Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Promosi Dan Harga Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Krupuk Udang
Pengaruh Promosi Dan Harga Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Krupuk Udang
Oleh:
Upit Ilupita
NPM: 112120016
Oleh :
Upit Ilupita
112120016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Metode
Penelitian dan Seminar di Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Swadaya Gunung Jati, yang berjudul : Pengaruh Promosi dan Harga Produk
Terhadap Keputusan Pembelian pada Krupuk Udang.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Tugas ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada Dosen mata kuliah Metode Penelitian dan Seminar Bapak Dr.
H. Iman Sungkawa, Ir., MM yang senantiasa memberikan arahan dan bimbingan
kepada kami selama kegiatan penyusunan dan penulisan Tugas ini.
Serta berkat adanya dukungan dan motivasi, bantuan moril maupun materil
yang penyusun terima dari berbagai pihak lainnya. Untuk itu dengan segala
kerendahan hati penyusun menyampaikan terima kasih yang tiada terhingga serta
penghargaan yang setinggi - tingginya kepada semua pihak. Hanya kepada Allah
SWT jualah penulis memohon semoga amal kebaikan semua pihak mendapat
balasan berlipat ganda.
Penyusun menyadari Tugas ini masih jauh dari predikat baik apalagi
sempurna, hal ini dikarenakan keterbatasan yang penyusun miliki, baik dalam
kemampuan, pengetahuan, maupun pengalaman, oleh karena itu saran dan kritik
yang sifatnya membangun sangat penyusun nantikan guna perbaikan dimasa
mendatang.
Penyusun berharap semoga Tugas ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penyusun umumnya bagi kita semua. Amin.
Cirebon, November 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iii
I.
PENDAHULUAN...........................................................................................1
i
1.1
1.2
Identifikasi Masalah..................................................................................2
1.3
1.4
Manfaat Penelitian.....................................................................................3
1.5
Kerangka Pemikiran..................................................................................4
1.6
Hipotesis....................................................................................................5
Promosi......................................................................................................6
2.1.1
Pengertian Promosi............................................................................6
2.1.2
Tujuan Promosi..................................................................................6
2.1.3
Indikator Promosi...............................................................................7
2.2
Harga.........................................................................................................8
2.2.1
Pengertian Harga................................................................................8
2.2.2
2.2.3
2.2.4
Indikator Harga................................................................................12
2.3
Keputusan Pembelian..............................................................................14
2.3.1
2.3.2
2.3.3
No
Judul
Halaman
1. Kerangka Pemikiran..........................................................................................5
2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian..................................................14
ii
iii
I.
PENDAHULUAN
I.1
perusahaan dituntut untuk lebih cermat dalam persaingan bisnis. Jika perusahaan
ingin tetap eksis dalam persaingan, maka perusahaan harus memperhatikan salah
satu fungsi pokoknya yaitu pemasaran. Fenomena persaingan di era globalisasi
akan semakin mengarahkan sistem perekonomian negara manapun ke mekanisme
pasar yang pada akhirnya memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan
dan merebut pangsa pasar. Dalam melaksanakan pemasaran yang baik, produsen
harus mengetahui dahulu apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen,
sehingga produk yang ditawarkan akan sesuai dengan permintaan konsumen.
Dunia Usaha di Indonesia berkembang dengan pesat, hal ini disebabkan oleh
beberapa kebijakan ekonomi yang telah diluncurkan Pemerintah. Lebih lagi di era
perdagangan bebas MEA di tahun 2015 yang memberikan kesempatan produsen
untuk memasarkan produk-produknya secara bebas. Adanya pasar bebas yang
mengakibatkan dunia perdagangan menjadikan persaingan bisnis lebih ketat.
Perusahaan - perusahaan yang tidak mampu bersaing pada akhirnya akan runtuh
dikalahkan oleh para pesaingnya. Untuk mencapai tujuan tersebut maka
perusahaan memerlukan berbagai usaha agar tujuan yang telah direncanakan
tercapai.
Pada dasarnya kebutuhan dan keinginan konsumen selalu mengalami
perubahan bahkan cenderung meningkat dari waktu ke waktu maka perusahaan
perlu mengadakan suatu riset pemasaran dalam usahanya untuk mengetahui
produk apa yang sebenarnya dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen.
Konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk yang
ditawarkan banyak dipengaruhi oleh persepsinya terhadap price, product,
promotion, place (marketing mix) yang telah diterapkan oleh perusahaan selama
ini (Kotler, 2005: 214). Hubungan antara harga dengan keputusan pembelian yaitu
harga mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian, semakin
tinggi harga maka keputusan pembelian semakin rendah, sebaliknya jika harga
rendah keputusan pembelian berubah semakin tinggi (Kotler dan Amstrong,
2005:187), oleh karena itu para pengusaha harus jeli dalam menetapkan harga
produknya ke pasar agar produk tersebut sukses di pasar.
Penelitian yang dilakukan Rajput, et.al. (2012:485) menunjukkan bahwa
harga berpengaruh positif terhadap perilaku membeli di Pakistan. Harga memiliki
pengaruh yang besar terhadap konsumen untuk membeli. Setiap konsumen
membutuhkan lebih banyak bentuk diskon atau potongan harga dan paket barang
dengan harga yang murah. Selain harga, faktor yang berpengaruh terhadap
keputusan pembelian adalah Promosi. Promosi merupakan faktor penting dalam
mewujudkan tujuan penjualan suatu perusahaan. Dengan promosi perusahaan
dapat mengkomunikasikan produk kepada konsumen. Keunggulan - keunggulan
dari produk dapat diketahui oleh konsumen dan bisa membuat konsumen tertarik
untuk mencoba dan kemudian akan mengambil keputusan untuk membeli suatu
produk tersebut. Menurut Swasta dan Irawan (2005: 349) promosi pada
hakikatnya adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang bertujuan mendorong
permintaan, yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran
yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan atau mengingatkan
pasar sasaran atas perusahaan dan pada produknya agar bersedia menerima,
membeli, dan loyal pada produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan. Jadi promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam
manajemen pemasaran karena dengan promosi bisa membuat konsumen yang
semula tidak tertarik terhadap suatu produk bisa berubah fikiran dan menjadi
tertarik pada produk tersebut. Penelitian yang dilakukan Niazi, et.al. (2012:114)
menunjukkan bahwa promosi merupakan suatu cara komunikasi untuk
meyakinkan seseorang untuk mengambil keputusan tentang membeli suatu produk
atau jasa dan memberikan informasi kepada konsumen.
I.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
masalah
diatas,
maka
peneliti
dapat
I.3
Tujuan Penelitian
I.4
Kegunaan Penelitian
1.
Kegunaan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Manfaat Teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi dan bahan
2.
I.5
Kerangka Pemikiran
Persaingan pasar semakin hari semakin kuat, keputusan pembelian
promosi dan harga produk dan keputusan pembelian dapat digambarkan dalam
bagan kerangka berpikir berikut :
Promosi (X1)
Indikator:
a. Periklanan
b. Penjualan Personal
H2
Keputusan Pembelian (Y)
Indikator:
a. Kemantapan pada
(Personal Selling)
c. Pemasaran
langsung
Lupiyoadi
sebuah produk
b. Kebiasaan dalam
&
Hamdani,
Harga
(X2)(2006)
Indikator:
a. Keterjangkauan
H3
membeli produk
c. Merekomendasikan
kepada orang lain
d. Melakukan pembelian
H1
harga
b. Diskon/potongan
harga
Herman, et. Al (2007)
ulang
Kotler (2007)
Hipotesis
Berdasarkan kerangka berfikir di atas, maka dapat di tarik rumusan masalah
H2
pembelian
Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
H3
pembelian
Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
II.
LANDASAN TEORI
II.1 Promosi
II.1.1 Pengertian Promosi
Menurut Swasta dan Irawan (2005:349) promosi pada hakikatnya adalah
suatu bentuk komunikasi pemasaran yang bertujuan mendorong permintaan, yang
dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi dan atau mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan pada produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada
produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Husein (2002:35) promosi adalah pengkomunikasian informasi
antara penjual dan pembeli atau pihak-pihak lainnya agar produk tersebut dikenal
dan akhirnya dibeli. Dari beberapa teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
promosi adalah kegiatan pengkomunikasian untuk memberikan informasi kepada
orang-orang tentang produk yang akan ditawarkan sehingga konsumen tertarik
untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Iklan, promosi penjualan, dan
public relations adalah alat komunikasi massa yang tersedia untuk pemasar.
Seperti namanya, komunikasi massa menggunakan pesan yang sama untuk semua
orang di penonton. Banyak definisi mengenai iklan, dimana iklan didefinisikan
sebagai proses komunikasi, proses pemasaran, proses ekonomi dan sosial, proses
informasi dan persuasi (Arens, dalam Abideen, 2011: 57).
II.1.2 Tujuan Promosi
Menurut Nickels, dkk (2008: 10), promosi bertujuan untuk mempengaruhi
masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembelian. Promosi juga bertujuan untuk
memotivasi masayarakat untuk membeli produk atau jasa sebuah perusahaan,
serta menjadi sarana untuk membangun hubungan dengan pelanggan. Tujuan
utama promosi adalah modifikasi tingkah laku konsumen, menginfomasikan,
mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan konsumen sasaran tentang
perusahaan dan produk atau jasa yang dijualnya (Swasta & Irawan, 2005:353).
Secara rinci dapat dijabarkan sebagi berikut:
a. Menginformasikan
Kegiatan promosi ditujukan untuk memberitahukan pasar yang dituju tentang
penawaran dari perusahaan.
b. Membujuk pelanggan sasaran
Promosi yang sifatnya membujuk umumnya kurang disenangi masyarakat
namun demikian promosi ini diarahkan untuk mendorong pembelian.
c. Mengingatkan
Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama
untuk
4) Iklan pemantapan
b. Penjualan Personal (Personal Selling)
Penjualan personal merupakan suatu bentuk interaksi langsung dengan suatu
calon pembeli atau lebih untuk melakukan persentasi, menjawab pertanyaan, dan
menerima pesan dari satu calon pembeli. Penjualan personal mempunyai peranan
yang penting dalam pemasaran jasa, karena memiliki kekuatan unik yaitu
wiraniaga dapat mengumpulkan pengetahuan tentang konsumen dan mendapatkan
umpan balik dari konsumen.
c. Pemasaran Langsung (direct marketing)
Pemasaran ini merupakan unsur terakhir dalam bauran komunikasi promosi
ada enam area pemasaran langsung direct mail, mail order, direct response, direct
selling, telemarketing, digital marketing (Lupiyoadi & Hamdani, 2006:122).
Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Tjiptono (dalam Hersona, dkk.
2013: 1150) terdapat lima indikator yang dapat digunakan untuk mengukur
promosi, yaitu :
a. Personal selling
b. Periklanan
c. Promosi penjualan
d. Hubungan masyarakat
e. Pemasaran Langsung
Berdasarkan uraian tersebut maka komponen bauran promosi digunakan
sebagai indikator promosi pada penelitian ini meliputi : periklanan, penjualan
personal, promosi penjualan, publisitas dan hubungan masyarakat, informasi dari
mulut ke mulut, dan pemasaran langsung,
II.2 Harga
II.2.1 Pengertian Harga
Menurut Tjiptono (2006:178), secara sederhana istilah harga dapat
diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain (non moneter)
yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan
suatu jasa. Utilitas merupakan atribut atau faktor yang berpotensi memuaskan
kebutuhan dan keinginan tertentu. Harga juga mempunyai arti jumlah uang yang
10
pesaing.
Meningkatkan frekuensi konsumsi.
Menambah aplikasi/pemakaian dalam situasi yang lebih banyak.
Melayani segmen yang berorientasi pada harga.
Menawarkan versi produk yang lebih mahal.
Mengalahkan pesaing dalam hal harga.
Menggunakan harga untuk mengindikasikan kualitas tinggi.
Mengeleminasi keunggulan harga pesaing.
11
laba.
Menutup biaya teralokasi secara penuh termasuk biaya overhead
institutional.
Menutup biaya penyediaan satu kategori jasa atau produk tertentu (setelah
berfokus
pada
sensitivitas
harga
di
pasar,
namun
juga
12
13
waktu mendatang.
Diskon tunai (cash discount), adalah potongan harga yang diberikan kepada
pembeli atas pembayaran rekeningnya pada suatu periode, dan mereka
14
konsumen
melakukan
pembelian
terhadap
produk
tersebut
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Membeli
Perilaku
Pasca
Pembelian
15
Keterangan:
a. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah atau
kebutuhan. Pengenalan kebutuhan dapat diartikan sebagai persepsi atas perbedaan
antara keadaan yang diinginkan dan situasi aktual yang memadai untuk
menggugah dan mengaktifkan proses keputusan. pemasar perlu mengidentifikasi
stimulus yang paling sering menimbulkan minat konsumen pada suatu produk
tertentu.
b. Pencarian Informasi
Pencarian merupakan aktivitas termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan
dalam ingatan atau perolehan informasi dari lingkungan. Beberapa pencarian
tergantung pada kekuatan dorongannya, jumlah informasi yang dimiliki,
kemudahan dalam memperoleh informasi tambahan, nilai yang diberikan kepada
informasi tambahan, serta kepuasan yang diperoleh konsumen. Sumber informasi
konsumen terdiri dari empat kelompok, yaitu:
1) Sumber pribadi, keluarga, dan teman.
2) Sumber komersial, iklan, tenaga penjual, pedagang, perantara, pengemasan,
dan demonstrasi.
3) Sumber umum, media massa, organisasi ranting konsumen.
4) Sumber pengalaman, penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk.
c. Evaluasi alternative
Evaluasi alternatif merupakan proses dimana suatu alternatif pilihan
disesuaikan dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Kompleksitas dari
evaluasi akan bervariasi secara dramatis tergantung pada proses khusus yang
diikuti konsumen dalam mengambil keputusan untuk dikonsumsi. Konsep dasar
dalam proses evaluasi konsumen terdiri atas empat macam:
1) Konsumen berusaha memenuhi kebutuhan.
2) Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.
3) Konsumen memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut dengan
kemampuan
yang
memuaskan kebutuhan.
manfaat
dalam
16
4) Konsumen mempunyai sifat yang berbeda-beda dalam memandang atributatribut yang dianggap relevan dan penting. Konsumen akan perhatian besar
pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya.
d. Keputusan Membeli
Setelah menentukan kepercayaan terhadap suatu merek, maka konsumen
membentuk suatu maksud pembelian untuk membeli produk yang paling disukai.
Adapun faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian yaitu:
1) Sikap atau Pendirian Orang Lain.
Pendirian orang lain dapat mengurangi alternatif yang disukai seseorang
terhadap suatu merek, tergantung pada:
Intensitas dari pendirian negatif orang lain terhadap alternatif merek yang
disukai konsumen.
Motivasi konsumen untuk mengikuti keinginan orang lain. Preferensi
seseorang terhadap suatu merek akan terus meningkat jika orang lain
17
Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga
periode pasca pembelian. Pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian,
tindakan pasca pembelian, dan pemakaina produk pasca pembelian.
Menurut Kotler & Keller (2009: 243-244) atribut-atribut perilaku konsumen
setelah pembelian terdiri dari:
1) Kepuasan pasca pembelian
Kepuasan pasca pembelian adalah fungsi dari beberapa sesuainya harapan
pembeli produk dengan kinerja yang dipikirkan pembeli atas produk tersebut.
Jika kinerja produk lebih rendah daripada harapan, pelanggan akan kecewa,
jika ternyata sesuai harapan, pelanggan akan puas, jika melebhi harapan maka
pembeli akan sangat puas. Perasaan - perasaan itu akan membedakan apakah
pembeli akan membeli kembali produk tersebut dan membicarakan hal-hal
yang menguntungkan atau tidak menguntungkan tentang produk tersebut
dengan orang lain.
2) Tindakan pasca pembelian
Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap produk akan mempengaruhi perilaku
konsumen selanjutnya. Apabila konsumen merasa puas maka ia akan
menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk kembali membeli produk
tersebut.
3) Pemakaian dan pembuangan pasca pembelian
Para pemasar juga harus memantau cara pembeli memakai dan membuang
produk tertentu. Pendorong utama frekuensi penjualan adalah tingkat
konsumsi produk yang semakin cepat oleh pembeli dalam mengonsumsi
produk, semakin cepat mereka bisa kembali ke pasar untuk membelinya lagi.
Satu peluang potensial untuk meningkatkan frekuensi penggunaan produk
adalah ketika persepsi konsumen atas penggunaan mereka berbeda dari
realitas. Konsumen bisa gagal menggantikan produk dengan rentang
kehidupan yang relatif singkat dalam satu cara yang tepat waktu, karenaada
kecenderungan untuk meremehkan kehidupan produk. Satu strategi untuk
mempercepat penggantian adalah mengikat tindakan mengganti produk
dengan satu liburan tertentu, peristiwa khusus, atau satu waktu dalam setahun.
18
kebutuhan.
Kebutuhan itu akan digerakkan oleh rangsangan dari dalam maupun dari luar
dirinya.
19
dipilih.
Keputusan pembelian: keputusan pembelian dipengaruhi oleh dua faktor,
yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal berkaitan dengan persepsi
konsumen tentang merek yang dipilih. Sedangkan faktor eksternal adalah