You are on page 1of 25

HIPERTENSI DALAM

KEHAMILAN

Klasifikasi berdasarkan NHBPEP


(Juli 2009)
Hipertensi kronik hipertensi sebelum kehamilan,
dibawah 20 minggu usia kehamilan, dan hipertensi
tidak menghilang 12 minggu pasca persalinan.
Preeklamsia eklamsia hipertensi dan proteinuria
yang didapatkan setelah usia kehamilan 20 minggu.
Hipertensi kronik (superimposed preeklamsia)
riwayat hipertensi (+) gejala muncul setelah
kehamilan lebih 20 minggu.
Hipertensi gestasional hipertensi pada kehamilan
yang tidak disertai proteinuria hingga 12 minggu
pasca persalinan.

Gejala
EDEMA
ANASARCA
TRIAS
GEJALA

PROTEINU
RIA
HIPERTENS
I

Faktor resiko
preeklamsia

Resiko yang berhubungan dengan patner laki-laki


primigravida, primipaternity, umur kehamilan yang
ekstrem,
pemaparan
terbatas
terhadap
sperma,
inseminasi donor oosit.
Resiko yang berkaitan dengan penyakit terdahulu
pernah preeklamsia, hipertensi kronik, penyakit ginjal,
obesitas
Resiko yang berhubungan dengan kehamilan mola,
kehamilan ganda, hydrops fetalis.

Faktor Pencegahan
N
o
n
m
e
di
c
al

Diuretik
Antihipetensi
Kalsium
Zn
Mn
Obat anti
trombotik
Vitamin C,
vitamin E
Asam lipoid

Retriksi garam
Suplementasi
diet
Tirah baring

M
e
di
c
al

Teori Dasar Preeklampsia

Invasi arteri uterina


trofoblastik yang
abnormal

Maladaptasi
maternal, paternal
(plasenta) dan
jaringan fetus

Genetik
Termasuk gen-gen yang
diturunkan serta
pengaruh epigenik

Imunologi
s

Plasentasi

Kardio
vaskularinflamasi

Maladaptasi
maternal dalam
kehamilan
(Cunningham et al., 2010)

Pengelolaan
preeklamsia
Preeklamsia ringan, dengan
kriteria
diagnosis
:
TD =140 / 90
Mm Hg
Setelah 20
Minggu
Kehamilan

Proteinuria
300 Mg / 24
Jam

1 + Dipstick

Edema

Pengelolaan Preeklamsia Ringan dibagi menjadi :

Rawat jalan:
1. tirah baring
2. diet reguler
3. vitamin prenatal
4. ANC setiap minggu
Indikasi rawat inap :
1. HT dan atau proteinuria menetap 2 minggu
2. lab yang abnormal
3. tanda 1 atau lebih preeklamsia berat

Monitoring Dan Evaluasi Pada


Ibu
1. Tensi Setiap 4 Jam, Pengamatan Terjadinya
Edema Pada Ibu, Timbang Berat Badan Ibu.
2. Awasi Kemungkinan Impending Eklamsia
3. Pemeriksaan Proteinuria, Hematokrit Dan
Trombosit 2x Seminggu, Test Fungsi Hepar
2 Kali Seminggu, Test Produksi Urine Setiap
3 Jam.

Pada pasien preeklamsia wajib


dilakukan
Pemeriksaan kesejahteraan janin ,
meliputi
1. pemeriksaan gerakan janin
2. NST 2 kali/minggu
3. profil biofisik janin bila NST
nonreaktif
4. evaluasi pertumbuhan janin dengan
USG tiap 3-4 minggu
5. USG doppler arteri umbilicalis, arteri
uterina.

Indikasi Terminasi Kehamilan


pada preeklamsia ringan :

UK <37 minggu gejala tidak memburuk,


dipertahankan hingga aterm
UK >37 minggu kehamilan dipertahankan hingga
onset partus, induksi persalinan bila serviks matang.

Preeklamsia Berat
T D 160/ 110
Mm Hg
Proteinnuria 2 Gr/
24 Jam Atau 2 +
Serum Creatinin >
1,2 Mg/Dl

Mikroangipatic
Hemolisis

Trombosit <
100.000 / Mm3

Pusing Dan
Gangguan
Visual,
Epigastric Pain

Terminasi kehamilan
Ekspektatif Konservatif

Kehamilan Bila UK<37 Minggu,


Tanpa Tanda Impending Eclamsia

Kehamilan Dipertahankan
Selama Mungkin Sambil
Memberikan Terapi
Medikamentosa

Terapi Medikamentosa Untuk Konservatif Lama Perawatan 23 Hari,


Pemberian Mgso4 Loading Dose, Pemberian Maturasi Paru 32-34 Minggu
Selama 48 Jam, Perawatan Di RS,

Terminasi kehamilan,
lanjutan
Cara persalinan bila tidak inpartu
dipertahankan sampai aterm, bila inpartu
diikuti dgn kurva friedmann.
Jika kala 2 diusahakan pervaginam, kecuali
ada indikasi ostetri untuk SC.
Aktif, agresif bila UK >37 minggu,
kehamilan diakhiri setelah mendapat
medikamentosa untuk stabilisasi ibu.

Terapi Medikamentosa Yang Diberikan


1.
2.
3.
4.

MRS, tirah baring ke kiri secara intermitten


infus RL/Ringer dextrose
pemberian anti kejang MgSO4
pemberian antihipertensi.
Syarat: tensi >180/110.
RR : harus normal
produksi urine harus normal 0,5-1 cc/kg bb / jam

jenis obat : nifedipine 10-20 mg oral diulangi setelah 30 menit,


maksimum 120 mg dalam 24 jam.
Nicardipine : 10 mg dalam 100 cc atau 250 cc RL diberikan secara IV
selama 5 menit bila gagal diulangi dengan dosis 12,5 mg selama 5
menit bila masih gagal dalam 1 jam, diulangi sekali lagi dengan dosis
15 mg selama 5 menit.
5, diuretik bila diperlukan, misalnya pada edema paru, edema anasarca
6. diet

Eclamsia
Definisi PEB yang disertai kejang tonik klonik yang
diikuti dgn koma.
Dasar pengelolaan eklamsia yakni:
1. terapi suportif untuk stabilisasi pada ibu
2. penatalaksanaan sesuai A B C
3. mengatasi dan mencegah kejang
4. koreksi hipoksemia dan asidemia
5. mencegah dan mengatasi penyulit,khususnya hipertensi krisis.
6. melahirkan janin pada saat yang tepat dengan cara persalinan yang tepat.

Terapi Kejang Meliputi


1. penderita dimasukkan ruang
isolasi koma.
2. tempat tidur penderita cukup
lebar
3. rendahkan kepala kebawah
4. spatula lidah
5. fiksasi badan
6. rel tempat tidur terkunci dgn kuat.

Perawatan Koma
1. pantau GCS
2. jalan nafas bebas terjaga
3. hindari decubitus dan perhatikan
nutrisi
4.konsultasi
bagian
lain
bila
penyulit,
misalnya
edema,
oliguria, diperlukan kateterisasi
arteri pulmonalis.

Pengelolaan Eklamsi
1.

sikap
dasar
yakni
terminasi
kehamilan, terminasi secara aktif.
2. saat pengakhiran kehamilan yakni
saat
stabilisasi/pemulihan
hemodinamika dan metabolisme ibu,
3. stabilisasi selambat lambatnya 4-8
jam
kemudian
diakhri
dengan
terminasi kehamilan.

Hipertensi Kronis
Definisi hipertensi yg
terjadi sebelum kehamilan 20
minggu dan tdk menghilang
20 minggu pasca persalinan.
Dibagi 2 yakni primer
(90%), sekunder (10% berhub
dgn DM, ginjal, hipertensi dan
vaskular).

DIAGNOSIS berdasarkan
resiko

Resiko
Rendah =
Hipertensi
Ringan
Tanpa
Kerusakan
Organ

Resiko Tinggi =
Hipertensi Berat
Dan Hipertensi
Ringan Dgn
Kerusakan Organ

Pengelolaan
Hindari Obat Membahayakan Janin
Laboratorium : Test Spesifik (Ekg, Echo, Opthalmology, USG
Ginjal).
Usg, Hipertensi Kronik Dalam Kehamilan dengan Penyulit
Yakni Penyakit Kardiovaskular Atau Penyakit Ginjal Perlu
Perhatian Khusus.
Test Kesejahteraan Janin

Pengobatan
medikamentosa :

PILIHAN
1:
METILD
OPA

PILIHAN
2:
NIFEDIP
INE

Pengelolaan terhadap
kehamilannya
Anaste
si :
region
al
anaste
si

Sikap pada hipertensi


kronis berat : aktif,
yakni secepatnya
kehamilan diakhiri
(terminasi)
Sikap terhadap kehamilannya pada
hipertensi kronik ringan : konservatif
yaitu dilahirkan secepat mungkin.

Mator sakalangkong

You might also like