You are on page 1of 79

BLOK

REPRODUKSI &
TUMBUH KEMBANG

FISIOLOGI JANIN
PERKEMBANGAN FUNGSI ORGAN
USIA GESTASI
6
7
8
9
13-16

17-24
25-28
29-32
33-36
39-40

ORGAN
Pembentukan hidung, dagu, palatum, dan tonjolan paru. Jari-jari bebentuk genggaman. Jantung terbentuk penuh
Mata tampak. Pembentukan alis dan lidah
Mirip bentuk manusia, mulai pembentukan genitalia eksterna. Sirkulasi melalui tali pusat dimulai. Tulang mulai terbentuk
Kepala meliputi separuh besar janin, terbentuk muka janin. Kelopak mata terbentuk namun tdk terbuka sampai usia 28
minggu
Janin berukuran 15cm. merupakan awal dari trimester 2. Kulit janin masih transparan, telah mulai tumbuh lunugo (rambut
janin). Janin bergerak aktif. Yaitu menghisap dan menelan air ketuban. Telah terbentuk meconium (feses) dalam usus. Jantung
berdenyut 120-150/menit
Komponen mata terbentuk penuh, juga sidik jari. Seluruh tubuh diliputi oleh verniks kaseosa (lemak). Janin mempunyai reflex
Permulaan trimester 3. Terdapat perkembangan otak yang cepat. System syaraf mengendalikan gerakan dan fungsi tubuh,
mata sudah mulai membuka. Kelangsungan hidup pada periode ini sangat sulit bila lahir
Bila bayi dilahirkan, ada kemungkinan utk hidup. Tulang sempurna, gerak nafas regular, suhu stabil
Berat janin 1500-2500gr. Bulu kulit janin mulai berkurang, pada saat 35 minggu paru matur. Janin akan dpt hidup tanpa
kesulitan
Sejak 38 minggu kehamilan disebut aterm, dmn bayi akan meliputi seluruh uterus. Air ketuban mulai berkurang tetapi masih
batas normal.

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

BIOLOGI
KESALAHAN PERKEMBANGAN GONAD
SINDROM TURNER

Seorang Perempuan memiliki kekurangan X 45,XO


Terjadi bila sperma X membuahi ovum yang kosong (O)
Apabila sperma X membuahi ovum dengan XX menjadi super
female (XXX)
Sindrom turner pasti perempuan karna apabila, 45, YO pasti letal
Untuk pembentukan ovarium dibutuhkan XX, apabila hanya X tidak
akan terbentuk ovarium steril
Ovarium tdk terbentuk estrogen tdk ada
Khas: kerdil, mukanya persegi, leher seperti botol, dada lebar

SINDROM KLINEFELTER

Laki-laki yang memiliki kelebihan X 47, XXY


Pasti terjadi pada laki-laki karna ada kromosom Y
Karna kelebihan X menghambat sifat kelaki-lakiannya terjadi
mikrotestis azoospermia steril
Kelebihan X merangsang karakter perempuan ginekomastia
Biasanya diketahui saat anak laki-laki dewasa
Khas: tinggi tp kurang proposional (kaki panjang), kurus, payudara
besar

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

MALFORMASI KONGENITAL

ETIOLOGI

Awam menyebut: cacat bawaan, karena kesalahan terjadi saat perkembangan embrio
Kalau terjadi setelah kelahiran tdk disebut cacat bawaan.
Terjadi kesalahan perkembangan ekto, meso, endo malformasi
FAKTOR GENETIK
FAKTOR NON GENETIK teratogenic
1. KELAINAN JUMLAH KROMOSOM
1. OBAT/ZAT KIMIA
HIPOPLOID
ALKALOID
MONOSOMI (2n-1)
NIKOTIN abortus
- Sebagian besar menimbulkan
Ibu perokok berat mengandung nikotin
abortus spontan letal
resiko lahir premature dan BB < dari
- Sebagian kecil dapat hidup
normal
SINDROM TURNER (45, XO)
OBAT ANTI
Dimorfisme wajah
HIPERPLOID
TRISOMI AUTOSOM
EPILEPSI
Cleft palate palatum bercelah
- Trisomi 21 DOWN SYNDROME
Retardasi mental
- Trisomi 13 PATAU SYNDROME
ANTI TUMOR Malformasi tulang & SSP
*semakin
- Trisomi 18 EDWARD
KORTIKOSTE Cleft palate
banyak
SYNDROME
ROID
Defect jantung
Kromosom X TRISOMI KROMOSOM SEX (2n+1)
ANTIBIOTIKA TETRASIKLIN pd kehamilan trisemeter 2&3
gangguan
- 47, XXX TRIPLE X SYNDROME
defek pd gig (hipoplasia email; warna
retardasi
- 47, XXY KLINEFELTER
gigi kuning-coklat) dan distorsi pd
makin berat
- 47, XYY SINDROM Y GANDA
prtumbuhan tulang)
(fisik dan
TETRASOMI (2n+2)
STREPTOMISIN pd ibu dengan TBC bayi
mental)*
- 48, XXXX
tuli
- 48, XXXY
ANDROGEN PROGESTIN masukilinisasi fetus
PENTASOMI (2n+3)
perempuan
- 49, XXXXX

Progestin
biasanya diberikan utk ibu yang
- 49, XXXXY
sering
mengalami
abortus utk menguatkan
POLIPLOID kelipatan Haploid (n)
implantasi.
Tp
progestin
dalam tubuh dpt
3n = 69 4n = 92 abortus spontan
dikonversi menjadi testosteron
AIR RAKSA
Ibu yang mengkonsumsi ikan diteluk minata
2. KELAINAN STRUKTUR KROMOSOM
ORGANIK
(jepang) bayi mengalami cerebral palsy
TRANSLOKAS Mempunyai jumlah kromosom normal
THALIDOMID

Obat
tidur dan antimuntah
I
46, XX atau XY tapi terjadi translokasi

Amelia
tangan dan kaki tdk ada)
pd salah satu kromosomnya.

Simpodia
kaki dempet
T 15/21 sindrom down, biasanya
Sindaktili jari dempet
yang translokasi orgtua (resiko pd ibu
AMINOPTERI
Obat abortivum dikonsumsi oleh ibu yang
yang translokasi lbh besar)
N
ingin aborsi
DELESI
46 XX atau XY 5p- (delesi lengan

Bayi
lahir: anencephaly, hydrocephalus
pendek kromosom no. 5) cri du
chat sindrom suara khas
2. INFEKSI
(gelombang suara seperti kucing),

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

RUBELLA
Ibu terinfeksi rubella pd trimester I bayi
(tampek
mengalami katarak, malformasi jantung,
jerman)
mikrocephalus
CYTOMEGAL Pd trimester I microcephalus,
O VIRUS
hydrocephalus & microopthalmia
TOXOPLASM ibu banyak kontak dgn hewan berbulu spt
A GONDII
kucing dan burung
retardasi mental, tuli, fibrosis paru dan hepar
abortus

microcephali, retardasi mental berat


dan kelainan jantung bawaan
46, XY 18q- (delesi lengan panjang
kromosom no. 18) sindrom de
grouchy
DUPLIKASI
Tdk memperlihatkan kelainanan yang
nyata karena tdk ada koromosom
yang hilang
KROMOSOM- Banyak tdp kromosom X
ISO

3. RADIASI
RADIASI ION Teratogen potensial radiasi dosis tinggi pd
ibu hamil kelainan SSP & tlg
RADIASI BOM Malformasi kongenital
ATOM

3. KROMOSOM MOSAIK
Lebih ringan dibandingkan monosomi/trisomy
1 individu mempunyai 2 kariotip
Sind Turner 45/X)/46,XX gangguan lbh ringan dp 45,XO.
Biasanya masih bisa haid.

4. MUTASI GEN
DOMINAN
Akondroplasia:
- Homozigot letal
- Heterozigot bisa lahir
Polidaktili
RESESIF
Mikrocephali
Hyperplasia adrenal kongenital

4. HIPOKSIA
Ibu penderita CVS dan ibu yg tinngal didataran tinggi bayi
BB kurang dr normal

MEKANISME
TERJADI

PERKEMBANGAN
RANGKAP /
DUPLIKASI

NORMAL
KEMBAR MONOZIGOT/IDENTIK/MATERNAL
- 1ovum dibuahi 1 sperma jenis kelamin pasti sama

MALFORMASI
PERLEKATAN 2 JANIN/KEMBAR SIAM
- SIMETRIS

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

Tanda khas 1 plasenta dengan 2 tali pusat dan 1


korion dengan 2 amnion
KEMBAR DIZIGOT/NONIDENTIK
- 2 ovum dibuahi 2 sperma jenis kelamin bisa
berbeda
-

Cephalophagus/craniophagus
Sternophagus
Thoracophagus
Ileo-thoracophagus
ASIMETRIS
Epignatus
Epigastrius
Thoracoparasiticus
Teratoma

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

SPERMATOGENESIS
Spermatogonium sel induk. Sel gamet
spermatozoa
Rangkaian perkembangan sel spermatogonia dari
epitel tubulus seminiferus yang mengadakan
proliferasi dan selanjutnya berubah menjadi
spermatozoa yang bebas
Menghasilkan 4 sel sperma
SPERMATOZOA
- Diproduksi testis
- Sel tunggal
- Terdiri atas
Kepala: bentuk normal oval
Leher: Bagian midpiece tdp mitokondria
yang banyak mengandung lipid sebagai
Energi untuk pergerakan ekor
Ekor
AKROSOM SPERMATOZOA dibagian kepala
- Suatu massa yang terdapat pada bagian
anterior spermatozoa yang merupakan
struktur berupa selubung yang menutupi
kurang lebih 2/3 daerah kepala spermatozoa
- Kalau tdk ada akrosom tidak akan dihasilkan enzim-enzim yang
berguna utk penetrasi sperma
- Mengandung enzim-enzim :
Akrosin proteolitik utama utk menembus zona pelusida
Hialuronidase utk menembus cumulus ooforus dan utk
pergerakan ekor sperma menembus zona pelusida
CPE (corona penetrating enzyme) utk menembus corona
radiate
TIGA TAHAP PERKEMBANGAN:
1. Spermatogonia (diploid) membelah scr MITOSIS SPERMATOSIT
sel induk
spermatogonia
2. Spermatosit primer & sekunder membelah MIOSIS (reduksi)
SPERMATID (haploid)
3. SPERMATID mengalami SPERMIOGENESIS (pd proses ini tjd
pembentukan akrosom) SPERMATOZOA

OOGENESIS
Proses yang dialami oogonium sampai menjadi ovum yang siap untuk
dibuahi
Hasil akhir 1 ovum
(sel telur)
Terjadi pada organ
reproduksi wanita
Ovarium bagian
kortex
Pada meiosis I
menghasilkan 2 sel
yang tidak sama
besar
- Yang besar:
OOSIT SEKUNDER
- yang kecil:
POLAR BODY
nonfunctional
tp mempunyai
kromosom.
Meiosis II hanya sempurna terjadi saat terjadi fertilisasi
OVUM
- Inti
- Sitoplasma : sumber nutrisi & organel
seluler untuk perkembangan embrio
- Dinding:
untuk
melindungi
dr
fertilisasi sperma >1 protective
layer
- Pelepasan ovum wanita dewasa
setiap bulan ovulasi
- Kromosom : haploid
- Fungsi:
Mengandung nutrien untuk menyokong sitoplasma
perkembangan awal
Mengandung molekul-molekul regulator turn on/off gen
terkait expresi gen
Mempunyai protective layers dinding (zona pelusida,
cumulus ooforus, corona radiate)
Memiliki mekanisme yg memungkinkan terjadi respon secara
tepat untuk kontak dengan sperma ada zat yang dikeluarkan
oleh sel telur agar sperma melakukan fertilisasi
- STRUKTUR OVUM
Ovum manusia hanya 0,1 mm
Bayi yang baru lahir mengandung 2 juta oosit (banyak yang
mengalami degenerasi) dan berada pada stadium diploten
(profase) dari meiosis I
Yang tersisa saat pubertas tidak sebanyak saat lahir, tp kualitas
meningkat. Tp diatas 35 tahun beresiko utk hamil

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

ANALISA SPERMA

Abstinensi (tidak dikeluarkan) min. 2 hari max.7 hari


Transportasi < 1jam
Suhu simpan 20-40 c
Semen mengalami likuifaksi (mencair 15-20)
MAKROSKOPIK
Volume Rata-rata 2-5ml
- Aspermia jika dia tidak mengeluarkan semen sewaktu ejakulasi.
- Hipospermia jika volume semennya kurang dari 1 mL.
- Hiperspermia jika volume semen lebih dari 6 mL.
Warna
- Semen yang normal berwarna putih keruh/putih mutiara.
- Adanya warna putih kekuning-kuningan kemungkinan adanya
leukosit -infeksi
- Warna kemerah-merahan dapat disebabkan adanya pendarahan
saluran reproduksi pria.

Bau

pH
- Semen normal : pH antara 7,2 8.
- pH 7,8 dicurigai adanya infeksi.
- pH 7 pada semen azoospermia kemungkinan terjadi
disgenesis pada vas deferens, vesika seminalis atau epididimis.

Viskositas
- Semen dengan konsistensi tinggi kecepatan gerak sperma akan
terhambat.
- Semen yang terlalu encer jumlah spermanya rendah.
- Kedua-duanya dapat menyebabkan kesuburan pria berkurang.

MIKROSKOPIK
Motilitas
- Katagori a spermatozoa bergerak cepat dan lurus ke depan.
- -Katagori b gerak lambat/sulit maju lurus atau bergerak tidak
lurus
- -Kategori c tidak bergerak maju (bergerak ditempat)
- -Kategori d spermatozoa tidak bergerak sama sekali

Viabilitas
- Spermatozoa hidup atau spermatozoa mati.
- Pewarnaan supravital yaitu Eosin Y.
dicampurkan satu tetes (10 15 mikroliter) semen segar
dengan satu tetes larutan Eosin 0,5 % pada kaca obyek
kemudian ditutup dengan gelas penutup
Setelah 1 2 menit diamati dengan menggunakan mikroskop
biasa atau beda fase dengan
pembesaran 400 X
- Mikroskop cahaya,
spermatozoa mati berwarna
merah
spermatozoa hidup tidak
berwarna

Morfologi
- Kepala besar
N: oval
(macrocephalic) atau kecil (microcephalic)
bentuk kepala seperti: tetesan air mata, bundar, tak
berbentuk, ganda
- Leher
N: Midpiece utuh
midpiece rusak (defect): tebal, patah, tipis atau asimetris
- Ekor
N: tunggal
rusak

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

Densitas
-

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

10

PARASITOLOGI
TOXOPLASMA GONDII

PREVALENSI

Termasuk kelas sporozoa berkembang biak dengan aseksual (skizogoni) dan seksual bergantian
Termasuk ordo coccidia perkembang biakan hanya pd 1 host definitive
Hospes definitive: Felidae (kucing)
Hospes perantara: manusia, hewan mamalia, unggas
Penyakit ini ditemukan secara kosmopolit

Serologi orang yang punya antibody toxoplasma gondii sangat bervariasi


Makin bertambah usia makin tinggi
Wanita dengan riwayat aborsi
Wanita hamil

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

11

MORFOLOGI

Ibu dengan riwayat bayi lahir mati


Trachizoit Hospes
Brakhizoit intermediat
Hospes
Gametosit e
definitive
Oosit
Sporozoit
Bentuk tropozoid: spt bulan sabit satu ujung tumpul satu ujung
lancip

PENULARAN

GAMBARAN
KLINIS

Acquired toxoplasmosis
90%, infeksi asimptomatik
10%, gejala seperti flu, meriang, limfadenopati
Selama imunokompeten akan baik-baik saja

Congenital toxoplasmosis
Ibu hamil terinfeksi menularkan kepada bayinya
Pada bayi hidrosefalus
Retardasi mental

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

12

Berbahaya pada org imunokompresi


- Mempunyai gejala central nervous system
(kerusakan syaraf pusat)
- Pada hiv aids: toxoplasmic encephalitis >>
- Retinochoroiditis, pneumonitis, atau penyakit
sistemik lainnya
Kalau tidak ditemukan kelainan, tidak dilakukan terapi

Anak dengan Chorio retinitis


Kebanyakan tidak ada gejala saat lahir, gejala timbul setelah
bbrp bulan atau tahun berbahaya
Beberapa lahir dengan kerusakan mata atau otak
Bayi lahir dengan toxo:
- Retardasi mental
- Kejang
- Serebral palsi, tuli, kelainan mata
- Microcephaly atau hydrocephalus
Makin kecil umuran kehamilan ibu mengalami infeksi makin
kecil kemungkinan janin terinfeksi
Makin tua umur kehamilan kerusakan makin kecil

Congenital toxoplasmosis
Buruk, tgt kerusakan
Mengobati untuk mencegah kerusakan smkn parah

DIAGNOSIS

PROGNOSIS

PENCEGAHAN

Hanya serologi, karna tidak mungkin ditemukan parasit


untuk mendeteksi igG dan igM
igM (+) infeksi kongenital, krn igM diproduksi bayi
kalau igG (+) tunggu 3 bulan krn biasanya punya ibu
Acquired toxoplasmosis
Baik pd org immunokompeten
Buruk pada imunokompresi
Mencuci daging, sayur dengan bersih di alir mengalir
Memasakan dengan matang
Mencuci alat2 masak dgn bersih
Kalau sdg hamil jangan bermain dgn kucing
Kucing peliharaan dibersihkan secara rutin

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

13

OBSTETRICS & GYNECOLOGY


DIAGNOSIS KEHAMILAN

TANDA KEHAMILAN

REAKSI
KEHAMILAN
UNTUK
PEMERIKSAAN Hcg

TANDA PASTI
KEHAMILAN

Lama kehamilan : 280 hari (40 mg)


Kehamilan aterm : 38 41 mg
Kehamilan postterm : 41mg
Kehamilan prematur : 28 37 mg
Usia kehamilan :
- triwulan 1: organogenesis
- triwulan 2:organogenesis selesai tp blm sempurna
- triwulan 3: viabilitas janin (+)
Amenorea tanyakan HPHT
Mammae

karena
perubahan Khusus:
- Hegar sign
Nausea & emesis
estrogen & progesteron)
- Chadwic sign vulva kebiruan
Anoreksia malas makan
Morning sickness
- Piscaseck sign
Hiperemesis gravidarum mual Sering kencing terutama triwulan
- Braxton-Hicks ( his palsu )
awal dan akhir karena pembesaran
muntah berlebihan
uterus lbh nyeri
uterus yang menekan VU
Mengidam
Suhu basal tetap tinggi (37,2
Obstipasi (tonus otot ) pd
Pingsan
37,8 C)
trimester akhir karena hormone
- hCG meningkat
estrogen tinggi peristaltic usus
menurun pasase lambat cairan
lbh bayak di reabsorbsi
Pemberian
tablet
besi
jg
dpt
menyebabkan obstipasi
Pigmentasi kulit hitam
Epulis di gingiva
Varises bs ditungkai bs di vulva
Reaksi Galli Mainini pakai kodok disuntik urin ibu hamil kekodok
Reaksi Friedman
Reaksi Ascheim-Zondek
Reaksi imunologik
- Mendeteksi hCG dalam air seni
- Dasar : reaksi Ag-Ab (haemo-agglutination inhibition)
Tes kehamilan urin dipakai midstream urin pagi, karena kadar hCG pada trimester awal tinggi pd pagi hari
- Garis dua: (+)
- Garis satu (-)
Merasakan Gerakan janin
mendengarkan Bunyi jantung :
- primigravida (18 mg)
- Laenec (18-20 mg) dihitung selama 15 detik pada 5
- multigravida (16 mg)
detik pertama, ketiga, kelima. Syarat: diruang yang
- obyektif (20 mg)
tenang

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

14

DIAGNOSIS PASTI
KEHAMILAN

DIAGNOSIS
BANDING

Electrocardiograph (12 mg)


Doppler

Dapat dikenal & diraba bagian janin


Dapat dicatat & didengar bunyi jantung janin dengan beberapa cara
Dapat dirasa gerakan janin & balotemen
Dengan sinar rontgen tampak kerangka janin hamil tdk boleh di rontgen
Dengan USG dapat dilihat ukuran kantong janin (menggunakan usg transvaginal pd 4-5 minggu)), panjang janin & biometri
janin
Pseudosiesis Keinginan wanita utk hamil mengganggu sampai dia amenore tp tdk ada pembesaran uterus
Kistoma ovarii pembesaran abdomen teraba masa kistik tanpa ada denyut jantung
Mioma uteri pembesaran abdomen teraba masa padat tanpa ada denyut jantung
Vesika urinaria dengan retensio urin Vu besar USG menyerupai kista, coba pasang kateter akan kemps

PERUBAHAN ANATOMIS PADA WANITA HAMIL

Kehamilan terjadi perubahan anatomi & fisiologi (genitalia interna eksterna, mammae)
Karena pengaruh hormone Somatomammotropin, estrogen, progesteron, human chorionic gonadotropin & prolaktin
UTERUS
VAGINA DAN VULVA
Hipertrofi otot polos (longitudinal, oblik & sirkular) lapisan oblik : peran Hipervaskularisasi, estrogen & progesteron
penting pada persalinan
livide (Chadwic sign) Lebih kebiruan pd portio
Serabut kolagen higroskopik
OVARIUM
Endometrium mjd desidua
Korpus luteum terlihat seperti kista karena membesar (max 8cm)
Berat uterus : 30 g 1000 g
menghasilkan progesterone sampai plasenta terbentuk (22mg)
Besarnya uterus tua kehamilan
Korpus luteum graviditatis 16 mg
Kontraksi (+) pengaruh oksitosin pd saat postpartum
Fungsi : Menghasilkan estrogen dan progesteron
Perfusi :
KELENJAR MAMAE
500-700ml/min
Estrogen Hipertrofi ductus lactiferous
80% - sirkulasi uteroplasenta
progesteron sel-sel asinus
Pembesaran uterus menyesuaikan perkembangan janin
Somatomammotropin kasein, laktalbumin, laktalglobulin
Hiperpigmentasi areola mamma
Estrogen yang tinggi akan merangsang PIH (prolactine inhibiting
hormone) sehingga mencegah selama hamil tidak keluar asinya
Saat lahir estrogen menurun prolactin >>
Isapan bayi merangsang oksitosin supaya asi keluar
Kalau bayi meninggal, asi masih ada bisa diberi estrogen agara PIH
meningkat
Kalau mau menambah asi bisa beri Oksitoksin

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

15

Pada 12 minggu 2 jari di atas simpisis pubis


16 minggu pusat simpisis
22 minggu setinggi pusat
Apabila besar uterus usia kehamilan
KET ukuran lebih kecil
Hamil kembar (gemeli)
Mola hidatidosa ukuran lbh besar, ada 2 tipe :
Komplit: tdk ada janin hanya gelembung mola
Inkomplit: ada janin ada gelembung
Untuk persiapan kelahiran
Triwulan akhir : ismus akan berubah menjadi segmen bawah uterus
(SBU)
Serviks : Hipervaskularisasi & estrogen
konsistensi lunak karena tjd degradasi kolagen yang dipengaruhi
oleh hormonal
kalau tdk lunak tdk akan dilatasi
Hegar sign
Sekresi lendir serviks
KULIT
SIRKULASI DARAH
striae gravidarum (merah) post partus berubah menjadi stiae alba
Volume darah meningkat 25% hidremia
(putih)
Hiperkoagulasi :
terjadi karena cadangan kolagen ibu kurang akan mudah retak
Peningkatan faktor pembekuan
Placental fibrinolytic inhibitors
Hiperpigmentasi : pengaruh Melanocyte stimulating hormon
Peningkatan Fibrinogen Eritropoesis
- linea nigra
- Chloasma / melasma gravidarum diwajah gambaran kupu2
Cardiac output 30%
SISTEM RESPIRASI
Peningkatan hemokonsentrasi persiapan sirkulasi janin
Kebutuhan oksigen 20% Ibu akan merasakan lebih panas
Leukosit dan trombosit
Perubahan posisi diafragma uterus yang membesar menekan

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

16

Protein serum (awal kehamilan akhir kehamilan


Perhatian : Penderita visium kordis pasien sakit jantung, karena
peningkatan kerja jantung selama hamil. Resiko dekompresio kordis
meningkat
- Pd kehamilan 30-32mg beban jantung meningkat maksimal
tidak dpt kompensasi lagi dekompresio kordis
- Boleh hamil asal tidak dengan gangguan jantung grade 3
- Pada grade 1 dan 2 setelah kehamilan pertama tidak boleh
hamil lagi
- Sama seperti pasien ca mamae tidak boleh hamil karena
kehamilan meningkatkan estrogen sementara ca mamae tidak
boleh meningkat
Eritropoesis karena Anemia fisiologis (Hemodilusi)

SISTEM DIGESTIVUS
Motilitas usus obstiipasi dan emesis
Hipersalivasi
TRAKTUS URINARIUS
Trimester awal : Kandung kemih tertekan uterus
Ureter membesar (Progesteron)
Poliuri akibat filtrasi 69%

METABOLISME
BMR 15 -20 % terutama triwulan akhir jd suhu lebih tinggi
Protein : 1 g / kgBB /hr (janin, perkembangan alat kandungan, mammae
dan badan)
Karbohidrat
Perhatian :
- kadar glukosa plasma rendah
- DMG
Asupan Besi : 30 50 mg / hr
Kalsium untuk membentukan tulang terutama trimester akhir asupan
kalsium plg baik dari susu krn abs plg bagus
Berat Badan 12,5 kg (6,5 16,5 kg) karena ada hasil konsepsi,
uterus yang membesar, mammae, peningkatan vol darah, retensi air
Perhatian :
- Kenaikan BB massif cenderung tjd preeklampsia
- Max naik 16kg
- Anjuran 2 kg/bln (pada usia gestasi > 20 mg)

Keunggulan hipervolemia :
- Mencukupi kebutuhan uterus yang membesar
- Melindungi ibu dari perubahan posisi yang berdampak pada
venous return
- Melindungi ibu dari kehilangan darah saat melahirkan

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Suatu gejala mual muntah pada suatu kehamilan semester awal yang disebabkan oleh kenaikan HCG.
Terjadi terutama pada primigravida
Hanya 40-60% pada multigravida sudah adaptasi thd kenaikan HCG

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

17

ETIOLOGI

PATOLOGI

PATOFISIOLOGI

GEJALA DAN TANDA

Waktu: minggu ke 6-16 karna fungsi plasenta blm ada masih bergantung pd HCG
Factor predisposisi:
- Primigravida,
- molahidatidosa & hamil ganda karna HCG lebih meingkat
- Hormon hCG >>
Masuknya villi khorialis dalam sirkulasi maternal resistensi & perubahan metabolik
Alergi
Psikologik
Hati : degenerasi lemak tanpa nekrosis
Jantung : lebih kecil & atrofi
Otak : dilatasi kapiler & perdarahan kecil-kecil
Ginjal : degenerasi lemak
Estrogen peristaltic menurun pengosongan lambung asam lambung
Psikologik & riwayat menderita lambung spastik
Mual-muntah >> dehidrasi & alkalosis hipokloremik + Na
Cadangan KH + lemak ketosis (karna tidak ada lagi karbo yang diubah jadi energy)
Dehidrasi hemokonsentrasi
Sindrom Mallory-Weiss
Mual muntah >> keadaan umum terganggu
Diagnosis :
hamil muda, mual-muntah >>
Derajat :
DD/ : hamil + (pielonefritis / hepatitis /
ulkus
1. Tingkat 1 :
- Nadi 100, TD
ventrikuli / tumor serebri)
- Turgor , lidah kering, mata cekung
Pengelolaan:
2. Tingkat 2 :
- Atur pola makan
- Nadi kecil & cepat, TD , hemokonsentrasi
- Obat (sedative, vitamin & antiemetik) hati-hati
- Bau aseton, oliguri
teratogen
3. Tingkat 3 :
- Isolasi (jika perlu) & puasa sampai rehidrasi tercapai
- Kesadaran sampai koma
dan tdk muntah lagi
- Ensefalopati Wernicke Perdarahan diotak kecil2
- Cairan parenteral (glukosa 5 % + NaCl 0,9 %) kalium &
vitamin
- Penghentian kehamilan ?

PENGAWASAN KEHAMILAN
TUJUAN

Wanita hamil tetap sehat sampai akhir kehamilan


Kelainan fisik / psikologik ditemukan sedini mungkin & diobati
Wanita melahirkan tanpa kesulitan dengan bayi dilahirkan sehat fisik & mental

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

18

PEMERIKSAAN
PERTAMA

Tentukan usia kehamilan :


HPHT dan siklus 3 bulan terakhir
taksiran partus 40 mgg =( tgl
+ 7), ( bulan -3/+9), tahun
disesuaikan
Rumus Naegele (syarat: siklus
28 hari)
Gerakan janin
Riwayat kehamilan, persalinan &
nifas
tanyakan
kelahiran
pertama sehat atau tidak, lahir
brp kilo, normal/caecar.
Riwayat peyakit sistemik (DM,
jantung, ginjal dan TBC)
DM bayi bs lahir makrosomia

Pemeriksaan fisik umum


Pemeriksaan ginekologik :Vulva,
vagina, porsio, uterus (letak,
konsistensi, besar & bentuk),
dan adneksa
Pemeriksaan
laboratorium:
Golongan darah, Rhesus, Hb (N:
12), Gula, Urin
Untuk screening rhesus: bayi
dengan rhesus (+) ibu (-) terapi
dengan rogam
Guldar:
kecenderungan
DM
gestasional
Petunjuk
cara
hidup,
dan
istirahat
diet tinggi serat (sayur buah,
byk minum) utk cegah
obstipasi

Anjuran periksa ulang:


tiap 4 mg (<32mg)
tiap 2 mg (> 32 mg)
tiap 1 mg (>36 mg) untuk
menilai ketuban karna diatas
34mg sudah tdk diproduksi lagi,
apbl tjd penurunan pastikan ada
ketuban pecah atau tidak. Kalau
tdk ada pecah berarti perfusi dr
tali pusat sudah berkurang
berarti bayinya sudah mulai
puasa harus sgr dilahirkan:
kalau kondisi bayi baik
coba normal
kalau buruk seksio
Perhatian : tiap kunjungan
keadaan ibu & bayi, TD, BB,

udem

PEMERIKSAAN
OBSTETRIK
Ibu
berbaring
terlentang
Pemeriksa
di
sebelah kanan
Pemeriksaan
Leopold

LEOPOLD 1
pemeriksa menghadap ke
arah muka ibu
Tinggi fundus uteri

Bagian janin pada fundus


uteri bokong/kepala

LEOPOLD 2
pemeriksa menghadap ke
arah muka ibu
Batas samping uterus

Letak punggung janin


tahanan terbesar sebelah
kanan/kiri
Kalau
ekstremitas

LEOPOLD 3
pemeriksa menghadap ke
arah muka ibu
Bagian janin yang

terletak di bawah

kepala/bokong

LEOPOLD 4
Pemeriksa menghadap
kea rah kaki ibu
Bagian janin di sebelah
bawah
Berapa bagian yang
masuk pintu atas panggul

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

19

Dinding
lemas

perut

kecil-kecil
Menentukan bb janin dengan rumus Johnson tohsach
(tinggi fundus uteri (cm) N ) x 155 gram.
N= 13 bila kepala belum melewati pintu atas panggul
N= 12 bila kepala masih berada di atas spina iskiadika
N= 11 bila kepala masih berada di bawah spina iskiadika
Auskultasi
Pemeriksaan dalam:
- Letak janin dalam uterus
- Sikap normal janin : fleksi pada semua sendi
- Penilaian jalan lahir (36 mg)
Asepsis & antisepsis
Genitalia eksterna
Dinding vagina
Porsio & serviks
Pelvimetri
Turunnya kepala janin
- Jaringan sudah lunak
- Kosongkan kandung kencing

Lahir pervaginam atau gak?


Lakukan vaginal toucher lihat:
- Udh ada pembukaan atau blm, lihat kepala sdh
masuk apa blm
- Lihat ukuran panggul sempit atau tdk
- Linea iluminata teraba atau tidak.
- Selagi tdk ada panggul sempit bisa pervaginam
- Kalau panggul sempit mutlak tdk bs pervaginam
Lahir normal tp:
Ibu dgn hb rendah resiko atonia
TD tinggi resiko kejang meningkat.
Kalau ibu preeklamsi boleh pervaginam tp tidak boleh
ngedennn!!

FISIOLOGI NIFAS (PUERPERIUM)


DEFINISI

INVOLUSI

Nifas/Puerperium masa setelah persalinan di mana organ-organ pelvik kembali ke kondisinya seperti sebelum hamil
Berlangsung selama lebih kurang 6 minggu Secara anatomi
Pemulihan organ genital seperti sebelum ada kehamilan 3 bulan secara fungsional
Terdapat 3 hal penting: Involusi, Hemokonsentrasi dan Laktasi
perubahan organ-organ genitalia kembali ke kondisi seperti sebelum hamil
Perubahan terjadi pada:
- ukuran uterus
- miometrium kontraksi menjepit pembuluh-pembuluh darah yang berada di antaranya menghentikan perdarahan
- serviks
- endometrium
- ligamen, fascia dan diafragma pelvis
- vagina
INVOLUSI UTERUS
ENDOMETRIUM
SERVIKS

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

20

TINGGI UTERUS

Segera
setelah 2 jari dibawah
partus
pusat
Nifas hari ke 5
pusat simfisis
(7cm
diatas
simfisis)
Nifas hari ke 12
Tidak teraba
uterus akan berkontraksi segera
setelah bayi lahir
mekanisme: mengecilnya ukuran sel
myometrium jumal total sel
myometrium tidak berkurang

Hari 1
Hari 5
Hari 7
Uterus
Aterm
Nifas hari 7
Nifas hari 14
6 minggu post
partum
Tidak hamil

Ukuran/berat
1000gr
500gr
300gr
40-60gr
30gr

Pada tempat implantasi plasenta: seperti corong (menganga) serviks


trombosis, degenerasi, dan nekrosis
tidak berkontraksi karena yang dominan
pelepasan jaringan
adalah kolagen, sdgkn korpus uterus
Pelepasan
jaringan
berlangsung
berkontraksi karena ada otot polos
lengkap

tidak
menimbulkan serviks sebelum partus bulat, saat post
jaringan parut seperti haid
partus
membuka
sesuai
dengan
diameter kepala bayi
Tebal
Warna merah kehitaman
endometrium
Nifas
hari 2-5 mm,
Konsistensi lunak
pertama
permukaan
Bisa dibedakan penampakan serviks
kasar (akibat
pada:
pelepasan
- Nullipara (blm pernah partus
desidua dan
pervaginam): rounded external os
selaput janin)
- multiparous:
parut
melintang
Nifas hari ke-3
Permukaan rata
akibat laserasi (pada arah jam 3
(lepasnya sel-sel
atau 9)
dari bagian yang
mengalami
degenerasi)
2-3 minggu post Regenerasi
partum
endometrium
Desidua
- Lapisan superfisial nekrotik
lochia (darah nifas)
- Lapisan Basal epitel glandular
berproliferasi membentuk lapisan
superfisial yang baru
Rasa mules disebabkan karena
kontraksi uterus
- saat menyusui karena ada
rangsangan oksitoksin
- bila msh ada sisa selaput
ketuban, sisa plasenta, gumpalan
darah dalam kavum uteri
LOCHIA
- sekret yang berasal dari kavum
uteri dan vagina pada masa nifas
Lokia
rubra Darah
merah
(hari I,II)
kehitaman + sisa
PERUBAHAN PADA SERVIKS
selaput ketuban +

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

21

Lokia
sanguinolenta
(hari ke III-VII)
Lokia serosa
(minggu ke IIIV)
Lokia
alba
(setelah
minggu ke IV)

HEMOKONSENT
RASI

PROLONGED
INVOLUSI
(sub Involusi)
PERUBAHAN
LAIN

desidua
+
sisa
verniks kaseosa +
lanugo + meconium
Darah + lender

Lender
warna
kuning kecoklatan
Cairan putih

Segera
setelah
partus
2-3
hari
postpartum
Akhir
minggu
pertama
postpartum
4
minggu
postpartum

Lunak, flabby
OUI terbuka 2
jari
OUI dan OUE
sudah menutup
Ukuran Serviks
kembali spt
sediakala
(kondisi sebelum
hamil)

*Kalau ada pasien sudah minggu ke 4


datang dengan lokia msh merah dan
bau
curiga
adanya
infeksi
puerperium*
Pemutusan hubungan uteroplasenta antara ibu dengan bayi Hilangnya shunt(pintas) feto-maternal volume aliran darah
balik ibu meningkat beban sirkulasi meningkat

Hemokonsentrasi (hari ke-3 s.d. 15 postpartum)

Volume darah kembali seperti semula


orang postpartum urinnya akan lebih banyak sebagai kompensasi meningkatknya aliran darah balik
apabila tidak terjadi involusi yang normal, dapat disebabkan:
- infeksi (endometritis) peradangan
- retention of placental products (sisa plasenta) akan sebagai penyebab masuknya kuman
- mioma uteri menggangu proses regenerasi, dan kontraksi
KARDIOVASKULAR
- volume darah meningkat 15-25% dalam 72 jam dan kembali seperti semula dalam 2-3 minggu hati-hati dekomp
- fibrinogen dalam 2-3minggu postpartum kembali seperti semula. Fibrinogen pada org hamil cenderung lebih sedikit
- Leukosit 15-30109/L
- Hipertensi dalam kehamilan normal spontan dalam 2 bulan, tanpa pengobatan
Suhu badan
< 37,20C + 0,50C
- Tidak boleh melebihi 380C bila lebih curigai adanya infeksi (lihat juga pada mamae), breast engorgement
Nadi: 60-80x/m
- bisa bradikardia transien saat segera setelah partus
- takikardia perdarahan, dekomp cordis, demam
- nadi meningkat dengan tekanan darah yang menurun curigai ada nya perdarahan yang serius pasang infus cari sumber

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

22

perdarahan

PERAWATAN
POSTPARTUM

PEMERIKSAAN
POSTNATAL

LAKTASI

Kembalinya ovulasi dan menstruasi


- Menyusui yang benar: ovulation 4-6 bulan postpartum tidak akan haid
Karena menyusui prolaktinnya tinggi sehingga tidak akan ovulasi
- Tidak menyusui :
menstruasi: 6-10 minggu postpartum
ovulasi: 10 minggu postpartum
Kadang-kadang ibu menyusui bisa ovulasi dan menjadi hamil kembali apabila menyusuinya tidak 2 jam sekali dan
ditambah dengan sufor
Tujuan: mencegah perdarahan postpartum dan infeksi
setelah kala 3 dalam kala 4 Monitoring tanda vital ibu dan kontraksi uterus tiap 15 menit dalam 2 jam pertama postpartum
Motivasi pemberian ASI langsung setelah bayi lahir IMD (ditempelkan ke dada ibu sehingga bayi berusaha mencari putting
susu) dimulai 30menit setelah melahirkan
Perawatan luka jalan lahir
Ibu istirahat cukup
Sebelum ibu pulang pastikan lokia baik tidak bau
Mobilisasi dini mencegah trombosis
Diet tinggi kalori tinggi protein
Cairan yang cukup
Dalam 6 jam harus bisa miksi spontan
Defekasi harus sudah terjadi dalam 3 hari postpartum kalau belum beri dulcolax supos
Senam nifas (mulai hari kedua postpartum)
PERAWATAN MAMMAE
- Perawatan dimulai selama kehamilan areola mammae dan puting susu dicuci teratur saat mandi, diberi cream spy tetap
lentur dan tidak lecet
- Kalau nipel retraksi harus dikeluarkan, cara mudah: menggunakan spuit 10cc yang ujungnya dipotong
- Sebelum menyusui masase, puting dan areola dibersihkan
Dilakukan 1 minggu setelah persalinan:
Keadaan umum
Keadaan payudara dan putingnya
Dinding perut adakah hernia umbilikalis
Keadaan perineum dan penyembuhan luka jalan lahir
Kandung kemih sistokel, Uretrokel
Rektum rektokel, Tonus sfingter ani
Flour albu
Keadaan serviks, uterus dan adneksa
Pemberian ASI harus dianjurkan kepada setiap ibu yang Hal yang harus dihindari saat menyusui : Alcohol, narkotika,
melahirkan karena:
merokok, kafein berlebihan
- kolostrum (asi yang pertama keluar) mengandung

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

23

antibodi yang dapat mencegah infeksi pada bayi

kolostrum diproduksi dalam 7 hari pertama post


partum
cairan
kental,
lengket,
warna
kekuningan
( yellowish)
mengandung banyak Ig dan mineral, lebih sedikt
gula dan lemak
igA dapat mencegah diare
bayi yang minum asi jarang menderita GE
lemak dan protein ASI mudah dicerna bayi, diserap
lengkap mencegah obesitas
mencegah kejang pada bayi akibat hipokalsemia
cara terbaik mempererat ikatan ibu dan bayi
steril, segar, murah, mudah, tersedia kapan saja

Kebutuhan gizi laktasi:


- Energy Intake
kebutuhan +650 kkal untuk menunjang produksi ASI;
recomendasi +500 dari makanan and sisanya dari
cadangan lemak
- Olahraga
Olahraga berat dapat meningkatkan asam laktat pada
ASI asinya jadi asam dan bayi mungkin tidak suka
rasanya
- Vitamin dan Mineral
Dipertahankan dalam ASI dari cadangan ibu apabila
intake makanan tidak cukup: B6, B12, A, D
- Air
Butuh banyak untuk mencegah dehidrasi

FISIOLOGI LAKTASI:

- Perubahan payudara selama hamil


Peningkatan jumlah jaringan mammae
Pematangan struktur penunjangnya
- Kontrol Hormonal
Prolaktin: merangsang produksi ASI
Oxytocin: merangsang pengeluaran ASI let-down
reflex

Penyakit
- Influenza: boleh menyusui
- TB: boleh, pakai masker, obat TB diteruskan, bayi diberi
profilaksis dan BCG
- Hepatitis A, E: tergantung kondisi ibu, mungkin ASI perlu
dipompa
- Hepatitis B: boleh menyusui setelah bayi diberi profilaksi
HbIg
- DM: boleh menyusui
- HIV/AIDS: tidak boleh karena menular lwat ASI

Minum segelas air setiap habis makan dan setiap


selesai atau sebelum menyusui

- Suplemen Nutrisi
Fe untuk menggantikan Fe yang hilang saat partus
Vitamin prenatal dapat diteruskan
- Makanan sehari-hari
Makanan
berbumbu
atau
pedas
bisa
mempengaruhi rasa ASI
Bbrp bayi bisa sensitif thd makanan ibu
Nutrisi untuk ibu menyusui
- Energi dan protein
Kebutuhan lebih tinggi dibanding saat hamil
- Vitamin and mineral
Umumnya lebih tinggi atau sama dengan saat
hamil
Zat Besi and Folat butuh lebih sedikit

KONTRAINDIKASI MENYUSUI
- Gangguan pada payudara: puting luka, abses, kanker
payudara
- Keadaan penyakit ibu yang tidak memungkinkan untuk
menyusui: gagal jantung stadium III-IV, psikosis, lepra,
HIV/AIDS, dalam keadaan koma/penurunan kesadaran
- Kondisi bayi:
Yang di rawat incubator
kelainan pada bentuk mulut/refleks hisap

labiopalatoschisis ASI dipompa dan diberikan


dengan sonde lambung

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

24

Air: minimal 3L/hari

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

25

PERSALINAN NORMAL
TERMINOLOGI

Gravida : jumlah kehamilan


Para : pernah melahirkan bayi viable (dapat hidup)
Primigravida : kehamilan pertama
Multigravida : kehamilan ke -2, dst
Nullipara : belum pernah hamil sampai janin viable
Multipara : pernah melahirkan 2 atau lebih janin viable
Partus : proses pengeluaran hasil konsepsi yang viable
In partu : sedang dalam keadaan/proses persalinan

PERSALINAN

Power : his, kekuatan mengedan

- Braxton Hicks : kontraksi uterus


yang tidak menyebabkan
perubahan cerviks, lamanya
hanya sekitar 5 dtk dalam 10
menit dan intensitasnya tidak
kuat HIS Palsu
- His : kontraksi uterus yang
menyebabkan dilatasi dan
effacement (penipisan) cerviks
- Pemeriksaan his :
amplitudo : mmHg
frekuensi : banyaknya his
tiap 10 menit
dengan palpasi difundus lihat
kontraksinya, dan dihitung
brp detik
kekuatan his
Kala I :
fase laten : 1-2 x/
selama 10 detik/ setiap
20-30menit
fase aktif : 3-4x/selama
10detik/ setiap6090menit
Kala II :
5 x/selama 10 detik /
setiap 60-90 menit

Lama kehamilan: 280 hari/ 40 minggu


Taksiran Persalinan ( Naegle ) dipakai pada orang yang
siklus haidnya teratur 28-30hari:
- HPHT + 7
- Bulan + 9 atau bulan -3
- Tahun disesuaikan
Preterm : < 37 minggu lengkap
Term
: 38 - 41 minggu
Post term : > 41 minggu
Passage : jalan lahir ( bagian keras :
Passenger : letak, presentasi, posisi
tulang panggul, lunak : otot dasar
panggul, cerviks, vagina, perineum)
- Hodge I : bidang PAP : tepi
atas simpisis, linea terminalis,
promontorium
- Hodge II : sejajar HI, setinggi
tepi bawah simpisis
- Hodge III : sejajar H I, II
setinggi spina ischiadika
- Hodge IV : sejajar H I, II, III
setinggi os coccigeus (pintu
bawah panggul) kepala bayi
sudah sampai vulva
Lihat ubun-ubun kecil dan ubun-ubun
besar, sutura sagitalis
- Ubun-ubun besar teraba
seperti segiempat/ketupan
- Ubun-ubun besar seperti
huruf Y
Letak : bagaimana sumbu janin
berada terhadap sumbu ibu
- letak memanjang pada
presentasi kepala atau
presentasi bokong
- letak lintang
- letak oblik miring
Presentasi : bagian janin yang ada
di bagian bawah uterus
- presentasi kepala ( pres

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

26

MEKANISME
PERSALINAN
NORMAL

belakang kepala, pres muka,


pres dahi )
kalau ubun-ubun besar yang
teraba sungsang)
- presentasi bokong (pres
bokong kaki, pres kaki)
- presentasi bahu
Posisi : apakah bagian janin yang ada
di bagian bawah uterus berada di
sebelah kiri, kanan, belakang, depan
terhadap ibu
- UUK kiri depan
Sikap/Attitude : hubungan bagian
janin terhadap sumbunya/tl belakang
janin kepala, punggung (supaya
tahu ibu harus miring kiri/kanan, kaki
fleksi

Partus : pengeluaran hasil konsepsi viable dari dalam uterus


Partus Normal : partus spontan presentasi belakang kepala tanpa bantuan alat (menggunakan vacuum/porset tdk normal),
tdk melukai ibu dan janin, < 24 jam
KALA 1
KALA 2
KALA 3
KALA 4
Kala pembukaan :
Kala pengeluaran :
Bayi lahir-plasenta lahir
Plasenta lahir-2 jam
pembukaan 1-10 cm
pembukaan lengkap-bayi
Waktu 30 menit
Observasi perdarahan
His dilatasi & efficement,
lahir
Kalau 30 menit tidak lahir
His 5x/10/40-60
bloody show
baru di manual
Dibagi 2 fase :
Kepala di dasar panggul
- fase laten :
refleks mengedan
pembukaan 1-3
perineum menonjol, anus
cm, 8 jam, his 1membukalabia
2x/10/15-30
membuka , kepala tampak
- fase aktif :
di vulva kepala janin
pembukaan 4-10
lahir dengan subocciput di
cm, 6 jam, his 3bawah simpisis badan
4x/10/40-60
dan anggota lahir
Ketuban pecah sendiri
Primigravida : 2 jam
saat pembukaan hampir
kalau his bagus bantu
lengkap/lengkap
dengan vacuum, kl tdk
Bila ketuban pecah
bagus kasih oksitosin
Multigravida : 0,5 jam
sebelum pembukaan 4 :
ketuban pecah dini.
Partus kala II dikatakan

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

27

PIMPINAN
PERSALINAN

lama, apabila : Primi > 2


Kala I : primipara : 13 jam,
jam, multi > 1 jam
multipara : 7 jam
CARDINAL MOVEMENT OF LABOR:
- Engagement : diameter transversal terbesar dari kepala janin telah melewati pintu
atas panggul palpasi abdomen tidak bisa digoyang lagi sudah terfiksir
- Descent : penurunan kepala ke dasar panggul
- Flexion : fleksi kepala janin akibat adanya resistensi dari dasar panggul, dinding
pelvis atau serviks
- Internal rotation : perputaran kepala, oksiput ke arah anterior (normal) atau posterior.
Dapat tidak terjadi bila janin kecil. bayi harus berputar karena bertemu dengan
spina, ubun-ubun kecil akan kearah anterior
- Extension : ekstensi kepala yang mengakibatkan oksiput sebagai hipomoklion
sumbu putar. Dipengaruhi oleh bentuk pintu bawah panggul (upward & forward)
- External rotation : perputaran kepala mengikuti sumbu badan. sesuai arah
punggung
- Expulsion (delivery of anterior & posterior shoulder)

KALA 1
Bila ketuban (+), kepala
sdh masuk PAP, blm ada
pembukaan boleh
jalan2
Observasi his dan DJJ:
- fase laten : tiap 1 jam,
- fase aktif : tiap 30
menit
Evaluasi kemajuan
persalinan : Vaginal
toucher tiap 4 jam
Vaginal Toucher, untuk
menilai :
- porsio : konsistensi,
arah, panjang/tebal,
pembukaan
- ketuban : +/- presentasi : kepala,
bokong
- penurunan bagian

KALA 2
VT : pembukaan lengkap, ketuban (-),
kepala HIII pimpin meneran pada
saat his
Observasi DJJ diluar his
Cara mengedan: Wanita berbaring
merangkul kedua paha sampai batas
siku. Kepala sedikit diangkat,
sehingga dagu mendekati dadanya,
dan melihat perut
Bila kepala janin sampai dasar
panggul, vulva membuka , kepala
janin tampak ( diameter 4 cm ) bila
perineumnya kaku perlu dilakukan
episiotomi
Episiotomy:
- Midline: penyembuhan lebih sulit,
kemungkinan kena anus lebih
besar
- Left mediolateral: perdarahan
lebih banyak karena lebih banyak

KALA 3
3 Tanda klasik lepasnya
plasenta :
- Tali pusat
memanjang
sambil dipasase
- Darah
keluar/menyembur
dari vagina karena
ada pembuluh darah
yang terbuka
- Perubahan bentuk
fundus uteri menjadi
lebih globular
Kalau sudah ada tandatanda ini, tali pusat ditarik
pelan-pelan
Manajemen aktif kala III
- Injeksi oksitosin 10 IU
im segera setelah
kepala bayi lahir

KALA 4
Periksa :
kontraksi uterus
Perdarahan jalan
lahir
Lukaepisiotomi,
ruptura
perineum Bila
perlu dijahit
Observasi tanda
vital post
partum
Waktu 2 jam

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

28

terbawah janin : H I-IV


penunjuk : UUK (letak
kepala), sacrum (letak
bokong)
posisi: kiri depan,
depan

laporan:
porsio lunak, aksial,
tebal 1 cm, pembukaan
4 cm, ketuban(+),
kepala HI-II, sutura
sagitalis lintang
porsio tipis, pembukaan
8 cm, ketuban (+),
kepala HII-III, UUK kiri
depan

otot
Perineum ditahan dengan tangan
kanan, tangan kiri menahan bagian
belakang kepala supaya defleksi tidak
terlalu cepat kalau terlalu cepat
dapat terjadi robek sampai ke
urethrae dan clitoris ibu, tdk bisa
dijahit

Setelah kepala lahir, bersihkan mulut


dan hidung, periksa apakah ada lilitan
tali pusat di leher, bila ada :
dilonggarkan
Kemudian kepala akan mengadakan
putar paksi luar
Dengan pegangan biparietal, tarikan
ke bawah, bahu depan (kearah
simpisis) dilahirkan.
Dengan tarikan ke atas, bahu
belakang (kearah rectum) dilahirkan
Melahirkan badan, trokhanter anterior
dan posterior
Bayi lahir dengan muka menghadap
ke bawa (fisiologis). kalau menghadap
ke atas: presentasi ubun-ubun besar,
kalau terjadi kemacetan tidak boleh di
vacuum karena akan terjadi herniasi
otak

Peregangan tali
pusat terkendali
tdk boleh ditariktarik, karena bisa
terjadi insersio uteri
- Massage fundus uteri
setelah plasenta lahir
supaya pembuluh
darah terjepit tidak
terjadi perdarahan
Lihat plasenta
:kotiledon lengkap atau
tidak kalau ada yang
hilang harus diexplorasi
cavum uteri ada yang
sisa atau tidak.
Waktu 30 menit
-

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

29

Bayi dibersihkan, tali pusat dijepit di


dua tempat 5-10 cm dari umbilikus,
kemudian dipotong ditengahnya
Ujung tali pusat bagian bayi
didesinfeksi dan diikat

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

30

KETUBAN PECAH DINI


DEFINISI
PATOGENESIS

DIAGNOSA

PENGARUH PRM

PENATALAKSANAA
N

KOMPLIKASI

Pecahnya ketuban sebelum onset persalinan baik pada kehamilan aterm, maupun preterm.
Etiologi tidak diketahui, Tp salah satunya infeksi
Adanya hipermolitilitas rahim yang sudah lama terjadi sebelum ketuban pecah sering kontraksi
Selaput ketuban terlalu tipis kolagennya kurang mudah terjadi degradasi
Infeksi
Faktor lain: Multipara,malposisi,disproporsi, cerviks incompeten, dll
Ketuban pecah dini artifisial dimana ketuban dipecahkan terlalu dini misalnya karena janin mati dikandungan
Memeriksa adanya cairan yang berisi mekonium, verniks kaseosa, rambut lanugo, atau bila telah terinfeksi bau
Inspekulo : dilihat apakah ada air ketuban keluar dari kanalis servikalis dan apakah ada bagian yang sudah pecah
Gunakan kertas lakmus kalau dia ketuban akan berubah menjadi biru
Pemeriksaan PH forniks posterior pada PRM PH adalah basa
Pemeriksaan histopatologi air ketuban
Aborization dan sitologi air ketuban
Janin : walaupun ibu belum menunjukan gejala-gejala
Ibu: terjadi infeksi intrapartum, juga dapat ditemui
infeksi tetapi janin mungkin sudah terkena infeksi, karena
infeksi puerpuralis (nifas), peritonitis, dan septikemia
infeksi Interauterine lebih dahulu terjadi sebelum gejala
serta dry labour. Ibu akan kelelahan, suhu badan naik,
pada ibu diarasakan. Jadi akan meninggikan mortalitas dan
nadi cepat dan menampakkan gejala infeksi.
morbiditas perinatal
Kalau ibu sudah mulai demam, sudah pasti janin terkena
Karena ketuban yang pecah akan menjadi jalan masuk
infeksi
kuman
Bila anak belum viabel ( < 36 mg)
penderita dianjurkan untuk beristirahat ditempat tidur dan diberikan obat-obatan antibiotik profilaksis (mencegah
infeksi), spasmolitik (mencegahnya terjadinya kontraksi) dan roboransia degan tujuan untuk mengundur waktu sampai
anak viabel.
Bila anak sudah viabel
dilakukan induksi persalinan dan diberikan antibiotik profilaksis induksi memerlukan waktu, sehingga kuman tetap
masuk. Pada kasus-kasus tertentu dimana induksi persalinan gagal maka dilakukan tindakan operatif.
Pada anak: IUFD , asfiksia dan prematuritas
Pada ibu : Partus lama dan infeksi, atonia uteri, perdarahan postpartum atau infeksi nifas.

INDUKSI PERSALINAN
DEFINISI

suatu tindakan terhadap ibu hamil yang belum inpartu baik secara operatif maupun medisinal untuk merangsang
timbulnya kontraksi rahim sehingga terjadi persalinan
Secara medis
Secara manipulatif
Infus oksitosin
Amniotomi pecahkan selaput ketubannya
Prostaglandin
Melepas selaput ketuban dan bagian bawah rahim (
Cairan hipertonik intra uteri jarang dipakai lagi
stnpping of the membrane)

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

31

INDIKASI DAN
KONTRA INDIKASI

SYARAT

TEKNIK INFUS
OKSITOXIN

Pemakaian rangsangan listrik


Rangsangan pada puting susu
Indikasi Janin
KONTRA INDIKASI
- Kehamilan lewat waktu
- Disproporsi sefalopelvik tdk bs lahir pervaginam
- Ketuban pecah dini
- Insufisiensi plasenta kalau diinduksi janin akan
- Janin mati
asifiksia bisa mati
- Malposisi dan malpresentasi presentasi bokong
- Plasenta previa tidak bisa lahir pervaginam
Indikasi ibu
- Gemelli uterus sudah overdistensi bisa jadi rupture
- Kehamilan lewat waktu (post term)
- Distensi rahim yang berlebihan pada makrosomnia
- Kehamilan dengan hipertensi jangan sampai
- Grande multipara anak sudah diatas 6, uterus sudah
preeklamsi
lelah bisa terjadi atonia
- Cacat Rahim segala sesuatu yg dilakukan pada
korpus contoh pernah miomektomi harus seksio
tidak boleh lahir normal
SKOR PELVIK MENURUT BISHOP
Kehamilan aterm
SKOR
0
1
2
3
Ukuran panggul normal
Pembukaan serviks
0
1-2
3-4
5-6
Tak ada CPD
Pendataran
serviks
N:
0406080%
Janin dalam presentasi kepala
+2cm
30%
50%
70%
Servik telah matang (portio lunak, mulai mendatar dan
Penurunan kepala, diukur
-3
-2
-1, 0
+1
sudah mulai membuka)
dr
H
III
+2
Untuk menilai serviks dapat dipakai skor bishop. Bila
Konsistensi serviks
Keras Sedan Lunak
nilai lebih dari 5 induksi persalinan kemungkinan akan
g
berhasil kalau belum matang harus dimatangkan
Posisi serviks
Blkg
Seara Keara
dulu
h
h
Kalau >8 pasti lahir
sumb depan
uh
jalan
lahir
Semalam sebelum drip oksitosin, hendaknya penderita sudah tidur pulas
Pagi harinya penderita diberi pencahar Supaya ibu BAB sebelum lahiran
Infus oksitosin hendaknya dilakukan pagi hari dengan observasi yang baik
Disiapkan cairan RL 500 cc yang diisi dengan sintosinon 5 IU
Cairan yang sudah mengandung 5 IU sintosinon dialirkan secara intravena melalui aliran infus dengan jarum abocath no
18 G
Jarum abocath dipasang pada vena dibagian volar bawah
Tetesan dimulai dengan 8 mU permenit dinaikan 4 mU setiap 30 menit. Tetesan maksimal diperbolehkan sampai kadar
oksitosin 30-40 Mu (50tetes/menit).
Bila sudah mencapai kadar ini kontraksi rahim tidak muncul juga, maka berapapun kadar oksitosin yang diberikan tidak

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

32

KOMPLIKASI

akan menimbulkan kekuatan kontraksi. Sebaiknya infus oksitosin dihentikan.


Tetani uteri kontraksi uterus terus menerus tanpa relaksasi
Ruptur uteri iminen
Gawat janin

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

33

ANEMIA DALAM KEHAMILAN


DEFINISI

Anemia bila hb < 12 gr/100ml


Anemia dalam kehamilan apabila wanita hamil dengan Hb < 10gr/100ml
Anemia fisiologi (pseudoanemia) wanita hamil dengan Hb antara 10-12gr/100ml
Perubahan dalam kehamilan:
- Anemia sering terjadi pada wanita hamil karena keperluan zat2 makanan bertambah dan terjadi perubahan2 dlm
darah anemia gizi
- Kehamilan hidremia atau hipervolemia, sementara pertambahan sel2 drh berkurang dibandingkan vol plasma
pengenceran darah
- Sel-sel darah tidak bertambah tp volume plasma bertambah akibat dari sirkulasi yang bertambah
Pengaruh dalam kehamilan:
Pengaruh terhadap hasil konsepsi
Abortus
Kematian mudigah
Partus prematurus
Kematian perinatal
Partus lama karena inersia uteri
Premature
HPP, Atonia uteri
Cacat bawaan
Syok
Cadangan besi kurang
Infeksi (intra dan postpartum)
Decompresi cordis bila anemia sangat berat (Hb < 4g/100ml)
ANEMIA DEFISIENSI BESI
ANEMIA MEGALOBLASTIK
ANEMIA HIPOPLASTIK
ANEMIA HEMOLITIK
Etiologi: kurang zat besi
Etiologi: defisiensi asam folat, Anemia karena SSTL kurang Disebabkan:
penghancuran
Asupan yang kurang
jarang krn def vit b12
mampu membuat sel-sel darah
eritrosit berlangsung lebih cepat
Gangguan resorbsi
Diagnosis:
baru
dari pembuatannya. Blm 120
Gangguan penggunaan
- Eritrosit megaloblas atau Gambaran darah tepi:
hari sudah dihancurkan
Gangguan pengeluaran
Normositik
normokrom

Sulit untuk hamil


promegaloblas
- Sering bersifat normositer
- Ciri-ciri defisiensi besi tidak Bila hamil anemia menjadi
Kebutuhan wanita thd zat besi:
- Tidak hamil: 12mg
normokrom oleh karena
ada
berat
- Hamil dan menyusui: 15 mg
defisiensi
asam
folat SST normoblastik dengan Dibagi 2:
Wanita sering def. besi
berdampingan
dengan
hypoplasia eritropoesis nyata
- Golongan
karena
factor
defisiensi besi
karena wanita haid setiap bulan
Mielosit : eritrosit = 3:1 atau 2:1
intrakorpuskuler:
sferosis,
- Kalau
anemia
tanpa
shg butuh asupan yang lebih
10:1 atau 20:1
thalassemia,
anemia
sel
perdarahan
dengan Etiologi: belum diketahui pasti,
Diagnosis:
sabit, dll
normositik normokrom
- Eritrosit mikrositik hipokrom
- Golongan
karena
factor
kecuali disebabkan oleh sepsis,
fikirkan def. asam folat
- Kadar besi serum rendah
ekstrakorpuskuler: def. G-6rontgen, racun atau obat
- Percobaan penyerapan dan Terapi:
Terapi:
PD, leukemia, peny. Hodgkin,
pengeluaran asam folat
- Preparat
besi
600dll
- Transfuse berkali-kali
- Percobaan
pengobatan
1000mg/hari/os
- Wanita selamat sampai Gejala:
dengan as. Folat dicoba
- Mis:
sulfas
ferrosus/
- Gejala proses hemolitik
nifas sembuh sendiri
dengan terapi asam folat
glukonas ferrosus
- Kalau hamil kembali
anemia
seperti:
naik/tdk hb nya
- Vit.c
hemoglobinemia,
akan berulang anemianya
- Beri Parenteral bila tdk Terapi:
hemoglobinuria,

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

34

tahan per oral, missal: ferri


Im: dekstran besi (im feron)
IV: bahkan transfuse darah
bila anemia berat
Pencegahan:
- Hamil: beri sulfas ferosus 1
tablet/hari
- Banyak
makan
protein
(daging, susu, dsb)

- Vitamin (sayur dan buah)


Prognosis: baik bagi ibu hamil
kalau dikoreksi

Tablet as. Folat 15-30mg


sehari
- Sebaiknya diberi bersamaan
dengan besi
- Bila krn def. B12, beri vit
b12 100-1000mg sehari per
oral atau parenteral
- Kadang Transfuse darah
Pencegahan:
- Beri as. Folat
- Bila gagal tambahkan
besi
Prognosis:
- Cukup baik pada umumnya
- Kurang baik kalau anemia
megaloblastik
dalam
kehamilan yang berat
-

hiperbilirubinemia
(pasiennya
kuning),
hiperurobilinuria,
dan
sterkobilin
lebih
banyak
dalam feses
- Tanda regenerasi darah:
retikulositosis,
normoblastemia,
hyperplasia
eritropoesis
dalam SSTL
- Pembesaran limpa kalau
lama
- SSTL:
gambaran
normoblastik
dengan
hyperplasia
nyata

Mielosit:erit = 1:1 atau 1:2


Kalau diindonesia plg sering
karena thalassemia
Terapi:
Tergantung jenis dan beratnya
Transfuse berulang
Splenektomi

Anemia lain:
- Karena malaria, cacing tambang (ascaris lumbricoides), penyakit ginjal menahun, penyakit hati, TB, sifilis, tumor ganas, dsb
- Terapi: tgt penyebab
- Prognosis: tgt berat dan sebab anemianya, serta berhasil atau tidaknya pengobatan

KEHAMILAN POSTTERM

PATOFISIOLOGI

Dikatakan kehamilan postterm 42minggu dari HPHT


Postterm diragukan karena HPHT nya tidak jelas (lupa, atau siklus tidak teratur)
Kalau HPHT tidak jelas USG trimester I hanya meleset 1-2hari, kalau USG trimester III bs meleset 2 minggu
Syarat pemakaian rumus neagel: siklus haid teratur minimal 3 bulan sebelumnya, 6 bulan sebelumnya tidak memakai
kontrasepsi
Bayi akan mengalami sindrom postmatur karena retensi plasenta yang lama, plasenta sudah tua fungsi sudah tidak baik
bayi sudah tidak mendapatkan nutrisi
- Kulit kering dan pecah
- Meconium staining (sudah agak kuning) dan asfiksia
- Distress pernafasan, kejang dan kematian
Ada kekurangan plasenta sulfatase persalinan tertunda

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

35

DIAGNOSA

Proses Pematangan serviks terlambat: kandungan air pd serviks, pengurangan konsentrasi kolagen, dan perubahan
remodeling kolagen serviks tidak matang
Collagenase serabut kolagen dan terjadi sekresi hyaluronic acid (suatu glikosaminoglikan) oleh fibroblast
- Asam hyaluronat fungsinya untuk degradasi kolagen, sehingga kalau kurang tdk terjadi degradasi kolagen
Media peradangan (mis. Infeksi) jumlah asam hyaluronic meningkat terjadi kontraksi. Dan peningkatan pematangan
serviks
Pada postterm kekurangan asam hyaluronat.
Bervariasi tergantung: ketepatan HPHT dan pengukuran
USG: pengukuran CRL pada TriMester I
Nilai cairan amnion (cairan ketuban) oligohidramnion (< 5cm) pertanda klinis
janin sudah tidak segar lagi karena sudah mulai berpuasa
Makin sedikit volume keruban makin besar resiko komplikasi
SC meningkat 24x pada kantung amnion <3cm karena bayinya susah tidak
baik didalam
Apabila cairan ketuban berkurang, akan memicu kontraksi uterus.
Hamil diatas 35 minggu tdk ada lagi produksi selaput amnion jd semakin sedikit
Kalau ibu datang dengan HPHT postterm lakukan USG lihat apakah
oligohidramnion atau tidak, apabila:
- Tidak oligo BB dibawah 4kg, serviks blm matang lakukan
pematangan serviks

Permasalahan sulit
menghalangi

kebijakan pada
postterm

KOMPLIKASI

IDENTIFIKASI
KEADAAN YANG
MEMBAHAYAKAN
JANIN

postterm penurunan jaringan subkutaneus bayi sudah keriput


kalau bayi tidak ada oligohidramnion fungsi uteroplasenta masih baik, bayi masih makan hati-hati makrosomnia
Makrosomia(>4000 gr 2x dari nonpostterm) lemak perut tebal, dileher spt ada punuk
cephalohematom, fraktur dan kelumpuhan nervus brachialis karena saat persalinan sulit
SGA meningkat 3,8% postterm: 2,2 % aterm
Meconium staining sindroma aspirasi meconium resiko 2x lipat pada postterm
Oligohidramnion memperberat kekentalan meconium pada oropharynx
Usia kehamilan tidak tepat janin belum matur
Sulit menentukan dengan tepat mana janin yang akan meninggal atau mengalami morbiditas serius bila dibiarkan di dalam
uterus.
Bagian terbesar janin ini dalam keadaan yang cukup baik.
Induksi persalinan tidak selalu berhasil lihat kondisi serviks. Kalau bayi masih sehat ada waktu untuk mematangkan
serviks
Persalinan sesarea meningkatkan secara nyata risiko morbiditas maternal.
Test Nonstres :
- NST 2 x seminggu mortalitas perinatal terkoreksi 4,3 / 1000
- Peneliti lain : 1 x seminggu hasil cendrung lebih buruk
- Penurunan frek djj pada NST : Peningkatan mortalitas dan mobiditas pada posterm

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

36

- Penurunan volume cairan ketuban predisposisi kompresi tali pusat.


Profil Biofisik :
- Jonson dkk (1986) pem BPP 2 x seminggu dg cairan amnion normal : tidak ada kematian.
- Manning dkk(1981) : angka kematian 4,6 /1000 jika BPP 1 x seminggu, dianjurkan BPP 2 x seminggu pd postterm &
persalinan pd oligohidramnion
- Yang termasuk tes biofisik: NST, jumlah cairan ketuban, gerak nafas janin, tonus otot
Tes Stres Kontraksi :
- Tujuan : mengenali janin yang dicurigai posterm dan dalam keadaan bahaya pada uterus.
- Freeman (1981) : tes 1 x seminggu, hasil tes negatif tidak ada intervensi aktif
Volume cairan amnion :
- AFI < 5 cm outcome kurang baik
- AFI > 5 cm dg meconium staining fetal outcome baik
Velosimetri Doppler :
- Pengetahuan ini sangat berkembang 15 tahun ini
- Gel arteri umbilikal merupakan penelitian perkemb pertama, sederhana & cepat sirkulasi plasenta
- Sekarang : berkembang : ductus venosus arteri serebri media dll.

PRETERM
DEFINISI

Kelahiran dibawah 37minggu Berkaitan dengan berat bayi yang rendah ( very LBW dan extreme LBW)
Appropriate for Gestational Age (AGA) BB sesuai dengan usia kehamilan
Small for Gestational Age (SGA) BB dibawah usia kehamilan curiga IUGR
Large for Gestational Age (LGA) BB diatas usia kehamilan
Intrauterine Growth Restriction
ETIOLOGI
Placenta previa atau abruption (solusio / sudah terlepas)
Anomaly, hydramnion, fibroid
lebih sering, karena perdarahan pada ibu usia
Maternal preeklamsi, intoksisitas obat
kandungan brppun harus diterminasi
Trauma, atau pembedahan
Infeksi cairan ketuban
Fetal anomaly
Imunologi antiphospolipid antibody syndrome
Serviks inkompeten
Life style
Hemoragik plasenta plasenta previa &
Merokok
Infeksi cairan ketuban
solusio
Nutrisi buruk
Ketuban pecah dini:
- Bacterial vaginosis
Hipertensi preklamsi
Penambahan BB sulit selama kehamilan
- Trichomonas vaginalis
Kelahiran premature spontan dengan atau
Obat kokain, alcohol
- Candida albicans
tanpa PRM
Usia ibu terlalu muda
- Chlamydia
Apabila memiliki 2 atau lebih penyebab
Kemiskinan
memiliki kemungkinan yang lebih besar
Factor kependudukan
untuk preterm
Ibu stress

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

37

IDENTIFIKASI

DIAGNOSIS

PENANGANAN

CARA
MENGHAMBAT
PRETERM PARTUS

Skor resiko missal: ibu keputihan


Riwayat kehamilan dan kelahiran sebelumnya preterm 6 bulan kemungkinan serviks inkompeten
Serviks dilatasi datang dengan pembukaan resiko preterm tinggi cegah dengan tokolitik dan pematangan paru
Tanda dan gejala
Fetal fibronectin
Kontraksi palsu/asli pasien mules hilang timbul, palpasi fundus + 10menit ada atau tdk HIS
kalau tidak ada HIS / lemah hny Braxton HIS (palsu)
lihat juga ada blody show/tdk kalau ada, his sungguhan
kriteria:
- kontraksi regular setelah 20 minggu atau sebelum 37 minggu
- kalau dibawah 20 minggu abortus
- 5-8 minutes apart or less
- Disertai satu atau lebih:
Perubahan progresif di serviks
Serviks dilatasi 2cm atau lebih
Serviks mendatar 80% atau lebih
ANTEPARTUM
INTRAPARTUM
PRETERM RUPTURE MEMBRANE
Labor: pasang Continous electronic monitoring (CTG)
- Tindakan expektasi
Siapkan NICU
- Intervesi seperti pemberian kortikosteroid,
Persalinan: mau kala II harus episiotomy yang besar
- pematangan paru
karena kepalanya masih lebih lembek, kalau kecil bayi bisa
- Antibiotic
asfiksia.
- Kalau ada HIS beri tokolitik
Presentasi kepala boleh pervaginam dgn epis yang besar.
PRETEM LABOR WITH INTACT MEMBRANE
Tidak boleh vakum dan forsep
- Glukokortikoid pematangan paru
Presentasi bokong dibawah 2500 diatas 2000 viable bayi
Bethametason 12mg IM, dalam 2 dosis selama 24
pretem harus SC karena kemungkinan ukuran kepalanya
jam
lebih besar
Dexamethasone, 15mg IM setiap 12 jam untuk 4
dosis
Dosis diulang setiap 7 hari kalau blm lahiran
Sebisa mungkin ditunda dengan:
Bed rest
Beta adrenergic reseptor agonis ritodrin & terbutalin tokolitik
Magnesium sulfat tokolitik
Prostaglandin inhibitor
Ca channel bloker contoh nifedipin
Terapi kombinasi

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

38

PROLAPS UTERI

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

39

DEFINISI

ETIOLOGI

PATOLOGI

KLASIFIKASI

GEJALA KLINIS

KOMPLIKASI

PENANGANAN

Keadaan dimana turunnya uterus melalui hiatus genitalis yang disebabkan kelemahan ligamen, fasia endopelvikdan otot
dasar panggul yang menyokong uterus.
Portio turun sampai ke vagina, sering pada nenek nenek
Uterus dan vagina dipertahankan posisinya oleh : Tonus otot uterus, Ligamen-ligamen yang memfiksasi uterus, Fasia
endopelvik, Otot-otot dasar panggul
Apabia segala sesuatu yang mempertahankan uterus tergantung melemah, missal otot dasar panggul yg lemah karna
salah cara partus.
Dasar panggul yang lemah,
Tarikan pada janin pada pembukaan belum lengkap.
Ekspresi Crede
Asites, tumor-tumor di daerah pelvis
Persalinan yang sulit
serviks uteri terletak diluar vagina , dapat menjadi: SISTOKEL (vu turun ke dasar vagina) ,URETROKEL, REKTOKEL (tonjolan
dari arah rectum ke vagina), ENTEROKEL
prolaps vagina dinding vagina turun
Prolaps uteri sering diikuti prolaps vagina, tetapi prolaps vagina dapat berdiri sendiri.
Tingkat : Uterus turun dalam introitus vagina
Tingkat II: Uterus sebagian keluar dari vagina
Tingkat III: Uterus keluar seluruhnya dari vagina yang disertai dengan inversio vagina (PROSIDENSIA UTERI)
perasaan berat pada perut bagian bawah
Koitus terganggu
nyeri dipinggang
Leukorea karena infeksi
Timbulnya gejala dari :
Luka lecet pada portio
- BAK sedikit-sedikit dan stress inkontinensia (tidak bias
Enterokel usus bs ikut turun
menahan pipis)
Servisitis menyebabkan infertility.
- terjadi gangguan defikasi tjd tekanan kea rah rektum Menoragia karena bendungan
Keratinisasi mukosa vagina dan portio uteri
Infertilitas
Dekubitus Kerusakan atau kematian kulit sampai
Gangguan partus pada usia reproduktif
jaringan bawah kulit
Hemoroid
Hipertropi serviks uteri dan elongasio koli
Inkarserasi usus turun
Gangguan miksi dan stress inkontinensia
Infeksi saluran kencing
PENCEGAHAN
Faktor-faktor yang harus diperhatikan
Faktor-faktor yang mempermudah prolapses uteri dan
- keadaan umum pasien umur
- masih bersuami atau tidak kalau sudah tdk bersuami
dengan anjuran :
- Istirahat yang cukup,
pasang cincin saja, kl bersuami operasi
- Pimpin yang benar waktu persalinan, seperti
- tingkat prolapsus, beratnya keluhan
- keinginan punya anak lagi dan ingin mempertahankan
Tidak mengedan sebelum waktunya
haid. pada usia reproduksi
Kala II jangan terlalu lama (maks 2jam) lihat
kalau sudah tidak bersuami dan tidak menginginkan
kondisi pasien

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

40

keturunan lagi bs histerektomi

PENGOBATAN

Pengobatan Tanpa Operasi


Tidak memuaskan dan hanya bersifat sementara
pada prolapsus uteri ringan
ingin punya anak lagi
menolak untuk dioperasi
KU pasien tak mengizinkan untuk dioperasi mis tidak
memungkin anastesi krn usia, keadaan rectum sudah tdk
memungkinkan
Caranya :
- Latihan otot dasar panggul latihan kegel
kontraksikan otot dasar panggul spt nahan pipis
- Stimulasi otot dasar panggul
- Pemasangan pesarium (cincin)
Hanya bersifat paliatif
Pesarium dari cincin plastic
Prinsipnya : alat ini mengadakan tekanan pada
dinding atas vagina sehingga uterus tak dapat
turun melewati vagina bagian bawah.
Bentuk seperti donat
Biasanya dipakai pada keadaan :
o Prolapsus uteri dengan kehamilan
o Prolapsus uteri dalam masa nifas
o Prolapsus uteri dengan ulkus
o Prolapsus yang tak mungkin dioperasi, Mis :
keadaan umum yang jelek, masih ingin hamil

Kandung kemih kosongkan sebelum partus, kl


tdk bs miksi spontan pasang kateter
episiotomi agar dijahit dengan baik kl tdk baik
dinding vagina bs longgar, shg mudah prolapse
Episiotomi jika ada indikasi missal yg harus di
epis: preterm
Bantu kala II dengan Forcep atau Vacum
Pengobatan dengan Operasi
Operasi Manchester-Fothergill dari perut, dengan uterus
digantung ligamennya ke fascia dinding perut
Histeraktomi vaginal diangkat seluruhnya pada tingkat
III
Kolpoklesis (operasi Neugebauer-La fort) ditarik keatas
ligamennya, hny pd tingkat II
Operasi-operasi lainnya Interposisi
Jika Prolaps uteri terjadi pada wanita muda yang masih
ingin mempertahankan fungsi reproduksinya cara yang
terbaik adalah dengan:
- Pemasangan pesarium
- Ventrofiksasi : interposisi (bila tak berhasil dengan
pemasangan pesarium) digantung ligamennya

KEHAMILAN GANDA
ETIOLOGI

JENIS

Genetik/hereditas
Obat yang menginduksi ovulasi (dizigotik) klomid dan hormone gonadotropin
Hambatan fase pra blastula, pasca blastula
Hambatan pra primitive streak & pasca primitive streak
Kehamilan kembar monozigotik

Kehamilan kembar dizigotik

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

41

PERTUMBUHAN
JANIN

LETAK DAN

PRESENTASE JANIN

DIAGNOSIS

2 sel telut
2 sel telur
Identik, homolog atau uniovuler
Heterolog,
1/3 dari monozigotik
binovuler
atau
fraternal
Jenis kelamin sama
Jenis
kelamin
2 amnion, 2 korion & 2 plasenta (1/3)
sama
atau
1 plasenta, 1 korion & 1 amnion (2/3)
berbeda
Segmentasi:
2 plase nta, 2
Saat
Keadaan ketuban
korion
&
2
segmentasi
amnion
0 -72 jam
Diamniotik,
dikorionik
tdk
mungkin
kembar
4 8 hari
siam
9 -12 hari
Diamniotik, monokorionik
13 - hari
Monoamniotik,
monokorionik
Monoamniotik,
monokorionik kembar
siam
Berat badan janin kembar lebih kecil dari janin
tunggal karna factor overdistensi uterus
kemungkinan partus prematurus
Berat diantara ke 2 janin tidak sama
monozigotik dapat terjadi akardiakus dan
sindrom transfusi fetal (hidramnion, polisitemia,
edema >< oligohidramnion, anemia, dehidrasi)
sindrom transfuse fetal terbentuknya selaput
membrane antar kedua janin, yang 1 mendonor
ke janin
yg lain jd
salah satu lbh besar
bayi yang lebih besar bs polisitemia, sdgkan
yang kecil anemia
dikatakan twis transfuse sindrom apbl perbedaan BB > 20%
Letak memanjang (kepala-kepala) bs partus pervaginam
Letak memanjang (kepala-bokong) paling sering, tidak boleh lahir pervaginam hati-hati interlocking
Letak memanjang (bokong-bokong)
Kombinasi kepala-bahu, bokong-bahu dan bahu-bahu (jarang)
DIAGNOSIS PASTI
Besar uterus lebi besar dari lamanya amenore

Teraba 2 kepala, 2 bokong & 1/2 punggung


curiga gemeli/mola/hidramnion

Terdengar 2 denyut jantung yang berjauhan dengan perbedaan


Uterus tumbuh lebih cepat
paling sedikit 10
Penambahan berat badan ibu yang mencolok tidak
Ultrasonografi (triwulan 1)
disebabkan edema/ obesitas
Rontgen foto abdomen sebaiknya tidak dilakukan, dilakukan
Banyak bagian kecil teraba

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

42

bila trimester akhir

Teraba 3 bagian besar janin kepala


Teraba 2 balotemen

KOMPLIKASI

PENANGANAN

IBU
- Anemia karena kebutuhan zat besi meningkat
- Hipertensi preeklamsi
- Partus prematurus karena overdistensi uterus
- Atonia uteri karena overdistensi uterus
kontraksi kurang
- Perdarahan postpartum

KEHAMILAN:
AnteNatal Care ( frekuensi lebih sering )
Istirahat >>
Cegah partus prematurus
Preparat besi (sulfas ferrosus 3 x 100 mg) karena
kebutuhan meningkat
Diet kaya protein
Kebutuhan nutrisi 2x lipat dr hamil tunggal

DIAGNOSIS BANDING
Hidramnion/polihidramnion Ketubannya banyak tentukan
dengan USG
- Bayi bisa kelainan kongenital
- Hati-hati saat lahir spontan ibu syok karna perubahan
tekanan yang mendadak
Kehamilan dengan mioma atau kistoma ovarii
BAYI
- Hidramnion
- Malpresentasi
- Plasenta previa
- Solusio plasenta karena overdistensi
- Ketuban pecah dini karena overdistensi
- Prolapsus funikuli tali pusatnya keluar (bs krn talipusatnya
panjang), akan terjadi gawat janin karena memicu kontraksi
yang bs menjepit talipusatnya harus segera SC
- PJT
- Morbiditas & mortalitas
PERSALINAN
Resusitasi & perawatan bayi premature
Hindari sedative, lakukan episiotomi
Persalinan bayi II waspada! Tenggang waktu 5-15 menit
karena saat bayi pertama lahir, plasenta secara otomatis lepas
Letak lintang bayi II versi luar dan / versi ekstraksi
Letak bayi I kepala pervaginam
Indikasi SC : Lintang bayi I, prolaps funikuli, plasenta previa,
bokong kepala (interlocking)

TOXOPLASMOSIS

Infeksi Toxoplasma gondii biasanya tidak berbahaya atau tanpa gejala tetapi dapat mengasilkan konsekuensi yang berat pada pasien
immunodefisiensi atau janin yg sdg berkembang
Infeksi maternal dini menyebabkan :
abortus spontan
penyakit berat pada bayi seperti hidrosefalus,korioretinitis dan keterbelakangan mental.
Diagnosis dini untuk mencegah komplikasi lebih lanjut

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

43

DEFINISI: merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh toxoplasma gondii, yaitu suatu protozoa golongan coccidia yang hidup
intraseluler.
ETIOLOGI
Toxoplasma gondii, hospes definitifnya: kucing. hospes perantaranya: manusia, mencit, domba dan babi
punya 3 bentuk : Trophozoit, Ookista, Kista
CARA PENULARAN
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
invasi parasit di usus sel atau
Toxo. akuisita gejala ringan, lebih berat
difagosit oleh makrofag berkembang
pada pasien imunokompromise
biak sel hospes pecah dan
Toxo . kongenital
- sindroma Sabin hidrocephalus
menyerang sel-sel lain di sekitarnya.
menyebar secara hematogen dan
interna korio retinitis, konvulsi dan
kalsifikasi serebral
limfogen ke seluruh tubuh.
Parasit dapat menyerang semua organ abnormal cairan spinal
anemia
dan jaringan tubuh hospen kecuali sel
kejang demam
darah merah yang tidak berinti.
splenomegali
Memakan daging setengah matang yang
limpadenopati
mengandung kista
hepatomegali
Melalui tranfusi darah.
microsephal
Transmisi Plasenta
Transplantasi organ
Petugas laboratorium
Kontak langsung dengan tangan
Air susu binatang.
DIAGNOSIS PERINATAL TOKSOPLASMOSIS
DIAGNOSIS KLINIS
DIAGNOSIS LAB
USG
sukar dibuat karena gejalanya
Diagnosis Parasitogi/ diagnosis langsung
Cerebral ventrikulomegali pelebaran
- Pemeriksaan trophozoit langsung
banyak mirip dengan penyakit lain.
ventrikel
- Isolasi parasit
Calcifikasi Intrakranial
- Biopsi kelenjer
Hidrosefalus
Diagnosis Serologi/ diagnosis tidak langsung
Mikrosefalus
- IgG anti toxoplasmosis positif (> 1 : 10) 2 - Hydropfetalis
3 minggu sesudah infeksi (puncaknya 6 - 8
Abnormalitas volume cairan amnion
minggu), bertahan hingga 10 tahun.
Abnormalitas Ukuran Plasenta
- IgM hari ke-7 setelah infeksi dan mencapai
Pertumbuhan terhambat
kadar maksimum dalam beberapa minggu.
- IgA konsentrasi maksimum dicapai dalam 2
- 3 bulan setelah infeksi.
- IgE penunjuk infeksi kronis
teknik deteksi zat anti toxoplasma :
- Sabin Feldman Dye test

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

44

Indirect Fluorescent Antibody


Indirect Hematglutination Test
Complement Fixation test
IgF Enzime Linked Immunosorbent Assay
(ELISA)
- Double Sandwich IgM ELISA
- IgM immunoassorbent Agglutinasi Assay (IgM
ISAGA)
- Elektrosineres (untuk toxoplasma kongenital :
IgA, IgE, IgM, IgG)
- ELIFA (Enzyme Linked Immuno Filtration
Assay)
INFEKSI AKUT
Pirimetamin dan sulfadoksin Tes PCR air ketuban (+)
Spiramisin
Abortus terpeutik dipertimbangkan bila infeksi terjadi pada
- banyak terkonsentrasi pada plasenta.
trimester I tujuannya supaya kehamilan tdk dilanjutkan
- diduga menurunkan insidensi transmisi maternal-fetal kombinasi
trimetoprin-sulametoksazol,
walaupun
sebesar 60%
efektifitasnya untuk terapi in utero masih dipertanyakan.
- tidak efektif mengobati janin yang telah terinfeksi
- Obat ini diberikan 1 gram per oral setiap 8 jam.
- Bila tes PCR air ketuban (-), terapi dilanjutkan sampai
akhir kehamilan.
Memasak daging minimal pada suhu lebih dari 660 C
Mencuci buah dan sayuran dengan bersih sebelum
Mencuci tangan dengan sabun setelah memegang daging
dimakan atau dimasak
Mencuci permukaan dapur yang bersentuhan dengan
mentah
Jangan menyentuh mukosa mulut atau mata pada saat
daging mentah
Mencegah kontaminasi sayur dan buah dengan kecoa atau
memegang daging mentah
lalat
-

TERAPI

! Terapi
ibu
menderita
cegah
kongenital

segera
yang
toxo
infeksi
!

PENCEGAHAN

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

45

KEHAMILAN DENGAN PENYAKIT JANTUNG

Perbedaan cardiac exam selama kehamilan:


- Banyak pasien akan mempunyai S3 setelah
midpregnancy
- Diastolic murmur dianggap serius
- Sistolik murmur
- EKG memperlihatkan: left axis deviation and low
voltage QRS complexes

Penyakit jantung Hipoksia + sianosis


Hasil konsepsi (abortus)
Hasil konsepsi hidup
- Prematur saat puncak max 32 minggu, ibu sudah
mulai decom
- IUGR ibu hipoksia, bayi hipoksia
- Gawat janin krn janin hipoksia
Clinical findings pd ibu
- Cyanosis
- Clubbing of fingers
- Persistent neck vein distention
- Systolic murmur grade 3/6 or greater
- Diastolic murmur
- Cardiomegaly
- Persistent arrhytmia
- Persistent split second sound
- Criteria for pulmonary hypertension

PERUBAHAN PD
CVS

Hamil Perubahan dalam KVS


- Hidremia puncak 32 34 mg
- Anemia dilusional (vol plasma 30 % + sdm 18 % +
Hb 19 %)
- Postpartum imbibisi ekstravaskuler ke intravaskuler
vol plasma ( 2 minggu)
- Frekuensi nadi , prekordium bergeser ke kiri, bising
sistolik di apeks + katup pulmonal
Cardiac output : 50 %
Saat Fase aktif : 40%
Post partum: 10-20%

PENYEBAB
PENY. JANTUNG

Hipertensi pulmonal primer


ASD

DIAGNOSIS

Anamnesis : riwayat sakit jantung


Pemeriksaan fisik :
- Bising diastolik, presistolik, pansistolik
- Pembesaran jantung
- Bising jantung nyaring (thrill)
- Aritmia berat irama jantung tdk beraturan
Symptoms
- Progressive dyspnea or orthopnea
- Nocturnal cough
- Hemoptysis
- Syncope

Hamil + peny. Jantung puncak 32-36minggu


- Partus kala II harus lahir pervaginam dibantu, ibu tdk
boleh mengedan. Jadi pakai forsep
- Postpartum resiko hemokonsentrasi, aliran darah
balik beban jantung meningkat bisa decom dihari
ke 2

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

46

Chest pain

RESIKO

Ringan :
- ASD / VSD
- PDA
- Tetralogi fallot yang terkoreksi

PROGNOSIS

Kapasitas fungsi jantung periksa EKG (gold standard)


Komplikasi peningkatan beban jantung
Kualitas pelayanan kesehatan
KELAS I
KELAS II
Tdk ada pembatasan
aktifitas ringan sesak,
aktifitas
missal nyapu
PENATALAKSANAAN KELAS I DAN II
Preventif & pengenalan dini tanda CHF
Cegah bakterial endokarditis Preventif terhadap
infeksi, Smoking, obat suntik dkk
Batasi obat
Labor & delivery
- Partus pervaginam (kecuali indikasi obstetric), bantu
kala II
- Kurangi rasa nyeri/painless labor
- Observasi ketat tanda vital (kontraksi)
- Intrapartum heart failure (udem paru hipoksia
hipotensi) tatalaksana sesuai penyebab
Puerperium
- HPP, infeksi, anemia & tromboemboli komplikasi
yang serius
- Hati-hati dekom
- Sterilisasi stabilisasi KU

KLASIFIKASI

Sedang :
- MS, Aterial Stenosis
- Riwayat infark miokard
- Tetralogi fallot yang tidak
terkoreksi

Berat ibu bs tdk tertolong


- Pulmonary hipertension
- Marfan syndrom dengan aorta
yang terganggu
Kalau sudah punya anak, tawarkan
abortus terapetik

KELAS III
duduk / tidur sesak

KELAS IV
tidak ngapa-ngapain
sesak
PENATALAKSANAAN KELAS III DAN IV
Pertimbangkan dilanjutkan / terminasi
Partus pervaginam lebih dipilih dengan epidural analgesi
utk mencegah nyeri
Sebaiknya Jangan di sc

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

47

ILMU KESEHATAN ANAK


BAYI NORMAL
Masa gestasi cukup bulan: 37-40 mg Lihat dari HPHT / Lahir tidak dalam keadaan asfiksia tidak sulit bernafas
USG
Tidak terdapat kelainan kongenital berat
Berat lahir 2500-4000 gram
DIAGNOSIS
BALLARD SCORE
APGAR SCORE
ANAMNESIS (sebelum bayi lahir)
TANDA
NILAI 0
NILAI 1
NILAI 2
- riwayat perawatan antenatal kl
Makin ke kanan bayi makin matur
Frekuensi
Tidak
<100x/m
>100x/m
tdk pernah bs BB rendah, malposisi
Neuromascular diperiksa
jantung
ada
enit
enit
- riwayat HPHT cukup bulan/tdk
Physical dilihat
Pernafasan
Tidak
Lambat,
Baik,
- riwayat kehamilan:
Total 35-40 gestasi 38-40mg NORMAL
Frek.
Nafas ada
tdk
menangis
DM bayi lahir besar bs terjadi
bayi:
beraturan
distorsia asfiksia
40-60x
hipertensi, preeklamsi/eklamsi
Tonus otot
Lemas
Sedikit
Gerak
bayi kecil, asfiksia janin
flexi
aktif
intrauterine
Reflex
Tak
ada
Sedikit
Batuk,
perdarahan antepartum
rangsangan
respon
bersin,
- riwayat persalinan normal
(kateter
pd
menangis
PEMERIKSAAN FISIS
hidung,
- berat lahir 2500-4000 gr
rangsang
- tidak
dijumpai
tanda-tanda
taktil)
prematuritas
Warna
Biru/puc Kemeraha Seluruhny
- bayi bugar: menangis keras, tonus
at
n, biru pd
a
otot baik, kulit kemerahan, denyut
extremita
kemeraha
jantung >100x/menit
s
n
- tidak dijumpai kelainan kongenital

Nilai
APGAR
menunjukkan
respons
bayi
baru lahir
PEMERIKSAAN PENUNJANG
pd
lingk
ekstrauterin
dan
resusitasi
- Tidak diperlukan
- kecuali bila ragu menghitung masa Nila: Pada menit ke-1 dan ke-5 setelah lahir
gestasi lakukan pemeriksaan Nilai pd menit ke 1: menandakan angka
resusitasi
skor Ballard atau Dubowitz
Menit ke 5 : untuk melihat prognosis
Normal : 7-10, Asfiksia <7
Jika nilai pd menit ke-5 kurang dari 7, observasi
setiap 5 menit sampai 20 menit
kalau sudah 20 menit tdk sampai 7 masuk
NICU
Nilai ini harus tercatat pd catatan medik bayi
MANAJEMEN BAYI NORMAL
PEMANTAUAN
KRITERIA

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

48

Perawatan pasca persalinan yang bersih dan aman

- inisiasi penafasan spontan resusitasi


- stabilisasi suhu
- pemberian ASI dini dan ekslusif tidak boleh diberikan sufor
Vitamin K1 im
Tetes mata antibiotika tetrasiklin atau kloramfenikol

Perawatan tali pusat


Pemberian vaksin polio (saat bayi mau pulang) dan hepatitis B
pertama (12jam setelah lahir)
- vaksin polio merupakan vaksin yang dilemahkan. Dan diberikan
dengan cara diteteskan oral. Dan akan keluar melalui feses
sehingga Vaksin polio diberikan saat bayi mau pulang untuk
mencegah penularan ke bayi yg lain

Walaupun bayi normal, tetap dipantau selama minimal 6 jam


- Hipotermia suhu tubuh normal bayi: 36,5-37,5) terjadi pd bayi
premature
- Hipoglikemia bayi lahir terlalu besar, dan bayi dgn ibu DM (karna
bayi sudah terbiasa dgn GD yang tinggi)
- gangguan napas krn bayi wkt dalam kandungan belum bernafas
Pemantauan tumbuh kembang

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

KLASIFIKASI

Berat lahir < 2500 gr tanpa memandang masa


gestasi
Angka kematian 35x lebih tinggi

Bayi BBLR cenderung menjadi:


- malnutrisi
- infeksi rekuren
- keterlambatan perkembangan missal: bayi normal 9bulan
sudah berdiri, bayi premature 11 bulan
Neonatus kurang bulan (NKB), sesuai untuk masa kehamilan (SMK) Lbh
berbahaya
BM
Neonatus cukup bulan (NCB), kecil untuk masa kehamilan (KMK)
SM

KM

NKB
FAKTOR
PENYEBAB

Prematur
- BB ibu rendah, kehamilan remaja, multipara
- Riwayat kelahiran prematur sebelumnya
- Perdarahan antepartum, penyakit sistemik akut
- Sebagian besar tidak diketahui

NC

NLB

Faktor ibu : umur, paritas, nutrisi ibu, hipertensi, toksemia,


anemia, rokok
Faktor plasenta : penyakit vaskular, kehamilan ganda

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

49

BBLR kurang
bulan

MASALAH

KELAHIRAN

Pemeriksaan fisis
- puting susu ada tonjolan atau tdk, semakin
menonjol semakin matur
- genitalia
pd skrotum makin byk rugae makin matang
labium mayus lebih tipis
- telapak kaki ada rugae nya atau tidak. Kl
prematur gada lipatan yg tegas
- telinga (kartilago) kalau ditarik ke dpn ga
balik blm matur

BBLR (SMK)

NC
B,
KM

NC
B,
SM

BBLR (KMK)

Asfiksia
Hipotermia
Kesulitan minum
Infeksi
Hiperbilirubinemia
Distres pernapasan
Periodik apnu
Perdarahan intraventrikular
Hipoglikemia
Asidosis metabolik
Persalinan di sarana yang memadai siapkan tempat

yang hangat
Prioritas utama adalah mencegah terjadinya hipotermia
pada bayi
Tenaga yang bisa melakukan resusitasi bayi bila
dibutuhkan

Asfiksia
Aspirasi mekonium
Hipotermia
Hipoglikemia
Infeksi
Polisitemia

INDIKASI RAWAT
Berat badan < 1800 g, Usia gestasi < 34 wks
Bayi tidak dapat minum, Bayi sakit

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

50

PERAWATAN
DIRUMAH

PEMBERIAN
CAIRAN

BB < 1200 g ATAU usia gestasi <


BB 1200-1800 g ATAU gestasi
BB > 1800 g; usia gestasi > 34
30 minggu
30-34 mg
mg
Mulai dengan pemberian cairan Beri ASI peras melalui pipa lambung ASI merupakan pilihan utama
Bayi kecil, reflex
intravena selama 48 jam pertama
Lanjutkan
pemberian
minum Bila bayi belum mau menetek, berikan
hisap blm ada.
Bila bayi stabil beri ASI peras melalui
menggunakan sendok
ASI peras dengan sendok
Reflex menelan ada
pipa lambung mulai hari ketiga, Bila telah dapat minum baik melalui Segera susui bila bayi sudah bisa
kurangi cairan iv
cangkir/sendok,
coba
menyusu
menetek
Bila bayi dapat minum baik dengan
langsung
sendok,
coba
untuk
menyusui
langsung
JADWAL MINUM
Mulai dengan 60 - 80 ml / kg / hr
Tambahan ekstra 20 30 ml / kg pd bayi yg dirawat di
naikkan 15 ml / kg setiap hari
radiant warmer dan 15 ml / kg bila mendapat fototerapi
maksimal 180-200 ml / kg /hr
makin kecil bayi ambil ukuran plg besar
Minum pertama pada usia 2 jam, diberikan setiap 2 jam
berarti diberi 12x sehari
NUTRISI ADEKUAT
Berat badan
Kenaikan berat badan tidak adekuat
BB berkurang 1-2% setiap hari
Bayi akan dingin, anemia, intake kurang, sepsis
Total penurunan berat badan10%; lebih pada bayi
prematur
BB akan meningkat setelah hari ke 10-14
Kenaikan berat badan 1 - 1.5% dari berat lahir
SUPLEMEN
Vitamin :
Fe: Oral 2 mg / kg per hr
Untuk BBLR
- IM vit K 1.0 mg saat lahir
- Mencegah anemia def besi mulai usia 2 bulan
- Vit A* 1000 I.U. per hr
- Vit D* 400 I.U. per hr
TANDA BAHAYARUJUK
TRANSPORT
PROGNOSIS
Letargi, tidak mau minum
Bayi tetap hangat
Mortalitas
- Tergantung pada beratnya komplikasi
Hipotermia, Takipnu, merintih (grunting), Life support

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

51

gasping, apnu
Kejang, vacant stare
Distensi abdominal, Perdarahan , ikteruss

Dengan ibu
Surat rujukan, dengan cerita bagaimana bayi
lahir

yang terjadi
Berkorelasi dengan BB lahir dan usia
gestasi

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

52

ILMU KESEHATAN MATA


PERKEMBANGAN MATA
PERTUMBUHAN Perkembangan mata dari dalam kandungan
DAN
Tajam pengelihatan: 12tahun, pengelihatan: 18 tahun
PERKEMBANGAN Perkembangan berlangsung cepat dari bayi baru lahir sampai 2 tahun
pertama
Perkembangan berlangsung lambat saat usia pubertas
Perbedaan dimensi mata saat lahir dan dewasa :

COA: ruangan yang berada dibelakang kornea


Axial length: panjang dr kornea sampai bagian belakang mata
- Fase 1: 6 bulan pertama naik sampai 4mm
- Fase 2: usia 2-5tahun tumbuh lambat: 1mm
- Fase 3: usia 5-13 tahun tumbuh lambat: 1mm

Megalokornea: berpotensi buta, diametr


>11mm
Mikrokornea: hanya 9.5 mm

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

53

Tajam pengelihatan berkembang cepat sampai 2 tahun dan mencapai


- Fovea sentralis akan berkembang hanya bl cahaya masuk tepat
- Pemeriksaan dengan fiksasi cahaya:
Saat lahir: menggerakaan kepala ke arah cahaya krn
Umur 6 minggu sudah bs lihat, fiksasi cahaya
- Pemeriksaan dengan fiksasi objek / following reflex
menggunakan penlight
3-6bulan menggerakan mata ke benda bergerak
9bulan (visus 20-200)
1tahun (20/100)
mengikuti dan mengambil
2tahun (20/40)
- Pemeriksaan dengan LEA symbols
3 tahun : 20/30
5-6tahun 20/20 (6/6)
Mata saat bayi lahir adalah +2 akan terus berkurang sampai normal (0), tp kalau ada
menjadi (-) atau tetap (+)
STATUS REFRAKSI

normal 5tahun
di fovea sentralis
mata blm bs melihat

benda

kelainan

bs

LAHIR
USIA 1 TAHUN

Hipermetrop
34 dioptri (

USIA 5-6 TAHUN

Komponen refraksi : kornea, BMD (isinya cairan harus jernih), lensa, sumbu bola mata
Korelasi yang konstan antara lengkung kornea & pj sumbu bola mata membiaskan bayangan obyek jarak jauh tepat di retina
dengan mata tidak berakomodasi : EMETROPIA (tidak ada kelainan)

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

54

PEDIATRIC CATARACT
Salah satu komponen refraksi yang sangat penting
Daya refraksi lensa bayi lahir adalah 34 dioptri
Pada usia 2 tahun rata-rata terjadi penurunan kekuatan lensa sebesar 8 dioptri
Lensa pada bayi cair sekali, bertambah umur mengental dan mengeruh.
Daya refraksi lensa dewasa : 15 20 dioptri
KLASIFIKASI
KATARAK KONGENITAL ( Unilateral / bilateral ) Kekeruhan pada lensa mata yang ditemukan sejak lahir.
KATARAK
Terjadi intrauterine karena ibunya terinfeksi rubella, toxoplasma
KATARAK JUVENIL ( Unilateral / bilateral ) Katarak yang berkembang pada tahun pertama kehidupan
PEMERIKSAAN Anamnesa : mata ( pupil ) berwarna putih, fiksasi obyek (-) tdk mengikuti gerakan, tidak peka terhadap lingkungan, mata
juling
Pemeriksaan loup + penlight lekokoria (+) , funduskopi red reflex (-)
Pemeriksaan slit lamp lokasi kekeruhan lensa
ETIOLOGI
Rubella
- Gambaran: mikrosefali, PDA, katarak
- Kelainan lain: mikroftalmia, glaucoma, keratokonus
- Bb lahir: <2500gr
- Infeksi virus Rubella pada trimester pertama kehamilan
- Infeksi melalui rute respirasi ; epitel respirasi di nasofaring sebagai tempat primer inokulasi
- Transplansental janin menjadi viremia gangguan perkembangan organ
- Virus Rubella dapat hidup pada lensa hingga beberapa tahun
- Umumnya katarak bilateral
- Glaukoma disebabkan karena jaringan trabekular tidak terbentuk sempurna, perlekatan jaringan trabekular denagn
badan siliarBMD imatur
PENATALAKSANA KATARAK KONGENITAL
AN
- Operasi dilakukan sedini mungkin ( terutama pada katarak unilateral totalpencegahan ambliopia deprivasi)
- Waktu terbaik sebelum usia 2 bulan (visus terbaik)
- Sistim visual tidak berkembang (6 8 mg)penurunan tajam penglihatan ireversibel
- Kalau tidak terjadi mikrokornea, yg lain normal bs dipasang intraokuler lens / lensa tanam
OPERASI
- Aspirasi irigasi massa lensa + kapsulektomi posterior + vitrektomi anterior mencegah posterior capsule
opacification (PCO)
- Kasus katarak Rubella : pasca operasi diberikan topikal steroid & siklopegik untuk inflamasi
- Pemasangan IOL pada usia 2 tahun ; undercorrection (emetropia saat dewasa), Tp wkt bayi ttp dihilangkan dl
kataraknya. Selama 2 tahun berikan kacamata +10 (tgt usia) supaya cahaya langsung masuk ke fovea sentralis
PROGNOSIS
Katarak kongenital bilateral lebih baik dari unilateral
Katarak kongenital dengan kekeruhan total lebih buruk dari kekeruhan sebagian
Operasi yang dilakukan sebelum usia 2 bulan memberikan hasil visus pasca operasi terbaik
Dioperasi 1-3 bulan fovea sentralis berkembang cepat
Meningkat cepat 6/180 6/90 pd usia 2-3 bulan
LENSA

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

55

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

56

XEROPTHALMIA

PATOGENESIS

Suatu kondisi yang mencakup seluruh abnormalitas okular yang disebabkan oleh defisiensi vitamin A
> sering tjd pada anak-anak & wanita (karena wanita yang hamil)
Anak-anak usia 1 6 tahun
Dapat menyebabkan kebutaan
Kurang asupan vitamin A (300-1200g), gangguan sekresi enzim pencernaan, cacingan, gangguan fungsi hati, defisiensi
protein, campak

Gangguan proses pencernaan, penyerapan, penyimpanan & distribusi

penurunan kadar vitamin A

simpanan di hati dikeluarkan utk mempertahankan retinol darah

Deplesi simpanan dalam hati ( 5-20 g/dl )

Penurunan kadar retinol darah ( < 10 20 g/dl )

KLASIFIKASI
XN

NYCTALOPIA = hemaloropia =

buta senja

XF

FUNDUS XEROPHTHALMICUS

X 1A

XEROSIS KONJUNGTIVA

X 1B

BERCAK BITOT

X2

XEROSIS KORNEA

Gejala-gejala defisiensi vitamin A


Gangguan adaptasi gelap (manifestasi paling awal) anak kl jalan nabraknabrak
Disebabkan oleh kegagalan retina utk menghasilkan rhodopsin dibutuhkan
saat gelap
Retinin menjadi rhodopsin dibutuhkan vit A
Terapi vitamin A 24 jam : sembuh
Hilangnya pigmen dari lapisan epitel pigmen retina bintik bintik kecil pada
bagian perifer retina
Sehingga terbentuk SKOTOMA sesuai dengan bg retina yg terlibat
Terapi vitamin A : lapang pandang normal kembali 1 -2 minggu ; lesi retina
hilang
Konjungtiva yang kering, kasar & mengkerut
Umumnya tampak di daerah temporal
Dapat meluas pada keadaan lanjut
Lesi seperti buta
deskuamasi keratin yang berbusa melapisi daerah xerosis konjungtiva
letaknya kuadran temporal
kornea keruh, menebal di inferior, keratinisasi
Korrnea kering peau dorange

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

57

Ulserasi bervariasi dari ulkus kecil full thickness


Ulkus berasal dari pecahnya bula subepitel yang berhubungan dengan xerosis
kornea
Terapi vitamin A respon baik
Ulkus yang tidak diterapi dan terus berlanjut kornea mengalami perlunakan
(nekrosis ) : keratomalasia
X 3B
KERATOMALASIA
Struktur kornea melting
Terapi vitamin A tidak ada efek
Gejala sisa yang merupakan penyembuhan proses ireversibel pada kornea
Sikatrik kecil penglihatan tdk tlalu terganggu
XS
SIKATRIK KORNEA
Leukoma total dengan neovaskularisasi menurunkan tajam penglihatan
DIAGNOSIS
Pasien dengan status malnutrisi atau penyakit sistemik ( sirosis hepatis, gastroenteritis, campak, tuberkulosis
Ditemukan kelainan2 ( klasifikasi Xerophthalmia)
Lesi atipikal di kornea tidak sembuh dgn antibiotic
PENATALAKSAAN Pemberian 200.000 IU vitamin A oral ; dilanjutkan 200.000 IU 24 jam kemudian dosis ketiga setelah 4 minggu
Pada bayi dibawah 1 tahun / < 8 kg : dosis 100.000 IU
Topikal asam retinoat 1-3 kali /hari
Penatalaksanaan terhadap penyakit sistemik
PROFILAKSIS
Pemberian suplemen vitamin A secara periodik : 200.000 IU setiap 3-6 bulan pada anak dengan riwayat xerophthalmia /
malnutrisi
X 3A

ULKUS KORNEA

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

58

KULIT & KELAMIN


INFEKSI MENULAR SEXUAL
DEFINISI
FAKTOR
HIV AIDS
GEJALA
Sekelompok penyakit Perubahan demografi
Penularannya
melalui Keluarnya cairan dari alat kelamin laki-laki
menular/
infeksi Jumlah penduduk b +
hubungan seksual
dan prempuan (mis : Gonore )
menular
yang Mobilitas masyrakat b +
- Kuning: go dan non go (chlamidia)
Mempunyai
IMS
lain
penularannya
- Kental nanah
mempermudah
terkena
Kemajuan sosek & industri shg kebebasan
terutama
melalui
- Abu-abu homogen: bacterial vaginosis
HIV/AIDS
b+
hubungan
seksual Perubahan sikap dan perilaku
- Hijau berbusa: trichomonas
yang meliputi: vaginal, Kurangnya

Luka
pada alat kelamin: sifilis ulkus durum ;

Seseorang
yang
menderita
pengetahuan
tentang
anal, oral
herpes
IMS akan lebih mudah
seksualitas dan IMS
Tumor, benjolan , kutil kondiloma, spt
terkena HIV/AIDS
Fasilitas kesehatan kurang memadai
20
x
lebih
besar
bunga kol, jengger
Banyak kasus tidak menunjukan gejala
sudah
mempunyai

Benjolan
di lipat paha LGP
terutama pada awal mulainya infeksi
luka
di
alat
kelamin

Pembengkakan
dilipat paha
Merasa bahwa nantinya akan mudah diobati

Nyeri
ketika
berhubungan
, bak pd wanita
Golongan yang beresiko
umumnya
- Umur muda , Laki-laki umur 20 24

Nyeri
dibagian perut bawah
tahun, Wanita umur 16 24 tahun
KOMPLIKASI:
- Orang
yang
sering
berganti
- Penyakit menjadi menahun (kronis)
pasangan
- Kemandulan
- Pekerja Seksual Komersil
- Kanker
- Kaum Homoseksual
- Sering keguguran
- Menular kepada bayinya
- Gangguan kehamilan
- HIV/AIDS
- Kematian

BAKTERI
GONORE

KLAMIDIA

Infeksi dari bakteri : Neisseria


Ditular kan mell hub
gonorrhoeae Diplokokus, Gram
seks
(-), anaeorb obliga. intra dan
Gejala :
- Keluar cairan
ekstrasel lekosit PMN
Sering disebut kencing nanah
putih encer
- kadang ada
Gejala
bercak darah
- Laki-laki : Masa inkubasi 2-5
dari vagina
hari. sakit pada waktu bak,
atau penis
keluar putih kekuningan dr

VAGINOSIS
BAKTERIAL
Etiologi :
- Hemofilus
vaginalis
(Gardnerella
vaginalis)
- Mycoplasma
hominis,
Bacteroides
spp.

ULKUS MOLE

SIFILIS

ETIOLOGI:
Sering disebut lues, rajasinga
- Haemophilus
Gejala pada mulanya tukak
ducreyi,
dikelamin kemudian tanpa diobati
streptobasil gram
seperti sembuh tetapi proses
negatif
masih ada didalamnya dan
Unna pappenheim:
berlangsung bila tidak diobati.
bentuk 'peniti
Dilihat dari gejala infeksi ini terdiri
tertutup
dari 4 stadium:
- Stad 1 gejala lokal pada
bergerombol 'school

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

59

penis, kadang ada bercak


- Kadang
of fish'
Gejala klinis :
darah

Penularan:
kontak
- duh tubuh
menyebabkan
- Wanita : masa inkubasi bs
peradangan
seksual
vagina sedikit/
smp 2 minggu krn anatomi
Inkubasi: 3 - 10 hari
dirongga
sedang
>komplex. Cairan dari liang
- bau amis spt
panggul
Gambaran klinis :
vagina keputihan, kadang
- Masa inkubasi
ikan busuk,
Papul ulkus yang sakit
tanpa gejala.
1 5 minggu
lebih bau
- Pada anak wanita di vagina,
- Sekret pada
& lunak
setelah
- Batas tegas
wanita dewasa di
uretra : jernih
senggama
- Bergerigi
endoservix. Karena pd dws
iritasi
daerah
sedikit
epitel vagina sudah matang
(polisiklis)
vagina &
keruh, sering
Dasar : eksudat
Waktu inkubasi 1 hari smp dengan
pagi hari
sekitarnya
Autoinokulasi lesi
1 minggu
- Disuria : pada
gatal, rasa
Keadaan lebih lanjut bisa infeksi
berhadapan (Kissing
pangkal muara
terbakar.
lession)
alat yang lebih dalam.
uretra
- 20% kasus

Adenopati
inguinal
Penyebaran:
- Gatal :
kemerahan,
- Inf GO diseminata
unilat
&
sakit

sepanjang
udem vulva
supurasi

pecah

TU ( haid )
saluran uretra
- 50%
- Polakisuria
bubo (limfadenitis
Lesi kulit (keratosis GO,
asimtomatik
- Gejala sistemik
bubo)
- duh tubuh abu
kertoderma GO), radang
: demam, nyeri
sendi (artritis GO)
abu homogen Ulkus phagadenikum
kelenjar
ulkus yg berat krn
- Go anorektal
- pemeriksaan
inguinal
inf sekunder
Proktitis (radang anus/
speculum:
- Amputasi penis

LAB
melekat pada
rektum), duh , darah,
- Deformitas pd
Tak
ditemukan
dinding vagina
tenesmus Gay Bowel

T. vaginalis &
- eritem vagina &
Syndrome (hub seksual
Ulkus Mixtum : ulkus
C. albicans
vulva
anogenital)
(pada preparat PEMERIKSAAN:
mole + ulkus T
- Go orofaring
basah)
pallidum
- Lab : clue cell
homo
Tak
ditemukan

Ulkus
mole, ulkus yang
(+)
(sel
epitel
oral (felasio)
diplococcus
sangat
nyeri dgn
vagina
diliputi
Faringitis, adenopati
gonore
(pada
eritema
& edema
kokobasil)
servikal
pemeriksaan
Tes
amin
+
disekelilingnya
Pemeriksaan
gram)
(sekret vagina
- Duh tubuh : pengecatan
- Kultur GO, T.
+ 1 tetes KOH Diagnosis :
langsung / kultur
vaginalis,
C.
Dasar ulkus / aspirat
10% bau
diplokokus intra & ekstrasel
albican
bubo:
amis)
Gram (-)

Kriteria
uretritis
:

Giemsa
/ Wright / Unna
pH.
Vagina:
- Sumber :
Sekret
uretra
pappenheim
4,5 5,5
Milking dr pangkal
(pengecatan
- Biakan: agar
Biopsi ulkus : 3 Zona
penis diurut-urut sampai
gram) leukosit

tukak
Stad 2 gejala pada kelenjar
limphe
- Stad 3-4 gejala pada
jaringan dan saraf (tahunan)
Dapat ditularkan pada bayi wanita
yang menderita IMS ini
Diagnosa pasti harus dibantu
dengan pemeriksaan darah
ETIOLOGI : Treponema palidum
- Mikros. lap. gelap (definitif
diagnostic): kumparan
bergerak maju mundur
- Pengecatan Burry dan
Giemsa: tdk bergerak,
flouresensi kuning emas
Penularan:
- Seksual (cukup lama antara
9-90 hr)
- Pranatal
Gambaran klinis :
- S. akuisita:
SI :
ulkus durum
2-6 mgg
ulkus durum & bubo
indolen tdk nyeri
fokus primer
sembuh sendiri
S II :
Sindroma spt flu
Limfadenopati
generalisata
Erupsi lokalisata/
generalisata
lokalisata : mukosa
(mucous patch), kulit
(kondiloma lata,
S.psoriasiformis)
lesi: macula eritem,
-

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

60

PMN > 5 dg
Casman
Singkirkan kausa ulkus
- Kromatolografi :
pembesaran
lain
succinat asam
1000x
- Sedimen urin
Terapi :
asetat Laktat
Leukosit PMN TERAPI
Azitromisin 1 g oral
>15 dg
1. Topikal
d.tunggal/
- Krim
pembesaran
Seftriakson 250 mg im
400x
sulfonamid
d.t/
KOMPLIKASI
tripel :
TERAPI
Eritromisin basa 4 x
- epididimitis
penyembuhan
- Kombinasi Tx / Go & Klamida
500 mg/7 hr
- Prostatitis
14 86%
- Dewasa tanpa komplikasi :
Ulkus sakit sekali ?
- Proktitis
- Supositori
Seftriakson 125 mg im
kompres dingin
Striktur
uretra
tetrasiklin
d.tunggal bs buat ibu
Aspirasi kelenjar
- Infertilitas
vaginal
hamil
inguinal
penyembuhan
Sefiksim 400 mg oral d.t TERAPI
- Tetrasiklin : 4 x
98%
(drug of choice)
500
mg/hr
(
7
Klindamisin CR
Siprofloksasin 500 mg
hari
)
2% intravag, 7
oral d.t
Eritromisin
:
4
hr, sebelum
Ofloksasin 400 mg oral
x 500 mg/hr ( 7
tidur.
d.t
hari ) bs
2. Sistemik :
Doksisiklin 2x100 mg/hr
buat ibu hamil
Metronidazol :
7 hr
- Doksisiklin : 2 x
2 x 500 mg
100 mg/ hr ( 7
(7 hari) oral
hari )
2 gr hr I &
Pencegahan :
III (oral 1)
- Selama
Ampisilin /
pengobatan
Amoksilin : 4 x
jangan
500 mg (7 hari)
berhubungan
oral
seksual
Klindamisin 2 x
- Pengobatan
300 mg, 7 hr
terhadap mitra
sexual
Tindak lanjut :
- kontrol minimal
3 x dg interval
7 hari
keluar duh tubuh
RT dirangsang prostat
sampai keluar secret
Kultur : Thayer Martin
Rx (+) oksidase : tetrafenil
etilendiamin klorida
merah lembayung
Meragi glukosa

makulopapuler
laten: gejala (-), STS (+)
III :
Setelah 2 - > 20 th
Guma sifilitika
gangguan jantung
Lesi anuler
5 bentuk neurosifilis
Kardiovaskuler

S
S

S. kongenital:
Dini/precox (< 2 thn)
Anak mata melotot,
kepala besar, kulit
keriput (the little old
man)
Bula pd telapak tangan
& kaki (pemfigus
sifilitika)
Perut membesar seperti
katak hepatomegali
(frogs belli)
1- 4 minggu meninggal
Lanjut : tarda (>2 thn)
trias Hutchinson
Gigi Hutchinson
Keratitis interstisial
Tuli N VIII
Stigmata sifilitika
Dahi menonjol
Mandibula menonjol
Hidung plana
Sabre tibia
Periostitis
pseudoparalisis parrot
Maksila hipotrofi
- S. laten pada S. akuisita /
S.kongenital
DIAGNOSIS
-

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

61

S I: mikroskopis
S II: Gamb. Klinis
Mikroskopis (+/-)
TSS selalu reaktif
VDRL min 1/16 TPHA
1/80
S laten: TSS reaktif, tak ada
lesi
S III: biopsi organ
TSS darah & /cairan otak
Tes serologi sifilis (TSS)
presumptive diagnostic:
TSS treponemal : bersifat
spesifik
TPHA
FTA ABS
TSS nontreponemal
(reagin): Tdk spesifik
Wasserman
VDRL, RPR
Tes reagin utk :
Tes penapisan/screening
tes
Menilai efektivitas terapi
Mendeteksi kekambuhan
Mendeteksi reinfeksi

TERAPI
- S I, S II dewasa: BP 2,4 ju
im d.tunggal
- S I, S II anak: BP 50.000
U/kg im d.t maks 2,4 ju
- Dewasa, S. laten dini: BP 2,4
ju im dosis tunggal,
Lanjut : BP 2,4 ju im /mgg 3
mgg
- Anak: S.laten dini : BP
50.000 u/kg im d.t maks 2,4
ju
Lanjut : BP 50.000 u/kg im/

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

62

mgg 3mgg
- S III bukan neurosifilis: BP
2,4 ju im/mgg 3 mgg
- Neurosifilis: PG in aqua 1224 ju / hari :2-4 ju IV / 4 jam
10-14 hari

VIRUS
HERPES GENITALIS

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

63

ILMU KESEHATAN JIWA


GANGGUAN PERILAKU & EMOSIONAL DENGAN ONSET MASA KANAK & REMAJA
GANGGUAN PERKEMBANGAN
PERVASIF

GANGGUAN HIPERKINETIK

GANGGUAN TINGKAH LAKU

ENURESIS NON ORGANIK

AUTISME MASA KANAK


Etiologi: yang spesifik belum Gambaran Klinik :
Gambaran klinik:
Definisi: Autisme adalah bentuk
Gangguan
tingkah
laku
sering
- Gangguan yang ditandai oleh
diketahui.
gangguan perkembangan pervasif Onset:
berhubungan
dengan
miksi tanpa kehendak, baik
timbul
pada
masa
yang ditandai oleh adanya
lingkungan psikososial yang
pada siang atau malam hari
perkembangan dini (balita).
hambatan yang terus menerus
buruk,
termasuk
hubungan
yang tidak sesuai dengan usia
Ciri utama:
dalam interaksi sosial secara
kekeluargaan
yg
kurang
mental anak dan bukan akibat
- kurang tekun dalam kegiatan
timbal balik, komunikasi yang
memuaskan dan kegagalan di
kurangnya
pengendalian
yang menuntut keterlibatan
menyimpang dan terbatas serta
sekolah, biasanya dialami pada
kandung
kemih
akibat
kognitif dikasih tugas ga
pola tingkah laku yang stereotipik
laki-laki.Ciri
khas
adanya
pola
gangguan
syaraf,
epilepsi
atau
dikerjain, tidak memperhatikan
(berulang), dimana ciri ciri fungsi
tingkah
laku
dissosial,
agresif
kelainan
struktural
saluran
guru
abnormal tersebut muncul
atau menentang yang berulang
kemih.
- kecenderungan
untuk
Onset bisa sejak lahir atau
sebelum usia 3 tahun.
dan menetap
berpindah dari satu ke lain
Gambaran klinik: mereka
sesudah
anak
mampu
kegiatan tanpa penyelesaian - Sifat pelanggaran norma sosial
lebih parah dari kenakalan/
mengontrol kandung kemih.
umumnya dikenal sebagai anak
yang tuntas jangan terlalu
pemberontakan
anak
dan
Awal
lambat
(enuresis
yang pasif atau kelewat gaduh.
diberi banyak mainan
- Gangguan bicara dan bahasa.
remaja lazimnya.
sekunder) timbul sekitar usia 5
- aktifitas yang mengacau, tak
- Abnormalitas sensorik (sensasi
7 tahun.
beraturan dan berlebihan. - Gambaran gangguan tingkah
abnormal/oversensitif)
laku dapat juga merupakan - Enuresis dapat merupakan satu
gangguin temen
disentuh aja menolak/tdk
gejala kondisi psikiatrik lainnya
kondisi monosimtomatik atau
- Masalah ini menetap selama
Beberapa
kasus
dapat
berlanjut
nyaman
berhubungan
dengan
masa bersekolah, bisa sampai
- Gangguan motorik
ke
gangguan
kepribadian
emosional atau perilaku yang
usia
dewasa,
tapi
secara
Inkoordinasi: tidak ada
dissosial.
lebih luas. Ada ketidakpastian
lambat
banyak
yang
mekanisme
yang
terlibat.
tujuan
menunjukan perbaikan dalam
KRITERIA DIAGNOSIS (DSMProblem
emosi
mungkin
Clumpsy: canggung,
kegiatan dan perhatiannya.
IV).
sekunder
dan
sebaliknya
gangguan keseimbangan
Gejala lain:
perilaku
menetap
dan
enuresis sebagai bagian dari
- bersikap nekad manjat, naik Pola
Apraksia: mencoba meraih
berulang, dimana baik hak dasar
gangguan psikiatrik lain.
sepedah ngebut
suatu benda tdk bs.
orang
lain,
norma
sosial
sesuai
impulsive

tindakan
agresif
Koordinasi antara otak dgn
Kriteria diagnosis: (DSM-IV).
usia atau peraturan dilanggar
tanpa ada rangsangan
alat gerak tdk sesuiai
A.
Pengosongan urine berulang di
dengan
adanya
3
(atau
lebih)
dari
- mudah celaka byk bekas
- Kelemahan kognitif: fungsi
tempat tidur atau di celana (baik
hal
berikut,
selama
sedikitnya
12
luka, benjol
berfikir
diinginkan
atau
tidak
bulan
atau
sedikitnya
1
kriteria
- tidak
disiplin
(tak
Atensi: cuek, tdk
dikehendaki).
dalam 6 bulan.
sengaja,bukan
sikap
adaperhatian khusus
B. Perilaku secara klinis bermakna
menentang)

tdk
patuh
Konsentrasi
diwujudkan oleh frekwensi 2 kali
Agresi pada orang atau hewan.
aturan
Memori: tdk mampu

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

64

menyimpan ingatan dengan


- tak sopan, kurang disenangi
(1) Sering
marah,mengancam
seminggu sedikitnya 3 bulan,
baik
atau
menekan
orang
lain.
atau
adanya
penderitaan
anak lain, sehingga akan
(2)
Sering
suka
menantang
Kognisi: pengetahuan
bermakna atau hendaya dalam
terkucil.
berkelahi.
fungsi akademik, sosial atau area
terbatas
(3) Suka menggunakan senjata
Kriteria diagnosis (DSM-IV) :
- Perilaku abnormal
fungsi penting lainnya
yang dapat melukai orang C. Usia kronologik sedikitnya 5
Salah satu (1) atau (2):
melukai diri: suka gigit
(1) Enam atau lebih gejala inlain.
tahun ( sesuai dengan tahap
tangan sendiri, bentur
(4) Melakukan kekejaman fisik
atensi sedikitnya selama 6
perkembangan).
kepala ke tembok tp tdk ada
pada orang
bulan ke tingkat maladaptive
D. Perilaku
bukan
akibat
efek
rasa sakit
(5)
Melakukan
kekejaman
fisik
(tdk
mampu
menyesuaikan
diri
fisiologis
langsung
dari
zat
agitasi: gelisah, tdk bisa
pada
hewan.
pd
lingkungan)
dan
tak
(seperti
diuretik),
atau
kondisi
diam
(6) Mencuri
saat
menghadapi
konsisten pada tahap
medik umum (seperti; Diabetes
iritabel: mudah tersinggung
korban
(diam2
atau
perkembangan.
Melitus epilepsi, spina bifida).
agresif, destruktif
terang2an).

In-atensi:
withdrawal: menarik diri, spt
(7) Memaksa seseorang untuk Penatalaksanaan:
(a) Sering gagal untuk
orang ketakutan
melakukan aktifitas seksual.
memberikan perhatian pada
- Informasi
penting
untuk
- Problem fisik
hal
detail,
kurang
peduli
pasien
dan
keluarga:
hiper/hipotonia: tegang otot
Merusak barang.
dengan tugas sekolah,
Enuresis
bagian
refleks abnormal
(8) Dengan
sengaja
pekerjaan atau aktifitas lain.
keterlambatan
diare: sindrom usus bocor
menggunakan
api
untuk
(b) Sering punya kesulitan
perkembangan,
sering
(leaky gout syndrome)
tindakan
yang
dapat
mempertahankan perhatian
diturunkan/heriditer.
Penatalaksanaan :
menimbulkan kerusakan.
pada tugas atau kegiatan
- Psikofarmaka :
(9) Dengan
sengaja
merusak
bermain.
- Prognosis:
baik;
terapi
stimulan SSP:
barang
lain
(tanpa
memakai
(c) Sering tidak acuh untuk
biasanya
efektif.
Amfetamin, Metilfenidat
api).
mendengar bila berbicara
Enuresis
bukan
dalam
sdh tidak dipakai lagi, krn
(10)
Merusak rumah, bangunan
langsung padanya. tdk
kendali
anak,
seperti
saat
byk disalahgunakan
atau kendaraan orang lain.
peduli dinasihatin
tidur
neuroleptika:
(d) Sering tidak mau mengikuti

Hukuman
dan
dimarahi

Berbohong
atau
mencuri
Haloperidol (direseptor
perintah dan gagal
tidak
akan
membantu,
(11)
Sering
berbohong
untuk
dopamine shg ES byk)
menyelesaikan PR.
malah menambah distres
Risperidone (direseptor
memperoleh
barang
atau
(e) Sering kesulitan mengatur
emosi.
selektif dopamine)
menghindari kewajiban.
tugas dan aktifitas .
(12) Mencuri barang yg tak ada
anti konvulsan anti
(f) Sering menghindar, benci,
nilainya tanpa berhadapan - Konseling utk pasien &
epilepsi Carbamazepine,
menolak untuk terlibat tugas
keluarga:
dengan
korban,
(seperti:
NaValproat
yang perlu usaha mental yang

Menjadikan terapi sebagai


ngutil,
pemalsuan).
antagonis opiat diberikan
kuat (seperti PR atau tugas
bagian dari diri anak
krn autis kadar endorphin
sekolah).

Pelanggaran
aturan
yang
berat.

Bila
mungkin
anak
sgt tinggi di darah dan otak
(g) Sering kehilangan sesuatu
(13)
Sering
keluar
malam,
mengambil
tanggung
jawab
ambang rasa nyerinya
yang perlu untuk tugas atau
melawan larangan orang tua
untuk
problem
dan
tinggi shg tdk merasa
kegiatan (seperti; mainan,
yang
dimulai
sebelum
usia
13
pengelolaannya
(seperti;
sakit
pensil, buku).

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

65

naltrexone utk
parapecandu morfin
-

Psikoterapi :
terapi
perilaku
Behavior Analysis)
terapi wicara

(h) Sering mudah dibingungkan


oleh rangsang dari luar.
(i) Sering melupakan kegiatan
rutin.
(Applied

tahun.
(14) Kabur dari rumah orang tua
atau orang tua angkat malam
hari
sedikitnya
dua
kali
( sekali tanpa kembali dalam
waktu cukup lama).
(15) Sering bolos dari sekolah,
sebelum usia 13 tahun.

(2) Enam atau lebih dari gejala


hiperaktif-impulsif yang menetap
untuk sedikitnya 6 bulan ke
tingkat maladaptif dan tak
Terapi diet (bebas glutein dan
konsisten
dengan
tahap Gangguan perilaku menyebabkan
casein)
perkembangan.
secara klinis hendaya bermakna
Hidroterapi (hidrotermal,

Hiperaktifitas:
dalam fungsi pekerjaan, akademik
hidromekanik, hidrokemik)
(a)
Sering
gelisah
pada
lengan,
dan sosial.
Terapi Lumba Lumba (Dolphin
kaki,
berbelit
belit
diatas
kursi.

Bila
individu berusia lebih 18 th,
therapy)
(b) Sering meninggalkan kelas
belum
termasuk
ke
dalam
atau pada waktu lain tetap
gangguan kepribadian anti sosial.
duduk.
(c) Sering lari lari atau memanjat. Penatalaksanaan:
(d) Sering
punya
kesulitan - Informasi utk pasien &
bermain atau memanfaatkan
keluarga:
waktu luang.
Pendisiplinan harus jelas
(e) Sering main motor-motoran
dan
konsisten,
tanpa
apapun ditunggangi
tindakan kekerasan/kejam
(f) Sering berbicara berlebihan.
Hindari hukuman; lebih baik
(g) Sering bicara tanpa pikir &
penghargaan untuk perilaku
menjawab
sebelum
positif.
pertanyaan selesai.
(h) Sering tak sabar menunggu
- Konseling utk pasien &
jangan disuruh ngantri
keluarga:
(i) Sering
interupsi
atau
Tanyakan alasan perilaku
mengganggu
(dalam
keras,
coba
mengubah
berbicara atau bermain)
sedapat mungkin.
Dorong
orangtua
untuk
Penatalaksanaan:
menghargai
perilaku
positif
- Informasi untuk pasien &
anak.
keluarga:
Penegakkan disiplin dengan
Perilaku hiperkinetik bukan
membatasi perilaku buruk,
kesalahan anak orang tua
jelaskan
pada
anak
suka bilang anaknya nakal
keuntungan
dari
aturan
ini;
Hasil
lebih
baik
bila
diskusikan
aturan
ini
dengan
orangtua menerima dan
guru.

cuci celana, ganti sprei).


Anak membuat catatan dry
nights di kalender.
Berikan
pujian
dan
semangat
untuk
keberhasilan.
Tenangkan anak bila cemas
dalam menggunakan WC
Bila mudah diperoleh dapat
menggunakan sistem alarm,
diperlukan waktu 12 pekan
untuk penggunaannya.
Latihan untuk meningkatkan
bladder control saat jaga
(menahan
miksi
untuk
waktu lama, kemudian stop
ditengah miksi).
Medikasi :
Penggunaan obat secara
teratur
biasanya
relatif,
walau bisa membantu untuk
anak
yang
cenderung
bersih. Obat yang cukup
efektif
Imipramine (25-50
mg 2 jam sebelum tidur),
Desmopressin (20-40 mg
intranasal)
Konsul ke spesialis :
Bila enuresis terjadi terkait
dengan
konflik
keluarga
berat
atau
gangguan
emosional yang lebih parah.
Kasus
UTI,
inkontinensia
menetap, aliran abnormal.
Bila
masalah
menetap
setelah usia 10 tahun

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

66

tenang.
Perlu bantuan untuk tetap
tenang
di
rumah
dan
sekolah.

Konseling untuk pasien &


keluarga:
Dorong orang tua untuk
memberikan
penghargaan
bila
anak
mampu
memberikan perhatian
jangan beri anak mainan
yang terlau banyak
Hindari
hukuman
(anak
tambah bandel), pemberian
hadiah mendorong perilaku
positif.
Olah raga & aktifitas fisik
membantu
pengeluaran
energy

mengalihkan
energy anak

Konsultasi Spesialis : perlu


untuk layanan terapi perilaku

Konsul ke spesialis: bila


kondisi tak dapat diatasi tanpa
obat2.

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

67

PATOLOGI KLINIK
PEMERIKSAAN LAB. WANITA HAMIL
Antenatalcare:
Pem. Fisik, lab
Minimal 4x

PENENTU
KEHAMILAN

Hematologi rutin
- Hb (N: 11) mencegah adanya anemia, anemia dpt menyebabkan:
gangguan perkembangan bayi abortus
Atonia uteri tdk bs kontraksi gagal lahir
Hipoksia
BBLR
- Leukosit adanya infeksi
Urin rutin
- protein: dgn adanya proteinuria mendeteksi preeklamsi (hipertensi), eklamsi sampai kejang
Pemeriksaan endokrin :
- Tiroid untuk tumbuh kembang bayi
- Adrenal
- Met.K.H DM gestasional
Pemeriksaan fungsi ginjal karna ada hemodilusi diatasi oleh ginjal
Pemeriksaan fungsi hati metabolism nutrisi
Rx Immunologi
- untuk mengetahui ada/tidaknya HCG dalam urin
- dasarnya adalah Rx antigen antibody
- Antigennya = HCG terbanyak pada urin pagi, 20 hari sesudah nidasi
- Cara :
1. Latex inhibition slide test
contoh nama dagang : HCG TEST, Gravindex, Pregnosticon Slide
2. Hemagglutination
contoh nama dagang : UCG, Pregnostion Test
3. Direct latex Agglutination Slide Tset
Contoh nama dagang: DAP

PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA INFEKSI PENYAKIT MENULAR SEKSUAL


GEJALA KLINIS

DIAGNOSIS

TORCH

dewasa : asimtomatik + gejala-gejala flu


wanita hamil : prevalensi 5,5 s/d 84%
- awal kehamilan :abortus, lahir mati, prematur,
kelainan kongenital: hidrocephalus, microcephalus, dll
- akhir kehamilan : bayi dengan retardasi mental, retinokoroiditis, lesi pada organ, dll.
isolasi penyebab dari darah, cairan tubuh, jaringan
uji serologi : deteksi Ab igM (akut), igG (kronik)
indikasi pemeriksaan :
- ibu : riwayat infertilitas, abortus, lahir mati, kelainan kongenital.
a. menentukan infeksi akut :

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

68

serokonversi negatif positif


Ig M positif
Kenaikan Ig G 4X atau lebih
b. Menentukan status kekebalan :
Rubella

Ig M (+)
Ig G (+)
(akut)
Ig M (+)
dalam perut
Ig G (+)

akut
meningkat titer

Neonatus/bayi :
pd bayi terinfeksi
a. infeksi kengenital :
Ig M positif
ibu Ig G
Ig G titer meningkat dan menetap
PEMBENTUKAN
antigen masuk pembentukan antibodi Ig M spesifik disusul Ig G spesifik terhadap antigen
Ab
Ig M awal infeksi
Ig G infeksi berlanjut atau fase kovalesen
sintesa Ig janin : akhir trimester 1 kehamilan terutama Ig M
Ig G maternal ditransfer melalui plasenta kurang lebih bulan ke 4 kehamilan makin menurun menghilang pada bayi
usia 6 bulan
sintesa Ig G janin akhir trimester 3
Ab Ig M spesifik pada bayi baru lahir infeksi kongenital
Ab Ig G spesifik harus dibedakan dari Ig G bersal dari ibu
waktu paruh Ig G maternal + 28 hari
Ig G spesifik menetap atau meningkat pada usia 4-6 bulan infeksi kongenital
TOXOPLASMA
RUBELLA
CITOMEGALOVIRUS
HERPES
Dewasa
Pemeriksaan Ab terhadap Rubella Pem Ab Ig G dan Ig M (mulai hari Pemeriksaan Ab terhadap HSV 1
- Ig M timbul hari ke 5
Ig M dan Ig G
ke 9-4 bulan)
dan HIV 2
- Ig M : timbul beberapa hari Infeksi akut :
minggu ke 2 setelah infeksi.
Anti HSV Ig M : hari ke 7 10
Meningkat 3 bulan pertama
setelah gejala, puncak pada
- titer Ab Ig M : lebih dari 1 :
setelah infeksi, max 2-3 minggu
menurun sampai tidak
7-10 hari

menurun
8
menurun 3 bulan
- Ab Ig G : peningkatan titer
terdeteksi + setelah 9 bulan
dalam 4-5 minggu
- Ig G meningkat 1-2 minggu
- Ig M (+) infeksi rubella
4X atau lebih pada paired
setelah
infeksi
maximal
sekarang (recently)
sera
- Ig G: timbul 1 minggu False positif Ig M
dalam
2
bulan
Titer
setelah gejala, meningkat
meningkat bertahun-tahun
- Heteropili Ab
- pada
imuno
supresi
cepat dalam 7-12 hari
- Rhematoid factor
(alami/obat-obatan)
uji
menetap beberapa tahun
- menentukan adanya infeksi
serologis terbatas. Perlu
sekarang Ig diperiksa saat
pemeriksaan biopsi kelenjar
akut
dan
konvalesen
limfe (deteksi Ag)
dengan interval 2 minggu
atau lebih
Neonatus
- Ab Ig M dan Ig G negatif
- Ig
M
(+)

infeksi
-

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

69

kongenital
suspevtible terhadap infeksi
Ig
M
(-)
belum
rubella perlu vaksinasi Ig
menyinggirkan
infeksi
M (-) dan Ig G (+) pada
setelah Ig G maternal
paired
sera

ditransfer pembentukan
pasien imun
Ig M terhambat
in vitro : titer Ig G maternal Neonatus
tinggi reaksi negatif
- Ig M spesimen tunggal
palsu pada pemeiksaan Ig
rubella kongenital
M bayi
- Ig M bisa diperiksa pada 6
Ig
G
(+)

ulang
bulan setelah lahir
pemeriksaan usia 4-6 bulan
- resiko paling besar : infeksi
dan 10 bulan 1
tahun
pada trimester I kehamilan

Keluar cairan yang tidak normal


dari
vagina,
warnanya
putih,abu-abu,
kekuningan,
kehijauan, atau kemerahan,
berlendir serta ada yang berbau
tidak sedap (apek/amis/busuk)
penyebab :
- Infeksi Gonore (GO)
nanah dari penis
- Infeksi non GO ( klamidia)
- Kandida vaginalis
- Bakterial vaginalis
- Trichomoniasis Vaginalis

Luka terbuka atau luka basah


disekitar alat kelamin / mulut
dapat terasa sakit atau tidak
Penyebabnya :
- Sifilis atau Lues ulkus
durum (keras tdk nyeri)
- Ulkus Molle atau Chancroid
- Herpes Genitalis seperti
cacar air tp menggerombol
- Granuloma Inguinalis

Tonjolan
(bintil)
kecil-kecil
sekitar alat kelamin, yang bila
pecah mengeluarkan nanah
campur darah serta dapat
menyebar ke kel getah bening
penyebabnya: Limfogranuloma
Venerum

Pertumbuhan
tumor
(kutil)
seperti jengger ayam atau
kembang kol
Penyebabnya
:
HPV
tipe
16.18.33 erat hubungannya
dengan kanker mulut rahim

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

70

GIZI
GIZI IBU MENYUSUI
PRINSIP

KEBUTUHA
N GIZI

Makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.
Suplementasi vitamin dan mineral, tidak diperlukan jika makanan sehari-hari memenuhi prinsip gizi seimbang
Kebutuhan kalori ibu menyusui lebih besar dibandingkan dengan ibu hamil karena berat bayi sudah lebih besar dibanding saat
hamil
Kebutuhan kalori 2500-2700 kalori
Kalori: penambahan 300 kal/hari dari wanita tdk hamil
Sumber kalori : Karbohidrat & Lemak
Protein
Asam folat
Vit B12 Pd vegetarian rentan defisiensi krn sumbernya dr daging
Zat besi
Seng
Kalsium
Vitamin C, vitamin A, Vitamin D, vitamin B6, vitamin E.
DHA, gangliosida, kolin (perkembangan SSP)
ASAM FOLAT
ZAT BESI
KALSIUM
VIT C
VIT A
Untuk sintesis sel dan gen Anemia defisiensi besi Paling banyak trimester Antioksidan
Peranan
penting
Pembentukan
dan
sering terjadi selama
ketiga kehamilan.
melindungi jaringan
dalam fungsi tubuh,
kehamilan.
Ibu
hamil
dan
bayi
dari
kerusakan,
termasuk
fungsi
pematangan sel darah
besi
dibutuhkan
membentuk
penglihatan,
merah dan sel darah Zat
membutuhkan kalsium
kolagen
dan
imunitas,
putih di sumsum tulang
untuk
pembentukan
untuk
menguatkan
menghantarkan
perkembangan dan
Pembentukan
lempeng
hemoglobin (sel darah
tulang
dan
sinyal
kimia
di
otak,
pertumbuhan janin,
merah)
gigi,membantu
saraf
juga
membantu
Membantu
otak
zat
besi:
pembuluh melebar dan
Kekurangan asam folat Kekurangan
penyerapan
zat
dalam
membangun
mengkerut,
hambatan pertumbuhan
pada ibu hamil:
besi dalam tubuh.
protein dan DNA.
mengantarkan
sinyal
- meningkatnya resiko
janin baik sel tubuh
Kekurangan vitamin
syaraf, kontraksi otot Wanita : 90 mg
maupun
sel
otak,
anemia megaloblastik,
dan sekresi hormon.
vitamin C per hari
A:
kelahiran
kematian janin dalam
keguguran,
neural
prematur dan bayi
kandungan,
abortus, Jika kebutuhan kalsium Tomat, jeruk,
tube
defect
(tdk
berat lahir rendah.
cacat
bawaan,
lahir
tidak
tercukupi
dari
strawberry, jambu
menutup sempurna)

Vitamin
larut lemak
dengan
berat
badan
makanan,
kalsium
yang
biji
dan
brokoli
Pada
janin
kekurangan
rendah
dan
anemia
dibutuhkan janin akan
pada ASI
asam folat: resiko bayi
pada bayi
diambil dari cadangan
Sumber : hati, kuning
lahir berat badan rendah
menyusui:
KB
tubuh ibu.
telur, minyak ikan,
atau lahir dengan cacat Ibu
alamiah,
tidak Kebutuhan kalsium ibu
susu, keju, sayuran
bawaan, kecacatan pada
menstruasi,
hamil sekitar 1000 mg
hijau
dan
buah
otak dan sumsum tulang

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

71

ASI

belakang,
downs
pengeluaran zat besi
perhari.
Sumber
dengan
daging
syndrome, bibir sumbing,
<<
kalsium: produk susu
buah
berwana
kelainan
pembuluh Bagaimana
prevalensi
seperti susu, yoghurt.
oranye.
darah,
dan
lepasnya
Ikan teri merupakan
anemia def besi pada
plasenta
sebelum
sumber kalsium yang
ibu menyusui?
waktunya.
baik.
Defisiensi
folat

Kalsium bayi menyusui:


meningkakan
resiko
dari kalsium ibu melalui
autisme
ASI
Gizi ibu menyusui erat kaitannya dengan produksi air susu, yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi.
Ibu menyusui disarankan tambahan 500 kalori/hari, ini lebih tinggi dibanding saat kehamilan.
Kandungan kalori ASI rata-rata 70 kal/100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan.
Rata-rata ibu menggunakan 640 kal/hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan susu
normal (perpayudara)
KEBUTUHAN
- Energi: penambahan 500 kal/hari dibandingkan wanita tidak hamil dan tidak menyusui.
- Protein: Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui.
- Cairan: Dianjurkan ibu menyusui minum 2 3 liter perhari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah.
- Vitamin dan Mineral:Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi dari pada selama hamil
Kompenen ASI: protein, laktosa dan lemak.
- Kadar protein ASI sebesar 0,9%, sebesar 60 % diantaranya berupa whey yang lebih mudah dicerna dari pada kasein (protein
utama susu sapi).
- Lemak di dalam ASI: campuran dari fosfolipid, kolesterol, vitamin A dan karotinoid.
- Dalam ASI terdapat Asam Amino (sistin dan taurin) yang tidak terdapat dalam susu sapi.
- Sistin untuk pertumbuhan sel-sel tubuh dan taurin untuk pertumbuhan otak.
ASI mengandung zat immunitas, seperti sel T dan immunoglobulin, lisosom, laktoperoksidase, laktoferin, transferin
Dengan mengikat besi, laktoferin berperan menghambat pertumbuhan bakteri staphylococcus dan E. Coli yang memerlukan zat
besi untuk pertumbuhannya.
Laktoferin juga menghambat pertumbuhan jamur candida.
Maka anak yang minum asi lebih jarang diare disbanding minum susu formula

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

72

FARMAKOLOGI
OKSITOSIK (Merangsang kontraksi uterus)
OKSITOSIN

ALKALOID ERGOT

Prostaglandin (PGE2 dan PGF2)

Merupakan sediaan obat yang mirip


Ergometrine (Ergonovine)

dengan hormone pituitary posterior


Methylergonovine
Sekresinya oksitosin terjadi karena adanya
stimulasi sensoris dari serviks, vagina,
dan dari isapan pada payudara
Maka
saat
hamil
muda
dilarang
melakukan
koitus
karna
dapat
merangsang kontraksi
MEKANISME
Derivat alkaloid menginduksi kontraksi
tetani dari uterus tanpa relaksasi
diantara kontraksi (bukan kontraksi
fisiologis)

Menyebabkan kontraksi keseluruhan


uterus: fundus dan cervix (tipe kontraksi
kompresi)
Perbedaan dgn oksitosin: tiper kontraksi
alkaloid ergot menginduksi kontraksi
terus menerus tetani uteri >besar
FARMAKOKINE Pemberian iv, nasal spray, sublingual
Absorbsi di GIT (tablet)

TIK
Sediaan:
Pd umumnya diberikan per im
Injeksi Oksitosin (Pitosin) 10 unit Metabolisme: ekstensive di liver
USP/ml IM atau IV
90% metabolit diekskresi di empedu
Semua sediaan sintetis, yang alam
mahal
Semprot hidung: 40 unit USP/ml
Tablet sublingual: 200 unit USP
Peroral tidak efektif --> karena mudah
dirusak di sal cerna
Diberikan pada gangguan produksi ASI
dan gangguan proses melahirkan
kontraksi uterus tdk adekuat
Tidak terikat plasma protein
Metabolismi: liver dan ginjal
T1/2: 5 menit maka jangan beri peroral
krn tidak efektif

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

73

Peran:
kontraksi fundus uterus (frekuensi
dan
kekuatan
kontraksi)
----menyerupai
kontraksi
normal
uterus
oleh sebab itu hanya efektif pd ibu
dgn posisi bayi normal
apbl bayi susang tdk efektif
karena, yang dpt membuka jalan
lahir hanya permukaan keras
(kepala)
FARMAKODIN Mekanisme kerja: meningkatkan influx Ca
AMIK
dari luar sel ke dalam sel myometrium
kontraksi meningkat
Hanya sensitif pada uterus mature
(resisten pada immature) terkait
kadar estrogen
Efek kontraktilitas pada otot polos uterus
dan
kelenjar
payudara
terkait
melahirkan dan menyusui
Sensitifitas meningkat 8 x pada akhir
minggu 39 dan pada saat melahirkan
meningkat 30x
Indikasi: jika uterus lunak dan dilatasi
Antagois: atosiban
PENGGUNAAN Induksi persalinan (infus iv lambat) Perdarahan post partum (partus fase 3)
KLINIS
agar tdk terjadi kontraksi berlebihan
Syntometrine (ergometrine 0.5 mg
- Pre eklamsia ringan, kalau berat
oxytocin 5 iu) im
tidak boleh diberi oksitosin krn
akan meningkatkan tekanan darah
- Inertia uterin kemampuan uterus
lemah
- Aborsi inkomplit janin blm keluar
semua
- Post maturity >42 minggu blm
ada tnd kelahiran
- Kehamilan dg diabetes
Perdarahan pos partum (I.V drip)
- Sering digunakan Ergometrin
Gangguan produksi ASI

Induksi aborsi (patologis)


+ Induksi persalinan (fetal death in utero)
Perdarahan Postpartum

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

74

Inhalasi 1 puff tiap lubang hidung


2-3 min sebelum menyusui
Kematian ibu oleh karena:
Mual, muntah, diare
Mual, muntah
- Hipertensi
Hipertensi
Nyeri perut
- Ruptur uterin apbl diberi scr Vasokonstriksi pembuluh darah perifer (jari Diare
bolus/guyur
kaki, tangan)
Spasme bronkus (PGF2)
- Kematian janin krn iskemia Gangren
Flushing (PGE2)
karna suply terhimpit oleh uterus
Intoksikasi air
Hipersensitif thd oksitosin
Induksi persalinan
Obstruksi jalan lahir
Prematur
Persalinan fase 1 dan 2
Distress janin
Posisi janin abnormal
Kelainan vaskular
Ruptur uteri iminen
Fetal distress gangguan aliran oksigen Gangguan liver dan ginjal berat
Hati-hati
- Asma
dr plasenta
Hipertensi berat
- Kehamilan multipel
Cephalopelvic disproportion pd ibu TB <
- Glaukoma
150cm susah melahirkan scr normal
- Ruptur uteri
HATI-HATI:
- Pregnansi multipel
- Riwayat section cesarion
- Hipertensi
-

EFEK
SAMPING

KONTRA
INDIKASI

TOKOLITIK (Merangsang Relaxasi uterus)


-ADRENOCEPTOR AGONISTS
Ca channel blocker
Prostaglandin sintetase inhibitor
MEKANISME Berikatan dengn -adrenoceptors
Menyebabkan relaksasi miometrium
Mekanisme:
menghambat
produksi
KERJA
Mengaktifkan enzyme Adenylate cyclase Menghambat kontraksi uterus spontan
prostaglanding mencegah stimulasi
uterus
Meningkatkan level cAMP menurunkan
maupun karena induksi oksitosin
Contoh: NSAIDs (Indometacin, Aspirin,
Ca intraseluler
Ibuprofen)

EFEK
Tremor
Nyeri kepala, pusing
Ulserasi lambung PG merangsang
SAMPING
Mual, muntah
Hipotensi
produksi asam lambung
Penutupan duktus arteriosus prematur
Flushing
Flushing
Berkeringat
Konstipasi
Takikardi ---- dosis tinggi
Udem tungkai
Hipotensi
Batuk
Hiperglikemia
Sesak
Hipokalemia
Takikardi

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

75

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

76

Bentuk Sediaan dan Dosis Obat pada Anak


KLASIFIKASI ANAK
Yang dipertimbangkan pada
Anak itu lemah:
PADA PEMBERIAN OBAT VIA
pengobatan anak
Kulit yang tipis dan permeable
IM
Lahir
<38mg

bayi

Dapat
di
Absorbsi:
kepadatan
sel

Hindari
syaraf
dan pembuluh
sehingga
pemberian
obat
topical
sgt
premature

Distribusi:
%
cairan
ekstra
sel
dan
mudah
diabsorbsi
darah
< 1bulan neonates
cairan tubuh total. Pada anak Asam lambung < sebagai barrier Sub kutan tipis
1bulan - <1tahun infant
komposisi cairan tubuh lebih besar
thd makanan, bagi bakteri yg tidak Volume otot kurang
1 tahun - <12tahun anak
disbanding dewasa
tahan
asam.
Bayi
terutama Mudah dijangkau dan diposisikan
Metabolism: proses enzimatik belum
diberikan
ASI
mencegah Untuk
bayi
>
7
bulan:
kontaminasi makanan
sempurna. Liver blm sempurna
ventrogluteal
Ekskresi and Eliminasi: glomerulus dan Pertahanan mukosa paru <
Untuk bayi <12 bulang: Vastus
tubuli belum berkembang sempurna Regulasi suhu tubuh kurang
Lateralis untuk imunisasi
Hati dan ginjal yang belum matang Hindari
Pada
bayi
dengan
metabolism dan eksresi
pertumbuhan otot deltoid yang
Distribusi cairan tubuh berbeda
kurang
Deltoid bisa dipakai pada todler
dan anak yang lebih besar
RUTE PEMBERIAN OBAT
ORAL
TOPIKAL
MEMBRAN MUKOSA
PARENTERAL
Tablets tergantung umur
Topikal di kulit
Tablets
Intramuscular
- Tablet melting : meleleh Intramuskular vaksinasi
Capsules
Intravenous
saat masuk mulut
Intravena pd anak dikepala/kaki Lozengers
Sub cutaneous
- Chewable untuk yang Sub kutan biasanya BCG
Syrups
Intradermal
sudah
bs
mengunyah Intradermal test sensitifitas
- Rectal
Intrathecal
makanan
Buccal
Intra thecal keadaan emergensi
- Oro-dispersable sama
- Nasal
spt melting
Gastrotomony tube melalui
- Powder puyer
lambung
- Granule puyer tp lbh
kasar, dilarutkan
- Sprinkle lbh bsr dr
granul, di larutkan
Capsules
Lozengers tablet hisap, utk
anak yg sdh bs mengunyah
Syrups
CARA PENGHITUNGAN DOSIS PADA ANAK
1. Berdasarkan perbandingan dengan dosis dewasa
Perbandingan umur (Dws 20-24 th)
Perbandingan BB (Dws 70 Kg)

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

77

Perbadingan luas permukaan tubuh (Dws 1.73 m2)


2. Berdasarkan ukuran fisik anak secara individu
Mg/kg BB
- Metode yang paling umum untuk penghitungan dosis pada
- Bersifat individual
- Spesifik berdasar BB anak
Luas permukaan tubuh anak
- Rumus:
- BSAa(m2)/1.73 (m2) x Dosis dewasa= Dosis anak
- BSAa (m2)= (4 BBa+7)/(BBa+90) menghitung luas
- Menggunakan Nomogram: berdasarkan TB dan BB normal
Rentang dosis aman

anak

permukaan tubuh anak


anak

Perhitungan dosis anak:


Step 1: Hitung total dosis/hari
Step 2: Bagi dengan jumlah pemberian per hari

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA

78

You might also like