You are on page 1of 12

Laporan Praktikum

Biologi
PROSES DIFUSI DAN OSMOSIS
XI IPA 1, SMA
NegeriFADHIL
13 Bandung
ACHMAD
FAISHAL

Difusi
I. Tujuan

: Siswa memahami proses difusi

II. Teori

: Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya


suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke
bagian yang berkonsentrasi rendah tanpa melalui
energi.perpindahan suatu zat tergantung pada perbedaan
konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel
tersebar luas secara merata atau mencapai
keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap
terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.

III. Alat dan Bahan :


1. Gelas mineral
2. Air mineral/ air minum

3. Sirup
4. Gelas ukur

5.
6.

IV. Cara Kerja

1. Tuangkan air mineral ke dalam gelas mineral.


2. Lalu, tuang sirup kedalam gelas mineral diatas dengan
perbandingan air mineral : sirup = 3:1 atau 2:1.
3. Amati perpindahan molekulnya dari arah sirup menuju ke arah air.
7.

V. Pengamatan
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.

1. Pengumpulan bahan

20. 2. Proses penuangan air mineral


21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.

3. Proses penuangan sirup


31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.

4. Perkembangan arah sirup pada gelas air mineral

39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.

47.

VI. Hasil Pengamatan : Pada hasil pengamatan di atas


menunjukkan bahwa saat sirup dituangkan ke dalam gelas
air mineral, sirup yang memiliki konsentrasi yang tinggi
mulai mengarah kepada air mineral yang memiliki
konsentrasi yang rendah. Sehingga, pada 50 menit
kemudian, sirup sudah terlarut dalam air mineral, berarti
larutan tersebut memiliki konsentrasi yang setara.

48.

VII. Kesimpulan
:
Difusi adalah peristiwa
mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari
bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang
berkonsentrasi rendah tanpa melalui energi sehingga
mencapai keadaan kesetimbangan konsentrasi. Dalam
percobaan diatas, sirup dangan konsentrasi tinggi
perlahan-lahan larut dalam air mineral yang
berkonsentrasi nya rendah. Sehingga sirup akan terlarut
dengan air mineral dengan konsentrasinya yang setara.

49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.

67.

68.
69. I. Tujuan

Osmosis

: Siswa memahami proses osmosis

70.

II. Teori
: Osmosis proses perpindahan air dari
daerah yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah
yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran
semipermiabel. Membran semipermiabel adalah selaput
pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu
yang larut di dalamnya. Secara umum, membran tersebut
permiabel terhadap air dan zat-zat kecil dan tidak bermuatan.
Misalnya molekul air dapat bergerak melewati dinding sel.
Osmosis memberikan cara yang mudah bagi transport air
keluar atau masuk sel. Proses osmosis akan berhenti ketika
kedua larutan mempunyai konsentrasi yang sama atau
disebut isotonik.

71.

III. Alat dan Bahan :


1.
2.
3.
4.

Gelas ukur
Timbangan
Kentang
Larutan Garam 10%
dan 20%

72.

5. Larutan Gula 10 dan


20%
6. Cutter/Pisau
7. Gelas bekas air
mineral 2 buah
8. Pengaduk

73.
74.

IV. Cara Kerja

1. Membuat larutan garam 10% dan 20%


A. Ukur air sebanyak 100 ml
B. Lalu timbang garam sebanyak 10 gr untuk 10% dan 20 gr
untuk 20%
C. Kemudian garam tersebut larutkan kedalam air yang telah
diukur 100 ml
D. Aduk, siap pakai
2. Membuat larutan garam 10% dan 20%
A. Ukur air sebanyak 100 ml
B. Lalu timbang gula sebanyak 10 gr untuk 10% dan 20 gr
untuk 20%
C. Kemudian gula tersebut larutkan kedalam air yang telah
diukur 100 ml
D. Aduk, siap pakai
3. Kedua larutan masing-masing masukkan ke dalam gelas
mineral
4. Timbang kentang dengan berat 10 gram sebanyak 5 buah ( 2
buah, untuk larutan garam, 2 buah untuk larutan gula, 2 buah
untuk air mineral)
5. Masukkan kentang yang sudah ditimbang masing-masing ke
dalam larutan
6. Setelah 10 menit, kentang diambil dan ditimbang, lakukan
baerulang setiap 10 menit sampai 5 kali.
75.

V. Pengamatan

76. 1. Pengumpulan bahan


77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.

86.
87.

2. Proses pelarutan garam 10% dan 20%

88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.

96.

3. Proses pemotongan dan penimbangan kentang

97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
Proses
ke gelas

4.
memasukkan kentang
larutan garam
104.
105.
106.
107.
108.
109.

110.
111.

5. Proses membuat larutan gula dan air mineral

112.
113.

memasukkan kentang ke
gula dan air mineral

6.
Proses

larutan

114.
115.
116.
117.
118.
7.
Proses penimbangan
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.

VI. Tabel Pengamatan


130.
Berat
Asal

131.
Waktu
Peren
dam

132.
Larutan
Gara
m 10

133.
Larutan
Gara
m

an
134.

139.

135.
10
gra
m
140.
9 gram

144.

145.
8 gram

149.

150.
7 gram

154.

155.
7 gram

160.

161.
Berat
Asal

165.

166.
10
gra
m
171.
8 gram

170.

175.

176.
7 gram

180.

181.
6 gram

142.
8 gram

20%
138.
11
gra
m
143.
9 gram

147.
8 gram

148.
9 gram

152.
7 gram

153.
9 gram

157.
7 gram

158.
9 gram

163.
Larutan
Gula
10 %

164.
Larutan
Gula
20%

168.
8 gram

178.
6 gram

169.
10
gra
m
174.
10
gra
m
179.
9 gram

183.
6 gram

184.
8 gram

136.
10
meni
t
141.
20
meni
t
146.
30
meni
t
151.
40
meni
t
156.
50
meni
t
159.

137.
9 gram

162.
Waktu
Peren
dam
an
167.
10
meni
t
172.
20
meni
t
177.
30
meni
t
182.
40
meni
t

173.
7 gram

185.

186.
6 gram

191.

192.

187.
50
meni
t
190.
B

erat
Asal
195.

196.
1
0 gram
200.
1
0 gram
204.
1
0 gram
208.
1
0 gram
212.
1
0 gram

199.
203.
207.
211.

188.
5 gram

193.
Waktu
Perendaman
197.

10
menit
201.
20
menit
205.
30
menit
209.
40
menit
213.
50
menit

189.
8 gram

194.
Air
Mineral
198.
202.
206.
210.
214.

10
gram
10
gram
10
gram
10
gram
10
gram

215.
216.
217.

VII. Kesimpulan : Osmosis proses perpindahan air dari daerah


yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah yang
berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran
semipermiabel. Proses osmosis akan berhenti ketika kedua
larutan mempunyai konsentrasi yang sama atau disebut
isotonik. Dalam data diatas dibuktikan bahwa kentang
mengalami penambahan berat disebabkan karena air
garam/gula memiliki konsentrasi zat yang kuat, saat kentang
mengalami penurunan berat disebabkan air garam/gula yang
memiliki konsentrasi zat yang rendah. Sedangkan kentang tidak
mengalami peningkatan atau penurunan berat disebabkan
bahwa keduanya memiliki konsentrasi zat yang sama.
218.
219.

20.
21.
2.
23.

24.
25.
26.
27.
28.
29.
230.

fa

231.
23.
23.
234.
235.
236.
237.
238.
239.
240.
241. ddda
242.
243.
244.
245.
246. ds

247. sdsds
248.
249.
250.
251.

252.
253.
254.
255.
256.
257.
258.
259.
260.
261.
262.

fshdfkshf

You might also like