You are on page 1of 34

A.

Tonggak Ketiga:
Perkembangan abad 19
John Stuart Mill adalah tokoh pertama yang
berusaha merumuskan teknik-teknik
induktif untuk menilai hubungan antara
kesimpulan dengan evidensi atau hal-hal
yang menjadi sumbernya. Filsafat ilmu Mill
merupakan contoh induktivisme, yaitu
sebuah pandangan yang menekankan
pentingnya penalaran induktif bagi ilmu.

Mill membagi metode


induktif menjadi empat,
yaitu:

1
2
3
4

1.Metode Perbedaan
John Stuart Mill menegaskan bahwa metode
Perbedaan merupakan metode terpenting di antara
empat metode induksi. Kegunaan Metode Perbedaan
sebagai sebuah metode penemuan bergantung pada
asumsi bahwa semua keadaan yang diteliti mempunyai
tingkat yang sama. Penggunaan Metode Perbedaan
dalam penyelidikan ilmiah memerlukan sebuah
hipotesis tentang keadaan-keadaan yang dapat
menunjukkan kesesuaian dengan peristiwa yang
gejalanya dapat diobservasi. Hipotesis ini harus
dirumuskan terlebih dahulu sebelum digunakan dalam
skema.

2. Metode Persamaan
Mill metegaskan bahwa Metode Persamaan
adalah sebuah alat yang berguna untuk
penemuan hukum-hukum ilmiah. Tetapi ia
mengakui bahwa metode ini terbatas
kegunaannya. Salah satu keterbatasannya
adalah metode ini akan efektif dalam
pencarian hubungan-hubungan kausal, hanya
apabila dilaksanakan sebuah inventori yang
cermat tentang keadaan-keadaan yang
relevan.

3. Metode Variasi-variasi
Konkomitan
Metode variasi konkomitan adalah
apabila suatu pristiwa berubah
ketika pristiwa lainnya berubah.
Metode ini digunakan dalam
kehidupan sehari-hari secara luas.
Metode persamaan variasi sangat
penting dalam penyelidikan
induktif yang bersifat kuantitatif,
dibandingkan dengan penyelidikan
yang bersifat kualitatif.

4.Metode Residu

Mill me ngemukakan tiga tahap dalam


menggunakan Metode Deduktif, yaitu:

Pendapat Mill yang induktivis tentang pola pembenaran segera


ditentang oleh Jevons. William Stanley Jevons melukiskan sebuah
pandangan deduktif-hipotetico tentang prosedur ilmiah terdiri atas
tiga tahap, yaitu:

Atas dasar itu, Jevons menolak


pendapat Mill yang menyatakan bahwa
pembenaran hukum-hukum adalah dengan
pembatasan skema induktif

Carl Hempel dan Paul


Oppenheim

Model Deduksi Nomologis

sebuah ukuran
tentang
akseptabilitas,
sebuah hukum
universal harus
memuaskan
adalah prediksi
yang dijabarkan
dari hukum
tersebut
mengikuti skema
sesuai dengan
hasil-hasil
observasi

penting bagi
Phillip Frank (1884-1966)
ilmu adalah
merumuskan
sebuah
interpretasi
yang sistematis
tentang gejala
dan tidak
hanya
menhimpun
generalisasigeneralisasi
secara

Ernest Mach (1838-1916)

ilmu
hendaknya
tertuju pada
menyusun
sebuah
deskripsi yang
ekonomis
(efisien)
tentang

benar, tidak
Henri Poincare (1854-1912)
bergantung pada
setiap keputusan
yang didasarkan
pengalaman, tetapi
hanya
menggambarkan
keputusan tersirat
dari para ilmuwan
dalam
menggunakan
hukum sebagai
konvensi yang
bersifat

B. TONGGAK KEEMPAT
PERKEMBANGAN PADA ABAD KE 20

Percy Williams Brigman


(1882-1961) memperjuangkan
sebuah orientasi metodologis yang
dikenal sebagai oprasionalisme,
sebuah pandangan yang sebagian
bersumber pada tuntutan Newton
bahwa ilmu eksperimental hanya
berhubungan dengan sifat-sifat yang
nilainya dapat diukur.

Bridgman mengungkapkan pendapatnya


tentang metodologi yang telah dipraktekkan oleh
para ilmuwan tertentu seperti Mach dalam
perumusan kembali tentang mekanika Newton,
Mach juga menguji konsep-konsep Newton
tentang Ruang Absolut dan waktu Absolut,

Bridgman menunjukan bahwa dalam karya


Einstein pertama, keserempakan dianggap
sebagai sebuah sifat objektif dari dua peristiwa
atau lebih. Keserempakan didefenisikan dengan
cermat hanya sebagai sebuah hubungan yang
melihatkan dua peristiwa atau lebih dengan
seorang pengamat.

Pada awal tulisannya, Bridgman sangat


terkesan oleh keberhasilan Einstein dijadikan
sebuah pelajaran epistemologi. Salah satu
kesimpulan yang penting dari Einstein adalah
bahwa konsep keserempakan absolut tidak
mempunyai makna empiris.

Dalam tulisannya yang terakhir,


Bridgman juga membahas keterbatasan
yang melekat dalam analisis
operasional. Bridgman mengakui suatu
hari perluasan pengalaman kita
menganjurkan adanya analisis lebih
lanjut.

Ada tiga pandangan kemungkinan pembuktian


kebenaran sebuah pernyataan :
1

Ada kesepakatan umum bahwa sebuah pernyataan


mempunyai makna empiris hanya apabila secara logis
dapat membuktikan kebenarannya.
Kesepakatan dapat segera dicapai bahwa
ketidakmampuan secara teknis semata tidak cukup
untuk mendiskualifikasi sebuah pernyataan
Apabila sebuah prosedur verifikasi dapat ditetapkan
dengan tepat, dengan tidak melanggar hukum-hukum
ilmiah yang diterima.

Pendekatan- pendekatan untuk mengatasi masalah konsepkonsep ilmiah :


1

Menyusun sebuah bahasa kaum empiris, dan


mensyaratkan bahwa pernyataan-pernyataan yang
bermakna empiris harus diterjemahkan dalam bahasa
tersebut.

2
Mensyaratkan bahwa pernyataan-pernyataan yang
bermakna empiris harus dapat dipastikan kebenarannya.
3
Lebih mencari metode empiris daripada sebuah ukuran
tentang pernyataan yang bermakna empiris.

1.
1.Menyusun
Menyusunsebuah
sebuah
bahasa
kaum
empiris,
bahasa kaum empiris,dan
dan
mensyaratkan
bahwa
mensyaratkan bahwa
pernyataanpernyataan-pernyataan
pernyataan
yang
bermakna
yang bermaknaempiris
empiris
harus
diterjemahkan
harus diterjemahkandalam
dalam
bahasa
tersebut.
bahasa tersebut.

Rudolf Carnap
(1891-1970)

Carnap
Carnapmencoba
mencobamenusun
menusun
sebuah
sebuahbahasa
bahasakaum
kaum
empiris
empirisyang
yangdidasarkan
didasarkan
pada
padapredikat-predikat
predikat-predikatyang
yang
dapat
dapatdiamati
diamatidengan
dengan
perbendaharaan
perbendaharaankata
katayang
yang
bersifat
bersifatempiris.
empiris.

XXadalah
adalah
Arthopoda
Arthopoda

XXadalah
adalahsebuah
sebuah
binatang
binatang
XXmempunyai
mempunyaitubuh
tubuh
yang
yangterdiri
terdiridari
dari
beberapa
beberapabagian
bagian
XXmempunyai
mempunyaikaki
kaki
yang
yangmenjadi
menjadianggota
anggota
badan
badan

Carnap
Carnapmenyatakan
menyatakanbahwa
bahwaukuran
ukuran
kemungkinan
kemungkinanpenerjemahan
penerjemahanke
kedalam
dalam
bahasa
bahasakaum
kaumempiris
empirisharus
harusdiperbaiki
diperbaiki
melalui
melalui33cara.
cara.Ketiga
Ketigacara
caratersebut
tersebut
merupakan
merupakancara
caramenggunakan:
menggunakan:
1.
1.Definisi
Definisitersurat
tersurat
2.
2.Definisi
Definisi
operasional
operasional

3.
3.Definisi
Definisi
berdasarkan
berdasarkan
postulat
postulat

2.
2.Mensyaratkan
Mensyaratkan
bahwa
bahwapernyataanpernyataanpernyataan
pernyataanyang
yang
bermakna
bermaknaempiris
empiris
harus
harusdapat
dapatdipastikan
dipastikan
kebenarannya.
kebenarannya.

Alfred J. Ayer

Meskipun
Meskipunsebuah
sebuah
persyaratan
persyaratantentang
tentang
pemastian
pemastiankebenaran
kebenaran
telah
telahdinyatakan
dinyatakanoleh
oleh
beberapa
beberapafilosof
filosofilmu,
ilmu,
logika
logikapenggunaannya
penggunaannya
tidaklah
tidaklahselalu
selalujelas.
jelas.

Dalam
DalamLanguage,
Language,Truth,
Truth,
and
andLogic,
Logic,Ayer
Ayer
berusaha
berusahamenjelaskan
menjelaskan
hubungan
hubunganlogis
logisantara
antara
pernyataan-pernyataan
pernyataan-pernyataan
yang
yangbermakna
bermaknaempiris
empiris
dengan
denganpernyataanpernyataanpernyataan
pernyataanyang
yang
merekam
merekamhasil
hasil
observasi.
observasi.

Dalam
Dalamterbitan
terbitankedua
keduadari
dariLanguage,
Language,Truth,
Truth,and
and
Logic,
Logic,Ayer
Ayermerevisi
merevisikonsep
konsepUkuran
UkuranPendeduksian.
Pendeduksian.
Ia
Iamembatasi
membatasihipotesis-hipotesis
hipotesis-hipotesistambahan
tambahanyang
yang
dapat
dapatdigunakan
digunakandalam
dalampenalaran
penalaranyang
yangtepat
tepat

3.
3.Lebih
Lebihmencari
mencarisebuah
sebuah
metode
metodeempiris
empirisdaripada
daripada
sebuah
sebuahukuran
ukurantentang
tentang
pernyataan-pernyataan
pernyataan-pernyataan
yang
yangbermakna
bermaknaempiris.
empiris.

Karl Popper

Metode
Metodeempiris
empirisyang
yangbenar
benar
adalah
adalahyang
yangterus
terusmenerus
menerus
membuka
membukasebuah
sebuah
interpretasi
interpretasiyang
yang
mengandung
mengandungkemungkinan
kemungkinan
adanya
adanyakepalsuan
kepalsuan

Perkembangan konsep dan


praktek penggunaan metodologi
ilmiah sejak awal hingga
sekarang menjadi sumber
inspirasi bagi perkembangan
metodologi Ilmu Pendidikan.

You might also like