Cairan merupakan bagian penting dari tubuh kita. Bahkan, sekitar 60-70% tubuh kita tersusun dari air. Untuk itulah selama bulan puasa, kita perlu memperhatkan kebutuhan cairan tubuh dan berusaha memenuhinya agar tubuh tetap sehat dan berfungsi dengan baik. Terlebih puasa Ramadhan tahun ini berlangsung saat musim kemarau. Cuaca yang panas dan lembab akan membuat tubuh mudah mengalami dehidrasi. Dalam kondisi normal, kebutuhan air saat berpuasa sebenarnya relatif sama dibandingkan saat tidak berpuasa. Agar tubuh tidak kekurangan cairan selama berpuasa, kecukupan cairan harus dijaga. Air putih atau cairan elektrolit merupakan pilihan paling tepat untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Teh dan kopi memiliki sifat diuretik, yaitu menarik cairan tubuh dan membuangnya lewat air seni. Konsumsi teh dan kopi akan membuat Anda banyak buang air kecil sehingga cairan keluar dari tubuh dan membuat cepat haus. Pada umumnya kebutuhan air seorang dewasa muda adalah 8 gelas (2 liter) per hari. Konsumsi air bisa dilakukan saat malam yang dibagi sejak maghrib hingga subuh. Untuk pola konsumsinya bisa dilakukan dengan minum 2 gelas saat berbuka, 4 gelas saat makan malam hingga tidur malam, dan 2 gelas saat sahur. Konsumsi air berlebih di satu waktu sekaligus tidak dianjurkan karena kapasitas lambung menampung cairan terbatas. Usus hanya bisa menyerap cairan secara bertahap. Konsumsi air berlebih tak member ruang bagi makanan dan udara di lambung. Kebutuhan air bagi mereka yang bekerja ringan di kantor berbeda dengan orang yang bekerja berat di lapangan yang panas. Pengeluaran air tubuh bagi orang yang bekerja di lapangan yang panas akan lebih banyak melalui penguapan, pernafasan dan keringat dibanding orang yang kerja di kantor. Peningkatan suhu lingkunan satu derajat celcius dari suhu normal dapat meningkatkan sekitar satu gelas kebutuhan air, belum lagi karena perbedaan aktifitas. Oleh karena itu, pada saat berpuasa sebaiknya diminimalkan bekerja pada suhu terik matahari dan berkucuran keringat. Sementara itu, pada suhu dingin, air tubuh umumnya akan banyak keluar melalui
permukaan kulit. Untuk mengatasinya bisa dengan menggunakan pakaian yang
menutupi permukaan kulit tubuh, serta menggunakan pelembab wajah dan kulit.