You are on page 1of 6
Artikel Asi M Med Indones ak Gipi ©2008 ole Fukulas Kedokteran Universit Diponegoro dan stn DokterIndnesix Wileyah Jawa Tengah Inspeksi Visual Asam Asetat ([VA) untuk Deteksi Dini Lesi Prakanker Serviks ‘Sapte Wiyono *, T Mirza Iskandar *, Suprijono * ABSTRACT Visual acetic acid inspection (IVA) for early cervix pre cancer lesion detection Background and objective: In 1985 WHO and had recommended an alternative approach, the down staging concept of cervical ‘malignancy with visual inspection with acetic acid (VIA) for developing countries. Displastic cervical epithelial cells will make an ‘acethowhile appearance with VIA. It is important to know the sensitivity and specificity of VIA for early detection of cervical precancer lesion. Methods: A liundred and twenty subjects who fulfilled inclution criteria had Pop text, VIA and four quadrant biopsy. Fortyfive subjects came from Gynecology and fertilty clinic at Dr. Keriadt hospital and sevennyfive subjects came from Indonesian Cancer Foundation Semarang. From all of these examination the sensitivity, specificity, postive predictive value and negative predictive value were calculated by 2x2 tabel. Biopsi result was considered as gold standart Result: Resed on biopsy result there wore 32 cases (26.7%) with normal finding, 31 cases (25.8196) with chronic cervicitis, $0 cases 142.6%) with chronte cerviitis with mild dysplasia, 3 cases (2.5%) with chronic cervictis and moderate dysplasia, 2 cases (1.79) with non specific inflammation, 2 cases (1.7%) with chronic cervicitis and mild dysplasia, | cases (0.885) with malignancy. The sensiivity of Pop test was 55%, speefiity 90% PP 8436 and NPV 69% whether FIA had sensitivity 84% specificity 89%, PPV 87% and NPV 86%. Conclusion: Visual inspection with acetic acid has high sensitivity for early detection of cervical precancer lesion Keywords: VIA, acetowhite, carly detection, cervical precancer lesion. ABSTRAK Latar belakang dan tujuan: Tahun 1985 WHO merekonendasikan suatu pendekaian alternatif bagi negora yong sedang erkembang dengan konsep down staging ‘erhadap hanker servils dengan pemeriksaan IVA. Epitel zervits yarig mengalami dsplasia akan memberikan gambaran acelhowhile dengan pemeriksaan IVA. Untuk itu perludiketahui seberapa besar sensitivitas ddan spesifisitas dari pemeritsaan VIA dalam mendeteksi din lesi prakanker servits Bahan dan cara: Seratus dua puluh peserta penelitian, 45 berasal dari polikinik ginekologi dan FER RSDK dan 75 berasal dari FRI Cabang Semarang yang mementihibriteria penerimaan sampel dilkukem pemeriksaan tes Pap, IVA dan biopsi empat kuadran, Terhadep has pemeriksaan ini dilakukan perhitungan sensitivitas, spesifsitas, nilai diga postf maupun nila duga negatif Hasil: Berdasarkan hasil pemeriksaan biopsi didapathan 32 subyek (26,724) dengan hasil normal, 31 (25.8%) dengan servisiis Aronis, 50 (41,6%) dengan servisitis kronis dengan displasia ringan, 3 (2,386) servisitis kronis dengan dispasia sedang. 2 (1.7%) dengan radang. tidak spesifk dengan displasia ringan, 2 (1,79) dengan radang tidak spesftk dav { (0,8%) dengan keganasan serviks. Sensitivitas unwk tes Pap 55%, spesifsitas 90%, nilai duga positif 84%, nilal diga negatf 69% sedang sensitvitas pemeriksaan IVA 89%, spesifisitas 89%, nilai duga posit 87% dan nilai vga negaty/86%. ‘Simpulan: Pemeriksaan IVA mempunyat sensitivtes yang tngg! untuk desett dint lesiprakanker seriks + Raglan /SMF Obstet Ginekologl Ruma Sokt Unum Pusat Dr. KariachSemarong. I. Dr Sutomo No, 18 Semarang 116, Volume 43, Nomor 3, Tahun 2008 : Ariel Att PENDAHULUAN Sampai saat ini pemeriksaan sitologi dengan tes Pap masih merupakan pemeriksaan standar deteksi dint lesi prakanker serviks. Dalam laporan WHO tahun 1986 di negata-negara yang maju dipetkirakan 40-50% wanita berkesempatan untuk melakukan skrining dengan tes Pap, sementara di negara berkembang diperkirakan nya 5% yang berkesempatan menjalani skrining.'? Tahun 1985 WHO merekomendastkan suati pendekatan alternatif bagi negera yang sedang berkembang dengan konsep down staging terhadap Kanker serviks, salah satunya adalah dengan cara Inspeksi Visual dengan ‘Asam Asetat (IVA).°? Pengolesan asam asetat 3-5% pada serviks pada epitel abnormal akan memberikan gambaran bercak putih yang disebut acetowhile. Gam- baran ini muncul oleh karena tingginya tingkat kepadat- an inti dan konsentrasi protein, Hal ini memungkinkan pengenslan bercak putih pada serviks dengan mata te~ lanjang (tanpa pembesaran} yang dikenal sebagai peme- tiksaan IVA? Penelitian ini bertajuan untuk mengetahui ketepatan dari IVA dalam mendeteksi secara dini lesi prakanker ser- viks. Dengan penelitian ini diharapkan dapat mengeta- hui ketepatan dari IVA schingga bila metode ini memili- ki ketepatan yang tinggi dalam deteksi dini lesi prakan- ker serviks, maka dapat dijadikan sebagian metode skri- ning alternatif. METODE Penefitian ini merupakan uji diagnostik untuk mengeta- hui ketepatan metode IVA dan tes Pap untuk deteksi ini lesi prakanker serviks, dengan pemeriksaan biopsi cempat kuadran sebagai baku emasnya. Penelitéan ini menggunakan pendekatan potong lintang, Penelitian di- lakukan di Poliklinik Ginekologi/PER RSUP Dr. Kari- adi Semarang dan Yayasan Kanker Indonesia (YK) Se- mstang, Penelitian dilaksanakan mulai Januari—luli 2004, Syarat penerimaan sampel adalah pasien bersedia mongikuti prosedur penolitian, sudeh menikah, pasien dengan salah satu fakior risiko sebagai berikut: umur saat menikah <20 tahun, penderita umur >30 tahun, ri ‘wayatlakseptor kontrasepsi hormonal, mempunyaike- Iuhan keputihan/perdarahan Kontak, multiparitas, peker- Ja seks komersial, perokok. Sampel ditolak bila: pasi sudah didiagnosis kegenisan scrviks secara histopatolo- ai, pasien terdiagnosis hamil, riwayat pemakaian obat intravagina dalam 1 minggu terakhir, menstruasi atau terjadi perdarahan pada saat pemeriksaan, tidak tampak sambungan skuamokolumnar daerah transformasi. Un- tuk menerima atau menolak hipotesis dalam memban- dingkan persentase sensitivitas tes Pap dan IVA agar mempunyai peluang 20% (power=1-B) dalam mende- nspoksi Visual Asam seat (A) untuk Deteks Dini Keganasan teksi suatu perbeduan sensitivitas sebesar 18% dengan menggunakan kemaknaan (a!) 5% (two tail test) dibu- tubkan besar sampel (n) adalah 120. Subyek penelitian dipilih berdasarkan metode consecutive sampling. Data yang diperoleh dihitung dengan tabet 2x2, kemudian di- lakukan perhitungan sensitivitas, spesifsitas, nilai duga positif dan mitai duga negatif. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pemeriksaan biopsi dari 120 sampel iperoleh 32 (26,7%), dengan hasil normal, servisitis kronis 31- (25,8%), servisitis kronis dengan displasia ringan 50 (41,6%), servisitis kronik dengan displasia sedang 3 (2,5%), radang tidak spesifik 2 (1,7%), radang, tidak spesifik dengan displasia ringan 2 (1,7%) dan 1 (0,8%) dengan keganasan serviks. Dari hasil pemeriksa- an tes Pap, pemeriksaan TVA dan biopsi masing-masing didapatken hasil positif sebanyak 37 untuk tes Pap, pemeriksaan IVA positif $4 dan biopsi empat kuadran sebanyak 56 peserta. Dari 120 peserta yang memenuhi kriteria penelitian ‘memiliki karakteristik demografik dan karakteristik mes dik sesuai Tabel 1 dan 2. ‘Tabel |. Karakteristik demografi peserta penelitian Rerata (SB) ataw Variabel a ‘Umnur(iahun; eta (SB) 41 O38) ‘Kategori umur (tahun); n (%) 20-29 1417) 30-39 40633) 40-49 41.642) 50-99 23.192) 60-69 21,7) ‘Umur menikah (tahun); rerata (SB) 20,1 (40) Kategori umur menikah; n (%) <20 tun 2451.7) 220 tahun 58 (48,3) Jumlah pemikahan; n {9} Ix 118 983) > Ix 20.7) Tingkat pend sD 36 30,0) sMP 34283) SMA 3529.2) Perguruan Tinggi 15(1258) Pekerjaan m (%) bu Rumah Tangga 771642) Wiraswasta 16 (13,3) Pegawai neger sii 15(125) Psk. 1210.0) Volume 43, Nomor 3, Tahun 2008 117 Media Mois Indones ‘Tobe! 2. Karakteristi medik peserte penelitian Rerata (SB) atau Varabel a arta, rerata (SB) 2917 Kategori paritas;n (%) llpara s(a2) Primipara 14a, Mottipar 84 (00) Grandemultipera 17(142) Jurnlah anak n (%6) <3 82 (68,3) 23 3861.7) Akseptor KB; n (%) Tidek 3592) Ya 85 (70,8) Motade kontrasepsi (24) Bukan hormonal 27023) Hormenal 58483) Jenis kontrasepsi n (%) Pil 2016) Sunt 34283) Spiral 17(14,2) Susuk 463) Kondom 10,8) MowiMoP 9075) Keluhan Tidak 43.058) Ya. 17682) Jens kelvban (96) Keputihen 39492) Pordarahan pervaginam 43) Perdarahan kontak 5 (4.2) Linen 9073) Hsil pemeriksaan tes Pap Dari 120 peserta yang difakukan pemerikstan tes Pap didapatkan 83 kesus dikategorikan negatif dan 37 kasus dikategorikan positif. Perbandingan hasil tes Pap de- ngan biopsi ditampilan pada Tabel 3. Tabel3. Sensitifitas, spesifisitas,nilai duga positif, dan nilai dduge negatif dari hasil pemeriksaan tes Pap Biopst Te Pep Fest Neg Jumlah Positif a 6 7 Negatit 25 58 B Jumiah 56 64 120 Sensiiftas 55% (95% Cl ; 42 s.d. 68): Spesifisitas 90%6 (93% Cl : 83 sd 98); Nilat duga posilf 84% (939% Cl: 71 sd, 96); Nila duga negatf 69% (95% Cl: 60 sd. 80) 118 Volume 43, Nomor 3, Tah Pada tabel 3 diketahui sensitifites tes Pap 55% untuk deteksi lesi prakanker dengan spesifisitas 90%, nilai duga positif 842%, nilai duga negatif 69%, Dijumpai 25 subyek (20,8%) dengan hasit negatif semu. Hasil uji diagnostik menunjukkan bahwa tes Pap tidak cukup sensitif untuk digunakan sebagai metode penapisan lesi prakanker atau Keganasan serviks, Nilai diagnostik tes Pap akan meningkat apabila digunakan pada kelompok dengan kemungkinan kejadian keganasan cukup tinggi. Hasil pemeriksaan IVA Hasil pemeriksaan IVA dapat dilihat pada Tabel 4, Tabel 4. Sensitifitas, spesifisitas, nilai duga positif, dan nilat

You might also like