Professional Documents
Culture Documents
Manifestasi Klinis
Kelemahan lengan dan tungkai kontralateral, afasia motorik
Perubahan kepribadian, emosional, tingkah laku dan fungsi
Lobus Oksipitalis
Lobus temporalis
intelektual
Gangguan lapang pandang
Afasia sensorik (jika terkena lobus temporalis dominan),
Lobus Parietalis
Korpus Kalosum
Hipotalamus
Batang Otak
Cerebellum
2. Status Epileptikus
Defnisi: kejang yang terjadi > 30 menit atau kejang berulang tanpa disertai pemulihan
kesadaran kesadaran diantara dua serangan kejang
Algoritme manajemen status epileptikus:
3.
Gejala-
gejala
peningkatan TIK?
Nyeri kepala (Gilroy J, Youman JR)
Nyeri kepala pada tumor otak terutama ditemukan pada orang dewasa dan kurang sering
pada anak-anak. Nyeri kepala terutama terjadi pada waktu bangun tidur, karena selama
tidur PCO2 arteril serebral meningkat sehingga mengakibatkan peningkatan dari
serebral blood flow dan dengan demikian mempertinggi lagi tekanan intrakranial. Selain
itu, juga terjadi lonjakan tekanan intrakranial saat pasien batuk, mengejan atau bersin
akan memperberat nyeri kepala.
Muntah
Muntah dijumpai pada 1/3 penderita dengan gejala tumor otak dan bisanya disertai
dengan nyeri kepala. Muntah tersering adalah akibat tumor di fossa posterior. Muntah
tersebut dapat bersifat proyektil atau tidak dan sering tidak disertai dengan perasaan
mual serta dapat hilang untuk sementara waktu.
Kejang
Kejang umum / fokal dapat terjadi pada 20 50% kasus tumor otak, dan merupakan
gejala permulaan pada lesi supratentorial pada anak sebanyak 15%. Frekuensi kejang
akan meningkat sesuai dengan pertumbuhan tumor. Pada tumor di fossa posterior kejang
hanya terlihat pada stadium yang lebih lanjut. Schmidt dan Wilder (1968)
mengemukakan bahwa gejala kejang lebih sering pada tumor yang letaknya dekat
korteks serebri dan jarang ditemukan bila tumor terletak dibagian yang lebih dalam dari
hemisfer, batang otak dan difossa posterior.
Papil edema
Karena tekanan intrakranial yang tinggi akan menyebabkan oklusi vena sentralis retina,
sehingga terjadi edema papil.
Gejala lainnya
False localizing sign yaitu parese N. VI bilateral / unilateral, respons ekstensor yang
bilateral, kelainan mental dan gangguan endokrin. Gejala neurologis fokal juga dapat
ditemukan sesuai dengan lokasi tumor.