Professional Documents
Culture Documents
Dibawakan oleh:
Hendarto
Dipresentasikan pada:
Kegiatan Penyegaran Konsultan Perencana
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI, Makassar
8 Mei 2013
Tanah ekspansif
Tanah atau batuan kelempungan yang memiliki potensi
kembang-susut akibat perubahan kadar air,
Karakteristik
Berasal dari batuan sedimen yang mengandung mineral
montmorrilonite kelompok smectite
IP tinggi
Berat isi kering tinggi
Retakan memanjang
300
LE
MB
AP
250
DA
200
IN
150
KE
R
100
BA
SA
H
350
50
10
0
4 5
TIDAK
KRITIS SEDANG KRITIS
9 10 11 12
SANGAT KRITIS
0 20
21 50
51 90
91 130
> 130
Potensi pengembangan
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
B. Tidak langsung
.1 Batas Atterberg
4. Mineral lempung
Identifikasi tanah lempung (Van der Merwe, 1964)
Indeks Plastisitas
0 15
10 35
20 55
> 55
Potensi
Pengembangan
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
12
Korelasi data lapangan dan laboratorium dengan tingkat pengembangan (Chen, 1965)
Persentase
Lolos # 200
LL
(%)
N
(pukulan/kaki)
Kemungkinan
Pengembangan
(% Perubahan volume
total)
> 95
> 60
< 30
> 10
Sangat tinggi
60 95
40 60
20 30
3 10
Tinggi
30 60
30 40
10 20
15
Sedang
< 30
< 30
> 10
<1
Rendah
Tingkat
Pengembangan
Mineral
Kaolinite
Illite
Montmorilonite (Ca)
Montmorilonite (Na)
Keaktifan
0,33 0,46
0,90
1,5
7,2
13
Pertimbangan desain
1) Kembang susut
2) Stabilitas
3) Faktor keamanan
4) Parameter desain
Kuat geser: kohesi (c) dan sudut geser dalam ()
Indeks kompresibilitas (Cc) dan koefisien
konsolidasi (Cv)
5) Tekanan mengembang (swelling pressure)
6) Hisapan tanah
7) Pengangkatan tanah ke atas (heaving)
14
15
0,2
0,4
0,6
0,8
1,0
2) Kestabilan timbunan
1
3) Pemadatan tanah
Kedalaman (m)
ZONA
AKTIF
5) Retak tarik
16
5) Penerapan geomembran
a) Membran horisontal
b) Membran vertikal
6) Pembebanan
17
No.
1.
Metode Konstruksi
Stabilisasi dengan semen -
2.
Pelat beton
3.
Aspal
4.
Membran horisontal
5.
Membran vertikal
5.
Membran vertikal
6.
Membran pembungkus
lapisan tanah
7.
Pembebanan
Bahan membran harus tahan lama dan terbuat dar bahan yang tidak
mudah terdegradasi.
Sambungan yang menghubungkan membran dengan struktur harus kuat
dan tidak tembus air
Dibutuhkan kemiringan yang cukup untuk mengalirkan drainase
permukaan langsung dari ujung-ujung membran
Membran harus dipasang sedalam mungkin sesuai dengan peralatan
yang digunakan.
Kedalaman pemasangan minimum yang digunakan adalah setengah
dari kedalaman zona aktif
Tanah timbunan yang digunakan untuk mengisi parit harus kedap air.
Setiap sambungan harus tertutup rapat.
Material yang digunakan harus tahan lama dan kuat terhadap urugan
pasir.
Penempatan lapisan pertama di atas membran bawah harus diawasi
untuk mencegah kerusakan
Apabila tekanan mengembang relatif rendah serta deformasinya masih
dapat ditolerir, maka penggunaan metode pembebanan ini cukup
efektif.
Diperlukan pengujian tanah untuk menentukan kedalaman zona aktif
dan besarnya tekanan mengembang maksimum yang akan dibebani.
Pengawasan drainase sangat diperlukan selama pembebanan
berlangsung untuk mencegah pengaliran air baik pada arah vertikal
maupun horisontal.
biaya
Stabilisasi Tanah
Membungkus dengan
Membran
Manajemen Air
(sistim Drainase)
Penggantian
material
21
22
23
24
Instrumentasi
Instrumentasi diperlukan untuk alasan :
memberikan data untuk pengukuran volume pekerjaan,
mengontrol prosedur atau jadwal pelaksanaan,
jika ketidakpastian desain besar dan faktor keamanan
kecil,
untuk pelaksanaan timbunan percobaan,
untuk mengevaluasi apakah metode solusi yang
diadopsi efektif,
untuk meningkatkan pengetahuan pada saat ini.
25
Instrumentasi
26
Kelas Instrumentasi
Tujuan
Tipe Instrumen
Kelas A
Pelat penurunan
Penanda penurunan
Ekstensometer magnetis
Inklinometer
Pisometer
Patok geser
Pelat penurunan
Penanda penurunan
Ekstensometer batang
Pisometer
Inklinometer
Patok geser
Alat pembaca sederhana
Kelas B
Kelas C
Pelat penurunan
Penanda penurunan permukaan
Pisometer
Patok geser
Kelas D
27