KRETIN ENDEMIK DAN KRETIN SPORADIK
(HIPOTIROID KONGENITAL)
Suryati Kumorowulan dan Sri Supadmi’
ABSTRACT
Cretinism is a abnormality or disorder caused by disfunction of thyroid glands which
produced the thyroid hormone. There are two kinds of cretinism, endemic cretinism
and sporadic cretinism. Endemic cretinism is caused by deficiency of iodine and
sporadic cretinism also known as congenital hypothyroid is caused by abnormality of
thyroid glands. Many factors play role in this abnormality:
Keywords : endemic cretinism, sporadic cretinism, congenital hyphothyroid
ABSTRAK
Kretinisme adalah gangguan akibat kegagalan kelenjar tiroid yang memproduksi
hormon tiroid. Terdapat dua macam kretinisme, yaitu kretin endemik dan kretin
sporadik. Kretin endemik disebabkan oleh kekurangan iodiun
.edangkan kretin
sporadik atau juga dikenal sebagai hiotiroid kongenital disebabkan oleh abnormalitas
dari kelenjartiroid. Berbagai faktor berpera
‘an dalam abnormalitas kelenjar tiroid,
Kata Kunci :kretin endemik, kretin sporadik, hipotiroid kongenital
PENDAHULUAN
Kelenjar tiroid merupakan suatu
kelenjar yang terletak di bawah laring
sebelah kanan dan kiri depan trakea dan
merupakan suatu kelenjar yang
menghasilkan hormon tiroid dengan
bahan dasar_yodium. Fungsi hormon
tiroid ini adalah merangsang konsumsi O,
pada kebanyakan sel di dalam tubuh,
membantu regulasi metabolisme lipid dan
karbohidrat serta diperlukan_ bagi
pertumbuhan dan perkembangan_ yang
normal, selain itu juga berfungsi mengatur
ekspresi gen dan dife
‘asi jaringan.
Hormon yang diproduksi oleh kelenjar
tiroid ada dua macam yaitu tiroksin ( T4 )
Balai Penclitian dan Pengembangan GAKI
email : suryatiyk@yahoo.co.id
105
dan (ri-iodotironin (T3 ) kedua hormone
ini penting bagi kehidupan. Tidak adanya
kedua hormon ini dapat menyebabkan
perlambatan pertumbuhan dan
perkembangan pada berbagai fase
kehidupan serta perlambatan mental.,.
Produksi dan sekresi_ hormon
tiroid diatur oleh suatu_mekanisme
pengaturan yang sangat_kompleks.
Fungsi kelenjar tiroid diatur melalui aksi
stimulasi oleh TRH (Tiroid Releasing
Hormon) dari hipotalamus pada kelenjar
pituitary anterior dan modulasi pelepasan
TSH (Tiroid Stimulating Hormon) oleh
pengaruh hormon 14 (Tetraiodotironin)
dan T3 (Triiodotironin) bebas
ngada diperifer melalui umpan balik negative.
Hormon tiroid ini mempunyai
keist
newaan yang berbeda dengan
hormone endokrin yang lain, Hormon
tiroid merupakan satu-satunya hormone
yang membutuhkan bahan dasar dari luar
yaitu yodium.
Di Indonesia penyakit kelenjar
tiroid yang berhubungan dengan
kekurangan yodium ini berada di antara
sejumlah kelainan sistem endokrin yang
paling sering ditemukan, Diagnosis dan
terapinya berdasarkan pada fungsi
fi
Manifestasi klasik akibat kekurangan ini
jologi dan biokimia hormon tiroid'
adalah munculnya gondok atau goiter dan
timbulnya kretin atau cebol
Kretin merupakan suatu keadaan
yang disebabkan oleh hipotiroidisme
ekstrem pada waktu bayi dan anak yang
ditandai oleh kegagalan_ pertumbuhan’.
Istilah kretin mencakup 2 hal yaitu kretin
endemik dan kretin sporadik. Keduanya
berbeda seca
a etiologi_namun_ masih
berkaitan dengan hormon tiroid.
Secara umum orang masih
bingung membedakan retin endemic
dengan kretin sporadik Karena adanya
sebagian kesamaan tanda-tanda klinis dan
kadangkala di lapangan menimbulkan
kerancuan.
PEMBAHASAN
A. Kretin Endemik
Definisi
Istilah kretinisme mula-mula
digunakan untuk bayi-bayi yang lahir
MGMI Vol. 1 No. 3, Desember 2010: 78-119
pada daerah-daerah dengan asupa
iodium yang rendah serta goiter endemik.
Kretin endemik merupakan_ kelainan
akibat kekurangan lodium yang berat
pada saat masa fetal dan merupakan
indicator klinik yang penting bagi
Gangguan Akibat Kekurangan lodium.
Tanda-tanda klinis yang menonjol yaitu
adanya retardasi mental, postur pendek,
muka dan tangan tampak sembab dan
seringkali dengan tuli mutisme dan tanda-
tanda kelainan neurologis’.
Prevalensi kretin di daerah defisiensi
lodium berat berkisar antara 1% - 15%
Kretin endemik pada umumnya lahir di
daerah defisiensi lodium yang. sangat
berat dengan median kadar iodium urin <
25 ygiL.
Kretin endemik yang disebabkan
kekurangan yodium menyangkut 3 hal
yaitu epidemiologis, — klinis dan
pencegahan, Secara epidemiologis kretin
endemik selalu berhubungan dengan
defisiensi yodium yang berat, dan secara
klinisgejalanya disertai dengan adanya
det
meliputi gejala neurologis yang terdiri
ensi_ mental. Defisiensi_mental
atas gangguan pendengaran dan bicara,
gangguan berjalan dan sikap berdiri yang
khas; gejala yang menyolok lain adalah
gangguan pertumbuhan (cebol) dan
hipotiroidisme. Dari sisi pencegahan,
kretin endemic dapat dicegah dengan
menggunakan yodium, dan jika hal ini
dilakukan dengan adekuat maka
terjadinya kretin endemik ini dapat
dicegah.
106MGMI Vol. 1'No. 3, Desember 2010: 78-119
Seseorang dikatakan kretin
endemic apabila dia lahir di dacrah
gondok endemic, dan menunjukkan g
dua atau lebih dari tiga gejala ini retardasi
mental, tuli perseptif (sensorineural) nada
tinggi, gangguan neuromuskuler. Kretin
endemic dapat disertai atau tidak disertai
dengan hipotiroidisme.
Manifestasi Klinis
Gambaran klinik kretin bervariasi,
khususnya tergantung dari aspek geografi.
Kretin endemic terdiri dari 3 tipe, yaitu
kretin tipe nervosa, tipe miksedematosa
dan tipe campuran, Masing-masing tipe
mempunyai manifestasi klinis yang khas.
a. Kretin Tipe Nervosa
Gambaran yang khas dari kretin tipe
nervosa adalah sebagai berikut :
~ retardasi mental yang sangat berat,
~ gangguan pendengaran dan bisu tuli,
~ strabismus
- adanya sindroma_ paresis sistem
piramidalis khususnya tungkai bawah
dan kadang-kadang disertai sindroma
ekstrapiramidalis
~ Sikap berdiri dan cara berjalan yang
khas, spastik dan ataksik, kadang
sampai tidak mampu berdiri.
Gangguan klinis yang utama pada
tipe nervosa adalah defisiensi intelektual,
tuli, dan “motor-rigidity” yang
menggambarkan keterlibatan neocortex
cerebri, gangglion basal dan cochlea,
b. Kretin Tipe Miksedematosa
107
Kretin tipe miksedematosa dapat
terjadi karena defisiensi yodium maternal
dan fetal serta mi
sih dialami pada s
at
post-natal. Kretin tipe ini mempunyai ciri-
ciri sebagai berikut :
- Retardasi mental dengan derajat
yang lebih ringan dibanding tipe
nervosa
= Adanya tanda-tanda_hipotiroidi
Klinik seperti : tubuh sangat
pendek (cebol), miksedema, kulit
kering, rambut jarang,
perkembangan seksual terlambat
- Kadang disertai gangguan
neurologik seperti spastisitas
tungkai bawah, refleks plantaris
serta gangguan gaya berjalan’.
c. Kretin Tipe Campuran
Gambaran klinik kretin tipe campuran
adalah gabungan dari kedua tipe di
atas yaituadanya
- Retardasi mental
- Gangguan neuromotorik yang
jelas
- Adanya tanda-tanda_hipotiroidi
klinik
Kretin tipe nervosa merupakan tipe yang
paling banyak ditemukan di berbagai
wilayah di dunia. Kretin miksedematosa
ditemukan hanya pada beberapa wilayah
tertentu dan paling banyak di Afrika
karena adanya faktor Se dan tiosianat’.
Patogenesis
Patogenesis kretin endemik diduga
karena kerusakan otak derajat berat akibatdefisiensi iodium selama masa fetal. Hal
ini terjadi karena defisiensi hormon tiroid
yang terjadi pada ibu hamil serta janinnya.
Pada awal trimester ke 2 kehamilan, otak
mengalami perubahan yang amat cepat
dan amat vulnerabel terhadap kekurangan
yodium dimana pada saat itu hormon
tiroid ibu tidak cukup, padahal kelenjar
tiroid janin belum berfungsi secara
timbul kelainan
adekuat schingga
kretin nervosa. Hormon tiroid ibu selama
kchamilan sangat penting karena pada
awal kehamilan hormon tersebut
ditransfer ke pada janin
Kretin miksedematosa terjadi
karena defisiensi hormon tiroid pada
trimester ke 3 sampai masa post natal atau
defisiensi iodium maternal dan fetal yang,
masih diteruskan post-natal’, dimana_
pada fase ini fungsi kelenjar tiroid janin
sudah mulai mengambil peranan
Patogenesis kretin tipe campuran
merupakan gabungan dari tipe nervosa
dan miksedematosa.
B. Kretin Sporadik / Hipotiroid
Kongenital
Kretin sporadik atau dikenal juga sebagai
hipotiroid kongenital berbeda dengan
kretin endemik. Etiologi kretin sporadik
bukan Karena defisiensi yodium tetapi
kelenjar tiroid janin yang gagal dalam
memproduksi hormon tiroid secara cukup
karena berbagai macam sebab’.
1. Prevalensi hipotiroid kongenital /
kretin sporadik
Kretin Endemik dan Krotin Sporadik
(Suryati Kumorowulan,..)
Prevalensi hipotiroid
kongenital/kretin sporadik sangat
bervariasi antara_berb
i negara
demikian juga dengan penyebabnya
Prevalensi di Jepang | : 7600, di Israel 3
kali lebih tin;
Inggris angka kejadian_hipotiroid
sedangkan di negara
kongenital / kretin sporadik beberapa kali
lebih tinggi pada anak-anak keturunan
Asia. Di seluruh dunia prevalensinya
mendekati 1 ; 3000 dengan prevalensi
tinggi sekali di daerah kekurangan
yodium (1 : 900). Prevalensi di Asia Timur
bervariasi dari 1 : 1000 sampai | : 6467,
sehingga bila dilihat dari jumlah
penduduk maka bayi dengan hipotiroid
kongenital yang lahir tiap tahun
mendekati 40.000. Hal ini tentu saja
berdampak terhadap masalah kesehatan
dan sumber daya manusia. Di Indonesia
hasil skrening bayi baru lahir di beberapa
propinsi ditemukan bayi dengan
hipotiroid kongenital 1 (satu) diantara
4.305 bayi lahir hidup. Hasil penelitian
Sunartini 1992 pada 10.000 bayi baru lahir
di dacrah endemis kekurangan yodium di
Yogyakarta dan sekitamnya ditemukan 8
bayi dengan hipotiroid kongenital atau 1
diantara 1.250 bayi.
2. Klasifikasi dan penyebab
hipotiroid kongenital / kretin
sporadik
Penyebab terjadinya kretin sporadic atau
hipotiroid congenital adalah kekurangan
hormon tiroid pada bayi baru lahir oleh
karena kelainan pada kelenjar tiroid
108MGMI Vol, 1 No, 3, Desember 2010: 78-119
seperti tidak adanya kelenjar_tiroid
(aplasia), kelainan struktur_kelenjar
(displasia,hipoplasia), lokasi- abnormal
(kelenjar ektopik) atau ketidakmampuan
mensintesis hormon karena gangguan
metabolik kelenjar tiroid
(dishormonogenesis). Kelainan tersebut
dapat terjadi di kelenjar tiroid sehingga
disebut hipotiroid kongenital primer, dan
jika terjadi di otak (hipofisis atau
hipotalamus) maka disebut_hipotiroid
sekunder atau tersier. Kekurangan
hormon tiroid juga dapat bersifat
sementara (transient) seperti. pada
keadaan defisiensi_ yodium, bayi
premature maupun penggunaan_ obat
antitiroid yang diminum ibu. Klasifikasi
dan_penyebab hipotiroid kongenital /
kretin sporadik dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel | Klasifikasi dan penyebab hipotiroid kongenital
Jenis Kelainan
Permanen
Disgenesis tiroid
Athyreosi
ektopik
hipoplasi,
Dishormonogenesis
Imunologik
latrogenik
latrogenik
Defi
Idiopatik
ensi Yodium
Berbagai penelitian di luar negeri
tentang timbulnya kretin. sporadik /
hipotiroid kongenital telah dilakukan
seperti adanya keterkaitan dengan adanya
mutasi pada beberapa gen antara lain (1)
mutasi pada gen NIS yang secara aktif
mengatur transport yodida kedalam sel
folikel tiroid, (2) muta
peroksidase (TPO), din
peroksidase berperan penting pada
pada gen tiroid
ana enzim tiroid
biosintesis hormon tiroid, (3) adanya
mutasi homozigot pada exon 7 gen
109
Thyroglobulin", (4) mutasi pada gen yang
serta (5)
mutasi pada gen Thyrotropin f-Subunit
(TSH f-Subunit)
mengontrol Faktor Transkri
1, Manifestasi Klinis
Tanda-tanda klinis dini dari
hipotiroid kongenital / kretin sporadik
tidak dapat dikenali dengan mudah dan
pasti, schingga banyak negara telah
menganjurkan dilakukan screening
hormon tiroid pada neonatus. Bilamanahipotiroid kongenital terdiagnosis maka
tiroksin harus segera diberikan .
Manifestasi. Klinik dini pada
hipotiroid kongenital/ kretin sporadik
adalah sebagai berikut : (1) gangguan
regulasitermal : hipotermia,
sianosis
perifer, ekstremitas dingin (2) gangguan
gastrointestinal ; gangguan makan,
distensi abdomen, muntah, konstipasi (3)
gangguan neuromuscular; hipotonia,
letargi (4) keterlambatan maturasi skeletal
: fontanela dan sutura kranialis lebar,
epifisis femoral distal tak tampak (5)
keterlambatan maturasi biokimia : ikterus.
Setelah bayi berusia 3 bulan mulai tampak
gambaran kretin sporadik klasik yaitu
suara tangis berat dan parau, lidah
membesar, hipoplasia hidung/nasoorbital,
kulit kasar dan kering, hernia umbilikalis,
reflek tendon menurun dan terlambat
Kretin Endemik dan Kretin S
(Suryati Kumorowulan,..)
mencapai_perkembangan sesuai_umur.
Setelah usia 6 bulan anak tampak bodoh
karena retardasi mental. Pada kurun usia
berikutnya disamping pertumbuhan tinggi
badan yang sangat terganggu (cebol)
terdapat juga gangguan_neurologik
khususnya tanda-tanda_disfungsi
serebeler, misalnya gangguan
keseimbangan, tremor, disartri dan
lainnya. Apabila hipotiroid kongenital ini
tidak diobati maka akan timbul
komplikasi yaitu gangguan tumbuh / short
stature, gangguan perkembangan intelek
(intellectual disability/ retardasi mental),
gangguan pendengaran dan
dekompensasi kordis. Keterlambatan
pemberian terapi setiap satu bulan akan
menurunkan IQ I poin, Gambaran fisik
penderita kretin tampak pada gambar
2.1. Diagnosis
Gambar 2. a. Penderita kretin endemic dan b. kretin sporadik
10MGML Vol. 1 No. 3, Desember 2010: 78-119
Penegakan diagnosis hipotiroid
congenital atau kretin sporadik
didasarkan pada gejala klinis dan hasil
pemeriksaan laboratorium. Hipotiroid
kongenital/ kretin sporadik yang tidak
diobati_ akan memberikan gejala klinis
yang khas, sehingga mudah dikenali oleh
yang berpengalaman, Apabila diagnosis
hanya didas
rkan pada gejala klinis saja
maka diagnosis akan terlambat 6 — 12
minggu atau lebih, sehingga diperlukan
ng
mendukung. Pemeriksaan_ laboratorium
pemeriksaan laboratorium
pada hipotiroid kongenital / kretin
sporadik menunjukkan kadar TSH yang
tinggi seringkali lebih dari 100 wU / ml
dan kadar serum T4 rendah. Pada
beberapa keadaan hipotiroid kongenital
seringkali disertai dengan pembesaran
kelenjar gondok (goiter) seperti pada
defisiensi yodium dan
dishormonogenesis”. Bayi dengan
konsentrasi T4 yang rendah dan kadar
TSH normal atau rendah diduga
mengalami hipotiroid kongenital
sekunder atau_hiotalamik hipotiroid /
tersier”.
II. KESIMPULAN
Secara umum kretin endemik dan
kretin sporadik si
ah dibedakan, namun
pada prinsipnya kretin endemik
disebabkan karena defisiensi_ yodium
sedangkan kretin sporadik disebabkan
olch karena kelainan pada kelenjar tiroid
seperti tidak adanya kelenjar_ tiroid
(aplasia), kelainan struktur_kelenjar
(displasia,hipoplasia), lokasi abnormal
i
(kelenjar ektopik) atau ketidakmampuan
mensintesis hormon karena gangguan
metabolik kelenjar tiroid
(dishormonogenesis). Prevalensi kejadian
kretin sporadik tinggi di daerah endemic
GAKI
DAFTAR PUSTAKA
1. Granner, D.K. 2003. Hormon Tiroid
dalam : Biokimia Harper. Edisi 25. EGC.
Jakarta2. Ganong, W.F, 1995. Fisiologi
Kedokteran. EGC, Jakarta.
3. Guyton, 1995. Fisiologi Manusia. EGC,
Jakarta.
4. Greenspan, F.S.Gardner, D.G. 2004.
Basic and Clinical Endocrinology.
Lange Medical Books. Me.Graw-Hill
5. Hetzel, BS. 1996. S.0.S. for a billion ~
The nature and magnitude of the iodine
deficiency disorders. In Hetzel, BS.
panday, CS. (eds). $.0.8. for a billion.
The conquest of iodine deficiency
disorders. 2.“ ed.Dethi > Oxford
Univ Press: 18.
6, Djokomoeljanto, R. 2002. Spektrum
Klinik Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium dari Gondok hingga Kretin
Endemik. Jurnal GAKY Indonesia. Vol.
3,No. | Desember 2002.
7. Delange, FM. 1989. Endemic cretinism
an overview. In Delong GR, et al. Eds.
lodine and the brain. New York. Plenum.
Press.Page 219.
8. Hartono, B. 2003. Manifestasi Klinik
Derajat Ringan dari Kretin Endemik
Jurnal GAKY Indonesia. Vol. 4, No. 2.
April 200.
9. Delong GR. 1989, Observation on the
neurology of endemic cretinism, In
lodine and the Brain, Ed: Delong,
Robbins and Gondliffe. Plenum Press,
Page 231
10. Dumont, JE. Corvillain, B., Contempre,
B.1994. endemic cretinism : the
myxedematous and neurological forms
of disease caused by severe iodine
deficiency. Eds : Stanbury, JB. Cognizant12.
13.
14.
Comunication Corporation, New York,
Toronto. Page 259.
Delong, R. 1987. Neurological
involvement in iodine deficiency
disorders. In Hetzel, BS., Dunn, JT.,
Stanbury JB (eds). The prevention and
control of iodine deficiency disorders
Amsterdam: Elsevier Sci. Publ. : 49-63.
Rustama, D.S. 2005. Newborn Screening
for Congenital Hypothyroidism (CH).
Prosiding Konika XIII. Hal.141-153
Sunartini, Takumi,T.,Nakajima,T.,
‘Takahashi, ., Nakamura,H., Kodama.S.,
Sato, Y., Matsuoka,A. 1999. Screening of
Thyroid Function in Endemik Iodine
Deficiency Disorder Area in Yogyakarta.
Presented at Asian Federation of
Endocrine Society, Bangkok, Thailand.
Dussault, J.H. 1991.Congenital
Hypothyroidism In : The Thyroid A
Fundamental and Clinical Text. Ed.
Ingbar,$.H.,Braverman, L.E.
J.B.Lippincott Company,
Philadelphia. 1399-1403.
Kung, A.W., Lao, T-T., Low, P.C., Pang,
18.
Kretin Endemik dan Kretin Sporadik
(Suryati Kumorowulan,..)
R.W,, etal. 1997, lodine Insufficiency
and Neonatal Hyperthyrotropinaemia in
Hongkong. J. Clin. Endocrinol. 46 : 315-
319,
Birrel, J., etal. 1983. The Development of
Children with Congenital
Hypothyroidism. Develop.Med.Child.
Neurol, 25:512-519.
Sunartini, 2005, Neonatal Screening for
Congenital Hypothyroidism Prevention
of Mental Retardation in Children.
Presented at the 17" ACMR Conggress
Yogyakarta, Indonesia.
Rivolta, C.M., Moya, C.M., Gutnisky,
V.J., Varela, V., Miralles-Garcia, J.M.,
Gonzales-Sarmiento, R., Targovnik,
H.M. 2005. A New Case of Congenital
Goiter with Hypothyroidism Caused by a
Homozygous p.R277X Mutation in the
Exon 7 of the Thyroglobulin Gene : A
Mutational Hot Spot Could Explain the
Recurrence of This Mutation
J.Clin.Endocrin.&Metab, 90(6):3766-
3770.
112