You are on page 1of 24

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Tujuan
Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih penurunan titik
beku larutan, dan tekanan osmosis termasuk sifat koligatif larutan
Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dengan sifat
koligatif larutan elektrolit

Indikator
Menjelaskan arti kemolalan dan fraksi mol serta penggunaannya.
Menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap
tekanan uap pelarut.
Menjelaskan hubungan penurunan tekanan uap dengan fraksi mol zat
terlarut.
Menjelaskan pengertian osmosis dan tekanan osmotik serta
terapannya.
Menemukan hubungan jumlah partikel zat terlarut dengan sifat
koligatif larutan elektrolit encer dan non elektrolit berdasarkan data.
Menyimpulkan perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dengan sifat
koligatif larutan non elektrolit.

Apa itu Sifat Koligatif?

AIR

AIR + GLUKOSA

AIR + UREA

Dalam jumlah volume yang sama, jika ketiganya dipanaskan hingga


mendidih, apakah larutan glukosa dan larutan urea akan mendidih pada
suhu yang sama dengan air (1000 C) ?
Dalam jumlah volume yang sama, jika ketiganya didinginkan hingga
membeku, apakah larutan glukosa dan larutan urea akan mempunyai titik
beku yang sama dengan air (00 C) ?

Dalam jumlah air yang sama


molekul glukosa = molekul urea
apakah larutan glukosa dan
larutan urea akan mendidih dan
membeku pada suhu yang
sama?
AIR + UREA

AIR + GLUKOSA

Massa air

nter

Tf

Air

1 kg

00 C

1000 C

+ glukosa

1 kg

0,1 mol

- 0,1860 C

100,050 C

+ urea

1 kg

0,1 mol

- 0,1860 C

100,050 C

+ glukosa

1 kg

0,2 mol

- 0,3720 C

100,1040 C

+ urea

1 kg

0,2 mol

- 0,3720 C

100,1040 C

(1 atm)

Tb (1 atm)

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada
macam/jenis zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh
banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut).

Konsentrasi yang digunakan dalam penentuan sifat


koligatif larutan
Molaritas (M = n/V)
Molalitas (m = mol terlarut dalam kg pelarut
n
gram 1
m
m
P (kg)
P
Mr
gram 1
1000
m
Mr P (kg)

gram 1000
m
Mr P

Massa pelarut (gram)

Fraksi mol, X1 =
=

Cosol
Sebanyak 30 gram urea (CO(NH2)2) dilarutkan ke dalam 100 gram air. Maka
molalitas larutannya adalah.
Jawab :

m
m

gram 1000
Mr

30 1000
60 100

m 5 molal

Cosol
Ke dalam 400 gram air dilarutkan suatu zat sebanyak 100 gram sehingga
membentuk larutan dengan konsentrasi 2,5 m. Tentukan Mr zat tersebut.
Jawab :

m
2,5

gram 1000
Mr

100 1000
M r 400

M r 100 g/mol

Cosol
Tentukan molalitas dari 100 mL H2SO4 5 M, yang bermassa jenis 1,48 g/mL.
Jawab :
Massa larutan :

1, 49 g/mL

Massa H2SO4 :

m
V

M
m

100 mL
m lart 149 g

n
V
m/M r

V
m/98
5
0,1
m H2 SO4 49 g

Massa air (pelarut) :

- m H2 SO4
m air 149 - 49
m air m lart

m air 100 g

m
m

gram 1000
Mr

49 1000
98 100

m 5 molal

Cosol
Tentukan fraksi mol CO2 dalam campuran 22 gram gas CO2 dan 28 gram gas
CO.
Jawab :
Fraksi mol CO2 :

X CO2

n CO2
n tot

m/M r CO2
m/M r CO2 m/M r CO
22/44
22/44 28/28
1/2
1/2 1

2/6
1/3

Cosol
Tentukan fraksi mol Ca(OH)2 pada 800 mL larutan Ca(OH)2 0,5 M, yang
bermassa jenis 1,25 g/mL. (Mr Ca(OH)2 = 74)
Jawab :
Massa larutan :

1, 25 g/mL

Massa Ca(OH)2 :

m
V

M
m

800 mL
m lart 1000 g

n
V
m/M r

V
m/74
0,5
0,8
m Ca(OH)2 29,6 g

Massa air (pelarut) :

- m H2 SO4
m air 1000 - 29,6
m air m lart

m air 970,4 g

X Ca(OH)2

n Ca(OH)2
n tot

29,6/74
29,6/74 970,4/18
0,4
0,4 53,91

= 7,3 x 10-3

Sifat Koligatif larutan


yang termasuk sifat koligatif larutan adalah:
1. Penurunan tekanan uap (P )
2. Kenaikan titik didih (Tb)
3. Penurunan titik beku (Tf)
4. Tekanan osmotik ()
Sifat koligatif

Rumus larutan nonelektrolit

Rumus larutan elektrolit

Penurunan tekanan uap (P )

P = P0 . Xt

P = P0 .

Kenaikan titik didih (Tb)

Tb = Kb . m

Tb = Kb . m . i

Penurunan titik beku (Tf)

Tf = Kf . m

Tf = Kf . m . i

Tekanan osmotik ()

= M. R. T

= M. R. T . i

Penurunan tekanan uap (P )

Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. Tekanan ini
adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu.
Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan
uapnya.
Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari
pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang.

Tampilan mikroskopis
dari gerakan molekul
uap air pada permukaan
air murni

air murni

larutan NaCl 1,0 M


menghasilkan ion
Na+ (biru) dan ion
Cl- (hijau) yang
terlarut dalam air

Menurut RAOULT:
P = P . Xp
dimana:
P = tekanan uap jenuh larutan
P = tekanan uap jenuh pelarut murni
Xp = fraksi mol pelarut
X pel =

npel
npel + nter
X terlarut

X ter =

X pelarut = 1

nter
npel+ nter

Karena Xp + Xt = 1, maka :
P = P (1 - Xt)
P = P- P. Xt
P- P = P. Xt
P = P. Xt

P = penurunan tekanan uap jenuh larutan


P = tekanan uap pelarut murni
Xt = fraksi mol zat terlarut

Cosol :
Tentukan penurunan tekanan uap jenuh air yang terjadi, jika 45 gram
glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 90 gram air.
Diketahui tekanan uap jenuh air murni pada 20oC adalah 18 mmHg.
jawab
Penurunan tekanan uap jenuh air
P = P. Xt
P = P. Xt
= 18 x 0,048
= 0,864 mmHg

nt (glukosa)
= 45/180
= 0,25 mol
np (air) = 90/18
= 5 mol
Xt = 0,25/(0,25 + 5)
= 0,048

Kenaikan titik didih


Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan:
Tb = Kb . m
dimana:
Tb
= kenaikan titik didih (C)
m = molalitas larutan
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal
Jika terdapat 2 atau lebih zat terlarut
Tb = Kb . (m1 + m2 + . . .)

Penurunan titik beku


Untuk penurunan titik beku persamaannya dinyatakan sebagai :
Tf = Kf . m
dimana:
Tf = penurunan titik beku
m = molalitas larutan
Kf = tetapan penurunan titik beku molal
Jika terdapat 2 atau lebih zat terlarut
Tf = Kf . (m1 + m2 + . . .)

Tekanan osmotik ()
Tekanan osmotik () adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang
dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam
larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis).

Menurut vant Hoff tekanan osmotik larutan-larutan encer dapat didekati


dengan rumus yang serupa dengan persamaan gas ideal, yaitu:
.V =n.R.T

.RT
= MRT

dimana:
M
R
T

= tekanan osmotik
= Molaritas larutan (mol/L)
= tetapan gas (0,082 L.atm.mol-1.K-1)
= suhu absolut larutan (K)

Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih rendah dari yang lain
disebut larutan Hipotonis.
Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih tinggi dari yang lain
disebut larutan Hipertonis.
Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut
Isotonis.

SIFAT Koligatif larutan elektrolit

Larutan elektrolit di dalam pelarutnya mempunyai kemampuan untuk mengion.


Hal ini mengakibatkan larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel yang lebih
banyak daripada larutan non elektrolit pada konsentrasi yang sama
Contoh:
Larutan 0.5 molal glukosa dibandingkan dengan larutan 0,5 molal garam dapur.
Untuk larutan glukosa dalam air jumlah partikel (konsentrasinya) tetap,
yaitu 0,5 molal.
Untuk larutan garam dapur : NaCl(aq) Na+ (aq) + Cl- (aq)
karena terurai menjadi 2 ion,
maka konsentrasi partikelnya menjadi 2 kali semula = 1,0 molal.
Ukuran kemampuan mengion disebut sebagai derajat ionisasi ()
derajat ionisasi () dinyatakan:
=
Untuk larutan elektrolit kuat, = 1
elektrolit lemah, 0 < < 1
non elektrolit,
=0

Atas dasar kemampuan mengion tersebut, maka larutan elektrolit


mempunyai pengembangan harga i (faktor vant Hoff) di dalam
perumusan sifat koligatifnya :
Sifat koligatif

Rumus larutan elektrolit

Penurunan tekanan uap (P )

P = P0 .

Kenaikan titik didih (Tb)

Tb = Kb . m . i

Penurunan titik beku (Tf)

Tf = Kf . m . i

Tekanan osmotik ()

= M. R. T . I

i
= 1 + (n 1)
i
= faktor vant Hoff
n
= total ion yang terurai
= derajat ionisasi
Nilai untuk elektrolit kuat (asam-basa kuat dan garam) dianggap
= 1 sehingga untuk elektrolit kuat nilai i = n
Contoh:
HCl H+ + Cl i=2
H2SO4 2 H+ + SO42- i = 3
CaSO4 Ca2+ + SO42- i = 2
Al2(SO4)3 2 Al3+ + 3 SO42- i = 5

Cosol:
Tentukan kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dari
larutan 5,85 gram garam dapur (Mr = 58,5) dalam 250
gram air (Kb= 0,52 dan Kf= 1,86)
Jawab:
Larutan garam dapur,
NaCl(aq) - Na+ (aq) + Cl- (aq)
Jumlah ion = n = 2
Tb = Kb . m . i
= 0,52 . 5,85/58,5 x 1000/250 . 2
= 0,208 . 2
= 0,416 C
Tf = Kf . m . i
= 0,86 . 5,85/58,5 x 1000/250 . 2
= 0,744 . 2
= 1,488 C

Diagram fasa P T yg menyatakan hubungan P, Tb dan Tf


P

E F

F I : garis beku pelarut


D
: Titik didih pelarut

CAIR
T
A
D
PA

I G : garis didih pelarut


Titik I :

I
J

: Titik beku Pelarut

GAS

A B
A
: Titik beku Larutan
E J : Garis beku larutan

C D

Titik J :

C
: Titik didih larutan

J H : Garis didih larutan

Dari diagram ini, dapat disimpulkan bahwa


garis kurva untuk pelarut berada paling
atas, kurva dibawahnya adalah garis kurva
untuk larutan.
Semakin banyak zat terlarut, maka garis
kurva semakin di bawah.

Titik Tripel menunjukkan


kesetimbangan fasa : padat
cair - gas pelarut (untuk air
0,00980 C ; 0,006 atm)
Menunjukkan juga titik tekanan
uap jenuh pelarut (Po)

Titik Tripel menunjukkan


kesetimbangan fasa : padat
cair - gas larutan
Menunjukkan juga titik tekanan
uap jenuh pelarut (P)

Selesai
terimakasih

You might also like