Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
NAMA
: RENI YOHESER
NIM
: 1209025016
KELOMPOK: I (Satu)
PRODI
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, api) adalah jenis batuan
yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses
kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas
permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik).
Batuan
yang
adalah batuan beku yang terjadi karena keluarnya magma ke permukaan bumi dan menjadi
lava atau meledak secara dahsyat di atmosfer dan jatuh kembali ke bumi sebagai batuan.
Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada,
baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari
proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi.
Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di
bawah permukaan kerak bumi.
Proses terbentuknya batuan beku berasal dari pembekuan magma. Menurut para ahli,
magma adalah cairan silikat kental yang terdapat di kerak bumi bagian bawah dengan
temperatur yang sangat tinggi, dan bersifat dinamis. Jadi dapat dikatakan bahwa bahan baku
batuan beku adalah magma pijar yang mengalami proses pembekuan alami.
Perpindahan gas-gas
Difrensiasi magma terjadi selama proses pembekuan magma dimana kristal-kristal terbentuk
tidak bersamaan (reaksi bowen series), akan terjadi pemisahan-pemisahan antara kristal
dengan cairan magma disebut diferensiasi magma.
Dalam ukuran kristalisasi pada reaksi bowen series menunjukkan bahwa mineral-mineral
berat (bersifat basa) akan mengkristal lebih dahulu dan turun ke bawah sehingga terjadi
pemisahan dalam magma, dimana magma basa bagian bawah dan magma asam seakan-akan
mengapung di atas magma basa. Pemisahan ini disebut difrensiasi gravitasi.
b. Asimilasi
Asimilasi adalah reaksi atau peralutan antara magma dengan batuan sekitarnya (wall rocks).
Umumnya terjadi pada intruksi magma basa terhadap magma asam, contoh intruksi dari
reaksi ini adalah intruksi magma gabbroid dengan batuan granitik terbentuk batuan beku
diorit (intermediate).
c. Proses Pencampuran dari Magma
Proses pencampuran adalah reaksi yang terjadi antara kristal yang mula-mula terbentuk
dengan cairan magma, sehingga berubah komposisinya.
Batuan vulkanik dan intruksi dangkal dapat dihasilkan oleh campuran dari sebagian
kristalisasi magma, contoh basal andesit, riolit terjadi oleh pergantian erupsi yang cepat dari
suatu lubang kepundan. Biasanya pada batuan ini ditemukan fenokris dan soning plagiakias
yang kaya akan Ca pada intinya
Magma tersusun oleh unsur yang beraneka ragam sehingga magma membeku
membentuk kristal yang beraneka macam warna dan bentuk. Pembekuan magma membentuk
kristal-kristal mellui reaksi kimia yang memiliki pola tertentu terkait dengan sifat kimiawi
masing-masing unsur penyusunnya. Tiap-tiap unsur memiliki kecenderungan membeku pada
suhu dan tekanan tertentu dan bereaksi mengikat unsur tertentu. Kecenderungankecenderungan tersebut telah dipelajari dan dirangkum menjadi sebuah pola sederhana yang
dikenal dengan Deret Reaksi Bown Bown Reaction Series. Lihat gambar di bawah ini.
Pada skema di atas terdapat dua seri pembentukan mineral. Olivin, Piroksen,
Hornblenda dan Biotit terdapat pada seri discontinue. Ini adalah seri mineral kaya Fe dan Mg
(Feromagnesian). Pada seri ini unsur Fe dan Mg bersama unsur-unsur yang lain dalam
magma pada suhu tinggi akan cenderung membentuk Olivin, selanjutnya seiring dengan
penurunan suhu akan terbentuk mineral-mineral Feromagnesian yang lain. Adapun pada sisi
kanan Deret Reaksi Bowen terdapat rangkaian pembentukan mineral plagioklas yang disebut
dengan seri continue. Seri Continue artinya magma dari suhu tertinggi hingga suhu terendah
akan terus menerus membentuk mineral plagioklas, dan sepanjang pembentukanya akan terus
terjadi substitusi antara unsur Ca dan Na. Pada suhu yang tinggi cenderung dominan
terbentuk Ca Plagioklas, sebaliknya pada suhu yang semakin lebih rendah akan semakin
dominan Na Plagioklas. Adapun SiO2 pada suhu tinggi masih belum banyak berpartisipasi
membentuk mineral, sehingga semakin rendah suhunya larutan magma akan semakin di
dominasi oleh SiO2. Magma setelah membentuk mineral-mineral olivin, piroksen akan
semakin didominasi SiO2 dan semakin bersifat asam.
Mineral-mineral yang terbentuk pada seri reaksi Bowen dapat dibagi menjadi 2 kelompok
yaitu :
Mineral felsik : umumnya berwarna cerah, mengandung Mg dan Fe yang rendah dan
silika yang tinggi, misalnya plagioklas, k-felspar, muskovit dan kuarsa.
Mineral mafik : umumnya berwarna gelap, mengandung Mg dan Fe yang tinggi dan
silika yang rendah, misalnya olivin, piroksen, hornblenda, dan biotit.
Diorit
Gabro
Sienit
Granodiorit
b. Batuan beku korok (hypabisal), terbentuk pada celah-celah atau pipa gunung api.
Proses pendinginannya berlangsung relatif cepat sehingga batuannya terdiri atas
kristal-kristal yang tidak sempurna dan bercampur dengan massa dasar sehingga
membentuk struktur porfiritik. Contoh batuan ini adalah Granit porfir
pendinginan sangat cepat sehingga tidak sempat membentuk kristal. Struktur batuan
ini dinamakan amorf. Contohnya Andesit, Riolit, batu basalt dan Batu apung.
Andesit
Riolit
Basalt
Apung
Rhyolit
b. Batuan beku intermediet (menengah), bila batuan beku tersebut 52%-66% SiO2.
Contoh batuan ini: Diorit, Andesit.
Diorit
Andesit
c. Batuan beku basa, bila batuan beku tersebut mengandung 45%-52% SiO2.
Contoh batuan ini: Gabro dan Basal.
Gabro
Basal
d. Batuan belu ultra basa, bila batuan beku tersebut mengandung <45% SiO2.
Contoh batuan ini adalah Peredotit dan Dunit.
Peridotit
Dunit
Leucocratic rock, bila batuan beku tersebut mengandung <30% mineral mafic.
Mesocratic rock, bila batuan beku tersebut mengandung 30%-60% mineral mafic.
Hypermalanic rock, bila batuan beku tersebut mengandung >90% mineral mafic.
dengan bantuan mikroskop dengan ukuran butiran sekitar 0,1 0,01 mm.
Kriptokristalin, apabila mineral-mineral dalam batuan beku terlalu kecil
untuk diamati meskipun dengan bantuan mikroskop. Ukuran butiran
c. Porfiritik
Batuan yang kristalnya sebagian dapat dibedakan dengan mata biasa
(berukuran besar) dan sebagian Kristal lainnya tidak dapat dibedakan dengan
mata biasa, hingga hanya bisa dilihat dengan menggunakan bantuan
mikroskop. Serta fenokrisnya tertanam dalam massa dasar yang halus.
Terdapat 2 jenis tekstur porfiritik, yaitu:
3. Bentuk Kristal
Bentuk kristal adalah sifat dari suatu kristal dalam batuan, jadi bukan sifat
batuan secara keseluruhan.
Ditinjau dari pandangan dua dimensi dikenal tiga bentuk kristal, yaitu:
Euhedral, apabila batas dari mineral adalah bentuk asli dari bidang kristal.
Subhedral, apabila sebagian dari batas kristalnya sudah tidak terlihat lagi.
Anhedral, apabila mineral sudah tidak mempunyai bidang kristal asli.
Ditinjau dari pandangan tiga dimensi, dikenal empat bentuk kristal, yaitu:
Prismitik, apabila bentuk kristal satu dimensi lebih panjang dari dua
Bila batuan pejal,tanpa retakan ataupun lubang-lubang gas. struktur ini tidak
menunjukkan adanya suatu sifat aliran atau fragmen batuan lain yang tertanam.
Contoh : granit, diorit, gabro dan inti andesit
b. Pillow
Lava merupakan struktur yang terbentuk seperti bantal atau berbentuk bantal. Hal
ini diakibatkan proses pembekuan terjadi pada lingkungan air.
c. Joint
Bila batuan tampak seperti mempunyai retakan-retakan.kenapakan ini akan mudah
diamati pada singkapan di lapangan. Dibagi dua yaitu :
Columnar jointing, berbentuk seperti tiang-tiang atau tegak lurus terhadap
permukaan bumi.
Sheeting jointing, bila kekar berbentuk seperti lembaran-lembaran sejajar
Skoriaa
Pumisan
Aliran
e. Skoria
merupakan struktur yang menampakkan lubang-lubang namun arahnya tidak
teratur. Contoh : andesit dan basalt
f. Amigdaloidal
struktur yang berlubang, akan tetapi lubang tersebut telah terisi mineral skunder.
Contoh : trakiandesit dan andesit
g. Xenolit
Struktur yang memperlihatkan fragmen dari batuan yang tertanam dalam masa
batuan. Ini akibat peleburan yang tidak sempurna dari batuan samping di dalam
magma yang mengintrusi.
h. Autobrecchia
Struktur yang memperlihatkan adanya fragmen lava yang tertanam pada lava.
Berdasarkan tempat pembekuannya batuan beku dibedakan menjadi batuan
beku extrusive dan intrusive. Hal ini pada nantinya akan menyebabkan perbedaan
pada tekstur masing masing batuan tersebut. Kenampakan dari batuan beku yang
tersingkap merupakan hal pertama yang harus kita perhatikan. Kenampakan inilah
yang disebut sebagai struktur batuan beku.
1.
b. Feldspar
b. Piroksin
b. Amphibole
Sebelah kiri mewakili mineral -mineral hitam (mineal mafic) dan Sebelah
kanan mewakili mineral-mineral terang (mineral felsic).
2. MINERAL SEKUNDER
Merupakanmineralmineralubahandarimineralutama,dapatdari
hasilpelapukanreaksihidrothemalmaupunhasilmetaforsisma
terhadapmineralmineralutama.Dengandemikianmineralmineral
initakadahubunganyadenganpembekuanmagma(non
pirogenetik).
Mineralsekunderterdiridari:
Kelompokkalsit(kalsit,dolomit,magnesit,siderit)dapat
terbentukdarihasilubahanmineralplagioklas.
Kelompokserpentin(antigoritkrisotil),umumnyaterbentukdari
hasilubahanmineralmafic(terutamakelompokolivinda
pirokson).
Kelompokklorit(proklor,penin,talk),umumnyaterbentukdari
hasilubahanmineralplagioklas.
Kelompoksericitsebagaiubahanmineralplagioklas.
Kelompokkaulin(Kaolin,Hallosyte),umumnyaditemukansebagai
hasilpelapukanbatuanbeku.
3. MINERALTAMBAHAN(ACCESORYMINERAL)
Merupakan mineral-mineral yang terbentuk pada kristalisasi magma,
umumnya dalam jumlah sedikit. Apabila hadir dalam jumlah cukup banyak tidak
mempengaruhi penamanaan batuan , tetapi hal tersebut mempunyai nilai
ekonomis.
Termasuk dalam golongan ini antara lain : Hematit, Kromit,Rutile,
Apatit,Muscovit, Magnetit, Zeolite, dll.
Nama batuannya:
- ukuran fanerik
jika orthoklas > plagioklas, nama batuannya adalah granit
jika orthoklas < plagioklas, nama batuannya adalah granodiorit.
- ukuran afanitik
jika orthoklas > plagioklas, nama batuannya adalah ryolit
jika orthoklas < plagioklas, nama batuannya adalah dasit
b. Tahap Penamaan Batuan Beku Intermedier.
Ciri-cirinya:
kandungan SiO2 < 60%
plagioklas melimpah
mineral mafik mulai hadir
kwarsa < 10%
orthoklas hadir
biotit dan hornblende mulai banyak > 10%
Nama batuannya:
jika orthoklas > plagioklas, nama batuannya adalah syeanit
jika orthoklas < plagioklas, nama batuannya adalah diorite
c. Tahap Penamaan Batuan Beku Basa.
Cirri-cirinya:
kandungan SiO2 45-52%
berwarna gelap
plagioklas melimpah
piroksin melimpah
kwarsa hadir dalam jumlah tertentu
olivine mulai hadir
orthoklas sangat jarang hadir
Nama batuannya:
jika ukuran butirnya fanerik, maka nama batuannya adalah gabro
jika ukuran butirnya afaniatik, maka nama batuannya adalah basalt
jika terdapat tekstur khusus, maka nama batuannya adalah diabasik
1. Granit
Granit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang,
berwarna terang, mempunyai banyak warna umumna putih, kelabu, merah jambu
atau merah. Warna ini disebabkan oleh variasi warna dari mineral feldspar. Granit
terbentuk jauh di dalam bumi dan tersingkap di permukaan bumi karena adanya
erosi dan tektonik. Granit merupakan batuan yang banyak terdapat di alam. Di
Indonesia, granit terdapat di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya (Papua),
dan lain-lain. Granit dapat digunakan sebagai bahan pengeras jalan, pondasi,
galangan kapal, dan bahan pemoles lantai, serta pelapis dinding
2. Granodiorit
Granodiorit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang,
berwarna terang, menyerupai granit. Granodiorit dapat digunakan untuk pengeras
jalan, pondasi, dan lain-lain. Granodiorit banyak terdapat di alam dalam bentuk
batolit, stock, sill dan retas yang tersebar di Bukit Barisan, Sumatera.
3. Diorit
Diorit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang,
warnanya agak gelap. Diorit merupakan batuan yang banyak terdapat di alam. Di
Jawa Tengah banyak terdapat di kota Pemalang dan Banjarnegara. Diorit dapat
digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, dan lain-lain.
4. Gabro
5. Andesit
Andesit adalah batuan beku permukaan. Batuan lelehan dari diorit, mineralnya
berbutir halus, komposisi mineralnya sama dengan diorit, warnanya kelabu.
Gunung api di Indonesia umumnya menghasilkan batuan andesit dalam bentuk
lava maupun piroklastika. Batuan andesit yang banyak mengandung hornblenda
disebut andesit hornblenda, sedangkan yang banyak mengandung piroksin disebut
andesit piroksin. Batuan ini banyak digunakan untuk pengeras jalan, pondasi,
bendungan, konstruksi beton, dan lain-lain. Adapun yang berstruktur lembaran
banyak digunakan sebagai batu tempel.
6. Basal
Basal adalah batuan beku permukaan. Batuan lelehan dari gabro, mineralnya
berbutir halus, berwarna hitam. Gunungapi di Indonesia umumnya menghasilkan
batuan basal dalam bentuk lava maupun piroklastika. Batuan ini banyak
digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, bendungan, konstruksi beton, dan lainlain. Basal yang berstruktur lembaran banyak digunakan sebagai batu tempel.
Basal umumnya berlubang-lubang akibat bekas gas, terutama pada bagian
permukaannya.
Batukaca adalah batuan yang tidak mempunyai susunan dan bangun kristal
(metamorf). Batukaca terbentuk dari lava yang membeku tiba-tiba, dan banyak
terdapat di sekitar gunungapi. Pada umumnya berwarna coklat, kelabu, kehitaman
atau tidak berwarna (putih seperti kaca). Batukaca yang dihancurkan dengan
ukuran kecil dan dicampur dengan semen, dapat dibuat granit buatan. Di zaman
purba, batuan ini banyak digunakan untuk membuat mata lembing, mata panah,
dan lain-lain.
8. Batu Apung
Batu Apung dibentuk dari cairan lava yang banyak mengandung gas. Dengan
keluarnya gas dari cairan lava akan menimbulkan lubang-lubang atau gelembunggelembung pada lava yang telah membeku. Lubang-lubang ini berbentuk bola,
ellips, silinder atau tak teratur bentuknya. Dengan adanya lubang-lubang ini
membuat batuapung jadi ringan. Di Indonesia batuapung yang terkenal dihasilkan
oleh Gunung Krakatau. Demikian juga batuapung dapat dibuat dengan cara
memanaskan batuan obsidian hingga gasnya keluar.
9. Dasit
10. Skoria
Skoria merupakan batuan yang terbentuk jika air dan gelombanggelombang gas lainnya keluar melalui lava yang mampat (stiff lava), yang
luabang-lubangnya lebih besar kalau dibandingkan dengan purnice. Warna skoria
coklat kemerahan sampai abu-abu gelap dan hitam.
Tufa Gelas merupakan batuan piroklastik yang disusun oleh material hasil
gunung api yang banyak mengandung debu vulkanik dan mineral gelas, dengan
warna putih kekurangan, abu-abu dan kuning kecoklatan. Kegunaan digunakan
sebagai timbunan.
Sumber:
http://chekaharmen.com/batuan-macam-dan-pembentukannya/
http://pustakatambang.blogspot.com/2012/03/komposisi-mineral-batuanbeku.html
http://mineritysriwijaya.blogspot.com/2012/10/tekstur-batuan-beku.html
http://nurayuannisa.blogspot.com/2013/09/tekstur-batuan-beku.html
http://doctorgeologyindonesia.blogspot.com/2010/06/tekstur-batuan-beku.html
http://nationalinks.blogspot.com/2009/01/struktur-batuan-beku.html
http://jurnal-geologi.blogspot.com/2010/01/struktur-batuan-beku.html
http://ikhsangnr.wordpress.com/2010/09/02/petrologi/
http://onyonhere.blogspot.com/2012/09/struktur-dan-tekstur-batuan-beku.html
http://bandisetiadijagoan27.blogspot.com/2012/10/mineral-pembentuk-batuanbeku.html
http://geografi-geografi.blogspot.com/2012/02/tekstur-dan-klasifikasi-batuanbeku.html
http://dzakibelajar.blogspot.com/2013/05/jenis-jenis-batuan.html
http://migaswisnuadik.blogspot.com/2013/07/klasifikasi-batuan-bekuberdasarkan.html
http://blogsemaumu.blogspot.com/2012/05/batuan-beku-batuan-beku-atau.html
http://christian-ade-saputra.blogspot.com/2011/01/macam-macam-nama-batuanbeku-dalam-beku.html
http://fitrahsunnah.blogspot.com/2013/04/jenis-jenis-batuan-ciri-ciri-danproses.html
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-beku/
http://pr-numpuk.blogspot.com/2012/12/jenis-jenis-batuan-ciri-ciri-danproses.html
http://sman1glagah.com/jenis-dan-ciri-batuan/
http://viasovariani.blogspot.com/2013/04/jenis-jenis-batuan.html
http://future20.wordpress.com/2013/03/08/jenis-jenis-batuan-ciri-ciri-dan-prosesterbentuknya/
http://rizqigeos.blogspot.com/2013/04/batuan-beku_3785.html
http://medlinkup.wordpress.com/2010/11/18/batuan-beku/
http://basdargeophysics.wordpress.com/2012/04/17/batuan-beku/
http://miningundana07.wordpress.com/2009/10/08/batuan-beku/
http://fhm13fas.wordpress.com/2010/08/13/batuan-beku/
http://sofanhadi.blogspot.com/2013_01_01_archive.html
http://www.slideshare.net/adbeledwar