Professional Documents
Culture Documents
INTRODUCTION
Mouth Ulcers adalah menghilangnya atau
adanya erosi pada membran mukosa
rongga mulut yang terkadang dapat
dilapisi oleh suatu lapisan putih .
Mouth Ulcers disebut juga Recurrent
Aphthous Stomatitis .
MANIFESTASI KLINIS
Mouth Ulcers mempunyai ukuran yang bervariasi 1-30 mmm,
tertutup selaput kuning keabu-abuan, berbatas tegas, dan dikelilingi
pinggiran yang erythematous dan dapat bertahan untuk beberapa
hari atau bulan. Karakteristik ulcer yang nyeri terutama terjadi pada
mukosa mulut yang tidak berkeratin yaitu mukosa bukal, labial,
lateral dan ventral lidah, dasar mulut, palatum lunak dan mukosa
orofaring (Banuarea, 2009).
Gambaran klinis Apthae Minor :
Sebagian besar pasien (80%) menderita bentuk minor , yang
ditandai oleh ulcer bulat atau oval, dangkal dengan diameter kurang
dari 10 mm, dan dikelilingi oleh pinggiran yang erythematous dan
dasarnya kekuningan . Ulserasi pada Apthae minor ini cenderung
mengenai daerah-daerah non-keratin, seperti mukosa labial,
mukosa bukal, dan dasar mulut. Ulserasi biasanya tunggal atau
merupakan kelompok yang terdiri atas empat atau lima dan akan
sembuh dalam waktu 10-14 hari tanpa meninggalkan bekas (Lewis
& Lamey , 1998)
Apthae Herpetiform
Tipe Mouth Ulcers yang terakhir adalah Apthae
Herpetiform . Istilah herpetiform digunakan
karena bentuk klinisnya yang dapat terdiri dari
100 ulcer kecil-kecil pada satu waktu mirip
dengan gingivostomatitis herpetik primer. Tetapi
virus-virus herpes tidak mempunyai peran
etiologi pada lesi ini atau dalam setiap bentuk
ulserasi apthosa (Lewis & Lamey , 1998).
Gambaran mencolok
dari penyakit ini
adalah erosi-erosi
kelabu putih yang
jumlahnya banyak,
berukuran sekepala
jarum yang
membesar, bergabung
dan menjadi tidak
jelas batasnya .
Ukurannya berkisar 1-2 mm , namun dengan tidak
adanya vesikel dan gingivitis bersama sifat kambuhan
membedakannya dari herpes primer dan infeksi virus
lainnya (Langlais & Miller, 2000; Porter & Leao, 2005 )
Diagnosa
Diagnosa Mouth Ulcers berdasarkan
pada penampilan klinis ulcer serta riwayat
penyakitnya. Perhatian harus khusus
ditujukan pada umur terjadinya, lokasi,
lama (durasi), serta frekuensi ulcer. Setiap
hubungan dengan kelainan pencernaan,
haid, stress, serta makanan harus dicatat
(Lewis & Lamey , 1998)
PENATALAKSANAAN
Banyak obat-obatan, termasuk vitamin, obat kumur
antiseptik, steroid topikal dan imunomodulator sistemik
dianjurkan sebagai pengobatan untuk Mouth Ulcers .
Kombinasi vitamin B1 dan vitamin B6 diberikan selama 1
bulan dianjurkan sebagai penatalaksaan tahap awal.
Namun, beberapa pasien memberikan respon yang baik
terhadap obat kumur khlorhexidin serta kortikosteroid
topikal (hidrokortison hemisuksinat atau betametason
natrium fosfat). Penggunaan terapi hipnoterapi dapat
membantu penderita yang diperkirakan memiliki faktor
predisposisi berupa stress (Lewis & Lamey , 1998)
TERIMA KASIH