You are on page 1of 28

Hernia Inguinalis

San Winata Badiri

Definisi

Hernia merupakan penonjolan (protrusi) isi


suatu rongga melalui defek atau bagian lemah
dari dinding rongga bersangkutan.

Pada hernia abdomen, isi perut menonjol


melalui defek atau bagian lemah dari lapisan
muskuloaponeurotik dinding perut

Epidemologi

75% dari seluruh hernia abdominal terjadi


di inguinal

Hernia inguinalis lateralis terjadi lebih


sering dari hernia inguinalis medialis
dengan perbandingan 2:1

male- female range 3:1 to 10:1

Hernia Inguinalis Lateral

Hernia inguinalis lateralis adalah kelainan


bedah yang paling sering terjadi pada anakanak

Galen pada tahun 176 setelah Masehi


pertama kali menggambarkan pathogenesis
dari HIL tentang processus vaginalis
sebagai saluran kebawah yang merupakan
jalur turunnya testis dari rongga peritoneum
ke scrotum (processus vaginalis peritonei)

Hernia terdiri atas :


1. cincin
2. kantong
3. isi hernia

Etiologi
Prosessus vaginalis yang
terbuka
Peninggian tekanan intra
abdominal
Kelemahan otot dinding
perut

Pada bayi dan anak, hernia


disebabkan oleh kelainan bawaan
berupa tidak menutupnya
prosessus vaginalis sebagai
akibat proses penurunan testis
ke skrotum

PROSESSUS VAGINALIS
Prosessus Vaginalis Merupakan Suatu Invaginasi
Dari Peritoneum Melalui Cincin Interna Yang
Pertama Sekali Dapat Diidentifikasi Selama
Bulan Ketiga Kehidupan Janin.
Beberapa Ahli Berpendapat Bahwa Prosesus
Vaginalis Hasil Dari Tekanan Intra Abdomen
Dan Ada Juga Yang Berpendapat Bahwa Ini
Proses Aktif

Patogenesis

Hernia inguinalis dan berbagai jenis


hydrocele pada anak-anak diakibatkan
adanya patent processus vaginalis (PPV)
yang tidak menutup setelah proses
penurunan testis

Pada fetus , processus vaginalis petama kali


tampak sebagai penonjolan dari cavum
peritoneum pada bulan ketiga masa gestasi

Testis terbentuk pada rongga retroperitoneum


embrio dekat dengan ginjal dan menempati
kanalis interna pada bulan ketujuh

Processus vaginalis memanjang melewati


canalis inguinalis kearah skrotum dan
memberikan jalur untuk dilewati testis ke
skrotum

Setelah terjadi penurunan testis , pada beberapa


bulan awal kehidupan, processus meutup kecuali
bagian terminal sekitar testis yang dikenal
sebagai tunicavaginalis

Caliber dari patent processus menentukan


apakah akan terjadi hernia atau hidrokel

Caliber kecil hanya dapat dilalui oleh cairan


peritoneum yang berkembang menjadi hidrokel
komunikan

Caliber yang besar dapat dilalui oleh organ


intraabdomen sehingga terjadi hernia inguinalis

Gambaran Klinis
Gejala
Adanya pembesaran didaerah inguinalis atau
srotum

Secara klasik didapatkan gejala timbulnya


benjolan yang hilang timbul, timbul ketika
tekanan intra abdomen meningkat, hal ini
terjadi ketika anak batuk, atau mengangis
Reponibilis

Nyeri yang signifikan merupakan tanda-tanda


adanya incarserata atau strangulasi

Pemeriksaan Fisik

Inspection
Pasien dalam posisi supine di atas meja pemeriksa,
tanpa busana. Amati adanya
massa/benjolan/asimetris di regio pubis.
Pada anak yang lebih besar, pasien dalam posisi
berdiri dan melakukan valsava manuver

Palpation
Bulging, mobile
(Older Child) Valsava maneuver
(Infant ) Allow to strain or cry,
Silk string sign

PEMERIKSAAN FISIK
Tiga
teknik
pemeriksaan
sederhana:

PEMERIKSAAN FISIK
Tiga teknik pemeriksaan
sederhana:

PEMERIKSAAN FISIK
Tiga teknik pemeriksaan
sederhana:

Penatalaksanaan

Pengobatan konservatif reposisi


Tangan kiri memegang isi hernia membentuk
corong sedangkan tangan kanan
mendorongnya kearah cincin hernia dengan
sedikit tekanan perlahan yang tetap sampai
terjadi reposisi

Jika reposisi hernia tidak berhasil, dalam


waktu enam jam harus dilakukan operasi
segera.

Hernia inguinalis tidak dapat sembuh secara


spontan. resiko incarserata, maka
pendekatan secara pembedahan selalu
diindikasikan

Jika saat pemeriksaan fisik hernia tidak


muncul, pembedahan tetap diindikasikan
jika sebelumnya telah pernah tampak
hernia oleh pemeriksa, atau jika orang tua
pasien menerangkan cerita dengan jelas
perihal benjolan yang timbul

Pengobatan operatif

Herniotomi dilakukan pembebasan kantong


hernia sampai ke lehernya, kantong dibuka
dan isi hernia dbebaskan kalau ada
perlekatan, kemudian direposisi. Kantong
hernia dijahit- ikat setinggi mungkin lalu di
potong

Tehnik Operasi
Pasien

dalam posisi supine dan


dilakukan anestesi umum.
Dilakukan aseptik dan antiseptik pada
lapangan operasi
Lapangan operasi ditutup dengan doek
steril
Dilakukan insisi transversal 1/3 tengah
pada skin crease abdomino inguinal
sejajar ligamentum inguinale
Insisi diperdalam sampai tampak
aponeurosis MOE

Aponeurosis

MOE dibuka secara tajam


Funikulus spermatikus diidentifikasi
kemudian dicari kantong hernia di
antromedial
Isi hernia dimasukan ke dalam cavum
abdomen
Kantong hernia dipotong pada jembatan
kantong proximal dan distal. Kemudian
kantong proximal diikat setinggi lemak
preperitonium
Perdarahan dirawat, dilanjutkan

Terima Kasih

You might also like