Professional Documents
Culture Documents
1. Definisi
Hemodialisa adalah prosedur pembersihan darah melalui suatu ginjal buatan
dan
dibantu
pelaksanaannya
oleh
semacam
mesin
(Lumenta,
dialisat)
melalui
membran
semipermeabel
(dialiser).
b. Masalah Cairan
Pembatasan asupan cairan sampai 1 liter perhari sangat penting karena
meminimalkan resiko kelebihan cairan antar sesi hemodialisa. Jumlah cairan
yang tidak seimbang dapat menyebabkan terjadinya edema paru ataupun
hipertensi pada 2-3 orang pasien hemodialisa.Ketidakseimbangan cairan juga
dapat menyebabkan terjadinya hipertropi pada ventrikel kiri.Beberapa laporan
menyatakan bahwa pembatasancairan pada pasien hemodialisa sangat
dipengaruhi oleh perubahan musim dan masa-masa tertentu dalam hidupnya.
Jumlah asupan cairan pasien baik cairan yang diminum langsung ataupun
yang dikandung oleh makanan dapat dikaji secara langsung dengan mengukur
kenaikan berat badan antar sesi hemodialisa (Interdialytic weight gain/IDWG)
(Welch, 2006)
c. Pertimbangan medikasi
Banyak obat yang diekskresikan seluruhnya atau sebagian melalui
ginjal.Apabila seseorang pasien menjalani dialisis, semua jenis obat dan
dosisnya harus dievaluasi dengan cermat.Terapi antihipertensi yang sering
merupakan bagian dari susunan terapi dialisis, merupakan salah satu contoh
dimana komunikasi, pendidikan dan evaluasi dapat memberikan hasil yang
berbeda.
5. Komplikasi
Komplikasi terapi dialisisi sendiri dapat mencakup hal-hal berikut;
a) Hipotensi dapat terjadi selama terapi dialisis ketika cairan dikeluarkan
b) Emboli udara merupakan komplikasi yang jarang tetapi dapat saja terjadi
jika udara memasuki sistem vaskuler pasien.
c) Nyeri dada dapat terjadi karena pCO2 menurun bersamaan dengan
terjadinya sirkulasi darah diluar tubuh.
d) Pruritus dapat terjadi selama terapi dialisis ketika produk akhir
metabolisme meninggalkan kulit
e) Gangguan keseimbangan dialisis terjadi karena perpindahan cairan
serebral
dan
muncul
sebagai
serangan
kejang.
Komplikasi
kemungkinan terjadi lebih besar jika terdapat gejala uremia yang berat.
f) Kram otot yang nyeri terjadi ketika cairan dan elektrolit dengan cepat
g) meninggalkan ruang ekstrasel.
ini
NO REVISI
NO
DOKUME
N
TANGGAL
TERBIT
PENGERTIAN
HALAMAN
TUJUAN
Hemodialisa dilakukan untuk mengambil zatzat nitrogen yang toksik dari dalam darah dan
mengeluarkan air yang berlebihan
INDIKASI
KONTRA INDIKASI
PERSIAPAN PASIEN
PERSIAPAN ALAT
CARA BEKERJA
DITETAPKAN OLEH
Perawatan pre hemodialisa dilakukan sebelum
pasien menjalani hemodialisa.
1. Cuci tangan
2. Letakkan dialyser pada holder, dengan posisi
merah diatas
3. Hubungkan ujung putih pada ABL dengan
dialyser ujung merah
4. Hubungkan ujung putih VBL dengan dialyser
ujung biru, ujung biru VBL dihubungkan
dengan alat penampung
5. Letakkan posisi dialyser terbalik, yaitu tanda
merah berada di bawah dan biru diatas
NO REVISI
NO
DOKUME
N
TANGGA
L TERBIT
PENGERTIAN
TUJUAN
3
4
5
INDIKASI
KONTRA INDIKASI PERSIAPAN PASIEN 1.
DITETAPKAN OLEH
Suatu tindakan memasukkan jarum AV Fistula
ke dalam pembuluh darah untuk sarana
hubungan sirkulasi yang akan digunakan selama
proses hemodialisis.
PERSIAPAN ALAT
PERSIAPAN
PERAWAT
HALAMAN
NO REVISI
NO
DOKUME
N
TANGGA
L TERBIT
PENGERTIAN
HALAMAN
TUJUAN
INDIKASI
KONTRA INDIKASI
PERSIAPAN PASIEN
DITETAPKAN OLEH
Perawatan intra hemodialisa dilakukan saat pasien
menjalani hemodialisa.
Perawatan ini meliputi pemantauan kondisi pasien,
mesin HD, dan lain lain selama prosedur.
PERSIAPAN ALAT
1.
2.
3.
CARA BEKERJA
4.
Infuse set
5.
Spuit : 50 cc. 5 cc, dll ; insulin
6.
Heparin inj
7.
Xylocain (anestesi local)
8.
NaCl 0,9%
9.
Kain kasa steril
10.
Duk steril
11.
Sarung tangan steril
12.
Bak kecil steril
13.
Mangkuk kecil steril
14.
Klem
15.
Plester
16.
Desinfektan (alcohol + bethadine)
17.
Gelas ukur
18.
Formulir hemodialisa
19.
Sirkulasi darah
20.
Tensimeter
21.
Jam tangan
1. Ujung ABL line dihubungkan dengan punksi inlet
2. Ujung VBL line dihubungkan dengan punksi outlet
3. Semua klem dibuka, kecuali klem infus set 100
ml/m, sampai sirkulasi darah terisi darah semua.4.
4. Jalankan pompa darah (blood pump) dengan Qb
5. Pompa darah (blood pump stop, sambungkan ujung
dari VBL dengan punksi outlet)
6. Fiksasi ABL & VBL (sehingga pasien tidak sulit
untuk bergerak)
7. cairan priming ditampung di gelas ukur dan
jumlahnya dicatat (cairan dikeluarkan sesuai
kebutuhan).
8. Jalankan pompa darah dengan Qb = 100 ml/m,
setelah 15 menit bisa dinaikkan sampai 300 ml/m
(dilihat dari keadaan pasien.
9. Hubungkan selang-selang untuk monitor : venous
pressure, arteri pressure, hidupkan air/ blood leak
detector.
10. Pompa heparin dijalankan (dosis heparin sesuai
keperluan). Heparin dilarutkan dengan NaCl
11. Ukur TD, Nadi setiap 1 jam. Bila keadaan pasien
tidak baik/ lemah lakukan mengukur TD, N, lebih
sering.
12. Isi formulir HD antara lain : Nama, Umur, BB, TD,
S, N, P, Tipe GB, Cairan priming yang masuk,
makan/minum, keluhan selama HD, masalah
selama HD.
1. Cairan pendorong/pembilas (NaCl) sesuai dengan
kebutuhan, kalau perlu di dorong dengan udara
(harus hati-hati)
2. Penekanan bekas punksi dengan 3 jari sekitar 10
menit
HASIL
DOKUMENTASI
NO REVISI
NO
DOKUME
N
TANGGA
L TERBIT
PENGERTIAN
HALAMAN
TUJUAN
INDIKASI
KONTRA INDIKASI
PERSIAPAN PASIEN
PERSIAPAN ALAT
CARA BEKERJA
DITETAPKAN OLEH
Perawatan post hemodialisa dilakukan setelah pasien
menjalani hemodialisa.
PENDIDIKAN
PASIEN
HASIL
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA