You are on page 1of 23

PROBLEM BASED LEARNING

LEVEL 3

CKD, ISK, DM Tipe 2

Disusun Oleh :
1. Mia Riswani
2. Rani Firda N I A
3. Elok Dea Orens U

122210101042
122210101066
122210101070

BAGIAN FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2015
Assesment SOAP

I. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien
: Ny. S
MRS

: 27 Maret 2012

Usia

: 70 th

Diagnosa Utama : CKD, ISK, DM Tipe 2


II. SUBYEKTIF
RPS (Riwayat Penyakit Sekarang):
Pasien lemas sejak masuk rumah sakit
RPD (Riwayat Penyakit Dahulu) :
Pasien menderita penyakit hipertensi (10 th), DM (20 th)
RPK (Riwayat Penyakit Keluarga) : Riwayat Sosial Ekonomi : Pasien ASKES PNS.
III.Data Laboratorium
Albumin
Test

Normal

29/4

6/4

11/4

Albumi

3.4-4.8 g/dL

2.97

2.56

2.93

2.80

Keterangan

Darah Perifer Lengkap


Test

Normal

6/4

7/4

11/4

16/4

Hb

12.0-14.0

8.8

10.3

9.9

9.8

Hct

37.0-43.0

26.1

31.4

30.2 30.5

Eri

4.00-5.00

3.20

3.81

3.67 3.64

MCV

82-92 fl

81.6

82.4

82.3

83.8

Trombosi

150-400

288

240

239

239

rb/ul

Keterangan

Leukosit

5-10 rb/ul

10.72

10.07

10.74 10.01

9/4

11/4

12/4

221

264

261

Glukosa
Test

Normal

Glukos

Keterangan

Creatinin dan Ureum Darah


Test

Normal

6/4

7/4

11/4

13/4

Creatini

0.6-1.2 mg/dl

9.4

5.10

5.6

4.10

Keterangan

n
ClCr
Ureum

<50 mg/dl

4.4

8.1

7.38

10.1

130

56

72

51

Analisis Gas Darah


Test

Normal

3/4

7/4

11/4

13/4

pH

7.350-7.450

7.4

7.4

7.3

7.2

pCO2

35-45 mmHg

pO2

75-100
mmHg

HCO3

21-25 mmol/L

28.8

42.5

43.7

44.2

59.10

71.0

41

127.4

18.2

29.4

24.4

17.4

Keterangan

Calcium, Phosphate, Asam Urat darah


Test

Normal

Calcium

8.8-10.2

29/3

7/4

11/4

7.8

8.6

Keterangan

mg/dL
Phosphat

2.7-4.5 mg/dL

4.8

<5.7 mg/dL

6.3

e
Asam
Urat

Fe TiBc
Test

Normal

29/3

Serum Iron

37-145 mcg/dL

30

TiBC

228-428 mcg/dL

164

Saturasi
transferin

15-45 %

18

Keterangan

a. Data Pengobatan

b. Monitoring perkembangan pasien


Tanggal Subjektif/Objektif
Terapi
27 Maret
2012

Kultur urine ada


bakteri Streptococus
alfahemoliticus sensitif
terhadap ceftazidime,
levofloksacin
intermediate

O2 3L/m

Problem medik

Levofloxacin 500 mg
i.v/48 jam

CKD st V post HD 1x
dg uremia, anemia,
hipoalbuminemia,
hiperurisemia

Asam Folat 1x3 mg

ISK

Vit B12 3x50 mcg


Bicnat 3x2 (3x1gr)

DM tipe 2 nw GD
terkontrol

Omeprazole 1x40 mg

HT gr II + HHD

Kalitake 3x1

Dispepsia

Allopurinol 1x100/48
jam

Katarak ODS
Inkontinensi urin

Adalat OROS 1x30 mg


Ascardia 1x80 mg
Simvastatin 1x10 mg
Humulin R
Corrected dose 30 mnt
sebelum makan
kelipatan 3
28-29
Maret
2012

Sda

Sda

sda

30 Maret
2012

Ur/Cr 139/8.8

Sda

Sda

31 Maret
2012

GDSS = 290

Sda

sda

Ditambah
Laktulosa 2x1 p.o
Stop alupurinol

2 April
2012

GDS 190

Sda

Sda

3 April
2012

Sda pasien sesak dan


sudah 5 hari tidak bisa
BAB.

Sda

Sda

Ditambah

Ditambah

TD 140/70

CaCO3 3x1

N 68 T 36 P 24

Inhallasi
Ventolin:NS=1:1/6j

HAP dengan
hipoksemia

Post HD

Hemoroid

Dihentikan
Kalitake 3x1
4 April
2012

Sda Pasien mengeluh


sesak, tidak batuk dan
tidk demam, pasien
mual muntah.

Sda

Sda

Ditambah

Ditambah

Simvastatin 1x1

Hiperfosfatemia

Sda

Sda

Kultur urine ada


bakteri enterobacter
resisten terhadap
ceftazidime dan
levofloksacin.
GDS 138
TD 120/80
N 80 T 36 RR 22
5 April
2012

Cek urin lengkap

Ditambah
Ceftazidim 2x1
Fluimucil 3x1

6 April
2012

Pasien HD, mual.


Kultur sputum ada
bakteri Staphylococuc
saphroliticus resesten
levofloksacin

Sda

Sda

7 April
2012

Pasien lemah, sadar,


mual dan sesak

Sda

Sda

8 April
2012

Batuk bila bangun tidur,


pasien duduk sendiri,
gatal2 pada pasangan
infus, ada sputum

Sda

Sda

Diganti : IUFD

+ hipoalbuminemia

T1000 / 24 jam

+hematuria ec HD
terminal

NS / 24 jam
Ditambah ondancentron
3x1
Sucralfate 3x1
Thrombopob gel
Diturunkan :
Bicnat 3x500mg
9 April
2012

Sda

Sda

Sda

Ditambah

+CAD

Bisoprolol 1x2.5 mg

+CHF II

Simvastatin 1x10 mg
10-11
April
2012

Sda

Sda

Sda

12 April
2012

Sda

Sda

Sda

Pasien HD senin-kamis

Ditunda bisoprolol 1x2.5


mg
Adalat oros diganti
Valsartan 1x80 mg
Ditambah hemapo 3000
U 2x/minggu

13 April
2012

Sda

Sda

Sda

14 April
2012

Sda

Sda

Sda

Distop : ondansetron
Diganti : humulin R
corrected dose
novorapid 3x5U

15 April
2012

Sda

Sda

Sda

16 April
2012

Sda GDKH j.18 = 231

Sda

Sda

17 April
2012

Sda

Diganti : Bisoprolol
1x2,5 mg
amlodipin 1x5 mg

Sda
Ditambah inhalasi
Flixotide /12 jam

IV. ASSESMENT
Problem
Medik
ISK

Subjek /
Terapi
Analisa
Objektif
Subjektif : Levofloxacin
Levofloxacin digunakan
Objektif :
500 mg i.v/48
untuk sinusitis bakteri
Kultur
jam
akut, prostatitis, dan
urine
ISK Dosis untuk ISK:
Ceftazidim 2x1
Oral, I.V.:
Uncomplicated: 250

mg 1x sehari selama 3
hari Complicated,
including acute
pyelonephritis: 250 mg
sekali sehari selama 10
hari atau 750 mg
sekali sehari selama 5
har
Penggunaan : infeksi
Pseudomonas
aeruginosa dan
infeksi akibat bakteri
gram negative, pasien
granulocytopenic

Dosis :

Urinary tract
infections:I.V.,

DRP

Plan dan Monitoring

Tanggal 4 April Kultur Monitoring : fungsi sistem


urine ada bakteri
organ (ginjal, hati,
enterobacter resisten
ophthalmologic, dan
terhadap ceftazidime
hematopoietik) dianjurkan
dan levofloksacin.
secara berkala selama
Levofloxacin dengan
terapi; kemungkinan
antasida dapat
crystalluria harus dinilai;
menurunkan absorbs
WBC dan tanda-tanda
levofloxacin.
infeksi
Levofloxacin dapat
meningkatkan efek
mengamati tanda-tanda dan
hiperglikemik
gejala anafilaksis selama
antibiotic quinolon
dosis pertama
(DIH)
Plan : Diberikan Cefepime
(Sefalosporin generasi ke4)

I.M., I.V.: 500-1000 mg


every 12 hours for 7-10
days
Setelah
hemodialisis :: 1 g
(single dose) perhari.
Jika gejala berkurang
500 mg/hari

Problem
Medik

Subjek /
Objektif

Terapi

Analisa

DRP

Plan dan Monitoring

I.M.:
Uncomplicated: 250 mg
tiap 12 jam
Complicated: 500
mg tiap 8-12 jam

Anemia

Subjektif : pasien
lemas
Objektif : Hb rendah
-

Asam folat
1x3 mg (vit
B9)
Vit B12 3x
50 mcg
Hemapo
3000 U
2x/minggu

Asam folat digunakan


untuk terapi anemia
Dosis : Oral 0.4
mg/hari

Monitoring :
-

Defisiensi asam folat


dan vitamin B12.
Gagal ginjal. Monitor
kadar serum kalium
dan fosfat.

TD, Hemoglobin,
CBC dengan
diferensial dan platelet

Vit B12 diberikan


Oral: 250 mcg/day

Hemapo diberikan
sebagai terapi anemia
terutama pada gagal
ginjal kronik. Untuk
anemia pada pasien
dengan gagal ginjal
kronik yang menjalani
dialisis peritonel :
dosis awal 50 iu/kg IV
2 kali/minggu. Dosis
pemeliharaan : 25-50

Problem
Medik

Subjek /
Objektif

Terapi

Analisa

DRP

Plan dan Monitoring

iu/kg 2 kali/minggu

Dispepsia

Subjektif : Bicnat 3x2 (3x1 Bicnat Digunakan


pasien
gr)
sebagai terapi
lemah dan Bicnat 3 x 500
hyperacidity
mual
lambung,agen
mg
alkalisasi urin,
Omeprazole 1 x
Objektif : pengobatan
40 mg
hiperkalemia. Dosis :
CaCo3 3x1
1-5 gr natrium
Sucralfate 3x1
bikarbonat 4-6 jam
Kalitake 3x1
sekali
Ondancentron Penggunaan omeprazole
3x1
untuk menekan jumlah
asam di lambung
dengan mekanisme
sebagai PPi
Dosis : Gastric ulcer
oral : 40 mg/hari
selama 1-2 bulan
Penggunaan
CaCO3
sebagai
antasida,
mencegah
dan
mengatasi kekurangan
kalsium
atau

Omeprazol dengan
makanan dapat
menghambat
absorbsinyz
Sucralfate dengan
levofloxacin dapat
menurunkan
absorbsi dari obat
golongan antibiotik
quinolon. (DIH)
Efek Samping
kalitake : Anoreksia
(kehilangan nafsu
makan), gangguan
saluran pencernaan

Plan : Levofloxacin diganti


dengan cefepime.
Penggunaan
kalitake
dihentikan dan digantikan
dengan CaCO3

Problem
Medik

Subjek /
Objektif

Terapi

Analisa
hiperfosfatemia
(osteoporosis,
osteomalacia,
gangguan fungsi ginjal,
hipoparatiroid,
osteoporosis
post
menopause),
dan
digunkana
untuk
mengikat fosfat.
Dosis antasida : 1-2
tablet setiap 2 jam.
Dosis maximum 7000
mg CaCO3 dalam 24
jam. (DIH)
Sucralfate, sebuah sulfat
disakarida
anionik,
adalah inhibitor pepsin
dan agen antiulcer
yang mengikat ke
permukaan
ulkus,
membentuk protective
barrier. (AHFS, 2008)
Dosis: 1 g 4 kali / hari,
1 jam sebelum makan
atau saat makan (DIH
17)
Kalitake mengandung :
Kalsium
Polistiren
Sulfonat / calcium
polystyrene sulfonate.

DRP

Plan dan Monitoring

Problem
Medik

Subjek /
Objektif

Terapi

Analisa

DRP

Plan dan Monitoring

Indikasi
:
Hiperkalemia (kadar
Kalium dalam darah di
atas normal) yang
berhubungan dengan
gagal ginjal. Kontra
Indikasi: Pasien yang
menderita gagal ginjal
bersamaan
dengan
hiperkalsemia (kadar
Kalsium dalam darah
di atas normal). Dosis:
15-30 gram/hari per
oral, ditambahkan 3050 ml air, dibagi untuk
2-3 kali pemberian.
(http://m.medicastore.c
om/)
Ondansentron digunakan
untuk terapi mual dan
muntah pasca operasi,
kemoterapi dan
radioterapi. Dosis : 812 mg (DIH)
Humulin
R Regular insulin
corrected dose
merupakan bentuk dari
30 mv
short acting insulin.
Digunakan untuk terapi
diabetes. Mekanisme

Problem
Medik

Subjek /
Objektif

Terapi

Analisa

kerjanya dengan
menurunkan kadar gula
darah. (Drugs.com)
Faktor koreksi insulin
menunjukkan jumlah
kadar gula darah yang
akan turun dengan
pemberian 1 unit
insulin. (ccsmed.com)
Laktulosa 2x1 Laktulosa merupakan
p.o
disakarida semi sintetik
yang tidak diabsorbsi
didalam saluran cerna.
Menimbulkan diare
osmotic pada feses pH
rendah dan
menghambat
proliferasi produksi
amonia. (BNF, 2009)
Dosis : 10-20 g sehari
(DIH)
Ventolin:
Ventolin (Albuterol)
NS=1:1/6 jam
merupakan obat
bronkodilator yang
merelaksasikan otot
pada saluran
pernapasan dan
meningkatkan jumlah
udara yang masuk ke

DRP

Plan dan Monitoring

Problem
Medik

Subjek /
Objektif

Terapi

Inhalasi
Flixotide/ 12
jam

Fluimucil 3x1

Analisa
paru-paru. Digunakan
pada terapi astma atau
COPD. (Drugs.com)
Dosis : 4-8 tarikan napas
setiap 20 menit sampai
4 jam, lalu berikan
setiapa 1-4 jam saat
dibutuhkan. (DIH)
Flixotide (Fluticasone)
merupakan steroid.
Mencegah pelepasan
senyawa didalam tubuh
yang menyebabkan
inflamasi. Fluticasone
digunakan untuk
pencegahan asma.
Tidak dapat digunakan
untuk mengobati asma
yang telah terjadi.
(Drugs.com)
Dosis : 100-500 mcg 2
kali sehari. (BNF,
2009)
Fluimucil
(Acetylcystein)
berfungsi
menghancurkan
mucus, senyawa yang
melumasi sebagian

DRP

Plan dan Monitoring

Problem
Medik

Subjek /
Objektif

Terapi

Analisa

DRP

Plan dan Monitoring

besar anggota tubuh


seperti mulut,
kerongkongan dan
paru-paru. Dan
mengatasi penyakit
bronkopulmonari.
(Drugs.com)
Hiperuresem
ia

Hipertensi

Kadar asam Allupurinol


Dengan antasida: dapat

Allopurinol
digunakan
urat tinggi
1x100/48 jam
menurunkan
untuk serum rendah
penyerapan
dan konsentrasi asam
Allopurinol.
urat
urin
dalam
Pengecualian: Natrium
pengobatan
gout
bikarbonat. (DIH 17)
primer dan sekunder.
(AHFS,
2008)
Allopurinol
mengurangi produksi
asam urat dalam tubuh
Anda.
Penumpukan
asam
urat
dapat
menyebabkan
asam
urat atau batu ginjal.
(http://www.drugs.com
/). Alupurinol dosis
inisiasi 100 mg / hari
(DIH 17)
S: riwayat Adalat OROS Adalat
(nifedipine) Nonsteroid Agen Antipenyakit
1x30 mg
termasuk
golongan inflamasi: Dapat
obat calcium channel mengurangi efek terapi

Plan : terapi allupurinol


tetap dilanjutkan dengan
pemberian jedah waktu saat
Mengonsumsi antasida.
Monitroing : kadar asam
urat
Informasi :
Pasien
menghindari
mengkonsumsi
makan
makanan yang mengandung
purin,
seperti
kacangkacangan, jeroan, melinjo.
Pasien
memperbanyak
minum air putih.

Plan : terapi allupurinol


tetap dilanjutkan dengan
pemberian jedah waktu saat

Problem
Medik

Subjek /
Objektif

Terapi

Analisa

blockers. Ia bekerja
dengan relaksasi otototot jantung dan darah
pembuluh
(http://www.drugs.com
/). Dosis: Dewasa
Hipertensi: Oral: Awal:
10 mg 3 kali / hari
sebagai kapsul atau 30
mg
sekali
sehari
sebagai
rilis
berkelanjutan
(DIH
17).
Bisoprolol 1x2,5 Bisoprolol
digunakan
mg
sendiri atau dalam
kombinasi
dengan
kelas-kelas lain dari
obat
antihipertensi
dalam
pengelolaan
hipertensi.
(AHFS,
2008) Hipertensi: Oral:
2,5-5 mg sekali sehari
(DIH 17)
Valsartan 1x80 Digunakan sendiri atau
mg
dalam
kombinasi
dengan
obat
antihipertensi
lain
dalam
pengobatan
hipertensi
esensial;
pengurangan mortalitas

DRP
dari Angiotensin
Receptor Blockers II.
Kombinasi dari dua agen
ini juga dapat secara
signifikan menurunkan
filtrasi glomerulus dan
fungsi ginjal.

Plan dan Monitoring


Mengonsumsi antasida.
Monitroing : tekanan darah
pasien, fungsi ginjal, serum
elektrolit
Informasi : pasien harus
membatasi intake makanan
yang mengandung garam.
Pasien
sebaiknya
memperbanyak
mengkonsumsi buah-buahan
yang
berair
misalnya
mentimun,
semangka,
melon.

Plan :
Diberi jedah pemberian
valsartan dengan ascardia
untuk menghindari interaksi
yang tidakdiharapkan
Monitoring :

Problem
Medik

Subjek /
Objektif

Terapi

Analisa

kardiovaskular
pada
pasien
dengan
ventrikel
pasca
disfungsi
infark
miokard
kiri;
pengobatan
gagal
jantung (DIH 17)
Sendiri
atau
dalam
Amlodipin 1x5
kombinasi dengan obat
mg
antihipertensi
lain
dalam
pengobatan
hipertensi
esensial;
pengurangan mortalitas
kardiovaskular
pada
pasien
dengan
ventrikel
pasca
disfungsi
infark
miokard
kiri;
pengobatan
gagal
jantung (DIH 17).
Dosis
Hipertensi:
Awal: 80 mg atau 160
mg sekali sehari (DIH
17) Amlodipine berada
dalam kelompok obat
yang disebut calcium
channel
blockers.
Amlodipine
melemaskan (melebar)
pembuluh darah dan

DRP

Plan dan Monitoring


Tekanan darah, heart rate
pasien

Plan :
Terapi tetap dilanjutkan
Monitoring :
Tekanan darah, heart rate
pasien
Informasi :
Diminum sebelum makan

Problem
Medik

Subjek /
Objektif

Terapi

Ascardia 1x80
mg

Simvastatin
1x10

Analisa
meningkatkan
aliran
darah.
(http://www.drugs.com
/).
Ascardia
adalah suatu
obat
paten
yang
memiliki kandungan
dasar
asam
asetilsalisilat
atau asetosal. Ascardia
biasa digunakan untuk
menghambat agregasi
trombosit. Obat ini
diproduksi
oleh
farmasi tertentu yang
berfungsi
untuk
mencegah terjadinya
penggumpalan darah
yang
merupakan
mekanisme
dasar
terjadinya serangan
jantung.(
http://internis.org/)
Digunakan dalam terapi
hiperkolesterolaemia
dan mencegah
terjadinya serangan
kardiovaskular pada
pasien dengan
aterosklerosis

DRP

Plan dan Monitoring

Plan :
Terapi tetap dilanjutkan
Monitoring :
TD, serum elektrolit, serum
kreatinin,
Memonitoring
kemungkinan
pemakaian
warfarin pada pasien karena
dapat berinteraksi dengan
ascardia

Menggabungkan
simvastatin dan
amlodipine dapat
meningkatkan kadar
simvastatin dalam
darah. Hal ini dapat
meningkatkan resiko

Dapat
diberikan
pengobatan
alternative
yang
tidak
saling
berinteraksi
Monitoring : gejalagejala ini disertai

Problem
Medik

Subjek /
Objektif

Terapi

Analisa
kardiovaskular disease
atau diabetes mellitus.
(BNF, 2009)
Dosis untuk pencegahan
terjadinya gangguan
kardiovaskular :
dosis awal : 20-40 mg
sehari digunakan pada
malam hari(BNF,
2009)

DRP
efek samping
kerusakan hati

Plan dan Monitoring


dengan
demam
atau
urin
berwarna gelap,
demam,
menggigil, nyeri
sendi
bengkak,
tidak
biasa
perdarahan atau
memar,
ruam
kulit,
gatal,
hilangnya
nafsu
makan, kelelahan,
mual,
muntah,
kencing berwarna
gelap,
dan
menguningnya
kulit atau mata,
yg
merupakan
tanda-tanda
gejala kerusakan
hati

DAFTAR PUSTAKA
American Pharmacist Association. 2008. Drug Information Handbook A Comprehensive
Resource for all Clinicians and Healthcare Proffesionals. Lexicomp. USA.
AHFS, 2008, American Society of Health-System Pharmacists Drug Information Handbook,
USA.
Dipiro, Joseph T., et al., (2008). Pharmacotherapy: A Phatophysiology Approach, 7th
Edition, Columbus: McGraw-Hill Company.
J.Lindhe 1985.Text Book of Clinical Periodontology. North and South America: W.n.
Saunders Company,1985.
Koda-Kimble, M.A., dkk. 2009, Aplied Theraupetics the Clinical Use of Drugs, 9 th edition
Lipincot William & Wikins
Prijantojo.1992. Perbandingan Pengaruh Chlorhexidine dan Hexatidine Terhadap Radang
Gingiva secara Klinis. Jakarta: FKG VI, 1992

You might also like