You are on page 1of 6

Nama

: Bayu Ismawan

Nim

: 1306104030003

Final

: psikologi umum
1. Kita hidup di dalam dunia benda dan manusia, satu dunia yang

membanjiri indera kita dengan berbagai ransangan.hanya dalam keadaan


yang sangat luar biasa kita sadar akan adanya ransangan,seperti
seberkas sinar,sebuah nada mumi,atau pola garis.hitam putih yang
teratur dalam keadaan biasa kiya melihat suatu dunia tiga dimensi cahaya
dan warna,mendengar kata, music, dan bunyi bunyi an lainnya.
Berpersepsi dan Berfantasi adalah merupakan salah satu gejala
yang terdapat dalam kejiwaan kta,sebagai hasil pengenalan,setap orang
memilih proses persepsi dan fantasi yang berbeda beda bahkan pada
objek yang sama
Persepsi

adalah

proses

dimana

kita

mengorganisasi

dan

menafsirkan pola stimulus dalam lingkungan.dapat diartikan secara


sederhana bahwa

persepsi adalah stimulus atau ransangan berupa

peristiwa objek sasaran dan lain lain.kemudian diproses oleh individu


untuk di berikan arti dan makna menurut pandangan nya sendiri.proses
pemberian nama itulah yang disebut persepsi.
Fantasi adalah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapantanggapan baru dengan pertolongan tanggapan-tanggapan yang telah
ada, dan tanggapan yang baru tidak harus sama atau sesuai dengan
benda-benda yang ada.

Jadi dari perngertian dan peran persepsi dan fantasi dalam perilaku
dan pengembangan diri manusia di atas bisa kita ambil contoh :
Seorang anak sedang mengorganisir,menafsirkan suatu pendapat suatu
contoh itulah yg di namakan persepsi,jika dilihat dari fantasinya kita ambil
contoh nya saja seorang mahasiswa teknik arsitektur sedang menekunin

suatu tugasnya dan kebetulan tugas nya pun membuat bangunan dengan
pemandangan

yg

indah

kemampuan,tanggapan

di

kita

sekitar

bangunan

tentang

tugas

tersebut
tersebut

otomatis
langsung

tergambar,itu lah yang di nama kan fantasi.

2. Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak


lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku
naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber segala energi
psikis, sehingga komponen utama kepribadian.
Id

didorong

oleh

prinsip

kesenangan,

yang

berusaha

untuk

kepuasan segera dari semua keinginan, keinginan, dan kebutuhan. Jika


kebutuhan ini tidak puas langsung, hasilnya adalah kecemasan negara
atau ketegangan.
Ego

adalah

komponen

kepribadian,

dan

tidak

sadar.

yang

bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas. Menurut Freud, ego


berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat
dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata. Fungsi ego
baik di pikiran sadar, prasadar
Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk
memuaskan keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang
sesuai. Prinsip realitas beratnya biaya dan manfaat dari suatu tindakan
sebelum memutuskan untuk bertindak atas atau meninggalkan impuls.
Dalam banyak kasus, impuls id itu dapat dipenuhi melalui proses
menunda kepuasan ego pada akhirnya akan memungkinkan perilaku,
tetapi hanya dalam waktu yang tepat dan tempat.
Ego juga pelepasan ketegangan yang diciptakan oleh impuls yang
tidak terpenuhi melalui proses sekunder, di mana ego mencoba untuk
menemukan objek di dunia nyata yang cocok dengan gambaran mental
yang diciptakan oleh proses primer ids

superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua


standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua
orang tua dan masyarakat kami rasa benar dan salah. Superego
memberikan pedoman untuk membuat penilaian.
Sebagai

contoh

peningkatan

rasa

lapar

atau

haus

harus

menghasilkan upaya segera untuk makan atau minum. id ini sangat


penting awal dalam hidup, karena itu memastikan bahwa kebutuhan bayi
terpenuhi. Jika bayi lapar atau tidak nyaman, ia akan menangis sampai
tuntutan id terpenuhi.
Namun, segera memuaskan kebutuhan ini tidak selalu realistis atau
bahkan mungkin. Jika kita diperintah seluruhnya oleh prinsip kesenangan,
kita mungkin menemukan diri kita meraih hal-hal yang kita inginkan dari
tangan orang lain untuk memuaskan keinginan kita sendiri. Perilaku
semacam ini akan baik mengganggu dan sosial tidak dapat diterima,id
mencoba untuk menyelesaikan ketegangan yang diciptakan oleh prinsip
kesenangan melalui proses utama, yang melibatkan pembentukan citra
mental dari objek yang diinginkan sebagai cara untuk memuaskan
kebutuhan.
Ego mencakup aturan dan standar untuk perilaku yang baik.
Perilaku ini termasuk orang yang disetujui oleh figur otoritas orang tua
dan

lainnya.

Mematuhi

aturan-aturan

ini

menyebabkan

perasaan

kebanggaan, nilai dan prestasi.


Hati nurani mencakup informasi tentang hal-hal yang dianggap
buruk oleh orang tua dan masyarakat. Perilaku ini sering dilarang dan
menyebabkan buruk, konsekuensi atau hukuman perasaan bersalah dan
penyesalan.

Superego

bertindak

untuk

menyempurnakan

dan

membudayakan perilaku kita. Ia bekerja untuk menekan semua yang


tidak dapat diterima mendesak dari id dan perjuangan untuk membuat
tindakan ego atas standar idealis lebih karena pada prinsip-prinsip
realistis. Superego hadir dalam sadar, prasadar dan tidak sadar.

Dengan kekuatan bersaing begitu banyak, mudah untuk melihat


bagaimana konflik mungkin timbul antara ego, id dan superego. Freud
menggunakan kekuatan ego istilah untuk merujuk kepada kemampuan
ego berfungsi meskipun kekuatan-kekuatan duel. Seseorang dengan
kekuatan ego yang baik dapat secara efektif mengelola tekanan ini,
sedangkan mereka dengan kekuatan ego terlalu banyak atau terlalu
sedikit dapat menjadi terlalu keras hati atau terlalu mengganggu.

3.Motivasi adalah dorongan yang dimiliki oleh seseorang dalam melakukan tindakan. Hal ini
menegaskan bahwa motivasi adalah satu faktor penting untuk keberhasilan seseorang dalam
melakukan suatu tindakan, termasuk dalam belajar di sekolah. Dalam belajar tingkat ketekunan siswa
atau mahasiswa sangat di tentukan oleh motivasi belajar yang di timbulkan dari motif
tersebut. Dengan kata lain Motivasi belajar ini mutlak di miliki oleh seorang siswa demi keberhasilanNya dalam belajar.
Jadi menurut saya seorang konselor dalam membentuk sikap positif sisswa agar memiliki
motivasi belajar yang tinggi bisa dengan cara menerapkan berbagai hal seperti berikut :
Memberikan reward atau hadiah, sebuah perilaku yang di munculkan siswa atas hasil yang diperolah
perlu mendapatkan respon dari seorang pengajar. Respon ini biasanya dalam bentuk reward atau
hadiah kepada siswa yang menunjukkan perubahan perilaku dalam belajar. Reward ini jangan sampai
yang berlebihan, karena kalau berlebihan bisa menimbulkan kecemburuan sosial diantara para siswa.
Cara lainya bisa dengan cara memberikan cara belajar yg langsung mengarahkan siswa
kepada pokok permasalahanya,meberi contoh dalam kehidupan sehari-hari tidak kaku dan membuat
sesuatu yang baru agar anak tidak bosan dengan begitu anak akan termotivasi untuk melakukan hal
hal yang positif dan semangat untuk belajar a bertambah.
4. Tanggapan dan solusi terhadap masalah menyontek di kalangan sisiwa jika di tilik dari
beberapa telaah kajian minsalnya memory (ingatan),character building dan self concept adalah

bahwa menyontek merupakan suatu tindakan yang melanggar norma sosial, kemudian apabila
diteliti dengan baik, maka menyontek merupakan perbuatan yang memang tidak diinginkan oleh
semua kalangan, apalagi guru yang bersangkutan. Karena guru menganggap apabila ada siswa yang
menyontek ketika ujian dalam mata pelajaran yang ia ajarkan, itu berarti guru tersebut belum mampu
memberikan pemahaman yang konfrehensif terhadap siswanya. Namun yang terpenting adalah
alasan bagi siswa yang menyontek, mengapa ia melakukannya? Hal ini disebabkan karena malas,
tidak memiliki persiapan yang matang ketika akan ujian, kebiasaan buruk yang sulit untuk dirubah,
tidak percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki, takut mendapatkan nilai rendah, dll. Seperti
yang kita ketahui bahwa perbuatan menyontek yang terjadi dikalangan pelajar sudah biasa, namun ini
berdampak negatif terhadap perkembangan karakter bangsa yang akan datang. Karena apabila

pendidikan yang diterapkan sejak dini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, maka begitu juga
untuk kedepannya.

Adapun solusinya menurut saya adalah diharapkan agar guru


memberikan pemahaman yang konfrehensif terhadap siswa. Guru yang
mengajar bersifat memberi pemahaman yang universal atau menyeluruh,
apabila ada siswa yang sekiranya benar-benar tidak memahami maka
diberikan perhatian dan bimbingan khusus agar tidak menghindar dan
kehilangan percaya diri dari teman-temannya yang memang sudah
memahami pelajaran yang sedang di pelajari. Kemudian setiap siswa
diharapkan agar tetap memiliki rasa percaya diri terhadap kemampuan
yang dimilikinya, sehingga tidak percaya dengan hal yang berbau
menyontek. Selain itu siswa juga diharapkan agar selalu dalam keadaan
yang memang memiliki persiapan yang matang ketika akan menghadapi
ujian. Semua ini dibutuhkan kesadaran dari masing-masing pihak. Contoh
guru diharapkan agar sadar terhadap prilaku siswa yang menyimpang
ketika ujian sedang berlangsung, sehingga diberi peringatan sekaligus
bimbingan agar siswa merasa diperhatikan dan memiliki motivasi dalam
belajar. Kemudian siswa juga diharapkan kesadarannya akan pentingnya
pendidikan untuk membentuk karakter bangsa yang memiliki motivasi
belajar tinggi, dan sikap nasionalisme terhadap bangsa dan negara.

You might also like