Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Dimensi kehidupan masyarakat sangatlah kompleks. Berbagai macam bentuk
interaksidan komunikasi, hidup didalamnya. Bidang sosial, ekonomi, politik, dan budaya
menjadi ruang lingkup yang paling banyak dibahas dan diberitakan. Tak jarang antara
berbagai bidang tersebut saling sikut-menyikutperihal prioritas dan bahkan masing-masing
dalam bidang tersebut sendiri terjadi kesenjangan dan dapat berakibat pada timbulnya
konfik horizontal.
Secara khusus, permasalahan di bidang sosial dalam kehidupan bermasyarakat
sangatlah banyak. Masalah tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor dan gejala sosial,
yaitu semua tingkah laku yang bertentangan dengan norma kebaikan, stabilitas lokal, pola
kesederhanaan, moral, hak milik, solidariatas kekeluargaan, hidup rukun bertetangga,
disiplin, kebaikan dan hukum formal. Faktor dan gejala tersebut disebut dengan Patologi
Sosial.1 Dengan kata lain, Patologi Sosial adalah Kriminalitas.
Patologi sosial berisi tentang berbagai macam bentuk kejahatan atau penyimpangan
sosial, dari waktu ke waktu berkembang secara dinamis dan membentuk pola baru, baik
dari segi cara betindaknya maupun akibat yang ditimbulkanya. Secara umum tindakan
penyimpangan tersebut dapat menggangu stabilitas sebuah kelompok masyarakat, bahkan
lebih luas lagi dapat menimbulkan gangguan dan ancaman bagi stabilitas dan keamanan
nasional.
Penyimpangan sosial dapat terjadi dalam hubungan antara individu yang satu
dengan individu yang lain, individu dengan masyarakat, maupun masyarakat dengan
masyarakat yang lain. Salah satu contohnya adalah permasalahan mengenai tingkah laku
yang bertentangan dengan hak kepemilikan seseorang. Ada berbagai macam motif yang
melatarbelakangi terjadinya penyimpangan ini. Salah satunya, motif ekonomi.
Ketika seseorang cenderung merasakan kekurangan dan keterbatasan dalam
pemenuhan kebutuhan sehari-hari sementara segala hal positif telah diusahakan namun
tidak berbuah hasil, beberapa orang cenderung melakukan tindakan menyimpang. Tindakan
tersebut dilakukan sebagai wujud pemenuhan kebutuhan secara instant tanpa memikirkan
akibat yang di timbulkan. Tindakan dapat berupa pengambilan atau perampasan hak
kepemilikan seseorang secara illegal. Bentuk, jenis dan cara yang digunakan pun relatif
beraneka ragam sesuai dengan perkembangan dan mobilitas di dalam masyarakat. Secara
umum, tindakan tersebut sering kita asumsikan sebagai tindakan Pencurian dan atau
Perampokan.
Tindakan semacam ini secara generalis dapat terjadi dan ditemukan melalui
pemberitaan dari berbagai media massa. Mengingat perilaku menyimpang ini tidak dibatasi
oleh ruang dan waktu, dapat terjadi kapan saja, diamana saja dan tanpa mengenal siapa
korbanya.
kejadian tersebut agar tidak terjadi. Rumusan masalah tersebut akan dibahas secara intensif
dalam makalah ini.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
tindakan kasar dan intimidasi. Karena sering melibatkan kekasaran, perampokan dapat
menyebabkan jatuhnya korban3.
Seseorang yang melakukan tindakan pencurian disebut dengan pencuri atau dalam
bahasa lumrahnya yaitu maling, seperti maling ayam, maling motor, maling perhiasan dan
lain-lain. Sedangkan pelaku perampokan disebut dengan perampok. Perbedaan yang
mendasar dari kedua tindakan kejahatan ini adalah bahwa perampokan adalah tindakan
pencurian yang berlangsung saat diketahui sang korban, sedangkan pencurian biasanya
dianggap dilakukan saat tidak diketahui korban.Selain itu, pencurian biasanya hanya
menyebabkan kehilangan harta benda bagi sang korban, sedangkan kejahatan perampokan
selain menyebabkan kehilangan harta benda, si korban juga dapat mengalami gangguan
fisik melalui kekerasan yang ditimbulkan oleh si pelaku.
Berikut beberapa macam bentuk tindak pidana pencurian, yang sering meresahkan
masyarakat :
1. Pemalsuan
2. Penipuan kartu kredit
3. Pencucian uang
4. Pencopetan
5. Pencurian data
6. Pencurian laptop
7. Pencurian logam
3
8. Pencurian pulsa
9. Pencurian kendaraan bermotor
10. Plagiarisme
11. Pencurian jasa
12. Pencurian papan jalan
13. Pelanggaran hak cipta
Dalam Islam, di jelaskan pula macam- macam tindakan pidana pencurian.
Sebagaimana yang terdapat pada al-Quran surat Al-Maidah, macam-macam tindak pidana
pencurian dapat dibagi berdasarkan dari segi hukumannya, yaitu:
a. Pencurian yang diancam dengan hukuman hadd
Pencurian yang diancam dengan hukuman hadd ini adalahpencurian yang hukumannya
telah dinashkan dalam al-Quran, yaknidengan hukuman potong tangan. Ada dua macam
dalam pencurian ini,yakni:
1)
Sariqah Sughra (pencurian kecil atau biasa), adalah pengambilanharta orang lain
secara diam-diam, dan wajib dikenakan hukumanpotong tangan.
Pencurian yang harus dikenai sanksi adalah pencurian yangapabila syarat-syarat penjatuhan
haddnya tidak lengkap. Pencuriandengan model ini pun ada dua macam, yaitu:
1) Pencurian yang diancam dengan hadd namun tidak memenuhi syaratuntuk dapat
dilaksanakan hadd karena terdapat syubhat di dalamnya.Misalnya mengambil harta
milik anak sendiri atau harta bersama.
2)
http://id.shvoong.com/law-and-politics/criminal-law/2171059-macam-macam-tindak-pidana-pencurian/ di
akses tanggal 22/11/2015 Jam 09.00 WIB
BAB III
TINJAUAN KASUS
Dalam bab ini, akan siguhkan salah satu kasus yang beberapa minggu lalu terjadi.
Kasus yang dipilih, adalah kasus yang sesuai dengan judul dari makalah ini sehingga ruang
lingkup cakupan pembahasanya, sesuai dengan tema dari makalah ini. Kasus yang
suguhkan, di dapatkan dari salah satu media berita online yang ada di Indonesia yaitu
media Pikiran Rakyat. Kasus atau berita ini terjadi di Soreang, Jawa Barat yang diberi
judul Perampok Indomaret Sindikat Terorganisir. Berikut Kutipan beritanya :
SOREANG, (PRLM).- Kepolisian Sektor Rancaekek menduga perampok mini market
Indomaret Cipasir 2 di Jln. Raya Bandung-Garut, Kampung Cipasir, Desa Jelegong,
Kecamatan Rancaekek, pada Selasa (27/3/12) lalu merupakan sindikat terorganisir. Hal
tersebut diketahui dari hasil rekaman CCTV yang menunjukkan ketenangan dan kecepatan
mereka saat beraksi.
Kepala Polres Bandung Ajun Komisaris Besar Sandi Nugroho melalui Kapolsek
Rancaekek Ajun Komisaris Hartomo mengatakan sindikat tersebut nampaknya sudah
terbiasa dalam membobol mini market. Karena, sebelum menggelar aksinya mereka telah
memata-matai sasarannya.
"Mereka sudah tahu di mana minimarket tersebut terbiasa menyimpan brankas dan
uangnya. Selain itu, jaringan tersebut sudah hafal betul kapan uang akan dikeluarkan dari
toko," ucap Hartomo saat ditemui di Mapolsek, Rabu (4/4/12).
Berdasarkan hasil penyelidikan, kata dia, jumlah tersangka dalam aksi perampokan
tersebut pun bertambah. "Awalnya kita tetapkan tiga tersangka yang saat itu terekam
CCTV. Namun, ternyata ada tiga orang lagi sedang menunggu di dalam mobil," ucapnya.
Ia menuturkan, pelaku tersebut memang sudah menyiapkan diri apabila terjadi sesuatu
saat ketiga temannya sedang menguras brangkas. Selain itu, mereka juga sudah mengincar
kendaraan milik kedua pegawai toko tersebut.
Ia pun menyarankan agar minimarket tersebut merubah jadwal saat akan mengeluarkan
uang dari brankas. Selain itu, diharapkan juga mengubah lokasi penyimpanan brankas.(A194/A-88)***6.
10
BAB IV
PEMBAHASAN
11
12
13
tindakan perampokan leluasa menjarah isi minimarket. Tentunya hal ini menimbulkan
kerugian dari pihak pemilik minimarket.
Seperti yang dilansir beberapa media massa, bahwasanya tindakan perampokan
minimarket menimbulkan kerugian skala besar, mengingat adanya brangkas penyimpanan
uang yang terbilang jumlahnya banyak.
3. Langkah Pencegahan Perampokan Minimarket
Dengan maraknya tindakan perampokan minimarket akhir-akhir ini, tentunya
dibutuhkan langkah penegakkan hukum sebagai bentuk meminimalisir terulangnya
kejadian yang sama. Perlu adanya kerja sama antara polisi, masyarakat dan pihak
minimarket. Sehingga dengan adanya sinergitas yang dibangun, diharapkan jika suatu
ketika tindakan perampokan dapat dengan sigap dapat digagalkan.
Pihak Kepolisian bertindak sebagai satuan keamanan. Tindakan nyata yang
dilakukan pihak kepolisian adalah dengan melakukan patroli selama 24 jam di berbagai
tempat. Masyarakat sebagai katalisator harus dapat menjaga stabilitas lingkunganya.
Langkah nyata yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan jaga malam.
Adapun tips-tips yang dapat dilakukan oleh pihak minimarket sebagai bentuk
antisipasi terhadap tindakan perampokan :
1. Adanya Aparat Keamanan Satpam
Hal pertama yang membuat sebagian minimarket rentan menjadi korban
perampokan adalah karena tidak adanya aparat keamanan yang dipersiapkan. Jadi
14
pihak minimarket harus dapat merekrut aparat keamanan seperti satpam atau
penjaga malam.
2. Melakukan pemasangan CCTV disetiap sudut minimarket.
3. Memasang Alarm
Dengan memasang alarm, setidaknya dapat membuat para perampok
kelabakkan. Suara Alarm yang keras diharapkan dapat memancing masyarakat
sekitar lingkungan minimarket tersebut tahu bahwa terjadi tindakan perampokan.
4. Menghubungi pihak keamanan terdekat.
Kejahatan tindakan perampokan bermula karena sistem buka 24 jam minimarket.
Maka hal yang harus dilakukan adalah mengurangi jam buka dari sebuah minimarket.
Misalnya di kota Depok.
Pada pasal 5 Perda Kota Depok Nomor 3 Tahun 2011 tentang Waktu Operasional
Pusat Belanja dan Toko Moderen, melarang minimarket di Depok buka 24 jam per April
2012, lantaran maraknya aksi perampokan.
15
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah
dilakukan
pembahasan
mengenai
Perampokan
Minimarket
Sindikat
B. Saran
Perampokan minimarket adalah satu dari sekian banyak tindakan penyimpangan
yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Tingkat pendidikan, ekonomi dan spiritualitas
16
17
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Indonesia [Undang - Undang, P. d. (2007). KUHP dan KUHAP. Bandung: Citra Umbara.
Sutedjo, D. (2001). Kamus Bahasa Indonesia. JAKARTA: PT ANGKASA PROSEMENU.
Yasyin, D. S. (1998). KAMUS LENGKAP BAHASA INDONESIA. AMANAH SURABAYA.
Sumber Internet
http://id.wikipedia.org/wiki/Patologi_sosial
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencurian
http://id.wikipedia.org/wiki/Perampokan
http://id.shvoong.com/law-and-politics/criminal-law/2171059-macam-macam-tindakpidana-pencurian/
http://id.wikipedia.org/wiki/kejahatan_terorganisir
http://www.pikiran-rakyat.com/node/183263
18