitas, pendidikan
kesehatan, stimulasi untuk swakelola
pelayanan kesehatan primer, pemben-tukan
kelompok diskusi remaja, palang merah dll.
Upaya- tersebut dapat jangka pendek dan

Problem Solving Cycle di Komunitas :


1. Identifikasi Masalah

2. Penentuan
Prioritas Masalah

8. Monitoring &
Evaluasi

3. Penentuan (kemungkinan)
Penyebab Masalah

7. Penyusunan
rencana penerapan

6. Penetapan
pemecahan masalah
terpilih

5. Menentukan
alternatif
pemecahan masalah

4. Memilih
Penyebab yang
paling mungkin

You might also like