You are on page 1of 8
Admiral's Log >> Some online records of me... Ganti Nama Posted by Purbo on Istimewa. Pertama, tanggal hari ini (29 Februari). Terjadi jika dan hanya jika setiap 4 tahun. sekali. Orang yang dilahirkan pada tanggal ini mungkin bisa awet muda, karena ulang tahunnya hanya tiap 4 tahun sekali. Jadi kalau yang lahirnya selain tanggal tersebut sudah berumur 20 tahun misalnya, yang lahir di tanggal itu baru berumur 5 tahun kan hehehe. Kedua, tulisan ini. Dikonsep 1,5 hari sebelum deadline tanggal terbit. Deadline untuk memenuhi minimum satu buah tulisan di blog ini per bulannya. Biasanya sudah ada draft pada pertengahan atau mendekati akhir bulan, jadi ini sudah terhitung memecahkan telor eh rekor pribadi. Untunglah, tahun ini adalah tahun kabisat jadi bisa ada tambahan waktu 1 hari... Sebenamya sudah ada konsep sebuah tulisan, tapi harus ditunda posting-nya karena menunggu sesuatu yang mau launching duluan. Bingung dan penasaran? Tunggu saja info bulan depan..._ Kembali ke topik, berhubung konsep yang ada terpaksa pending, mau tak mau mesti cari bahasan lain secara kilat. Untung bisa dapat wangsit, walaupun nulisnya juga jadi terburu-buru, Tulisan ini bertema SAP2000, jadi yang ditulis pada judul maksudnya yang berganti nama adalah elemen dalam model SAP2000, bukan yang nulis Jo. Kemudian... anu... ehm.. Waduh, otaknya kok jadi hang ya ini, kata-kata yang keluar di pikiran jadi seret (efek nulis mepet deadline plus kepikiran deadline lainnya, kalau dirumuskan kira-kira seperti ini: deadline + deadline = % ), Break dulu ah... Nah, semoga secangkir kopi jahe ini bisa menemani sampai akhir tulisan. Oke, mari segera berlanjut membahas topik tulisan ini, scbelum keburu penasaran apa merck kopinya dan bagaimana rasanya. Dalam pemodelan SAP2000, penomoran elemen (joint, frame, area, dst.) dilakukan secara otomatis oleh program saat pengguna menggambar atau membuat elemen tersebut. Ini beda dengan jaman SAP90 yang masih versi DOS alias berbasis teks, penomoran elemen justru sudah harus diketahui dan dibuat sendiri oleh pengguna, karena dari nomor-nomor inilah kemudian elemen didefinisikan. Misalnya joint nomor 1 koordinat x=0 dan z=0 lalu nomor 2 pada x=5 dan z=0, kemudian frame nomor 1 menghubungkan joint nomor 1 dan 2, dst. dst. dst. Kalau jaman sckarang (SAP2000), tinggal definisi koordinat/gridline, lalu gambar batang tarik sana tarik sini, jadi deh modelnya. Enak, ya... Tapi ada efek sampingnya. Seperti disebutkan, penomoran di SAP2000 dilakukan otomatis oleh program saat penggambaran elemen. Cara program mengurutkan nomor adalah berdasar urutan penggambaran. Misal dalam suatu model antah berantah ada 5 elemen frame, bernomor urut 1 sampai 5. Frame nomor 5 dihapus, alu digambar batang baru, yang otomatis akan memilki nomor 6. Jadi, penomorannya menjadi 1,2,3,4,6. Kalau elemen 2 dihapus dan digambar batang baru, batang ini akan bernomor 7, dan demikian seterusnya, jadi nomor akan menjadi tidak urut secara keseluruhan. Lalu? Saat pembacaan output hal ini bisa saja menjadi sedikit mengganggu, terkait pencarian elemen dengan nomor tertentu. Bayangkan jika modelnya rumit, gedung 15 lantai dengan denah tak beraturan, sering ada modifikasi hapus-tambah elemen di sana-sini, pasti urutan nomor clemennya juga jadi tak karuan. Semoga saja orangnya yang membuat model tidak ikut-ikutan jadi tak karuan, gara-gara mau nyari joint nomor 1389 nggak ketemu-ketemu. Oh ya, kata “nomor” di sini maksudnya mewakili “nama” pada judul tulisan. Jadi identitas suatu elemen adalah “nama’-nya, tapi tidak harus selalu berupa nomor atau angka murni. Kalau nomomya bisa urut, pasti pencarian elemen kan bisa lebih gampang. Nah, saatnya untuk intervensi secara semi-manual untuk mengubah urutan penomoran. Di sini akan dipakai contoh model seperti terlihat di bawah ini. (https://purbolaras.files.wordpress.com/2012/02/portal. Lihat pada gambar sebelah kanan, contoh tampilan suatu lantai dengan penomoran joint-nya. Cara memunculkan nomor joint dengan menu View > Set Display Options, lalu aktifkan pilihan Labels pada kelompok joint. Di situ terlihat penomoran joint yang, acak. pee kneees | eis a Reshaits Spina F Local aves icble F Natinvew | Avene = (https://purbolara: files. wordpress.com/2012/02/label: Fremes/Cables/Tendone T Libele P Sectors T Releases T LecalAses I Fras Nat in vinw Untuk mengurutkan nomor joint, pilih menu Edit > Change Labels. Kemudian pada Item Type, pilih Element Labels — Joint (kalau dilihat, sebenarnya yang bisa diganti “nama’-nya bermacam- macam, load case, nama material, dll.). Come Aten pe fstertae r [ea Fare Pate Nt! Auto Relabel > All In List. Otomatis penomoran akan diurutkan berdasar perubahan terakhir. Perhatikan dan bandingkan kolom Current Name (nomor lama) dan New Name (setelah pengurutan). Klik OK untuk menerapkan pengurutan pada model. Nn itr emer Lata Jot ie ites s ; = H + z 1 1 3 a) Coe (https://purbolaras.files.wordpre: ym/2012/02/names. Nah, kalau sudah urut kan untuk mencarinya nanti juga enak. Selain secara total, pengurutan juga bisa dilakukan terhadap pilihan tertentu saja, dan seperti telah disebutkan sebelumnya, juga tidak harus melulu berupa angka saja. Untuk contoh berikutnya, pilih dahulu (select) misalnya semua joint pada lantai dasar. Berikutnya, Edit > Change Labels, kemudian pada Item Type pilih Element Labels — Joint. Bedanya dengan yang tadi, kini pilihan List Names of Selected Elements Only menjadi aktif. eae View Chooee A Named tem Tope em Type —_[Fleneri Labels Jan SI Uitioias of Secied ones Git (hey urbolaras.files, wordpress.com/2012/02/sele: Artinya, pengurutan hanya akan diterapkan pada elemen yang terpilih saja. Sekarang, akan digunakan tambahan prefiks atau awalan guna mempermudah penamaan. Lantai dasar akan memiliki awalan huruf “A”, lantai 2 huruf “B”, dst. Pada Auto Relabel Control, dalam input Prefix isikan huruf “A” (ingat elemen terpilih adalan pada lantai dasar), lalu pilih menu Edit > Auto Relabel > All In List. Klik OK. so Peltel Cont Pee = «RFit Rebel Onde (2 =] Nea Nunber [7 Second Fabel onde [Y=] Increment. [T= Minimum Number Digits|0—— (https://purbolaras.files.wordpress.com/2012/02/prefix. Hasilnya akan seperti pada gambar di bawah. Untuk lantai-lantai selanjutnya digunakan cara yang sama, dengan memakai prefiks atau awalan yang sesuai per lantai. Kalau sudah begini, misal mau memburu-sergap joint yang bernama “D7”, maka langsung bisa ditebak bahwa posisi joint tersebut berada pada lantai 4, sehingga akan bisa mempersingkat waktu pencarian target operasi. Enak binti maknyus kan... Untuk penomoran atau penamaan elemen frame maupun area, dll. bisa memakai cara serupa, tinggal disesuaikan saja elemen yang ingin diganti, dan ditentukan apakah secara global atau terbatas pada pilihan tertentu. (htt urbolaras. files Pssttt... Sebenarnya penulis sendiri jarang memakai taktik ini, paling cuma sekali-dua kali lah. Kalau perlu mencari nomor elemen tertentu, penulis kadang lebih senang cara langsung lewat menu Select > Select > Labels, pilih Object Type yang, sesuai (joint, frame, dll.), tentukan Object Label (nomor/nama elemen buronan, bisa satu atau langsung beberapa), dan klik OK. Elemen dimaksud akan otomatis terpilih, dan tinggal dicari lokasinya (dilihat misal per lantai kalau ada elemen yang terpilih misal frame berupa garis putus-putus). Bisa juga kemudian pilih menu View > Show Selection Only sehingga hanya akan tertampil elemen terpilih saja. Sees Secon Type © Selec Opts Dest Ott Sec The Type OF eat Otedtne Sec Opn Sect Sire Obet Sd Mats ects By Spacing nora © Selec Mate Oot Fe List Set Tove Ohi Set species _| cot Mau pakai metode relabel, atau tembak langsung di tempat, silakan pilih. Kemudian mau diapakan elemen-elemen tersebut, selanjutnya terserah Anda... Sampai di sini dahulu tulisan ini, berhubung kopi jahenya juga sudah mau habis... About these ads (nttps/wordpress.com/about-these-ads/) ‘This entry was posted in SAP2000 and tagged 2012, label, SAP2000, tips, trik. Bookmark the permalink. One response to “Ganti Nama” Dadi Itu Aku says: 12 March 2012 at 7:04 am Lagi lagi info yang berguna. Bahas dinding geser donk, Mas. PS: bagi donk kopjah nya:-P Reply Blog at WordPress.com. | The Piano Black Theme.

You might also like