Professional Documents
Culture Documents
merupakan
elemen
pokok
dalam
urban
design
yang
menentukan
dasar
dan
kondisi
sosial
ekonomi
masyarakat.
Keadaan
ini,
dapat
Kota, menurut definisi universal, adalah sebuah area urban sebagai puast
pemukiman yang berbeda dari desa ataupun kampung berdasarkan
ukurannya, kepadatan penduduk, kepentingan, kegiatan dan atau status
hukum.
sistemnya
ditentukan
berdasarkan
pengamatan
administratif
Kawasan,
Merupakan
wilayah
yang
mempunyai
fungsi
dan
atau
Pertanian, ditandai oleh adanya jenis budidaya satu tanaman saja. Tingkat
kelerengannya 8-15% (landai).
Ruang terbuka hijau, dapat berupa taman yang hanya ditanami oleh
tumbuhan yang rendah dan jenisnya sedikit. Namun dapat juga berupa hutan
yang didominasi oleh berbagai jenis tumbuhan. Tingkat kelerengannya 1525% (agak curam).
Industri, ditandai dengan adanya proses produksi baik dalam jumlah kecil
maupun jumlah besar. Tingkat kelerengannya 8-15% (landai).
Tata
Guna
lahan
pada
hakekatnya
adalah
Menyatukan analisis dan hasil dari bagian-bagian sebelumnya-usulan bagi rencana penggunaan lahan secara terpadu dan
komprehensif.
tujuan
untuk
mengoptimalkan
penggunaan
tanah
dalam
mendapat
kesempatan
kerja.
Masyarakat
yang
dalam
menentukan
harga
tanah
untuk
menyaring
BANK TANAH
Bank Tanah adalah suatu model instrumen penatagunaan tanah
melalui mekanisme penyediaan tanah yang diatur oleh pemerintah.
Konsep dasar Bank Tanah adalah pembebasan tanah sebelum ada
pelaksanaan pembangunan. Fungsi Bank Tanah:
a. Land
Purchaser
Membeli
tanah
untuk
Mengelola
tanah
sebelum
peruntukan,
dan
pemanfaatan
STUDI KASUS
Sebagai gambaran saat ini penggunaan lahan di Kabupaten Jepara dibedakan
menjadi 3 yaitu :
1. Penggunaan lahan Rural atau Pedesaan yang meliputi penggunaan tanah
sawah tegalan, kebun campur, tambak dan perkebunan, yang menyebar
pada beberapa bagian wilayah Kabupaten Jepara.
2.
3.
Berikut ini merupakan tabel gambaran proporsi data guna lahan yang ada di
Kabupaten Jepara, yaitu :
No Lahan
Luas (Ha)
Bangunan / Pekarangan
28,269
Tegalan / Kebun
18,312
Sawah
26,411
Tambak
1,203
Hutan
19,096
Perkebunan
3,954
Penggunaan lainnya
2,795
Sedangkan berikut ini adalah rencana tata guna lahan di Jakarta tahun
2010-2030:
Peta
berikut
menunjukkan
bahwa
zona
berwarna
ungu
merupakan
area
ANALISIS
Berdasarkan tabel proporsi data guna lahan di Kabupaten Jepara, terlihat
bahwa tata guna lahan didominasi untuk bagunan dan pekarangan. Kemudian
setelah itu, digunakan untuk sawah. Tata guna lahan terkecil digunakan untuk
tambak.
Berbeda dengan rencana tata guna lahan tahun 2010-2030 di Jakarta. Tata
guna lahan masih didominasi oleh pemukiman dan kawasan perdagangan. Dari
gambar dapat terlihat bahwa peruntukan lahan untuk kawasan terbuka di Jakarta
sangat minim.
Dengan rencana tata guna lahan seperti ini, maka apakah Jakarta masih
bisa terselamatkan dari bahaya banjir? Banyaknya gedung-gedung dan kurangnya
daerah resapan air di Jakarta tentu merupakan masalah yang seringkali
mengakibatkan banjir.
Bila dibandingkan dengan proporsi peruntukan lahan di Jepara, tata guna
lahan memang tetap didominasi untuk bangunan. Namun daerah hijaunya pun
cukup banyak, mencakup sawah, kebun, dan hutan.
Maka, sudah seharusnya tata guna lahan di Jakarta dibenahi kembali.
Mengingat kompleksitas masalah Jakarta yang juga dalam pembenahannya sangat
memerlukan ruang terbuka hijau. Tidak hanya banjir, tingkat polusi di Jakarta pun
tergolong tinggi. Salah satu pembenahannya tentu saja dengan memperbanyak
ruang terbuka hijau sehingga bisa memperbaiki aliran udara kota Jakarta dan
sekitarnya yang juga termasuk kota-kota besar di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://nembokkopi.blogspot.com/2012/02/definisi-pemahaman-terhadap-tata-guna.html
http://kasihdalamkata.blogspot.com/2010/01/tata-guna-lahan.html
http://kelompok3ajepara.wordpress.com/goes-to-jepara/fisik/tata-guna-lahan/
http://jakarta.kompasiana.com/layanan-publik/2013/06/05/ada-apa-dengan-rencanatata-ruang-jakarta-2030-562374.html