Professional Documents
Culture Documents
Pendatiuluan
Poliarteritis nodosa ialah penyakit sistemik
yang ditandai dengan peradangan akut disertal
nekrosis fibrinoid arteri kecil dan sedang.
Penyakit mi dulu disebut periarteritis nodosa.
Sejarah
Poliarteritis nodosa sudah dikenal sejak
lana. Fade lahun 1808 rnuncul tulisan pertarna
tentang lesi yang disebabkan oleh vaskulitis nekrotik dalam buku Wiflan yang berjudul On
Cuteneous Disease. Kelainan itu diberinama purpura urtikan. lDeskripsi lengkap tentang yarnbaran Minis arteritis sistemik baru rnuncul tahun
lBBBoleh Kussmauldan Maier. Kelainaninidiberi
nasna periateritis nodosa yang ditandai dengan
terabanya nodul di sepanjang daerah arteri
sedang. Kira-kira tahun 1950-an, Zeek mengernukakan bahwa berbagai-bagai proses patologis
dapat menirnbulkan poliarteritis.
Epidemiologi
lnsidensinya belum diketahui. Fenyakitmi
dapat ditemukan pada semua umur, paling
sering pada urnur 20-50 tahun. Lebih banyak
ditemukan padalaki-laki. Frekuensi pasien lakilaki 3-4 kali h-ekuensi pada pasien wanita.
Patogenesle
Ehologi pokarteritis nodosa masih belum
jelas. Diduga infeksi dan mekanisme hipersensitivitas memegang peran dalam patogenesisnya, Hal mi berdasarkan takta bahwa kasus
poliarteritis nodosa timbul setelah terjadi reaksi
alergik terhadap that (sulfa, penisilin, yodium,
tiourasil, dan sebagamnya), antigenemia HBsAg
dan infeksi bakteri.
Patofislologi
Perubahan pada arteri berupa edema
hebat disertai trombosis dan fibrosis dapat
menyebabkan penyumbatan lumen arteri.
Akibatnya terjadi iskemia atau infark jaringan
yang bersangkutan. Selain itu terjadi ruptur (pecahnya) dinding pembuluh darah yang nekrotik
atau aneuristik sehmngga menyebabkan perdarahan.
174
beberapa penyakit yang termasuk dalam
kelampok ml tidak hanya mengenai arteri atau
arterial saja, melainkan ~ugavena, kapiier dan
kadang-kadang malah rnengenai pernbuluh
Iirnfe.
Gejala poliarteritis nodosa bergantung
pads beratnya penyakit dan arteri mana yang
terkena. Keluhan urnurn berupa dernam kontinu
atau tnterrniten za~\c3ai39,4CdLsextaj, ccsa~eLte,
lernah, nafsu rnakan berkurang dan berat
badan menurun, Kadang-kadang rnanifestasi
penyakit yang berat muncul sebagai keluhan
pertarna.
Penya~(itin) mempunyai organ-sasatafl
(target organ). Yang rnerupakSn organ sasaran
utarna ialah ginjal, jantung, susunan saraf dan
saluran pencernaan.
Ginjal
Ada 2 bentuk kelainan yang timbul pada
ginjs(. yaitu:
Arteritis pada arteri kecil dan sedang
QT~\%fl~M
nesctOt%as~
-
SMts
Bermacam-macam kelainan pada rnata
dapat terjadi, yaitu atrotS nergus II (optikus), aSsio retina, koroiditis, iritis, edema papil, penyurnbataci arteri sentralis retina, perdarahan subkonyungtival dan nekroSis perforasi pada skiera.
Susunan Saraf Tepi
Kelainan pada susunan ~araftepi sering
~~c~can ~an apat %iyr*it~&t~.t4euiopat~
perifer yang terjadi biasariya asimetris,
sedangkan kelainan pads sarSf besar (mononeuritis multiple) disebabkan oieh arteritis vasa
nervorum, Keluhan berupa hipestesia, parestesia, kelemahan sampai stroll otot. Jika mengenam nervus radialis mengakibatkan wristdrop, sedang bila mengenai nerVus peroneu5
mengakibatkan foot-drop.
175
Paru
Gejala kelainan di paru berupa gejala
pleuropulmonal. Gejala-gejala lain berupa
nyeri dada, batuk, sesak napas, wheezing dan
hemoptisis. Arteritis menyebabkan penyurnbatan arteri sehingga terjadi infark, perdarahan
mntrapulmonal, efusi berdarah di paru. Dapat
juga terjadi infeksi sekunder.
Muskuloskeletat
Kelainan muskuloskeletal berupa mialgia
dan artralgia rnungkin tirnbul beberapa bulan
Iebih dutu daripada gejala-gejala Iainnya.
Mralgia lebih sering daripada artritls, dapat
bepindah-pindah (arngrans) stay menyerupai
garnbaran artritis reumatoid.
KuIK
Kelainan kulit agak khas yaitu nodul subkutan, livido retikularis (ruam kulit berwarna
ungu dengan pola retikularatau konfluen), ulserasifgangren ~auhlebih jarang).
Kelainan lain pads kulit berupa perdaral-ian subkutan, bulla/vesikel, purpura. Penamann poliarteritis nodosa berdasarkan pada
adanyanodulsubkutan mi. Nodul bersifatnyeri,
dapat digerakkan, terdapat eritema pads kulit
di atasnya, diameternya dapat mencapal 1 cm,
dan biasanya terdapat di ekstyernitas terutama
tungkai. Nodul subkutan terbentuk karena
adanya fibrosis yang berlebihan atau aneurisma yang mengalami trombosis. Siasanya
ditemukan berkeFompok.
Testis
Kelainan di testis dapat berupa orkftls
dengan atau taripa epididftnitis, nyeri, edema
dan eritema pada skrotum. Kadang- kadang
testis rnengecil.
Pollarteritls Terbatac (llmlted/Iocallzed
polyarteritis)
Kelainan mi mungkin hanya mengenai
kulit, otot dan sarat periter. Dalarn suatu sen
penelitian (102 kasus), ditemukan frekuensi
sebesar 10%.
PenatalaksanaanlflehabiJitasi
Setelah diagnosis ditegakkan, pertu diketahui seberapajauh cistern di dalam tubuh telah
terkena. Penatalaksanaan terdiri atas:
tAedI$camentosa
a. Kortikosteroid : dosis dan cars pemberia
bergantung pads berat ringannya penyakit.
176
Prednison misalnya diberikan 60 mg/hail
secara oral. Pada kasus yang berat diberikan hidrokortison intravena.
b. Lain-lain bergantung kepada sistem yang
terkena.
Sitotastik untuk granulomatosis
Wegener
Digitalis, diuretik untuk payah jantung
Antihipertensi : untuk hipertensi
Analgesik : untuk sakit kepala dan
sebagainya
Prolllaksis INH : jika uji tuberkulin positif
Dengan pemberian kortikosteroid, pro~nosis menjadi lebih baik. Tanpa pernberian kortikosteroid, jangka hidup 5 tahun adalah 13%
sedangkan dengan kortikosteroid mencapai
48%.
Perawatan Khusus
Unit perawatan khusus, misalnya ICU,
ICCU, Unit renjatan dan sebagainya, untuk
Operasi
Operasi dilakukan bila terjadi perforasi
usus, perdarahan intrahepatik, dan sebagainya.
Fisioterapi
Rehabilitasi
Pendidlkan
Pendidikan dan sokongan moril bagi
pasien dan keluarganya. Antara lain penjelasan
mengenai penyakit, efek samping obat-obat
yang dipakai dan sebagainya.
Prognosis
Prognosis bergantung pada jenisljumlah
sistem yang terkena dan beratnya penyakit.
Prognosis buruk jika mengenai:
Ginjal : menyebabkan uremia, hipertensi.
Kelainan mi merupakan penyebab kematian paling sering pada poliartentis nodosa.
Jantung berupa infark, aritmia.
Saluran pencernaan: berupa perforasi, perdarahan.
-
Anglitis Lain
Vaskulitls
Poliarteritis nodosa hanya merupakan
salah satu penyakit golongan vaskulitis, Vaskulitis dapat berupa penyakit tersendiri, bagian
dan penyakit lain, misalnya vaskulitis reumatoid, dermatomiositis pads anak-anak, lupus
eritematosus sistemik, sklerosis sistemik
progresif, infeksi dan limfoma.
1. Anglltls Hipersensitivitas (Angiitls grenulomatosis alergik)
Angiitis hipersensitivitas timbul seba-
2, Granulomatosls Wegener
Gambaran klinis granulomatosis
Wegener ialah pansinusitis dengan sekret
purulen yang berbau, pneumonia yang
sukar diatasi dan tanda-tanda kelainan ginjal seperti hematunia, piuria, silinderuria dan
uremia. Kadang-kadang disertai demam,
poliartritis/artralgia, gagal jantung dan
polineunitis. Diagnosis dipastikan melalui
biopsi mukosa hidung, paru atau ginjal.
Pemberian kortikosteroid bersama-sama
dengan obat sitotoksik kadang-kadang
memberikan hasil yang cukup baik, tetapi
umumnya pasien meninggal karena uremia
dalam waktu 5 minggu sampai 4 tahun.
3. Pus-pure Anafllaktold
Juga dikenal dengan nama purpura
l-tenoch-SchOnlein, purpura reumatik atau
purpura alergik. Organ sasarannya ialah
kulit, sendi, ginjal dan saluran pencernaan.
177
Tenutama ditemukan pads anak-anak dan
lebih sering pada pria. Umumnya penyakit
tidak berat, self-limited, berlangsung 1-2
bulan, tetapi mungkin rekunen. Kortikosteroid umumnya dibenikan pada kasus yang
rekuren atau pensisten dan hasilnya cukup
baik.
4. Arteritls Sel Raksasa
Kelainan mi biasanya mengenai arteri
sedang dan besar. Umumnya terjadi pads
wanita berumur > 55 tahun. Arteritis temporalis ialah artenitis sal naksasa yang mengenai arteni temporabs, Keluhan spesifik
bengantung pads arteni yang terkena, misalnya nyeni kepala di daerah temporal, nyeni
waktu mengunyah dan sebagainya. Yang
paling menonjol ialah sindrom polimialgia
reumatik berupa mialgia berat serta kaku
otot gelang bahu dan gelang panggul. Pads
pemeniksaan jasmani, yang khas ditemukan malah penebalan arteri temporalis yang
nodular, nyeri dan mungkmn denyutnya tak
teraba.
Bahaya yang dihadapi pasien ialah
tenkenanya arteni oftalmika yang dapat
menyebabkan buta mendadak. Biasanya
didahului oleh gejala-gejala di atas terutama sakit kepala dan mengaburnya
penglihatan sepintas.
Diagnosis arteritis sel raksasa hanus
dipikinkan pada pasien dengan sakit kepala
(onset belum ama), sindrom polimialgia
neumatik, LED sangat meninggi dan usia>
55 tahun.
Pembenian prednison 20-60 mg/han
membenikan hasil yang baik, biasanya
sudahtampakdalam 1-3hari. Pembenian ni
dapat mencegah kebutaan dan mengatasi
keluhan.
5. Arteritls Takeyasu
Penyakit ni mempunyai banyak sinosim, di antaranya yang sering dipakai ialah
sindrom lengkung aorta dan pulseless disease. Biasanya mengenai lengkung aorta
dan pembuluh-pembuluh brakiosefalika.
Di samping keluhan umum berupa
demam, sakit kepala, tinitus dan sebagainya, ditemukan juga keluhan spesifik yang
benhubunga.n dengan iskemia seperti
6. Krloglobullnemla Esenslal
Knioglobulinemia esensial dilaporkan
pada tahun 1966. Biasanya terdapat pada
wanita dan keluhan timbul pada keadaan
d ingin berupa artnalg ia/artnitis, purpura,
lemah dan kadang-kadang ulkus pada
tungkai senta fenomen Raynaud.
Pada pemeriksaan jasmani ditemukan
hepatosplenomegali, limfadenopati dan
mungkin juga polineunopati sensorimotor
serta kaitan dengan sindrom Sjgren dan
tiroiditis.
Diduga suasana dingin menimbulkan
keluhan melalui presipitasi knioglobulin (in
vivo) yang disentai radang vaskular dan
pembekuan intravaskular.
Terkenanya ginjal ditandai oleh proteinuria, hematuria, edema, dan uremia.
Belum ada pengobatan yang memuaskan
terhadap krioglobulinemia. Manifestasi
klmnis menunjukkan penbaikan dengan plasmaferesis dan dengan pengobatan mefalan
serta prednison. Hindarkan udara dingin
dan penlu juga dipenhatikan pengobatan
simtomatik tenhadap ulku iskemik pada
tungkai (kaus kaki elastik dan sebagainya).
Antikoagulan memberikan hasil yang balk
pada pengobatan ulkus tungkai.
7. Penyaklt Serum
Penyakit serum merupakan reaksi
alergi tipe lambat tenhadap masuknya
protein asing ke dalam tubuh. Kompleks
imun yang tenbentuk dideposit pads berbagal alattubuh seperti ginjal, jantung, sinovium dan kulit. Perubahan patologi dasar
ialah vaskulitis dengan deposit kompleks
imun pada dinding vaskulan yang menanik
sel-sel radang.
178
Gejala klinis timbul 3-14 han setelah