You are on page 1of 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini
menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan
untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai
dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat
disebar dan diakses secara global.
Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini
adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi
tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Penerapan teknologi informasi
telah begitu pesat. Banyak hal yang menguntungkan pengguna namun juga
sering membawa dampak tidak menyenangkan. Sopan santun berkomunikasi
melalui teknologi seperti telepon seluler (ponsel), dan email cenderung
terabaikan. Penggunaan teknologi sering tidak memperhatikan etika
berkomunikasi dan seringkali tidak sesuai dengan syariat Islam. Penggunaan
yang tidak sesuai dengan syariat Islam ini dapat membawa dampak buruk bagi
diri sendiri dan orang lain, sehingga kita perlu kembali pada Al-Quran dan
As-Sunnah agar pemanfaatan teknologi dapat sesuai dengan yang semestinya.

1.2

1.3

Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, kami merumuskan beberapa permasalahan, diantaranya
adalah:
1. Apakah penyebab penyalahgunaan teknologi komunikasi yang tidak
sesuai dengan syariat Islam?
2. Apa saja bentuk penyalahgunaan teknologi komunikasi yang tidak
sesuai dengan syariat Islam?
3. Apa saja dampak negatif yang ditimbulkan dari pemanfaatan teknologi
komunikasi yang tidak sesuai dengan syariat Islam?
4. Bagaimana pemanfaatan teknologi komunikasi yang sesuai dengan
syariat Islam?
Hipotesis

Pemanfaatan teknologi komunikasi yang sesuai dengan syariat Islam


adalah merujuk pada Al-Quran dan Al-Sunnah. Penyalahgunaan teknologi
komunikasi disebabkan pemanfaatannya tidak sesuai dengan syariat Islam.
Akibatnya, bermunculan dampak negatif dalam menggunakan teknologi
komunikasi, salah satunya pada dunia maya.
1.4

Tujuan
1. Mengidentifikasi faktor penyebab penyalahgunaan teknologi informasi
2. Mengidentifikasi dampak negatif penyalahgunaan informasi
3. Memahami penggunaan teknologi informasi yang sesuai dengan
syariat Islam

1.5

Manfaat
1. Mengetahui faktor penyebab penyalahgunaan teknologi informasi
2. Mengetahui dan terhindar dari dampak negatif penyalahgunaan informasi
3. Dapat menggunakan teknologi informasi sesuai dengan syariat Islam

BAB II
ISI

2.1

Penyebab Terjadinya Penyalahgunaan Teknologi Komunikasi

Teknologi yang bersifat bahaya dapat diartikan teknologi tersebut


disalahgunakan atau terjadi penyimpangan dalam penerapannya. Penyalahgunaan
teknologi termasuk teknologi komunikasi disebabkan oleh berbagai fakor, antara lain
terjadinya penggalian disiplin ilmu, ilmu pengetahuan yang tidak terintegrasi dengan
ajaran agama, pendangkalan iman, kehidupan modern yang kompetitif, hawa nafsu
manusia. Sebab-sebab tersebut yang membawa masyarakat kepada penyalahgunaan
teknologi sehingga melahirkan sejumlah problematika kehidupan.
Kehidupan modern ditandai dengan adanya penggalian ilmu atau disiplin
ilmu. Setiap ilmu pengetahuan memiliki paradigma masing-masing dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya. Penggalian disiplin ilmu pengetahuan
memberikan dampak negatif yang besar karena setiap ilmu pengetahuan berjalan
sendiri tanpa ada tali yang menjadi pengikat itu semua. Hal tersebut membawa
masyarakat kepada ketidakarifan ilmu pengetahuan. Benturan-benturan antara ilmu
pengetahuan yang satu dengan yang lainnya dapat terjadi karena dalam hal ini
manusia jauh dari kesatuan akan ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan yang berdiri dan berjalan sendiri dapat berarti ilmu tersebut
tidak berintegrasi dengan ajaran agama. Kehidupan masyarakat saat ini dicirikan
dengan ilmu pengetahuan yang sifatnya kurang akan nilai keagamaan. Padahal,
semua ilmu pengetahuan seharusnya diintegrasikan dengan tali yang mengikat itu
semua yaitu ajaran agama atau ajaran Tuhan. Dalam hal ini, semua ilmu pengetahuan
diarahkan pada tujuan yang sama yaitu memuliakan manusia dan mengabdikan
dirinya kepada Tuhan. Akibat dari tidak terintegrasinya ilmu pengetahuan dengan
ajaran agama adalah terjadinya penyalahgunaan IPTEK yang memiliki dampak
negatif besar terhadap perkembangan zaman.
Penyalahgunaan teknologi komunikasi disebabkan pula oleh pendangkalan
iman seseorang. Sebab-sebab di atas memberikan hubungan yang kuat antara sebab
yang satu dengan sebab yang lain, termasuk pendangkalan iman seseorang.
Terjadinya pendangkalan iman memberikan dampak negatif yang besar terhadap
karakter seseorang sehingga mempengaruhi kehidupannya. Kehidupan yang ada bagi
mereka memberikan karakteristik yang bersifat material, artinya seseorang dengan
pendangkalan iman menempatkan pertimbangan material di atas pertimbangan akal
sehat, nurani, dan imannya. Akibat dari pendangkalan iman adalah kerusakan akhlak
di segala bidang kehidupan.
Kehidupan modern yang kompetitif menjadikan manusia terus mengerahkan
pikiran, tenaga, kemampuan yang dimilikinya. Manusia merupakan makhluk yang
3

tidak pernah puas sehingga hasil upaya yang dicapainya sedikit sekali disyukuri.
Selain itu, kehidupan modern yang kompetitif menjadikan banyak manusia tidak
memiliki pegangan yang kokoh yaitu ajaran agama. Mereka hanya berpegang pada
hal-hal bersifat material yang tidak dapat membimbingnya kepada kehidupan yang
sebenarnya. Akibat dari kehidupan modern yang kompetitif ini adalah sering
terjadinya stres dan frustasi bahkan kegilaan pada manusia.
Banyak dari manusia di muka bumi ini yang terjerumus atau salah memilih
jalan kehidupannya. Karena kurang akan ilmu agama, masa hidup manusia dijalani
untuk menuruti hawa nafsu yang ada sehingga hidupnya berada dalam kesia-siaan.
Segala cara ditempuh demi menuruti hawa nafsunya akan hal-hal dalam kehidupan
ini. Akibat menuruti hawa nafsu terus-menerus, manusia di akhir hidupnya
kehilangan harga diri dan harapan akan masa depan. Jalan yang mereka pilih adalah
tidak ada kecuali jalan kepada Tuhan yang memiliki kekuatan terbesar dalam
kehidupan ini.
Kelima sebab yang telah dijelaskan di atas termasuk dalam sebab terjadinya
penyalahgunaan teknologi komunikasi yang sekarang marak terjadi. Penggalian
disiplin ilmu yang bijak, ilmu pengetahuan yang terintegrasi dengan ajaran agama,
keimanan yang tinggi, penyikapan secara bijak kehidupan modern yang kompetitif,
pengendalian hawa nafsu manusia, merupakan hal-hal yang penting untuk diterapkan
agar manusia hidup tidak sia-sia.
2.2

Dampak Negatif Penyalahgunaan Teknologi Komunikasi

Dampak Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang Pendidikan


Ada biaya besar yang terlibat diantara siswa miskin dan pendidikan yang dapat
berakhir menjadi kerugian. Hal ini sering disebut sebagai faktor dalam kesenjangan
digital. Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam bidang pendidikan antara lain:
1. Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran
terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin
mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan
melakukan kecurangan.
2. Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah
sistem tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam
menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.

3. Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir
pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span
of attention).
4. Kerahasiaan alat tes inteligensi semakin terancam. Program tes inteligensi
seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact
disk. Implikasi dan permasalahan ini adalah tes psikologi yang ada akan
mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan
kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
5. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan
tindakan kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga
mencetak generasi yang e-book berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai
moral yang rendah. Contohnya dengan ilmu komputer yang tinggi maka
orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.
Dampak Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang Pemerintahan
Beberapa dampak negatif dari Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang
pemerintahan, antara lain:
1. Semakin bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah akan membuka
peluang terjadinya cyber crime yang dapat merusak sistem TIK pada egovernment.

Misalnya

kasus

pembobolan

situs

KPU

ketika

penyelenggaraan Pemilu oleh seorang cracker.


2. Biaya
Walaupun politik dalam pemerintahan yang menggunakan informasi dan
teknologi dapat melakukan pengeluaran yang lebih sedikit daripada
konvensional, namun sebelumnya untuk membuat infrastruktur dan
teknisinya akan memiliki biaya yang sangat mahal.
3. Jangkauan akses. Harus diakui tidak semua orang mampu memanfaatkan
teknologi. Bagi warga yang berada jauh di pedalaman akan susah untuk
mengakses website, blog, atau video streaming tentang politik di Indonesia.

4. Transparansi.
Pada beberapa negara maju, banyak yang meragukan berita-berita negara
yang diterbitkan oleh negara sendiri. Alasannya karena yang menulis berita
itu adalah negara dan penerbitnya adalah negara. Kecurigaan akan
modifikasi berita dapat terjadi.
5. Privasi.
Sebuah badan politik seperti negara memerlukan tanggapan dari warganya.
Jika negara terus meminta informasi maka privasi dari seseorang semakin
sulit untuk dijaga. Ini akhirnya menjadi dilema, di sisi yang satu data dari
masyarakat dihimpun untuk mengembangkan kegiatan negara namun di sisi
yang lain negara pun harus menjunjung tinggi hak privasi warganya.
Dampak Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang Ekonomi
Beberapa dampak negatif dari Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang
pemerintahan, antara lain:
1. Dengan mudahnya melakukan transaksi di internet menyebabkan akan
semakin memudahkan pula transaksi yang dilarang seperti transaksi barang
selundupan atau transaksi narkoba.
2. Hal yang sering terjadi adalah pembobolan rekening suatu lembaga atau
perorangan yang mengakibatkan kerugian financial yang besar.
3. Dengan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan
banyaknya terjadi kasus penipuan dalam perdagangan online.
4. Cybercrime
Cybercrime adalah kejahatan yang di lakukan seseorang dengan sarana
internet di dunia maya yang bersifat melintasi batas Negara, perbuatan
dilakukan secara ilegal, kerugian sangat besar, dan sulit pembuktian secara
hukum.
5. Hacking
Usaha memasuki sebuah jaringan dengan maksud mengeksplorasi atupun
mencari kelemahan sistem jaringan. Seperti hacking pada facebook yang

sering terjadi sebagai sarana untuk jual beli online sehingga menimbulkan
kerugian bagi penjual ataupun pembeli.

2.3

Bentuk Penyalahgunaan Teknologi Komunikasi yang Tidak Sesuai


Dengan Syariat Islam
2.3.1

Perjudian Online

Definisi Perjudian Online


Kata al-maisir atau judi dalam bahasa Arab mempunyai beberapa
pengertian diantaranya adalah: lunak, tunduk, keharusan, mudah, gampang,
kaya, membagi-bagi. Ada yang mengatakan kata al-maisir berasal dari kata
yasara yang artinya keharusan. Makna ini mengingatkan kita kepada adanya
keharusan bagi siapa yang kalah dalam bermain al-maisir/judi untuk
menyerahkan sesuatu yang dipertaruhkan kepada pihak yang menang. Dewasa
ini, seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi internet banyak oknum
masyarakat yang memanfaatkannya untuk hal yang negatif, salah satunya
adalah melalui perjudian secara online. Untuk itu, perjudian online dapat
didefinisikan sebagai penyalahgunaan internet sebagai media untuk
mempertaruhkan sesuatu dan terdapat keharusan pada pihak yang kalah untuk
menyerahkan hal yang dipertaruhkan kepada pihak yang menang.
Dampak Perjudian Online
Adapun dampak dari perjudian online tidaklah lebih kecil daripada
khamar. Seseorang yang baik dapat menjadi jahat, seseorang yang taat dan
giat dapat menjadi jahil, malas bekerja, malas mengerjakan ibadah, dan
terjauh hatinya dari mengingat Allah. Dan lebih jauh, mereka akan berani
menjual agamanya, harga dirinya, dan tanah airnya, demi permainan judi.
Kecintaan terhada permainan ini mampu mencabut kecintaannya pada barang
barang atau nilai apapun. Segalanya akan rela ia korbankan demi
terlaksananya pekerjaan yang sia-sia ini. Dengan sendirinya, akhlak rusak,
tidak mau bekerja mencari rizki dengan jalan yang baik, selalu mengharap
kalau-kalau mendapat kemenangan. Perjudian online juga dapat menimbulkan
permusuhan dan kemarahan antara partner sepermainan, dan tidak jarang juga
menimbulkan pembunuhan, menghalangi dzikrullah dan shalat, merusak
masyarakat, merusak rumah tangga, sehingga kadang dapat berakibat sangat
menyedihkan sekali, pelakunya mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri atau
rela hidup dengan kemiskinan dan kehinaan.
7

Di dalam al-Quran surat Al-Maidah ayat 91, Allah menyebutkan


alasan mengapa khamar dan judi di haramkan bagi orang-orang muslim.
Alasan yang disebutkan dalam ayat ini ada dua macam yaitu:
Pertama: karena dengan kedua perbuatan itu syaitan ingin menimbulkan
permusuhan dan rasa saling benci diantara sesama manusia.
Kedua: karena perbuatan itu akan melalaikan mereka dari mengingat Allah.
Pada ayat lain telah disebutkan bahwa minum khamar dan berjudi
adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan syaitan. Artinya syaitanlah yang
membujuk-bujuk manusia untuk melakukannya agar timbul permusuhan dan
rasa saling benci di antara mereka.
Hukum Perjudian Online Dalam Perspektif Hukum Islam
Setelah menjelaskan bahaya-bahaya yang ditimbulkan dari khamar dan
judi, maka Allah SWT dengan nada bertanya memperingatkan orang-orang
mukmin: Maka maukah kalian berhenti (menjalankan perbuatan itu)?.
Maksudnya adalah setelah mereka diberitahu tentang bahaya yang demikian
besar dari perbuatan-perbuatan itu, maka hekdaklah menghentikan dengan
segera. Apabila mereka tidak mau menghentikannya setelah diberi tahu
bahaya-bahayanya, maka mereka sendirilah yang akan menanggung
akibatnya, yaitu kerugian di dunia dan di akhirat.
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abi Hurairah yang
artinya:
Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda: Siapa bersumpah yang
dalam sumpahnya itu mengatakan demi berhala Latta dan Uzza , maka
hendaklah dia (susul dengan) mengucapkan kalimat la ilaaha illallaah,
dan siapa yang mengajak kawannya mari bermain judi, maka hendaklah
dia (tebus dengan) bersedekah. (H.R. Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Perkataan maka hendaklah dia (tebus dengan) bersedekah itu,
menunjukkan dilarangnya bermain judi. Karena sedekah yang diperintahkan
itu sebagai tebusan untuk suatu perbuatan dosa.
Sanksi Perjudian Online Menurut Hukum Islam
Menurut hukum Islam bahwa tindak pidana perjudian dikenakan
hukuman tazir. Tindak pidana tazir dalam hukum Islam adalah hukuman atas
tindak pidana yang hukumannya belum ditentukan oleh syara tetapi
8

sepenuhnya diserahkan atau ditentukan oleh Hakim (Ulil Amri). Yang


dimaksud dengan tazir ialah tadib, yaitu memberi pendidikan(pendisiplinan).
Hukum Islam tidak menentukan macam-macam hukuman untuk tiap-tiap
tindakan pidana tazir, tetapi hanya menyebutkan sekumpulan hukuman, dari
yang paling ringan sampai yang paling berat. Tindak pidana tazir meliputi
tindak pidana hudud, qishash, diyah yang syubhat, atau tidak memenuhi syarat
tapi sudah merupakan maksiat. Kemudian tindak pidana yang ditentukan oleh
Al-Quran dan Al-Hadits, namun tidak ditentukan sanksinya. Selanjutnya
tindak pidana yang ditentukan oleh Ulil Amri untuk kemaslahatan umat.
2.3.2

Jual Beli Online

Karakteristik bisnis online, yaitu:


1)

Terjadinya transaksi antara dua belah pihak;

2)

Adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi;

3)

Internet merupakan media utama dalam proses atau mekanisme akad


tersebut.

Dari karakteristik di atas, bisa di lihat bahwa yang membedakan bisnis


online dengan bisnis offline yaitu proses transaksi (akad) dan media utama
dalam proses tersebut. Akad merupakan unsur penting dalam suatu bisnis.
Secara umum, bisnis dalam islam menjelaskan adanya transaksi yang bersifat
fisik, dengan menghadirkan benda tersebut ketika transaksi, atau tanpa
menghadirkan benda yang dipesan, tetapi dengan ketentuan harus dinyatakan
sifat benda secara konkret, baik diserahkan langsung atau diserahkan
kemudian sampai batas waktu tertentu, seperti dalam transaksi As-Salam dan
transaksi Al-Istishna.
Transaksi As-Salam merupakan bentuk transaksi dengan sistem
pembayaran secara tunai/disegerakan tetapi penyerahan barang ditangguhkan.
Sedang transaksi al-istishna merupakan bentuk transaksi dengan sistem
pembayaran secara disegerakan atau secara ditangguhkan sesuai kesepakatan
dan penyerahan barang yang ditangguhkan.
Sebagaimana halnya bisnis offline, bisnis online juga ada yang halal
dan ada yang haram, ada yang legal dan ada yang ilegal. Hukum dasar bisnis
online sama seperti akad jual-beli dan akad As-Salam, hal ini diperbolehkan
dalam Islam. Bisnis online dinyatakan haram apabila:

1.

Sistemnya haram, seperti money gambling. Sebab judi itu haram baik
di darat maupun di udara (online)

2.

Barang/jasa yang menjadi objek transaksi adalah barang yang


diharamkan, seperti narkoba, video porno, online sex, pelanggaran hak
cipta, situs-situs yang bisa membawa pengunjung ke dalam perzinaan.

3.

Karena melanggar perjanjian (TOS) atau mengandung unsur penipuan.

4.

Dan hal lainnya yang tidak membawa kemanfaatan tapi justru


mengakibatkan kemudharatan.

Intinya, Sebagaimana hukum dasar dari muammalah menurut Islam.


Bisnis online dihukumkan ibahah (dibolehkan) selama tidak mengandung
unsur-unsur yang dapat merusaknya seperti riba, kezhaliman, penipuan,
kecurangan, dan sejenisnya.
Ada dua jenis komoditi yang dijadikan objek transaksi online, yaitu
barang/jasa non digital dan digital. Transaksi online untuk komoditi non
digital, pada dasarnya tidak memiliki perbedaan dengan transaksi as-salam
dan barangnya harus sesuai dengan apa yang telah disifati ketika bertransaksi.
Sedangkan komoditi digital seperti ebook, software, script, data, dll yang
masih dalam bentuk file (bukan CD) diserahkan secara langsung kepada
konsumen, baik melalui email ataupun download. Hal ini tidak sama dengan
transaksi as-salam tapi seperti transaksi jual beli biasa.
Transaksi online dibolehkan menurut Islam berdasarkan prinsipprinsip yang ada dalam perdagangan menurut Islam, khususnya dianalogikan
dengan prinsip transaksi As-Salam, kecuali pada barang/jasa yang tidak boleh
untuk diperdagangkan sesuai syariat Islam.
2.3.3

Penyebaran Informasi di Dunia Maya

Media massa mengalami banyak perubahan dan modifikasi seiring


dengan perkembangan zaman. Peradaban manusia yang bersifat dinamis, yang
terus menerus berkembang dengan inovasi dan penemuan-penemuan baru
menandakan bahwa manusia adalah makhluk yang terus berusaha
mengembangkan kebudayaanya, maka dari itu tentu proses penyebaran
informasi menjadi salah satu bagian yang tidak luput dari majunya ilmu dan
pengetahuan manusia. Dalam bukunya, Mike Ward mengatakan bahwa
banyak sekali kemudahan yang di tawarkan dalam menggunakan media online
sebagai media penyebaran informasi. Salah satu keunggulannya adalah dapat
10

terjadinya sebuah interaksi langsung antara penulis dan pembaca sehingga


membangun hubungan yang dinamis dalam sebuah sistem penyebaran
informasi. Dengan hadirnya media sosial, blog ataupun website. Proses
penyeberan informasi melalui internet menjadi sangat praktis.
Perkembangan teknologi informasi di berbagai bidang saat ini
memang sangat maju. Khususnya internet dimana di dalamnya kita bisa
menemukan segala macam pengetahuan, berita, dan bahkan hiburan yang bisa
kita download atau ambil secara cuma-cuma. Internet tidak mengenal batasanbatasan dan penyebaran informasi bisa dilakukan secara cepat. Perkembangan
Teknologi Informasi sudah sedemikian pesatnya sehingga sulit bagi kita untuk
mengontrolnya. Hampir setiap detik produk Teknologi Informasi tercipta di
seluruh belahan dunia. Kita patut mengapresiasi perkembangan Teknologi
Informasi ini karena tentunya akan semakin membantu kehidupan manusia.
Dampak positif dan negatif pemanfaatan internet dalam media massa sudah
pasti ada dan sudah sewajarnya kita mewaspadai hal ini.
Berikut ini beberapa hal yang menjadi dampak positif penyebaran
informasi di dunia maya:

Mempermudah dan mempercepat akses informasi yang kita butuhkan.


Mempermudah dan mempercepat penyampaian atau penyebaran
informasi.
Mempermudah transaksi perusahaan atau perseorangan untuk
kepentingan bisnis.
Mempermudah penyelesaian tugas-tugas atau pekerjaan.

Sementara itu dampak negatif penyebaran informasi di dunia maya


antara lain,

Isu SARA, kekerasan dan pornografi menjadi hal yang biasa.


Kemudahan transaksi memicu munculnya bisnis-bisnis terlarang
seperti narkoba dan produk black market atau ilegal.
Para penipu dan penjahat bermunculan terutama dalam kasus transaksi
online.
Munculnya budaya plagiarism atau penjiplakan hasil karya orang lain.

Semua kebijakan atau suatu perkembangan pasti diikuti sisi positif dan
negatif termasuk dalam penyebaran informasi di dunia maya dalam kehidupan
kita dan hendaknya kita sendiri yang mewaspadai fenomena yang terjadi
supaya bisa meminimalisir sisi yang negatif.

11

2.4

Perspektif Al-Quran dan As-Sunnah Mengenai Teknologi

Dasar-dasar filosofis untuk mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa dikaji
dan digali dalam Al-Quran sebab kitab suci ini banyak mengupas keteranganketerangan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai contoh adalah firman
Allah SWT dalam surat Al-Anbiya : (21): 80 dan Al Baqarah (2): 269.

[21:80] Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna
memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada
Allah).

[2:269] Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al


Qur'an dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang
dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan
hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman
Allah).

Dari keterangan itu jelas sekali bahwa manusia dituntut untuk berbuat sesuatu
degan sarana pengembangan teknologi dan untuk penguasaannya diperlukan ilmu
pengetahuan.
Pada dasarnya semua ilmu baik di dunia maupun di akhirat itu diatur dalam
Al-Quran seperti halnya dalam ilmu teknologi. Allah berfirman dalam Q.S. Ar
Rahman : 33 yang berbunyi :

12

Artinya : Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi)
penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali
dengan kekuatan.
Dari ayat di atas sudah jelas baik makhluk Allah yang berupa jin ataupun
manusia dalam kalam Allah menegaskan jika mereka dapat menembus langit dan
bumi dengan teknologi, akan tetapi bagi Allah itu semua hanya sebatas kecuali tanpa
seizin Allah karena tidak ada kekuatan yang mampu menyaingi kekuatan Allah.
Al-Quran memerintahkan manusia untuk terus berupaya meningkatkan
kemampuan ilmiahnya. Jangankan manusia biasa, Rasul Allah Muhammad Saw.
pun diperintahkan agar berusaha dan berdoa agar selalu ditambah pengetahuannya.

[20:114] Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu
tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya
kepadamu947, dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu
pengetahuan."

Apabila penggunaan satu hasil teknologi telah melalaikan seseorang dari


zikir dan tafakur, serta mengantarkannya kepada keruntuhan nilai-nilai kemanusiaan,
maka
bukan hasil teknologinya yang mesti ditolak, melainkan kita harus
memperingatkan dan mengarahkan manusia yang menggunakan teknologi itu.
Jika hasil teknologi sejak semula diduga dapat mengalihkan manusia dari jati diri dari
tujuan penciptaan, sejak dini pula kehadirannya ditolak oleh Islam. Karena itu,
menjadi suatu persoalan besar bagi martabat manusia mengenai cara memadukan
kemampuan mekanik demi penciptaan teknologi, dengan pemeliharaan nilai-nilai
fitrahnya. Bagaimana mengarahkan teknologi yang dapat berjalan seiring dengan
nilai-nilai Rabbani, atau dengan kata lain bagaimana memadukan pikir dan zikir, ilmu
dan iman.
Penerapan sains yang benar dan tepat sasaran yang dilandasi oleh nilai Islam
sudah pasti memberikan kemakmuran dan kesejahteraan serta mengangkat harkat dan
martabat manusia lebih baik dan tinggi di sisi Allah. Karena dalam Islam orang yang
berilmu dan menggunakan ilmunya di jalan Allah untuk kemaslahatan umat manusia,
oleh Allah akan diangkat derajatnya lebih tinggi dari mereka yang tidak berilmu,
karena dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Tapi sebaliknya penguasaan dan

13

penerapan yang salah dan tidak dilandasi oleh nilai-nilai agama, kata Allah, tunggulah
giliran kehancuran.
2.5

Pemanfaatan Teknologi Komunikasi Sesuai Dengan Syariat Islam

Menurut Rizky, peran Islam dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan


teknologi pada dasarnya ada 2 (dua), yaitu:
(1)
Menjadikan aqidah Islam sebagai paradigma pemikiran dan ilmu
pengetahuan. Jadi, paradigma Islam, dan bukannya paradigma sekuler, yang
seharusnya diambil oleh umat Islam dalam membangun struktur ilmu
pengetahuan;
(2)
Menjadikan syariah Islam sebagai standar penggunaan ilmu pengetahuan.
Jadi, syariah Islam-lah, bukannya standar manfaat (utilitarianisme), yang
seharusnya dijadikan tolok ukur umat Islam dalam mengaplikasikan IPTEK.
Maksud dari menjadikan aqidah Islam sebagai landasan ilmu pengetahuan dan
teknologi bukanlah bahwa konsep ilmu pengetahuan dan teknologi wajib bersumber
kepada Al-Qur`an dan As-Sunnah, tapi yang dimaksud, bahwa ilmu pengetahuan dan
teknologi wajib berstandar pada Al-Qur`an dan As-Sunnah. Ringkasnya, Al-Qur`an
dan Al-Hadits adalah standar (miqyas) ilmu pengetahuan dan teknologi, dan
bukannya sumber (mashdar) ilmu pengetahuan dan teknologi. Artinya, apa pun
konsep yang dikembangkan, harus sesuai dengan Al-Qur`an dan Al-Sunnah.
Peran kedua agama Islam dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi adalah bahwa syariat Islam harus dijadikan standar pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariat Islam)
wajib dijadikan tolok ukur dalam pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi,
bagaimana pun juga bentuknya. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang boleh
dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariat Islam. Sedangkan IPTEK
yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan syariat
Islam. Keharusan tolok ukur syariat ini didasarkan pada banyak ayat dan juga hadits
yang mewajibkan umat Islam menyesuaikan perbuatannya (termasuk menggunakan
IPTEK) dengan ketentuan hukum Allah dan Rasul-Nya.
Berbeda dengan pandangan dunia Barat yang melandasi pengembangan
IPTEK-nya hanya untuk kepentingan duniawi, maka Islam mementingkan
pengembangan dan penguasaan IPTEK untuk menjadi sarana ibadah-pengabdian
muslim kepada Allah swt dan mengemban amanat Khalifatullah (wakil/mandataris
Allah) di muka bumi untuk berkhidmat kepada kemanusiaan dan menyebarkan
rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan lil Alamin).
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang berakal,
14

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia. Maha
Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS Ali Imron [3] : 190-191.
Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan
beberapa derajat. (QS. Mujadillah [58]: 11).
Bagi umat Islam, kedua-duanya adalah merupakan ayat-ayat (atau tandatanda) ke-Mahakuasa-an dan Keagungan Allah swt. Ayat tanziliyah/naqliyah (yang
diturunkan atau transmited knowledge), seperti kitab-kitab suci dan ajaran para Rasul
Allah (Taurat, Zabur, Injil dan Al Quran), maupun ayat-ayat kauniyah (fenomena,
prinsip-prinsip dan hukum alam), keduanya bila dibaca, dipelajari, diamati dan
direnungkan, melalui mata, telinga dan hati (qalbu dan akal) akan semakin
mempertebal pengetahuan, pengenalan, keyakinan dan keimanan kita kepada Allah
swt, Tuhan Yang Maha Kuasa, Wujud yang wajib, Sumber segala sesuatu dan segala
eksistensi). Jadi agama dan ilmu pengetahuan, dalam Islam tidak terlepas satu sama
lain. Agama dan ilmu pengetahuan adalah dua sisi koin dari satu mata uang koin yang
sama. Keduanya saling membutuhkan, saling menjelaskan dan saling memperkuat
secara sinergis, holistik dan integratif.
Peran Islam dalam perkembangan teknologi informasi adalah bahwa syariat
Islam harus dijadikan standar pemanfaatan perkembangan teknologi informasi.
Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariat Islam) wajib dijadikan tolak ukur
dalam pemanfaatan perkembangan teknologi informasi, bagaimana pun juga
bentuknya. Perkembangan teknologi informasi yang boleh dimanfaatkan adalah yang
telah dihalalkan oleh syariat Islam. Sedangkan perkembangan teknologi informasi
yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan syariah Islam. Segala
bentuk pemanfaatan teknologi yang mengandung unsur haram ataupun digunakan
untuk tujuan yang haram harus dihentikan.

BAB III
PENUTUP

15

3.1

Kesimpulan
Penyalahgunaan teknologi termasuk teknologi komunikasi disebabkan
oleh berbagai fakor, antara lain disebabkan karena terjadinya penggalian
disiplin ilmu, ilmu pengetahuan yang tidak terintegrasi dengan ajaran agama,
pendangkalan iman, kehidupan modern yang kompetitif, dan hawa nafsu
manusia. Sebab-sebab tersebut yang membawa masyarakat kepada
penyalahgunaan teknologi sehingga melahirkan berbagai permasalahan dalam
kehidupan.
Ketidaksesuaian pemanfaatan teknologi dengan syariat islam
berdampak negatif bagi berbagai aspek kehidupan. Dampak yang sangat besar
terjadi dalam bidang pendidikan, pemerintahan, dan ekonomi. Berbagai
dampak negatif yang terjadi membuat keimanan dan ketakwaan seorang
muslim menjadi semakin memudar tergerus oleh arus moderinasi dan
kecanggihan teknologi. Bentuk penyalahgunaan yang tidak sesuai dengan
syariat islam dapat berupa perjudian online, penyebaran informasi melalui
media massa yang banyak menebar fitnah dan unsur kebohongan, serta jual
beli online dengan unsur penipuan.
Melihat maraknya pemanfaatan teknologi dewasa ini, sangat
diperlukan syariat Islam sebagai standar pemanfaatan perkembangan
teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi yang boleh
dimanfaatkan adalah yang telah dihalalkan oleh syariat Islam. Sedangkan
perkembangan teknologi informasi yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah
yang telah diharamkan syariah Islam. Segala bentuk pemanfaatan teknologi
yang mengandung unsur haram ataupun digunakan untuk tujuan yang haram
harus dihentikan.

3.2

Saran
Diperlukan penggalakan pendidikan dasar keagamaan sejak dini agar
dapat mencetak generasi muda yang berwawasan IPTEK namun tetap
menjaga etika, moral, dan mengamalkan syariat islam dalam kehidupan
sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Hendrawan A. 2011. Skripsi: Tindakan Pidana Perjudian Online Melalui


Internet dan Penegakan Hukumnya, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
http://law.uii.ac.id/images/stories/dmdocuments/FH-UII-Tindak-Pidana-

16

Perjudian-Online-Melalui-Internet-Dan-Penegakan-Hukumnya.pdf
pada 22 April 2015 pukul 17:32)

(diakses

Anonim.
2012.
Peran
Teknologi
Dalam
Islam.
peranteknologidalamislam.blogspot.com/2012/04/teknilogi-berperan-pentingdalam-islam.html?m=1 (diakses pada 24 April 2015 pukul 07:10 WIB)
Anonim. 2013. Dampak Positif dan Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam
Bidang
Pendidikan,
Pemerintah,
dan Ekonomi.
https://blingjamong.wordpress.com/2013/11/18/1-1dampak-positif-dannegatif-teknologi-informasi-dan-komunikasi-dalam-bidang-pendidikanpemerintah-dan-ekonomi/ (diakses pada 23 April 2015 pukul 15:35)
Anonim. 2013. Manfaat Internet Secara Umum. http://artikelterkait.com/manfaatinternet-secara-umum.html (diakses pada 23 April 2015 pukul 19:50)
Mariyatin. 2013. Problematika Masyarakat Modern dan Perlunya Akhlak Tasawuf.
http://atin.staff.iainsalatiga.ac.id/2013/09/05/problematika-masyarakatmodern-dan-perlunya-akhlak-tasawuf/ (diakses pada 23 April 2015 pukul
20:45)
Mujilan dan Nurwahidin. 2012. Pendidikan Agama Islam: Buku Ajar MPK Agama
Islam Mahasiswa Universitas Indonesia. Jakarta: Midada Center.
http://alpiadiprawiraningrat.blogspot.com/2012/09/peran-islam-dalamperkembangan-ilmu.html (diakses pada 24 April 2015 pukul 07:00 WIB)
Nasori. 2010. Skripsi: Perjudian Dalam Pandangan Hukum Islam dan KUHP,
Universitas
Islam
Negeri
Syarif
Hidatullah,
Jakarta.
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5635/1/NASORIFSH.pdf (diakses pada 22 April 2015 pukul 17:10)
Qardhawi.
1993.
Halal
dan
Haram
Dalam
Islam.
http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Halal/40349.html (diakses pada 23
April 2015 pukul 22:30 WIB)

17

You might also like