You are on page 1of 3

PENGAMATAN MORFOLOGI PROTISTA

Tujuan : Mengamati morfologi beberapa macam anggota Protista, terutama ganggang


dan protozoa serta cara penyiapan preparatnya.

PENDAHULUAN
Protista merupakan salah satu dari Kingdom dari Animalia, yang mempunyai anggota
yang beragam. Terdapat tiga kelompok anggota Protista, yaitu ganggang (algae),
protozoa, dan kapang lendir. Ganggang adalah protista yang berfotosintesis, sedangkan
protozoa bersifat heterotrof, non-fotosintesis. Tipe makan pada protozoa mirip dengan
hewan, dengan cara memasukkan partikel makanan ke dalam tubuhnya. Makanan
protozoa berupa bakteri atau protozoa lain dan absorbsi nutrisi dari lingkungannya.
Protozoa menempati habitat pada bermacam-macam tipe perairan.
Protozoa mempunyai 4 kelompok taksonomi, yaitu Flagellata, Amoeba, Ciliata, dan
Apikomplexan. Flagellata ditandai dengan adanya satu atau lebih flagella dalam
tubuhnya, hidup bebas atau sebagai parasit. Sebagai contoh adalah Pteromonas, Euglena,
dll. Amoeba tidak mempunyai alat lokomosi permanen, pergerakan dilakukan dengan
pseudopodia (kaki semu) yang merupakan perpanjangan dari selnya, mengambil
makanan atau mangsa dengan menggunakan kaki semunya dan makanan kemudian
masuk dalam vakuola makanan. Ciliata ditandai dengan adanya silia diseluruh
permukaan tubuhnya. Silia ini digunakan untuk membantu pergerakan dan memasukkan
makanan. Hampir semua anggota Ciliata hidup bebas. Contoh yang umum dijumpai
adalah Paramaecium sp. Paramaecium mempunyai dua bahan genetik, yaitu
makronukleus tunggal yang berperan dalam mengontrol aktifitas sehari-hari, dan
mikronukleus poliplod (dengan 1-80) dan berperan dalam reproduksi seksual.
Apikomplexan dengan anggota bersifat parasit dan banyak sebagai penyebab penyakit
pada manusia. Sebagai contohnya adalah Plasmodium.
Dalam praktikum ini juga dipelajari cara penyiapan preparat basah untuk mengamati
mikroorganisme dalam keadaan hidup.Teknik yang dapat digunakan adalah teknik
lekapan basah, tetes gantung, dan penggunaan agar motilitas. Dalam praktikum ini anda

akan menggunakan teknik lekapan basah. Preparat yang bersifat basah yang anda siapkan
memungkinkan anda mengamati bentuk dan ukuran mikroorganisme secara individu dan
motilitasnya dalam keadaan alamiah.
Anda akan dapat membedakan motilitas mikroorganisme yang anda amati dengan gerak
Brown. Pergerakan sejati (motilitas) biasanya sangat cepat dan terarah. Sedangkan gerak
Brown merupakan gerakan menggetar partikel-partikel dalam cairan secara acak/tidak
terarah dan terus menerus. Hal ini menyebabkan mikroorganisme motil dan non motil
berubah posisinya dan terlihat seperti bergerak. Dalam pengamatan ini anda harus juga
membedakan pergerakan sejati dengan pergerakan yang disebabkan oleh arus cairan.
Keadaan ini disebabkan karena preparat basah yang anda buat mengandung gelembung
udara atau tidak tersegel dengan baik, sehingga timbul arus udara yang menyebabkan
mikroorganisme yang anda amati bergerak mengalir mengikuti arus cairan tersebut.
Pergerakan sejati mikroorganisme disebabkan karena adanya flagela (bakteri, beberapa
ganggang, dan protozoa), adanya silia atau pseudopodia (pergerakan amuboid) pada
beberapa protozoa. Flagella mungkin sukar untuk diamati dengan mikroskup cahaya.
Pada pewarnaan khusus atau pengamatan dengan menggunakan mikroskup elektron
flagela ini akan dengan mudah diamati.

ALAT DAN BAHAN


Alat dan Bahan :
1. Mikroskup cahaya
3. Lampu spiritus
5. Loup inokulasi/ose
4. Air rendaman jerami umur 2-3 hari.
5. Gelas benda dan gelas penutup
6. Vaselin

7. Kertas lensa/tissue
8. Air kolam
CARA KERJA
1. Ambillah setetes air rendaman jerami/air kolam dan letakkan diatas gelas obyek.
2. Usapkan sedikit vaselin di ujung jari tangan kiri anda sehingga membentuk lapisan
tipis. Sentuhkan vaselin tersebut pada keempat sisi gelas penutup.
3. Arahkan muka kaca penutup yang telah bervaselin menghadap ke arah gelas obyek,
secara perlahan, letakkan kaca penutup dalam media dan tekan perlahan sehingga
tersegel baik.
4. Amati secara hati-hati dengan menggunkan mikroskop.
5. Amati apakah ada pergerakan, gambar dan beri keterangan tentang mikroorganisme
yang anda amati dan cantumkan pula perbesarannya.
6. Gambar spesimen yang anda amati dan beri keterangan seperlunya pada buku laporan.
7. Bersihkan lensa mikroskop secara hati-hati dengan menggunakan kertas lensa, setelah
anda selesai pengamatan.

You might also like