Professional Documents
Culture Documents
KEY WORD
1. Ari-ari
Nama lainya adalah plasenta, merupakan organ penting bagi janin, karena
sebagai alat pertukaran zat antara ibu dan bayi atau sebaliknya.
2. Inspekulo
Prosedur pemeriksaan yang menggunakan alat yang disebut sebagai cocor
bebek atau spekulum yang berguna untuk observasi keadaan genital interna
dari ibu.
DD
1. Hemoragik Post Partum
Pada pelepasan plasenta selalu terjadi perdarahan karena sinus-sinus
maternalis pada tempat insersinya pada dinding uterus terbuka. Biasanya
perdarahan itu tidak banyak sebab kontraksi dan retraksi otot-oto uterus menekan
pembuluh pembuluh darah terbuka sehingga lumennya tertutup, kemudian darah
tersumbat oleh bekuan darah. Seorang wanita sehat dapat kehilangan 500 ml darah
tanpa akibat buruk.
A. Definisi
Istilah perdarahan post partum digunakan apabila perdarahan setelah anak
lahir melebihi 500 ml. Perdarahan primer terjadi dalam 24 jam pertama dan
sekunder sesudah itu.
B. Etiologi
Hal-hal yang menyebabkan perdarahan postpartum ialah : (1) terlepasnya
sebagian plasenta dari uterus; (2) perlukaan jalan lahir; (3) atonia uteri.
Kadang-kadang perdarahan disebbakan kelainan proses pembekuan darah
karena hipofibrinogen.
C. Epidemiologi
Perdarahan post partum dini jarang disebabkan oleh retensi potongan
plasenta yang kecil, tetapi plasenta yang tersisa sering menyebabkan
perdarahan pada akhir masa nifas.1 Kadang-kadang plasenta tidak segera
terlepas. Bidang obstetri membuat batas-batas durasi kala tiga secara agak
ketat sebagai upaya untuk mendefenisikan retensio plasenta shingga
perdarahan akibat terlalu lambatnya pemisahan plasenta dapat dikurangi.
Combs dan Laros meneliti 12.275 persalinan pervaginam tunggal dan
melaporkan median durasi kala III adalah 6 menit dan 3,3% berlangsung lebih
dari 30 menit. Beberapa tindakan untuk mengatasi perdarahan, termasuk
kuretase atau transfusi, menigkat pada kala tiga yang mendekati 30 menit atau
lebih
Efek perdarahan banyak bergantung pada volume darah pada sebelum
hamil dan derajat anemia saat kelahiran. Gambaran perdarahan post partum
yang dapat mengecohkan adalah nadi dan tekanan darah yang masih dalam
batas normal sampai terjadi kehilangan darah yang sangat banyak.
D. Diagnosis
Untuk membuat diagnosis perdarahan postpartum perlu diperhatikan
ada perdarahan yang menimbulkan hipotensi dan anemia. apabila hal ini
dibiarkan berlangsung terus, pasien akan jatuh dalam keadaan syok.
perdarahan postpartum tidak hanya terjadi pada mereka yang mempunyai
predisposisi, tetapi pada setiap persalinan kemungkinan untuk terjadinya
perdarahan postpartum selalu ada. Perdarahan yang terjadi dapat deras atau
merembes. perdarahan yang deras biasanya akan segera menarik perhatian,
sehingga cepat ditangani sedangkan perdarahan yang merembes karena kurang
nampak sering kali tidak mendapat perhatian. Perdarahan yang bersifat
merembes bila berlangsung lama akan mengakibatkan kehilangan darah yang
banyak. Untuk menentukan jumlah perdarahan, maka darah yang keluar
setelah uri lahir harus ditampung dan dicatat.
Kadang-kadang perdarahan terjadi tidak keluar dari vagina, tetapi
menumpuk di vagina dan di dalam uterus. Keadaan ini biasanya diketahui
karena adanya kenaikan fundus uteri setelah uri keluar. Untuk menentukan
etiologi dari perdarahan postpartum diperlukan pemeriksaan lengkap yang
meliputi anamnesis, pemeriksaan umum, pemeriksaan abdomen dan
pemeriksaan dalam.
Pada atonia uteri terjadi kegagalan kontraksi uterus, sehingga pada
palpasi abdomen uterus didapatkan membesar dan lembek. Sedangkan pada
laserasi jalan lahir uterus berkontraksi dengan baik sehingga pada palpasi
teraba uterus yang keras. Dengan pemeriksaan dalam dilakukan eksplorasi
vagina, uterus dan pemeriksaan inspekulo. Dengan cara ini dapat ditentukan
adanya robekan dari serviks, vagina, hematoma dan adanya sisa-sisa plasenta.
2. Retensio Plasenta
Perdarahan postpartum dini dapat terjadi sebagai akibat tertinggalnya sisa
plasenta atau selaput janin. bila hal tersebut terjadi, harus dikeluarkan secara
manual atau di kuretase disusul dengan pemberian obat-obat uterotonika
intravena. Perlu dibedakan antara retensio plasenta dengan sisa plasenta (rest
placenta). Dimana retensio plasenta adalah plasenta yang belum lahir seluruhnya
dalam setengah jam setelah janin lahir. Sedangkan sisa plasenta merupakan
tertinggalnya bagian plasenta dalam uterus yang dapat menimbulkan perdarahan
post partum primer atau perdarahan post partum sekunder.
Sewaktu suatu bagian plasenta (satu atau lebih lobus) tertinggal, maka
uterus tidak dapat berkontraksi secara efektif dan keadaan ini dapat menimbulkan
perdarahan. Gejala dan tanda yang bisa ditemui adalah perdarahan segera, uterus
berkontraksi tetapi tinggi fundus tidak berkurang.
Sebab-sebab plasenta belum lahir, bisa oleh karena:
1. Plasenta belum lepas dari dinding uterus
2. Plasenta sudah lepas akan tetapi belum dilahirkan
Apabila plasenta belum lahir sama sekali, tidak terjadi perdarahan, jika
lepas
sebagian
terjadi
perdarahan
yang
merupakan
indikasi
untuk
Bila kadar Hb<8 gr% berikan transfusi darah. Bila kadar Hb>8 gr%,
berikan sulfas ferosus 600 mg/hari selama 10 hari.