Professional Documents
Culture Documents
KATA SAMBUTAN
Terstandarisasinya
layanan
terapi
dan
rehabilitasi
narkotika
milik
BNN/BNNP/BNN Kab/Kota.
-
Terjaganya mutu layanan terapi dan rehabilitasi narkotika pada fasilitas layanan
terapi dan rehabilitasi Poliklinik IPWL BNN/BNNP/BNN Kab/Kota dan Balai/Loka
Rehabilitasi milik BNN.
ii
KATA PENGANTAR
Narkotika dan permasalahan yang timbul dari kasus penggunaan narkotika
semakin meluas dan meningkat setiap tahun. Mengingat ketergantungan terhadap
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya merupakan suatu penyakit yang
kronis dan dapat kambuh, maka perlu dilakukan berbagai program penegakan
hukum, pencegahan maupun terapi dan rehabilitasi. Peningkatan kasus penggunaan
narkotika dapat dilihat dari data tahun 2008, jumlah penyalah guna narkotika di
Indonesia sekitar 3,1 juta sampai 3,6 juta orang atau setara dengan 1,9% dari
populasi penduduk Indonesia, meningkat menjadi 2,2% pada tahun 2011 atau
sekitar 3,8-4,2 juta orang. Diperkirakan angka prevalensi penyalah guna narkoba
secara nasional akan meningkat menjadi sekitar 2,6% di tahun 2013 atau sekitar 5
juta (hasil proyeksi BNN dan Puslitkes UI, 2011) yang tersebar di seluruh Indonesia,
dan peningkatan permasalahan yang ditimbulkan dari pemakaian narkoba dapat
dilihat dari estimasi total kerugian biaya ekonomi akibat narkoba tahun 2008
mencapai Rp. 32,5 triliun, lebih tinggi 37% dibanding tahun 2004, dan diperkirakan
meningkat mencapai Rp. 57 triliun pada tahun 2013.
Menurut tingkat ketergantungannya pengguna narkotika dapat digolongkan
menjadi pengguna coba pakai 27% atau 1,15 juta orang, teratur pakai (situasional)
45% atau 1,89 juta orang (5 s.d 49 kali menggunakan dalam setahun terakhir. Dari
data survei di atas dapat disimpulkan total pecandu yang perlu rehabilitasi sebanyak
1.190.000 orang sedangkan total pengguna non pecandu yang hanya memerlukan
intervensi (rawat jalan) sebanyak 3.040.000 orang.
Dalam hal ini peran serta seluruh lembaga rehabilitasi di seluruh Indonesia
sangat diperlukan untuk turut berpartisipasi dalam memberikan pelayanan
rehabilitasi bagi penyalah guna narkotika khususnya bagi pengguna yang
memerlukan terapi rawat jalan, tidak terkecuali fasilitas layanan rehabilitasi Poliklinik
IPWL BNN/BNNP/BNN Kab/Kota dan Balai/Loka Rehabilitasi milik BNN.
Oleh karena itu BNN melalui subdit Non TC Direktorat PLRIP Deputi Bidang
Rehabilitasi menyusun Buku Petunjuk Teknis Rehabilitasi Dasar Rawat Jalan
Pecandu Narkoba yang akan dijadikan acuan bagi petugas pelaksana terapi dan
iii
rehabilitasi rawat jalan di seluruh fasilitas layanan terapi dan rehabilitasi milik
BNN/BNNP/BNN Kab/Kota dan Balai/Loka rehabilitasi milik BNN, sehingga mampu
memberikan layanan terapi dan rehabilitasi yang memiliki standar yang jelas dan
dapat dipertanggungjawabkan.
Diharapkan buku ini selain dapat digunakan untuk menjadi acuan juga
memberi manfaat terhadap pengembangan terapi dan rehabilitasi rawat jalan di
seluruh fasilitas layanan rehabilitasi BNN/BNNP/BNN Kab/Kota dan Balai/Loka
rehabiltasi milik BNN.
Deputi Rehabilitasi,
Badan Narkotika Nasional
iv
DAFTAR ISI
KATA SAMBUTAN
....................................................................
KATA PENGANTAR
....................................................................
iii
DAFTAR ISI
....................................................................
DAFTAR LAMPIRAN
....................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR
....................................................................
viii
BAB I PENDAHULUAN
...................................................................
2. Dasar Hukum
..............................................................................
4. Pengertian
..............................................................................
1. Asesmen ......................................................................................
10
12
12
5. Detoksifikasi .................................................................................
13
a. Simtomatik ..............................................................................
13
14
15
15
16
17
19
v
20
21
............................................................
23
A. Tujuan ..............................................................................................
23
23
23
23
24
D. Pelaksana ........................................................................................
24
.......................................
25
25
26
28
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Formulir Rujukan
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Gambar 2
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kasus penggunaan
narkotika dan
Indonesia).
Sedangkan
menurut
data
UNODC
tahun
2012,
diperkirakan antara 153 300 juta jiwa atau sebesar 3,4% - 6,6% penyalahguna
narkotika dunia usia 15 64 tahun pernah mengkonsumsi Narkoba sekali dalam
setahun, di mana hampir 12% (15,5 juta jiwa sampai dengan 38,6 juta jiwa) dari
pengguna adalah pecandu berat.
Sebagai upaya penanganan permasalahan tersebut, beberapa negara di
dunia telah menerapkan penanganan masalah narkoba melalui pendekatan
keseimbangan supply dan demand dengan cara pemberantasan peredaran
gelap dan penyalahgunaan narkotika, dan pemberian layanan rehabilitasi bagi
pecandu dan korban penyalahgunaan narkotika.
Menurut tingkat penggunaannya, pengguna narkotika dapat digolongkan
menjadi pengguna coba pakai 27% atau 1,15 juta orang, teratur pakai
(situasional) 45% atau 1,89 juta orang (5 s.d 49 kali menggunakan dalam
setahun terakhir), pecandu bukan suntik 26% atau 1,12 juta orang, pecandu
suntik 2% atau 70 ribu orang. Total pecandu yang perlu rehabilitasi sebanyak
1.190.000 orang sedangkan total pengguna non pecandu yang hanya
memerlukan intervensi (rawat jalan) sebanyak 3.040.000 orang.
Dari total pecandu yang ada, tidak memungkinkan untuk selalu diberikan
pelayanan rawat inap. Selain layanan rawat inap, dapat juga diberikan layanan
rehabilitasi dalam bentuk rawat jalan. Oleh karena itu dirasa perlu dibuat
1
petunjuk teknis rehabilitasi rawat jalan. Ditambahkan dasar hukum, tujuan, ruang
lingkup,
sasaran
yang
disesuaikan
dengan
pedoman
penyelenggaraan
rehabilitasi
Sesuai dengan program kerja BNN Tahun 2015, dimana BNNP diharapkan
telah ditetapkan menjadi Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) sehingga
pecandu dan korban penyalahgunaan narkotika mendapatkan akses layanan
rehabilitasi. Selanjutnya guna mendukung terpenuhinya hak pecandu dan
korban penyalahgunaan Narkotika dalam mendapatkan pengobatan dan/atau
perawatan melalui rehabilitasi rawat jalan diperlukan suatu petunjuk teknis
Program Rehabilitasi Dasar bagi petugas rehabilitasi Balai Rehabilitasi di
lingkungan Badan Narkotika Nasional dan Institusi Penerima Wajib Lapor
(IPWL) di BNNP.
2. DASAR HUKUM
a. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
(Lembaran
3. RUANG LINGKUP
a. Sasaran
Poliklinik IPWL BNN/BNNP/BNN Kab/Kota dan Balai/Loka rehabiltasi milik
BNN yang melaksanakan program rehabilitasi rawat jalan bagi pecandu dan
korban penyalahgunaan narkotika.
b. Tujuan
1) Menjadi petunjuk teknis dalam pelaksanaan rehabilitasi rawat jalan bagi
pecandu dan korban penyalahgunaan narkotika; dan
2) Terlaksananya proses rehabilitasi rawat jalan secara holistik bagi
pecandu dan korban penyalahgunaan narkotika.
4. PENGERTIAN
a. Narkoba adalah akronim dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif
lainnya.
b. Substances adalah segala bentuk zat kimia yang memiliki efek terhadap otak
dan tubuh.
c. Drugs adalah setiap zat kecuali makanan, minuman dan oksigen yang apabila
masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi fungsi fisik maupun psikoogis
individu.
d. Ketergantungan narkotika adalah suatu pola maladaptif dari penggunaan
zat/narkotika, menimbulkan hendaya atau kesukaran yang berarti secara
klinis, seperti timbulnya toleransi, gejala putus zat, sulit untuk menghentikan
penggunaan, hambatan pada dunia akademik atau pekerjaan.
e. Gangguan penggunaan narkotika (Substance Abuse) adalah suatu pola
penggunaan narkotika yang menimbulkan hendaya atau penyulit/komplikasi
yang berarti secara klinis dan atau fungsi sosial, seperti kesulitan untuk
menunaikan kewajiban utama dalam pekerjaan/rumah tangga/sekolah,
berada dalam keadaan intoksikasi yang dapat membahayakan fisik ketika
mengoperasikan mesin atau mengendarai kendaraan, melanggar aturan atau
cekcok dengan pasangan.
f. Sarana kesehatan adalah tempat baik rumah sakit, klinik umum atau klinik
khusus yang melaksanakan sebuah program atau kegiatan yang berkaitan
dengan masalah gangguan penggunaan narkotika.
g. Sarana dan lembaga sosial adalah tempat yang melaksanakan pelayanan
dan rehabilitasi sosial masalah gangguan penggunaan narkotika baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah ataupun masyarakat.
h. Terapi adalah suatu proses pemulihan dengan memberikan intervensi fisik,
psikologis maupun sosial kepada klien gangguan penggunaan narkotika.
i. Rehabilitasi adalah suatu proses pemulihan klien gangguan penggunaan
narkotika baik dalam waktu pendek maupun panjang yang bertujuan
mengubah perilaku untuk mengembalikan fungsi individu tersebut di
masyarakat.
j. Komprehensif adalah suatu terapi yang diberikan secara menyeluruh untuk
gangguan penggunaan narkotika dan dampak lain yang ditimbulkannya.
k. Intoksikasi adalah suatu kondisi yang timbul akibat penggunaan narkotika
sehingga terjadi gangguan kesadaran, fungsi kognitif, persepsi, efek/mood,
perilaku atau fungsi dan respon psikofisiologis lainnya.
4
BAB II
JENIS DAN PENYELENGGARAAN LAYANAN
mengisi
dan
menandatangani
formulir
pendaftaran/registrasi
(lampiran 1).
b. Petugas Pendaftaran
Adalah petugas yang ditunjuk untuk melakukan tugas dan fungsi administrasi
pendaftaran, penerimaan awal klien serta pengarsipan terhadap rekam medis
klien rehabilitasi rawat jalan (lampiran 2).
LOKET
PENDAFTARAN
ADMINISTRASI
- Menyerahkan
Identitas
Diri/KTP/SIM
- Mengisi
Formulir
Pendaftaran
Klien
RENCANA
TERAPI &
PEMBERIAN
MEDIKASI
RUJUK RAWAT
INAP
PEMERIKSAAN
TANDA VITAL
ASESMEN
DOKTER
PEMERIKSAAN
URIN TEST ZAT
RAWAT
JALAN
1. ASESMEN
Pengertian
komunikasi
dan
interaksi
terapeutik
- Mendapat
gambaran
klien
secara
lebih
penggunaan
zat/narkotika
SDM
Pedoman
Terapi/Referensi
Tata Laksana
Kab/Kota
atau
Balai/Loka
rehabilitasi BNN.
9
2. PEMERIKSAAN FISIK
Pengertian
Adalah
Klinik Pratama
Tindakan
SDM
Pedoman
- KMK
Terapi/Referensi
Nomor
Pedoman
420/MENKES/SK/III/2010
Layanan
terapi
dan
tentang
Rehabilitasi
Nomor
Pedoman
422/MENKES/SK/III/2010
Penatalaksanaan
Medik
tentang
Gangguan
Penggunaan Napza.
Tata Laksana
umum
dan
tanda-tanda
vital
tanda
jejas/bekas
suntikan/sayatan,
kekenyalan
h. Tanda-tanda ganguan neurologis: refleks
fisiologis dan patologi, kejang, rangsangan
3. Penilaian psikiatri dasar :
a. Menggunakan instrumen status mini mental
(lampiran 4)
b. Menggunakan instrumen status mini depresi
(lampiran 5)
4. Simpulan hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik,
penilaian
komordibitas
fisik
dan
komordibitas
psikiatrik dasar.
5. Pemeriksaan penunjang:
a. Pemeriksaan
laboratorium
dan
radiologi
11
Ruang Lingkup
Tindakan
SDM
Pedoman
- KMK
Terapi/Referensi
Nomor
Pedoman
420/MENKES/SK/III/2010
Layanan
terapi
dan
tentang
Rehabilitasi
Nomor
Pedoman
422/MENKES/SK/III/2010
Penatalaksanaan
Medik
tentang
Gangguan
Penggunaan Napza.
Tata Laksana
4. TERAPI MEDIS
Pengertian
Ruang Lingkup
Tindakan
Klinik Pratama
12
SDM
Pedoman
Terapi/Referensi
- KMK
Nomor
Pedoman
420/MENKES/SK/III/2010
Layanan
terapi
dan
tentang
Rehabilitasi
Nomor
Pedoman
422/MENKES/SK/III/2010
Penatalaksanaan
Medik
tentang
Gangguan
Penggunaan Napza.
- Konsensus Tatalaksana Adiksi Perhimpunan Dokter
Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (lampiran 6)
Tata Laksana
Mengacu
pada
Perhimpunan
Konsensus
Dokter
Tatalaksana
Spesialis
Kedokteran
Adiksi
Jiwa
Indonesia.
5. DETOKSIFIKASI
Detoksifikasi
merupakan
langkah
awal
proses
terapi
ketergantungan
Adalah
pemberian
medikasi
simtomatik
Klinik Pratama
Tindakan
SDM
13
Pedoman
Terapi/Referensi
- KMK
Nomor
422/MENKES/SK/III/2010
terapi
simtomatik
sesuai
dengan
frekuensi
kunjungan
b.
Ruang Lingkup
Klinik Pratama
Tindakan
SDM
Dokter tersertifikasi
Pedoman
Terapi/Referensi
Tata Laksana
rujukan
pada
fasilitas
layanan
Adalah
konseling
pada
klien
yang
akan
SDM
Pedoman
Terapi/Referensi
Tata Laksana
menggunakan
formulir
b. Komordibitas Psikiatrik
Pengertian
Ruang Lingkup
Klinik Pratama
Tindakan
SDM
Pedoman
- KMK
Terapi/Referensi
tentang
Nomor
420/MENKES/SK/III/2010
Pedoman
Layanan
terapi
dan
Nomor
422/MENKES/SK/III/2010
16
kondisi
jiwa
sebagai
efek
klien
dalam
menjalankan
ke
psikiatri
atau
layanan
7. KONSELING ADIKSI
Pengertian
pendekatan
klien
dalam
perencanaan
yang
17
Klinik Pratama
SDM
Pedoman
Terapi/Referensi
Pedoman
Layanan
terapi
dan
Rehabilitasi
yang
dibutuhkan
dalam
sesi
pertemuan 30 60 menit
7. Proses konseling yang optimal dilakukan
minimal 8 kali pertemuan untuk setiap klien,
dalam proses konseling harus terbangun suatu
hubungan terapeutik
8. Resume
menggunakan
dan
formulir
pendokumentasian
rawatan
lanjut
(lampiran 10)
18
ambivalensi
tentang
penggunaan
Klinik Pratama
SDM
Pedoman
Terapi/Referensi
Tata laksana
dukungan
keyakinan
diri
(kepercayaan)
d. Gunakan
keterampilan
khusus
dalam
listening)
- Menyimpulkan (summarizing)
- Komunikasi perubahan
3. Dalam proses wawancara MI, motivasi harus
muncul dari klien, tanpa paksaan dari konselor,
tidak menghakimi, tidak berargumentasi.
4. Pendokumentasian
menggunakan
formulir
Adalah
psikoterapi
menghadapi
yang
berbagai
digunakan
dalam
persoalan-persoalan
Klinik Pratama
SDM
Pedoman
- KMK
Terapi/Referensi
Nomor
tentang
420/MENKES/SK/III/2010
Pedoman
Layanan
terapi
dan
Nomor
422/MENKES/SK/III/2010
CBT
untuk
adiksi
didasari
atas
asumsi
memiliki
gangguan
atau
penyakit
gangguan
menggunakan
psikologis
perangkat
klien
dengan
asesmen
yang
disepakati
4. Tingkat keparahan klien
5. Penilaian
faktor
risiko
bila
klien
harus
menggunakan
formulir
Klinik Pratama
SDM
Pedoman
Terapi/Referensi
Penggunaan Napza.
Tata laksana
kemampuan
menghadapi
monitoring
diri
dalam
pemakaian
yang
rentan
mengakibatkan
kekambuhan
6. Proses tidak dapat dilakukan hanya dengan
satu
kali
pertemuan,
buatlah
kontrak
menggunakan
formulir
22
BAB III
SISTEM RUJUKAN
klien
karena
keterbatasan
fasilitas,
peralatan
dan/
atau
ketenagaan.
Rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan yang lebih tinggi ke tingkatan
pelayanan yang lebih rendah dilakukan apabila :
a) permasalahan kesehatan klien dapat ditangani oleh tingkatan pelayanan
kesehatan
yang
lebih
rendah
sesuai
dengan
kompetensi
dan
kewenangannya;
b) kompetensi dan kewenangan pelayanan tingkat pertama atau kedua lebih
baik dalam menangani klien tersebut;
c) klien membutuhkan pelayanan lanjutan yang dapat ditangani oleh tingkatan
pelayanan kesehatan yang lebih rendah dan untuk alasan kemudahan,
efisiensi dan pelayanan jangka panjang; dan/atau
d) perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan
kebutuhan klien karena keterbatasan sarana, prasarana, peralatan dan/atau
ketenagaan.
C. Ruang Lingkup Kegiatan
a) menggunakan formulir rujukan BNN (lampiran 11);
b) merujuk ke layanan yang bekerjasama dengan BNN atau layanan kesehatan
setempat.
D. Pelaksana
Surat Rujukan harus ditandatangani oleh Dokter di layanan klinik pratama
BNN/BNNP/BNN Kab/Kota atau Balai/Loka rehabilitasi milik BNN.
24
BAB IV
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan dan pelaporan merupakan salah satu tahapan yang sangat penting
dalam proses pelaksanaan kegiatan atau program, sebagai bahan informasi dalam
pengambilan keputusan. Pencatatan dan pelaporan yang baik dapat memberikan
gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan pada suatu institusi
dalam mencapai keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
Pencatatan dan pelaporan mencakup tentang pertanggungjawaban kegiatan
sejak dari tahap persiapan, pelaksanaan kegiatan, sampai dengan penyusunan
laporan baik berupa realisasi keuangan maupun fisik.
A. Jenis Laporan
Laporan
adalah
dokumen
yang
berisi
tentang
pertanggungjawaban
25
B. Jadwal Pelaporan
Dalam penyusunan laporan, jadwal pelaksanaan disesuaikan dengan jenis
laporan yang sudah ditentukan yaitu:
a. Laporan Bulanan
- Laporan bulanan dari Klinik Pratama BNN/BNNP/Kab/Kota dan Balai/Loka
milik BNN disampaikan kepada Deputi Rehabilitasi BNN c.q Direktur
PLRIP.
- Laporan bulanan BNN Kab/Kota ditembuskan ke Kepala BNN Provinsi di
masing-masing wilayah.
- Laporan bulanan disampaikan pada hari ke 5 di bulan berikutnya.
b. Laporan Hasil Akhir Kegiatan (out put)
- Waktu penyelesaian laporan ini adalah sesudah semua tahapan kegiatan
selesai dilaksanakan dan disampaikan kepada Deputi Rehabilitasi BNN c.q
Direktur PLRIP.
- Laporan akhir kegiatan dari klinik pratama BNN Kab/Kota ditembuskan
kepada Kepala BNN Provinsi masing-masing wilayah.
- Laporan Akhir Kegiatan disampaikan pada hari ke 20 bulan Desember
tahun kegiatan.
26
KLINIK PRATAMA
BNN
KLINIK PRATAMA
BNNP
BNNP
DEPUTI BIDANG
REHABILITASI BNN
C.Q : DIREKTUR PLRIP
KLINIK PRATAMA
BNN KAB/KOTA
KLINIK PRATAMA
BABES/LOKA BNN
Keterangan :
: Tembusan
27
DAFTAR PUSTAKA
(Lembaran
Jiwa Indonesia.
28
NAMA
: ..............................................................................................
NO. ID (KTP/SIM)
: ..............................................................................................
NAMA IBU
: ..............................................................................................
NAMA AYAH
: ..............................................................................................
: ..............................................................................................
JENIS KELAMIN
: ..............................................................................................
AGAMA
: ..............................................................................................
SUKU
: ..............................................................................................
STATUS MENIKAH
: ..............................................................................................
PEKERJAAN
: ..............................................................................................
ALAMAT RUMAH
: ..............................................................................................
GOLONGAN DARAH
: ..............................................................................................
NO. TELEPON/HP
: ..............................................................................................
DIKIRIM OLEH
: ..............................................................................................*
Pasien,
(.........................................................)
Nama
Alamat
Tempat/Tgl Lahir :
4. SLTA
2. SD
5. D3
3. SLTP
6. S1/S2/S3
2. Perempuan
3. Karyawan
4. Lain-lain : ..............................................
Status Marital : 1. Menikah
2. Belum Menikah
3. Duda
: .....................................................
Metode
: ....................................................
4. Janda
Agama
: 1. Islam
Dikirim Oleh :
2. Kristen
1. Voluntary
3. Khatolik
4. Hindu
5. Budha
Hubungan
Alamat
No. Telp/Hp :
Kasus Polisi : 1. Ya
2. Tidak
Pemeriksaan Fisik :
1. Tekanan Darah
: .........................................
2. Nadi
: .........................................
3. Pernafasan (RR)
: .........................................
4. Suhu (celcius)
: .........................................
5. Pemeriksaan Sistemik
Sistem
pencernaan
Sistem jantung
dan pembuluh
darah
Diagnosa Penyerta
Kode ICD :
Dokter
Perawat
Petugas Admin
Sistem
pernapasan
Sistem saraf
pusat
THT dan
kulit
Keterangan
FORMULIR ASESMEN
Tanggal Kedatangan
Nama
Telp/HP
:
1.
INFORMASI
DEMOGRAFIS
2.
STATUS MEDIS
Usia:
Jenis Kel:
Belum Menikah = 1
Status Perkawinan :
Menikah = 2
Duda / Janda = 3
Tamat SD =1
Tamat SLTP = 2
Pendidikan terakhir :
Tamat SLTA = 3
Tamat Akademi = 4
Tamat PT = 5
Riwayat rawat inap yang tidak terkait masalah narkotika
Jenis Penyakit
Dirawat tahun
Lamanya
1.
2.
2
Skala Penilaian
Pasien
3.
4.
STATUS PEKERJAAN
/ DUKUNGAN HIDUP
Tanggal asesmen
(.)
1.
2.
3.
Skala Penilaian
Pasien
4.
5.
6.
7.
Ya = 1
Tidak = 0
Ya = 1
Tidak = 0
Status Kesehatan
Apakah Pernah Di Tes
HIV
4.1
Ya = 1
Tidak = 0
Hepatitis B
4.2
Ya = 1
Tidak = 0
Hepatitis C
4.3
Ya = 1
Tidak = 0
Tidak bekerja = 1
Bekerja = 2
Status pekerjaan
Mahasiswa / pelajar = 8
Ibu rumah tangga = 9
Purna waktu = 1
Bila bekerja, pola pekerjaan :
Paruh waktu = 2
Tidak tentu = 99
Kode Pekerjaan :
(lihat petunjuk)
Ya = 1
Tidak = 0
FORMULIR ASESMEN
Jenis Cara Penggunaan
STATUS PENGGUNAAN
NARKOTIKA
Tanggal asesmen
(.)
Skala Penilaian
Pasien
Jenis Napza
D.1
D.2
D.3
D.4
D.5
D.6
D.7
D.8
D.9
D.10
D.11
D.12
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
STATUS LEGAL
Tanggal asesmen
(.)
Skala Penilaian
Pasien
5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
5. IV
Sepanjang
30 Hari terakhir Hidup (Thn)
Cara Pakai
Alkohol
Heroin
Metadon / Buprenorfin
Opiat lain / Analgesik
Barbiturat
Sedatif / Hipnotik
Kokain
Amfetamin
Kanabis
Halusinogen
Inhalan
Lebih dari 1 zat / hari (termasuk alkohol
Jenis zat utama yang disalahgunakan :
(masukkan jumlah total pengadilan, tidak hanya vonis hukuman. Jangan masukkan kejahatan anak-anak (sebelum usia 18)
kecuali kalau mereka dituntut sebagai orang dewasa).
FORMULIR ASESMEN
Riwayat keluarga / Sosial
Tanggal asesmen
(.)
Skala Penilaian
Pasien
1.
2.
3.
6
4.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Sepanjang
hidup
Ibu
Ayah
Adik / kakak
Pasangan
Anak - anak
Keluarga lain yang berarti (jelaskan .)
Teman akrab
Tetangga
Teman sekerja
(Ya = 1 Tidak = 0)
STATUS PSIKIATRIS
1.
Tanggal asesmen
7
(.)
Skala Penilaian Pasien
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
30 hari terakhir
Sepanjang
hidup
FORMULIR ASESMEN
PEMERIKSAAN FISIK
1.
2.
3.
4.
5.
Tekanan darah :
Nadi :
Pernapasan (RR) :
Suhu (celcius) :
Pemeriksaan Sistemik :
Sistem
pencernaan
Sistem
pernapasan
Hasil Urinalisis
6.
Benzodiazepin
Kanabis
Opiat
Amfetamin
Kokain
Barbiturat
Alkohol
Jenis Zat
Ya = 1
Ya = 1
Ya = 1
Ya = 1
Ya = 1
Ya = 1
Ya = 1
Tidak = 0
Tidak = 0
Tidak = 0
Tidak = 0
Tidak = 0
Tidak = 0
Tidak = 0
Keterangan
:
:
Alamat
Kesimpulan
1
DIAGNOSA
KERJA
RENCANA
TERAPI DAN
REHABILITASI
Medis
Pekerjaan/ Dukungan
Napza
Legal
Keluarga/ Sosial
Psikiatris
Klien Memenuhi Kriteria Diagnosis Napza
Diagnosis Lainnya
Resume Masalah
Rencana Tindak
Lanjut
MENGETAHUI
DOKTER
Tanda Tangan/
Nama Jelas
MENYETUJUI
PASIEN
Tanda Tangan/
Nama Jelas
Evaluasi Psikologis
Program Detoksifikasi
4
5
6
7
8
Intervensi Singkat
Terapi Rumatan .
Rehabilitasi Rawat Inap ....
Konseling ...............
Lain Lain ...............
PETUNJUK PENGISIAN
Klien Memenuhi Kriteria Diagnosis :
F 10
: Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alkohol
F 11
: Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan opioid
F 12
: Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan kanabis
F 13
: Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan Sedatif Hipnotik
Diagnosa
F 14
: Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan Kokain
Kerja
F 15
: Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan stimulansia lainnya
F 16
: Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan halusinogenetik
F 17
: Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan tembakau
Gangguan mental dan perilaku akibat zat pelarut yang mudah menguap, atau zat multipel
F 18, F 19 :
dan zat psiko aktif lainnya.
0
1
Skala
2
Penilaian
3
4
=
=
=
=
=
0-1
2-3
4-5
6-7
8-9
:
:
:
:
:
Kode
Pekerjaan
Juru Tulis - Melaksanakan tugas sekretariat, prosedur surat menyurat dan pekerjaan juru
tulis lainnya yang berorientasi pada pelanggan.
Jasa Servis dan penjualan - Termasuk jasa travel, katering, penjaga toko, merawat rumah,
dan menjaga ketertiban.
Pekerja terlatih di bidang pertanian dan perikanan - Termasuk petani, pembiak atau
pemburu binatang, penangkapan atau pembudidaya ikan, dll.
Keterampilan dan perdagangan - Tugas utama termasuk membangun gedung dan
bangunan lain, membuat aneka produk, termasuk kerajinan tangan.
Operator alat/pabrik dan mesin - Tugas utama termasuk mengemudi kendaraan,
mengoperasikan mesin, dan merakit produk.
Pekerja kasar - Termasuk pekerjaan sederhana dan rutin, seperti penjaja barang di jalan,
penyambut tamu, pekerja kebersihan dan buruh.
Angkatan bersenjata - Termasuk angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara, dll. Tidak
termasuk polisi non-militer, petugas pabean-pajak, tenaga cadangan militer inaktif.
CATATAN
KONSELING
(
(
ORIENTASI
) Sekarang ini (tahun),(musim),(bulan),(tanggal),(hari) apa?
) Kita dimana ? (negara),(propinsi),(kota),(rumah sakit),(lantai/kamar)
(N 5)
(N 5)
REGISTRASI
) Sebutkan 3 buah nama benda; setiap 1 detik pasien diminta mnegulangi
Ketiga nama benda tadi. Nilai 1 untuk setiap benda yang benar.
Ulangi lagi sampai Pasien dapat menyebutkan dengan benar dan catat
Jumlah pengulangan .
(N 3)
ATENSI DAN KALKULASI
) Kurangi 100 dengan 7 nilai 1 untuk setiap jawaban yang benar.
Hentikan setelah 5 jawaban atau eja terbalik kata WAHYU
( Nilai 1 diberipada huruf yang benar, sebelum kesalahan ; UYAHW
(n.2)
(N 5)
MENGENAL KEMBALI
) Pasien disuruh menyebut kembali 3 nama benda diatas
(
(
)
)
(
(
)
)
(N 3)
BAHASA
Pasien diminta menyebutkan nama benda yang ditunjukkan
(contoh ; buku, pensil , spidol)
(N 2)
Pasien diminta mengulangi kata-kata namun,tanpa,bila
(N 1)
Pasien diminta melakukan perintah : Ambil kertas itu dengan tangan
anda dan lipatlah menjadi dua dan letakkan di lantai
(N 3)
Pasien diminta membaca dan melakukan perintah kalimat :
Pejamkan Mata Anda
(N 1)
Pasien diminta menulis spontan
(N 1)
Psien diminta menggambar bentuk dibawah ini
(N 1)
________________________________________________________________________
JUMLAH NILAI : 30
1|Page
A.EPISODE DEPRESIF
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
STOP
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
EPISODE DEPRESI
TIDAK YA
TIDAK
F
3
3
TIDAK
YA
YA
GANGGUAN
DEPRESI
BERULANG
B. DISTIMIA
Jika pasien saat ini memenuhi criteria untuk Gangguan Depresif Berulang, jangan
menanyakan seksi ini, kecuali anda mempunyai alas an yang khusus.
TIDAK
B2 Apakah periode ini diselingi oleh perasaan baikbaik saja (tidak depresi) selama 2 bulan atau lebih ?
TIDAK YA
YA
TIDAK
TIDAK
YA
YA
TIDAK
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
YA
YA
TIDAK
TIDAK
YA
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
DISTIMIA
C. EPISODE MANIK
C1. Pernahkah anda mengalami periode waktu saat
anda merasa diri anda sangat bersemangat atau
penuh bertenaga atau sangat bangga dengan diri
sendiri sehingga anda mengalami anda dirawat di
rumah sakit untuk kesulitan, atau orang lain
berpendapat bahwa bukan diri anda yang
biasanya ?
C2. Pernahkah anda mengalami suatu periode waktu
saat anda merasa sangat mudah tersinggung
sehingga anda berteriak kepada orang atau
memulai suatu perkelahian atau pertengkaran ?
JIKA C1 DAN C2 DIBERI KODE TIDAK
C3. Apakah salah satu periode ini berlangsung
sekurang-kurangnya satu minggu atau pernahkah
masalah ini ?
C4. Apakah anda mengalami masalah ini selama bulan
lalu ?
C5. Saat anda merasa sangat bersemangat/mudah
tersinggung :
JIKA SAAT INI MANIK : EKSPLORASI EPISODE
SAAT INI
JIKA TIDAK : EKSPLORASI YANG PALING
PARAH
a. Apakah anda terdorong untuk melakukan aktivitas
fisik sehingga anda tidak bisa duduk diam ?
b. Apakah anda berbicara tanpa henti atau sedemikian
cepatnya ?
c. Apakah pikiran anda mengalir sedemikian cepatnya
sehingga anda kesulitan mengikutinya ?
d. Apakah anda menjadi sedemikian aktif
sehingga
teman atau keluarga anda khawatir tentang anda ?
e.Apakah kebutuhan tidur anda kurang daripada
biasanya ?
f. Apakah anda merasa mamapu melakukan hal yang
tidak mampu, atau bahwa anda seorang yang
penting?
g.Apakah anda mudah beralih perhatian sehingga
gangguang yang ringan saja menyebabkan anda
menyimpang ?
h.Apakah anda sangat ingin terlibat di dalam kegiatan
yang menyenangkan sehingga mengabaikan risiko
atau kesulitan (misalnya : berfoya foya , ngebut,
dll)
i. Apakah minat seksual anda sedemikan
tinggi
sehingga anda melakukan aktivitas seksual yang
tidak lazim?
JIKA KURANG DARI ITEM DARI C5 DIBERI
KODE YA ( ATAU KURANG DARI 4 JIKA C1
= TIDAK)
C6. Apakah masalah ini mengganggu pekerjaan atau
aktivitas social anda, atau pernahkah anda dirawat
inap di rumah sakit karena masalah ini ?
APAKAH C6 DIBERI KODE YA ?
TENTUKAN APAKAH EPISODE TERSEBUT F
TERJADI SAAT INI ATAU MASA LALU (C4)
3
0
TIDAK
YA
TIDAK
YA
STOP
TIDAK YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
STOP
TIDAK
YA
TIDAK
YA
EPISODE MANIK
SAAT INI
DULU
D. AGORAFOBIA
D1. Apakah anda merasa tidak nyaman di tempat atau
situasi yang akan sulit atau memalukan jika
meloloskan diri, atau pertolongan mungkin tidak
akan diperoleh, seperti :
a. Berada dalam kerumunan atau antrian
b. Berada di tempat umum
c. Berada seorang diri jauh dari rumah
d. Bepergian dengan bus, kereta api atau mobil,
e. Atau dalam situasi lain (lift, .)
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
YA
YA
YA
YA
STOP
TIDAK YA
TIDAK YA
TIDAK YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
YA
YA
YA
STOP
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
YA
YA
YA
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
YA
YA
TIDAK
YA
AGORAFOBIA
E. GANGGUAN PANIK
E1. Apakah anda sering mendapat serangan mendadak
merasa cemas, takut, tidak tenang atau tidak
nyaman dalam suatu situasi yang orang lain tidak
merasakan demikian ?
TIDAK YA
TIDAK YA
TIDAK YA
TIDAK
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
YA
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
YA
YA
YA
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
YA
YA
TIDAK
GANGGUAN PANIK
TIDAK
F
4
0
.
0
1
YA
TIDAK
YA
YA
AGORAFOBIA
dengan GANGGUAN
PANIK
F. SOSIALFOBIA
F1. Apakah anda takut atau malu menjadi focus/pusat
perhatian atau takut dipermalukan pada situasi
social ? Hal ini mencakup hal seperti berbicara
didepan umum, menggunakan WC umum, menulis
sambil diawasi orang. Atau apakah anda
menghindar untuk berada dalam situasi social
demikian ?
TIDAK YA
TIDAK YA
TIDAK YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
YA
YA
STOP
TIDAK
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
YA
YA
STOP
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
YA
YA
YA
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
YA
YA
F
APAKAH 2 ATAU LEBIH ITEM DARI F5 DIBERI 4
KODE YA ?
0
.
1
TIDAK
YA
SOSIALFOBIA
TIDAK YA
TIDAK YA
STOP
TIDAK YA
TIDAK YA
TIDAK YA
TIDAK YA
F
4
2
TIDAK
YA
GANGGUAN OBSESIF
KOMPULTIF
TIDAK YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
YA
YA
YA
STOP
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
YA
YA
YA
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
YA
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
YA
YA
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
YA
YA
YA
TIDAK
YA
GANGGUAN
ANXIETAS
MENYELURUH
TIDAK YA
TIDAK YA
TIDAK YA
TIDAK YA
13.
TIDAK
TIDAK
YA
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
YA
YA
TIDAK
YA
GANGGUAN
STRES PASCA
TRAUMA
J. BULIMIA NERVOSA
J1. Apakah anda seringkali makan banyak sekali
dalam suatu periode waktu yang singkat ?
J2. Selama 3 bulan terakhir, apakah anda makan
banyak sekali dalam suatu periode waktu yang
singkat sebanyak 2 kali seminggu ?
TIDAK YA
TIDAK YA
TIDAK YA
TIDAK YA
F
5
0
.
2
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
YA
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
BULIMIA
NERVOSA
K. ANOREXIA NERVOSA
Jangan mengeksplorasi seksi ini jika J2 (makan berlebihan akhir-akhir ini (dikode YA
K1. a. Berapa tinggi badan anda ?
CM
b. Berapa berat badan anda sekarang ?
KG
TIDAK YA
TIDAK YA
APAKAH K 5 DIKODE YA ?
TIDAK YA
TIDAK YA
F
5
0
.
0
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
ANOREXIS
NERVOSA
TIDAK YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
KETERGANTUN
GAN ALKOHOL
STOP
TIDAK
YA
TIDAK YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
PENGGUNAAN
MERUGIKAN
Dari ALKOHOL
OBAT
TIDAK YA
YANG
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
KETERGANTUN
GAN OBAT/ZAT
SEBUTKAN ZAT/OBAT :
JIKA
PASIEN
MENUNJUKAN
SUATU
KETERGANTUNGAN
M3. Dalam 12 bulan terakhir :
a. Sebagai akibat penggunaan zat/obat, apakah
anda mengalami gangguan fisik, misalnya suatu
kelebihan dosis yang tidak disengaja, batuk yang
menetap, suatu serangan kejang, suatu injeksi,
hepatitis, atau cedera ?
b. Sejak anda menggunakan zat/obat, apakah anda
mengalami masalah psikologi, seperti tidak
berminat terhadap kebanyakan hal, merasa sedih,
menjadi curiga atau tidak percaya kepada orang
lain, atau ada pikiran-pikiran aneh ?
YA
TIDAK
YA
TIDAK YA
TIDAK YA
TIDAK
YA
PENGGUNAAN
KETERGANTUN
GAN dari
OBAT/ZAT
N. GANGGUAN PSIKOTIK
Mintalah satu contoh dari setiap pertanyaan yang dijawab positif. Beri kode YA hanya
Jika contoh jelas menunjukan suatu distorsi dari pikiran atau dari persepsi.
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
STOP
TIDAK YA
TIDAK YA
F
2
(x)
TIDAK
TIDAKYA YA
EPISODE
PSIKOTIK
TUNGGAL
SAAT INI DULU
TIDAK
YA
EPISODE
PSIKOTIK
BERULANG
SAAT INI DULU
ADIKSI OPIOID.
INTOKSIKASI OPIOID
1. Gangguan/Diagnosis : Intoksikasi Opioid
2. Kriteria Diagnostik :
A. Baru saja menggunakan opioida
B. Terdapat perilaku maladaptif atau perubahan psikologik yang secara klinis
bermakna (misalnya euforia yang diikuti dengan apati, disforia, agitasi atau
retardasi motorik, hendaya daya nilai atau hendaya fungsi sosial atau
hendaya pekerjaan) yang berkembang selama atau segera setelah
penggunaan opioida.
C. Kontriksi pupil (atau dilatasi pupil akibat anoksia dari overdosis berat) dan
satu (atau lebih) gejala-gejala di bawah ini berkembang selama atau
segera setelah penggunaan opioida:
Mengantuk/drowsiness
Bicara cadel
Hendaya dalam perhatian atau daya ingat
D. Tidak disebabkan oleh gangguan fisik atau mental lainnya.
Intoksikasi akut dapat terjadi dengan atau tanpa komplikasi medis lainnya.
Komplikasi medis yang terjadi dapat berupa :
Trauma atau cedera tubuh lainnya
Hematemesis
Aspirasi muntah
Konvulsi
Delirium
Koma
3. Diagnosis Banding: Intoksikasi zat psikoaktif lain atau campuran
4. Pemeriksaan Penunjang:
Darah lengkap
Urinalisis
EEG
CT scan otak
Test HIV/AIDS bila ada faktor risiko didahului dengan konseling dan
disampaikan hasil dalam konseling pasca tes
5. Konsultasi:
Common Cold
Gastro Enteritis
4. Pemeriksaan Penunjang :
Test HIV/AIDS bila ada faktor risiko didahului dengan konseling dan
disampaikan hasil dalam konseling pasca tes
5. Konsultasi :
7. Terapi :
ADIKSI KOKAIN
INTOKSIKASI KOKAIN
1. Gangguan/Diagnosis : Intoksikasi Kokain
2. Kriteria Diagnostik :
A. Baru saja menggunakan kokain
B. Tingkah laku maladaptif yang bermakna secara klinis atau perubahan
psikologis (misalnya: euforia atau afek mendatar, perubahan dalam hidup
sosial,
hypervigilance/kewaspadaan
yang
meningkat,
interpersonal
5. Konsultasi:
Sedative-Hipnotika/Anti Ansietas
Antipsikotik
Gangguan Kecemasan
Gangguan Depresi
4. Pemeriksaan Penunjang :
Darah lengkap
Urin rutin
Evaluasi psikologik
EEG
5. Konsultasi:
ADIKSI KANABIS
INTOKSIKASI KANABIS
1. Nama Penyakit/Diagnosis : Intoksikasi Kanabis
2. Kriteria diagnosis :
A. Baru menggunakan kanabis
B. Timbul perilaku maladaptif dan perubahan psikologis yang bermakna
secara klinis (misalnya: gangguan koordinasi motorik, euforia, ansietas,
merasa waktu berjalan lambat, hendaya daya nilai, penarikan diri) yang
berkembang selama atau segera setelah penggunaan kanabis.
C. Dua (atau lebih) dari gejala-gejala di bawah ini yang berkembang dalam 2
jam penggunaan Kanabis :
Konjuntiva kemerahan
Mulut kering
Takikardi
Darah lengkap
Urin rutin
Rontgen Thoraks
EEG
5. Konsultasi:
8. Penyulit :
Kanker Paru
Infertilitas
Impotensi
Dementia
Delirium
9. Informed Consent: Mematuhi peraturan Rumah Sakit bila dirawat Sesuai tindakan
yang akan dilakukan
10. Masa Pemulihan: Minimal 2 minggu
11. Out put: Sehat secara fisik, urinalisis negatif
12. Autopsi: Bila ada kematian tidak wajar
kewaspadaan
yang
berlebihan,
sensitif
dalam
hubungan
interpersonal, hendaya daya nilai atau hendaya dalam fungsi pekerjaan dan
sosial, cemas, tegang atau marah, perilaku stereotipik) yang berkembang
selama atau segera setelah menggunakan Amfetamin atu zat yang
menyerupai.
C. Dua/lebih dari gejala di bawah ini yang berkembang segera atau selama
menggunakan amfetamin atau zat yang menyerupai :
1. Takikardi atau bradikardi
2. Dilatasi pupil
3. Peningkatan atau penurunan tekanan darah
4. Banyak keringat atau kedinginan
5. Mual atau muntah
6. Penurunan berat badan
7. Agitasi atau retardasi motorik
8. Kelelahan otot, depresi sistem pernafasan, nyeri dada dan
aritmia jantung
9. Kebingungan dan kejang-kejang, diskinesia, distonia atau koma
D. Gejala-gejala diatas tidak disebabkan oleh gangguan fisik atau mental
lainnya
3. Diagnosis Banding :
Intoksikasi kokain
Intoksikasi PCP
Intoksikasi Halusinogen
4. Pemeriksaan Penunjang:
Evaluasi psikolog
Beta
receptors
blocker
dapat
mengurangi
beberapa
gejala
8. Penyulit:
Aritmia cordis
Penggunaan Poly drugs
Koma
9. Informed Consent: mematuhi peraturan rumah sakit
10. Lama Perawatan: minimal 1 minggu
Intoksikasi Amfetamin
4. Pemeriksaan Penunjang:
Urinalisis
Evaluasi psikologik
5. Konsultasi:
6. Perawatan:
7. Terapi:
8. Penyulit:
ADIKSI SEDATIF-HIPNOTIK
INTOKSIKASI SEDATIF-HIPNOTIK
1. Gangguan/Diagnosis: Intoksikasi sedatif-hipnotik/Ansiolitik
2. Kriteria Diagnostik:
A. Baru saja menggunakan sedatif-hipnotik/Ansiolitik
B. Timbul perilaku maladaptif dan perubahan psikologis yan bermakna
secara klinis (misalnya perilaku seksual atau agresivitas yang tidak
sesuai, mood yang labil, hendaya daya nilai, hendaya sosial dan
pekerjaan) yang berkembang selama atau segera setelah penggunaan
sedatif-hipnotik/Ansiolitik
C. Satu (atau lebih) terjadi gejala-gejala berikut ini yang berkembang selama
atau segera setelah penggunaan Sedatif-Hipnotik/Ansiolitik:
1. Bicara cadel
2. Inkoordinasi
3. Jalan sempoyongan
4. Nistagmus
5. Gangguan perhatian atau daya ingat
6. Stupor atau koma
7. Gangguan emosi
8. Perilaku kasar dan tidak dapat diprediksi
D. Gejala-gejala tersebut tidak disebabkan oleh gangguan fisik atau
mental
Lainnya
3. Diagnosis Banding:
Intoksikasi Alkohol
Progresif Dementia
Multiple Sclerosis
Hematoma Subdural
4. Pemeriksaan Penunjang:
Urinalisis
EEG
EKG
5. Konsultasi:
Untuk tingkat serum sedatif-hipnotik yang tingginya ekstrim dan gejalagejala sangat berat, pikirkan untuk haemoperfusion dengan Charcoal
resin Cara ini juga berguna bila ada intoksikasi berat dari barbiturat.
Bila pasien ada usaha bunuh diri, maka harus ditempatkan di tempat
khusus dengan pengawasan yang ketat
8. Penyulit:
Trauma kepala
Hepatitis
AIDS
mental
lainnya.
3. Diagnosis Banding:
Putus alkohol
Intoksikasi kokain
Intoksikasi amfetamin
Hipertiroid
Gangguan ansietas
4. Pemeriksaan Penunjang:
Urinalisis
Darah Lengkap
Elektrolit
5. Konsultasi:
Ka
- 500 mg Chloralhydrate
- 400-600 mg Medical
- 250-300 mg Methaqualone
- 100 mg Chlordiazepoxide
- 50 mg Chlorazepate ( Tranxene)
- 5 mg Diazepam
- 60 mg Flurazepam (Dalmadorm)
8. Penyulit:
Hepatitis
AIDS
ADIKSI HALUSINOGEN
INTOKSIKASI HALUSINOGEN
1. Gangguan/Diagnosis: Intoksikasi Halusinogen
2. Kriteria Diagnosis:
A. Baru saja menggunakan halusinogen (Misalnya ; LSD, Psilocybin, Mescalin)
B. Terjadinya perubahan perilaku dan psikologis yang bermakna secara klinis
(misalnya ; depresi atau ansietas, ideas of reference, ketakutan kehilangan
pikiran, ide paranoid, hendaya daya nilai, hendaya fungsi sosial atau
pekerjaan) yang berkembang selama atau segera setelah penggunaan
Halusinogen
C. Perubahan persepsi dalam keadaan kesadaran dan kewaspadaan penuh
(misalnya;
subjective
intensification
of
perceptions,
depersonalisasi,
Intoksikasi amfetamin
Intoksikasi PCP
Intoksikasi antikolinergik
Gangguan Skizophreniform
Delirium
Demensia
4. Pemeriksaan Penunjang:
Urinalisis
EKG
Darah
EEG
5. Konsultasi:
Intervensi Farmakologik :
Delirium
Waham
Gangguan mood
KETERANGAN TAMBAHAN :
Sampai saat ini belum ada yang menyatakan bahwa LSD tipe halusinogen
menghasilkan ketergantungan atau gejala-gejala pututs zat.
ADIKSI PCP
INTOKSIKASI PCP
1. Gangguan/Diagnosis: Phenyclidine (PCP)
2. Kriteria Diagnosis:
A. Baru saja menggunakan Phenyciclidine atau zat yang menyerupainya
B. Terdapat perubahan perilaku yang maladaptif yang bermakna secara klinis
(misalnya suka berkelahi, suka menyerang, perilaku yang tidak dapat
diramalkan, agitasi psikomotor, hendaya daya nilai atau hendaya fungsi
sosial atau pekerjaan) yang berkembang selama atau segera setelah
penggunaan Phenyciclidine.
C. Dalam satu jam (kurang bila pemakaian secara dihisap, dihirup atau lewat
intravena), timbul dua (atau lebih) gejala-gejala dibawah ini.
1. Nistagmus vertikal atau horizontal
2. Hipertensi atau takikardi
3. Perasaan tebal atau berkurangnya perasaan nyeri
4. Ataksia
5. Disartria
6. Kekakuan otot
7. Kejang atau koma
8. Hiperaktivitas
9. Suhu meningkat
10. Halusinasi
11. Emosi labil, pusing, lemas, mengantuk
D. Gejala-gejala tersebut tidak disebabkan oleh gangguan fisik atau mental
lainnya
3. Diagnosis Banding:
Intoksikasi Amfetamin
Intoksikasi Halusinogen
4. Pemeriksaan Penunjang:
Urinalisis
Creatine Phosphokinase (CPK)
KETERANGAN TAMBAHAN :
PCP tidak membuat ketergantungan fisik atau gejala putus zat (fisik) ; tetapi lebih
besar menghasilkan ketergantungan psikologis daripada LSD.
ADIKSI INHALANSIA
INTOKSIKASI INHALASIA
1. Gangguan/Diagnosis: Intoksikasi Inhalansia
2. Kriteria diagnosis:
A. Penggunaan lama atau singkat, dosis tinggi jenis Inhalansia (kecuali gas
anaestesi dan short acting vasodilator)
B. Terdapat perubahan perilaku dan psikologis yang bermakna secara klinis
(misalnya ; suka berkelahi, suka menyerang, apatis,hendaya daya nilai,
hendaya fungsi sosial atau pekerjaan) yang berkembang selama atau
segera setelah penggunaan Inhalansia.
C. Dua (atau lebih) gejala-gejala berikut ini terjadi selama atau segera setelah
penggunaan Inhalansia:
1. Dizziness
2. Nistagmus
3. Inkoordinasi
4. Bicara cadel
5. Jalan sempoyongan
6. Letargi
7. Refleks-refleks menurun
8. Retardasi psikomotor
9. Tremor
10. Kelemahan otot yang meyeluruh
11. Blurred vision atau diplopia
12. Stupor atau koma
13. Euforia
D. Gejala-gejala tersebut tidak disebabkan oleh gangguan fisik atau mental
lainnya.
3. Diagnosis banding:
Intoksikasi Alkohol
Intoksikasi sedatif hipnotik/Ansiolitik
4. Pemeriksaan Penunjang :
Urinalisis
Tes Fungsi hati dan ginjaL
5. Konsultasi:
Dokter spesialis penyakit dalam
Dokter spesialis neurologi syaraf
Dokter spesialis kedokteran jiwa
6. Perawatan Rumah Sakit: diperlukan
7. Terapi:
Pertahankan Oksigenasi
Tidak ada antidot yang spesifik
Simptomatik
Pasien dengan gangguan neurologik bermakna, misalnya neuropati atau
persistent ataxia, harus mendapatkan evaluasi formal dan observasi ketat.
8. Penyulit:
Anemia Haemolitik
Dermatitis
Sinusitis
Pneumonitis
Kekebalan tubuh menurun
Kerusakan ginjal, hepar, otot dan organ lain
9. Informed consent: Harus mematuhi peraturan Rumah Sakit
10.
11.
12.
13.
KETERANGAN TAMBAHAN :
Dalam DSM IV tidak dikatakan adanya gejala putus Inhalansia tetapi tertulis bahwa
kemungkinan dapat terjadi ketergantungan Inhalansia, misalnya pada narapidana,
pegawai industri, dan lain-lain.
ADIKSI SEDATIF-HIPNOTIK
Jenis sedatif hipnotik yang paling banyak disalahgunakan adalah golongan
Benzodiazepin sering disebut sebagai pil koplo. Benzodiazepin yang sering
disalahgunakan adalah lexotan (lexo), Alprazolam, BK, rohypnol (rohip), dumolit
(dum), mogadon (MG) dan lain-lain. Semua benzodiazepin bersifat sedatif, ansiolitik
dan anti konvulsan.
INTOKSIKASI SEDATIF-HIPNOTIK
1.
2.
Kriteria Diagnostik:
a. Baru saja menggunakan sedatif-hipnotik/Ansiolitik
b. Timbul perilaku maladaptif dan perubahan psikologis yan bermakna
secara klinis (misalnya perilaku seksual atau agresivitas yang tidak
sesuai, mood yang labil, hendaya daya nilai, hendaya sosial dan
pekerjaan) yang berkembang selama atau segera setelah penggunaan
sedatif-hipnotik/Ansiolitik
c. Satu (atau lebih) terjadi gejala-gejala berikut ini yang berkembang selama
atau segera setelah penggunaan Sedatif-Hipnotik/Ansiolitik:
9. Bicara cadel
10. Inkoordinasi
11. Jalan sempoyongan
12. Nistagmus
13. Gangguan perhatian atau daya ingat
14. Stupor atau koma
15. Gangguan emosi
16. Perilaku kasar dan tidak dapat diprediksi
d. Gejala-gejala tersebut tidak disebabkan oleh gangguan fisik atau
mental
Lainnya
3.
Diagnosis Banding:
Intoksikasi Alkohol
Progresif Dementia
Multiple Sclerosis
4.
5.
Hematoma Subdural
Pemeriksaan Penunjang:
Urinalisis
EEG
EKG
Konsultasi:
6.
7.
Untuk tingkat serum sedatif-hipnotik yang tingginya ekstrim dan gejalagejala sangat berat, pikirkan untuk haemoperfusion dengan Charcoal
resin Cara ini juga berguna bila ada intoksikasi berat dari barbiturat.
Bila pasien ada usaha bunuh diri, maka harus ditempatkan di tempat
khusus dengan pengawasan yang ketat
8.
Penyulit:
Trauma kepala
Hepatitis
AIDS
9.
10.
11.
12.
13.
2.
Kriteria diagnosis:
a. Penghentian (atau pengurangan) penggunaan Hipnotik-Sedatif/Ansiolitik
yang telah berlangsung lama
b. Dua (atau lebih) gejala-gejala berikut ini berkembang dalam beberapa jam
atau beberapa hari setelah kriteria A :
i. Hiperaktifitas autonom (misalnya berkeringat atau nadi lebih dari 100
x/menit)
mental
lainnya.
3.
Diagnosis Banding:
Putus alkohol
Intoksikasi kokain
Intoksikasi amfetamin
Hipertiroid
Gangguan ansietas
4.
Pemeriksaan Penunjang:
Urinalisis
Darah Lengkap
Elektrolit
5.
Konsultasi:
6.
7.
Terapi :
Abrupt withdrawal ( pelepasan mendadak ) dapat berakibat fatal sehingga
hal itu tidak dianjurkan.
Gradual withdrawal (pelepasan bertahap) dianggap lebih rasional, dimulai
dengan memastikan dosis yang masih dapat ditoleransi, dilanjutkan
dengan pemberian suatu sedatif Benzodiazepine yang Long Acting atau
Barbiturat (Pentotal, Luminal) dalam jumlah cukup banyak sampai terjadi
gejala-gejala intoksikasi ringan, atau sampai kondisi pasien tenang. Ini
Ka
- 500 mg Chloralhydrate
- 250-300 mg Methaqualone
- 100 mg Chlordiazepoxide
- 50 mg Chlorazepate ( Tranxene)
- 5 mg Diazepam
- 60 mg Flurazepam (Dalmadorm)
8.
Penyulit:
Hepatitis
AIDS
9.
10.
11.
12.
13.
ADIKSI INHALANSIA
Inhalan merupakan zat kimiawi yang
Inhalan terkandung dalam barang yang lazim digunakan dalam rumah tangga
sehari-hari seperti lem, hair sprays, cat, gas pemantik, bisa digunakan oleh anakanak agar cepat high. Kebanyakan anak-anak tidak mengetahui risiko menghirup
gas yang mudah menguap ini. Meski hanya dihirup dalam satu waktu pendek ,
penggunaan inhalan dapat mengganggu irama jantung dan menurunkan kadar
oksigen, yang keduanya dapat menyebabkan kematian. Penggunaan regular akan
mengakibatkan gangguan pada otak, jantung, ginjal dan hepar.
1. Inhalan digolongkan atas 4 kategori:
a. Volatile Solvents
1). Zat kimia mudah menguap dalam barang industri dan rumah tangga
atau produk mengandung solven, masuk dalam golongan ini minyak
cat (thinners ), larutan pembersih cat kuku, degreasers, cairan untuk
dry-cleaning, gas , lem
2). Solven dalam peralatan kantor dan seni, masuk didalamnya cairan
untuk koreksi tulisan yang salah, cairan penanda dan pembersih alat
elektronik
a. Aerosol
Aerosol rumah tangga dan cairan penyemprot lainnya seperti semprotan
tata rambut, deodoran, pelapis barang rumah tangga, pembersih komputer,
dan penyemprot minyak sayur
b. Gas
1). Gas, termasuk gas pemantik api, propane tanks, whipping cream
aerosols dan gas yang dipergunakan mesin pendingin
2). Gas medik anestesi seperti ether, chloroform, halothane, dan nitrous
oxide ("gas ketawa ")
c. Nitrit
Nitrit organik yang mudah menguap termasuk cyclohexyl, butyl, dan amyl
nitrites, biasa disebut "poppers." Amyl nitrite digunakan dalam prosedur-
prosedur pemeriksaan medik. Nitrit volatil biasanya dijual dalam botol gelas
berwarna coklat gelap dan diberi label "video head cleaner," "room
odorizer," "leather cleaner," atau "liquid aroma."
2. Efek bagi Kesehatan
a. Jika terhirup dalam konsentrasi yang cukup, inhalan akan membuat
intoksikasi dalam waktu beberapa menit saja dan tidak lama. Menghirup
dengan sengaja untuk beberapa jam, menyebabkan perasaan terstimulasi,
jika digunakan dalam jangka panjang akan membuat penggunanya
kehilangan
kesadaran.
Pengguna
solven
kronis
akan
mengalami
a. Dizziness
b. Nistagmus
c. Inkoordinasi
d. Bicara cadel
e. Jalan sempoyongan
f. Letargi
g. Refleks-refleks menurun
h. Retardasi psikomotor
i.
Tremor
j.
m. Euforia
D. Gejala-gejala tersebut tidak disebabkan oleh gangguan fisik atau mental
lainnya.
3. Diagnosis banding:
Intoksikasi Alkohol
Intoksikasi sedatif hipnotik/Ansiolitik
4. Pemeriksaan Penunjang :
Urinalisis
Tes Fungsi hati dan ginjaL
5. Konsultasi:
Dokter spesialis penyakit dalam
Dokter spesialis neurologi syaraf
Dokter spesialis kedokteran jiwa
6. Perawatan Rumah Sakit: diperlukan
7. Terapi:
Pertahankan Oksigenasi
Tidak ada antidot yang spesifik
Simptomatik
Pasien dengan gangguan neurologik bermakna, misalnya neuropati atau
persistent ataxia, harus mendapatkan evaluasi formal dan observasi ketat.
8. Penyulit:
Anemia Haemolitik
Dermatitis
Sinusitis
Pneumonitis
Kekebalan tubuh menurun
Kerusakan ginjal, hepar, otot dan organ lain
9. Informed consent: Harus mematuhi peraturan Rumah Sakit
10.
11.
12.
13.
KETERANGAN TAMBAHAN :
Dalam DSM IV tidak dikatakan adanya gejala putus Inhalansia tetapi tertulis bahwa
kemungkinan dapat terjadi ketergantungan Inhalansia, misalnya pada narapidana,
pegawai industri, dan lain-lain.
NO
Jam :
GEJALA
TIDAK SAMA
CUKUP
SEDIKIT SEDANG
SEKALI
BERAT
SANGAT
3 Saya berkeringat
6 Saya merinding
7 Saya gemetar
Jam :
NO
UKURAN
TANDA
1 Menguap
0 = tidak menguap
1 = menguap 1
2 Rinorea
0 = < 3 tarikan
1 = tarikan
0 = tidak ada
1 = ada
4 Berkeringat
0 = tidak ada
1 = ada
5 Lakrimasi
0 = tidak ada
1 = ada
6 Tremor (tangan)
0 = tidak ada
1 = ada
7 Midriasis
0 = tidak ada
1 = 3 mm
0 = tidak ada
0 = tidak ada
10 Muntah
0 = tidak ada
1 = ada
11 Otot Kedutan
0 = tidak ada
1 = ada
12 Kram Perut
0 = tidak ada
1 = memegang perut
13 Cemas
0 = tidak ada
1 = ringan - berat
SKOR TOTAL
SKOR
Nama
: ....................................................................................*
: ....................................................................................*
Jenis Kelamin
: ....................................................................................*
Alamat
: ....................................................................................*
Riwayat Penyakit
: ....................................................................................*
Riwayat Alergi
: ....................................................................................*
Jam : ........................
Jakarta/Kota.................................
(.........................................................)
(........................................................)
: ....................................................................................*
: ....................................................................................*
Umur
: ....................................................................................*
Jenis Kelamin
: ....................................................................................*
Alamat
: ....................................................................................*
: ....................................................................................*
Umur
: ....................................................................................*
Jenis Kelamin
: ....................................................................................*
: ....................................................................................*
Jakarta/Kota.................., .........................
(.........................................................)
(........................................................)
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Alamat
Hari/Tanggal
Catatan
Terapi
Petugas
SURAT RUJUKAN
Kepada
Yth. Ka.Puskesmas/RS/
Balai/Loka Rehabilitasi...........................
di
Tempat
Dengan hormat,
Bersama ini kami rujuk klien dengan data sebagai berikut :
Nama
: ...................................................................................................
Umur
: ...................................................................................................
: ...................................................................................................
Alamat
: ...................................................................................................
Pekerjaan
: ...................................................................................................
Kami mohon klien ini bisa mendapatkan perawatan lebih lanjut di fasilitas yang
Saudara pimpin. Demikian agar menjadi maklum, terima kasih atas kerjasamanya.
Jakarta,......................................................
Dokter Pengirim,
(...................................................)
Bulan : .....................
Tahun : ......................
Jumlah Klien
N
o
Lama
Jumlah Rujukan
Baru
Asesm
en
Pem
eriks
aan
Fisik
Urin
Zat
F
10
F
11
F
12
F
13
F
14
F
15
F
16
F
17
F
18/
F
19
Lain
-lain
Terapi
Medis
Detoksifikasi
Konsel
ing
HIV/
IMS
Komor
dibitas
Psikiat
rik
Kons
eling
Adiksi
MI
CBT
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Penc
egahan
Keka
mbuha
n
24
Ba
lai
Pan
t i
RSUD
/RSJ
Lain
-lain
25
26
27
28
Tanggal
N
o
Nama
No.
Rekam
Medis
Alamat
Umur
Jenis
Kelamin
L/P
Pendidikan
Pekerjaan
Status
Riwayat
Rehab*
Asal
Rujukan*
Diagnosa
Pemeriksaan
Urin Zat
Terapi
Rujukan
Keterangan
10
11
12
13
14
15
16
17
No
Nama
No.
Rekam
Medis
Alamat
Umur
Jenis
Kelamin
L/P
Diagnosa
Pemeriksaan
Urin Zat
Terapi
Rujukan
Keterangan
10
11
12
Tahun : ......................
Diagnosa dan Jumlah Bentuk Layanan
Jumlah Rujukan
N
o
Jumlah
Klien
Asesmen
Pemer
iksaan
Fisik
Urin
Zat
F
10
F
11
F
12
F
13
F
14
F
15
F
16
F
17
F
18/
F
19
Lain
-lain
Terapi
Medis
Detoksifikasi
Konsel
ing
HIV/
IMS
Komor
dibitas
Psikiat
rik
Kons
eling
Adiksi
MI
CBT
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Penc
egahan
Keka
mbuha
n
24
Ba
lai
Pan
ti
RSUD
/RSJ
Lain
-lain
25
26
27
28