Professional Documents
Culture Documents
بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ
بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ
Hanyalah yang memakmurkan mesjid-mesjid Allah ialah orang-orang
yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan
shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain
kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk
golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. [At-Taubah 9 : 18]
Dan
jika
Kami
hendak
membinasakan
suatu
negeri,
maka
Kami
(Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati), jangan menunggu usia
kita tua, ahh nanti saja.. nanti saja..!! pada akhirnya tanpa sadar ajal
menjemput kita..
Ibnu Umar rodhiallohu anhuma melanjutkan dengan berwasiat,
Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan
jika engkau berada pada pagi hari jangan menunggu datangnya sore.
Pada akhirnya masjid-2 kaum muslimin sepi dari ummatnya sendiri, dan janganlah kau letih
dalam beramal di dunia ini, bersemangatlah berharaplah kehidupan yg terbaik setelah kematian
karena Allah menjadikan kehidupan dunia sebagai penjara bagi kaum muslimin. Nabi
bersabda:
Dunia adalah penjara untuk mukmin dan surga bagi kafir. ( HR.
Muslim)
dan kewajiban kita sebagai seorang muslim menjaga diri kita dan keluarga dari hal-hal yg
terlarang dalam agama. Sebagaimana Allah berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah
terhadap
apa
yang diperintahkan-Nya
kepada
mereka
dan selalu
Disamping untuk melaksanakan solat berjamaah, kedatangan seorang muslim ke masjid juga
untuk memakmurkan masjid dengan melakukan berbagai aktiviti lainnya yang bermanfaat bagi
dia sendiri, keluarga dan masyarakatnya islam lainnya.
Kedatangan seorang muslim ke masjid guna memakmurkannya, maka kita tidak meragukan lagi
tentang keimanannya, Rasulullah Saw bersabda yang ertinya:
Apabila kamu sekalian melihat seseorang biasa ke masjid, maka
saksikanlah bahwa ia benar-benar beriman (HR. Tirmidzi dari Abu Said
Al Khudri)
3. MENGHORMATI MASJID
Ada banyak hal yang boleh kita lakukan untuk menunjukkan penghormatan kita kepada masjid.
Pertama, melaksanakan Solat Tahiyyatul Masjid ketika memasukinya masjid. Rasulullah Saw
bersabda yang artinya:
Apabila
salah
seorang
diantara
kamu
datang
ke
masjid,
maka
hendaklah ia solat dua rakaat sebelum duduk ( HR. Jamaah dari Abu
Qatadah)
Kedua, tidak menyalah gunakanan masjid. Masjid merupakan sarana untuk mengagungkan Allah
S.W.T dengan segala aktiviti yang tidak bertentangan dengan segala ketentuan-Nya. Karena itu
kalau kita cinta kepada masjid, jangan sampai masjid itu digunakan untuk hal-hal yang memang
tidak dibenarkan oleh Allah dan Rasul-Nya,
Misalnya, menggunakan masjid untuk tempat berseteru, bertengkar atau melakukan jual beli di
masjid, larangan ini terdapat dalam hadits yang artinya:
Apabila kamu melihat orang berjual beli di masjid, maka katakanlah
kepadanya: semoga Allah tidak menguntungkan perdagangan kamu
(HR. NasaI dan Tirmidzi).
Ketiga, membersihkan dan menjaga masjid. Kecintaan kita terhadap masjid juga harus kita
tunjukan dengan cara menjaga masjid agar selalu terpelihara fungsi dan kegunaanya.
Kita sangat dianjurkan untuk menjaga kebersihan dan memelihara masjid terutama disetiap
ruangan ibadat ini, termasuk ruangan ditempat wuduk atau tandas agar selalu terjaga
mempunyai aroma yang menyegarkan (tidak memberikan aroma yang tidak sedap).
Membuang segala kotoran dari dalam masjid, Rasulullah Saw bersabda yang artinya:
Dihadapkan padaku semua pahala yang diperbuat umatku, sampaisampai kepada satu kotoran yang dikeluarkan oleh seseorang dari
dalam masjid (HR. Abu Daud, Tirmdizi dari Anas ra)
Hadists yang memerintahkan kaum muslimin untuk membersihkan masjid juga dari Aisyah ra,
artinya:
Rasulullah Saw memerintahkan membangun masjid di kampung dan
membersihkan serta memberinya wangi-wangian ( HR. Ahmad, Abu
Daud dan Tirmidzi)
Jangan datang ke masjid dengan bau-bau yang tidak menyedapkan. Rasulullah Saw bersabda
yang artinya:
Barangsiapa yang datang ke masjid dengan bau-bau yang tidak
menyedapkan, maka janganlah sekali-kali mendekati masjid kami,
sebab malaikat merasa terganggu oleh apa-apa yang mengganggu
manusia. (HR. Ahmad dan Bukhari dan Jabir ra)
Untuk menciptakan suasana masjid agar selalu terasa nyaman, disamping harus dijaga
kebersihanya (lantainya dipakirkan, karpetnya divacuum kerana debu), juga sinar terang dan bau
udara masjid harus dijaga sebaik mungkin.
Jemaah dilarang untuk melakukan hal-hal yang dapat mengotorinya, misalnya membuang sisa
makanan sembarangan dan juga dilarang merokok di dalam masjid.
Dengan tenaga yang dimiliki misalnya, beliau membawa batu bata sendiri sewaktu membangun
masjid. Sehingga para sahabat yang melihat Rasulullah saw yang sangat letih, bertambah
semangat untuk membantu Rasulullah membangun masjid.
Sehubungan itu, masjid merupakan salah satu yang penting untuk pembinaan umat islam, maka
Maka tempat ibadah ini juga boleh digunakan untuk saling membantu diantara umat islam
dibidang sosial dan ekonomi.
Sebagai contoh dari Rasulullah saw yang boleh kita tiru dalam kehidupan kita sehari-hari,
sewaktu ada sahabat jamaah masjid mengalami kesulitan ekonomi, beliau korbankan hartanya
untuk membantu sahabat itu hingga kesulitannya dapat diatasi.
Dari huraian di atas, menjadi jelas bagi kita bahawa, masjid merupakan tempat yang harus kita
cintai dengan cara memakmurkan masjid.
Oleh karena itu, perhatian kita kepada masjid harus selalu kita tingkatkan dari waktu ke waktu
agar masjid kita tetap berfungsi sebagai rumah Allah, selalu ramai didatangi orang untuk
beribadat, selalu terpelihara kebersihannya dan selalu terjaga kemulianya.
|
Wallahu a`lam
Sebuah Risalah kecil untuk saya khususnya
masjid ketika ia keluar hingga ia kembali ke masjid (HR. Al-Bukhari dan Muslim
dari Abu Hurairah t)
Dan seorang yang pergi ke masjid pagi atau petang akan memperoleh pahala yang
besar. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
(( )) .
Barangsiapa pergi pagi hari ke masjid, atau petang hari, akan Allah sediakan
untuknya tempat di syurga setiap kali dia pergi (pagi atau petang hari). (HR. AlBukhari dan Muslim dari Abu Hurairah t).
Dalam hadits lainnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
((
)) .
Tidakkah kamu mau aku tunjukkan apa yang dengannya Allah menghapus dosadosa dan mengangkat derajat? Menyempurnakan wudhu dalam keadaan yang berat,
memperbanyak langkah ke masjid dan menanti shalat setelah shalat. Itulah
penjagaan sesungguhnya, itulah penjagaan sesungguhnya. (HR. Muslim dari Abu
Hurairah t).
Masih banyak lagi keutamaan yang lain terkait dengan shalat berjamaah di masjid.
Adapun membaca al-Quran dan mempelajarinya bersama-sama di dalam masjid juga
telah disebutkan keutamaannya oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam dalam
sabdanya,
((
))
dan tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid), untuk
membaca Kitabullah (al-Quran) dan mempelajarinya di antara mereka melainkan
akan turun ketentraman kepada mereka, rahmat akan menyelimuti mereka, para
malaikat menaungi mereka dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di hadapan
para malaikat di sisi-Nya (HR. Muslim dari Abu Hurairah t)
Dan semua halaqah ilmu yang bermanfaat termasuk dalam keutamaan tersebut. Bahkan
orang-orang yang menuntut ilmu di majelis-majelis ilmu di dalam masjid, terutama di
Masjid Nabawi, bagaikan mujahid di jalan Allah. Nabi shallallahu alaihi wa
sallambersabda,
))
))
Barangsiapa datang ke masjidku ini, tidak lain kecuali untuk mempelajari kebaikan
atau mengajarkannya, maka dia bagaikan mujahid di jalan Allah, sedangkan yang
datang untuk selain itu maka bagaikan orang yang cuma melihat-lihat harta orang
lain. (HR. Ibnu Majah dan al-Baihaqi dalam Syuabul Iman, dan dishahihkan oleh
Syaikh Al-Albani dalam al-Misykat)
Dan secara umum setiap orang yang menuntut ilmu maka seperti mujahid di jalan
Allah. Nabi r bersabda,
(( ))
Barangsiapa keluar untuk menuntut ilmu maka dia di jalan Allah hingga pulang
kembali. (HR. At-Tirmidzi dan beliau menghasankannya. Hadits ini hasan li ghairihi
sebagaimana dikatakan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih at-Targhib no. 88)
Makalah Kajian Takmir Tematik 5 Desember 2009
Divisi Pembinaan Takmir Mahasiswa
Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari