Professional Documents
Culture Documents
REPRODUKSI &
TUMBUH KEMBANG
FISIOLOGI JANIN
PERKEMBANGAN FUNGSI ORGAN
USIA GESTASI
6
7
8
9
13-16
17-24
25-28
29-32
33-36
39-40
ORGAN
Pembentukan hidung, dagu, palatum, dan tonjolan paru. Jari-jari bebentuk genggaman. Jantung terbentuk penuh
Mata tampak. Pembentukan alis dan lidah
Mirip bentuk manusia, mulai pembentukan genitalia eksterna. Sirkulasi melalui tali pusat dimulai. Tulang mulai terbentuk
Kepala meliputi separuh besar janin, terbentuk muka janin. Kelopak mata terbentuk namun tdk terbuka sampai usia 28
minggu
Janin berukuran 15cm. merupakan awal dari trimester 2. Kulit janin masih transparan, telah mulai tumbuh lunugo (rambut
janin). Janin bergerak aktif. Yaitu menghisap dan menelan air ketuban. Telah terbentuk meconium (feses) dalam usus. Jantung
berdenyut 120-150/menit
Komponen mata terbentuk penuh, juga sidik jari. Seluruh tubuh diliputi oleh verniks kaseosa (lemak). Janin mempunyai reflex
Permulaan trimester 3. Terdapat perkembangan otak yang cepat. System syaraf mengendalikan gerakan dan fungsi tubuh,
mata sudah mulai membuka. Kelangsungan hidup pada periode ini sangat sulit bila lahir
Bila bayi dilahirkan, ada kemungkinan utk hidup. Tulang sempurna, gerak nafas regular, suhu stabil
Berat janin 1500-2500gr. Bulu kulit janin mulai berkurang, pada saat 35 minggu paru matur. Janin akan dpt hidup tanpa
kesulitan
Sejak 38 minggu kehamilan disebut aterm, dmn bayi akan meliputi seluruh uterus. Air ketuban mulai berkurang tetapi masih
batas normal.
BIOLOGI
KESALAHAN PERKEMBANGAN GONAD
SINDROM TURNER
SINDROM KLINEFELTER
MALFORMASI KONGENITAL
ETIOLOGI
Awam menyebut: cacat bawaan, karena kesalahan terjadi saat perkembangan embrio
Kalau terjadi setelah kelahiran tdk disebut cacat bawaan.
Terjadi kesalahan perkembangan ekto, meso, endo malformasi
FAKTOR GENETIK
FAKTOR NON GENETIK teratogenic
1. KELAINAN JUMLAH KROMOSOM
1. OBAT/ZAT KIMIA
HIPOPLOID
ALKALOID
MONOSOMI (2n-1)
NIKOTIN abortus
- Sebagian besar menimbulkan
Ibu perokok berat mengandung nikotin
abortus spontan letal
resiko lahir premature dan BB < dari
- Sebagian kecil dapat hidup
normal
SINDROM TURNER (45, XO)
OBAT ANTI
Dimorfisme wajah
HIPERPLOID
TRISOMI AUTOSOM
EPILEPSI
Cleft palate palatum bercelah
- Trisomi 21 DOWN SYNDROME
Retardasi mental
- Trisomi 13 PATAU SYNDROME
ANTI TUMOR Malformasi tulang & SSP
*semakin
- Trisomi 18 EDWARD
KORTIKOSTE Cleft palate
banyak
SYNDROME
ROID
Defect jantung
Kromosom X TRISOMI KROMOSOM SEX (2n+1)
ANTIBIOTIKA TETRASIKLIN pd kehamilan trisemeter 2&3
gangguan
- 47, XXX TRIPLE X SYNDROME
defek pd gig (hipoplasia email; warna
retardasi
- 47, XXY KLINEFELTER
gigi kuning-coklat) dan distorsi pd
makin berat
- 47, XYY SINDROM Y GANDA
prtumbuhan tulang)
(fisik dan
TETRASOMI (2n+2)
STREPTOMISIN pd ibu dengan TBC bayi
mental)*
- 48, XXXX
tuli
- 48, XXXY
ANDROGEN PROGESTIN masukilinisasi fetus
PENTASOMI (2n+3)
perempuan
- 49, XXXXX
Progestin
biasanya diberikan utk ibu yang
- 49, XXXXY
sering
mengalami
abortus utk menguatkan
POLIPLOID kelipatan Haploid (n)
implantasi.
Tp
progestin
dalam tubuh dpt
3n = 69 4n = 92 abortus spontan
dikonversi menjadi testosteron
AIR RAKSA
Ibu yang mengkonsumsi ikan diteluk minata
2. KELAINAN STRUKTUR KROMOSOM
ORGANIK
(jepang) bayi mengalami cerebral palsy
TRANSLOKAS Mempunyai jumlah kromosom normal
THALIDOMID
Obat
tidur dan antimuntah
I
46, XX atau XY tapi terjadi translokasi
Amelia
tangan dan kaki tdk ada)
pd salah satu kromosomnya.
Simpodia
kaki dempet
T 15/21 sindrom down, biasanya
Sindaktili jari dempet
yang translokasi orgtua (resiko pd ibu
AMINOPTERI
Obat abortivum dikonsumsi oleh ibu yang
yang translokasi lbh besar)
N
ingin aborsi
DELESI
46 XX atau XY 5p- (delesi lengan
Bayi
lahir: anencephaly, hydrocephalus
pendek kromosom no. 5) cri du
chat sindrom suara khas
2. INFEKSI
(gelombang suara seperti kucing),
RUBELLA
Ibu terinfeksi rubella pd trimester I bayi
(tampek
mengalami katarak, malformasi jantung,
jerman)
mikrocephalus
CYTOMEGAL Pd trimester I microcephalus,
O VIRUS
hydrocephalus & microopthalmia
TOXOPLASM ibu banyak kontak dgn hewan berbulu spt
A GONDII
kucing dan burung
retardasi mental, tuli, fibrosis paru dan hepar
abortus
3. RADIASI
RADIASI ION Teratogen potensial radiasi dosis tinggi pd
ibu hamil kelainan SSP & tlg
RADIASI BOM Malformasi kongenital
ATOM
3. KROMOSOM MOSAIK
Lebih ringan dibandingkan monosomi/trisomy
1 individu mempunyai 2 kariotip
Sind Turner 45/X)/46,XX gangguan lbh ringan dp 45,XO.
Biasanya masih bisa haid.
4. MUTASI GEN
DOMINAN
Akondroplasia:
- Homozigot letal
- Heterozigot bisa lahir
Polidaktili
RESESIF
Mikrocephali
Hyperplasia adrenal kongenital
4. HIPOKSIA
Ibu penderita CVS dan ibu yg tinngal didataran tinggi bayi
BB kurang dr normal
MEKANISME
TERJADI
PERKEMBANGAN
RANGKAP /
DUPLIKASI
NORMAL
KEMBAR MONOZIGOT/IDENTIK/MATERNAL
- 1ovum dibuahi 1 sperma jenis kelamin pasti sama
MALFORMASI
PERLEKATAN 2 JANIN/KEMBAR SIAM
- SIMETRIS
Cephalophagus/craniophagus
Sternophagus
Thoracophagus
Ileo-thoracophagus
ASIMETRIS
Epignatus
Epigastrius
Thoracoparasiticus
Teratoma
SPERMATOGENESIS
Spermatogonium sel induk. Sel gamet
spermatozoa
Rangkaian perkembangan sel spermatogonia dari
epitel tubulus seminiferus yang mengadakan
proliferasi dan selanjutnya berubah menjadi
spermatozoa yang bebas
Menghasilkan 4 sel sperma
SPERMATOZOA
- Diproduksi testis
- Sel tunggal
- Terdiri atas
Kepala: bentuk normal oval
Leher: Bagian midpiece tdp mitokondria
yang banyak mengandung lipid sebagai
Energi untuk pergerakan ekor
Ekor
AKROSOM SPERMATOZOA dibagian kepala
- Suatu massa yang terdapat pada bagian
anterior spermatozoa yang merupakan
struktur berupa selubung yang menutupi
kurang lebih 2/3 daerah kepala spermatozoa
- Kalau tdk ada akrosom tidak akan dihasilkan enzim-enzim yang
berguna utk penetrasi sperma
- Mengandung enzim-enzim :
Akrosin proteolitik utama utk menembus zona pelusida
Hialuronidase utk menembus cumulus ooforus dan utk
pergerakan ekor sperma menembus zona pelusida
CPE (corona penetrating enzyme) utk menembus corona
radiate
TIGA TAHAP PERKEMBANGAN:
1. Spermatogonia (diploid) membelah scr MITOSIS SPERMATOSIT
sel induk
spermatogonia
2. Spermatosit primer & sekunder membelah MIOSIS (reduksi)
SPERMATID (haploid)
3. SPERMATID mengalami SPERMIOGENESIS (pd proses ini tjd
pembentukan akrosom) SPERMATOZOA
OOGENESIS
Proses yang dialami oogonium sampai menjadi ovum yang siap untuk
dibuahi
Hasil akhir 1 ovum
(sel telur)
Terjadi pada organ
reproduksi wanita
Ovarium bagian
kortex
Pada meiosis I
menghasilkan 2 sel
yang tidak sama
besar
- Yang besar:
OOSIT SEKUNDER
- yang kecil:
POLAR BODY
nonfunctional
tp mempunyai
kromosom.
Meiosis II hanya sempurna terjadi saat terjadi fertilisasi
OVUM
- Inti
- Sitoplasma : sumber nutrisi & organel
seluler untuk perkembangan embrio
- Dinding:
untuk
melindungi
dr
fertilisasi sperma >1 protective
layer
- Pelepasan ovum wanita dewasa
setiap bulan ovulasi
- Kromosom : haploid
- Fungsi:
Mengandung nutrien untuk menyokong sitoplasma
perkembangan awal
Mengandung molekul-molekul regulator turn on/off gen
terkait expresi gen
Mempunyai protective layers dinding (zona pelusida,
cumulus ooforus, corona radiate)
Memiliki mekanisme yg memungkinkan terjadi respon secara
tepat untuk kontak dengan sperma ada zat yang dikeluarkan
oleh sel telur agar sperma melakukan fertilisasi
- STRUKTUR OVUM
Ovum manusia hanya 0,1 mm
Bayi yang baru lahir mengandung 2 juta oosit (banyak yang
mengalami degenerasi) dan berada pada stadium diploten
(profase) dari meiosis I
Yang tersisa saat pubertas tidak sebanyak saat lahir, tp kualitas
meningkat. Tp diatas 35 tahun beresiko utk hamil
ANALISA SPERMA
Bau
pH
- Semen normal : pH antara 7,2 8.
- pH 7,8 dicurigai adanya infeksi.
- pH 7 pada semen azoospermia kemungkinan terjadi
disgenesis pada vas deferens, vesika seminalis atau epididimis.
Viskositas
- Semen dengan konsistensi tinggi kecepatan gerak sperma akan
terhambat.
- Semen yang terlalu encer jumlah spermanya rendah.
- Kedua-duanya dapat menyebabkan kesuburan pria berkurang.
MIKROSKOPIK
Motilitas
- Katagori a spermatozoa bergerak cepat dan lurus ke depan.
- -Katagori b gerak lambat/sulit maju lurus atau bergerak tidak
lurus
- -Kategori c tidak bergerak maju (bergerak ditempat)
- -Kategori d spermatozoa tidak bergerak sama sekali
Viabilitas
- Spermatozoa hidup atau spermatozoa mati.
- Pewarnaan supravital yaitu Eosin Y.
dicampurkan satu tetes (10 15 mikroliter) semen segar
dengan satu tetes larutan Eosin 0,5 % pada kaca obyek
kemudian ditutup dengan gelas penutup
Setelah 1 2 menit diamati dengan menggunakan mikroskop
biasa atau beda fase dengan
pembesaran 400 X
- Mikroskop cahaya,
spermatozoa mati berwarna
merah
spermatozoa hidup tidak
berwarna
Morfologi
- Kepala besar
N: oval
(macrocephalic) atau kecil (microcephalic)
bentuk kepala seperti: tetesan air mata, bundar, tak
berbentuk, ganda
- Leher
N: Midpiece utuh
midpiece rusak (defect): tebal, patah, tipis atau asimetris
- Ekor
N: tunggal
rusak
Densitas
-
10
PARASITOLOGI
TOXOPLASMA GONDII
PREVALENSI
Termasuk kelas sporozoa berkembang biak dengan aseksual (skizogoni) dan seksual bergantian
Termasuk ordo coccidia perkembang biakan hanya pd 1 host definitive
Hospes definitive: Felidae (kucing)
Hospes perantara: manusia, hewan mamalia, unggas
Penyakit ini ditemukan secara kosmopolit
11
MORFOLOGI
PENULARAN
GAMBARAN
KLINIS
Acquired toxoplasmosis
90%, infeksi asimptomatik
10%, gejala seperti flu, meriang, limfadenopati
Selama imunokompeten akan baik-baik saja
Congenital toxoplasmosis
Ibu hamil terinfeksi menularkan kepada bayinya
Pada bayi hidrosefalus
Retardasi mental
12
Congenital toxoplasmosis
Buruk, tgt kerusakan
Mengobati untuk mencegah kerusakan smkn parah
DIAGNOSIS
PROGNOSIS
PENCEGAHAN
13
TANDA KEHAMILAN
REAKSI
KEHAMILAN
UNTUK
PEMERIKSAAN Hcg
TANDA PASTI
KEHAMILAN
karena
perubahan Khusus:
- Hegar sign
Nausea & emesis
estrogen & progesteron)
- Chadwic sign vulva kebiruan
Anoreksia malas makan
Morning sickness
- Piscaseck sign
Hiperemesis gravidarum mual Sering kencing terutama triwulan
- Braxton-Hicks ( his palsu )
awal dan akhir karena pembesaran
muntah berlebihan
uterus lbh nyeri
uterus yang menekan VU
Mengidam
Suhu basal tetap tinggi (37,2
Obstipasi (tonus otot ) pd
Pingsan
37,8 C)
trimester akhir karena hormone
- hCG meningkat
estrogen tinggi peristaltic usus
menurun pasase lambat cairan
lbh bayak di reabsorbsi
Pemberian
tablet
besi
jg
dpt
menyebabkan obstipasi
Pigmentasi kulit hitam
Epulis di gingiva
Varises bs ditungkai bs di vulva
Reaksi Galli Mainini pakai kodok disuntik urin ibu hamil kekodok
Reaksi Friedman
Reaksi Ascheim-Zondek
Reaksi imunologik
- Mendeteksi hCG dalam air seni
- Dasar : reaksi Ag-Ab (haemo-agglutination inhibition)
Tes kehamilan urin dipakai midstream urin pagi, karena kadar hCG pada trimester awal tinggi pd pagi hari
- Garis dua: (+)
- Garis satu (-)
Merasakan Gerakan janin
mendengarkan Bunyi jantung :
- primigravida (18 mg)
- Laenec (18-20 mg) dihitung selama 15 detik pada 5
- multigravida (16 mg)
detik pertama, ketiga, kelima. Syarat: diruang yang
- obyektif (20 mg)
tenang
14
DIAGNOSIS PASTI
KEHAMILAN
DIAGNOSIS
BANDING
Kehamilan terjadi perubahan anatomi & fisiologi (genitalia interna eksterna, mammae)
Karena pengaruh hormone Somatomammotropin, estrogen, progesteron, human chorionic gonadotropin & prolaktin
UTERUS
VAGINA DAN VULVA
Hipertrofi otot polos (longitudinal, oblik & sirkular) lapisan oblik : peran Hipervaskularisasi, estrogen & progesteron
penting pada persalinan
livide (Chadwic sign) Lebih kebiruan pd portio
Serabut kolagen higroskopik
OVARIUM
Endometrium mjd desidua
Korpus luteum terlihat seperti kista karena membesar (max 8cm)
Berat uterus : 30 g 1000 g
menghasilkan progesterone sampai plasenta terbentuk (22mg)
Besarnya uterus tua kehamilan
Korpus luteum graviditatis 16 mg
Kontraksi (+) pengaruh oksitosin pd saat postpartum
Fungsi : Menghasilkan estrogen dan progesteron
Perfusi :
KELENJAR MAMAE
500-700ml/min
Estrogen Hipertrofi ductus lactiferous
80% - sirkulasi uteroplasenta
progesteron sel-sel asinus
Pembesaran uterus menyesuaikan perkembangan janin
Somatomammotropin kasein, laktalbumin, laktalglobulin
Hiperpigmentasi areola mamma
Estrogen yang tinggi akan merangsang PIH (prolactine inhibiting
hormone) sehingga mencegah selama hamil tidak keluar asinya
Saat lahir estrogen menurun prolactin >>
Isapan bayi merangsang oksitosin supaya asi keluar
Kalau bayi meninggal, asi masih ada bisa diberi estrogen agara PIH
meningkat
Kalau mau menambah asi bisa beri Oksitoksin
15
16
SISTEM DIGESTIVUS
Motilitas usus obstiipasi dan emesis
Hipersalivasi
TRAKTUS URINARIUS
Trimester awal : Kandung kemih tertekan uterus
Ureter membesar (Progesteron)
Poliuri akibat filtrasi 69%
METABOLISME
BMR 15 -20 % terutama triwulan akhir jd suhu lebih tinggi
Protein : 1 g / kgBB /hr (janin, perkembangan alat kandungan, mammae
dan badan)
Karbohidrat
Perhatian :
- kadar glukosa plasma rendah
- DMG
Asupan Besi : 30 50 mg / hr
Kalsium untuk membentukan tulang terutama trimester akhir asupan
kalsium plg baik dari susu krn abs plg bagus
Berat Badan 12,5 kg (6,5 16,5 kg) karena ada hasil konsepsi,
uterus yang membesar, mammae, peningkatan vol darah, retensi air
Perhatian :
- Kenaikan BB massif cenderung tjd preeklampsia
- Max naik 16kg
- Anjuran 2 kg/bln (pada usia gestasi > 20 mg)
Keunggulan hipervolemia :
- Mencukupi kebutuhan uterus yang membesar
- Melindungi ibu dari perubahan posisi yang berdampak pada
venous return
- Melindungi ibu dari kehilangan darah saat melahirkan
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Suatu gejala mual muntah pada suatu kehamilan semester awal yang disebabkan oleh kenaikan HCG.
Terjadi terutama pada primigravida
Hanya 40-60% pada multigravida sudah adaptasi thd kenaikan HCG
17
ETIOLOGI
PATOLOGI
PATOFISIOLOGI
Waktu: minggu ke 6-16 karna fungsi plasenta blm ada masih bergantung pd HCG
Factor predisposisi:
- Primigravida,
- molahidatidosa & hamil ganda karna HCG lebih meingkat
- Hormon hCG >>
Masuknya villi khorialis dalam sirkulasi maternal resistensi & perubahan metabolik
Alergi
Psikologik
Hati : degenerasi lemak tanpa nekrosis
Jantung : lebih kecil & atrofi
Otak : dilatasi kapiler & perdarahan kecil-kecil
Ginjal : degenerasi lemak
Estrogen peristaltic menurun pengosongan lambung asam lambung
Psikologik & riwayat menderita lambung spastik
Mual-muntah >> dehidrasi & alkalosis hipokloremik + Na
Cadangan KH + lemak ketosis (karna tidak ada lagi karbo yang diubah jadi energy)
Dehidrasi hemokonsentrasi
Sindrom Mallory-Weiss
Mual muntah >> keadaan umum terganggu
Diagnosis :
hamil muda, mual-muntah >>
Derajat :
DD/ : hamil + (pielonefritis / hepatitis /
ulkus
1. Tingkat 1 :
- Nadi 100, TD
ventrikuli / tumor serebri)
- Turgor , lidah kering, mata cekung
Pengelolaan:
2. Tingkat 2 :
- Atur pola makan
- Nadi kecil & cepat, TD , hemokonsentrasi
- Obat (sedative, vitamin & antiemetik) hati-hati
- Bau aseton, oliguri
teratogen
3. Tingkat 3 :
- Isolasi (jika perlu) & puasa sampai rehidrasi tercapai
- Kesadaran sampai koma
dan tdk muntah lagi
- Ensefalopati Wernicke Perdarahan diotak kecil2
- Cairan parenteral (glukosa 5 % + NaCl 0,9 %) kalium &
vitamin
- Penghentian kehamilan ?
PENGAWASAN KEHAMILAN
TUJUAN
18
PEMERIKSAAN
PERTAMA
udem
PEMERIKSAAN
OBSTETRIK
Ibu
berbaring
terlentang
Pemeriksa
di
sebelah kanan
Pemeriksaan
Leopold
LEOPOLD 1
pemeriksa menghadap ke
arah muka ibu
Tinggi fundus uteri
LEOPOLD 2
pemeriksa menghadap ke
arah muka ibu
Batas samping uterus
LEOPOLD 3
pemeriksa menghadap ke
arah muka ibu
Bagian janin yang
terletak di bawah
kepala/bokong
LEOPOLD 4
Pemeriksa menghadap
kea rah kaki ibu
Bagian janin di sebelah
bawah
Berapa bagian yang
masuk pintu atas panggul
19
Dinding
lemas
perut
kecil-kecil
Menentukan bb janin dengan rumus Johnson tohsach
(tinggi fundus uteri (cm) N ) x 155 gram.
N= 13 bila kepala belum melewati pintu atas panggul
N= 12 bila kepala masih berada di atas spina iskiadika
N= 11 bila kepala masih berada di bawah spina iskiadika
Auskultasi
Pemeriksaan dalam:
- Letak janin dalam uterus
- Sikap normal janin : fleksi pada semua sendi
- Penilaian jalan lahir (36 mg)
Asepsis & antisepsis
Genitalia eksterna
Dinding vagina
Porsio & serviks
Pelvimetri
Turunnya kepala janin
- Jaringan sudah lunak
- Kosongkan kandung kencing
INVOLUSI
Nifas/Puerperium masa setelah persalinan di mana organ-organ pelvik kembali ke kondisinya seperti sebelum hamil
Berlangsung selama lebih kurang 6 minggu Secara anatomi
Pemulihan organ genital seperti sebelum ada kehamilan 3 bulan secara fungsional
Terdapat 3 hal penting: Involusi, Hemokonsentrasi dan Laktasi
perubahan organ-organ genitalia kembali ke kondisi seperti sebelum hamil
Perubahan terjadi pada:
- ukuran uterus
- miometrium kontraksi menjepit pembuluh-pembuluh darah yang berada di antaranya menghentikan perdarahan
- serviks
- endometrium
- ligamen, fascia dan diafragma pelvis
- vagina
INVOLUSI UTERUS
ENDOMETRIUM
SERVIKS
20
TINGGI UTERUS
Segera
setelah 2 jari dibawah
partus
pusat
Nifas hari ke 5
pusat simfisis
(7cm
diatas
simfisis)
Nifas hari ke 12
Tidak teraba
uterus akan berkontraksi segera
setelah bayi lahir
mekanisme: mengecilnya ukuran sel
myometrium jumal total sel
myometrium tidak berkurang
Hari 1
Hari 5
Hari 7
Uterus
Aterm
Nifas hari 7
Nifas hari 14
6 minggu post
partum
Tidak hamil
Ukuran/berat
1000gr
500gr
300gr
40-60gr
30gr
tidak
menimbulkan serviks sebelum partus bulat, saat post
jaringan parut seperti haid
partus
membuka
sesuai
dengan
diameter kepala bayi
Tebal
Warna merah kehitaman
endometrium
Nifas
hari 2-5 mm,
Konsistensi lunak
pertama
permukaan
Bisa dibedakan penampakan serviks
kasar (akibat
pada:
pelepasan
- Nullipara (blm pernah partus
desidua dan
pervaginam): rounded external os
selaput janin)
- multiparous:
parut
melintang
Nifas hari ke-3
Permukaan rata
akibat laserasi (pada arah jam 3
(lepasnya sel-sel
atau 9)
dari bagian yang
mengalami
degenerasi)
2-3 minggu post Regenerasi
partum
endometrium
Desidua
- Lapisan superfisial nekrotik
lochia (darah nifas)
- Lapisan Basal epitel glandular
berproliferasi membentuk lapisan
superfisial yang baru
Rasa mules disebabkan karena
kontraksi uterus
- saat menyusui karena ada
rangsangan oksitoksin
- bila msh ada sisa selaput
ketuban, sisa plasenta, gumpalan
darah dalam kavum uteri
LOCHIA
- sekret yang berasal dari kavum
uteri dan vagina pada masa nifas
Lokia
rubra Darah
merah
(hari I,II)
kehitaman + sisa
PERUBAHAN PADA SERVIKS
selaput ketuban +
21
Lokia
sanguinolenta
(hari ke III-VII)
Lokia serosa
(minggu ke IIIV)
Lokia
alba
(setelah
minggu ke IV)
HEMOKONSENT
RASI
PROLONGED
INVOLUSI
(sub Involusi)
PERUBAHAN
LAIN
desidua
+
sisa
verniks kaseosa +
lanugo + meconium
Darah + lender
Lender
warna
kuning kecoklatan
Cairan putih
Segera
setelah
partus
2-3
hari
postpartum
Akhir
minggu
pertama
postpartum
4
minggu
postpartum
Lunak, flabby
OUI terbuka 2
jari
OUI dan OUE
sudah menutup
Ukuran Serviks
kembali spt
sediakala
(kondisi sebelum
hamil)
22
perdarahan
PERAWATAN
POSTPARTUM
PEMERIKSAAN
POSTNATAL
LAKTASI
23
FISIOLOGI LAKTASI:
Penyakit
- Influenza: boleh menyusui
- TB: boleh, pakai masker, obat TB diteruskan, bayi diberi
profilaksis dan BCG
- Hepatitis A, E: tergantung kondisi ibu, mungkin ASI perlu
dipompa
- Hepatitis B: boleh menyusui setelah bayi diberi profilaksi
HbIg
- DM: boleh menyusui
- HIV/AIDS: tidak boleh karena menular lwat ASI
- Suplemen Nutrisi
Fe untuk menggantikan Fe yang hilang saat partus
Vitamin prenatal dapat diteruskan
- Makanan sehari-hari
Makanan
berbumbu
atau
pedas
bisa
mempengaruhi rasa ASI
Bbrp bayi bisa sensitif thd makanan ibu
Nutrisi untuk ibu menyusui
- Energi dan protein
Kebutuhan lebih tinggi dibanding saat hamil
- Vitamin and mineral
Umumnya lebih tinggi atau sama dengan saat
hamil
Zat Besi and Folat butuh lebih sedikit
KONTRAINDIKASI MENYUSUI
- Gangguan pada payudara: puting luka, abses, kanker
payudara
- Keadaan penyakit ibu yang tidak memungkinkan untuk
menyusui: gagal jantung stadium III-IV, psikosis, lepra,
HIV/AIDS, dalam keadaan koma/penurunan kesadaran
- Kondisi bayi:
Yang di rawat incubator
kelainan pada bentuk mulut/refleks hisap
24
25
PERSALINAN NORMAL
TERMINOLOGI
PERSALINAN
26
MEKANISME
PERSALINAN
NORMAL
27
PIMPINAN
PERSALINAN
KALA 1
Bila ketuban (+), kepala
sdh masuk PAP, blm ada
pembukaan boleh
jalan2
Observasi his dan DJJ:
- fase laten : tiap 1 jam,
- fase aktif : tiap 30
menit
Evaluasi kemajuan
persalinan : Vaginal
toucher tiap 4 jam
Vaginal Toucher, untuk
menilai :
- porsio : konsistensi,
arah, panjang/tebal,
pembukaan
- ketuban : +/- presentasi : kepala,
bokong
- penurunan bagian
KALA 2
VT : pembukaan lengkap, ketuban (-),
kepala HIII pimpin meneran pada
saat his
Observasi DJJ diluar his
Cara mengedan: Wanita berbaring
merangkul kedua paha sampai batas
siku. Kepala sedikit diangkat,
sehingga dagu mendekati dadanya,
dan melihat perut
Bila kepala janin sampai dasar
panggul, vulva membuka , kepala
janin tampak ( diameter 4 cm ) bila
perineumnya kaku perlu dilakukan
episiotomi
Episiotomy:
- Midline: penyembuhan lebih sulit,
kemungkinan kena anus lebih
besar
- Left mediolateral: perdarahan
lebih banyak karena lebih banyak
KALA 3
3 Tanda klasik lepasnya
plasenta :
- Tali pusat
memanjang
sambil dipasase
- Darah
keluar/menyembur
dari vagina karena
ada pembuluh darah
yang terbuka
- Perubahan bentuk
fundus uteri menjadi
lebih globular
Kalau sudah ada tandatanda ini, tali pusat ditarik
pelan-pelan
Manajemen aktif kala III
- Injeksi oksitosin 10 IU
im segera setelah
kepala bayi lahir
KALA 4
Periksa :
kontraksi uterus
Perdarahan jalan
lahir
Lukaepisiotomi,
ruptura
perineum Bila
perlu dijahit
Observasi tanda
vital post
partum
Waktu 2 jam
28
laporan:
porsio lunak, aksial,
tebal 1 cm, pembukaan
4 cm, ketuban(+),
kepala HI-II, sutura
sagitalis lintang
porsio tipis, pembukaan
8 cm, ketuban (+),
kepala HII-III, UUK kiri
depan
otot
Perineum ditahan dengan tangan
kanan, tangan kiri menahan bagian
belakang kepala supaya defleksi tidak
terlalu cepat kalau terlalu cepat
dapat terjadi robek sampai ke
urethrae dan clitoris ibu, tdk bisa
dijahit
Peregangan tali
pusat terkendali
tdk boleh ditariktarik, karena bisa
terjadi insersio uteri
- Massage fundus uteri
setelah plasenta lahir
supaya pembuluh
darah terjepit tidak
terjadi perdarahan
Lihat plasenta
:kotiledon lengkap atau
tidak kalau ada yang
hilang harus diexplorasi
cavum uteri ada yang
sisa atau tidak.
Waktu 30 menit
-
29
30
DIAGNOSA
PENGARUH PRM
PENATALAKSANAA
N
KOMPLIKASI
Pecahnya ketuban sebelum onset persalinan baik pada kehamilan aterm, maupun preterm.
Etiologi tidak diketahui, Tp salah satunya infeksi
Adanya hipermolitilitas rahim yang sudah lama terjadi sebelum ketuban pecah sering kontraksi
Selaput ketuban terlalu tipis kolagennya kurang mudah terjadi degradasi
Infeksi
Faktor lain: Multipara,malposisi,disproporsi, cerviks incompeten, dll
Ketuban pecah dini artifisial dimana ketuban dipecahkan terlalu dini misalnya karena janin mati dikandungan
Memeriksa adanya cairan yang berisi mekonium, verniks kaseosa, rambut lanugo, atau bila telah terinfeksi bau
Inspekulo : dilihat apakah ada air ketuban keluar dari kanalis servikalis dan apakah ada bagian yang sudah pecah
Gunakan kertas lakmus kalau dia ketuban akan berubah menjadi biru
Pemeriksaan PH forniks posterior pada PRM PH adalah basa
Pemeriksaan histopatologi air ketuban
Aborization dan sitologi air ketuban
Janin : walaupun ibu belum menunjukan gejala-gejala
Ibu: terjadi infeksi intrapartum, juga dapat ditemui
infeksi tetapi janin mungkin sudah terkena infeksi, karena
infeksi puerpuralis (nifas), peritonitis, dan septikemia
infeksi Interauterine lebih dahulu terjadi sebelum gejala
serta dry labour. Ibu akan kelelahan, suhu badan naik,
pada ibu diarasakan. Jadi akan meninggikan mortalitas dan
nadi cepat dan menampakkan gejala infeksi.
morbiditas perinatal
Kalau ibu sudah mulai demam, sudah pasti janin terkena
Karena ketuban yang pecah akan menjadi jalan masuk
infeksi
kuman
Bila anak belum viabel ( < 36 mg)
penderita dianjurkan untuk beristirahat ditempat tidur dan diberikan obat-obatan antibiotik profilaksis (mencegah
infeksi), spasmolitik (mencegahnya terjadinya kontraksi) dan roboransia degan tujuan untuk mengundur waktu sampai
anak viabel.
Bila anak sudah viabel
dilakukan induksi persalinan dan diberikan antibiotik profilaksis induksi memerlukan waktu, sehingga kuman tetap
masuk. Pada kasus-kasus tertentu dimana induksi persalinan gagal maka dilakukan tindakan operatif.
Pada anak: IUFD , asfiksia dan prematuritas
Pada ibu : Partus lama dan infeksi, atonia uteri, perdarahan postpartum atau infeksi nifas.
INDUKSI PERSALINAN
DEFINISI
suatu tindakan terhadap ibu hamil yang belum inpartu baik secara operatif maupun medisinal untuk merangsang
timbulnya kontraksi rahim sehingga terjadi persalinan
Secara medis
Secara manipulatif
Infus oksitosin
Amniotomi pecahkan selaput ketubannya
Prostaglandin
Melepas selaput ketuban dan bagian bawah rahim (
Cairan hipertonik intra uteri jarang dipakai lagi
stnpping of the membrane)
31
INDIKASI DAN
KONTRA INDIKASI
SYARAT
TEKNIK INFUS
OKSITOXIN
32
KOMPLIKASI
33
34
hiperbilirubinemia
(pasiennya
kuning),
hiperurobilinuria,
dan
sterkobilin
lebih
banyak
dalam feses
- Tanda regenerasi darah:
retikulositosis,
normoblastemia,
hyperplasia
eritropoesis
dalam SSTL
- Pembesaran limpa kalau
lama
- SSTL:
gambaran
normoblastik
dengan
hyperplasia
nyata
Anemia lain:
- Karena malaria, cacing tambang (ascaris lumbricoides), penyakit ginjal menahun, penyakit hati, TB, sifilis, tumor ganas, dsb
- Terapi: tgt penyebab
- Prognosis: tgt berat dan sebab anemianya, serta berhasil atau tidaknya pengobatan
KEHAMILAN POSTTERM
PATOFISIOLOGI
35
DIAGNOSA
Proses Pematangan serviks terlambat: kandungan air pd serviks, pengurangan konsentrasi kolagen, dan perubahan
remodeling kolagen serviks tidak matang
Collagenase serabut kolagen dan terjadi sekresi hyaluronic acid (suatu glikosaminoglikan) oleh fibroblast
- Asam hyaluronat fungsinya untuk degradasi kolagen, sehingga kalau kurang tdk terjadi degradasi kolagen
Media peradangan (mis. Infeksi) jumlah asam hyaluronic meningkat terjadi kontraksi. Dan peningkatan pematangan
serviks
Pada postterm kekurangan asam hyaluronat.
Bervariasi tergantung: ketepatan HPHT dan pengukuran
USG: pengukuran CRL pada TriMester I
Nilai cairan amnion (cairan ketuban) oligohidramnion (< 5cm) pertanda klinis
janin sudah tidak segar lagi karena sudah mulai berpuasa
Makin sedikit volume keruban makin besar resiko komplikasi
SC meningkat 24x pada kantung amnion <3cm karena bayinya susah tidak
baik didalam
Apabila cairan ketuban berkurang, akan memicu kontraksi uterus.
Hamil diatas 35 minggu tdk ada lagi produksi selaput amnion jd semakin sedikit
Kalau ibu datang dengan HPHT postterm lakukan USG lihat apakah
oligohidramnion atau tidak, apabila:
- Tidak oligo BB dibawah 4kg, serviks blm matang lakukan
pematangan serviks
Permasalahan sulit
menghalangi
kebijakan pada
postterm
KOMPLIKASI
IDENTIFIKASI
KEADAAN YANG
MEMBAHAYAKAN
JANIN
36
PRETERM
DEFINISI
Kelahiran dibawah 37minggu Berkaitan dengan berat bayi yang rendah ( very LBW dan extreme LBW)
Appropriate for Gestational Age (AGA) BB sesuai dengan usia kehamilan
Small for Gestational Age (SGA) BB dibawah usia kehamilan curiga IUGR
Large for Gestational Age (LGA) BB diatas usia kehamilan
Intrauterine Growth Restriction
ETIOLOGI
Placenta previa atau abruption (solusio / sudah terlepas)
Anomaly, hydramnion, fibroid
lebih sering, karena perdarahan pada ibu usia
Maternal preeklamsi, intoksisitas obat
kandungan brppun harus diterminasi
Trauma, atau pembedahan
Infeksi cairan ketuban
Fetal anomaly
Imunologi antiphospolipid antibody syndrome
Serviks inkompeten
Life style
Hemoragik plasenta plasenta previa &
Merokok
Infeksi cairan ketuban
solusio
Nutrisi buruk
Ketuban pecah dini:
- Bacterial vaginosis
Hipertensi preklamsi
Penambahan BB sulit selama kehamilan
- Trichomonas vaginalis
Kelahiran premature spontan dengan atau
Obat kokain, alcohol
- Candida albicans
tanpa PRM
Usia ibu terlalu muda
- Chlamydia
Apabila memiliki 2 atau lebih penyebab
Kemiskinan
memiliki kemungkinan yang lebih besar
Factor kependudukan
untuk preterm
Ibu stress
37
IDENTIFIKASI
DIAGNOSIS
PENANGANAN
CARA
MENGHAMBAT
PRETERM PARTUS
38
PROLAPS UTERI
39
DEFINISI
ETIOLOGI
PATOLOGI
KLASIFIKASI
GEJALA KLINIS
KOMPLIKASI
PENANGANAN
Keadaan dimana turunnya uterus melalui hiatus genitalis yang disebabkan kelemahan ligamen, fasia endopelvikdan otot
dasar panggul yang menyokong uterus.
Portio turun sampai ke vagina, sering pada nenek nenek
Uterus dan vagina dipertahankan posisinya oleh : Tonus otot uterus, Ligamen-ligamen yang memfiksasi uterus, Fasia
endopelvik, Otot-otot dasar panggul
Apabia segala sesuatu yang mempertahankan uterus tergantung melemah, missal otot dasar panggul yg lemah karna
salah cara partus.
Dasar panggul yang lemah,
Tarikan pada janin pada pembukaan belum lengkap.
Ekspresi Crede
Asites, tumor-tumor di daerah pelvis
Persalinan yang sulit
serviks uteri terletak diluar vagina , dapat menjadi: SISTOKEL (vu turun ke dasar vagina) ,URETROKEL, REKTOKEL (tonjolan
dari arah rectum ke vagina), ENTEROKEL
prolaps vagina dinding vagina turun
Prolaps uteri sering diikuti prolaps vagina, tetapi prolaps vagina dapat berdiri sendiri.
Tingkat : Uterus turun dalam introitus vagina
Tingkat II: Uterus sebagian keluar dari vagina
Tingkat III: Uterus keluar seluruhnya dari vagina yang disertai dengan inversio vagina (PROSIDENSIA UTERI)
perasaan berat pada perut bagian bawah
Koitus terganggu
nyeri dipinggang
Leukorea karena infeksi
Timbulnya gejala dari :
Luka lecet pada portio
- BAK sedikit-sedikit dan stress inkontinensia (tidak bias
Enterokel usus bs ikut turun
menahan pipis)
Servisitis menyebabkan infertility.
- terjadi gangguan defikasi tjd tekanan kea rah rektum Menoragia karena bendungan
Keratinisasi mukosa vagina dan portio uteri
Infertilitas
Dekubitus Kerusakan atau kematian kulit sampai
Gangguan partus pada usia reproduktif
jaringan bawah kulit
Hemoroid
Hipertropi serviks uteri dan elongasio koli
Inkarserasi usus turun
Gangguan miksi dan stress inkontinensia
Infeksi saluran kencing
PENCEGAHAN
Faktor-faktor yang harus diperhatikan
Faktor-faktor yang mempermudah prolapses uteri dan
- keadaan umum pasien umur
- masih bersuami atau tidak kalau sudah tdk bersuami
dengan anjuran :
- Istirahat yang cukup,
pasang cincin saja, kl bersuami operasi
- Pimpin yang benar waktu persalinan, seperti
- tingkat prolapsus, beratnya keluhan
- keinginan punya anak lagi dan ingin mempertahankan
Tidak mengedan sebelum waktunya
haid. pada usia reproduksi
Kala II jangan terlalu lama (maks 2jam) lihat
kalau sudah tidak bersuami dan tidak menginginkan
kondisi pasien
40
PENGOBATAN
KEHAMILAN GANDA
ETIOLOGI
JENIS
Genetik/hereditas
Obat yang menginduksi ovulasi (dizigotik) klomid dan hormone gonadotropin
Hambatan fase pra blastula, pasca blastula
Hambatan pra primitive streak & pasca primitive streak
Kehamilan kembar monozigotik
41
PERTUMBUHAN
JANIN
LETAK DAN
PRESENTASE JANIN
DIAGNOSIS
2 sel telut
2 sel telur
Identik, homolog atau uniovuler
Heterolog,
1/3 dari monozigotik
binovuler
atau
fraternal
Jenis kelamin sama
Jenis
kelamin
2 amnion, 2 korion & 2 plasenta (1/3)
sama
atau
1 plasenta, 1 korion & 1 amnion (2/3)
berbeda
Segmentasi:
2 plase nta, 2
Saat
Keadaan ketuban
korion
&
2
segmentasi
amnion
0 -72 jam
Diamniotik,
dikorionik
tdk
mungkin
kembar
4 8 hari
siam
9 -12 hari
Diamniotik, monokorionik
13 - hari
Monoamniotik,
monokorionik
Monoamniotik,
monokorionik kembar
siam
Berat badan janin kembar lebih kecil dari janin
tunggal karna factor overdistensi uterus
kemungkinan partus prematurus
Berat diantara ke 2 janin tidak sama
monozigotik dapat terjadi akardiakus dan
sindrom transfusi fetal (hidramnion, polisitemia,
edema >< oligohidramnion, anemia, dehidrasi)
sindrom transfuse fetal terbentuknya selaput
membrane antar kedua janin, yang 1 mendonor
ke janin
yg lain jd
salah satu lbh besar
bayi yang lebih besar bs polisitemia, sdgkan
yang kecil anemia
dikatakan twis transfuse sindrom apbl perbedaan BB > 20%
Letak memanjang (kepala-kepala) bs partus pervaginam
Letak memanjang (kepala-bokong) paling sering, tidak boleh lahir pervaginam hati-hati interlocking
Letak memanjang (bokong-bokong)
Kombinasi kepala-bahu, bokong-bahu dan bahu-bahu (jarang)
DIAGNOSIS PASTI
Besar uterus lebi besar dari lamanya amenore
42
KOMPLIKASI
PENANGANAN
IBU
- Anemia karena kebutuhan zat besi meningkat
- Hipertensi preeklamsi
- Partus prematurus karena overdistensi uterus
- Atonia uteri karena overdistensi uterus
kontraksi kurang
- Perdarahan postpartum
KEHAMILAN:
AnteNatal Care ( frekuensi lebih sering )
Istirahat >>
Cegah partus prematurus
Preparat besi (sulfas ferrosus 3 x 100 mg) karena
kebutuhan meningkat
Diet kaya protein
Kebutuhan nutrisi 2x lipat dr hamil tunggal
DIAGNOSIS BANDING
Hidramnion/polihidramnion Ketubannya banyak tentukan
dengan USG
- Bayi bisa kelainan kongenital
- Hati-hati saat lahir spontan ibu syok karna perubahan
tekanan yang mendadak
Kehamilan dengan mioma atau kistoma ovarii
BAYI
- Hidramnion
- Malpresentasi
- Plasenta previa
- Solusio plasenta karena overdistensi
- Ketuban pecah dini karena overdistensi
- Prolapsus funikuli tali pusatnya keluar (bs krn talipusatnya
panjang), akan terjadi gawat janin karena memicu kontraksi
yang bs menjepit talipusatnya harus segera SC
- PJT
- Morbiditas & mortalitas
PERSALINAN
Resusitasi & perawatan bayi premature
Hindari sedative, lakukan episiotomi
Persalinan bayi II waspada! Tenggang waktu 5-15 menit
karena saat bayi pertama lahir, plasenta secara otomatis lepas
Letak lintang bayi II versi luar dan / versi ekstraksi
Letak bayi I kepala pervaginam
Indikasi SC : Lintang bayi I, prolaps funikuli, plasenta previa,
bokong kepala (interlocking)
TOXOPLASMOSIS
Infeksi Toxoplasma gondii biasanya tidak berbahaya atau tanpa gejala tetapi dapat mengasilkan konsekuensi yang berat pada pasien
immunodefisiensi atau janin yg sdg berkembang
Infeksi maternal dini menyebabkan :
abortus spontan
penyakit berat pada bayi seperti hidrosefalus,korioretinitis dan keterbelakangan mental.
Diagnosis dini untuk mencegah komplikasi lebih lanjut
43
DEFINISI: merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh toxoplasma gondii, yaitu suatu protozoa golongan coccidia yang hidup
intraseluler.
ETIOLOGI
Toxoplasma gondii, hospes definitifnya: kucing. hospes perantaranya: manusia, mencit, domba dan babi
punya 3 bentuk : Trophozoit, Ookista, Kista
CARA PENULARAN
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
invasi parasit di usus sel atau
Toxo. akuisita gejala ringan, lebih berat
difagosit oleh makrofag berkembang
pada pasien imunokompromise
biak sel hospes pecah dan
Toxo . kongenital
- sindroma Sabin hidrocephalus
menyerang sel-sel lain di sekitarnya.
menyebar secara hematogen dan
interna korio retinitis, konvulsi dan
kalsifikasi serebral
limfogen ke seluruh tubuh.
Parasit dapat menyerang semua organ abnormal cairan spinal
anemia
dan jaringan tubuh hospen kecuali sel
kejang demam
darah merah yang tidak berinti.
splenomegali
Memakan daging setengah matang yang
limpadenopati
mengandung kista
hepatomegali
Melalui tranfusi darah.
microsephal
Transmisi Plasenta
Transplantasi organ
Petugas laboratorium
Kontak langsung dengan tangan
Air susu binatang.
DIAGNOSIS PERINATAL TOKSOPLASMOSIS
DIAGNOSIS KLINIS
DIAGNOSIS LAB
USG
sukar dibuat karena gejalanya
Diagnosis Parasitogi/ diagnosis langsung
Cerebral ventrikulomegali pelebaran
- Pemeriksaan trophozoit langsung
banyak mirip dengan penyakit lain.
ventrikel
- Isolasi parasit
Calcifikasi Intrakranial
- Biopsi kelenjer
Hidrosefalus
Diagnosis Serologi/ diagnosis tidak langsung
Mikrosefalus
- IgG anti toxoplasmosis positif (> 1 : 10) 2 - Hydropfetalis
3 minggu sesudah infeksi (puncaknya 6 - 8
Abnormalitas volume cairan amnion
minggu), bertahan hingga 10 tahun.
Abnormalitas Ukuran Plasenta
- IgM hari ke-7 setelah infeksi dan mencapai
Pertumbuhan terhambat
kadar maksimum dalam beberapa minggu.
- IgA konsentrasi maksimum dicapai dalam 2
- 3 bulan setelah infeksi.
- IgE penunjuk infeksi kronis
teknik deteksi zat anti toxoplasma :
- Sabin Feldman Dye test
44
TERAPI
! Terapi
ibu
menderita
cegah
kongenital
segera
yang
toxo
infeksi
!
PENCEGAHAN
45
PERUBAHAN PD
CVS
PENYEBAB
PENY. JANTUNG
DIAGNOSIS
46
Chest pain
RESIKO
Ringan :
- ASD / VSD
- PDA
- Tetralogi fallot yang terkoreksi
PROGNOSIS
KLASIFIKASI
Sedang :
- MS, Aterial Stenosis
- Riwayat infark miokard
- Tetralogi fallot yang tidak
terkoreksi
KELAS III
duduk / tidur sesak
KELAS IV
tidak ngapa-ngapain
sesak
PENATALAKSANAAN KELAS III DAN IV
Pertimbangkan dilanjutkan / terminasi
Partus pervaginam lebih dipilih dengan epidural analgesi
utk mencegah nyeri
Sebaiknya Jangan di sc
47
Nilai
APGAR
menunjukkan
respons
bayi
baru lahir
PEMERIKSAAN PENUNJANG
pd
lingk
ekstrauterin
dan
resusitasi
- Tidak diperlukan
- kecuali bila ragu menghitung masa Nila: Pada menit ke-1 dan ke-5 setelah lahir
gestasi lakukan pemeriksaan Nilai pd menit ke 1: menandakan angka
resusitasi
skor Ballard atau Dubowitz
Menit ke 5 : untuk melihat prognosis
Normal : 7-10, Asfiksia <7
Jika nilai pd menit ke-5 kurang dari 7, observasi
setiap 5 menit sampai 20 menit
kalau sudah 20 menit tdk sampai 7 masuk
NICU
Nilai ini harus tercatat pd catatan medik bayi
MANAJEMEN BAYI NORMAL
PEMANTAUAN
KRITERIA
48
KLASIFIKASI
KM
NKB
FAKTOR
PENYEBAB
Prematur
- BB ibu rendah, kehamilan remaja, multipara
- Riwayat kelahiran prematur sebelumnya
- Perdarahan antepartum, penyakit sistemik akut
- Sebagian besar tidak diketahui
NC
NLB
49
BBLR kurang
bulan
MASALAH
KELAHIRAN
Pemeriksaan fisis
- puting susu ada tonjolan atau tdk, semakin
menonjol semakin matur
- genitalia
pd skrotum makin byk rugae makin matang
labium mayus lebih tipis
- telapak kaki ada rugae nya atau tidak. Kl
prematur gada lipatan yg tegas
- telinga (kartilago) kalau ditarik ke dpn ga
balik blm matur
BBLR (SMK)
NC
B,
KM
NC
B,
SM
BBLR (KMK)
Asfiksia
Hipotermia
Kesulitan minum
Infeksi
Hiperbilirubinemia
Distres pernapasan
Periodik apnu
Perdarahan intraventrikular
Hipoglikemia
Asidosis metabolik
Persalinan di sarana yang memadai siapkan tempat
yang hangat
Prioritas utama adalah mencegah terjadinya hipotermia
pada bayi
Tenaga yang bisa melakukan resusitasi bayi bila
dibutuhkan
Asfiksia
Aspirasi mekonium
Hipotermia
Hipoglikemia
Infeksi
Polisitemia
INDIKASI RAWAT
Berat badan < 1800 g, Usia gestasi < 34 wks
Bayi tidak dapat minum, Bayi sakit
50
PERAWATAN
DIRUMAH
PEMBERIAN
CAIRAN
51
gasping, apnu
Kejang, vacant stare
Distensi abdominal, Perdarahan , ikteruss
Dengan ibu
Surat rujukan, dengan cerita bagaimana bayi
lahir
yang terjadi
Berkorelasi dengan BB lahir dan usia
gestasi
52
53
normal 5tahun
di fovea sentralis
mata blm bs melihat
benda
kelainan
bs
LAHIR
USIA 1 TAHUN
Hipermetrop
34 dioptri (
Komponen refraksi : kornea, BMD (isinya cairan harus jernih), lensa, sumbu bola mata
Korelasi yang konstan antara lengkung kornea & pj sumbu bola mata membiaskan bayangan obyek jarak jauh tepat di retina
dengan mata tidak berakomodasi : EMETROPIA (tidak ada kelainan)
54
PEDIATRIC CATARACT
Salah satu komponen refraksi yang sangat penting
Daya refraksi lensa bayi lahir adalah 34 dioptri
Pada usia 2 tahun rata-rata terjadi penurunan kekuatan lensa sebesar 8 dioptri
Lensa pada bayi cair sekali, bertambah umur mengental dan mengeruh.
Daya refraksi lensa dewasa : 15 20 dioptri
KLASIFIKASI
KATARAK KONGENITAL ( Unilateral / bilateral ) Kekeruhan pada lensa mata yang ditemukan sejak lahir.
KATARAK
Terjadi intrauterine karena ibunya terinfeksi rubella, toxoplasma
KATARAK JUVENIL ( Unilateral / bilateral ) Katarak yang berkembang pada tahun pertama kehidupan
PEMERIKSAAN Anamnesa : mata ( pupil ) berwarna putih, fiksasi obyek (-) tdk mengikuti gerakan, tidak peka terhadap lingkungan, mata
juling
Pemeriksaan loup + penlight lekokoria (+) , funduskopi red reflex (-)
Pemeriksaan slit lamp lokasi kekeruhan lensa
ETIOLOGI
Rubella
- Gambaran: mikrosefali, PDA, katarak
- Kelainan lain: mikroftalmia, glaucoma, keratokonus
- Bb lahir: <2500gr
- Infeksi virus Rubella pada trimester pertama kehamilan
- Infeksi melalui rute respirasi ; epitel respirasi di nasofaring sebagai tempat primer inokulasi
- Transplansental janin menjadi viremia gangguan perkembangan organ
- Virus Rubella dapat hidup pada lensa hingga beberapa tahun
- Umumnya katarak bilateral
- Glaukoma disebabkan karena jaringan trabekular tidak terbentuk sempurna, perlekatan jaringan trabekular denagn
badan siliarBMD imatur
PENATALAKSANA KATARAK KONGENITAL
AN
- Operasi dilakukan sedini mungkin ( terutama pada katarak unilateral totalpencegahan ambliopia deprivasi)
- Waktu terbaik sebelum usia 2 bulan (visus terbaik)
- Sistim visual tidak berkembang (6 8 mg)penurunan tajam penglihatan ireversibel
- Kalau tidak terjadi mikrokornea, yg lain normal bs dipasang intraokuler lens / lensa tanam
OPERASI
- Aspirasi irigasi massa lensa + kapsulektomi posterior + vitrektomi anterior mencegah posterior capsule
opacification (PCO)
- Kasus katarak Rubella : pasca operasi diberikan topikal steroid & siklopegik untuk inflamasi
- Pemasangan IOL pada usia 2 tahun ; undercorrection (emetropia saat dewasa), Tp wkt bayi ttp dihilangkan dl
kataraknya. Selama 2 tahun berikan kacamata +10 (tgt usia) supaya cahaya langsung masuk ke fovea sentralis
PROGNOSIS
Katarak kongenital bilateral lebih baik dari unilateral
Katarak kongenital dengan kekeruhan total lebih buruk dari kekeruhan sebagian
Operasi yang dilakukan sebelum usia 2 bulan memberikan hasil visus pasca operasi terbaik
Dioperasi 1-3 bulan fovea sentralis berkembang cepat
Meningkat cepat 6/180 6/90 pd usia 2-3 bulan
LENSA
55
56
XEROPTHALMIA
PATOGENESIS
Suatu kondisi yang mencakup seluruh abnormalitas okular yang disebabkan oleh defisiensi vitamin A
> sering tjd pada anak-anak & wanita (karena wanita yang hamil)
Anak-anak usia 1 6 tahun
Dapat menyebabkan kebutaan
Kurang asupan vitamin A (300-1200g), gangguan sekresi enzim pencernaan, cacingan, gangguan fungsi hati, defisiensi
protein, campak
KLASIFIKASI
XN
NYCTALOPIA = hemaloropia =
buta senja
XF
FUNDUS XEROPHTHALMICUS
X 1A
XEROSIS KONJUNGTIVA
X 1B
BERCAK BITOT
X2
XEROSIS KORNEA
57
ULKUS KORNEA
58
Luka
pada alat kelamin: sifilis ulkus durum ;
Seseorang
yang
menderita
pengetahuan
tentang
anal, oral
herpes
IMS akan lebih mudah
seksualitas dan IMS
Tumor, benjolan , kutil kondiloma, spt
terkena HIV/AIDS
Fasilitas kesehatan kurang memadai
20
x
lebih
besar
bunga kol, jengger
Banyak kasus tidak menunjukan gejala
sudah
mempunyai
Benjolan
di lipat paha LGP
terutama pada awal mulainya infeksi
luka
di
alat
kelamin
Pembengkakan
dilipat paha
Merasa bahwa nantinya akan mudah diobati
Nyeri
ketika
berhubungan
, bak pd wanita
Golongan yang beresiko
umumnya
- Umur muda , Laki-laki umur 20 24
Nyeri
dibagian perut bawah
tahun, Wanita umur 16 24 tahun
KOMPLIKASI:
- Orang
yang
sering
berganti
- Penyakit menjadi menahun (kronis)
pasangan
- Kemandulan
- Pekerja Seksual Komersil
- Kanker
- Kaum Homoseksual
- Sering keguguran
- Menular kepada bayinya
- Gangguan kehamilan
- HIV/AIDS
- Kematian
BAKTERI
GONORE
KLAMIDIA
VAGINOSIS
BAKTERIAL
Etiologi :
- Hemofilus
vaginalis
(Gardnerella
vaginalis)
- Mycoplasma
hominis,
Bacteroides
spp.
ULKUS MOLE
SIFILIS
ETIOLOGI:
Sering disebut lues, rajasinga
- Haemophilus
Gejala pada mulanya tukak
ducreyi,
dikelamin kemudian tanpa diobati
streptobasil gram
seperti sembuh tetapi proses
negatif
masih ada didalamnya dan
Unna pappenheim:
berlangsung bila tidak diobati.
bentuk 'peniti
Dilihat dari gejala infeksi ini terdiri
tertutup
dari 4 stadium:
- Stad 1 gejala lokal pada
bergerombol 'school
59
Penularan:
kontak
- duh tubuh
menyebabkan
- Wanita : masa inkubasi bs
peradangan
seksual
vagina sedikit/
smp 2 minggu krn anatomi
Inkubasi: 3 - 10 hari
dirongga
sedang
>komplex. Cairan dari liang
- bau amis spt
panggul
Gambaran klinis :
vagina keputihan, kadang
- Masa inkubasi
ikan busuk,
Papul ulkus yang sakit
tanpa gejala.
1 5 minggu
lebih bau
- Pada anak wanita di vagina,
- Sekret pada
& lunak
setelah
- Batas tegas
wanita dewasa di
uretra : jernih
senggama
- Bergerigi
endoservix. Karena pd dws
iritasi
daerah
sedikit
epitel vagina sudah matang
(polisiklis)
vagina &
keruh, sering
Dasar : eksudat
Waktu inkubasi 1 hari smp dengan
pagi hari
sekitarnya
Autoinokulasi lesi
1 minggu
- Disuria : pada
gatal, rasa
Keadaan lebih lanjut bisa infeksi
berhadapan (Kissing
pangkal muara
terbakar.
lession)
alat yang lebih dalam.
uretra
- 20% kasus
Adenopati
inguinal
Penyebaran:
- Gatal :
kemerahan,
- Inf GO diseminata
unilat
&
sakit
sepanjang
udem vulva
supurasi
pecah
TU ( haid )
saluran uretra
- 50%
- Polakisuria
bubo (limfadenitis
Lesi kulit (keratosis GO,
asimtomatik
- Gejala sistemik
bubo)
- duh tubuh abu
kertoderma GO), radang
: demam, nyeri
sendi (artritis GO)
abu homogen Ulkus phagadenikum
kelenjar
ulkus yg berat krn
- Go anorektal
- pemeriksaan
inguinal
inf sekunder
Proktitis (radang anus/
speculum:
- Amputasi penis
LAB
melekat pada
rektum), duh , darah,
- Deformitas pd
Tak
ditemukan
dinding vagina
tenesmus Gay Bowel
T. vaginalis &
- eritem vagina &
Syndrome (hub seksual
Ulkus Mixtum : ulkus
C. albicans
vulva
anogenital)
(pada preparat PEMERIKSAAN:
mole + ulkus T
- Go orofaring
basah)
pallidum
- Lab : clue cell
homo
Tak
ditemukan
Ulkus
mole, ulkus yang
(+)
(sel
epitel
oral (felasio)
diplococcus
sangat
nyeri dgn
vagina
diliputi
Faringitis, adenopati
gonore
(pada
eritema
& edema
kokobasil)
servikal
pemeriksaan
Tes
amin
+
disekelilingnya
Pemeriksaan
gram)
(sekret vagina
- Duh tubuh : pengecatan
- Kultur GO, T.
+ 1 tetes KOH Diagnosis :
langsung / kultur
vaginalis,
C.
Dasar ulkus / aspirat
10% bau
diplokokus intra & ekstrasel
albican
bubo:
amis)
Gram (-)
Kriteria
uretritis
:
Giemsa
/ Wright / Unna
pH.
Vagina:
- Sumber :
Sekret
uretra
pappenheim
4,5 5,5
Milking dr pangkal
(pengecatan
- Biakan: agar
Biopsi ulkus : 3 Zona
penis diurut-urut sampai
gram) leukosit
tukak
Stad 2 gejala pada kelenjar
limphe
- Stad 3-4 gejala pada
jaringan dan saraf (tahunan)
Dapat ditularkan pada bayi wanita
yang menderita IMS ini
Diagnosa pasti harus dibantu
dengan pemeriksaan darah
ETIOLOGI : Treponema palidum
- Mikros. lap. gelap (definitif
diagnostic): kumparan
bergerak maju mundur
- Pengecatan Burry dan
Giemsa: tdk bergerak,
flouresensi kuning emas
Penularan:
- Seksual (cukup lama antara
9-90 hr)
- Pranatal
Gambaran klinis :
- S. akuisita:
SI :
ulkus durum
2-6 mgg
ulkus durum & bubo
indolen tdk nyeri
fokus primer
sembuh sendiri
S II :
Sindroma spt flu
Limfadenopati
generalisata
Erupsi lokalisata/
generalisata
lokalisata : mukosa
(mucous patch), kulit
(kondiloma lata,
S.psoriasiformis)
lesi: macula eritem,
-
60
PMN > 5 dg
Casman
Singkirkan kausa ulkus
- Kromatolografi :
pembesaran
lain
succinat asam
1000x
- Sedimen urin
Terapi :
asetat Laktat
Leukosit PMN TERAPI
Azitromisin 1 g oral
>15 dg
1. Topikal
d.tunggal/
- Krim
pembesaran
Seftriakson 250 mg im
400x
sulfonamid
d.t/
KOMPLIKASI
tripel :
TERAPI
Eritromisin basa 4 x
- epididimitis
penyembuhan
- Kombinasi Tx / Go & Klamida
500 mg/7 hr
- Prostatitis
14 86%
- Dewasa tanpa komplikasi :
Ulkus sakit sekali ?
- Proktitis
- Supositori
Seftriakson 125 mg im
kompres dingin
Striktur
uretra
tetrasiklin
d.tunggal bs buat ibu
Aspirasi kelenjar
- Infertilitas
vaginal
hamil
inguinal
penyembuhan
Sefiksim 400 mg oral d.t TERAPI
- Tetrasiklin : 4 x
98%
(drug of choice)
500
mg/hr
(
7
Klindamisin CR
Siprofloksasin 500 mg
hari
)
2% intravag, 7
oral d.t
Eritromisin
:
4
hr, sebelum
Ofloksasin 400 mg oral
x 500 mg/hr ( 7
tidur.
d.t
hari ) bs
2. Sistemik :
Doksisiklin 2x100 mg/hr
buat ibu hamil
Metronidazol :
7 hr
- Doksisiklin : 2 x
2 x 500 mg
100 mg/ hr ( 7
(7 hari) oral
hari )
2 gr hr I &
Pencegahan :
III (oral 1)
- Selama
Ampisilin /
pengobatan
Amoksilin : 4 x
jangan
500 mg (7 hari)
berhubungan
oral
seksual
Klindamisin 2 x
- Pengobatan
300 mg, 7 hr
terhadap mitra
sexual
Tindak lanjut :
- kontrol minimal
3 x dg interval
7 hari
keluar duh tubuh
RT dirangsang prostat
sampai keluar secret
Kultur : Thayer Martin
Rx (+) oksidase : tetrafenil
etilendiamin klorida
merah lembayung
Meragi glukosa
makulopapuler
laten: gejala (-), STS (+)
III :
Setelah 2 - > 20 th
Guma sifilitika
gangguan jantung
Lesi anuler
5 bentuk neurosifilis
Kardiovaskuler
S
S
S. kongenital:
Dini/precox (< 2 thn)
Anak mata melotot,
kepala besar, kulit
keriput (the little old
man)
Bula pd telapak tangan
& kaki (pemfigus
sifilitika)
Perut membesar seperti
katak hepatomegali
(frogs belli)
1- 4 minggu meninggal
Lanjut : tarda (>2 thn)
trias Hutchinson
Gigi Hutchinson
Keratitis interstisial
Tuli N VIII
Stigmata sifilitika
Dahi menonjol
Mandibula menonjol
Hidung plana
Sabre tibia
Periostitis
pseudoparalisis parrot
Maksila hipotrofi
- S. laten pada S. akuisita /
S.kongenital
DIAGNOSIS
-
61
S I: mikroskopis
S II: Gamb. Klinis
Mikroskopis (+/-)
TSS selalu reaktif
VDRL min 1/16 TPHA
1/80
S laten: TSS reaktif, tak ada
lesi
S III: biopsi organ
TSS darah & /cairan otak
Tes serologi sifilis (TSS)
presumptive diagnostic:
TSS treponemal : bersifat
spesifik
TPHA
FTA ABS
TSS nontreponemal
(reagin): Tdk spesifik
Wasserman
VDRL, RPR
Tes reagin utk :
Tes penapisan/screening
tes
Menilai efektivitas terapi
Mendeteksi kekambuhan
Mendeteksi reinfeksi
TERAPI
- S I, S II dewasa: BP 2,4 ju
im d.tunggal
- S I, S II anak: BP 50.000
U/kg im d.t maks 2,4 ju
- Dewasa, S. laten dini: BP 2,4
ju im dosis tunggal,
Lanjut : BP 2,4 ju im /mgg 3
mgg
- Anak: S.laten dini : BP
50.000 u/kg im d.t maks 2,4
ju
Lanjut : BP 50.000 u/kg im/
62
mgg 3mgg
- S III bukan neurosifilis: BP
2,4 ju im/mgg 3 mgg
- Neurosifilis: PG in aqua 1224 ju / hari :2-4 ju IV / 4 jam
10-14 hari
VIRUS
HERPES GENITALIS
63
GANGGUAN HIPERKINETIK
tindakan
agresif
Koordinasi antara otak dgn
Kriteria diagnosis: (DSM-IV).
usia atau peraturan dilanggar
tanpa ada rangsangan
alat gerak tdk sesuiai
A.
Pengosongan urine berulang di
dengan
adanya
3
(atau
lebih)
dari
- mudah celaka byk bekas
- Kelemahan kognitif: fungsi
tempat tidur atau di celana (baik
hal
berikut,
selama
sedikitnya
12
luka, benjol
berfikir
diinginkan
atau
tidak
bulan
atau
sedikitnya
1
kriteria
- tidak
disiplin
(tak
Atensi: cuek, tdk
dikehendaki).
dalam 6 bulan.
sengaja,bukan
sikap
adaperhatian khusus
B. Perilaku secara klinis bermakna
menentang)
tdk
patuh
Konsentrasi
diwujudkan oleh frekwensi 2 kali
Agresi pada orang atau hewan.
aturan
Memori: tdk mampu
64
In-atensi:
withdrawal: menarik diri, spt
(7) Memaksa seseorang untuk Penatalaksanaan:
(a) Sering gagal untuk
orang ketakutan
melakukan aktifitas seksual.
memberikan perhatian pada
- Informasi
penting
untuk
- Problem fisik
hal
detail,
kurang
peduli
pasien
dan
keluarga:
hiper/hipotonia: tegang otot
Merusak barang.
dengan tugas sekolah,
Enuresis
bagian
refleks abnormal
(8) Dengan
sengaja
pekerjaan atau aktifitas lain.
keterlambatan
diare: sindrom usus bocor
menggunakan
api
untuk
(b) Sering punya kesulitan
perkembangan,
sering
(leaky gout syndrome)
tindakan
yang
dapat
mempertahankan perhatian
diturunkan/heriditer.
Penatalaksanaan :
menimbulkan kerusakan.
pada tugas atau kegiatan
- Psikofarmaka :
(9) Dengan
sengaja
merusak
bermain.
- Prognosis:
baik;
terapi
stimulan SSP:
barang
lain
(tanpa
memakai
(c) Sering tidak acuh untuk
biasanya
efektif.
Amfetamin, Metilfenidat
api).
mendengar bila berbicara
Enuresis
bukan
dalam
sdh tidak dipakai lagi, krn
(10)
Merusak rumah, bangunan
langsung padanya. tdk
kendali
anak,
seperti
saat
byk disalahgunakan
atau kendaraan orang lain.
peduli dinasihatin
tidur
neuroleptika:
(d) Sering tidak mau mengikuti
Hukuman
dan
dimarahi
Berbohong
atau
mencuri
Haloperidol (direseptor
perintah dan gagal
tidak
akan
membantu,
(11)
Sering
berbohong
untuk
dopamine shg ES byk)
menyelesaikan PR.
malah menambah distres
Risperidone (direseptor
memperoleh
barang
atau
(e) Sering kesulitan mengatur
emosi.
selektif dopamine)
menghindari kewajiban.
tugas dan aktifitas .
(12) Mencuri barang yg tak ada
anti konvulsan anti
(f) Sering menghindar, benci,
nilainya tanpa berhadapan - Konseling utk pasien &
epilepsi Carbamazepine,
menolak untuk terlibat tugas
keluarga:
dengan
korban,
(seperti:
NaValproat
yang perlu usaha mental yang
Pelanggaran
aturan
yang
berat.
Bila
mungkin
anak
sgt tinggi di darah dan otak
(g) Sering kehilangan sesuatu
(13)
Sering
keluar
malam,
mengambil
tanggung
jawab
ambang rasa nyerinya
yang perlu untuk tugas atau
melawan larangan orang tua
untuk
problem
dan
tinggi shg tdk merasa
kegiatan (seperti; mainan,
yang
dimulai
sebelum
usia
13
pengelolaannya
(seperti;
sakit
pensil, buku).
65
naltrexone utk
parapecandu morfin
-
Psikoterapi :
terapi
perilaku
Behavior Analysis)
terapi wicara
tahun.
(14) Kabur dari rumah orang tua
atau orang tua angkat malam
hari
sedikitnya
dua
kali
( sekali tanpa kembali dalam
waktu cukup lama).
(15) Sering bolos dari sekolah,
sebelum usia 13 tahun.
Hiperaktifitas:
dalam fungsi pekerjaan, akademik
hidromekanik, hidrokemik)
(a)
Sering
gelisah
pada
lengan,
dan sosial.
Terapi Lumba Lumba (Dolphin
kaki,
berbelit
belit
diatas
kursi.
Bila
individu berusia lebih 18 th,
therapy)
(b) Sering meninggalkan kelas
belum
termasuk
ke
dalam
atau pada waktu lain tetap
gangguan kepribadian anti sosial.
duduk.
(c) Sering lari lari atau memanjat. Penatalaksanaan:
(d) Sering
punya
kesulitan - Informasi utk pasien &
bermain atau memanfaatkan
keluarga:
waktu luang.
Pendisiplinan harus jelas
(e) Sering main motor-motoran
dan
konsisten,
tanpa
apapun ditunggangi
tindakan kekerasan/kejam
(f) Sering berbicara berlebihan.
Hindari hukuman; lebih baik
(g) Sering bicara tanpa pikir &
penghargaan untuk perilaku
menjawab
sebelum
positif.
pertanyaan selesai.
(h) Sering tak sabar menunggu
- Konseling utk pasien &
jangan disuruh ngantri
keluarga:
(i) Sering
interupsi
atau
Tanyakan alasan perilaku
mengganggu
(dalam
keras,
coba
mengubah
berbicara atau bermain)
sedapat mungkin.
Dorong
orangtua
untuk
Penatalaksanaan:
menghargai
perilaku
positif
- Informasi untuk pasien &
anak.
keluarga:
Penegakkan disiplin dengan
Perilaku hiperkinetik bukan
membatasi perilaku buruk,
kesalahan anak orang tua
jelaskan
pada
anak
suka bilang anaknya nakal
keuntungan
dari
aturan
ini;
Hasil
lebih
baik
bila
diskusikan
aturan
ini
dengan
orangtua menerima dan
guru.
66
tenang.
Perlu bantuan untuk tetap
tenang
di
rumah
dan
sekolah.
mengalihkan
energy anak
67
PATOLOGI KLINIK
PEMERIKSAAN LAB. WANITA HAMIL
Antenatalcare:
Pem. Fisik, lab
Minimal 4x
PENENTU
KEHAMILAN
Hematologi rutin
- Hb (N: 11) mencegah adanya anemia, anemia dpt menyebabkan:
gangguan perkembangan bayi abortus
Atonia uteri tdk bs kontraksi gagal lahir
Hipoksia
BBLR
- Leukosit adanya infeksi
Urin rutin
- protein: dgn adanya proteinuria mendeteksi preeklamsi (hipertensi), eklamsi sampai kejang
Pemeriksaan endokrin :
- Tiroid untuk tumbuh kembang bayi
- Adrenal
- Met.K.H DM gestasional
Pemeriksaan fungsi ginjal karna ada hemodilusi diatasi oleh ginjal
Pemeriksaan fungsi hati metabolism nutrisi
Rx Immunologi
- untuk mengetahui ada/tidaknya HCG dalam urin
- dasarnya adalah Rx antigen antibody
- Antigennya = HCG terbanyak pada urin pagi, 20 hari sesudah nidasi
- Cara :
1. Latex inhibition slide test
contoh nama dagang : HCG TEST, Gravindex, Pregnosticon Slide
2. Hemagglutination
contoh nama dagang : UCG, Pregnostion Test
3. Direct latex Agglutination Slide Tset
Contoh nama dagang: DAP
DIAGNOSIS
TORCH
68
Ig M (+)
Ig G (+)
(akut)
Ig M (+)
dalam perut
Ig G (+)
akut
meningkat titer
Neonatus/bayi :
pd bayi terinfeksi
a. infeksi kengenital :
Ig M positif
ibu Ig G
Ig G titer meningkat dan menetap
PEMBENTUKAN
antigen masuk pembentukan antibodi Ig M spesifik disusul Ig G spesifik terhadap antigen
Ab
Ig M awal infeksi
Ig G infeksi berlanjut atau fase kovalesen
sintesa Ig janin : akhir trimester 1 kehamilan terutama Ig M
Ig G maternal ditransfer melalui plasenta kurang lebih bulan ke 4 kehamilan makin menurun menghilang pada bayi
usia 6 bulan
sintesa Ig G janin akhir trimester 3
Ab Ig M spesifik pada bayi baru lahir infeksi kongenital
Ab Ig G spesifik harus dibedakan dari Ig G bersal dari ibu
waktu paruh Ig G maternal + 28 hari
Ig G spesifik menetap atau meningkat pada usia 4-6 bulan infeksi kongenital
TOXOPLASMA
RUBELLA
CITOMEGALOVIRUS
HERPES
Dewasa
Pemeriksaan Ab terhadap Rubella Pem Ab Ig G dan Ig M (mulai hari Pemeriksaan Ab terhadap HSV 1
- Ig M timbul hari ke 5
Ig M dan Ig G
ke 9-4 bulan)
dan HIV 2
- Ig M : timbul beberapa hari Infeksi akut :
minggu ke 2 setelah infeksi.
Anti HSV Ig M : hari ke 7 10
Meningkat 3 bulan pertama
setelah gejala, puncak pada
- titer Ab Ig M : lebih dari 1 :
setelah infeksi, max 2-3 minggu
menurun sampai tidak
7-10 hari
menurun
8
menurun 3 bulan
- Ab Ig G : peningkatan titer
terdeteksi + setelah 9 bulan
dalam 4-5 minggu
- Ig G meningkat 1-2 minggu
- Ig M (+) infeksi rubella
4X atau lebih pada paired
setelah
infeksi
maximal
sekarang (recently)
sera
- Ig G: timbul 1 minggu False positif Ig M
dalam
2
bulan
Titer
setelah gejala, meningkat
meningkat bertahun-tahun
- Heteropili Ab
- pada
imuno
supresi
cepat dalam 7-12 hari
- Rhematoid factor
(alami/obat-obatan)
uji
menetap beberapa tahun
- menentukan adanya infeksi
serologis terbatas. Perlu
sekarang Ig diperiksa saat
pemeriksaan biopsi kelenjar
akut
dan
konvalesen
limfe (deteksi Ag)
dengan interval 2 minggu
atau lebih
Neonatus
- Ab Ig M dan Ig G negatif
- Ig
M
(+)
infeksi
-
69
kongenital
suspevtible terhadap infeksi
Ig
M
(-)
belum
rubella perlu vaksinasi Ig
menyinggirkan
infeksi
M (-) dan Ig G (+) pada
setelah Ig G maternal
paired
sera
ditransfer pembentukan
pasien imun
Ig M terhambat
in vitro : titer Ig G maternal Neonatus
tinggi reaksi negatif
- Ig M spesimen tunggal
palsu pada pemeiksaan Ig
rubella kongenital
M bayi
- Ig M bisa diperiksa pada 6
Ig
G
(+)
ulang
bulan setelah lahir
pemeriksaan usia 4-6 bulan
- resiko paling besar : infeksi
dan 10 bulan 1
tahun
pada trimester I kehamilan
Tonjolan
(bintil)
kecil-kecil
sekitar alat kelamin, yang bila
pecah mengeluarkan nanah
campur darah serta dapat
menyebar ke kel getah bening
penyebabnya: Limfogranuloma
Venerum
Pertumbuhan
tumor
(kutil)
seperti jengger ayam atau
kembang kol
Penyebabnya
:
HPV
tipe
16.18.33 erat hubungannya
dengan kanker mulut rahim
70
GIZI
GIZI IBU MENYUSUI
PRINSIP
KEBUTUHA
N GIZI
Makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.
Suplementasi vitamin dan mineral, tidak diperlukan jika makanan sehari-hari memenuhi prinsip gizi seimbang
Kebutuhan kalori ibu menyusui lebih besar dibandingkan dengan ibu hamil karena berat bayi sudah lebih besar dibanding saat
hamil
Kebutuhan kalori 2500-2700 kalori
Kalori: penambahan 300 kal/hari dari wanita tdk hamil
Sumber kalori : Karbohidrat & Lemak
Protein
Asam folat
Vit B12 Pd vegetarian rentan defisiensi krn sumbernya dr daging
Zat besi
Seng
Kalsium
Vitamin C, vitamin A, Vitamin D, vitamin B6, vitamin E.
DHA, gangliosida, kolin (perkembangan SSP)
ASAM FOLAT
ZAT BESI
KALSIUM
VIT C
VIT A
Untuk sintesis sel dan gen Anemia defisiensi besi Paling banyak trimester Antioksidan
Peranan
penting
Pembentukan
dan
sering terjadi selama
ketiga kehamilan.
melindungi jaringan
dalam fungsi tubuh,
kehamilan.
Ibu
hamil
dan
bayi
dari
kerusakan,
termasuk
fungsi
pematangan sel darah
besi
dibutuhkan
membentuk
penglihatan,
merah dan sel darah Zat
membutuhkan kalsium
kolagen
dan
imunitas,
putih di sumsum tulang
untuk
pembentukan
untuk
menguatkan
menghantarkan
perkembangan dan
Pembentukan
lempeng
hemoglobin (sel darah
tulang
dan
sinyal
kimia
di
otak,
pertumbuhan janin,
merah)
gigi,membantu
saraf
juga
membantu
Membantu
otak
zat
besi:
pembuluh melebar dan
Kekurangan asam folat Kekurangan
penyerapan
zat
dalam
membangun
mengkerut,
hambatan pertumbuhan
pada ibu hamil:
besi dalam tubuh.
protein dan DNA.
mengantarkan
sinyal
- meningkatnya resiko
janin baik sel tubuh
Kekurangan vitamin
syaraf, kontraksi otot Wanita : 90 mg
maupun
sel
otak,
anemia megaloblastik,
dan sekresi hormon.
vitamin C per hari
A:
kelahiran
kematian janin dalam
keguguran,
neural
prematur dan bayi
kandungan,
abortus, Jika kebutuhan kalsium Tomat, jeruk,
tube
defect
(tdk
berat lahir rendah.
cacat
bawaan,
lahir
tidak
tercukupi
dari
strawberry, jambu
menutup sempurna)
Vitamin
larut lemak
dengan
berat
badan
makanan,
kalsium
yang
biji
dan
brokoli
Pada
janin
kekurangan
rendah
dan
anemia
dibutuhkan janin akan
pada ASI
asam folat: resiko bayi
pada bayi
diambil dari cadangan
Sumber : hati, kuning
lahir berat badan rendah
menyusui:
KB
tubuh ibu.
telur, minyak ikan,
atau lahir dengan cacat Ibu
alamiah,
tidak Kebutuhan kalsium ibu
susu, keju, sayuran
bawaan, kecacatan pada
menstruasi,
hamil sekitar 1000 mg
hijau
dan
buah
otak dan sumsum tulang
71
ASI
belakang,
downs
pengeluaran zat besi
perhari.
Sumber
dengan
daging
syndrome, bibir sumbing,
<<
kalsium: produk susu
buah
berwana
kelainan
pembuluh Bagaimana
prevalensi
seperti susu, yoghurt.
oranye.
darah,
dan
lepasnya
Ikan teri merupakan
anemia def besi pada
plasenta
sebelum
sumber kalsium yang
ibu menyusui?
waktunya.
baik.
Defisiensi
folat
72
FARMAKOLOGI
OKSITOSIK (Merangsang kontraksi uterus)
OKSITOSIN
ALKALOID ERGOT
TIK
Sediaan:
Pd umumnya diberikan per im
Injeksi Oksitosin (Pitosin) 10 unit Metabolisme: ekstensive di liver
USP/ml IM atau IV
90% metabolit diekskresi di empedu
Semua sediaan sintetis, yang alam
mahal
Semprot hidung: 40 unit USP/ml
Tablet sublingual: 200 unit USP
Peroral tidak efektif --> karena mudah
dirusak di sal cerna
Diberikan pada gangguan produksi ASI
dan gangguan proses melahirkan
kontraksi uterus tdk adekuat
Tidak terikat plasma protein
Metabolismi: liver dan ginjal
T1/2: 5 menit maka jangan beri peroral
krn tidak efektif
73
Peran:
kontraksi fundus uterus (frekuensi
dan
kekuatan
kontraksi)
----menyerupai
kontraksi
normal
uterus
oleh sebab itu hanya efektif pd ibu
dgn posisi bayi normal
apbl bayi susang tdk efektif
karena, yang dpt membuka jalan
lahir hanya permukaan keras
(kepala)
FARMAKODIN Mekanisme kerja: meningkatkan influx Ca
AMIK
dari luar sel ke dalam sel myometrium
kontraksi meningkat
Hanya sensitif pada uterus mature
(resisten pada immature) terkait
kadar estrogen
Efek kontraktilitas pada otot polos uterus
dan
kelenjar
payudara
terkait
melahirkan dan menyusui
Sensitifitas meningkat 8 x pada akhir
minggu 39 dan pada saat melahirkan
meningkat 30x
Indikasi: jika uterus lunak dan dilatasi
Antagois: atosiban
PENGGUNAAN Induksi persalinan (infus iv lambat) Perdarahan post partum (partus fase 3)
KLINIS
agar tdk terjadi kontraksi berlebihan
Syntometrine (ergometrine 0.5 mg
- Pre eklamsia ringan, kalau berat
oxytocin 5 iu) im
tidak boleh diberi oksitosin krn
akan meningkatkan tekanan darah
- Inertia uterin kemampuan uterus
lemah
- Aborsi inkomplit janin blm keluar
semua
- Post maturity >42 minggu blm
ada tnd kelahiran
- Kehamilan dg diabetes
Perdarahan pos partum (I.V drip)
- Sering digunakan Ergometrin
Gangguan produksi ASI
74
EFEK
SAMPING
KONTRA
INDIKASI
EFEK
Tremor
Nyeri kepala, pusing
Ulserasi lambung PG merangsang
SAMPING
Mual, muntah
Hipotensi
produksi asam lambung
Penutupan duktus arteriosus prematur
Flushing
Flushing
Berkeringat
Konstipasi
Takikardi ---- dosis tinggi
Udem tungkai
Hipotensi
Batuk
Hiperglikemia
Sesak
Hipokalemia
Takikardi
75
76
bayi
Dapat
di
Absorbsi:
kepadatan
sel
Hindari
syaraf
dan pembuluh
sehingga
pemberian
obat
topical
sgt
premature
Distribusi:
%
cairan
ekstra
sel
dan
mudah
diabsorbsi
darah
< 1bulan neonates
cairan tubuh total. Pada anak Asam lambung < sebagai barrier Sub kutan tipis
1bulan - <1tahun infant
komposisi cairan tubuh lebih besar
thd makanan, bagi bakteri yg tidak Volume otot kurang
1 tahun - <12tahun anak
disbanding dewasa
tahan
asam.
Bayi
terutama Mudah dijangkau dan diposisikan
Metabolism: proses enzimatik belum
diberikan
ASI
mencegah Untuk
bayi
>
7
bulan:
kontaminasi makanan
sempurna. Liver blm sempurna
ventrogluteal
Ekskresi and Eliminasi: glomerulus dan Pertahanan mukosa paru <
Untuk bayi <12 bulang: Vastus
tubuli belum berkembang sempurna Regulasi suhu tubuh kurang
Lateralis untuk imunisasi
Hati dan ginjal yang belum matang Hindari
Pada
bayi
dengan
metabolism dan eksresi
pertumbuhan otot deltoid yang
Distribusi cairan tubuh berbeda
kurang
Deltoid bisa dipakai pada todler
dan anak yang lebih besar
RUTE PEMBERIAN OBAT
ORAL
TOPIKAL
MEMBRAN MUKOSA
PARENTERAL
Tablets tergantung umur
Topikal di kulit
Tablets
Intramuscular
- Tablet melting : meleleh Intramuskular vaksinasi
Capsules
Intravenous
saat masuk mulut
Intravena pd anak dikepala/kaki Lozengers
Sub cutaneous
- Chewable untuk yang Sub kutan biasanya BCG
Syrups
Intradermal
sudah
bs
mengunyah Intradermal test sensitifitas
- Rectal
Intrathecal
makanan
Buccal
Intra thecal keadaan emergensi
- Oro-dispersable sama
- Nasal
spt melting
Gastrotomony tube melalui
- Powder puyer
lambung
- Granule puyer tp lbh
kasar, dilarutkan
- Sprinkle lbh bsr dr
granul, di larutkan
Capsules
Lozengers tablet hisap, utk
anak yg sdh bs mengunyah
Syrups
CARA PENGHITUNGAN DOSIS PADA ANAK
1. Berdasarkan perbandingan dengan dosis dewasa
Perbandingan umur (Dws 20-24 th)
Perbandingan BB (Dws 70 Kg)
77
anak
78