Professional Documents
Culture Documents
Kebijakan Dan Managemen Publik
Kebijakan Dan Managemen Publik
Abstract
Phenomena that occur in the hospital related Dr.Soetomo fullest patients who cant be controlled, the role of community health
centers in preventing hospital for immediate treatment to Dr.Soetomo need to be reiterated. After receiving the data, researchers
conducted research on a case study in the health center Menur. Menur health center is the Regional Technical Implementation Unit
of Surabaya City Health Department who are experiencing Empowerment Organization. Empowerment is conducted by the health
center Menur contains some elements that exist. The method used is descriptive research that illustrates how empowerment and the
factors that support and hinder the health center in Menur. From the research that has been done can be seen that the responsibility
for the good of the employees, a large enough confidence from the leader, the presence of the high confidence of the employees, lack
of delegation granted to employees, communication is less active in the day-to-day between leaders with employees, and also the
absence of reward or recognition for employee performance boost to spend his best. The latter also can be seen some of the factors
that can support and inhibit Menur of Empowerment health center, the most highlighted is about the distribution of Surabaya City
Health Office that does not comply with the demands and needs of the health center Menur.
Key Word: Empowerment, Empowerment of Organizational, health center Menur Surabaya
Pendahuluan
Pelayanan Publik di Indonesia masih belum
mampu menarik minat masyarakat Indonesia untuk
dapat memaksimalkan peran dari setiap usaha dari
Pemerintah untuk melayani masyarakat. Banyaknya
pandangan miring terhadap kinerja atau kualitas
pelayanan publik ini dapat menggambarkan bahwa
belum maksimalnya kinerja dari pelayanan publik
terhadap masyarakat, dimana penyelenggara pelayanan
publik merupakan upaya Negara untuk memenuhi
kebutuhan dasar dan hak-hak sipil setiap warga Negara
atas barang, jasa, dan pelayanan administrasi yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Undang-undang Dasar 1945 mengamanatkan kepada
Negara untuk memenuhi kebutuhan dasar setiap warga
Negara demi kesejahteraannya, sehingga efektivitas
suatu sistem pemerintahan sangat ditentukan oleh baik
buruknya penyelenggaraan pelayanan publik.
Pelayanan publik sendiri sangatlah penting
keberhasilannya dalam penerapan Good Governance,
jelas memunculkan pertanyaan, mengapa pelayanan
publik menjadi titik strategis dalam penerapan Good
Governance. Good Governance dipandang
sebagai paradigma baru dan menjadi ciri yang perlu
ada dalam sistem administrasi publik. Secara umum,
Governance diartikan sebagai kualitas hubungan antara
pemerintah dan masyarakat yang dilayani dan
dilindunginya, Governance mencakup 3 domain yaitu
State (Negara/pemerintahan), private sectors (sektor
swasta/dunia usaha), dan society (masyarakat). Oleh
473 buah
64,83%
Irna Bedah
407 buah
77,45%
Irna Anak
150 buah
101,55%
Irna Obgyn
140 buah
54,43%
Irna Jiwa
39 buah
41,44%
Intalasi Rawat
Darurat (IRD)
97 buah
67,63%
Instalasi Rawat
Intensip &
Reanimasi (IRIR)
/GBPT
29 buah
Gedung Rawat
Inap Utama
(GRIU) Graha
Amerta
158 buah
82,90%
74,51%
Jenis Kasus
Rawat Jalan
561.042
277.731
Rawat Inap
43.217
43.335
Gawat Darurat
71.721
75.574
Perawatan
18.601
128.467
75.359
63.248
50,8%
Ketabang
75.318
58.594
58.097
22,9%
Dupak
153.324
126.478
103.944
32,3%
Menur
116.474
72.758
67.489
42,1%
Klampis
Ngasem
82.170
35.785
33.023
59,8%
Mulyorejo
125.431
100.789
67.200
46,4%
Putat Jaya
131.255
103.128
96.250
26,7%
Wonokromo
84.288
62.557
61.008
27,6%
Gayungan
92.690
70.468
55.953
39,6%
Jemursari
99.120
54.641
39.391
60,3%
No.
Puskesmas
2011
2012
Ketabang
76.18
82.32
Mulyorejo
84.36
81.04
Gayungan
78.81
78.84
Klampis Ngasem
80.52
78.82
Lidah Kulon
74.37
77.37
Putat Jaya
81.57
77.25
Dupak
85.08
76.12
Wonokromo
78.39
75.97
Menur
77.57
75.63
10
Jemursari
78.98
74.74
Pemberdayaan Organisasi
Nisjar
juga
mengemukakan
bahwa
pemberdayaan organisasi dapat dilakukan melalui
pendelegasian wewenang. Pemberian wewenang
tersebut diharapkan dapat memunculkan beberapa
indikator-indikator yang ada di dalamnya, yaitu
organisasi lebih fleksibel, efektif, inovatif, kreatif, etos
kerja tinggi, yang pada akhirnya produktivitas
organisasi menjadi meningkat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberdayaan
organisasi
Dorongan
untuk
memulai
proses
pemberdayaan kemungkinan dapat datang dari luar
perusahaan, misalnya: naiknya tekanan untuk
menaikkan jasa pelayanan prima kepada pelanggan,
atau dari dalam organisasi. Langkah pertama untuk
menghadapinya adalah menilai di mana posisi
organisasi saat ini, dilihat dari sudut berdayanya dan
cara bagaimana semuanya dilakukan dalam
perusahaan. Dengan demikian akan diperoleh
gambaran jelas tentang apa saja yang perlu dirubah dan
derajat perubahan bagaimana yang diinginkan sebagai
suatu organisasi. Pemberdayaan mewakili perubahan
fundamental bagi banyak organisasi. Derajat dan
kecepatan perubahan tergantung kepada beberapa
faktor antara lain:
1. Sejarah organisasi di masa lalu
2. Industry atau sektor di mana anda berada
3. Teknologi yang digunakan
4. Kompetisi
5. Kecepatan langkah perubahan.
Pelayanan Publik
Menurut Sedarmayanti (2000) Pelayanan
Publik yang menjadi fokus studi disiplin ilmu
Administrasi Publik di Indonesia, masih menjadi
persoalan yang perlu memperoleh perhatian dan
penyelesaian yang komperehensif. Harus diakui bahwa
pelayanan publik yang diberikan pemerintah kepada
rakyat terus mengalami pembaharuan, baik dari sisi
paradigma maupun format pelayanan seiring dengan
meningkatnya tuntutan masyarakat dan perubahan di
dalam pemerintahan itu sendiri. Meskipun demikian
pembaruan dilihat dari dua sisi tersebut belumlah
memuaskan, bahkan masyarakat masih diposisikan
sebagai pihak yang tidak berdaya dan tidak
termarginalisasikan dalam kerangka pelayanan.
Pelayanan yang diberikan pihak birokrat
terhadap masyarakat ini menyerupai pelayanan barang
dan/atau jasa. Pelayanan barang dan jasa ini seringkali
bersifat komplementer atau saling melengkapi sehingga
sulit dipisahkan. Suatu produk yang berupa pelayanan
barang seringkali disertai dengan pelayanan jasa.
Begitu juga sebaliknya, pelayanan jasa juga seringkali
disertai dengan pelayanan barang.
Kualitas Pelayanan Publik
Menurut Lenvine (1990) Di dalam lingkungan
masyarakat, peran masyarakat sangatlah besar untuk
menentukan siapa saja aparatur Negara yang akan
jawab
Jabatan
karyawan
terhadap
Pendapat
1.
Dr. Setyo
Koor.
Poli
Umum
Wewenang
yang
diberikan
sudah
dilaksanakan.
2.
Ari
Bidan
Poli KIA
Semua
tanggung
jawab
sendiri
sesuai dengan job
desc
yang
diberikan.
3.
Juddi
Koor.
Pustu
Tanggung
jawab
sudah bagus, baik
pelayanan
bagi
pasien
maupun
pelayanan diluar.
4.
Loediono
Kapus
oleh
sangat
memberikan
kepercayaan
penuh
Wardani
dr.
Loediono
Kepala
Puskesmas
Menur
2.
Rizna
Sukma
Wardani
Apoteker
3.
Juddi
Koor. Poli
Gigi Pustu
Percaya
diri
sudah
bagus,
sehingga pasien
percaya
meskipun bukan
dokter
yang
menangani.
4.
Novinda
Koor.
Promkes
Semua percaya
diri, kalau tidak
percaya
diri
tidak
bisa
bekerja.
Pimpinan
Dr. Loediono
Kepala
Puskesmas
Memberikan
kepercayaan,
semua sudah
dewasa tidak
perlu diawasi
seperti anak
kecil lagi.
2.
Barkah
Waluyo Adi
Kasubag
Tata Usaha
Masalah
kepercayaan
sudah
ada
antara atasan
dengan
karyawan
disini
3.
Juddi
Koor. Poli
Gigi Pustu
Kepala
Puskesmas
memberikan
kepercayaan
yang
cukup
besar
4.
Rizna Sukma
Apoteker
Kepala
Puskesmas
2.
Novinda
Koordinato
r Promkes
Komunikasi baik,
namun
Kapus
yang terlalu diam,
sehingga
karyawan
yang
harus aktif.
3.
Rizna
Sukma
Wardani
Apoteker
Komunikasi
masih
pasif,
masih
kurang.
Dikarenakan
pimpinan
yang
diam dan cuek,
namun selalu mau
mendengarkan
dan
menerima
masukan.
4.
Juddi
Koor. Poli
Gigi Pustu
Komunikasi dari
atas ke bawah
kurang. Hal ini
kembali
lagi
karena pimpinan
yang diam dan
TU yang kurang
cepat
dalam
menyampaikan
informasi
ke
karyawan lain.
dr. Loediono
Kepala
Puskesmas
Menur
Pendelegasian
ada.
2.
Sulis
Setyawati
Koordinator
Pendaftaran
Jarang
ada
pendelegasian,
kecuali
jika
benar-benar
diperlukan.
3.
Rizna Sukma
Wardani
Apoteker
Tidak terlalu
sering
ada
pendelegasian,
tapi pernah.
4.
Barkah
Waluyo Adi
Kasubag
Tata Usaha
Tidak selalu
melibatkan
karyawan.
Dr. Setyo
Koor. Poli
Umum
Kurang
komunikasi,
karena pemimpin
yang diam dan
terlalu
sabar
sekali.
Namun
mau
menerima
masukan
dan
tidak marah.
1.
drg. Juddi
Indriary
Staff
dan
Koor. Poli
Gigi Pustu
Belum
pernah
melihat
reward
untuk karyawan
yang berprestasi,
namun diberikan
kepada karyawan
yang
akan
pensiun.
Dari
Dinas juga belum
pernah
melihat
reward
untuk
individu
karyawan.
2.
dr.
Loediono
Kepala
Puskesmas
Sementara intern
Puskesmas belum
ada, namun dari
Dinas rutin setiap
tahun ada untuk
setiap karyawan
teladan.
3.
Sulis
Setyawati
Koordinator
Pendaftaran
4.
Barkah
Waluyo
Adi
Kasubag
Tata Usaha
2.
3.
4.
5.
memperoleh
berbagai
macam
informasi
pekerjaan.
Untuk Puskesmas Menur dan Kepala Puskesmas
Menur disarankan agar merencanakan untuk
pengadaan sebuah reward atau penghargaan
kepada setiap karyawan yang berprestasi dalam
jangka waktu tertentu. Hal ini bertujuan untuk
menambah motivasi kerja dari para karyawan
untuk berkompetisi mengeluarkan kemampuan
terbaiknya dalam kinerja pelayanan didalam
ataupun diluar Puskesmas Menur.
Untuk Dinas Kesehatan Kota Surabaya agar
menambah jumlah tenaga kerja untuk Puskesmas
Menur, hal ini ditujukan agar tidak terjadi
rangkap tugas para karyawan yang semakin besar
beban tugasnya.
Untuk Dinas Kesehatan Kota Surabaya agar
meningkatkan kinerja distribusi obat-obatan dan
alat-alat pelayanan kesehatan. Hal ini dikarenakan
obat-obatan merupakan faktor yang sangat
penting dalam pelayanan kesehatan.
Untuk Dinas Kesehatan Kota Surabaya agar
meningkatkan kualitas distribusi tekhnologi
berupa Komputer agar lebih merata dan juga
kualitas Internet agar lebih bagus lagi. Hal ini
ditujukan untuk mendukung kecepatan kinerja
pelayanan dari Puskesmas Menur yang khususnya
sangat membutuhkan kualitas Internet yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zaenal. Problem Struktural Pembangunan
Kesehatan Indonesia
http://nasional.sindonews.com/read/2013/11/1
2/18/804585/problem-strukturalpembangunan-kesehatan-indonesia
Afifah, Imroatul. Surabaya e-health, 12 Maret 2012
http://www.surabayaehealth.org/berita/evaluasi-keunggulan-danjuga-kelemahan-praktek-spesialis-dipuskesmas
Ariesman, Windhi. Surabaya centroone, 08 Jan 2012
http://www.centroone.com/news/2012/01/1r/masyaraka
t-remehkan-pelayanan-puskesmas/
Bakri. 25 Puskesmas tak Gunakan Air Steril
http://aceh.tribunnews.com/2013/04/11/25puskesmas-tak-gunakan-air-steril
10