Professional Documents
Culture Documents
Gramedia
BNI
RS
Rumah
hutan
permukiman
jalan
relief
sungai
JENIS-JENIS PETA :
Peta Dasar
Peta Tematik
Peta Dasar
Peta yang dijadikan dasar untuk pembuatan
peta-peta lainnya (peta rupabumi maupun
peta tematik). Peta dasar untuk pembuatan
peta rupabumi disebut Peta Induk.
Sedangkan peta dasar untuk pembuatan peta
tematik disebut Peta Kerangka.
Peta Induk
Peta yang disusun (dikompilasi) langsung dari
survei pengukuran di lapangan atau hasil
fotogrametri dan dilakukan secara sistematis,
dimana data tersebut diperoleh dengan
menggunakan cara pemetaan yang sama,
proyeksi yang sama dan speroid yang sama.
Peta Kerangka
Peta dasar yang dipakai sebagai dasar mengikat
data tematik tertentu sesuai dengan posisi
planimetriknya. Tema dari setiap peta tematik
harus merupakan informasi utama (yang paling
menonjol dari segi persepsi) maka informasi
lainnya harus merupakan informasi yang
mendukung tema tersebut.
PETA TEMATIK
Peta yang mempunyai tema tertentu. Contoh:
peta penggunaan lahan, peta tanah, peta
geomorfologi, peta kepadatan penduduk, peta
kesesuaian lahan, peta tata ruang, dll.
JUDUL PETA
PETA RUPABUMI INDONESIA
1209
: JAKARTA 1209 14 : BOGOR
1209 1 : CIANJUR 1209 142 : CIPAYUNG
Sistem penomoran lembar lembar peta dimulai dari batas 91T sampai 141
dengan interval 1,5 dan 15S hingga 10U dengan interval 1. Lembar peta
skala 1:250.000 dari barat ke timur diberi nomor urut 01, 02, 03 s/d 34 dan Dari
selatan ke utara dengan urut 01,02,03 s/d 25, Contoh Lembar Peta 1 : 250.000 di
atas 1209 s/d 1209 -142
INDEKS PETA
D IA G R A M L O K A S I
P E TU N JU K LE TA K P E TA
5 4 5 '0 0 ''
6 2 5 '0 0 ''
1 2 0 9 -1 4 3 3
C IB IT U N G
1 2 0 9 -1 4 4 1
GARUNGSANG
1 2 0 9 -1 4 4 2
C IM A N D A L A
JA KA R TA
6 2 7 ' 3 0 ''
1 2 0 9 -1 4 1 9
C IA W I
1 2 0 9 -1 4 2 7
C IP A Y U N G
1 2 0 9 -1 4 2 8
P R O P. JA W A B A R AT
6 3 0 '0 0 ''
6 4 5 '0 0 ''
1 2 0 9 -1 4 1 6
C IR E R E N G
6 3 2 '3 0 ''
6 1 5 '0 0 ''
1 2 0 9 -1 4 2 4
S U K A B IR U S
1 2 0 9 -1 4 2 5
C IS A R U A
1 0 6 5 2 '
1 0 6 4 5 '0 0 ''
7 1 5 '0 0 ''
1 0 7 3 0 '0 0 ''
SISTEM GEOREFERENSI
Proyeksi
: .. Transverse Mercator
Sistem Grid
Satuan Tinggi
:.......................... Meter
Selang Kontur
:.......................... 5 meter
LEGAL ASPEK
D IC E T A K D A N D IT E R B IT K A N
B A D A N K O O R D IN A S I S U R V E I
JA L A N R A Y A JA K A R TA - B O G O
T L X :4 8 3 0 5 B A K O S T IA C IB IN O
O
D
R
N
LEH :
A N P E M E T A A N N A S IO N A L (B A K O S U R T A N A L )
K M 4 6 T L P : ( 0 2 1 ) 8 7 5 2 0 6 2 F A X :6 2 - 2 1 - 8 7 5 2 0 6 4
G 1 6 9 11 -B O G O R
Catatan
Apabila dikerjakan oleh dua instansi,
maka ditulis secara terpisah contoh:
- Diterbitkan
: Bappeda Kab.Bogor
- Didesain/Dibuat : Bakosurtanal
US
9 13
US : Utara sebenarnya
UG : Utara grid
UM : Utara magnetik
Hubungan antara utara sebenarnya, utara grid
dan utara magnetik ditunjukkan secara diagram
untuk pusat peta ini.
Deklinasi magnetik rata-rata 22 tahun 2000
di pusat lembar peta.
Deklinasi tersebut tiap tahun bertambah 1,5
CIPAYUNG
Lembar 1209 -1427
SIMBOL PETA
K e c a m a ta n , K a lu r a h a n /K a n to r D e s a
R u m a h s a k it, P u k e s m a s , B a la i P e n g o b a ta n
P o li s i, M i l it e r , K o t a k P o s , W a r t e l , L i s t r i k
M e n a r a , P a r iw is a ta , T e m p a t B e r s e ja r a h
T a m b a n g , S u m b e r G a s A la m , A i r P a n a s
S u m u r /S u m b e r A ir, P a n g k a la n M in y a k
PERHUBUNGAN
J a la n N e g a r a
J a la n D e s a
G ang
J a la n S e ta p a k
T itia n
S ip o n / g o r o n g - g o r o n g
T a m b a n g aangan
n
J a la n K e r e ta A p i
J a la n L o r i
T a la n g , T e r o w o n g a n
St
Pk
Ht
Tm
S ta s iu n ,P e r h e n tia n K e r e ta A p i
T e r m i n a l , H a lt e
TUMBUH-TUMBUHAN
Sawah Irigasi
Sawah Tadah Hujan
Kebun/Perkebunan
Hutan
Semak/Belukar
Tegalan/Ladang
Tanah Kosong/Rumput
Hutan Rawa
TOPOGRAFI
Bentuk medan
Kenampakan di peta
Dalam bentuk simbol
garis
Bentuk medan
Kenampakan di peta
dalam bentuk simbol
titik ketinggian
1176
1701
2193
P e rb e s a r a n V e rt ik a l 1 k a li
651
126
K e tin g g ia n
ANALISIS
PROFIL PENAMPANG MELINTANG
44 2 5
88 5 0
13 2 7 5
J a ra k
17 7 0 0
22 1 2 5
26 5 0 2
ANALISIS LERENG/GRADIEN
1176
1701
2193
P e rb e s a r a n V e rt ik a l 1 k a li
651
126
K e tin g g ia n
44 2 5
88 5 0
13 2 7 5
J a ra k
17 7 0 0
22 1 2 5
26 5 0 2
MENGHITUNG GRADIEN
100
25
Selisih nilai
antara dua
kontur di A
dan di C
PENGENALAN OBYEK
Tanah Kosong
Danau
Jalan
Pemukiman
Sungai
Hutan Rawa
Tambak
SKALA PETA
Skala 1 : 25.000
Skala 1 : 50.000
Skala 1 : 25.000
Skala 1 : 10.000
PETA BATAS
PETA ADMINISTRASI
PETA TOPOGRAFI
MEMBACA PETA
RUPABUMI
BAKOSURTANAL
ANALISIS PETA
Analisis Peta adalah suatu upaya menganalisa informasi
yang ditampilkan dalam peta.
Sebagai contoh adalah menghitung lereng, menghitung
volume, menentukan pola dan kepadatan drainase,
menganalisa pola vegetasi, menganalisa pola sebaran
permukiman, dll
INTERPRETASI PETA
Interpretasi Peta adalah upaya menganalisis peta
dikaitkan dengan sumber informasi lain, untuk
suatu tujuan.
Contoh,
bila suatu wilayah dalam peta mempunyai pola drainase
rektangular, maka dapat diprediksi bahwa permukaan
tanah wilayah tersebut adalah datar, dan tersusun atas
batuan permukaan yang lunak.
Proses analisis
pola drainase
dari peta topo
grafi untuk
keperluan
interpretasi
wilayah