You are on page 1of 10

Nama: Ika Sari Oktavianti

NIM/Prodi: 12311027 / Teknik Geofisika


TUGAS GEOLOGI GEOTHERMAL GL 4042
1. Apa itu metode gaya berat?
2. Apa yang diukur, diproses, dan dihasilkan?
Jawab:
1. Metode gaya berat adalah metode eksplorasi geofisika yang mengukur
variasi medan gravitasi bumi pada suatu kelompok titik pada lokasi yang
berbeda dalam suatu area. Metode ini adalah metode yang sensitif terhadap
perubahan vertikal.
Observasi metode gaya berat biasa dilakukan di permukaan bumi namun
survey di bawah tanah juga bisa dilakukan. Metode gravity digunakan pada
eksplorasi minyak, walaupun mahal namun masih lebih murah dibandingkan
metode seismik. Pada eksplorasi mineral, metode gravitasi digunakan
sebagai metode sekunder, metode ini mendeteksi anomali magnetik dan
elektromagnet pada survey bahan logam. Metode gravitasi juga digunakan
pada bidang ke teknikan dan studi arkeologi.
Pada panas bumi, metode graviti bertujuan untuk memetakan daerah sumber
panas, lapisan cap rock, dan reservoar. Metode gaya berat untuk survey
panas bumi dapat menentukan lokasi anomali yang disebabkan adanya
sistem panas bumi dan menentukan kedalaman batuan dasar.
2. Secara singkat, pada metode gravitasi yang diukur adalah variasi medan
gravitasi pada kelompok titik pada suatu area, yang diproses adalah asosiasi
variasi dari perbedaan distribusi rapat massa dan juga jenis batuan,
sedangkan yang dihasilkan adalah peta perbedaan massa jenis pada lapisan
bawah permukaan.
Untuk mendapatkan variasi medan gravitasi pada kelompok titik pada suatu
area digunakan alat gravitimeter. Alat gravitimeter ini menerapkan prinsip
hukum gravitasi newton, percepatan gravitasi, potensial gravitasi, persamaan
medan potensial, dan turunan potensial gravitasi.
a. Hukum Gravitasi Newton:

Dimana
F = besar gaya gravitasi antara dua titik massa (Newton)
G= konstanta gravitasi Newton (6673x10 -11 Nm2/kg2)
m1= massa benda pertama (kg)
m2= massa benda kedua (kg)
r = jarak antara benda pertama dengan benda kedua (m)

Ika Sari [12311027]


Teknik Geofisika

b. Percepatan gravitasi
Pada umumnya percepatan gravitasi dihitung dengan rumus:
Dimana
g= percepatan gravitasi
= konstanta gravitasi Newton (6673x10-11 Nm2/kg2)
m1= massa benda (kg)
r2= jari jari benda
r1= jarak antara titik pusat massa benda dengan titik pusat bumi
c. Potensial gravitasi
Misalkan pada benda 3 dimensi seperti gambar

Medan gravitasi adalah medan yang konservatif, maka kerja yang dilakukan
tidak bergantung pada lintasannya, hanya bergantung pada titik awal dan
titik akhir. Potensial gravitasi adalah besaran skalar yang dilambangkan
dengan U, maka pada bidang 3 dimensi persamaan potensial gravitasi
dilambangkan dengan U(x,y,z).

Setelah dimanipulasi dengan logaritmik potensial, menjadi

Dimana r= x2 + z2 . Maka efek gravitasi untuk benda dua dimensi dapat


ditulis

d. Persamaan Medan Potensial


Karena medan gravitasi merupakan medan konservatif maka

Ika Sari [12311027]


Teknik Geofisika

Dengan penurunan yang rumit (dapat dibaca di buku Applied Geophysics


oleh Telford) didapatkan komponen gravitasi tegak lurus dengan
permukaan, maka dapat disimpulkan pada permukaan yang equipotensial
(potensialnya sama di seluruh titik permukaan) total medan gravitasi
dapat dihitung.

e. Turunan potensial gravitasi


Kuantitas yang digunakan pada analisis gravitasi dapat diperoleh dengan
mendiferensiasikan potensial dengan berbagai cara.
Pada arah vertikal, gravitasi setara dengan
Nilai g diatas lah yang diukur oleh gravimeter (alat pengukur gravitasi)
Turunkan persamaan diatas terhadap z diperoleh

Sedangkan turunan kedua gravitasi (g) terhadap z adalah

Penurunan ini membantu untuk mengisolasi anomali pada saat


menginterpretasi data hasil metode gaya berat. Dari penurunan ini juga
dapat dihitung nilai horizontal gradien dari gravity pada tiap komponen.

Ika Sari [12311027]


Teknik Geofisika

Komponen lain dapat dihitung dari kurvatur diferensial atau horizontal


directive tendency (HDT)

Selain dengan rumus diatas, nilai kurvatur diferensial dapat diperoleh dari
pengukuran torsion-balance.
Karena bumi tidak sempurna bulat dan homogen, percepatan gravitasi
pada permukaan bumi tidak konstan. Magnitudo dari gravity tergantung
pada lima faktor: latitude, ketinggian, topografi dari dataran sekitar,
pasang surut bumi, dan variasi massa jenis pada subsurface. Eksplorasi
gravity terkonsentrasi pana anomali pada faktor variasi massa jenis dan
anomali ini pada umumnya akan semakin kecil seiring dengan perubahan
latittude dan elevasi. Pada pengukuran gravity, bentuk dari
bumiditentukan oleh pengukuran geodetic dan tracking satelit, bentuk
bumi mendekati spheroidal. Reference spheroid adalah ellipsoid kutub
yang diperkirakan dengan rata-rata tingkat permukaan laut (geoid)
dengan dataran diatasnya diabaikan. Pada 1930, International Union of
Geodesy and Geophysics mengadipsi formula untuk nilai gravitasi secara
teoritis

Dengan

adalah latitude.

Rata-rata tingkat elevasi kontinen adalah 500 m dan elevasi dataran


maksimum dari depresi samudra adalah 9000m dibandingkan dengan
permukaan laut. Tingkat permukaan laut dipengaruhi oleh variasi dan
berbagai perubahan lateral densitas.
Rata-rata elevasi kontinen adalah 500 m, dan maksimum perbedaan
antara elevasi daratan dan depresi samudra adalah 9000 m dibandingkan
dengan tingkat permukaan laut. Tingkat permukaan laut sendiri
dipengaruhi oleh variasi dan berbagai perubahan densitas lateral. Kita
mendefinisikan tingkat permukaan laut (equipotensial untuk gravitasi
bumi ditambah dengan efek gaya sentrifugal) sebagai geoid.
Ika Sari [12311027]
Teknik Geofisika

Ika Sari [12311027]


Teknik Geofisika

Oleh karena banyaknya faktor yang mempengaruhi bacaan gravity


tersebut, kita memerlukan koreksi. Macam macam koreksi pada metode
gravity diantaranya:
1. Koreksi baca alat, dilakukan apabila terjadi kesalahan dalam
pembacaan alat gravitasi yang digunakan. Rumus umumnya
Read(mGal)=((Read(scale)-counter reading) x interval) + nilai mGal
2. Koreksi lintang, yaitu koreksi terhadap titik pengukuran terhadap kutub
bumi.

dimana 1 dan 0 adalah koordinat titik pengukuran dan titik base.


3. Koreksi tidal, untuk menghilangkan pengaruh gravitasi benda-benda di
luar bumi seperti bulan dan matahari yang berubah terhadap lintang
dan waktu. Untuk mendapatkan nilai ini dilihat perbedaan nilai
gravitasi stasiun dari waktu ke waktu terhadap base. Rumusnya

Dengan

4. Koreksi apungan, akibat adanya perbedaan pembacaan gravity dari


stasiun yang sama pada waktu yang berbeda disebabkan karena
adanya guncangan pegas alat gravimeter selama proses transportasi
dari suatu stasiun ke stasiun lainnya.
Ika Sari [12311027]
Teknik Geofisika

Dimana

5. Koreksi udara bebas, dilakukan untuk mengkompensasi ketinggian


antara titik pengamatan dan datum (mean sea level).

Dimana

6. Koreksi bouger, untuk mengkompensasi pengaruh massa batuan yang


terdapat antara stasiun pengukuran dan (mean sea level) yang
diabaikan pada koreksi udara bebas.
Dimana

7. Koreksi medan, untuk mengakomodir ketidakteraturan pada topografi


di sekitar titik pengukuran. Pada saat pengukuran, elevasi topografi di
sekitar titik pengukuran dihitung dalam radius dalam dan luar diukur
elevasinya.
Dengan

Untuk pengambilan dan pemrosesan data hingga dihasilkan peta variasi massa
jenis bawah permukaan, diagram alurnya adalah sebagai berikut:

Ika Sari [12311027]


Teknik Geofisika

Ika Sari [12311027]


Teknik Geofisika

Kuantitas yang ditentukan pada eksplorasi dengan metode gravity adalah variasi
densitas lokal secara lateral. Densitas lokal tidak diukur secara in situ, walaupun
dapat dihitung dengan borehole logging, densitas dapat diestimasi dari kesepatan
seismik. Berikut contoh diagram densitas vs kedalaman pada data belahan bumi
barat, data Venezuela (Hedberg -1936) Gulf Coast data (Dickenson-1953) Galveston
Country data (Bible 1964) dan Canadian data (Maxant-1980)

Sebagai referensi, berikut adalah tabel yang menunjukan nilai massa jenis

Ika Sari [12311027]


Teknik Geofisika

Daftar Pustaka:
Alanda Idral, 2009. Penerapan Metode Eksplorasi Geofisika pada Penyelidikan
Sumber Daya Mineral dan Energi. Buletin Sumber Daya Geologi, Vol. 4, No. 3,
Halaman 5-7
Telford, M.W., et al, 1990. Applied Geophysics. Cambridge University Press.

Ika Sari [12311027]


Teknik Geofisika

You might also like