Professional Documents
Culture Documents
Proyeksi peta adl suatu sistem yg memberikan hubungan antara posisi titik-titik
dibumi dan dipeta, krn permukaan bumi fisis tdk teratur, maka sulit utk melakukan
perhitungan dari hasil ukuran (pengukuran). Utk itu dipilih suatu bidang yg teratur yg
mendekati bidang fisis bumi yaitu bidang elipsoida dengan besaran-besaran tertentu.
Peta mrpk gambar permukaan bumi pada bidang datar dalam ukuran yg lebih kecil.
Posisi ttk-ttk pd peta ditentukan thd sistim siku-siku X dan Y, sedang posisi ttk-ttk pd
muka bumi ditentukan oleh lintang dan bujur (L dan B).
Dalam kontruksi suatu proyeksi peta, bumi biasanya digambarkan sebagai bola
(dengan jari-jari R =6370,283 km). Dalam hal ini volume Elipsoida sama dengan
volume bola. Bidang bola inilah yg nantinya akan diambil sebagai bentuk matematis
dari permukaan bumi. Hal ini dilakukan utk mempermudah dalam proses perhitungan.
Utk daerah yg kecil (maksimum 30 km x 30 km) dapat dianggap sebagai daerah yg
datar, shg pemetaan daerah tersebut dapat langsung digambar dari hasil pengukuran
dilapangan, tanpa memakai salahsatu sistim proyeksi peta.
1.
2.
3.
4.
Lanjutan..
Problema utama dalam proyeksi peta adalah penyajian bidang lengkung kebidang
datar. Bidang yg lengkung tdk dapat dibentangkan menjadi bidang datar tanpa
mengalami perubahan-perubahan (distorsi-distorsi),sedang suatu peta dikatakan
ideal bila:
Luas benar
Bentuk benar
Arah benar
Jarak benar
Keempat syarat tersebut jelas tdk akan dapat terpenuhi semuanya secara
bersama-sama. Setiap proyeksi peta selalu harus mengorbankan syarat lainnya.
Cara yg dapat dilakukan hanyalah meredusir distorsi sekecil mungkin utk
memenuhi satu atau lebih syarat-syarat peta ideal, yaitu dengan :
a) Membagi daerah yg dipetakan menjadi bagian-bagian yg tdk begitu luas
b) Menggunakan bidang datar atau bidang yg dapat didatarkan (kalau didatarkan tdk
mengalami distorsi selanjutnya)
Yaitu : Bidang kerucut
Bidang silinder
Lanjutan..
Pemilihan Macam Proyeksi Tergantung Pada :
1. Bentuk, letak, dan luas daerah yg dipetakan
2. Ciri-ciri tertentu/ciri-ciri asli yg akan dipertahankan
Klasifikasi Dari Proyeksi Peta
Secara garis besar klasifikasi proyeksi peta dapat digolongkan menurut pertimbangan
yg dilakukan
A. Pertimbangan Extrinsic :
1. Bidang proyeksi
2. Persinggungan
3. Posisi
B. Pertimbangan Intrinsic :
1. Sifat-sifat asli
2. Generasi
Pada proyeksi azimutal sumbu simetrinya merupakan garis yg melalui pusat bumi dan tegak
lurus pada bidang proyeksi. Sedangkan pada proyeksi kerucut dan silinder sembu simetrinya
merupakan sumbu dari kerucut,silinder dan melalui pusat bumi
Karakteristik Meridian
1.
2.
3.
Karakteristik Paralel
1.
2.
3.
4.
5.
Bujur (Longitude)
Bujur suatu tempat (ttk) adalah busur yg diukur (dalam derajat) pada suatu paralel
antara meridian tempat tersebut dengan prime meridian = meridian Greenwich.
Meridian Greenwich mempunyai harga bujur 0o.
Bujur suatu titik tertentu pada bola bumi diukur ketimur atau kebarat dari Meridan
Greenwich. Harga bujur berkisar dari 0o-180o ke timur atau ke barat.
Apabila suatu ttk hanya diketahui bujurnya saja, maka lokasinya tdk dapat
diketahui secara pasti,karena suatu ttk dengan bujur yg sama dapat terletak pada
suatu meridan penuh. Dengan perkataan lain suatu meridian dapat didefinisikan
sebagai suatu garis yg menjadi tempat kedudukan semua ttk yg mempunyai bujur
yg sama.
Panjang bujur dalam mil/kilometer tidak tetap,tergantung dari letak paralel. Jarak
yg paling besar adalah diekuator karena ekuator merupakan lingkaran besar.
Panjang bujur 1o diekuator adalah 111,322 km.
Lintang
Lintang suatu tempat didefinisikan sebagai busur yg diukur (dalam derajat) pada
suatu meridian antara tempat tersebut dengan ekuator. Lintang mempunyai harga
dari 0o pada ekuator sampai 90o dikutub utara dan kutub selatan.
Apabila suatu tempat (titik) diketahui lintang dan bujurnya,maka lokasinya dapat
ditentukan secara teliti,dimana koordinat titik tersebut berupa koordinat geografis
Proyeksi Polyeder
Proyeksi UTM
Lanjutan...