You are on page 1of 4
Pungky, A.K, dk: Hipartensi pada Anak di RS Or. Sardito Yogyakarta HIPERTENSI PADA ANAK DIRS DR. SARDJITO YOGYAKARTA Pungky, A.K. & Damanik, MP. ‘Subbagian Nefrologi Anak limu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gagjah Mada/SMF Anak RS Dr. Sarda Yogyakarta, ABSTRACT Background: The prevalence of hypertension cases in children which were categorized into primary and secondary hypertension was 1-3%, The most common and severe cases were caused by renal diseases. ‘Symptomatic examinations were performed to identify the factors related to hypertension. Objective: To know the clinical appearance of hypertension in children, the infection, and its complications. Pateints & Methods: A retrospective analysis on children with hypertension hospitalized at Dr. Sardjto Hospital from 1996-2005 was conducted. The criteria of hypertension were based on "Tha Second Task Force on Blood Pressure Control in Children" curve (1987) which were the average systolic and diastolic blood praseure > 95 porcantla by age and sex at 3 successive measuremants, Results: hypertension was found in 146 (1,28%) of 1.169 hospitalized chiidren. Of all children with hypertension {63% were male and 37% wore female. The underlying diseases of hypartension included acute glomerulonephrits, (GNA) (71%), steroid treated nephrotic syndrome (21%), and others (8%). Children with severe hypertension (70%), moderate hypertension (22%), and mild hypertension (8%). Conelusion: Due lo high number of children with severe hypertension in this study and the major cause was GNA, early management using antibiotics in patient with GNA in order to prevent worse condition was needed. Keywords: hypertension, acute glomerulonephrits, nephrotic syndrome, corsticosteroia PENDAHULUAN Hipertensi merupakan gangguan yang jarang ditemukan pada anak dibandingkan dengan orang dewasa. Hipertensi adalah salah satu faktor risiko timbulnya penyakit kardiovaskuler dan penyebab utama gagal ginjal, gagal jantung. Hipertensi ‘sekunder merupakan bentuk hipertensi yang sering ditemukan pada anak dan kebanyakan kasus penyebabnya berhubungan dengan penyakit parenkim dan pembuluh darah ginjal. Hipertensi essensial pada orang dewasa kejadiannya sudah mulai pada masa bayi dan dapat diidentifikasi pada masa anak.' Otak merupakan organ vital yang dapat terganggu fungsinya bila tekanan darah meningkat secara mendadak yang ditunjukkan dengan gejala sakit kepala yang hebat, muntah, gangguan penglihatan, kejang, dan penurunan kesadaran. Hipertensi merupakan sesuatu yang penting dalam timbulnya penyakit kardiovaskuler'* yang kalau tidak ditangani akan mengakibatkan kompli- kasi pada jantung, otak, ginjal? dan terbukti penyebab kematian terbanyak dari hipertensi pada anak adalah penyakit jantung iskemik dan disusul oleh penyakit pembuluh darah otak.’ Pada beberapa penulis diantaranya mengatakan bahwa hipertensi yang ‘menimbulkan kesakitan dan kematian pada dewasa, sebetulnya telah dimulai sejak masa bayi dan baru ditemukan pada masa anak atau adolesens‘ maka dianjurkan untuk mengukur tekanan darah pada anak minimal satu kali dalam setahun, apabila diternukan adanya hipertensi harus dicari penyebabnya sambil diturunkan sampai normal, dapat dihindari komplkasi pada target organ. Insiden hipertensi pada anak jauh lebih rendah dibandingkan pada dewasa. Dilaporkan insiden pada pada usia 3-12 tahun adalah 4,2% sedang oleh Samik Wahab dilaporkan 2.5%". Gambaran Klinik jarang dijumpai pada hipertensi ringan, yang dijumpai biasanya adalah gejala penyakit yang mendasarinya, Gejala yang ada pada hipertensi berat adalah dekompensasi kordis, sakit kepala, muntah, sakit perut, hematuria gangguan mata atau palpitasi, encefalopatia hipertensi berupa penurunan kesadaran, gangguan pendengaran, ‘gangguan penglihatan paresis, paraplegi sampai kejang sering dijumpai pada hipertensi akut® Kriteria hipertensi pada bayi dan anak dengan batasan angka, sulitdidapat karena bertambahnya umur anak sampai masa adolesens tekanan darah juga akan meningkat sesuai umurdan jenis kelamin* Peneiitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penderita hipertensi dan hubungan kejadian infeksi, seria tingkatan hipertensi dengan kelainan target organ. 124 © Berta Kedokteran Masyarakat, Vol. 22, No. 3, September 2006 Berita Kedokteran Masyarakat Vol. 22, No. 3, halaman 124 - 127 BAHAN DAN CARA PENELITIAN Dalam penelitian inidilakukan terhadap semua pasien yang rawat inap dengan hipertensi di bangsal anak RS Dr. Sardjto selama periode 10 tahun, Desember 1995 sampai dengan 2005. Cara pengambilan dengan berurutan yaitu setiap pasien hipertensi yang baru datang ke rumah sakit dan sesuai kriteria hipertensi yang ditetapkan. Cara pengukuran tekanan darah dilakukan dengan menghindari faktor yang mempengaruhi di antaranya manset yang cocok yaitu lebar kantong karet dari manset harus diliputi 2/3 panjang lengan atas atau paha, jadi manset tergantung dari umur? diukur dalam keadaan tenang dan diam posisi tidur dengan cara auskultasi, yaitu fase kortotkoff | dianggap sebagai tekanan sistolik dan fase kortotkott IV sebagai angka diastolik"® pada bayi di bawah 1 tahun dengan metoda Fiauss. Pada umumnya dikatakan hipertensi pada anak jika pada pengukuran tiga kali berturutan tekanan darah sistolik dan diastolik >/ dari percentile ke 95 sesuai dengan umur dan jenis kelamin’®" dari normogram tekan darah bayi dan anak yang dibuat oleh Task Force on Blood Pressure Controle in Chit- dren 1987"° dan batasan nilai tekanan darah pada anak dengan “The Second Task Force’, kemudian untuk kriteria derajat hipertensi dengan pembagian Wila Wirya. Pada peneiitian ini kriteria hipertensi ditetapkan sesuai dengan protap Subbagian Nefrologi Anak IKA-FKUGM/SMF Anak RS Dr. Sardjito sebagai berikut: bila diastolik > 90 mmHg adalah hipertensi ringan, diastolik > 100 mmHg hipertensi sedang dan diastolik > 120 mmHg hipertensi berat atau krisis hipertensi, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini dalam periode 10 tahun ditemukan 11.169 penderita anak yang dirawat di Bagian Anak RS Dr. Sardjito, Yogyakarta, dengan jumlah pasien penyakit ginjal 580 anak (5,02%) dan Pasion hipertensi 146 (26,90%) Gambar 1. Jumlah pasien menurut jenis kelamin ditemukan 63% laki- laki dan 37% perempuan (Gambar 2). Terjadinya hipertensi menurut penyakit yang mendasarinya ditemukan 71% GNA, SN dengan terapi steroid 21% dan penyakit lainnya 8% (Gambar 3). Selanjutnya derajat hipertensi ditemukan: hipertensi berat 70%, hipertensi sedang 22%, hipertensi ringan 8% (Gambar4). Gambar 1. Insidens Selama 5 Tahun Lakitaki (92) 68% Perempuan (54) 37% Gambar 2. Jumlah Pasien Hipertensi ‘menurut Jenis Kelamin GNA (103) 71% Terapi Steroid Penyakit Lain (a1) 21% (12) 8% Gambar 3. Hipertensi Menurut Penyakit yang ‘Mendasari Pipertons! Borat Hpertensi 92) 20% ‘Sedang (12) 0% ‘Gambar 4, Menurut Derajat Hipertensi (n=146) Berita Kedokteran Masyarakat, Vol. 22, No. 3, September 2006 © 125 Pungky, A.K., dkk.: Hipertonsi pada Anak di RS Dr. Sardito Yogyakarta ‘Tabel 1. Rerata Kadar C3 menurut Penyebab Hipertensi (n=146) Penyebae__N Mean SD a GNA 70s 69.19 11598 4653 O162 Steroid 31 145.98 60.89 12365 168,32 Laintain «= 12,133.77 22.76 11232 155.21 Total 146 90.81 107.01 865 73.30 ‘Uj stastk menggunakan Anova One-way £7,869 0.001 (Slgrifkan) Tabel 2. Hubungan Derajat Hipertens! dengan Kelainan Target Organ (n=146) sag Bet es Fa Spa aa ems ae wee 9 ° 2 ‘was was) O00 Jang fairs 107: Errimmerert om, statistik menggunakan uj chi kuedrat biskus! Etiologi hipertensi pada bayi dan anak diantara~ nya karena: penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit pembuluh darah, penyakit syaraf, hipertensi essensial. Penyebab terbanyak adalah hipertensi sekunder, 78% di antaranya disebabkan oleh penyakit ginjal"? baik mengenai penyakit parenkim ginjal ataupun penyakit pembuluh darah ginjal.' Pada penyakit parenkim ginjal diantaranya adalah GNAPS bahwa hipertensi akan timbul pada serangan akut dari sedang sampai krisis dengan gejala enselopati atau payah jantung yang merupakan keadaan gawat

You might also like