Professional Documents
Culture Documents
ROTOR SANGKAR I
I. TUJUAN
Dengan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. Membuat rangkaian (hubungan) Motor induksi 3 phasa rotor sangkar.
2. Menjalankan (mengoperasikan) Motor induksi 3 phasa rotor sangkar.
3. Menentukan/menghitung efisiensinya dari hasil pengukuran
padakeadaan berbeban yang berbeda-beda.
4. Membuat/menggambarkan karekristik efisiensi dan karakteristik
momen/torsi.
II. PENDAHULUAN
Efisiensi () dari Motor induksi 3 phasa rotor sangkar adalah :
=
x 100%
MV 100
3. Tahanan beban
MV 123
TB 40
4. Volt meter
5. Ampermeter 10 Ampere
9. Saklar
TO 30
Unit control
Magnetic Power brake
Motor sangkar 3 fasa 1 KW
Sumber tegangan 3 fasa 380 V
Coupling guard
Shaf
Rubber Coupling
Multi meter
Watt meter
d) Bereskan alat-alat
e) ONkan sumber tegangan 3 fasa atur sampai tegangan nominal
220/380 V
f) Setelah motor berputar normal, masukan tegangan pada unit
control dan magnetic power brake
g) Atur potensio pada unit control pada posisi maksimum
h) Untuk mengatur beban motor (torka) atur potensio pada unit
control sehingga torka naik
i) Setiap langkah catat : V sumber konstan, Is, Pin, n, T(torka
maksimum Nm)
j) Sebelum memberhentikan motor, atur potensio meter pada control
ke maksimum.
V. GAMBAR RANGKAIAN
5.1. Terco
rpm
F2
U1 W1 V1
A A
A2
G
F1
TG
A1
U1 W 1 V1
U1 W1 V1
V2 W 2 U2
R ST
S
U
P
I
RB
U
I1
-+
220 V
RST 0
3 X 0 - 220 V AC
I1
(A)
M
(Nm)
Pin
(watt)
N2
(rpm)
Ia
(A)
If
(A)
220
2.2
450
1400
0.4
0.7
220
2.2
2.5
464
1350
0.5
0.7
220
2.2
470
1350
0.7
220
2.3
3.5
484
1315
1.2
0.7
220
2.39
525
1250
0.7
220
2.42
4.5
550
1165
0.7
220
2.55
580
1100
3.4
0.7
220
2.61
5.5
600
1030
3.75
0.7
220
2.7
620
985
4.1
0.7
220
7.2
680
900
5.2
0.7
Pout
(watt)
293.0
3
353.2
5
423.9
0
481.7
2
523.3
3
548.7
1
575.6
6
592.9
3
618.5
8
678.2
4
S
%
6.66
%
65.11
10.00
76.13
10.00
90.19
12.33
99.52
16.66
99.68
22.33
99.76
26.66
99.25
31.33
98.82
34.33
99.77
40.00
99.74
Pout
(watt)
251.2
0
274.7
5
288.8
8
S
%
20.00
%
97.36
30.00
99.54
38.66
99.61
Table 2
V1
(Volt)
176
I1
(A)
1.58
M
(Nm)
2
P
(watt)
258
N2
(rpm)
1200
Ia
(A)
0.2
If
(A)
0.7
176
1.62
2.5
276
1050
0.5
0.7
176
1.8
290
920
0.7
176
1.98
3.5
310
840
0.7
176
2.1
344
800
2.4
0.7
176
2.4
370
700
3.4
0.7
2. Tabel 1
Tabel 2
307.7
2
334.9
3
366.3
3
44.00
99.26
46.66
97.36
53.33
99.00
3. Tabel 1
Table 2
4. Persentasi nilai
Pada saat tanpa beban arus yang terukur bernillai 1.8 mA.
x100%=0.047%
5. Kegunaan saklar star/delta adalah untuk pengasutan star/delta pada
motor. Dalam pengasutan dapat memperkecil arus start pada motor,
karena bila tidak dilakukan pengasutan arus start motor dapat mencapai
6x arus nominal.
6. Kesimpulan
Pada tabel percobaan terlihat bahwa kenaikan Torsi (M) akan mengakibatkan
penurunan kecepatan putaran rotor pada motor, maka ini sesuai dengan
rumus yaitu Torsi (M) berbanding terbalik dengan kecepatan putaran rotor.
Pout =
Efisiensi motor () dipengaruhi oleh Pout motor. Jika nilai Pout mendekati Pin
motor, maka efisiensinya semakin baik atau mendekati 100%.
Ketika tegangan sumber diturunkan sebesar 20%, maka nilai besaran lainnya
seperti arus(I) dan putaran(n). Namun tidak terjadi perubahan yang signifikan
pada efisiensi motor.
Karena hubungna torsi (M) dan slip (S) berbanding lurus, semakin besar nilai
torsi akan mengakibatkan nilai slip yang besar pula. Motor akan bekerja
kurang baik bila nilai slip besar.