You are on page 1of 7

TUGAS KOMUNITAS I

PENGKAJIAN KELUARGA

oleh
Handita Ratri

(142310101073)

Dinar Maulida

(142310101077)

Klintia Dea H

(142310101082)

Kholida Hidayati

(142310101087)

Mila Yuni Sahlia

(142310101090)

Laity Puji Astuti

(142310101096)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2015

PENGKAJIAN KELUARGA
Pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang perawat mengumpulkan informasi
secara terus menerus tentang keluarga yang dibinanya. Hal ini merupakan langkah awal yang
dilakukan oleh perawat dalam melakukan asuhan keperawatan keluarga. Pada kegiatan
pengkajian ada beberapa tahap yang perlu dilakukan oleh perawat, yaitu :

Membina hubungan yang baik antara perawat dengan keluarga yang dikaji (klien)
Pengkajian awal
Pengkajian lanjutan (tahap kedua)

Pengumpulan data (informasi) dari keluarga dapat menggunakan metode wawancara,


observasi fasilitas dalam rumah, pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga, dengan
menggunakan data sekunder (hasil laboratorium, foto rontgen, dan catatan lain yang
dipercaya keakuratannya). Dalam pengumpulan data yang perlu dikaji adalah :
1. Data umum
Data ini mencakup kepala keluarga (KK), alamat dan telepon, pekerjaan KK,
pendidikan KK, dan komposisi keluarga. Selanjutnya komposisi keluarga dibuat
genogramnya. Aturan yang harus dipenuhi dalam pembuatan genogram adalah:
Anggota keluarga yang lebih tua berada di sebelah kiri
Umur anggota keluarga ditulis didalam simbol
Tahun dan penyebab kematian ditulis disebelah simbol
Penggunaan simbol dalam genogram
Dari data umum keluarga ini ada beberapa karakteristik, seperti:
a. Tipe keluarga, yaitu jenis atau tipe dari keluarga tersebut.
b. Suku bangsa, yaitu asal atau suku bangsa keluarga (pasangan) digunakan
untuk mengidentifikasi budaya suku keluarga yang terkait dengan kesehatan,
juga dapat mengidentifikasi bahasa sehar-hari yang digunakan oleh keluarga.
c. Agama, yaitu agama dan kepercayaan keluarga yang dianut yang dapat
memengaruhi kesehatan.
d. Status sosial ekonomi keluarga, yaitu status sosial ekonomi yang ditentukan
oleh penghasilan seluruh anggota keluarga (orang tua atau anak yang telah
bekerja). Status sosial ekonomi juga dipengaruhi oleh kebutuhan dan barang
yang dimiliki kelurga
e. Aktivitas rekreasi keluarga, yaitu rekreasi kelurga yang bukan hanya keluar
rumah pergi ke suatu tempat, tetapi juga termasuk bercengkrama, menonton
televisi bersama.
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini, yaitu tahap perkembangan kelurga
yang ditentukan oleh usia anak tertua dari keluarga inti.

b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, yaitu tugas keluarga


yang belum terpenuhi dan kendala yang dihadapi oleh keluarga tersebut. Juga
identifikasi mengapa tugas tersebut belum terpenuhi.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti, yaitu riwayat kesehatan masing-masing
anggota keluarga, upaya pencegahan penyakit, upaya dan pengalaman keluarga
terhadap pelayanan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan kesehatan.
d. Riwaya kesehatan keluarga sebelumnya, yaitu riwayat kesehatan generasi di
atas orang tentang riwayat penyakit keturunan, upaya generasi tersebut tentang
penanggulangan penyakit.
3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah, yaitu tentang hasil identifikasi rumah yang dihuni oleh
keluarga meliputi luas, tipe, jumlah ruangan, pemanfaatan ruangan, jumlah
ventilasi, peletakan perabot rumah tangga, sarana pembuangan air limbah dan
kebutuhan mck, serta sarana air bersih dan minum yang digunakan. Untuk
memudahkan bisa menggunakan denah rumah.
b. Karakteristik tetangga dan komunitasnya, tentang karakteristik dari tetangga
dan komunitas setempat, meliputi kebiasaan seperti nilai atau norma, aturan,
budaya, dan lingkungan fisik
c. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat, tentang waktu yang
digunakan oleh keluarga untuk berkumpul dan sejauh mana keluarga berinteraksi
dengan lingkungannya.
d. Mobilitas geografi keluarga, tentang mobilitas keluarga dan anggota keluarga.
Suatu keluarga yang mungkin sering berpindah tempat atau anggota keluarga yang
tinggal jauh dan sering berkunjung pada keluarga yang dibina.
e. Sistem pendukung keluarga, yaitu anggota keluarga yang sehat dan fasilitas
keluarga yang menunjang kesehatan (askes, jamsostek, kartu sehat, atau yang lain)
4. struktur keluarga
a. pola dan proses komunikasi
komunikasi dalam kelluuarga dikatakan berfungsi apa bila dilakukan secara jujur,
terbuka, melibatkan emosi, dan ada hierarki kekuatan. Komunikasi dalam
keluarga dikatakan tidak berfungsi apabila ttertutup, adanya isu dan berita negatif,
tidak berfokus pada satu hal, dan selalu mengulangi isu dan pendapat sendiri.
Karakteristik komunikasi berfungsi untuk:
1) karakteristik pengirim
a) yakin dalam mengemukakan sesuatu aatau pendapat
b) apa yang disampaikan jelas dan berkualitas
c) sealu meminnta dan menerima umpan balik
2) karakteristik penerima

a) siap mendengarkan
b) memberikan umpan balik
c) melakukan validasi
b. struktur peran, yaitu peran dari masing-masing anggota keluarga secara formal
maupun informal baik di keluarga atau masyarakat.
c. Nilai atau norma keluarga, yaitu bagaimana cara keluarga berkomunikasi, siapa
pengampil keputusan, dan bagaimana peran anggota keluarga dalam menciptakan
komunikasi.
d. Struktur kekuatan keluarga, yaitu kemampuan keluarga untuk mempengaruhi
dan mengendalikan anggota keluarga untuk mengubah perilaku yang berhubungan
dengan kesehatan
Ada beberapa macam tipe struktur kekuatan :
1) Legitimate power (power)
2) Referent power (ditiru)
3) Reward power (hadiah)
4) Coercive power (paksa)
5) Affective power
6) Expert power (keahlian)
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi ekonomi, yaitu tentang upaya keluarga dalam pemenuhan kebutuhan
sandang, pangan, dan papan, pemanfaat lingkungan rumah untuk meningkatkan
penghasilan keluarga dan menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di
masa yang akan datang.
b. Fungsi mendapatkan status sosial, yaitu upaya keluarga untuk memperoleh
status sosial di masyarakat tempat keluarga tersebut tinggal.
c. Fungsi pendidikan, yaitu upaya yang dilakukan keluarga dalam memperoleh
pendidikan.
d. Fungsi sosialisasi, yaitu sejauh mana anggota keluarga belajar tentang disiplin,
e.

nilai, norma, budaya dan perilaku yang berlaku di keluarga dan masyarakat.
Fungsi pemenuhan (perawatan atau pemeliharaan) kesehatan, yaitu
pengkajian yang berkaitan denga tugas keluarga di bidang kesehatan :
Mengetahui kemampuan keluarga utuk mengenal masalah kesehatan.
Mengetahui kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai

tindakan kesehatan yang tepat


Mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga

yang sakit
Mengetahui

lingkungan rumah yang sehat.


Mengetahui kemampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan

kemampuan

keluarga

kesehatan.
Tugas kesehatan adalah sebagai berikut :

memelihara

atau

memodifikasi

(Friedman, 1998)

Mengenal masalah kesehatan


Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
Mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas kesehatan

masyarakat
f. Fungsi religius, yaitu kegiatan keagamaan yang dipelajari dan dijalankan oleh
keluarga yang berhubungan dengan kesehatan.
g. Fungsi rekreasi, yaitu kemampuan dan kegiatan keluarga untuk melakukan
rekreasi secara bersama baik di luar dan dalam rumah.
h. Fungsi reproduksi, yaitu rencana keluarga memiliki dan upaya pengendalian
jumlah anggota keluarga (keturunan). Juga tentang ajaran pendidikan seks dini
yang benar yang diajarkan oleh keluarga.
i. Fungsi afeksi, yaitu Hal yang perlu dikaji gambaran diri anggota keluarga,
perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga, terhadap
anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga
dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan fungsi afekstif
adalah :
1) Memelihara saling asuh (mutual nurturance)
Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan, saling menerima, dan saling
mendukung antar anggota.
2) Keseimbangan saling menghargai
Adanya sikap saling menghargai dengan mempertahankan iklim yang positif
dimana tiap anggota diakui serta dihargai keberadaan dan haknya sebagai
orang tua maupun sebagai anak, sehingga fungsi afektif tercapai.
3) Pertalian dan identifikasi.
Kekuatan yang besar dibalik persepsi dan kepuasan dari kebutuhan-kebutuhan
individu dalam keluarga adalah pertalian (bonding) atau kasih sayang
(attechment). Kasih sayang adalah ikatan emosional yang relative unik dan
abadi antara dua orang tertentu. Ikatan dimulai sejak pasangan sepakat
memulai hidup baru. Hubungan dikembangkan dengan hubungan orang tua
dan anak melalui proses identifikasi. Identifikasi merupakan unsur penting
dalam pertalian dan inti dari hubungan keluarga.
4) Keterpisahan dan keterpaduan
Untuk merasakan dan memenuhi kebutuhan psikologis, anggota keluarga
harus mencapai pola keterpisahan (separatness) dan keperpaduan yang
memuaskan .

6. Stress dan Koping Keluarga


a.
Stresor Jangka pendek dan panjang
Stresor janka pendek yaitu stesor yang di alami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6 bulan. Stresor janka panjang yaitu
stresor yang di alami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu
lebih dari 6 Bulan
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situas atau stresor
Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi
atau stressor
c. Strategi koping yang di gunakan
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan
d. Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang di gunakan bila
menghadapi permasalahan
7. Hasil Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang
digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.
Tujuan dari pemeriksaan fisik adalah untuk memperoleh informasi mengenai status
kesehatan pasien. Aspek pemeriksaan fisik dimulai dari vital sign, rambut, kepala,
mata, mulut, THT, leher, thoraks, abdomen, ekstremitas atas dan bawah, sistem
genetalia, kemudian kesimpulan dari hasil pemeriksaan fisik.
8. Harapan Keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap
petugas kesehatan yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Suprajitno, (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta: EGC
(https://books.google.co.id/books?
id=dpbPuogtmNkC&pg=PA13&dq=keperawatan+keluarga+friedman&hl=id&sa=X&redir_e
sc=y#v=onepage&q=keperawatan%20keluarga%20friedman&f=false ) diakses 08 September
2015 pukul 19.20

You might also like