Professional Documents
Culture Documents
Oleh
Amalia Rindy Sofia
135100100111025
135100101111063
PROPOSAL
PRAKTEK KERJA LAPANG
PROSES PRODUKSI BISKUIT DI PT PATRINSAKA, PASURUAN, JAWA
TIMUR
Nama
NIM
Jurusan
Fakultas
Telahdisetujuioleh:
Mengetahui,
Ketua Jurusan
DosenPembimbing
PROPOSAL
PRAKTEK KERJA LAPANG
Nama
NIM
Jurusan
Fakultas
Telahdisetujuioleh:
Mengetahui,
Ketua Jurusan
DosenPembimbing
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
DAFTAR TABEL................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................................1
1.2.1 Tujuan Umum............................................................................1
1.2.2 Tujuan Khusus...........................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................2
2.1 Ikan Tuna............................................................................................2
2.2 Bahan Penunjang Ikan Kaleng............................................................3
2.2.1 Brine..........................................................................................3
2.2.2 Minyak.......................................................................................3
2.2.3 Bumbu-bumbu...........................................................................3
2.2.4 Klorin.........................................................................................3
2.3 Proses Pengalengan Ikan Tuna..........................................................3
2.4. Kualitas dan Standar Mutu Tuna dalam Kaleng..................................7
2.5. Limbah Proses Pengalengan Ikan......................................................7
2.6. Proses Pengolahan Limbah...............................................................8
2.6.1 Proses Pengolahan Limbah Cair...............................................8
2.6.2 Proses Pengolahan Limbah Padat............................................9
BAB III METODE PELAKSANAAN...................................................................10
3.1 Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapang...........................................10
13
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti sekarang ini sudah menjadi
suatu tolak ukur dalam berbagai bidang, termasuk bidang pangan dan hasil pertanian.Hal ini
yang melatarbelakangi setiap orang agar mampu mengikuti perkembangan ilmu dan
teknologi ini, termasuk mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian (THP).Oleh karena itu,
mahasiswa harus mampu menerapkan setiap ilmu pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh selama masa perkuliahan.Hal ini sudah menjadi suatu kewajiban guna
mempersiapkan diri masuk ke dalam dunia industri, lebih khusus yang bergerak dalam
bidang pangan.Praktek Kerja Lapang (PKL) merupakan suatu sarana yang dapat
mendukung mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki. Praktek Kerja Lapang (PKL) juga diharapkan dapat melatih mahasiswa dalam
berhubungan dengan orang lain dan mengenali lingkungan kerja dalam suatu bidang. Oleh
sebab itu, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP-UB) menjadikan PKL
sebagai salah satu bentuk tugas akhir yang wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa dalam
rangka menyelesaikan studi sesuai dengan Program Studi yang ditempuh.
PT. Koki Indocan, Pandaanmerupakan salah satu industri yang bergerak dalam
pengolahan pengalengan ikan. Oleh karena itu, kegiatan industri pada PT. Koki Indocan,
Pandaan mempunyai hubungan yang erat dengan ilmu dan aspek teknologi yang diperoleh
selama perkuliahan.PKL yang dilaksanakan di PT. Koki Indocan, Pandaandiharapkan dapat
menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menerapkan lebih jauh ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh selama perkuliahan.
I.2 Tujuan
I.2.1 Tujuan Umum
1
2
3
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Ikan Tuna
Ikan tuna (Thunnus sp) tergolong ikan berkualitas baik dan merupakan penghasil
devisa dari sumber hayati perikanan Indonesia.Ikan tuna termasuk keluarga Scombridae,
bentuk tubuhnya memanjang seperti cerutu atau torpedo, berwarna kebirubiruan atau biru
tua, mempunyai dua sirip punggung, sirip depan biasanya pendek dan terpisah dari sirip
belakang, serta mempunyai jari-jari sirip tambahan (finlet) di belakang sirip punggung dan
dubur. Sirip dada terletak agak ke atas, sirip perut kecil, sirip ekor bercagak agak dalam
dengan jari-jari penyokong menutup seluruh ujung hypural (Departemen Pertanian, 1983).
Spesies tuna terdiri atas tuna sirip kuning (T. albacares), tuna mata besar (T. obesus),
tuna albakora (T. alalunga), tuna sirip biru atlantik (T. thynnus), tuna sirip biru pasifik (T.
orientalis) dan tuna sirip biru selatan (T. maccoyii). Selain itu, ikan cakalang (Katsuwonus
pelamis) yang termasuk dalam genus Katsuwonus juga menjadi spesies penting dalam
perdagangan spesies tuna dunia(Joseph et al, 2010).
Ikan tuna adalah jenis ikan dengan kandungan protein yang tinggi dan lemak yang
rendah. Ikan tuna mengandung protein antara 22,6-26,2 g/100 g daging. Lemak antara 0,22,7 g/100 g daging. Selain itu, ikan tuna mengandung mineral kalsium, fosfor, besi dan
sodium, vitamin A (retinol) dan vitamin B (thiamin, riboflavin dan niasin). Bagian ikan tuna
yang dapat dimakan berkisar antara 50% - 60%. Kadar protein daging putih tuna lebih tinggi
daripada daging merahnya. Berbanding terbalik dengan kadar lemaknya yang daging putih
tuna lebih rendah dari daging merahnya (Kementerian Perdagangan RI, 2012).
Terdapat beberapa macam olahan dari ikan tuna. Ikan ini biasanya dibekukan (frozen
tuna), ataupun juga menjadi produk tuna segar (fresh tuna). Ikan tuna pada umumnya bukan
hanya dapat diekspor secara utuh, tapi juga dapat diolah dalam beberapa macam jenis
olahan seperti steak tuna, katsuobushi, tepung ikan, dsb. Olahan lain ikan ini juga dapat
diolah dalam bentuk tuna kaleng (canning tuna)(Kementerian Perdagangan RI, 2012).
Diharapkan dengan adanya olahan tuna kaleng dapat menjaga umur simpan dari produk
ikan tuna.
Penyimpanan beku
Pada cold storage suhu yang digunakan dapat mencapai -35C sampai dengan
-40C, tingkat suhu ini juga mempengaruhi seberapa lama ikan mampu bertahan.
Pada kisaran suhu tersebut ikan dapat bertahan mencapai waktu empat bulan.
Penyimpanan beku bertujuan untuk mengawetkan bahan pangan dengan cara
menurunkan suhu agar dapat meninaktivasi enzim-enzim tertentu dan mengurangi
Aw pada bahan pangan sehingga aktivitas mikroba menurun dan kerusakan bahan
pangan dapat dihambat (Heldman, 2014)
Pelelehan (Thawing)
Proses thawing merupakan proses pencairan kembali ikan beku menggunakan media
tertentu dengan adanya kontrol suhu. Thawing (pencairan) tuna beku sebenarnya
dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya cara adalah dengan
menggunakan media air. Pencairan dengan menggunakan air sendiri terbagi menjadi
dua cara yaitu dengan air yang mengalir dan dengan air diam (direndam). Kecepatan
proses thawing dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu metode thawing yang
digunakan, tipe dan ketebalan produk dan kecepatan transfer panas ke bagian
tengah produk beku. Proses thawing juga mempengaruhi kualitas produk seperti
pada proses pembekuan (freezing). Proses thawing akan selesai apabila tidak
terdapat sisa es di dalam daging ikan.Selama proses thawing, bagian permukaan
ikan memiliki suhu paling tinggi daripada bagian tengah ikan. Hal tersebut dapat
mempercepat proses pertumbuhan bakteri pembusuk. Sehingga sangat penting
untuk menjaga suhu pada bagian permukaan ikan agar tidak terlalu panas selama
thawing. Setelah proses thawing, ikan harus tetap pada kondisi dingin atau langsung
dilakukan proses selanjutnya (Archer et al, 2008).
Pemotongan (Filleting)
Setelah melalui proses pelelehan, dilakukan proses pemotongan (filleting). Footitt
(2012) menyatakan bahwa proses filleting adalah suatu proses menghilangkan tulang
dan sisik. Pada proses ini ikan akan dipotong, dihilangkan kepala, ekor, dan juga
tulangnya. Sortasi juga dilakukan pada tahap ini untuk mencegah adanya ikan yang
rusak akibat dari pelelehan.Filleting dapat dilakukan dengan menggunakan mesin
ataupun dengan menggunakan tenaga manusia.
Pendinginan (Cooling)
Segera setelah pre-cooking selesai, ikan-ikan harus didinginkan dengan cara
dibiarkan dalam rak selama semalaman atau selama 12 jam pada suhu kamar.
Pembersihan (Cleaning)
Langkah berikutnya dari proses pengalengan ikan tuna ini adalah proses
pembersihan (cleaning) yaitu pembersihan permukaan ikantuna secara manual dari
sisa-sisa minyak yang teroksidasi setelah proses pendinginan.
Sterilisasi
Sterilisasi yang umum digunakan adalah sterilisasi komersial.Steririlisasi komersial
berarti produk tersebut tidak 100% steril, tetapi bebas dan aman dari mikroba
pathogen dan perusak sehingga keawetannya dapat tahan selama dua
tahun.Sterilisasi komersial juga dapat menginaktifkan enzim dari bahan mentah. Sun
(2012) menyatakan bahwa sterilisasi pada produk tuna kaleng dilakukan pada suhu
121C selama 95 menit. Hal tersebut bertujuan untuk membunuh spora dari C.
botulinum
1. Penerimaan
kaleng
2. Penyimpanan
kaleng
9.
Penerimaan
tuna segar
10.
Penyimpan
11.
Penerima
an tuna
12.
Penyimpan
3. Can
depalletizing
4. Pembersihan
kaleng
13. Thawing
14. Butchering
15. Grading/Sorting
5.
Penerimaa
n bahan
untuk
bumbu dan
6.
Penyimpana
7.
Pencampur
an bahan
16. Racking
17. Staging
18. Pre-cooking
19. Cooling pre20. Loin cleaning
21. Shaper/Packer
22. Weighing
8. Penambahan
33. Warehouse
34. Labelling & Box
Up
35. Shipping
6
Finished
Product
Evaluation
Jenis Uji
a) Organoleptik
b) Mikrobiologi
1. TPC anaerob
2. TPC aerob
c) Kimia
1. Stanum (Sn)
2. Plumbum (Pb)
3. Arsen (As)
4. Mercuri (Hg)
5. Histamin
d) Fisika
1. Fisik kaleng
2. Bobot tuntas
Satuan
Persyaratan Mutu
7
per gram
per gram
0
0
ppm
ppm
ppm
ppm
mg/100 gr
250
5
1
0,5
20
Baik
70
Syarat baku mutu air limbahproduk ikan dalam kaleng menurut Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup dapat dilihat pada Tabel II.2.
Parameter
Kadar (mg/L)
pH
TSS
Sulfida
Amonia
Klor bebas
BOD
COD
Minyak-lemak
Kuantitas Air
Limbah (m3/ton)
100
1
5
1
75
150
15
Kegiatan Pengalengan
Beban Pencemaran (kg/ton)
Ikan
Udang
Lain-lain
6-9
1,5
3
2
0,015
0,03
0,02
0,075
0,15
0,1
0,015
0,03
0,02
1,125
2,25
1,5
2,25
4,5
3
0,225
0,45
0,3
15
30
20
Pengolahan Primer
Beberapa proses pengolahan primer yang biasa digunakan untuk mengolah limbah
cair adalah :
a. Equalisasi
Proses ini dimaksudkan untuk mengontrol karakteristik limbah cair agar supaya
fluktuasi kualitasnya dapat dikurangi. Proses ini sangat diperlukan apabila limbah cair
akan mengalami proses pengolahan berikutnya. Equalisasidilakukan dalam suatu bak
yang ukuran dan jenis baknya sangat bervariasi. Hal ini tergantung pada jumlah
limbah cair yang diolah dan variabilitas aliran air limbah cair. Bak equalisasiyang
digunakan harus dapat menampung keseluruhan jadwal proses dari suatu kegiatan
produksi yang mungkin bervariasi dari segi debit limbah cair yang dihasilkan.
b. Netralisasi
Beberapa limbah cair industri makanan bersifat asam atau alkali. Kondisi ini
memerlukan langkah-langkah netralisasi sebelum limbah cair itu diijinkan untuk
dibuang ke badan air atau dimasukkan ke dalam sistem pengolahan berikutnya, baik
secara biologi maupun kimia.
Pengolahan Sekunder
Pada umumnya proses pengolahan sekunder terdiri dari proses aerobik, digunakan
untuk mendegradasi senyawa-senyawa organik yang terlarut di dalam limbah cair.
Proses pengolahan ini menggunakan mikrooganisme untuk mendegradasi bahan
organik yang terkandung di dalam limbah cair. Mikroorganisme yang digunakan pada
umumnya diambil dari sistem yang sudah berjalan, dan dapat diambil dari keluaran
sistem maupun dari lumpur yang terjadi.Proses aerasi bertujuan untuk memindahkan
8
oksigen, baik oksigen murni maupun udara, ke dalam proses pengolahan biologis.
Aerasi dapat juga digunakan untuk membuang senyawa yang mudah dari sejumlah
limbah cair. Aerasi merupakan proses perpindahan (transfer) massa antara gas
(oksigen) dan cairan.
II.6.2Proses Pengolahan Limbah Padat
Menurut Purnomo (2005) secara umum terdapat 3 cara dalam penanganan limbah padat
hasil pengolahan ikan,
a. Pakai ulang ( Re-use )
Metode ini dapat digunakan untuk penanganan limbah seperti plastik.
b. Daur ulang ( Recycle )
Metode ini dapat digunakan untuk penanganan limbah seperti plastik, kaleng, dan
kertas
c. Pungut ulang ( Recovery )
Metode ini dapat digunakan memperoleh produk baru yang memiliki nilai ekonomis
lebih baik seperti pengolahan tulang ikan menjadi tepung ikan
BAB III
METODE PELAKSANAAN
III.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
III.1.1 Waktu Pelaksanaan
Kami mengajukan pelaksanaan praktek kerja lapang pada tanggal 15 Januari sampai
15 Februari 2016 yang telah disesuaikan dengan jadwal liburan semester ganjil akademik
kampus dan jadwal kegiatan yang ada di PT. Koki Indocan, Pandaan.
III.1.2 Tempat Pelaksanaan
Praktek Kerja Lapang (PKL) bertempat di:
Instansi :PT. Koki Indocan
Alamat :Jalan Pahlawan Tawi nomor 1, Pandaan, Jawa Timur
III.2 Peserta PKL
Mahasiswa yang mengikuti Praktek Kerja Lapang (PKL) adalah Mahasiswa Program S-1
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
Malang, dengan identitas sebagai berikut:
Nama : Amalia Rindy Sofia
NIM : 135100100111025
Alamat : Selat Sunda VII/D7 nomor 30, Malang, Jawa Timur
III.3 Metode Pengumpulan Data dan Informasi
Metode pengumpulan data dan informasi selama Praktek Kerja Lapang di PT. Koki
Indocan, Pandaan dilakukan dalam beberapa bentuk kegiatan, antara lain:
1. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data langsung dari karyawan, staf
produksi ataupun kepala bidang. Kegiatan ini dapat dilakukan diluar kegiatan produksi
dengan tujuan tidak mengganggu proses produksi.
2. Observasi
Melakukan kegiatan observasi secara langsung sebagai pelaku sesuai jadwal dan
aturan yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan dengan cara mengamati serta
memahamii proses yang berjalan di lapangan.
3. Dokumentasi
Pengumpulan data pelengkap untuk menunjang penulisan laporan dengan
melakukan pencarian data yang terkait dengan proses produksi. Teknik ini dilakukan dengan
cara pencarian dan pengumpulan dokumen-dokumen, laporan-laporan, buku-buku yang
berhubungan dengan obyek pembahasan
4. Studi kepustakaan
Teknik ini dilakukan dengan bantuan dari bermacam-macam sumber pustaka.Teknik
ini dimaksudkan untuk membandingkan hasil yang diperoleh selama pelaksanaan Praktek
Kerja Lapang dengan pencarian berbagai literatur yang berhubungan dengan obyek
pembahasan melalui perpustakaan.
5 Praktek Kerja
Melakukan kerja layaknya karyawan pada perusahaan tersebut, dimana kita dapat
mengetahui langsung bagaimana kinerja karyawan dan keperluan karyawan yang harus
diperhatikan.
10
6
Studi Literatur
Studi literatur diperlukan untuk mempelajari serta membandingkan antara ilmu yang
didapat selama kuliah dengan keadaan langsung yang ada di lapang.
III.4 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL)
Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama PKL dapat dilihat pada Tabel III.1.
Tabel 3. 1. Rencana Kegiatan Praktek Kerja Lapang
No
.
1.
Aktivitas
I
2.
3.
4.
Mengerjakan laporan
11
Minggu ke
II
III
IV
BAB IV
PENUTUP
Proposal yang diajukan oleh pelaksana praktek kerja lapang ini diharapkan dapat
memberikan informasi yang jelas mengenai rencana kegiatan praktik lapangan sehingga
akan mempermudah pelaksanaannya di lapangan. Selain itu diharapkan adanya kerjasama
yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak dalam hal pengembangan ilmu
pengetahuan dan juga teknologi.
Demikian Proposal Kerja Praktek ini kami ajukan, semoga dapat memberikan
penjelasan maksud dan tujuan Praktek Kerja Lapang (PKL) kepada PT. Koki Indocan,
Pandaan, JawaTimur. Besar harapan kami untuk dapat diterima melaksanakan Praktek
Kerja Lapang (PKL) di PT. Koki Indocan. Atas perhatian Bapak/ Ibu kami mengucapkan
terima kasih.
12
DAFTAR PUSTAKA
[BBP2HP] Balai Besar Pengembangan & Pengendalian Hasil Perikanan Jakarta. 1999.
[DSN] Dewan Standarisasi Nasional. 1992. SNI 01-2712. Ikan Tuna dalam Kaleng. Jakarta:
Badan Standarisasi Nasional
[DSN]
Dewan
Standarisasi
Nasional.
1992.
SNI
01-2712.2.
Penanganan
danPengolahanIkan Tuna Dalam Kaleng. Jakarta: Badan StandarisasiNasional
Aditama, Kiki. 2003. Studi Kasus Produksi Bersih pada Industri Pengalengan Ikan Tuna di
PT. Biak Mina Jaya. Bogor: Institut Pertanian Bogor
Anonim. 1972. Food Composition Table for Use in East Asia. USA: Food and Agriculture
Organization of the United Nations
Archer, Michaela., Mark Edmonds and Martin George. 2008. Thawing Seafood. London:
Seafish Research and Development Department
Brown, Amy. 2014. Understanding Food : Principles and Preaprations. USA : Cengage
Learning
Departemen Pertanian. 1983. Prosiding Rakernas Perikanan Tuna Cakalang. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Departemen Pertanian, Jakarta.Hal 9
Footitt, R. J. 2012. The Canning of Fish and Meat. USA : Springer Science + Business Media
Heldman, Dennis R. 2014. Introduction to Food Engineering. USA : Academic Press
James L. Sumich. 1992. An Introduction to The Biology of Marine Life. Fifth Edition.Wm. C.
Brown Publisher
Joseph J, D Squires, W Bayliff, T Groves. 2010. Addressing the Problem of Excess Fishing
Capacity in Tuna Fisheries. New Delhi: Blackwell Publishing
Junaidi. 2006. Analisis Teknologi Pengolahan Limbah Cair pada Industri Tekstil (Studi Kasus
Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta). Semarang : Universitas Diponegoro
Kementerian Perdagangan RI. 2012. Ikan Tuna Indonesia. Jakarta
Moeljanto. 1992. Pengawetan dan Pengolahan Hasil Perikanan. Jakarta : Penebar Swadaya
Nuansyah, Timor Mahendra. 2005. Evaluasi Risiko Bahaya Keamanan Pangan (HACCP)
Tuna Kaleng dengan Metode Statistical Process Control. Bogor: Institut Pertanian
Bogor
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup. 2007. Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha
dan/Atau Kegiatan Pengolahan Hasil Perikanan yang Melakukan Satu Jenis
Kegiatan Pengolahan. Jakarta
Purnomo, Eddy. 2005. Pemanfaatan Bahan Sisa dalam Upaya Meminimisasi Limbah Padat.
Semarang : Universitas Diponegoro Semarang
Sen, D.P. 2005. Advances in Fish Processing Technology. New Delhi: Allied Publishers
Sun, Da Wen. 2012. Thermal Food Processing: New Technologies and Quality Issues,
Second Edition. USA : CRC Press
Yudo, Satmoko. 2008. Dampak Pencemaran Lingkungan Akibat Limbah Industri Pengolahan
Ikan di Muncar (Studi Kawasan Industri Pengolahan Ikan di Muncar-Banyuwangi).
JAI. Volume 4 : 69-80
13
LAMPIRAN
Lampiran 1. Formulir Biodata Peserta PKL
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
BIODATA PESERTA PRAKTEK KERJA LAPANG FAKULTAS TEKNOLOGI
PERTANIAN - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PERIODE : SEMESTER GANJILTAHUN AKADEMIK 2015/2016
NAMA
NIM / JURUSAN
JENIS KELAMIN
AGAMA
PROGRAM (S.1 Reguler)
ALAMAT DI MALANG
TELEPHON / HP
LAMPIRAN
14
NAMA
NIM / JURUSAN
JENIS KELAMIN
AGAMA
PROGRAM (S.1 Reguler)
ALAMAT DI MALANG
TELEPHON / HP
15