You are on page 1of 20
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 20 TAHUN 2005 'TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SND) 03-7046-2004 MENGENAI TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA, Menimbang Mengingat SEBAGAI STANDAR WAJIB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. MENTERI PERHUBUNGAN, bahwa untuk mewujudkan keamanan dan keselamatan penerbangan dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi_ Nasional, perlu memberlakukan Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-7046-2004 mengenai Terminal Penumpang Bandar Udara, sebagai standar wajib; bahwa sehubungan dengan hal tersebut di ates, maka perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-7046-2004 mengenai Terminal Penumpang Bandar Udara, sebagai standar w: Undang-undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 53, Tambahun Lembaran Negara Nomor 3481); Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi ‘Nasional (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 199, Tambahan Lembaran ‘Negara Nomor 4020); Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 9, ‘Tambahan Lembaran Negara Nomor 4075); Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4146); Memperhatikan : Menetapkan 5. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia; 6. Keputusan Menteri Perhubungen Nomor 24 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 42 Tahun 2004; 7. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 44 Tahun 2002 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional; 8. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 47 Tahun 2002 tentang Sertifikasi Operasi Bandar Udara; 9. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 48 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Bandar Udara Umum; Keputusan Kepala Badan Standardisasi_ Nasional (BSN) _Nomor 24/KEP/BSN/1 1/2004 tanggal 10 Nopember 2004 tentang Penetapan 15 (lima belas) Standar Nasional Indonesia; MEMUTUSKAN PERATURAN — MENTERI — PERHUBUNGAN —_TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) 03-7046- 2004 MENGENAI TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA, SEBAGAI STANDAR WAJIB. Pasal 1 Memberlakukan Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-7046-2004 mengenai ‘Terminal Penumpang Bandar Udara, sebagai standar wajib; Pasal 2 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukan pengawasan terhadap pemberlakuan standar sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri ini Pasal 3 Pelanggaran terhadap Peraturan Menteri ini dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlalcu. Pasal 4 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, Ditetapkan di : JAKARTA Pada tanggal : 4 MEI 2005 MENTERI PERHUBUNGAN ttd M. HATTA RAJASA, SALINAN Peraturan Menteri ini disampaikan kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; Menteri Perindustrian; Menteri Perdagangan; Sekjen, Irjen, Para Dirjen, dan Para Kabadan di Lingkungan Dephub; Kepala Badan Standardisasi Nasional. NUGROHO 120105102 SONI ‘SNI 03-7046-2004 Terminal penumpang bandar udara Ics 93.120 Badan Standardisasi Nasional BSN ‘SNL 03-7046-2006 Daftar isi Daftar isi Prakata 1 Ruang lingkup 2 Acuan normalif 3. Istilah dan denis 4 Peraneangan area terminal 4.4 Terminal penumpang 120 m2 . 4.2 Terminal penumpang 240 m2. 43. Terminal penumpang 600 m2. 5 Dasar-dasar perencanaan bangunan terminal penumpang 5.1 Ruangan umum... 5.2 Ruangan semi ster 53 Ruangan ster 6 Sirkulasi penumpang 8.1 Sirkulasi penumpang berangkat 6.2 _Sirkulasi penumpang datangltransit 7 Standar luas terminal penumpang 7.4 Standar luas terminal penumpang domestik 7.2. Standar iuas terminal penumpang internasional 8 Kelengkapan ruang dan fasitas 9 Fasiltas i 40. Standar luas rvang terminal penumpang. Daftar Tabel Tabel 1 Standar luas terminal penumpang domesti Tabel 2 Standar luas terminal penumpang internasion: : Tabol 3 Kolngkapan ang dan fsitas terminal penumpang stancar(Somestk dan internasional). Tabel 4 Kelengkapan ruang dan fasiltas lainnya... Tabel 5 Perhitungan kebutuhan ruang terminal penumpang. Daftar Gambar Gambar 1 Tala letak terminal penumpang luas 120 m2. Gambar 2 Tala letak terminal penumpang luas 240 m2. Gambar 3 Tata letak terminal penumpang luas 600 m2. Gambar 4 Blok tata ruang domestik Gambar 5 Blok tata ruang internasional.. Gamber 6 Sirkulasi penumpang ° Lampiran A Terminal penumpang denah 120m2 Lampiran 8 Terminal penumpang denah 240m2 Lampiran G Terminal penumpang denah 600m2 Bibliograti i ‘SNI03-7046-2004 Prakata ‘Standar Nasional Indonesia “Terminal penumpang bandar udara’ disusun dengan maksud untuk memberikan pedoman dalam membangun/menyediakan fasiltas terminal penumpang di bandar udara, sehingga dinasikkan suatu terminal penumpang yang standar di bandar ludara yang dapat memberikan suatu Kenyamanan bagi pengguna jasa transportasi udara dan agar arus penumpang i bandara dapat berjalan lancar. NI ini dirumuskan oleh Panitia Teknis Persyaratan Sarana dan Prasarana, Pengoperasian ‘serta Pelayanan Transportasl Udera (74F). ‘Standar ini telah dibahas dalam konsensus pada tanggal 21 Januari 2004 di Jakarta, ‘SNI 03-7046-2004 Torminal penumpang bandar udara 1 Ruang lingkup ‘Standar ini diaplikasikan khusus di dalam lingkungan bandar udara dengan luas terminal penumpang 120 m?, 240 m dan 600 m# (domestk dan intemasional). Standar ini bertuusn untuk memenuhi persyaratan keamanan dan keselamatan operasi penerbangan. 2 Acuan normatit Intemational Civil Aviation Organisation, Annex 9, “Facilitation”, Second Edition, July 1969 ‘International Civil Aviation Organisation, Annex 17, “Security”, Second Edition, July 1989. Intemational Civil Aviation Organisation, Annex 18, “The Safe Transport of Dangerous Goods by Air”, Second Edition, July 1989, Japan Intemational Cooperation Agency, “Basic plan for Terminal area”, Civil Aviation Bureau, Ministry of transport, November 1993. International Air Transport Association, “Airport Development Reference Manual”, &° Edition, April 1995. 3. Istilah dan definis! a4 terminal penumpang semua bentuk bangunan yang menjadi penghubung sistem transportasi darat dan sistem transportasi udara yang menampung kegiatan-kegiatan transisi antara akses dari darat ke pesawat udara atau sebsliknya; pemprosesan penumpang datang, berangkat maupun transit dan transfer serta pemindahan penumpang dan bagasi dari dan ke pesawat udara. Terminal Penumpang harus mampu menampung kegiatan operasional, administrasi dan komersial Serta harus memenuhi persyaratan keamanan dan keselamatan operasi penerbangan, disamping persyaratan lain yang berkeitan dengan masalah bangunan. 4 Perancangan area terminal Bentuk zoning dasar dan fasilitas pada area terminal dijelaskan seperti dalam gambar 1,000,001 ‘Standar iuas ‘Standar luas terminal Tjumlah penumpang waktu sibuk. 10 2 “4 dinitung lebih, detail 6 dari 14 standar luas terminal ini belum mem- | perhitungkan kegiatan komersial ‘SNI03-7046-2004 7.2 Standar luas terminal penumpang interna: Tabel 2 Standar luas terminal penumpang internasional 7 ea | penumpang | Totalim* waktu sibuk Standar luas - terminal ini belum mem- 7 perhitungkan cliitung lebih kegiatan detail komersial 8 — Kelengkapan ruang dan fasilitas Jenis, uas dan kelengkapan dari bangunan terminal penumpang disesuaikan dengan luas bangunan yang merupakan representasi dari jumiah penumpang yang dilayani dan kompleksitas fungsi dan pengguna yang ada. Kelengkapan ruang dan fasiltas bangunan terminal penumpang standar dijelaskan dalam tabel berikut Tari 14 ‘SNI 03-7046-2004 Tabel 3. Kelenakapan ruang dan fasilitas terminal penumpang standar Fasiiitas Terminal Standar 120m" (domestik) (domestik dan intornasional) Kelengkapan ruang dan fasilita “Toras Kedatangan dan Keborangkatan (curb side) FRuang lapor dir (check in area) Ruang tunggu keberangkatan (departure lounge) Ruang pengambitan bagasi banggage claim) Toilet pria dan wanita (lot) Ruang administrasi (adiministration) ‘Telepon umum (oubfic telephone) Fasiltas pemadam api ringan Peralatan pengambilan bagasi~ tipe moja ‘Kursi tunggu ‘Terminal standar 240 me (domestix) [-ao-seseacce ‘Teras kedatangan dan keberangkatan (curb side) Ruang lapor dir (check in area) Ruang tunggu keberangkatan (departure lounge) Toilet pria dan wanita ruang tunggu keberangkatan (toot) Ruang pengambilan bagasi (baggage claim) ‘Area komersial concession arealroor) Kantor aiine (airine administration) Tollot pria dan wanita untuk umum (public toilet) Fasiitas telepon umum (public telephone) Faslitas pemadam api ringan Peralatan pengambiian bagasi ~tipe gravity roller Kursitunggu Terminal standar 600 m* (domestix) eras kedatangan dan keborangkatan (curb sie) Ruang lapor dr (checkin area) Ruang tunggu berangkat (departure foungo) Toit pria dan waniisruang {unggu keberangkaten (old) Ruang pengambilan bagasi (baggage cain) ‘Area Komersal (concession arearoom) Kantor aiine (airing administration) Toit pra dan wanita untuk unum (public oe) RRuang simpan barang hang (last & found room) Fasiitas telopon umum (publi telephone) Fesiltas pemadam api ingan Peralatan pengambilan bagasi tbe gravity rllor Kuri tunggu ‘Tormipal standar 600 m® (internasional) pos g—= > sa >eance "Toras Kedatangan dan Keberangkalan (curb side) Ruang lapor di (check n area) Ruang tunggu berangkat (departure founge) Toilet pria dan wanita rang tunggu keberangkatan (tole!) Ruang pengambilan bagasi (baggage claim) ‘Area komersial (concession arealroom) Kantor airtne (atine administration) Toilet pria dan wanita untuk umum (public foet) FRuang simpan barang hilang (lost & found room) Faslitasfiskal (fiscal counter) Fasiitas imigrasi dan bea cukai (Immigration and custom) Fasiltas karantina Fasiltas telepon umum (public felephione) Fasiitas pemadam api ringan Poralatan pengambilan bagasi~ Spe gravity roller ursi tunggu Badari14 9 Fasiiltas taln ‘SNI03-7046-2004 ‘Tabel 4 Kelongkapan ruang dan fasilitas lainnya Fasilitas cacat Fasilitas penyandang | penyediaan ramp untuk setiap perbedaan ketinggian lantai di Kelengkapan ruang dan fasilitas dam baninan wanna perumpang Rg! penggune ture bandar udara Fasilitas Testoran, Kios, salon, Kantor pos dan gio, bank, money untuk penumpang | changer, nursery, dl. ( Ruang konsesi Fasilitas keantor pengelola, rvang mekanikal dan elektrikal, rvang penunjang terminal | komunikasi, ruang kesehat 1g rapat, ruang pertemuan, penumpang 4, | Area check-in Las area: {1 = Waktu pemrosesan cheok:in A=025(a+b)m?(+ 10%) per penumpang ( meni) 5. | Pomeriksaan Passport | Jumiah moja 12 = waktu pemrosesan passport Borangkat N= (a+b) ty posisi (+10.%) er penumpang (menit) @ 6. | Pemeriksaan Passport | Jumiah meja: roporsi penumpang yang — | Datang (o+e)s posisi (+10 %) menggunakan mobiltaksi CF ‘SNI 03-7046-2004 Tabel 5 (Lanjutan) No Jenis fasilitas Kebutuhan ruang Keterangan 7, | Area pemericsaan —} Tuas area: 7 = rala-vata wakiu menunggu passport A=025(b+0)m? {erlama (ment) \ = rata-rata waktu menunggu tercepat (ment) : 8, | Pemerksaan Secunty | Jumiah X-ay: (Crerpusat) Ne(a+p) unit i= proporsi penumpang menunggu 300 tedamna 9, | Pemerksaan Security | Jumiah xray: i = proporsi penumpang mmenunggu (Gate hold room) — | N=02.m unit \ercepat oh m= max jumiah kursi pesewat 10. | Gate hold room Las area terbesar yang diayani A= (ms) at | {= waktu Kedatangan penumpang 11, | Ruang tunggu Las area: perlama sobelum boarding ct keborangkatan Gate noid room (bolum termasuk | A=c { uitvk) m2 (+ 10%) rang konsesi) Uo) 12. | Baggage claim area | Luas area: fh = waktu kedatangan penumpang {bolum termasuk | A=0,9;cm2( + 10%) {eral sebelum boording claim devices) {\Gate hold room 13. | Baggage claim Wide body aircraft: ‘5 = kebutuhen ruang per penum dences N=0q/ 425 pang (m2) Narrow body aircraft: 4 = propor penumpang datang N=er/300 Gengan menggunakan wide | body eicrat | 14, | Kerb kedatangen | Panjang ker: += proporsi penumpang datang | 1 =0,005 ¢p moter (+ 10%) ‘dengan menggunakan narrow body aicrat 415, | Hall Kedatangan | Luas Area: (bolum termasuk | A=0,378 (brov2.c /) m2 ruang-ruang Konsesi) | (+10%) 10 dari 14 SNI03-7046-2004 Lampiran A (normatif) Terminal penumpang denah 120 m? ‘Skala 1:100 Gambar A.1__ Terminal penumpang denah 120 m? ‘Skala 1:100 11 dari 14 ‘SNI03-7046-2004 Lampiran B (oormatif) ‘Terminal penumpang denah 240 m* 3.00 7200 2.00 DENAH 240M2 Gambar B.1 Terminal penumpang denah 240 m* 12a 14 NI 03-7046-2004 Lampiran G (norma) Terminal penumpang denah 600 m2 ‘Skala 1:200 DENAH 600_M2 skala 1:20 GambarC.1 Terminal penumpang denah 600 m2 ‘Shala 1:200 13 dari 4 ‘SNI03-7046-2004 Bibliografi 1. Keputusan Menteri Perhubungan NO. KM 14 1989, “Penertiban penumpang, barang dan kargo yang diangkut pesawat udara sipil”, Departemen Perhubungan, 1989. 2 Surat Kepututusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara NO. SKEP/ 40/ Il 1995, “*Petunjuk pelaksanaan Keputusan Menteri Perhubungan nomor : KM. 14 Tahun 1989 tentang penertiban penumpang, barang dan kargo yang diangkut pesawat udara sipil", Departmen Perhubungan , 1995, ‘Surat Kepututusan Direktur Jenderal Perhubungan Udera NO. SKEP/ 347/ Xil/ 1999, tentang “Standar rancang bangun dan / atau rekayasa fasilitas dan peralatan bandar udara’, Departemen Perhubungan, tahun 1999 14dari 14

You might also like