Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Berdasarkan
latar
belakang
permasalahan
tersebut
maka
dapat
dirumuskan
permasalahan;
1. Bagaimanakah persepsi pasien apotek terhadap pelayanan apotek ?
2. Menjelaskan Standar Pelayanan Kefarmasian ?
3. Naskah skenario dalam pelayanan kefarmasian?
1.3 Tujuan
professional.
Melindungi profesi dalam menjalankan praktik kefarmasian.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Pelayanan Kefarmasian
Pelayanan kesehatan yang baik berperan strategis dalam perbaikan kesehatan
masyarakat. Kualitas layanan farmasi dan pelayanan kefarmasian yang lebih baik dan
berorientasi pada konsumen (pasien) harus terus dikembangkan agar dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat yang senantiasa berubah dan meningkat, disamping dapat mengurangi
resiko pengobatan (Handayani dkk, 2009).
Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab
kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang
pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien (PP 51, 2009). Pelayanan kefarmasian pada
saat ini telah bergeser orientasinya dari obat ke pasien. Kegiatan pelayanan kefarmasiaan
yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditas menjadi pelayanan
yang komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dari pasien
(Kepmenkes 1027, 2004).
Persepsi konsumen terhadap pelayanan apotek yang buruk akan merugikan apotek
dari aspek bisnis karena konsumen akan beralih ke tempat lain. Dampak yang timbul tidak
saja kepada konsumen yang bersangkutan tetapi kesan buruk ini akan diceritakan kepada
orang lain sehingga citra apotek, terutama para petugasnya, termasuk apotek akan
negatif/buruk. Oleh karena itu, persepsi konsumen yang baik terhadap layanan harus
ditumbuhkan terus menerus dan berkesinambungan dengan orientasi kepada pelanggan itu
sendiri.
1.2 Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek ada dikelompok :
A. Pengelolaan Sumber daya mencakup :
1) Pengelolaan Sumber Daya Manusia.
Profesional
Memiliki kemampuan menyediakan dan memberikan pelayanan
yang baik,
Mengambil keputusan yang tepat,
Mampu berkomunikasi antar profesi,
Menempatkan
diri
sebagai
pimpinan
dalam
situasi
multidisipliner,
Kemampuan mengelola SDM secara efektif,
Selalu belajar sepanjang karier dan
Membantu memberi pendidikan dan memberi peluang untuk
meningkatkan pengetahuan.
2) Sarana Prasarana,
Apotek sebaiknya :
o
o
o
o
o
o
o
berlokasi strategis.
Pada halaman terdapat papan petunjuk yang dengan jelas
tertulis kata apotek.
Apotek harus dapat dengan mudah diakses oleh anggota
masyarakat.
Pelayanan produk kefarmasian diberikan pada tempat yang
terpisah dari aktivitas pelayanan dan penjualan produk lainnya,
hal ini berguna untuk menunjukkan integritas dan kualitas
produk serta mengurangi resiko kesalahan penyerahan.
Masyarakat harus diberi akses secara langsung dan mudah oleh
apoteker untuk memperoleh informasi dan konseling.
Lingkungan apotek harus dijaga kebersihannya. Apotek harus
bebas dari hewan pengerat, serangga.
Apotek memiliki suplai listrik yang konstan, terutama untuk
lemari pendingin.
pada
kondisi
ruangan
dengan
temperatur
yang
telah
ditetapkan.
1) Administrasi
(Home Care).
1. Pelayanan resep.
1)
Penyiapan obat
Peracikan.
Merupakan
kegiatan
menyiapkan
menimbang,
akhir
terhadap
kesesuaian
antara
obat
Apoteker
harus
memberikan
konseling,
mengenai
dan
penyakit
kronis
lainnya,
apoteker
harus
A : Iiiih tapi kan mahal kali.. lagian sayang kalo buat pasien BPJS nanti di
marahin sama bos kalo rugi.
Nah percakapan yang tadi, tidak pantas untuk di contohkan dalam pelayanan ke
farmasian di Apotek. Yang seharusnya pantas untuk di contohkan adalah yang di
bawah ini :
Pada suatu hari terdapat pasien pengguna ASURANSI BPJS datang ke apotek.
A : Ada yang bisa Saya bantu Ibu?
B : Ini mbak, Saya ingin menebus resep ini.
A : Iya bu, bisa tunggu sebentar yah, ibu silahkan duduk aja yah..
B : iya mbak terimakasih
Setelah beberapa saat Ibu Marina menuggu obat yang di inginkannya, akhirnya
selesai dan petugas memanggil.
A : Ibu marina
B : Iya mbak Saya sendiri.
A : Ini Bu total harga obatnya Rp. 800.000,B : Waduuuuuuh.. mahal sekali? Saya memakai asuransi BPJS mbak.. bagaimana?
A : Ooowh.. ibu pakai kartu BPJS .. ya sudah ibu tunggu sebentar ya.. saya siapkan
obatnya yang sesuai dengan BPJS
B : Iya mbaa
Setelah kurang lebih 3 menit akhir nya petugasnya kembali memanggil Ibu
Marina untuk memberikn obatnya yg sesuai BPJS.
A : Ibu marina
B : Iya mbak
10 | Makalah Etika Farmasi Pelayanan Kefarmasian Di Apotek
A : Ibu ini obatnya. . Semuanya di minum setelah makan ya bu.. ini antibiotiknya di
minum sehari tiga kali ya bu dan harus di habiskan lalu yang ini untuk demamnya
juga sehari tiga kali kalau sudah tidak demam lagi sebaiknya di berhentikan.
A : Iya tErimakasih ya mbak
B : Iya Ibu sama-sama cepat sembuh yaaaah
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
o
3)
o
Persepsi konsumen terhadap pelayanan apotek yang buruk akan merugikan apotek
dari aspek bisnis karena konsumen akan beralih ke tempat lain. Dampak yang timbul
tidak saja kepada konsumen yang bersangkutan tetapi kesan buruk ini akan
diceritakan kepada orang lain sehingga citra apotek, terutama para petugasnya,
termasuk apotek akan negatif/buruk. Oleh karena itu, persepsi konsumen yang baik
terhadap layanan harus ditumbuhkan terus menerus dan berkesinambungan dengan
orientasi kepada pelanggan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://ilmu-kefarmasian.blogspot.com/2014/01/standar-pelayanankefarmasian-di-apotek_6884.htm
o l
o