You are on page 1of 2

I HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan percobaan, didapatkan berat jenis dari sampel minyak atsiri sebesar 1.0175. Nilai
tersebut didapatkan berdasarkan perbandingan antara berat minyak atsiri dengan berat aquadest dalam
volume dan suhu yang sama. Berat jenis minyak atsiri umumnya berkisar antara 0,800-1,180. Berat jenis
merupakan salah satu kriteria penting dalam penentuan mutu dan kemurnian minyak atsiri (Guenther,
1987). Hal ini menunjukkan bahwa minyak atsiri jambu biji hasil destilasi masih berada dalam batas yang
telah dijelaskan oleh Guenther. Namun, apabila pengujian didasari pada SNI 2001 dengan range 1.02501.0609, minyak atsiri jambu biji tersebut tak memenuhi kualifikasi.
Sastroharmidjojo (2004) menyatakan minyak atsiri yang mudah menguap apabila dengan air akan
terpisah dikarenakan tak larutnya minyak atsiri terhadap air. Hal tersebut diakibatkan perbedaan berat
jenis kedua cairan tersebut sehingga akan terbentuk dua lapisan yang terpisah. Minyak atsiri akan
mengambang berada diatas air dikarenakan berat jenisnya yang lebih ringan. Namun, bila minyak atsiri
memiliki berat jenis lebih dari 1.0, maka minyak atsiri akan berada dibagian bawah.
Adanya perbedaan berat jenis tiap minyak atsiri disebabkan perbedaan komponen kimia yang
terkandung dalam minyak. Umumnya minyak atsiri yang mengandung molekul berantai panjang dan
memiliki ikatan rangkap menyebabkan berat jenis yang dimilikinya besar.
Minyak atsiri kebanyakan larut dalam alkohol dan pelarut organik lainnya jarang larut dalam air.
Untuk menentukan kelarutan minyak atsiri juga tergantung pada kecepatan daya larut dan kualitas minyak
atsiri tersebut. Kelarutan minyak juga dapat berubah karena lamanya penyimpanan. Hal ini disebabkan
karena proses polimerisasi menurunkan daya kelarutan, sehingga untuk melarutkannya diperlukan
konsentrasi etanol yang tinggi. Kondisi penyimpanan kurang baik dapat mempercepat polimerisasi
diantaranya cahaya,udara, dan adanya air bisa menimbulkan pengaruh yang tidak baik.
Hasil penentuan rata-rata kelarutan minyak jambu biji dalam alkohol dapat dilihat dari tabel ???
Tabel ???. Perbandingan Kelarutan Minyak Jambu Biji dalam Alkohol
90%
Minyak Atsiri : Alkohol (dalam
No
Kelarutan
tetes)
1
2
3
4

20:1 s/d 20:5


20:6 s/d 20:10
20:11 s/d 20:15
20:16 s/d 20:20

Jernih
Jernih
Jernih
Sangat Jernih

Kelarutan minyak jambu biji dalam alkohol 90% pada perbandingan 20:1 hingga 20:20 terlihat
mampu larut dengan ditandai jernihnya campuran tersebut dalam berbagai perbandingan. Kejernihan
tersebut berdasarkan perbandingan antara campuran dengan pembanding yang terbuat dari AgNO 3 dan
NaCl serta 1 tetes HNO3.
Semakin mudah minyak atsiri larut dalam alkohol maka akan semakin mempermudah minyak
untuk diencerkan dalam pengolahan lebih lanjut. Alkohol sering digunakan sebagai bahan pemalsu
dikarenakan harganya lebih murah dan dapat melarutkan semua jenis minyak atsiri (Guenther, 1987).
Minyak atsiri yang dipalsukan akan memiliki kelarutan yang rendah dalam alkohol.

You might also like