You are on page 1of 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sepeda menjadi alat transportasi yang semakin digemari saat ini.
Bahkan kegiatan bersepeda telah menjadi gaya hidup bagi beberapa kalangan
masyarakat. Hal-hal yang menjadi alasan bagi banyak orang mulai bersepeda
saat

ini diantaranya,

karena sepeda ramah

lingkungan dan tidak

menghabiskan bahan bakar minyak, kemudian bersepeda itu lebih


menyehatkan.
Banyak orang yang beranggapan bahwa sepeda merupakan
kendaraan yang paling simpel dan sederhana, namun tidak jika kita lihat dari
sudut pandang dinamika gerak sistem sepeda. Ada banyak rumusan dan
persamaan gerak yang dapat

ditinjau dari sebuah sistem sepeda.

Sesungguhnya sepeda merupakan alat transportasi yang sangat edukatif,


karena prinsip kerja sistem sepeda itu mengandung banyak penerapan
konsep-konsep Fisika.
Setiap orang yang masih awal dalam berkendara sepeda roda dua
umumnya akan mengalami kesulitan dalam mengendalikan posisi atau gerak
tubuh dengan gerak sepeda. Memang tidak mudah bagi sepeda kayuh yang
memiliki sistem roda dua saat dikendalikan sehingga untuk dapat menguasai
kemudi dan laju kendaraan tersebut diperlukan latihan menyeimbangkan
tubuh dengan sistem sepeda. Sesungguhnya, agar dapat mengendarai sepeda
dengan seimbang ada pengaruh gaya-gaya yang berkerja. Dalam konsepkonsep mekanika Fisika dapat dijelaskan mengenai apa-apa saja yang
mempengaruhi gerak sepeda. Hal tersebut dijelaskan sebagai gaya-gaya yang
bekerja dan mempengaruhi percepatan sistem sepeda, karena pada konsepya
sepeda akan dapat seimbang saat sistem tersebut memiliki laju.
Bagaimana sepeda dapat memiliki laju, bagaimana sepeda memiliki
percepatan, serta bagaimana hubungan antara gerak melingkar yang dialami
oleh roda-roda sepeda dengan gerak linier dari sistem sepeda itu sendiri?
Pertanyaan yang paling mendasar dari semua ini yaitu, apa yang
1

menyebabkan sepeda dapat bergerak linier? Akan dibahas dalam makalah ini
yang berjudul Analisis Persamaan Gerak pada Sepeda Kayuh Serta
Pengaruh Kecepatan Sudut Pedal Terhadap Kecepatan Linier Sepeda.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang disajikan dalam penulisan makalah ini
adalah :
1. Gaya-gaya apa saja yang bekerja pada sistem sepeda agar sepeda dapat
seimbang?
2. Bagaimana hubungan kecepatan sudut pedal dan percepatan linear sistem
sepeda?
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk membahas mengenai:
1. Gaya-gaya yang bekerja pada sistem sepeda
2. Hubungan antara kecepatan sudut pedal terhadap kecepatan linier sepeda
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini, diharapkan dapat:
1. Mengetahui gaya-gaya yang bekerja pada sistem sepeda
2. Mengetahui hubungan antara kecepatan sudut pedal terhadap kecepatan
linier sepeda

BAB II
PEMBAHASAN
A. Gaya-gaya yang Bekerja pada Sistem Sepeda Kayuh
Saat kita berada di atas sepeda kayuh dan sedang dalam keadaan
diam, maka kita sulit menjaga keseimbangan. Akan tetapi, ketika sepeda
kayuh itu mulai melaju, keseimbangan sangat mudah terjadi. Persoalan
tersebut dapat dijawab dengan pendekatan gaya yang melibatkan gaya
sentrifugal dan gravitasi. Ketika sepeda kayuh dalam keadaan diam, maka
tidak ada gaya sentrifugal yang bekerja padanya karena kecepatannya nol,
saat diam inilah gaya gravitasi membuatnya jatuh.
Berbeda dengan sepeda kayuh yang sedang melaju, gaya sentrifugal
mampu mengimbangi berat badan pengendara sehingga kita tidak jatuh dan
berhasil dalam keadaan seimbang. Besarnya gaya sentrifugal ini tergantung
pada kecepatan. Semakin cepat sepeda kayuh melaju, maka semakin besar
gaya sentrifugal yang kita rasakan. Ketika sepeda motor melaju dengan
lambat, maka gaya sentrifugal kecil sehingga gaya ini tidak mampu mengatasi
gaya berat kita, akibatnya kita mudah jatuh.
1.

Persamaan torsi antara gear pedal dengan gear belakang:

Gambar 1. Hubungan antara Gear Pedal dengan Gear Belakang

................................................................ (1)
Persamaan torsi antara gear belakang dengan ban belakang

F3 R3 F4 R4

............................................................... (2)

Kemudian persamaan (1) di subtitusi ke persamaan (2) sehingga


diperoleh persamaan:
F2

F1 R1
R2

karena
F3 F2

maka

F1 R1 R3
F4 R4
R2
atau

F4
2.

F1 R1 R3
R2 R4 ................................................................. (3)

Gaya yang dibutuhkan untuk kasus jalan yang menanjak:

Gambar 2. Sepeda pada bidang yang menanjak

Gambar 2 menunjukkan sepeda akan menanjak dengan sudut kemiringan

, dan dengan kecepatan v. Untuk mendorong sepeda menanjak


pengendara harus menekan di pedal. Pedal disajikan 180 yang berarti
bahwa hanya satu pedal dapat didorong pada satu waktu dari posisi
teratas ke posisi bawah, dan kemudian beralih ke pedal lainnya.
Mengingat gaya F1 menekan pedal kita dapat menghitung gaya F4
dihasilkan antara roda belakang dan tanah. Ini adalah gaya yang
mendorong sepeda ke depan. Kita bisa melakukan analisis torsi dengan
akurasi yang baik didasarkan pada asumsi bahwa percepatan (linear dan

angular) diabaikan. Oleh karena itu, kita dapat memperlakukan ini


sebagai masalah statis.

F ma
F4 ( Fgrafitasi Fgesek Fgesekudara) ma

.............................................. (4)

a. Gaya gesek udara diperoleh dari hukum Bernoulli yaitu:


P1 gh1
P1 P2
P

1 2
1
v1 P2 gh2 v 22
2
2

1
(v 22 v12 )
2

1
2
2

hubungan gaya dan tekanan


f PA

1
2 A
2

gaya gesek udara yaitu:

F f u
dengan

1
2 A u
2
................................................. (5)

u adalah koefisien gesek udara

b. Gaya gravitasi yaitu:


Fgravitasi mg sin

........................................................... (6)

c. Gaya gesek yang dialami permukaan ban jalan:


Fgesek mg k cos

.......................................................... (7)

Selanjutnya disubtitusikan persamaan (3), (5), (6), dan (7) ke persamaan


(4), diperoleh persamaan gaya-gaya yang bekerja pada sistem sepeda
sehingga memiliki percepatan sebagai berikut:

F1 R1 R3
1
(mg sin mg k cos 2 A u ) ma
R2 R4
2
........ (8)

dengan:

A = luas bidang yang tegak lurus

F1 = gaya yang diberikan


pengemudi pada pedal

terhadap aliran udara (tegak

sepeda

lurus terhadap v)

= masa jenis udara

R1 = jari-jari pedal

= kecepatan sepeda relatif

R2 = jari jari gear pada pedal

terhadap udara

R3 = jari-jari gear ban belakang

m =massa sepeda +pengendara

R4 = jari-jari ban belakang

a = percepatan sepeda

u = koefisien hambatan udara

g = percepatan gravitasi bumi

k = koefisien gesek jalanan

= sudut kemiringan

B. Hubungan Kecepatan Sudut Pedal Terhadap Kecepatan Linier Sepeda


Sering terpintas dalam pikiran, mengapa sepeda kayuh yang beroda
dua ketika diam tidak dapat berdiri dengan tegak, namun ketika dikendarai
dengan kelajuan yang cukup, sepeda menjadi seimbang. Kemungkinan
pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan dua alasan, yaitu efek giroskop dan
gaya sentrifugal. Untuk gaya sentrifugal telah dijelaskan pada analisa
sebelumnya, maka selanjutnya akan dibahas mengenai efek giroskop.
Efek

giroskop

adalah

efek

benda

yang

berputar

sehingga

mempertahankan kedudukannya. Misalkan saja gasing yang diputar, ketika


gasing hampir jatuh, gasing tersebut akan mencoba berdiri lagi sampai gasing
tidak mampu berputar lagi. Sama halnya dengan gasing, ketika roda sepeda
kita berputar, roda tersebut akan berusaha mempertahankan kedudukannya,
sehingga ketika kita melaju dengan sepeda kita, sepeda akan bergerak
seimbang.

1. Kecepatan sudu pedal sama dengan kecepatan sudut giroskop pada pedal

1 2
Maka:
v1 v2

R1 R2 ............................................................. (9)

2. Kecepatan sudut giroskop ban belakang sama dengan kecepatan sudut ban
belakang

3 4
Maka:
v3 v4

R3 R4 ................................................................(10)

3. Kecepatan linear giroskop belakang sama dengan kecepatan linear


giroskop pedal, sehingga:
v 2 v3
v3
v
3
R3 R3

v1 R2 v 4 R3

R1
R4
v1

v 4 R3 R1
R4 R2 .......................................................... (11)

Selain itu juga kita bisa menentukan bagaimana laju sudut dari dua gear
sepeda dihubungkan dengan jumlah gigi pada setiap gear. Dalam kasus ini asumsi
yang digunakan adalah rantai tidak mengalami slip atau teregang, sehingga
bergerak pada laju tangensial yang sama pada kedua gear. Dengan menganggap
bahwa v dan laju linear dan sudut, didapat:

Sehingga

= ....................................................................................... (12)

dengan :
= Kecepatan sudut gear depan (gear besar)
= Kecepatan sudut gear belakang (gear kecil)
= Jari-jari gear depan (gear besar)
= Jari-jari gear belakang (gear kecil)

Setiap gear harus mempunyai ruang antara yang sama agar keduanya
bertautan dengan sempurna. Misal

dan

adalah jumlah gigi gear depan dan

gear belakang, maka keadaan dimana jarak gigi sama untuk kedua gear adalah :

atau

......................................................... (13)

dengan mengkombinasikan persamaan (12) dan (13) maka diperoleh hubungan


sebagai berikut:

.......................................................................................... (14)

Laju sudut dari masing-masing gear berbanding terbalik dengan jumlah giginya.
Pada sepeda multi-sped kita akan mendapatkan laju sudut tertinggi
belakang untuk laju pedal

ketika perbandingan

adalah maksimum. Ini

berarti kita menggunakan jari-jari gear depan yang lebih besar (


jari-jari gear belakang yang lebih kecil (

dari roda

terbesar) dan

terkecil).

Selain dari dua faktor yang membuat sepeda seimbang di atas, ada yang
berpengaruh dalam hal keseimbangan yaitu gaya eksternal (reaksi) yang berasal
dari permukaan jalan. Jadi dari uraian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa,
saat kita berada di atas sepeda atau sepeda motor dalam keadaan diam, kita sulit
menjaga keseimbangan. Akan tetapi, ketika sepeda kayuh itu mulai berjalan,
keseimbangan sangat mudah terjadi. Hal ini di sebabkan oleh :
1. Gaya gravitasi akibat massa sepeda dan pengendara,
2. Gaya sentrifugal ketika roda berputar,
3. Efek giroskopik ketika sepeda bergerak dan dikendarai (seperti yang terjadi
pada gasing),
4. Efek aerodinamis akibat angin.

5. Kombinasi beberapa efek yang bergantung pada geometri (bentuk), distribusi


(sebaran) massa, dan laju sepeda.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dalam pembahasan maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Gaya-gaya yang bekerja pada sistem sepeda agar sepeda seimbang ketika
bergerak adalah gaya gesek udara, gaya gravitasi, dan gaya gesek yang
dialami oleh permukaan ban terhadap jalan.
2. Kecepatan sudut sebanding dengan kecepatan linear.Artinya semakin
besar kecepatan sudut maka semakin besar pula kecepatan linear, begitu
juga sebaliknya.
B. Saran

10

DAFTAR PUSTAKA

Young, Hugh D, dan Freedman, Roger A., 2000. Fisika Universitas Edisi
Kesepuluh Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
http://edukasi.kompasiana.com/2014/01/15/fisika-sederhana-sepeda-624679.html
www.yohanessurya.com/activities.php?pid=20204&id=182

11

You might also like