You are on page 1of 5

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN AIDS

NO
1.

Diagnosa Keperawatan
Resiko tinggi terhadap infeksi
(progresi menjadi sepsis atau
awitan infeksi oportunistik)
berhubungan dengan pertahanan
primer tak efektif: kulit rusak,
jaringan traumatic, stasis cairan
tubuh. Depresi sistem imun:
penggunaan agen anti mikroba.
Penyakit kronis: malnutrisi.

Tujuan
Kriteria Evaluasi
Ikut serta dalam
prilaku yang
mengurangi resiko
infeksi.
Mencapai masa
penyembuhan
luka/lesi
Tidak demam dan
bebas dari
pengeluaran atau
sekresi purulen dan
tanda-tanda lain
dari kondisi infeksi

Intervensi
Mandiri
Cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan kontak perawatan.
Instruksikan pasien atau orang
terdekat untuk mencuci tangan
sesuai indikasi
Berikan lingkungan yang bersih
dan berventilasi baik. Periksa
pengunjung atau staf terhadap
tanda infeksi dan pertahankan
kewaspadaan sesuai indikasi
Pantau tanda-tanda vital
termasuk suhu

Kaji frekuensi atau kedalam


pernafasan, perhatikan batuk
spasmodic kering pada inspirasi
dalam, perubahan karakteristik
sputum dan adanya ronkhi
Selidiki keluhan sakit kepala, kaku
leher, perubahan penglihatan.
Catat perubahan mental dan
tingkah laku. Pantau kekakuan
lukal atau aktifitas kejang
Periksa kulit membran mukosa
oral terhadap bercak putih atau
lesi

Rasional

Mengurangi resiko kontaminasi


silang

Mengurangi patogen pada sistem


imun dan mengurangi
kemungkinan pasien mengalami
infeksi nasokomial.

Memberikan informasi data dasar,


peningkatan suhu secara berulang
dari demam yang terjadi untuk
menunjukkan bahwa tubuh
bereaksi pada proses infeksi yang
baru dimana obat tidak lagi dapat
secara efektif mengontrol infeksi
yang tidak dapat disembuhkan.
Kongesti atau distress pernafasan
dapat mengindikasikan
perkembangan PCP, penyakit yang
paling umum terjadi.

Ketidaknormalan neurologis umum


dan mungkin dihubungkan dengan
HIV ataupun infeksi sekunder.

Kandidiasis oral, KS, herpes, CNV,


dan kriptokokus adalah penyakit
yang umum terjadi dan
memberikan efek kepada membran

kulit

Bersihkan kuku setiap hari. Dikikir,


lebih baik daripada dipotong dan
hindari memotong kutikula
Pantau keluhan nyeri ulu hati,
dispagia, sakit retrosternal pada
waktu menelan, peningkatan
kejang abdominal, diare hebat
Periksa adanya luka. Perhatikan
tanda-tanda inflamasi atau infeksi
local
Gunakan sarung tangan dan skot
selama kontak langsung dengan
sekresi/ ekskresi atau kapanpun
terdapat kerusakan pada kulit
tangan perawat. Dan gunakan
masker
Awasi pembuangan jarum suntik

Mengurangi resiko transmisi bakteri


patogen melalui kulit

Esofangitis mungkin terjadi


sekunder akibat kandidiasis oral
atau herpes. Kreptosporidiosis
adalah infeksi parasit yang
menyebabkan diare
Identifikasi/ perawatan awal adri
infeksi sekunder dapat mencegah
terjadinya sepsis
Penggunaan masker, skot dan
sarung tangan dilakukan oleh OSHA
(1992) untuk kontak langsung
dengan cairan tubuh, mis: sputum,
darah, serum, sekresi vagina
Mencegah inokulasi tak disengaja
dari pemberi perawatan
Menghindari kontaminasi silang
dan mewaspadakan personel atau
departemen dengan layak untuk
latihan prosedur material
berbahaya khusus
Mengontrol mikroorganisme pada
permukaan keras

Beri label pada tabung darah,


wadah cairan tubuh,
pembalut/linen yang kotor dan
dibungkus dengan layak untuk
pembuangan setiap protocol
isolasi
Bersihkan percikan cairan tubuh
atau darah dengan larutan
pemutih
KOLABORASI
Pantau studi lab, mis:
GDL/diferensial

Periksa kultur dan darah, urine


dan sputum

Pemindahan diferensial dan


perubahan pada jumlah SDP
mengindikasikan proses infeksi

Dilakukan untuk mengidentifikasi


penyebab demam, diagnosa infeksi
organisme atau untuk menentukan
metode perawatan yang sesuai

Berikan antibiotik, antijamur/agen


antimikroba. Mis: trimetroprin
Mandiri
Pantau tanda-tanda vital
termasuk CPV bila terpasang
Catat peningkatan suhu dan
durasi demam. Berikan kompres
hangat sesuai indikasi, perhatikan
pakaian tetap kering, pertahankan
kenyamanan suhu lingkungan
Kaji turgor kulit, membran mukosa
dan rasa haus
Catat dan ukur urine dan BJ urine.
Kaji dan ukur jumlah kehilangan
diare

Menghambat proses infeksi

Indikator dari volume cairan dari


sirkulasi

Meningkatkan kebutuhan
metabolisme dan diaporesis yang
berlebihan yang dihubungkan
dengan demam dalam
meningkatkan kehilangan cairan
tak kasat mata
Indikator tidak langsung dari status
cairan

2.

Resiko tinggi terhadap


kekurangan volume cairan
berhubungan dengan kehilangan
yang berlebihan: diare berat,
berkeringat, muntah. Status
hipermetabolisme, demam.

Kriteria Evaluasi
Hidrasi dapat
dipertahankan,
dibuktikan oleh
membran mukosa
lembab, turgor kulit
baik, tanda-tanda
vital stabil

Timbang BB sesuai indikasi

Pantau pemasukan oral dan


memasukkan cairan sedikitnya
2500 ml/hr

Buat cairan mudah diberikan pada


pasien: gunakan cairan yang
mudah ditoleransi oleh pasien dan
yang menggantikan elektrolit
yang dibutuhkan mis: air daging
Hindari makanan yang potensial
menyebabkan diare
Kolaborasi
Berikan cairan atau elektrolit
melaui selang pemberi makanan/

Peningkatan BJ urine/ penurunan


pengeluaran urine menunjukkan
perubahan perfusi ginjal atau
volume sirkulasi
Meskipun kehilangan BB dapat
menunjukkan penggunaan otot,
fluktuasi tiba-tiba menunjukkan
status hidrasi . Kehilangan cairan
akibat diare dapat mengakibatkan
krisis dan mengancam hidup
Mempertahankan keseimbangan
cairan, mengurangi rasa haus dan
melembabkan membran mukosa
Meningkatkan pemasukan cairan
tertentu mungkin terlalu
menimbulkan nyeri untuk konsumsi
mis: jeruk asem karena lesi pada
mulut
Dapat mengurangi diare

IV

Mendukung/ memperbesar volume


sirkulasi, terutama jika pemasukan
oral tidak adekuat, mual, muntah
terus menerus.

Bermanfaat dalam memperkirakan


kebutuhan cairan
Mewaspadakan kemungkinan
adanya gangguan elektrolit dan
menentukan kebutuhan elektrolit
tersebut
Mengevaluasi perfusi / fungsi ginjal

Pantau hasil pemeriksaan lab,


mis:
HB/Ht
Elektrolit /serum
BUN/KR

Berikan obat-obatan sesuai


indikasi : antiemetik mis: proclor,
perazin, maleat (kompazin)

Anti diare mis: divenoksilat


(Lomotil)

Antipiretik mis: asetaminofen


(tileno)

Mengurangi muntah utk


mengurangi kehilangan cairan dan
elektrolit

Me jmlh & keenceran feses: mgkn


meng(-) kejang usus & peristaltic
Membantu meng(-) demam &
respon hipermetabolisme,
menurunkan kehilangan cairan

3.

Resiko tinggi terhadap cidera,


perubahan factor pembekuan
berhubungan dengan penurunan
absorbsi vit. K, perubahan pada
fungsi hepar, munculnya antibody
antiplatelet anti imun, keganasan
(KS) dan sirkulasi endotoksin
(sepsis)

Kriteria Evaluasi
Menunjukkan
homeostasis yang
ditunjukkan
dengan:

Mandiri
Lakukan pemeriksaan darah pada
cairan tubuh untuk mengetahui
adanya darah pada urine, feses
dan cairan muntah

Tidak adanya
perdarahan mukosa
Bebas dari ekimosis

Amati/ laporkan epistaksis,


hemoptisis, hematuria,
perdarahan vaginal non
menstruasi atau pengeluaran
darah melalui lesi/ orifisium tubuh

Mempercepat deteksi adanya


perdarahan /penentuan awal dari
terapi mungkin dapat mencegah
perdarahan kritis

Perdarahan spontan
mengindikasikan perkembangan
KID atau trombositopenia imun

Pantau tanda-tanda vital dan


warna kulit, mis: TD, nadi, RR,
pucat kulit atau perubahan warna
Pantau prubahan tingkat
kesadaran dan gangguan
penglihatan
Hindari injeksi IM, pengukuran
suhu rectal/ supositoria, selang
rectal
Pertahankan lingkungan yang
aman mis: mendekatkan bel
pemanggil
Pertahankan istirahat ditempat
tidur atau kursi apabila trombosis
dibawah 10000
Kolaborasi
Tinjau ulang pemeriksaan lab,
mis: PT, PTT, waktu pembekuan,
trombosit, HB/Ht
Berikan tranfusi darah sesuai
indikasi

Hindari produk aspirin

Timbulnya perdarahan/ hemoragik


dapat mengakibatkan kegagalan
sirkulasi atau syok

Perubahan dapat menunjukkan


adanya perdarahan otak
Melindungi pasien dari prosedur
berkenaan dengan penyebab
perdarahan
Mengurangi cidera yang tidak
disengaja yang dapat
menyebabkan perdarahan
Mengurangi kemungkinan cidera,
meskipun aktifitas harus tetap
dipertahankan

Mendeteksi gangguan kemampuan


pembekuan: mengidentifikasi
kebutuhan terapi
Tranfusi mungkin diperlukan pada
waktu terjadi perdarahan terus
menerus/ perdarahan spontan
massif
Mengurangi agregasi trombosit,
ketidakseimbangan/ perpanjangan
proses koagulasi

You might also like