Professional Documents
Culture Documents
OLEH
DESI ARIYANI
1201037
Pengetahuan yang didapat harus sesuai dengan objeknya dan didukung oleh fakta
empiris.
c. Metodik
Berarti bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara-cara tertentu yang teratur,
dirancang, diamati, dan dikontrol.
d. Sistematis
Berarti pengetahuan disusun dalam system yang satu sama lainnya saling
berkaitan dan saling menjelaskan sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh.
e. Berlaku umum atau universal
Pengetahuan berlaku untuk siapa saja dan dimana saja yaitu dengan cara
eksperimentasi yang sma akan diperoleh hasil yang sama.
f. Kumulatif, berkembang dan tentatif.
Ilmu pengatahuan selalu bertambah dengan adanya ilmu pengetahuan baru.
Operasional metode ilmiah dijabarkan dalam tahap kegiatan berikut:
a. Perumusan Masalah
Masalah adalah topic atau objek yang diteliti dengan batasan yang jelas dan dapat
diidentifikasi factor-faktor yang terkait.
b. Penyusunan Hipotesis
Hipotesis merupakan argumentasi tentang kemungkinan jawaban sementara
tentang masalah yang ditetapkan, disusun berdasarkan pengetahuan atau teori yang
ada dan harus diuji kebenarannya dengan observasi atau eksperimentasi.
c. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan usaha pengumpulan fakta yang relevan dengan
hipotesis dan diuji apakah fakta tersebut mendukung hipotesis yang diajukan.
d. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan diambil berdasarkan hasil analisis data untuk melihat apakah
hipotesis yang diajukan dapat diterima atau tidak. Hipotesis yang diterima merupakan
pengetahuan yang kebenarannya teruji secara ilmiah dan merupakan bagian dari ilmu
pengetahuan.
Berdasarkan logika, penarikan kesimpulan dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Logika deduktif, cara berpikir dimana ditarik kesimpulan yg bersifat khusus dari
pernyataan bersifat umum.
2. Logika Induktif, terkait dengan empirisme (butuh dukungan fakta).
Hipotesis itu dapat diterima bila fakta yang terkumpul itu mendukung pernyataan
hipotesis. Bila fakta tidak mendukung maka hipotesis itu ditolak. Hipotesis yang diterima
merupakan suatu pengetahuan yang kebenarannya telah diuji secara ilmiah, dan
merupakan bagian dari ilmu pengetahuan. .
Adapun penemuan ilmu pengetahuan mereka melalui pendekatan nonilmiah diperoleh
dengan 3 cara:
a. Prasangka
b. Intuisi
c. Trial and error
Untuk mencapai kebenaran, yakni persesuaian antara pengetahuan dan objeknya,
tidaklah terjadi secara kebetulan, tetapi harus menggunakan prosedur atau metode yang
tepat, yaitu prosedur atau metode ilmiah (scientific method). Adapun Kelebihan dan
kekurangan ilmu alamiah ditentukan oleh metode ilmiah, maka pemecahan segala
masalah yang tidak dapat diterapkan metode ilmiah, tidaklah ilmiah.
Berdasarkan pada syarat, criteria dan lagkah operasional tersebut maka metode ilmiah
menuntun pembentukan seorang ilmuan mempunyai sikap ilmiah, antara lain:
a. Jujur
Ilmuan wajib melaporkan hasil pengamatannya secara objektif dan jujur, sehingga
bila hasil penelitiannya tersebut diuji kembali oleh peneliti lain akan memberikan
hasil yang sama.
b. Terbuka
Seorang ilmuan harus mempunyai pandangan yang luas, terbuka terhadap
pendapat orang lain, jauh dari praduga dan menghargai gagasan baru orang lain
meskipun harus melakukan pengujian terlebih dahulu.
c. Toleran
Seorang ilmuan tidak akan merasa dirinya paling hebat, bersedia belajar dari
orang lain dan tidak pernah memaksakan pendapatnya terhadap orang lain.
d. Skeptis
Seorang ilmuan harus bersikap hati-hati, meragukan sesuatu dan skeptic, tetapi
kritis sehingga akan menyelidiki dulu bukti-bukti yang mendasari suatu kesimpulan.
e. Optimis
Seorang ilmuan tidak akan mengatakan sesuatau tidak dapat dikerjakan sebelum
memikirkan dan mencoba mengerjakannya terlebih dahulu.
f. Pemberani
Sifat ilmuan yang selalu mencari kebenaran, maka akan berani melawan
ketidakbenaran, kepura-puraan yang menghambat kemajuan, meskipun harus
merugikan dirinya.
g. Kreatif dan Inovatif
Selalu ingin mendapatkan, menciptakan, memvariasikan sesuatu yang baru
terutama guna mendapatkan nilai tambah.
2. Perkembangan IPA
Untuk menjelaskan fenomena alam, maka perlu dilakukan pengamatan atau
penelitian yang terus-menerus. Suatu penelitian tentu diperlukan landasan pengamatan
atau teori yang sudah ada. Landasan atau strata ilmu dapat dibagi atas tiga, yaitu:
1. Hipotesis
Merupakan strata ilmu yang paling rendah, berupa dugaan atau prediksi yang
diambil berdasarkan pengetahuan atau teori yang sudah ada untuk menjawab penelitian
yang sedang dilakukan.
2. Teori
Merupakan strata ilmu yang lebih tinggi dari hipotesis, berupa landasan ilmu yang
telah teruji kebenarannya, namun teori masih mungkin untuk dikoreksi dengan teori baru
yang lebih tepat.
3. Hukum dan dalil
Merupakan strata ilmu yang paling tinggi, berupa teori yang telah diuji terusmenerus dan diketahui tidak ditemukan adanya kesalahan.
Ilmu pengetahuan akan terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang tidak pernah
merasa puas dengan apa yang sudah dipunyai atau diketahuinya. Berdasarkan hal
tersebut, maka ilmu pengetahuan merupakan siklus ilmu dengan penelitian sebagai
intinya yang tidak pernah terputus. Bahkan ia akan semakin membesar dan meluas.
Penggolongan IPA menjadi klasik dan modern sama sekali bukan berkaitan
dengan waktu maupun klasifikasi bidang ilmu. Penggolongan ini lebih mengacu kepada
konsepsi, yaitu cara berpikir, cara memandang, dan cara menganalisis suatu fenomena
alam.
IPA klasik yang telaahannya mengikuti kaidah ilmu tradisional berdasarkan
pengalaman, kebiasaan, dan bersifat makroskopik. Sedangkan IPA modern yang bersifat
tujuan.
Antropologi, mempelajari asal usul dan perkembangan jasmani, sosial,
perusahaan.
Sosiologi, studi tentang tingkah laku sosial, terutama tentang asal usul
Fisika, mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan
yang bersifat sementara. Seperti : bunyi cahaya, gelombang magnet,
hidup
Fisiologi studi tentang fungsi atau faal/organ bagian tubuh makhluk hidup
Sitologi ilmu yang mempelajari tentang sel secara mendalam
Histologi studi tentang jaringan tubuh atau organ makhluk hidup yang
ilmu dengan baik, maka seorang ahli akan lebih memfokuskan atau
menspesialisasikan dirinya dalam salah satu focus disiplin ilmu tertentu.
2. Multidisiplin dan Interdisiplin Ilmu
Multidisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan
pembahasannya menggunakan lebih dari satu kelompok disiplin ilmu, misal
kelompok IPA dan IPS. Contoh multidisiplin ilmu adalah lingkungan, yang dapat
mengolaborasikan ilmu IPA dan IPS.
Sedangkan Interdisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan
pembahasannya menggunakan satu kelompok disiplin ilmu saja. Contoh
interdisiplin ilmu adalah ilmu computer yang dikembangkan dari disiplin IPA.
Perkembangan interdisiplin IPA pun cukup banyak dan berkembang
sangat pesat. Sehingga perkembangan tersebut sangat mempengaruhi pola
pandang dan kehidupan sosial saat ini. Oleh karena itu, suatu ilmu yang
dikembangkan berdasarkan interdisiplin ilmu tetapi karena dampak sosial perlu
diperhitungkan, sehingga pembahasannya berubah menjadi multidisiplin ilmu.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen IAD. 2004. Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Makassar: Universitas Negeri Makassar.
IAD KLH 1-iv 2008.doc. 7 Oktober 2010.
Materi-kuliah-i-iad.ppt. 7 Oktober 2010.
http://khairinnisaedogawa.blogspot.com/2011/07/iad-perkembangan-dan-pengembangan
ilmu.html
http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/20/peranan-ilmu-pengetahuan-alam-danteknologi-dalam-memenuhi-kebutuhan-kehidupan-manusia/
http://harisbanjarmasin.blogspot.com/2011/11/iad-manusi-berpikir-dari-zamandulu.html
http://khairinnisaedogawa.blogspot.com/2011/07/iad-perkembangan-danpengembangan-ilmu.html