You are on page 1of 71

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi merupakan suatu cara yang dilakukan oleh setiap orang


dalam berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya komunikasi , seseorang
menjadi berkembang dan terus belajar. Sama halnya dengan media
komunikasi itu sendiri , dimana di era globalisasi seperti saat ini , media
komunikasi , baik itu media cetak maupun media elektronik terus mengalami
perkembangan pesat dan tetap pada fungsinya masing – masing , yakni
memberikan suatu informasi kepada publik atau masyarakat luas.

Dalam perkembangannya , antara media cetak dan media elektronik


sangat berhubungan dan saling membantu dalam penyampaian pesannya
kepada publik. Pada media cetak, informasi yang disajikan memiliki gambar
penjelasan yang sangat terbatas, tidak seperti cara penyampaian pada
media elektronik. Media elektronik menutupi keterbatasan yang ada pada
media cetak dalam menyampaikan suatu informasi. Media elektronik
dilengkapi dengan gambar yang secara langsung disiarkan yang berkaitan
dengan suatu peristiwa sehingga penonton dapat melihat secara langsung
gambaran mengenai kejadian tertentu, yang dimana hal tersebut tidak dapat
dijumpai di media cetak.

Salah satu media yang saat ini mengalami perkembangan pesat,


adalah media elektronik, yakni televisi. Hal tersebut dikarenakan adanya
fungsi televisi dalam memberikan informasi kepada publik secara up to date
dan berusaha melengkapi keterbatasan media cetak dalam menyajikan
gambar mengenai suatu peristiwa yang terjadi. Kehadiran televisi pun ,
semakin mendominasi waktu setiap orang , karena sifatnya yang memenuhi
kebutuhan dan dapat mengkombinasikan antara gambar, suara, gerakan,

1
dan warna di samping kemampuannya mengatasi hambatan jarak dan
waktu.

Setiap stasiun televisi di Indonesia menawarkan berbagai macam


acara yang berbeda untuk menarik perhatian penontonnya. Hal tersebut
dapat ditunjukkan dengan pengadaan acara favorit masing – masing di
setiap stasiun televisi. Misalnya INDOSIAR yang sering menampilkan acara
reality show, SCTV dengan tayangan sinetronnya, SPACETOON identik
dengan tayangan kartunnya, TPI dengan tayangan variety show bertemakan
dangdut, dan lain-lain. Stasiun televisi yang hingga kini masih produktif
dalam menyampaikan siaran acara bagi masyarakat, antara lain : TVRI,
INDOSIAR, O’ CHANNEL, RCTI, TRANS TV, TRANS 7, GLOBAL TV, TV
ONE , SCTV, METRO TV, TPI, SPACETOON, JAK TV. Selain itu turut hadir
juga stasiun televisi lokal, seperti TV BANTEN, BANDUNG TV, JOGYA TV ,
ACEH TV , dan sebagainya. Selain itu, ada juga TV berlangganan ( TV
Cable ), seperti INDOVISION dan ASTRO TV.

Banyaknya stasiun televisi yang hadir di Indonesia, semakin


menambah persaingan yang muncul di antara stasiun televisi yang ada. Hal
tersebut mengakibatkan setiap stasiun televisi bersaing dalam menyajikan
tayangan – tayangannya agar dapat menarik minat penontonnya.
Suksesnya sebuah stasiun televisi dapat dipengaruhi oleh program-program
acara yang disiarkan kepada masyarakat. Keberhasilan sebuah stasiun
televisi dapat diukur melalui rating pada program acara tertentu yang
disiarkan oleh stasiun televisi yang bersangkutan.

Indosiar merupakan salah satu stasiun televisi swasta yang tampil


sebagai stasiun televisi yang banyak menyajikan program – program reality
show. Indosiar terlihat terus berusaha untuk fokus kepada fungsi
entertainment yang disajikan lewat program-program yang disuguhkan.

2
Upaya tersebut terus dilakukan untuk menarik perhatian penonton agar lebih
tertarik dan terus setia menyaksikan stasiun televisi ini.

Saat ini tidak hanya Indosiar saja yang berusaha menampilkan reality
show yang berkualitas , stasiun TV swasta lain juga ikut berlomba dalam
menarik perhatian para penontonnya melalui berbagai bentuk program
reality show. Indosiar yang sebelumnya banyak menampilkan reality show
dalam bentuk program musik, kini melakukan suatu inovasi dengan
menyiarkan reality show yang berkaitan dengan relationship. Saat ini,
Indosiar menayangkan sebuah reality show pencarian jodoh yang saat ini
cukup menarik perhatian masyarakat Indonesia, yaitu program acara yang
berjudul Take Me Out Indonesia (TMOI) . Ajang pencarian jodoh ini
merupakan reality show yang berbeda dengan reality show lainnya yang
pernah ditayangkan di Indosiar ataupun stasiun televisi swasta Indonesia
lainnya. Acara ini adalah hasil lisensi Fremantle Media, rumah produksi yang
berpusat di London dan telah membuat berbagai program menarik, salah
satunya adalah American Idol. Indosiar membeli program ini, menyiarkannya,
dan berhak mencari iklan di Indonesia.

Program acara TMOI menampilkan peserta yang telah diseleksi


sebelumnya. Dalam setiap episode, terdapat 30 orang wanita yang hadir
berdiri di podium, yang dimana mereka siap untuk memilih pria yang
berkesempatan tampil satu per satu di atas panggung. Beberapa pria yang
masih lajang ataupun yang sudah menduda dan memiliki batasan umur
antara 20-40 tahun, kemudian telah melewati proses seleksi sebelumnya
oleh tim TMOI dan siap untuk mencari jodoh di antara 30 wanita yang hadir
dalam acara ini. Setiap episode, ditampilkan 7 orang pria dewasa yang telah
diseleksi dan berkesempatan untuk mencari pasangan di acara TMOI ini.

Letak keunikan program acara ini dimulai ketika setiap pria yang
berkesempatan hadir untuk mendapatkan perlakuan dari 30 perempuan

3
yang akan memilihnya atau akan menolak pria tersebut yang sedang
mendapat giliran untuk mempromosikan dirinya dengan memperkenalkan
nama , usia , pekerjaan , dan status. Ketiga puluh perempuan tersebut
diberikan kebebasan untuk menyalakan lampu atau mematikan lampu untuk
menilai kehadiran pria yang berkesempatan mepromosikan dirinya. Lampu
yang menyala menandakan bahwa wanita tersebut mempertahankan pria
yang sedang mempromosikan dirinya dan sebaliknya. Apabila banyak
perempuan yang bertahan menyalakan lampu , maka pria tersebut memiliki
hak untuk menyisakan lampu wanita yang menyala hanya sebanyak 3
lampu. Kemudian, sang pria bebas melemparkan pertanyaan untuk memilih
kembali dari 3 wanita yang tetap menyala lampunya hingga tersisa 1 wanita
saja yang sesuai dengan pilihan pria yang melontarkan pertanyaan tesebut.
Setelah itu, jadilah sepasang kekasih antara seorang pria dan wanita. Tahap
selanjutnya, sepasang kekasih baru itu dipersilahkan untuk berkenalan lebih
lanjut dalam suatu ruangan khusus yang bernama Romantic Room.

Yang paling istimewa dalam reality show TMOI adalah tiap pasangan
yang terpilih akan melalui babak selanjutnya, dimana masing – masing
pasangan diuji secara emosional untuk berlaku atau memerankan sesuatu ,
tetapi yang dinilai dalam babak ini adalah kekompakan dan sinkronisasi
gerakan dan penjiwaan , sehingga 100 dewan cinta yang merupakan
penonton yang menyaksikan secara langsung acara tersebut, bisa memilih
mana pasangan yang paling the best . Pasangan yang terpilih tersebut akan
memiliki kesempatan untuk masuk ke babak final dan lebih dekat lagi
dengan 100 juta Rupaih. Kegiatan dari setiap pasangan yang ada akan
diliput oleh tim TMOI dan akan ditayangkan pada setiap episodenya dalam
acara The Dating.

Acara TMOI yang dibawakan oleh Chocky Sitohang dan Yuanita


Christiani, disiarkan di Indosiar setiap hari Jumat pada pukul 21.30 WIB.
Berdasarkan survey AGB NIELSEN , acara ini memiliki rating mencapai 5,2

4
dan audience share 27 persen atau ditonton 27 persen pemirsa televisi pada
jam tayang yang sama. Acara program Take Me Out selain diputar di
Indonesia , juga diputar di berbagai negara seperti : Inggris , Belanda ,
Denmark , dan Spanyol (sumber : Kompas, Minggu, 12 Juli 2009).

1.2 Rumusan Masalah

Acara TMOI termasuk acara reality show yang terbilang baru di


Indosiar. Selain itu belum pernah ada sebelumnya, stasiun televisi di
Indonesia yang memiliki format acara yang sama dengan mengangkat
program mengenai relationship, mengenai perjodohan. Walaupun terbilang
baru, program acara ini cukup diminati masyarakat Indonesia, dibuktikan
dengan perolehan rating pada program acara ini.
Dari uraian latar belakang di atas , peneliti merasa tertarik untuk
melakukan penelitian dengan mengambil topik mengenai program televisi
bertemakan relationship, yaitu pada program TMOI. Oleh karena itu,
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, adalah “ Bagaimana
upaya penyelenggara program Take Me Out Indonesia (Indosiar) dalam
menarik perhatian pemirsa televisi ?”

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui upaya penyelenggara program TMOI dalam
menarik minat penonton.
2. Untuk mengetahui hambatan penyelenggara dalam mengadakan
program TMOI, dan bagaimana cara mengatasinya.
3. Untuk mengetahui tanggapan pemirsa Indonesia terhadap
program TMOI.

1.4 Manfaat Penelitian


Beberapa manfaat dari penelitian yang dilakukan berkaitan dengan
topik di atas adalah sebagai berikut :

5
1.4.1 Manfaat Akademis
Manfaat akademis yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah,
dapat menambah pengetahuan mengenai kajian teori dalam ilmu
komunikasi, khususnya komunikasi massa serta mengenai program acara
televisi. Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat untuk mengetahui
bagaimana upaya acara penyelenggara Take Me Out Indonesia (Indosiar)
dalam menarik minat masyarakat.
1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan masukan bagi


pihak Indosiar, agar dapat mengetahui bagaimana tanggapan masyarakat
mengenai tayangan program TMOI. Dengan begitu, stasiun televisi yang
menyelenggarakan program TMOI, yaitu Indosiar, sekaligus dapat
membenahi kekurangannya agar dapat menjadikan program TMOI menjadi
lebih disukai oleh masyarakat.

1.5 Batasan Penelitian

Penelitian ini terbatas didasarkan hanya pada ilmu komunikasi saja.


Maka landasan teori yang digunakan pun hanya menggunakan beberapa
teori komunikasi yang berkaitan dengan judul penelitian. Beberapa ilmu
komunikasi yang dipaparkan berhubungan dengan teori komunikasi massa
yang dikhususkan pada teori mengenai media massa yang dimana televisi
berada di dalamnya. Selain itu, peneliti melakukan penelitian pada
peyelenggara dari program TMOI, yaitu Indosiar untuk mengetahui upaya-
upaya yang dilakukan Indosiar terkait rumusan masalah yang telah
dipaparkan di atas. Penelitian ini juga hanya dilakukan di area wilayah
Jakarta.

6
BAB II

KERANGKA TEORITIS

Untuk melakukan suatu penelitian, diperlukan beberapa teori


serta definisi yang relevan yang pada nantinya digunakan sebagai pedoman
dalam penelitian tersebut. Dalam bab ini, penulis menggunakan teori-teori
dan beberapa definisi dari para ahli ilmu komunikasi dan komunikasi massa,
yang berkaitan dan sesuai dengan judul penelitian yang dilakukan.

2.1 Komunikasi
Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas
komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan
tatanan kehidupan sosial manusia dan masyarakat. Aktivitas komunikasi
dapat terlihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia, yaitu sejak
dari bangun tidur di pagi hari sampai dengan manusia beranjak tidur di
malam hari. (Suprapto, 2006: 1).

Komunikasi telah menjadi sebuah disiplin ilmu yang sangat


penting saat ini. Namun pada umumnya, komunikasi merupakan hal yang
penting dalam kehidupan sehari-hari manusia. Komunikasi sebenarnya
adalah sebuah proses sosial yang berlangsung atau berjalan antar manusia

7
karena manusia merupakan makhluk sosial dimana ia tidak dapat hidup
sendiri dan selalu membutuhkan manusia lain demi kelangsungan hidupnya.

Komunikasi adalah sebuah topik yang sering diperbincangkan,


bukan hanya di kalangan para ilmuwan tetapi juga di kalangan masyarakat
awam, sehingga kata komunikasi itu sendiri memiliki terlalu banyak arti yang
berbeda-beda.

2.1.1 Definisi komunikasi


Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris
berasal dari kata Latin communis yang berarti sama, communico,
communicatio, atau communicare yang berarti membuat sama. Istilah
communis paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang
merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi
menyarankan suatu pikiran, pesan dan makna dianut secara sama.
(Mulyana, 2007:46)

Masih di dalam buku yang sama, Mulyana (Mulyana, 2007: 65)


mengutip Tubbs dan moss yang mendefinisikan komunikasi sebagai proses
penciptaan makna antara dua orang (komunikator 1 dan komunikator 2) atau
lebih.

Komunikasi juga mengacu pada tindakan seseorang atau lebih,


yang mengirim dan menerima pesan, yang terdistorsi oleh gangguan (noise),
terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan ada
kesempatan untuk melakukan umpan balik (Devito, 1997: 23).

2.1.1.1 Unsur-Unsur komunikasi

Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh Harold Laswell,


terdapat 5 unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lainnya.
Laswell mengungkapkan bahwa cara yang baik untuk menggambarkan

8
komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut (Dedy
Mulayana 2007: 69-72), ”Who Says What In Which Channel To Whom With
What Effect?” Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada
Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?

1. Sumber (source)
Unsur ini biasa juga dikenal dengan istilah pengirim
(sender), penyandi (encoder), komunikator (communicator),
Pembicara (speaker/ originator). Sumber disini berperan
sebagai pihak yang berinisiatif dalam memulai suatu
komunikasi. Sumber dapat berupa seorang individu,
kelompok, organisasi, perusahaan, atau negara. Apa yang
akan disampaikan oleh sumber di dalam pikirannya perlu
diubah menjadi pesan berupa verbal maupun nonverbal
sehingga dimengerti pesan tersebut oleh penerima pesan.
Proses tersebutlah yang dinamakan dengan penyandian
(encoding)

2. Pesan (message)
Pesan merupakan apa yang dikomunikasikan oleh sumber
kepada penerima. Pesan dapat berupa nonverbal atau pun
verbal. Pesan non verbal berupa isyarat anggota tubuh
(gerakan tangan, mata, senyuman, dll), lukisan, pakaian,
tarian dan sebagainya. Sedangkan pesan verbal terdiri dari
pesan secara lisan (ucapan, percakapan, wawancara, dll)
maupun tulisan (artikel, novel, esai, puisi, dll.)

3. Saluran (media)
Saluran merupakan alat atau wahana yang digunakan oleh
sumber dalam menyampaikan pesan kepada penerima.
Pada dasarnya manusia menggunakan 2 saluran saat
melakukan komunikasi, yaitu melalui cahaya dan suara,
serta kelima indera. Saluran merujuk pada cara

9
penyampaian pesan tersebut, apakah secara langsung
(tatap muka), lewat media cetak (koran,majalah), atau
media elektronik (radio, televisi). Masih banyak saluran
lainnya yang dapat membantu dalam menyampaikan pesan,
yaitu komputer, telepon, faksimili, dsb. Saluran mana yang
akan digunakan tergantung dari situasi, tujuan , yang
hendak dicapai sumber kepada penerima pesan.

4. Penerima (receiver)
Biasa juga disebut dengan istilah sasaran/ tujuan
(destination), komunikate (communicate), penyandi balik
(decoder), khalayak (audience), pendengar (listener),
penafsir (interpreter), yaitu pihak yang menerima pesan dari
sumber. Apa yang disampaikan oleh sumber kepada
penerima, akan ditafsirkan dan diterjemahkan sehingga
pesan yang berupa non verbal maupun verbal tersebut
dapat dipahami oleh penerima. Proses tersebutlah yang
dinamakan dengan penyandian balik (encoding).

5. Efek
Efek dapat terjadi setelah proses komunikasi berlangsung.
Efek ini dapat bersifat negatif maupun positif. Reaksi apa
yang terjadi kepada penerima pesan adalah hasil dari
komunikasi. Efek komunikasi ini dapat terlihat pada
penerima pesan melalui, penambahan pengetahuan (yang
tadinya tidak tahu, menjadi tahu), perubahan sikap (awalnya
tidak setuju menjadi setuju), dsb.

2.1.1.2 Tujuan Komunikasi


Seseorang yang terlibat dalam proses komunikasi, pastinya
memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai. Terkadang, tujuan dari

10
komunikasi dapat disadari secara sadar atau pun tidak, dapat dikenali atau
pun tidak. Berdasarkan Devito (1997, 30-33), ada 4 tujuan atau motif dari
komunikasi yang berlangsung.

1. Menemukan
Salah satu tujuan utama komunikasi adalah menyangkut
mengenai penemuan diri (personal discovery). Di
komunikasi berlangsung, maka seseorang akan
menemukan dan mengenal dirinya sendiri melalui persepsi
terhadap dirinya yang dibentuk dari hasil berkomunikasi
dengan orang lain, khususnya dalam perjumpaan antar
pribadi. Dengan berkomunikasi, seseorang dapat
memahami secara lebih baik mengenai diri sendiri dan diri
orang lain yang menjadi lawan bicara melalui umpan balik
yang ada. Komunikasi juga dapat memungkinkan
seseorang untuk mengetahui dunia luar mengenai suatu
peristiwa dan kejadian. Melalui media tertentu, banyak
informasi dan berita yang dapat diperoleh, seperti informasi
hiburan, olahraga, perang, dsb. Semua itu merupakan salah
satu tujuan komunikasi yang kaitannya dengan
menemukan.

2. Untuk berhubungan
Di dalam proses komunikasi, salah satu motivasi yang
paling kuat sehingga komunikasi tersebut dapat terjadi
adalah karena adanya keinginan seseorang untuk
berhubungan dengan orang lain. Setiap manusia adalah
makhluk sosial yang dimana tidak dapat hidup tanpa
berhubungan dengan orang lain. Seseorang pastilah
memiliki rasa ingin dicintai, dimiliki, disukai, serta ada
perasaan ingin mencintai, memiliki, serta menyukai orang
lain. Melalui komunikasi inilah maka suatu hubungan dapat

11
terus terbina dan terpelihara, sehingga tujuan komunikasi ini
dapat tercapai.

3. Untuk meyakinkan
Di saat komunikasi berlangsung, seseorang melakukan
upaya persuasi atau meyakinkan, yang dimana biasa terjadi
pada antar pribadi untuk mengubah sikap atau perilaku
orang lain. Sebagai contohnya, kita berusaha menyakinkan
orang lain melalui ajakan untuk membeli sesuatu,
mengerjakan suatu kegiatan, untuk menyetujui suatu
keputusan, dan sebagainya. Hal tersebut dapat menjadi
salah satu tujuan seseorang untuk berkomunikasi, terutama
dalam perjumpaan antar pribadi sehari-hari. Sebagai tujuan
dari komunikasi untuk meyakinkan ini, sering juga terjadi
dalam komunikasi yang menggunakan media tertentu,
seperti media massa. Dalam komunikasi massa, sering
terjadi bentuk persuasi yang disampaikan melalui iklan. Di
saat seseorang melihat dan mendengarkan iklan, maka
tujuan dari komunikasi ini dapat tercipta, yaitu untuk
meyakinkan seseorang untuk membeli mengenai produk
yang dikomunikasikan melalu iklan tersebut.

4. Untuk bermain
Banyak perilaku komunikasi yang memang dirancang untuk
tujuan bermain sehingga mendapatkan penghiburan.
Mendengarkan pelawak, pembicaraaan, musik, film, dan
sebagainya, sebagian besar dari bentuk hiburan.

Tentu saja, tujuan komunikasi tidaklah hanya terfokus pada


keempat tujuan yang telah dijabarkan di atas. Namun keempat tujuan di atas
merupakan tujuan utama seseorang berkomunikasi walaupun masih banyak
tujuan-tujuan lain yang membuat seseorang termotivasi untuk melakukan

12
komunikasi. Selain itu, terkadang komunikasi yang berlangsung merupakan
kombinasi dari beberapa tujuan dan bukan hanya satu tujuan saja.

2.1.2 Definisi Komunikasi Massa


Masyarakat modern saat ini tidak dapat dilepaskan dari
pengaruh komunikasi massa. Setiap topik yang didiskusikan akan selau
berkaitan dengan berita-berita yang disajikan di koran, televisi, dan radio.
Komunikasi massa secara sederhana dapat diartikan sebagai pesan yang
dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (Bittner
dalam Ardianto dan Komala, 2004 :3).

Komunikasi massa yang lebih rinci diartikan sebagai jenis


komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar,
heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan
yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat (Rakhmat dalam
Ardianto dan Komala, 2004 :9).

2.1.2.1 Karakteristik Komunikasi Massa


Berdasarkan definisi-definisi yang ada dari para ahli komunikasi,
sebenarnya komunikasi massa memiliki prinsip yang sama yaitu berdasarkan
karakteristiknya. Karakteristik dari komunikasi massa antara lain :

a. Komunikator melembaga
Dalam komunikasi massa terlihat bahwa komunikatornya
bukan hanya satu orang tetapi kumpulan orang. Artinya,
gabungan antar berbagai macam unsur yang tergabung dan
bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Komunikator
dalam komunikasi massa merupakan lembaga karena
elemen komunikasi massa adalah media massa yang hanya
bisa muncul karena gabungan kerjasama dengan beberapa
orang (Nurudin,2006 :19).

b. Komunikan bersifat heterogen

13
Artinya dalam komunikasi massa komunikannya terdiri dari
berbagai lapisan masyarakat yang dapat digolongkan dalam
kelompok usia, jenis kelamin, pendidikan, latar belakang
budaya, agama, dan tingkatan ekonomi (Ardianto dan
Komala, 2004:15).

c. Komunikasi massa bersifat satu arah


Karena melalui media massa, komunikator dan komunikan
tidak dapat melakukan kontak langsung, komunikator
menyampaikan pesan dan komunikan menerima namun
tidak dapat melakukan dialog secara langsung (Elvinaro dan
Lukiati Komala, 2004 :11).

d. Pesannya bersifat umum


Pesan yang disampaikan dalam komunikasi massa tidak
hanya ditujukan pada sekelompok orang saja melainkan
kepada semua orang. Oleh karena itu pesan yang
disampaikan harus bersifat umum. Pesan dapat berupa fakta
peristiwa atau opini (Ardianto dan Komala, 2004 : 8).

e. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan


Salah satu kelebihan komunikasi massa adalah jumlah
sasaran khalayak atau komunikan yang dicapai relatif banyak
dan tidak terbatas, tetapi pesan yang disampaikan dapat
diterima secara serempak pada waktu yang bersamaan.
(Ardianto dan Komala, 2004:10).

2.1.2.2 Fungsi Komunikasi Massa


Menurut Dominick dalam Ardianto dan Komala (2004 : 15),
komunikasi massa mempunyai beberapa fungsi bagi masyarakat, antara
lain:

14
1. Pengawasan (Surveillance)
Fungsi pengawasan ini dibagi ke dalam 2 bentuk yaitu
pengawasan peringatan (Warning and beware surveillance)
yang terjadi ketika media massa menginformasikan tentang
ancaman bencana alam, tayangan inflasi, atau serangan
militer. Kemudian yang kedua adalah pengawasan
instrumental (instrumental surveillance) yaitu penyampaian
atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau
dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari.

2. Penafsiran (interpretation)
Penafsiran pada media dapat dilihat pada halaman tajuk
rencana (editorial). Penafsiran ini berbentuk komentar dan
opini yang ditujukan pada khalayak pembaca, serta
dilengkapi perspektif (sudut pandang) terhadap berita yang
disajikan pada halaman lainnya. Tujuan penafsiran media
adalah untuk mengajak para pembaca atau pemirsa untuk
memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam
komunikasi antarpersona atau komunikasi kelompok.

3. Pertalian (Linkage)
Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang
beragam, sehingga membentuk pertalian berdasarkan
kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.
Kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan yang sama
tetapi terpisah secara geografis dipertalikan atau
dihubungkan oleh media.

4. Penyebaran nilai-nilai (Transmission of values)

15
Fungsi ini disebut juga sebagai sosialisasi. Media mewakili
sebagai model dan peran yang kita amati dan harapan untuk
menirunya.

5. Hiburan (Entertainment)
Melalui program-program di televisi dan radio, khalayak dapt
memperoleh hiburan yang dikehendaki. Sementara surat
kabar dapat melakukan hal tersebut dengan memuat cerpen,
Teka-Teki Silang (TTS), dan berita yang mengandung
sentuhan manusiawi (human interest).

2.1.3 Definisi Media Massa


Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang
melakukan
penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat
secara massal pula, tidak hanya dikonsumsi oleh pribadi (Bungin, 2006:72).

Masih di dalam buku karangan Bungin (2006:99), Mc Quail


mendefinisikan media massa adalah institusi yang menghubungkan seluruh
unsur masyarakat satu dengan yang lainnya dengan melalui produk media
massa yang dihasilkan.

2.1.3.1 Bentuk-Bentuk Media Massa


Menurut Dominick dalam Ardianto dan Komala (2004: 115),
beberapa bentuk media massa adalah sebagai berikut :
1. Koran
Merupakan bentuk media massa yang paling sederhana
berupa kertas yang dicetak dan berisi berita-berita aktual.

16
2. Majalah
Masih termasuk dalam media cetak, namun desain
cetakkan dan kertas yang digunakan lebih bersifat elegan
dibandingkan dengan koran serta target khalayaknya lebih
spesifik seperti pelaku bisnis, ibu rumah tangga, remaja,
dan sebagainya.

3. Radio
Merupakan media elektronik audio yang tertua. Radio telah
beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan
mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan
melengkapi dengan media lainnya.

4. Televisi
Dari semua media komunikasi, televisilah yang paling
berpengaruh dalam kehidupan manusia. Televisi terus
mengalami perkembangan, mulai dari televisi nasional, lokal
, bahkan sampai televisi kabel yang telah menjangkau
seluruh pelosok dengan berbagai siaran dari berbagai
belahan dunia.

5. Film
Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari
komunikasi massa visual di belahan dunia ini. Film lebih
dahulu menjadi media hiburan dibanding radio dan televisi.

2.1.3.2 Teori Uses and Gratifications


Teori mengenai media massa ini menggambarkan bahwa
audience berperan sangat aktif dalam menentukan media yang akan dipilih
untuk memuaskan kebutuhannya. Teori ini lebih menekankan pada
pendekatan manusiawi dalam melihat media massa. Maksudnya adalah
manusia mempunyai otoritas dan wewenang dalam memperlakukan media.

17
Menurut teori ini konsumen media mempunyai kebebasan untuk
memutuskan bagaimana (melalui media apa) dan apa dampak media itu
bagi kehidupan (Nurudin, 2006: 191-195).

Menurut Schramm dan Porter dalam Ardianto dan Komala


(2004:193) formula untuk menjelaskan teori ini adalah sebagai berikut :

Janji Imbalan
= Probabilitas seleksi
Upaya yang diperlukan

Imbalan menunjuk pada apa yang akan didapatkan oleh audience baik
segera maupun yang tertunda.Hal ini juga haru disertakan dengan upaya
yaitu bagaimana caranya mengakses media tersebut maka akan diperoleh
probabilitas seleksi dari media tersebut.

2.1.4 Definisi Televisi


Pengertian televisi menurut Effendy (Effendy, 1989: 361) terdiri
dari istilah “tele” yang berarti jauh dan “visi” (vision) yang berarti penglihatan.
Segi “jauh”nya diusahakan oleh prinsip radio dan segi “penglihatan” nya oleh
gambar. Televisi adalah paduan radio (broadcast) dan film (moving picture)
(Effendy, 2000:174).
Menurut Skormis, “televisi merupakan gabungan dari media
dengar yang bisa bersifat politis, bisa pula informatif, hiburan dan pendidikan
maupun gabungan dari ketiga unsur yang telah disebutkan tadi.
Penyampaian pesan juga seolah-olah langsung antara komunikator dengan
komunikan. Informasi yang disampaikan mudah dimengerti karena jelas
terdengar secara audio dan terlihat secara visual”
(Kuswandi, 1996:8).

2.1.4.1 Karakteristik Televisi

18
Karakter televisi menurut Ardianto dan Komala (2004 : 128-
130) adalah sebagai berikut :
1. Audiovisual
Kelebihan dari televisi adalah dapat dilihat juga dapat
didengar. Unsur visual dan dilengkapi dengan audio
membuat tayangan televisi lebih menarik dan penonton juga
mempunyai gambaran yang lengkap tentang peristiwa yang
sdang ditayangkan di televisi.

2. Berpikir dalam gambar


Sekalipun tidak ada naskah yang mengikuti, namun dengan
gambar kita dapat menyampaikan maksud dari gambar yang
disiarkan. Ada dua tahap dalam proses berpikir dengan
gambar, pertama adalah visualisasi, yakni menerjemahkan
kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar
secara individual. Kedua adalah penggambaran, yakni
kegiatan merangkai gambar-gambar idividual sedemikian rupa
sehingga mengandung makna tertentu.

3 Pengoperasian lebih kompleks


Dibandingkan dengan radio, pengoperasian televisi jauh
lebih kompleks dan memerlukan banyak orang. Peralatan
yang digunakan juga lebih rumit dan harus dilakukan oleh
orang-orang yang terlatih dan terampil.

2.1.4.2 Sejarah Singkat Televisi


Penemuan televisi telah melaui berbagai eksperimen yang
dilakukan oleh para ahli dengan dasar penemuan yang dilakukan oleh
James Clark Maxwell dan Heinrich Hertz, serta penemuan oleh Marconi,
pada tahun 1890. Pul Nipkow dan William Jenkins melalui eksperimennya
yang menemukan pengiriman gambar melalui kabel (Heibert, Ungrait, Bohn,
pada Komala dan Karlinah, dkk. 1999 :16).Televisi sebagai pesawat
transmisi dimulai pada tahun 1925 dengan menggunakan metode mekanikal

19
dari Jenkins. Pada tahun 1928, General Electronic mulai menyelenggarakan
acara siaran televisi secara regular. Pada tahun 1939 Presidn Franklin D.
Roosevelt tampil dilayar televisi. Sedangkan siaran komersial di Amerika
dimulai pada 1 September 1940.

Kegiatan penyiaran televisi di Indonesia dimulai pada tangga


24 Agustus 1962 bertepatan dengan dilangsungkannya pesta olahraga se-
Asia IV atau Asean Games di Senayan. Sejak saat itu pula TVRI dipakai
sebagai panggilan stasiun (station call) sampai sekarang (Effendy, pada
Komala dan Karlinah, dkk. 1999: 127).Selama tahun 1962- 1963 TVRI
mengudara rata-rata 1 jam sehari dengan segala keterbatasan.

Sejalan dengan kepentingan pemerintah dan keinginan rakyat


Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah agar dapt menerima siaran
televisi, maka tanggal 16 Agustus 1976, Presiden Soehato meresmikan
penggunaan Satelit Palapa untuk telekomunikasi dan siaran televisi.

TVRI yang kini telah berada di bawah Departemen


Penerangan, siarannya sudah dapat menjangkau hampir seluruh rakyat
Indonesia (Adrianto dan Komala, 2004). Sejak tahun 1989 mulai muncul
Rjawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) yang sifatnya komersial. Kemudian
mulai diikuti oleh Surya Citra Televisi (SCTV), Televisi Pendidikan Indonesia
(TPI), dan Andalas Televisi (ANTeve).

2.1.4.3 Format Acara Televisi


Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari
suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan
desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang
disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut (Rukmananda,
2004: 63).

20
Drama (fiksi) : adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan
dicipta melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yang
direkayasa dan dikreasi ulang.

Non drama (non fiksi) : adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi
dan dicipta melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dan realitas
kehidupan sehari-hari tanpa harus menginterpretasi ulang dan tanpa harus
menjadi dunia khayalan.

Berita dan olahraga : adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi
berdasarkan informasi dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang
berlangsung pada kehidupan masyarakat sehari-hari.

Gambar 1 Format Acara Televisi

Drama (fiksi) Non Drama (non fiksi) Berita (news)

* Tragedy * Musik *Features

* Aksi * Magazine show * Sports

* Komedi * Talk show * News

* Cinta * Variety show

* Legenda * Repackaging

* Horor * Game show

* Kuis

21
(Sumber: Rukmananda, Naratama. Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: PT

Grasindo. 2004: 64)

2.1.4.4 Pengertian Program Televisi


Secara teknis penyiaran televisi, program televisi (television
programming) diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran
televisi dari hari ke hari (horizontal programming) dan dari jam ke jam
(vertical programming) setiap harinya. Media televisi hanya mengistilahkan
programming atau pemprograman (Soenarto, 2007:1).

Sedangkan menurut Rukmananda (2004: 213), programming


adalah teknik penyusunan program acara televisi yang ditayangkan secara
berurutan.
2.1.4.5 Macam-Macam Program Televisi
Berdasarkan Straubhaar dan LaRose (2000:226), macam-
macam program televisi antara lain :
1. Commercials dan other interruptions
Merupakan program yang diletakkan di antara regular
programs dan regular interruptions yang memiliki beberapa
bentuk, yaitu :
a. Commercials : iklan komersil dalam bentuk promosi
barang dan jasa yang ditayangkan di televisi.

b. Public Service Announcement : iklan tentang layanan


masyarakat, tentang acara budaya, hingga penyuluhan
kesehatan dan keadaan darurat.

c. Program Promotion : merupakan bentuk in-house


advertising yang dimana stasiun televisi mengiklankan
program yang ditayangkan dalam jaringan televisinya.

2. Entertainment Programs

22
Program hiburan yang sebagian besar muncul secara
harian, mingguan, ataupun sesering mungkin. Dalam kategori
ini termasuk beberapa program lain, yaitu :
a. Drama : acara fiksi yang ditayangkan oleh
televisi dalam bentuk cerita drama hingga cerita detektif
yang memiliki karakter dan plot cerita yang serupa
dengan cerita aslinya.
b. Action Adventure Programs : acara yang
memiliki elemen aksi kuat yang mengisahkan jalan cerita
antara orang baik melawan orang jahat.

c. Situation Comedies (sitcom): acara yang


bersifat humar yang dimana memiliki jejak kelemahan
dan kegiatan dari karakter peran yang dimainkan
d. Variety Show : format acara dengan berbagai
macam pertunjukkan musik, komedi, dan hiburan
lainnya. Biasanya terdapat pembawa acara yang
memperkenalkan serta berinteraksi dengan bintang
tamu selama acara berlangsung.

e. Talk Show : acara yang menyerupai variety


show namun terfokus pada sebuah pembicaraan antara
bintang tamu yang berinteraksi dengan pembawa acara.

f. Personality and Game Shows: acara yang


memiliki karakteristik yang dimana pembawa acaranya
bersaing dengan peserta yang telah dipilih sebelumnya.

g. Soap Operas : jenis dari acara drama yang


bermulai dari bertahun-tahun yang lalu dari program
radio yang ceritanya diadaptasi menjadi acara televisi.

23
h. Children’s Programs: bentuk acara mulai dari
program pendidikan hingga kartun animasi yang
terdapat kekerasan di dalamnya.

i. Movies : acara dimana televisi menayangkan


film layar lebar.

j. Special Program : acara singkat yang


merupakan bukan bagian dari acara program tetap.

k. Sport and special events : merupakan bentuk


siaran untuk sebuah potongan besar acara dari durasi
televisi.

l. Docudramas : merupakan bentuk tahunan


acara yang menceritakan kisah fiksi sejarah yang tak
memihak. Biasanya merupakan hayalan nyata dari
potongan cerita masa kini di masyarakat.

m. Miniseries: bagian dari banyak acara yang


dimana dipecah menjadi beberapa tayangan program
sore dan menjadi acara penting yang memiliki daya
saing rating.

3. Other Program
Merupakan bentuk acara yang memiliki nilai informasi dan
berpengaruh, seperti :
a. News and Public Affairs : termasuk acara berita jaringan
dan berita lokal, acara public yang penting dalam
jangkauan khusus, acara dokumenter dan berita khusus,
acara dialog tetap yang mewawancarai tokoh
masyarakat dalam bentuk pertanyaan jurnalistik.

24
b. Religious Programs : mulai dari pelayanan agama
secara elektronik hingga dialog agama dan pelayanan
tempat ibadah lokal.

c. Cultural and Educational Programs : termasuk acara


budaya dan pendidikan bagi anak secara praktis yang
ditayangkan di televisi.

2.2 Konstruksi konseptual

Istilah Pengertian
Co -host Seseorang yang berperan sebagai
pendamping host dalam
membawakan acara pada program
tertentu.
Host Seseorang yang berperan utama
membawakan sebuah acara dalam
program tertentu.

Penonton (audience) Sejumlah individu yang melihat dan


menyaksikan tayangan suatu
program acara tertentu baik secara
langsung maupun melalui media
televisi.

25
Penyelenggara Stasiun televisi yang menyiarkan/
menayangkan suatu program acara
tertentu ke hadapan penontonnya.

Prime time Waktu yang dianggap dapat menarik


masyarakat untuk menonton sebuah
program tertentu di televisi.
Rating Perhitungan secara statistik untuk
mengukur tingkat popularitas suatu
program televisi, dengan rumusan
jumlah penonton yang menonton
suatu program acara berbanding
dengan jumlah penonton yang
memiliki televisi.
Reality show Suatu program acara yang disiarkan
di stasiun televisi, dimana isi dalam
program acara tersebut ditayangkan
tanpa skenario tertentu (terjadi apa
adanya).
Relationship Suatu hubungan yang terjalin
antarpribadi dalam suatu ikatan
tertentu.
Share Perhitungan secara statistik untuk
mengukur tingkat popularitas suatu
program televisi, dengan rumusan
jumlah penonton yang menonton
suatu program acara berbanding
dengan jumlah penonton yang
menonton/ menyalakan televisi.

26
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian adalah proses ilmiah yang selalu ada dalam kehidupan


intelektual manusia berdasarkan sifat ingin tahu yang ada dalam hidup
ilmuan. (Bungin, 2006: 291).
Untuk melakukan suatu penelitian dibutuhkan metodologi. Menurut
Bogdan & Tailor dalam buku Mulyana (2004:145) menjelaskan bahwa
metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang kita gunakan untuk
mendekati problem dan mencari jawaban.

3.1 Pendekatan penelitian


Dalam penelitian ini, peneliti memilih metode kualitatif, yaitu penelitian
eksploratif yang biasanya lebih bersifat studi kasus. Penelitian kualitatif
dimulai dengan adanya suatu masalah yang biasanya spesifik dan diteliti
secara khusus sebagai suatu kasus yang akan diangkat ke permukaan tanpa
adanya maksud untuk generalisasi. (Muhammad dan Djaali, 2003: 100).

27
Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai
berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi
(komunitas), suatu program atau suatu situasi sosial. (Mulyana, 2004: 201)

Penelitian ini dilakukan melalui metode kualitatif yang berjenis studi


kasus yang dimana studi kasus dilakukan pada program acara Take Me Out
Indonesia di Indosiar.

3.2 Narasumber
Dalam metode penelitian kualitatif studi kasus pada program acara
Take me Out indonesia di indosiar, peneliti melakukan pengumpulan data
terhadap anggota tim produksi program acara Take Me Out Indonesia di
Indosiar sebagai individu penelitian atau narasumber serta narasumber-
narasumber lainnya.
Jumlah narasumber ditentukan oleh pertimbangan – pertimbangan
informasi yang diperlukan. Jika sudah mulai terjadi pengulangan informasi
pencarian narasumber dihentikan (Moleong, 2005:166).

Dalam penelitian ini menggunakan sample bertujuan (purposive


sampling), yang dimana narasumber yang dipilih berdasarkan tujuan
tertentu. Narasumber yang di tentukan peneliti merupakan orang-orang
yang memahami benar secara langsung terlibat dan dipercaya dapat
memberikan informasi kepada peneliti dalam analisis terhadap program
acara televisi bertemakan relationship dengan studi kasus program acara
Take Me Out indonesia di Indosiar.

Beberapa narasumber yang di wawancarai oleh peneliti adalah


produser Take Me Out Indonesia, yang terdiri dari 2 orang.
Pemilihan narasumber tersebut, didasarkan pada alasan :
1. Bapak Ubey Sain, produser (1)
Pihak yang bertanggung jawab dalam proses berlangsungnya
suatu program acara. Produser (1) lebih bertanggung jawab dalam
pelaksanaan produksi dari program acara Take Me Out Indonesia,

28
terutama mengurusi masalah jadwal shooting dan peraturan-peraturan
yang harus dipatuhi para peserta dan penonton, yang mengikuti acara
Take Me Out Indonesia.

2. Bapak Zody, produser (2)


Pihak yang bertanggung jawab dalam proses berlangsungnya
suatu program acara. Produser (2) lebih bertanggung jawab dalam
pelaksanaan produksi dari program acara Take Me Out Indonesia,
terutama mengurusi masalah tanggung jawab konsep dan kreativitas
yang ada di dalam program yang berlangsung.

Melalui kedua narasumber di atas, maka diharapkan peneliti


mendapatkan jawaban mengenai rumusan masalah yang telah dipaparkan
sebelumnya.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cerita-cerita yang dapat
digunakan periset untuk mengumpulkan data. (Kriyantono, 2006: 91).

3.3.1 Data Primer


Data primer yakni data yang di dapat dari sumber pertama baik dari
perseorangan maupun individu yang didapatkan hasil dari wawancara
secara langsung yang dilakukan oleh peneliti.
1. Indepth Interview
Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang,
melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari
seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan,
berdasarkan tujuan tertentu. (Mulyana, 2004:180).

Wawancara tidak berstruktur atau mendalam bersifat luwes,


susunan pertanyaannya dan susunan kata-kata dalam setiap
pertanyaan dapat diubah pada saat wawancara, disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi saat wawancara, termasuk karakteristik sosial

29
budaya (agama, suku, gender, usia, tingkat pendidikan dan lain-lain).
(Mulyana, 2004:181)

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara secara mendalam


kepada 2 orang narasumber yang telah disebutkan di atas, yang dianggap
oleh peneliti dapat memberikan informasi secara detail seputar analisis
program acara televisi bertemakan relationship dengan studi kasus program
acara Take Me Out indonesia yang disiarkan oleh indosiar.

2. Observasi
Menurut Denzin dalam buku Mulyana (2004:163), observasi atau
pengamatan berperan-serta dapat diartikan strategi lapangan yang
secara simultan memadukan analisis dokumen, wawancara dengan
informan, partisispasi dan observasi langsung dan intropeksi.
Bogdan dalam Moleong (2004 : 164) mendefinisikan pengamatan
berperan serta sebagai penelitian yang bercirikan interaksi sosial yang
memakan waktu cukup lama antara peneliti dengan subjek dalam
lingkunag subjek, dan selama itu data dalam bentuk catatan lpaangan
dikumpulkan secara sistematis dan berlaku tanpa gangguan.

Observasi berguna untuk menjelaskan, menganalisa dan merinci


gejala yang terjadi. (Rakhman, 2001:88).

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi terhadap objek


penelitian yang berhubungan dengan topik penelitian yaitu dengan
menonton program acara Take Me Out Indonesia, yang disiarkan di
stasiun televisi Indosiar.

3.3.1 Data Sekunder


Data sekunder adalah data tambahan untuk melengakapi data
sebelumnya yang sudah ada. Dalam penelitian ini peneliti juga
menggunakan data sekunder untuk melengkapi data sebelumnya. Metode

30
pengumpulan data sekunder yang akan dipakai dalam penelitian ini terdiri
dari :

1. Data-data internet mengenai program acara Take Me Out


Indonesia.
2. Buku-buku dan referensi di perpustakaan.
3. Artikel dan Koran untuk mencari informasi lain dan tambahan
data yang diperlukan yang berkaitan dengan topik penelitian.

3.4 Teknik Analsis Data

Menurut Spradley, Analisis kualitatif dapat diartikan sebagai suatu


kegiatan yang mengacu pada penelaahan atau pengujian yang sistematik
mengenai suatu hal dalam rangka menentukan bagian-bagian, hubungan
diantara bagian , dan hubungan bagian dalam keseluruhan. Dalam setiap
kasus, analisis kualitatif dilaksanakan seperti tanpa henti untuk menguji
beberapa gejala (ruang, waktu, perilaku) membaginya kedalam bagian-
bagian yang ada dalam konteks gejala itu dan mencoba memahami
hubungan bagian-bagian dalam keseluruhan. (F. Muhammad dan Djaali,
2003 :106).

Analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia


dari berbagai sumber yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah
dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi,
gambar, foto, dan sebagainya (Moleong, 2004 :247).

3.4.1 Coding
Memberi kode pada setiap data ke dalam setiap kategori yang cocok
dengan kriteria data ( Moleong, 2004 : 273).]

31
3.4.2 Kategorisasi
Kategorisasi berarti penyusunan kategori. Kategori adalah salah satu
tumpukan dari seperangkat tumpukn yang disusun atas dasar pikiran,
intuisi, pendapat atau kriteria tertentu ( Moleong, 2004 : 252).

3.5 Waktu dan Lokasi Penelitian

Berikut ini penjabaran perencanaan yang dilakukan oleh peneliti

dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

No Kegiatan Waktu Tempat

32
1. Pencarian dan 12 Oktober 2009- perpustakaan

pengumpulan teori 9 November 2009

2. Wawancara narasumber 11 Januari 2010 Indosiar

(produserTake Me Out

Indonesia)

3. Pelengkapan data-data 22 Januari 2010 Indosiar

tertulis

4. Analisis data 12-28 Januari Kampus

2010

BAB IV

33
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT Indosiar Visual Mandiri Tbk. (INDOSIAR)

4.1.1 Profil INDOSIAR


PT Indosiar Visual Mandiri (IVM) mulai didirikan pada tahun 1991.
Perusahaan ini kemudian dikenal sebagai salah satu stasiun televisi swasta
di Indonesia. Indosiar sebagai stasiun televisi swasta Indonesia, mulai masa
tayangnya pada tahun 1995. Stasiun penyiaran audio-visual swasta lokal ini
mulai diresmikan dan dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 1995 oleh
menteri penerangan , Bapak H. Harmoko.

Namun demikian, sejak stasiun televisi ini hadir di kancah


pertelevisian Indonesia, INDOSIAR mampu menduduki posisi pertama. Baik
itu dari sisi perolehan belanja iklan, rating prime, maupun pangsa pemirsa.
Dengan semarak era globalisasi dalam dunia informasi dan hiburan yang
banyak memberikan pengaruh kepada kehidupan kita sehari-hari.

INDOSIAR merupakan stasiun televisi swasta yang turut


mengembangkan diri dengan ikut serta bersaing sehat dengan stasiun-
stasiun swasta lainnya di Indonesia. INDOSIAR terletak di Jalan Damai
nomor 11 Daan Mogot, Jakarta Barat yang saat ini menempati kantor yang
terdiri dari 4 lantai.

34
4.1.1.1 Logo

Gambar 2. Logo Standar INDOSIAR

Logo Indosiar sebenarnya tidak memiliki arti ataupun makna khusus,


hanya sebuah lingkaran berwarna merah, hijau dan biru yang ditegah-
tengahnya bertuliskan INDOSIAR berwarna biru yang dilapisi oleh
sebuah kotak berwarna putih.

Gambar 3. Logo Ikan INDOSIAR

Logo Ikan ini sebenarnya diambil dari misi Indosiar yaitu Futuristic,
Inovative, Satisfactory, Humanity. Dimana jika diambil huruf depannya
saja akan membentuk sebuah kata dalam bahasa inggris yaitu FISH
yang artinya ikan. Sedangkan besi yang terdapat pada badan ikan
melambangkan bahwa indosiar memiliki teknologi yang modern.

35
4.1.1.2 Visi
Visi dari INDOSIAR adalah “Stasiun televisi terkemuka dengan
tayangan program berkualitas yang bersumber pada in house production.
Membangun kreativitas, dan sumber daya manusia yang unggul.”

4.1.1.3 Misi
Misi dari INDOSIAR adalah bertekad untuk dapat memberikan yang
terbaik bagi masyarakat Indonesia, maka misi yang diemban oleh INDOSIAR
terwujud pada kata “FISH” yang merupakan singkatan dari kata-kata yang
diartikan sebagai berikut :

1. Futuristic : Dilambangkan dengan ikan terbang berenang yang


bermakna “ berorientasi maju dengan terobosan baru” dalam arti
Indosiar selalu berorientasi ke depan dengan menggunakan
teknologi baru yang menjadi suatu tradisi bagi INDOSIAR agar selalu
maju dalam persaingan industri pertelevisian sekarang.

2. Innovative : Dilambangkan dengan ikan terbang mampu


terbang setinggi-tingginya yang bermakna “menjadi trendsetter
dengan ide original dalam arti ide ide yang baru dan orisinal”.

3. Satisfactory : Dilambangkan dengan sisik ikan terbang untuk


mempermudah berenang di dalam air

4. Humanity : Dilambangkan ikan tak akan tenggelam karena


memiliki kantung udara di tubuhnya yang bermakna “ Peduli
terhadap lingkungan di sekitar”.

36
4.1.1 .4 Moto
INDOSIAR mempunyai Motto “Memang Untuk Anda”. Moto tersebut
dibuat dengan tujuan agar INDOSIAR senantiasa dekat dengan masyarakat
dengan program-program menarik yang semata-mata untuk memuaskan
keinginan pemirsa. Ini adalah wujud segmentasi yang ingin dicapai
INDOSIAR untuk semuanya artinya bagi segala usia dan bagi semua lapisan
masyarakat.

4.1.1.5 Pembagian Lantai Ruangan

Sampai saat ini INDOSIAR menempati kantor yang terdiri dari 4


lantai, masing-masing antara lain :

a. Lantai dasar :

- Marketing Sales Division

- Talent Department

- Humas

- Kantin

b. Lantai 1

- Production Department

- Drama Department

- Non-drama Department

37
- Unit Officer

c. Lantai 2

- Finance & Accounting Division

- General Affair Department

- Human Resource Department

- Traffic Department

- Cashier

- Program Department

d. Lantai 3

- Management

- Art Department

- Engineering Department

- Post Production

- Library

4.1.2 Fasilitas INDOSIAR


Perusahaan ini telah dilengkapi dengan peralatan penyiaran yang
canggih dengan menggunakan formasi digital yang dapat menghasilkan
gambar dan tata suara jernih dan memuaskan. NICAM (Near
Instantaneously Companded Audio Multiplex) adalah suatu alat yang
digunakan INDOSIAR dalam sistem tata suara yang diatur secara digital.

38
Dibandingkan dengan stasiun televisi swasta yang lebih dulu memancarkan
siarannya yang masih menggunakan sistem Zweiton, kualitas suara dan
gambar yang ada pada INDOSIAR jauh lebih tinggi.

Adapun keunggulan dari sistem 3 bahasa secara bersamaan :

- Dapat menggunakan sistem 3 bahasa secara bersamaan

- Dapat dipancarkan dengan daya yang lebih rendah daripada


sistem suara analog biasa

- Mutu suara yang diterima pada penerima televisi tidak berkurang


karena memakai formasi digital

Beberapa falisilitas yang dimiliki INDOSIAR adalah sebagai berikut :

1. Fasilitas Studio

INDOSIAR memiliki beberapa studio yakni :

• Studio 1

Berkapasitas 200 tempat duduk penonton, dengan ,meiliki


area seluas 625 m2. Dilengkapi dengan peralatan standar studio.
Fasilitas vison mixer digital dan digital video effects, dengan
seperangkat peralatan still store dengan tata suara foldback
system yang terdiri dari fasilitas speaker maupun microphone
radio untuk memperkecil kemungkinan feedback. Studio ini
digunakan untuk acara Supermama Seleb Show.

• Studio 2

Memiliki area seluas 625 m2, berkapasitas 200 tempat duduk


penonton,dilengkapi dengan peralatan standart studio, fasilitas
vision mixer digital dan digital video effects, peralatan still store

39
dan dual channel character generator. Serta dengan tata suara
foldback system yang terdiri dari fasilitas speaker maupun
microphone radio untuk memperkecil kemungkinan feedback
studio ini digunakan untuk acara KISS.

• Studio 3

Berbeda dengan studio 1 dan studio 2, studio ini memiliki area


seluas 450 m2. Dilengkapi peraltan standart studio, fasilitas vision
mixer, seperangkat peralatan still store dan dual channel
character generator. Deilengkapi pula dengan sistem tata lampu
yag computerized, dan audio konsol dengan sistem digital yang
memiliki tata suara foldback system yang terdiri dari fasilitas
speaker maupun microphone dan radio microphone untuk
memperkecil kemungkinan feedback. Studio ini jarang digunakan
biasanya hanya dipakai untuk berbagai acara jumpa pers atau
public expo.

• Studio 4

Memilki area seluas 450 m2. Dilengkapai peralatan stndart


studio dasilitas vision mixer, seperangkat peralatan still store dan
dual channel character generator. Sistem tata lampu yang
computerized, audio konsol dengan sistem digital yang memilki
tata suara foldback system yang terdiri dari fasilitas speaker
maupun microphone dan radio microphone untuk acara berita
fokus dan patrol.

2. Fasilitas Post Production

Fasilitas Post production meliputi sebagai berikut :

40
• Fasilitas editing terdiri dari enam ruang offline editing
dengan peralaan betacam digital dan dua ruang online editing
dengan peralatan digital multi effect.

• Fasilitas audio dubbing terdiri dari tiga ruang dubbing


dimana satu ruang di antaranya DAT (Digital Audio Tape), MD
(Mini Disk), Magneestic Optical Disk Recorder, Multi effect
audio processor, serta koleksi compact disc music dan effect.

• Fasilitas tape transfer memiliki berbagai macam jenis


format tape seperti U’matic, satu inch, dan betacam Sp.
Seluruh tape ditransfer ke format betacam digital sebagai
format standart untuk penyiaran.

• Fasilitas subtitle memiliki dua set perangkat omline


subtitting dan didukung oleh kru penterjemah (translator) dan
data entry.

3. Fasilitas OB VAN/ BUS

ON VAN atau Outside Broadcasting digunakan jika diperlukan


siaran diluar studio dengan mempunyai kapasitas panjang 40 feet
serta memiliki fasilitas standar yang meliputi :

• Beberapa set Camera Head berikuut Camera Adaptor


dan Lensa

• Beberapa set View finder

41
• Seperangkat focus dan zoom servo serta motor servo

• Beberapa until bold wind

• Beberapa unit tripod portable dan pedestal berikut Dolly tripod

• Pedesal serta satu set Jimmy Jib

• Beberapa Unit Video tape recorder DVW-500 P

• Juga dilengkapai dengan stang, bantalan track, kabel


trax mounting flange, serta beberapa buah headset.

4. Fasilitas Audio System

Fasilitas Audio system meliputi sebagai berikut :

• Beberapa Unit QII Audio Mixer 40 ch, JBL dan Genelec


Loud Speaker, serta beberapa Unit Amcron Powder Amplifier

• Seperangkat compact disc denon, termasuk mini disc


dan digital audio tape.

• Beberapa unit compressor, limiter BSS LXP-15, serta


graphic equalizer klarkteknik DN 780, berikut digital effect
processor lexicon audio LXP-15

• Beberapa set Tektronix audio signal generator dan audio


waveform minitor

42
• Beberapa set GVG DA Frame 1RU, GVG Audio DA
Card, power supply dan DA Back Panel.

• Beberapa Unit switchcraft audio jack field 48 dan 96


holes with XLR jack back panel

• Beberapa unit Sennheiser Mainframe wireless, RF


input/output module. Receiver UHF, antenna booster dan UHF
antenna

4.1.3 Jangkauan dan Pola Siaran


INDOSIAR mulai mengudara pada awal tahun 1995, dimulai pada
pukul 16.00 wib sampai 01.00 wib. Saat ini, siaran sudah dapat diterima
dengan baik oleh penduduk Indonesia secara serentak di 8 kota di
Indonesia, antara lain :

1. Jakarta (41 UHF)

2. Bandung (54 UHF)

3. Semarang ( 27 UHF)

4. Yogyakarta ( 28 UHF)

5. Surabaya ( 28 UHF)

6. Denpasar (27 UHF)

7. Medan (23 UHF)

43
8. Ujung Pandang ( 27 UHF)

Selanjutnya INDOSIAR merencanakan akan menambah jumlah


stasiun relay-nya di Indonesia di masa mendatang di 8 kota, antara lain:

- Batam

- Palembang

- Bandar Lampung

- Cirebon

- Banyumas

- Tegal

- Madiun

- Malang.

Beberapa lokasi menara pemancar INDOSIAR adalah sebagai


berikut:

- Jakarta : Joglo

- Bandung : Kp Gandrung, Jambu Dipa, Cisarua, Kab Bandung

- Semarang : Bukit Sari, Ngesrep, Banyumanik, Semarang

- Yogyakarta : Desa Ngoro-oro, Patuk, Gunung Kidul

- Surabaya : Lontar, Lakarsari

- Denpasar : Bukit Bakung, Desa Kutuh, Kuta

- Medan : Bandar Baru, Sibolangit, Deli Serdang

- Ujung Pandang : Barongloi, Bontomaranu, Goa

44
(Berdasarkan sumber : Indosiar, 2002)

4.1.4 Struktur Organisasi


PT Indosiar Visual Mandiri Tbk. Memiliki struktur yang sifatnya “ Top
to Bottom”, yang sangat sederhana. Posisi teratas dipegang oleh seorang
komisaris dan dibantu oleh 4 komisaris lainnya.

Direktur utama membawahi 3 divisi yaitu Corporate Secretary,


Corporate R&D, dan Information Tehnology yang tugasnya adalah sebagai
berikut:

a. Corporate Secretary : Selain sebagai sekretari perusahaan


juga sebagai pendata dan pemberi input secara penuh atas acara-
acara apa saja yang akan diliput oleh INDOSIAR, juga
memutuskan diterima atau tudaknya proposal dan surat-surat yang
masuk.

b. Corporate R&D bertugas melaukan riset terhadap divisi-divisi


sesuai kebutuhan program acara.

c. Informan and Technology bertugas memberikan supporting


data kepada semua divisi yang ada.

Kelima komisaris membawahi Direktur utama. Direktur Utama


membawahi 7 departemen antara lain :

1. Corporate Secretary Department

45
Bertugas mendata dan memberikan input secara penuh atas
segala hal yang berkaitan denga acara-acara yang akan
ditayangkan serta menangani administrasi perusahaan termasuk
surat menyurat.Corporate Secretary membawahi 5 section

a. Public Relations Section

Bertugas menciptakan image positif perusahaan kepada


masyarakat luas,menjadi komunikator perusahaan dan
bertindak sebagai juru bicara perusahaan sehubungan dengan
kebijakan-kebijakan yang akan dijalankan, menginformasikan
acara-acara dan kegiatan-kegiatan perusahaan kepada public,
melaksanakan kegiatan eksternal dan internal perusahaan .

b. Investor and Government Relation section

Bertugas menangani segala hal yang berkaitan dengan saham-


saham perusahaan dan menjalin hubungan dengan
pemerintah, seperti mengikuti rapat yang diselenggarakan
pemerintah, menerima kujungan pejabat sipil maupun militer,
mengurus ijin , dan sebagainya.

c. Cencorship Board Section

Bertugas melakukan sensor terhadap materi program yang


ditayangkan.

d. Research Development Section

Bertugas melakukan riset terhadap section sesuai kebutuhan


program acara.

46
e. Legal Section

Bertugas mengumpulkan program yang ada dan membuatnya


menjadi suatu susunan program.

2. Information Technology Department

Bertugas menangani segala hal yang berkaitan dengan teknologi


informasi yang diperlukan perusahaan, baik departemen maupun
section yang ada.

3. General and Technical Department membawahi 3 section:

a. Engineering Transmission Section

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang bersifat teknis


dan segala jaringan transmisi yang ada di dalam maupun diluar
gedung.

b. Production Service Section

Bertugas merancang suatu acara yang akan diproduksi dan


ditayangkan oleh Indosiar.

c. HRD and General Affair Section

Bertanggung jawab atas perekrutan dan pengalokasian SDM


yang akan dipekerjakan, selain itu juga menangani
permasalahan internal yang dihadapi karyawan dan juga
bekerjasama denga Public Relations dalam pelaksanaan
kegiatan internal bagi karyawan.

4. Finance and Accounting Department membawahi 2 section:

47
a. Finance and Tresury Section

Bertanggungjawab atas pengendalian keuangan perusahaan.

b. Accounting Section

Memantau kondisi keuangan perusahaan dan mencatat segala


hal yang berkenaan dengan pengeluaran dan pemasukan yang
di dapat perusahaan.

5. Sales Marketing and Program Department membawahi 2 section:

a. Program Section

Bertanggung jawab atas penyusunan program dan jadwal


penayangan acara yang akan ditayangkan selama kurun waktu
tertentu.

b. Sales Section

Mempromosikan apa saja yang dimiliki perusahaan yang dapt


digunakan oleh perusahaan, organisasi, individu yang ingin
menggunakan jasa Indosiar. Termasuk di dalamnya prosedur
pemasangan iklan dengan memberikan informasi mengenai taif
dan rating iklan kepada biro iklan.

6. News Department

Mengubah bahan berita yang siap untuk ditayangkan semua


pembritaan yang muncul di Indosiar yang merupakan hasil siding
redaksi, dimana penanggungjawab adala pemimpin redaksi.

48
7. Production Department

Bertugas dan bertanggungjawab atas produksi acara yang akan


ditayangkan Indosiar.

49
4.2 Analisis Data

Dalam bagian ini, peneliti akan menjabarkan bagaimana upaya yang


dilakukan oleh pihak Indosiar dalam menarik minat penonton, melalui
program acara bertemakan relationship Take Me Out Indonesia. Analisis ini
berasal dari data-data sekunder yang diperoleh dari pihak humas Indosiar.
Selain itu peneliti juga mencari data-data primer yang didapat melalui
wawancara langsung dengan pihak produser 1 dan 2 dari program Take Me
Out Indonesia.

4.2.1 Gambaran Umum Program Take Me Out Indonesia (TMOI)

Take Me Out Indonesia merupakan salah satu program reality Show


yang disiarkan oleh stasiun televisi Indosiar. Program reality show ini
terbilang baru karena mengangkat tema mengenai relationship, dalam ajang
pencarian jodoh.

“Dikatakan reality show karena acara Take Me Out Indonesia ini lepas
dari skenario yang mengada – ada dan dari awal hingga akhir
semuanya berjalan secara alami, akan tetapi tetap tidak melibatkan
unsur SARA di dalamnya. Penayangan program acara ini merupakan
hasil kerjasama dengan pihak Fremantle Indonesia, pemegang lisensi
Take Me Out Indonesia yang membawa acara ini ke
Indonesia.”(Berdasarkan penuturan Pak Ubey Sain, produser 1 TMOI)

Aturan main dalam Take Me Out Indonesia adalah dimana ke duanya


(laki –laki dan perempuan) dipertemukan secara langsung di panggung dan
si perempuan bebas mematikan lampu jika tidak senang dengan si pria dan
bertahan menyalakan lampu jika ingin lebih tahu secara mendalam tentang
si pria. Jumlah peserta wanita tiap minggu nya terdiri dari 30 perempuan
yang berdiri di belakang podium dan dihadirkan 7 peserta pria yang akan
memilih si perempuan atau dipilih si perempuan.
Setelah terpilih 1 pasang pasangan , maka langkah berikutnya
mereka berdua akan melakukan penjajakan lebih lanjut di Romantic Room
untuk mengetahui lebih dalam, sebelum mereka dengan pasangan lainnya
diadu dalam chemistry test. Bagi pasangan yang yang menang dalam

50
chemistry test , mereka akan selangkah lebih dekat lagi menuju babak final
dan memperebutkan uang 100 juta Rupiah, selain itu kegiatan kencan
mereka akan diliput dalam The Dating.
Dalam reality show Take Me Out Indonesia ini, pihak Indosiar hanya
menjadi fasilitator atau mediator untuk seseorang yang berniat dan serius
dalam mencari pasangan untuk bisa dibawa sampe kedepannya. Dalam hal
ini diperlihatkan dengan dihadirkannya perama cinta (Mike Rose) dan Ustad
Cinta. Apabila terdapat peserta yang terlihat main – main dalam mengikuti
acara ini, maka pihak Indosiar secara terpaksa akan mengeluarkan si
peserta tersebut. Semua peserta sebelumnya telah melalui tahap
penyeleksian ketat yang dilakukan oleh pihak Fremantle.
Acara ini awalnya ditayangkan perdana di stasiun televisi Indosiar
pada Hari Jumat , 19 Juni 2009 pukul 21.00 , dan diikuti dengan The Dating
yang mulai ditayangkan pada hari Sabtu 27 Juni 2009 pukul 17.00 WIB ,
namun mulai dari tanggal 16 Oktober 2009, jam tayang program Take Me
Out Indonesia berubah menjadi hari Sabtu pukul 18.00 WIB.

Logo OBB TMOI

Season 1

Season 2

51
4.2.1.1 Presenter

Program Take Out Indonesia ini dipandu oleh seorang host, yaitu
Choky Sitohang dan seorang co-host, yaitu Yuanita Christiani yang
mempunyai tugas mendampingi host. Berdasarkan penuturan Bapak Ubey
Sain, produser 1 TMOI, mengatakan bahwa pemilihan host dan co-host
melalui pertimbangan tertentu. Sebelumnya telah dilakukan penyaringan
berupa seleksi kepada orang-orang yang dianggap telah biasa membawakan
suatu program acara di televisi.
Namun setelah dipertimbangkan, Choky Sitohang dan Yuanita
Christiani merupakan pasangan yang cocok dalam membawakan acara
TMOI yang bertemakan relationship ini karena dianggap lebih berkarakter
dan mereka dipercaya mampu memberikan warna tersendiri bagi program
TMOI sehingga dapat menarik antusias masyarakat untuk menyaksikan
program acara bertemakan relationship ini.

4.2.1.2 Peserta

Peserta Take Me Out Indonesia, terdiri dari 30 wanita single (bisa


benar-benar single ataupun janda) yang berdiri di belakang podium, dan 7
laki-laki single (bisa single ataupun juga duda) yang tampil satu persatu
mempromosikan diri di setiap episodenya. 30 wanita single tersebut bersaing
ketat untuk merebut hati ke tujuh pria single. Kisaran usia yang menjadi
persyaratan mutlak untuk dapat menjadi peserta adalah 20-40 tahun, karena
usia itu dianggap pas, sudah dewasa namun belum terlalu tua.
Peserta-peserta tersebut dipilih oleh pihak Fremantle dengan
melakukan audisi yang cukup ketat. Para peserta yang terpilih pun beraneka
ragam, dari berbagai latar belakang dan profesi. Ini dilakukan karena
mengingat selera dari setiap orang berbeda-beda, karenanya pihak
penyelenggara berusaha menyediakan sebanyak mungkin variasi karakter
dari peserta yang akan tampil di podium.
Para peserta yang dipilih ini merupakan mereka yang memiliki
keseriusan dalam mancari jodohnya, karena jika peserta tersebut diketahui
oleh pihak penyelenggara hanya ingin bermain-main dan tidak serius, pihak

52
penyelenggara akan tidak sungkan-sungkan untuk memberhentikan peserta
tersebut.

4.2.1.3 Target Audience

Target audience Take Me Out Indonesia itu sendiri awalnya adalah


pria dan wanita dewasa, namun seiring berjalannya program ini, terjadi
pergeseran, atau meluasnya audience yang menyukai acara TMOI ini.

”Target audience yang di luruskan memang ini kan acara bercredit


orang dewasa 20 tahun ke atas atau 17 tahun ke atas, tapi pada saat
kita tayang ternyata banyak anak-anak yang suka, terus kita awalnya
targetnya adalah kelas sirkulasi A-B tapi kenyataan yang nonton
kelas A,B,C,D,E juga ada, ya sudah kalau orang yah niatnya ke satu
tapi bisa dapat 10 yah kenapa ga sepuluh-sepuluhnya aja kita ambil?
Udah kita pertahankan semuanya itu sekarang” (Menurut Pak Ubey
Sain, produser 1 TMOI)

4.2.1.4 Lisensi Program TMOI

Take Me Out Indonesia merupakan program asli yang pertama kali


ditayangkan di Inggris. Di Indonesia, penayangan program ini bernaung di
bawah lisensi Fremantle Media. Saat Fremantle membawa program ini dan
ingin ditayangkan di Indonesia (oleh Indosiar), Indosiar menerima dengan
syarat sedikit mengubah konsep dengan ”lebih diIndonesiakan”. Hal ini
dikarenakan pihak Indosiar ingin menyesuaikan konsep Take Me Out
Indonesia agar dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia.
Penyelenggara Take me Out Indonesia tidak mau menerima jika
disebut hanya mencontek program acara luar negeri karena konsep Take Me
Out Indonesia sangat berbeda dengan Take Me Out yang ada di Inggris dan
negara lainnya. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Romantic Room
TMOI mempunyai konsep bahwa saat seorang peserta
mendapatkan pasangannya, tahap selanjutnya adalah mereka akan
saling berkenalan lebih dalam lagi di dalam sebuah ruangan yan telah

53
disediakan, yaitu Romantic Room. Romantic Room didesain
semenarik dan senyaman mungkin agar seluruh pasangan yang
berbincang di sana dapat merasa nyaman dan kerasan.

b. Chemistry test
Selanjutnya saat seluruh pasangan terpilih, mereka akan diadu
kekompakan dan kemahirannya dengan chemistry test. Di sinilah
akan terlihat bagaimana cara pasangan baru tersebut berusaha saling
memahami dan mengimbangi satu sama lain agar terlihat kompak dan
cocok.

c. Dewan Cinta
Saat semua pasangan melakukan chemistry test untuk mengadu
kekompakan mereka, ada 100 orang dari berbagai profesi dan latar
belakang yang akan menilai mereka, 100 orang tersebut dinamakan
dewan cinta. Dewan cinta mempunyai peran yang sangat besar bagi
para peserta, yaitu menentukan pasangan mana yang dinilai paling
kompak per episodenya. Oleh karena itu, bagaimana upaya para
pasangan tersebut merebut hati para dewan cinta, menjadikan
sesuatu yang menarik untuk disaksikan.

d. The Dating
Mereka yang berhasil merebut hati para dewan cinta, yaitu 3
pasangan akan lolos ke babak selanjutnya, dan mereka akan
mendapat kesempatan special untuk dating dan diliput oleh pihak
Indosiar. Dating tersebut ditayangkan dalam acara The Dating (di luar
program tayang Take Me Out Indonesia). Dalam The Dating inilah,
para pasangan tersebut harus memutuskan apakah mereka ingin
melanjutkan ke tahap yang lebih serius ataukah selesai sampai di situ.
Itu semua tentunya keputusan pribadi masing-masing peserta
berdasarkan kecocokan yang dirasakan mereka.

54
e. Babak Final
Mereka yang berhasil lolos dari semua tantangan yang diberikan,
dan masih disukai oleh dewan cinta akan masuk ke babak yang paling
ditunggu yaitu babak final. Karena di babak final ini mereka (16
pasangan) akan memperebutkab uang tunai 100 juta rupiah dan
pemenangnya akan mendapatkan gelar sebagai pasangan yang
paling memiliki cinta sejati.

Kelima unsur di atas, tidak dimiliki oleh Take Me Out di Inggris atau
pun di negara-negara lain.

Program Take Me Out di luar negeri sangatlah berbeda dengan di


sini. Jika seseorang telah mendapat pasangannya, sudah semua selesai
sampai disitu dan tidak ada kelanjutan dari hubungan itu di layar kaca, tidak
seperti TMOI yang terus memberikan kejutan-kejutan baru bagi pemirsanya.
(Berdasarkan penuturan, Bapak Ubey Sain, produser 1 TMOI).

4.2.1.5 Jam dan Durasi penayangan

Semula TMOI ditayangkan pada jam yang sangat malam , yakni


pukul 21.00 WIB dengan tujuan melihat dari target audience nya adalah
masyarakat yang berusia 20 Tahun ke atas. Dengan penayangan di jam
malam tersebut , pihak indosiar berharap dapat menarik minat para target
audience untuk menonton program acara ini , namun justru pada
kenyataannya banyak masyarakat di luar target audience seperti anak –
anak yang sangat antusias untuk menyaksikan program ini sehingga banyak
sekali saran yang ditujukkan kepada pihak indosiar untuk merubah jam
tayang TMOI. Oleh karena itu, pemindahan jam tayang dari TMOI pun
dilakukan oleh pihak Indosiar.
Setelah dilakukan pemindahan jam tayang, menjadi pukul 21.00
WIB , hal tersebut sangat mempengaruhi rating program yang disiarkan oleh
indosiar tersebut , dimana sebelumnya rata-rata program-program yang
ditayangkan oleh Indosiar pada jam tayang yang sama hanya berada pada
rating 2 dari bawah dibandingkan program lainnya. Kondisi seperti ini yang

55
menjadi salah satu alasan mengapa Indosiar mengubah jam tayang yang
semula pukul 21.00 WIB menjadi Sabtu pukul 18.00 WIB.
Sejak jam tayang TMOI dipindah , rating Indosiar menjadi naik yakni
nomor 1 atau 2 dari atas dengan durasi jam tayang selama 3 jam per hari
nya dimana rating tersebut belum pernah didapatkan oleh stasiun TV lainnya
dengan durasi selama 3 jam. Di samping itu dengan dihadirkannya artist
pendukung dalam acara TMOI untuk perform ( menyanyi ) , maka semakin
menambah nilai plus tayangan TMOI dalam menghibur audience dan
memberikan warna tersendiri yang berbeda dengan tayangan lainnya.

56
4.2.2 Struktur Tim Produksi TMOI

Executive Producer

Produser

Director

Assistant Director

Creative

Floor Manager

Assistant Administrator

Art Crew Studio Crew Electrical & Genset Pro Production Crew Promo On Air

57
4.2.3 Alasan Penayangan Program TMOI di Indosiar

Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa yang


memiliki fungsi-fungsi tertentu di dalam masyarakat, seperti pada penjabaran
teori pada bab sebelumnya, menurut Dominick dalam Ardianto dan Komala
(2004 : 15) mengenai fungsi komunikasi massa yang diantaranya adalah
fungsi Pertalian (Linkage) dan Hiburan (Entertainment).
Pihak Indosiar sebagai penyelenggara acara TMOI mempunyai alasan
kuat dalam memilih program bertemakan relationship ini untuk ditayangkan.
Setelah dianalisis maka hal tersebut sesuai dengan fungsi komunikasi yang
ada, yaitu pertalian dan hiburan.

4.2.3.1 Pertalian (Linkage)


Salah satu fungsi komunikasi massa adalah berkaitan dengan
pertalian. Dalam fungsi ini, media massa dapat menghubungkan antara
masyarakat yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini, televisi sebagai
salah satu media massa elektronik menjalankan fungsinya tersebut. Stasiun
televisi Indosiar menayangkan program-program yang bertujuan agar antara
masyarakat yang satu dengan yang lainnya dapat saling terhubung. Dengan
adanya penyangan program acara bertemakan relationship, Take Me Out
Indonesia oleh pihak Indosiar, diharapkan masyarakat yang menginginkan
mencari pasangan hidup dengan serius dapat ditemukan. Indosiar berperan
sebagai mediator dalam mencarikan pasangan bagi mereka yang berminat
untuk mengikuti program TMOI dengan mendaftar sebagai peserta.

4.2.3.2 Hiburan (Entertainment)


Fungsi komunikasi massa yang dianggap sudah tidak asing lagi
adalah berkaitan dengan hiburan. Tersedianya televisi sebagai salah satu
media elektronik maka dapat menambah unsur hiburan yang ada di dalam
masyarakat. Indosiar sebagai salah satu stasiun televisi pun melakukan
fungsi tersebut. Hal ini dapat dibuktikan dengan moto dari Indosiar, yaitu
“Memang Untuk Anda”. Moto tersebut dibuat dengan tujuan agar Indosiar
senantiasa dekat dengan masyarakat dengan program-program menarik
yang semata-mata untuk memuaskan keinginan pemirsa. Penayangan TMOI

58
oleh Indosiar diharapkan dapat memberikan hiburan baru bagi para
penontonnya.

“Yang pertama, ini acara belum pernah ada di stasiun televisi


Indonesia mana pun. Yang kedua adalah dari kita kecil , pasti sering liat di
tabloid, koran selalu ada kontak jodoh dan itu sampai saat ini pun masih
ada, keliatan ada foto, biodata yang lengkap yang dijajakan. Disimpulkan
berarti dari jaman dulu sebenernya kontak jodoh itu kan sebenernya sudah
ada. Kita lebih fokus ke kontak jodohnya bukan hanya relationship karena
konsep TMOI memang untuk hubungan yang ke arah serius. Begitu kita
lihat, oh, ini potensinya dari dulu memang sudah ada , maka kita coba dan
kemas dengan yang lebih menarik dan lebih menghibur. Reality show
dengan tema seperti ini yang belum pernah ada dan kita menangkap
peluang itu” (ungkap bapak Ubey Sain, produser 1 TMOI)

Selain itu, pihak Indosiar juga tidak memungkiri bahwa tujuan


penayangan program TMOI ini merupakan salah satu wujud dari upaya
untuk menaikkan pendapatan (commercial) perusahaan. Seperti kutipan
salah satu produser acara TMOI, Pak Ubey Sain di bawah ini:

“Kalau indosiar sudah jelas lah, kita bikin acara tuh yang pertama
untuk menghibur orang, yang kedua sisi ekonomi. Ekonomi dalam
artian makin banyak pemasukan bagi perusahaan”

4.2.4 Upaya Penyelenggara Program TMOI di Indosiar

Indosiar sebagai penyelenggara program TMOI, memiliki langkah-


langkah tertentu dalam upaya menarik minat penonton masyarakat. Apalagi
program TMOI merupakan salah satu program terbaru dengan konsep yang
belum pernah ditampilkan oleh stasiun televisi lain yang ada di Indonesia.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh para
produser TMOI, maka berikut ini beberapa upaya yang dilakukan Indosiar
sebagai pihak penyelenggara TMOI untuk menarik minat penonton :

59
4.2.4.1 Promosi
Promosi merupakan cara utama, yang pertama kali ditempuh
penyelenggara untuk menarik minat penonton. Dua bulan sebelum acara
akan ditayangkan, promosi berupa iklan dan cuplikan-cuplikan menarik
dihadirkan intensif di televisi dan juga media cetak rekanan (yang bekerja
sama dengan Indosiar) sehingga penonton yang menyaksikan iklan tersebut
di stasiun televisi Indosiar merasa penasaran mengenai program acara
terbaru yang akan ditayangkan segera oleh Indosiar. Ada hal yang menarik
saat promosi awal ini dilakukan adalah awalnya masyarakat salah
menangkap image yang ditampilkan dalam cuplikan iklan mengenai TMOI
tersebut.

”Banyak masyarakat yang menanyakan kepada pihak Indosiar


mengenai cuplikan iklan tersebut. Bayak dari mereka yang menduga dan
berpikir bahwa cuplikan program yang diiklankan itu adalah acara dangdut.
Mereka menganggap acara dangdut baru apa lagi nih di Indosiar, tetapi
karena penyelenggara berpikir orang Indonesia memang menyukai dangdut,
jadi biarlah semuanya terjawab saat episode awal tayang.” (Berdasarkan
penuturan Ubey Sain, produser 1 TMOI)

Saat episode awal tersebut tayang, masyarakat kaget karena


berbeda dari apa yang dipikirkan, namun tetap terhibur karena mendapatkan
sesuatu yang baru dari acara TMOI tersebut. Selanjutnya promosi berlanjut
dari media-media yang menulis dan mempublikasikan tentang TMOI secara
rutin karena semakin seringnya perbincangan yang muncul dalam
masyarakat. TMOI pun menjadi tayangan yang ditunggu setiap minggunya
oleh para penonton.

4.2.4.2 Konsep program


Adanya upaya menyajikan konsep yang menarik dan catchy yang
dikemas oleh Indosiar melalui program TMOI juga merupakan salah satu
upaya bagi penyelenggara untuk menarik minat penonton. Tayangan Take
Me Out Indonesia yang tergolong masih fresh dan baru ini dikemas dengan
sedemikian rupa sehingga dapat menarik minat penonton untuk
menyaksikan program acara ini. Hal itu dilakukan oleh pihak penyelenggara

60
dengan cara “meng-Indonesiakan”. Take Me Out merupakan acara yang
pertama kali ditayangkan di luar negeri. Oleh karena itu, pihak
penyelenggara berpikir menampilkan dan menjadikan acara ini menarik dan
berbeda dari program Take Me Out di negara lain. Selain itu, konsep yang
lebih di-Indonesiakan tersebut diharapkan akan membuahkan daya tarik
tersendiri bagi masyarakat Indonesia.
a. Peramal cinta
Di setiap eposidenya, dalam program TMOI menghadirkan
seorang peramal cinta. Peran peramal cinta adalah memberikan
prediksi tertentu kepada setiap peserta yang telah berhasil
mendapatkan pasangan dalam acara TMOI ini. Dengan adanya
peramal cinta yang dihadirkan oleh penyelenggara TMOI, yaitu
Meike Rose, diharapkan dapat menambah perhatian serta
ketertarikan masyarakat untuk menonton acara ini. Mieke Rose
sebagai peramal cinta dihadirkan untuk memberikan prediksi-prediksi
dan ramalan-ramalan menarik mengenai pasangan-pasangan yang
telah terpilih. Hal itu merupakan hal yang ditunggu-tunggu oleh
masyarakat Indonesia, seperti yang disampaikan oleh Pak Zody,
produser 2 TMOI.

“Orang Indonesia kan suka tuh kaya ramal-ramalan, dan itu


terbukti, ketik REG nya mbak Meike itu udah sampai 50.000 yang
ngirim, kebayang dong sebanyak apa…”

Oleh karena itu, pihak Indosiar memilih menampilkan seorang


peramal cinta bernama Mieke Rose, yang dihadirkan di dalam
program TMOI untuk meramaikan suasana agar penonton lebih
terhibur.

b. Ustad cinta
Hal menarik lain adalah saat bulan Ramadhan tiba, Indosiar
selaku penyelenggara TMOI kembali memberikan konsep menarik
dengan menghadirkan seorang ustad cinta yang menggantikan
peramal cinta untuk sementara waktu. Hal ini tentu sesuatu yang

61
sangat tidak akan terduga, bahwa ternyata ada juga seorang ustad
yang mengurus masalah cinta, bahkan ia sudah sangat ahli dengan
jam terbangnya yang telah berhasil menjodohkan 400 pasangan.
Ustad ini tidak berperan dengan memberikan prediksi atau ramalan,
namun kehadiran ustad lebih berperan untuk memberikan nasehat
dan wajengan-wajengan yang bermanfaat bagi para pasangan yang
baru saja terbentuk. Ustad cinta yang dihadirkan dalam program TMOI
adalah Ustad Restu Sugiharto.

c. Pembawa acara
Sepasang pembawa acara yang ditampilkan dalam TMOI, yaitu
Chocky Sitohang dan Yuanita Christiani yang ternyata juga telah
dikonsepkan oleh pihak penyelenggara. Agar penonton lebih tertarik
dalam menonton TMOI, pihak penyelenggara telah memberikan
peran-peran khusus yang ditunjukkan lewat kedua pembawa acara
tersebut.

“Chocky telah dibriefing sebelumnya oleh kami, bahwa ia harus


berperan sebagai pembawa acara yang terkesan memiliki image wise
man sedangkan Yuanita diarahkan lebih sebagai pembela apabila ada
pria yang ditolak di antara 30 perempuan yang menjadi pemilih saat
itu. Yuanita akan bertanya kepada para perempuan yang berperan
sebagai pemilih, mengapa dirinya tidak memilih pria itu.” (Berdasarkan
hasil wawancara dengan Bapak Zody, selaku produser 2 TMOI).

Dengan adanya konsep yang telah diarahkan penyelenggara pada


pembawa acara TMOI, maka kehadiran sepasang pembawa acara
yang memiliki peran dengan karakter berbeda diharapkan dapat
menambah minat penonton untuk menyaksikan TMOI ini sehingga
dapat lebih menambah keramaian suasana.

4.2.4.3 Perubahan Jam Tayang


Jam tayang awal program acara Take Me Out Indonesia adalah
pukul 21.00 WIB pada hari Jumat dengan pertimbangan bahwa tayangan ini
ditunjukan bagi orang dewasa dengan kisaran usia 20 ke atas. Namun saat

62
penayangan berlangsung, audience yang menonton ternyata banyak juga
anak-anak dan remaja. Hal itu dapat dilihat di saat Indosiar mencoba
meluncurkan program acara yang mirip dengan TMOI, yaitu Take Him Out
Indonesia. Letak perbedaannya adalah, para peserta yang hadir adalah 7
perempuan dengan pemilih sebanyak 30 perempuan. Akhirnya, sebagai
salah satu upaya dari penyelenggara dalam menarik minat penonton,
penyelenggara mencoba memindahkan jam tayang TMOI menjadi waktu
prime time yaitu dari pukul 18.00 sampai 21.00 WIB. Dengan adanya
pemindahan jam tayang, Indosiar sebagai pihak penyelenggara, berhasil
meningkatkan rating dan permintaan sponsor pun semakin bertambah pada
jam itu.

”Sebelumnya, Indosiar itu di hari Sabtu sama Minggu agak lemah


sebenarnya di jam primetime, begitu ada Take Me atau Take Him Out
sekarang posisi indosiar di sabtu sama minggu udah stabil. Kalau dulu kan
rajanya Sabtu Mingu kan Trans, nah sekarang sama indosiar tuh kejar-
kejaran ,dulu biasa paling Sabtu Minggu tuh, nomor 5 . Kalau sekarang
sudah antara satu dua satu dua, sudah stabil lah...” (Hasil wawancara
dengan Ubay Sain, produser 1 TMOI)

Selain itu, TMOI juga disiarkan ulang pada hari Minggu pukul 13.00
WIB. Hal itu dilakukan penyelenggara agar masyarakat yang tidak dapat
menonton pada tayangan malam, dapat mengikuti perkembangan program
TMOI di siaran ulangnya.

4.2.4.4 Inovasi
Upaya lain yang dilakukan pihak penyelenggara dalam menaikkan
minat penonton TMOI adalah dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dapat
berupa banyak hal, sesuatu yang baru terus ditampilkan setiap episodenya
agar penonton mendapat kejutan dan tidak jenuh. Seperti bagaimana
peserta pria keluar dari balik layar yang terbuka secara perlahan-lahan,
namun terkadang peserta pria tersebut dapat tiba-tiba muncul dari krumunan
penonton, atau bahkan pernah di satu episode seseorang muncul dengan
diiring mobil ambulance. Hal itu dimaksudkan oleh pihak Indosiar, agak
penonton dapat merasakan kejuatan-kejutans serta hal menarik saat
menonton TMOI ini.

63
Inovasi juga dapat berupa hal-hal yang ditampilkan oleh para peserta
saat unjuk kebolehan, melakukan sesuatu yang unik yang membuat
penonton terheran-heran sekaligus kagum.
Hal-hal yang tidak disangka pun pernah dilakukan, seperti dalam
suatu episode, yang dimana Pasha Ungu yang seharusnya menjadi bintang
tamu dengan menyanyikan lagu-lagu hits nya, namun justru tampil dan
keluar dari balik layar peserta. Seluruh peserta terkejut sekaligus senang
idolanya menjadi peserta yang dapat mereka pilih. Upaya-upaya melalui
kejutan seperti itu yang terus dilakukan oleh pihak Indosiar agar penonton
tetap merasa tertarik menyaksikan TMOI ini serta tidak merasakan
kejenuhan.

4.2.5 Hambatan

Indosiar sebagai pihak penyelenggara TMOI tidak memungkiri adanya


berbagai hambatan yang terjadi disaat melakukan proses produksi TMOI ini.
Namun, adanya keinginan pihak Indosiar untuk tetap memberikan tontonan
yang baru dan dapat menarik minat masayarakat untuk menonton, maka
hambatan-hambatan tersebut dapat dicarikan solusinya.
Beberapa hambatan dalam produksi TMOI adalah mengenai masalah
tempat shooting untuk berlangsungnya program TMO ini. Indosiar tidak
memiliki studio yang memadai untuk memfasilitasi program TMOI yang
memiliki peserta sebanyak 30 orang dengan podium-podium di setiap
peserta wanita yang hadir. Oleh karena itu, untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut, Indosiar memutuskan untuk menggunakan Dome
Ancol sebagai lokasi shooting dari TMOI. Untuk mengejar waktu
penayangan, shooting TMOI pun dilakukan secara taping (tidak live) dengan
2 kali seminggu. Indosiar menganggap belum mampu melakukan shooting
TMOI secara live karena hal tersebut masih dianggap beresiko terutama
mengenai hal-hal yang bersifat teknis dan dikhawatirkan apabila dilakukan
shooting secara live, waktu penayangan dapat bertambah dari jadwal yang
telah ditentukan. Tersedianya teknisi-teknisi yang ahli dalam teknologi telah
dipersiapkan indosiar agar proses berlangsungnya acara TMOI dapat
berjalan dengan lancar.

64
4.2.6 Perolehan Rating

Walaupun masih terbilang baru, program TMOI ini sudah dapat


dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Hal tersebut pun terbukti dari data
berdasarkan hasil wawancara dengan produser 1 TMOI, Bapak Ubey Sain
bahwa target audience dari TMOI ini sudah melebar menjangkau seluruh
lapisan masyarakat dengan latar belakang umur, jenis kelamin, maupun segi
ekonomi. Berbagai upaya yang terus dilakukan Indosiar sebagai pihak
penyelenggara dianggap telah membuahkan hasil melalui adanya perolehan
hasil rating dari program TMOI ini. Persaingan dengan televisi lain pun tidak
dapat dipungkiri oleh Indosiar. Namun Indosiar dapat membuktikan bahwa
dapat bertahan dan terus bersaing dengan stasiun televisi lainnya melalui
kehadiran program TMOI ini.

Rating TMOI kini sekitar 5,1 tetapi dengan durasi program 3 jam lebih
yah. Kalau TV lain kan bisa mendapatkan ratting 5 itu dengan 1 jam dan itu
adalah hal yang wajar. Nah kalau disuruh 3 jam, mereka juga keok, belum
tentu bisa. Nah, TMOI yang ditayangkan dengan durasi 3 jam bisa
mendapatkan rating yang segitu. (berdasarkan hasil wawancara dengan
Bapak Ubey Sain, produser 1 TMOI).

4.2.7 Penerapan Teori Uses and Gratifications

Dari pembahasan teori pada bab sebelumnya berdasarkan Nurudin,


2006: 191-195, mengenai teori Teori Uses and gratifications berkaitan
media massa menggambarkan bahwa audience berperan sangat aktif dalam
menentukan media yang akan dipilih untuk memuaskan kebutuhannya
Konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan
bagaimana (melalui media apa) dan apa dampak media itu bagi kehidupan.
Hal ini tercermin juga dalam studi kasus ini, dimana Indosiar sebagai salah
satu stasiun televisi yang berperan sebagai media massa berusaha
memuaskan audiencenya melalui program Take Me Out Indonesia. Hal
tersebut terbukti melalui perolehan rating yang dicapai program Take Me Out
Indonesia disaat mulai ditayangkan di Indosiar. Melalui perolehan rating yang

65
memuaskan tersebut membuktikan bahwa masyarakat mengalami kepuasan
melalui terselenggaranya program acara Take Me Out Indonesia tersebut.

“Program Take Me Out Indonesia adalah sebagai sarana bagi mereka


yang ingin mendapatkan jodoh atau pasangan hidupnya secara serius.
Dengan kehadiran Take Me Out Indonesia di Indosiar diharapkan dapat
membantu masyarakat menemukan pasangan yang sesuai dengan
kriterianya.” (Berdasarkan penuturan Bapak Ubey Sain, produser 1 TMOI)

Berdasarkan data-data yang telah diperoleh oleh penulis, Indosiar


dapat mengetahui dengan jelas pada bagian segment mana, penonton
mengalami penurunan minat dalam menonton program TMOI ini. Dengan
adanya grafik yang menunjukkan seperti itu, pihak Indosiar selalu bisa
mengantisipasi hal-hal yang dapat menyebabkan penonton mengalami
penurunan minat saat menonton program TMOI ini.
Oleh karena itu, teori uses and gratifications ini sesuai dengan apa
yang terjadi dalam studi kasus ini. Kepuasan masyarakat tergantung dengan
apa yang disajikan oleh media massa. Hal ini juga berkaitan dengan
bagaimana upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak Indosiar agar dapat terus
menarik minat penonton untuk menyaksikan dan mengikuti program acara
TMOI tersebut.

66
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Take Me Out Indonesia (TMOI) merupakan sebuah program acara


yang memiliki konsep baru dimana belum ada stasiun televisi lain yang
menayangkan program dengan konsep yang sama. Konsep yang
bertemakan relationship atau perjodohan ini, dicoba oleh pihak Indosiar
selaku penyelenggara untuk ditayangkan secara perdana pada tanggal 26
Juni 2009 di hadapan masyarakat Indonesia. TMOI dikategorikan sebagai
program reality show di Indonesia yang pertama mengangkat mengenai
masalah perjodohan, dimana keseluruhan dari jalannya acara berlangsung
dengan sendirinya, tanpa ada skenario tertentu dan rekayasa dari pihak
Indosiar.
TMOI merupakan sebuah program berlisensi luar negeri yang
dibawakan oleh pihak Fremantle Media. Seiring berjalannya waktu, pihak
Indosiar yang bekerja sama dengan Freemantle Media dapat dikatakan
berhasil dalam membawa program reality show yang bertemakan
relationship tersebut walaupun pada awal promosi yang dilakukan sempat
membuat masyarakat bertanya-tanya karena program tersebut dianggap
sebagai program dangdut.
Walaupun program TMOI ini berasal dari lisensi negara lain, pihak
Indosiar sebagai penyelenggara melakukan perubahan konsep tertentu yang
dianggap di-Indonesiakan seperti kehadiran peramal cinta, Ustad cinta,
chemistry test, The Dating, pembawa acara, dsb. Hal itu dianggap yang
membedakan Take Me Out Indonesia dengan Take Me Out di Inggris dan
negara-negara lainnya. Hal itu dilakukan oleh Indosiar sebagai upaya
Indosiar yang berperan sebagai penyelenggara dalam menarik minat
penonton, apalagi program acara ini masih terbilang baru.

67
Adanya perubahan jam tayang Take Me Out dengan durasi 3 jam ini
yang semula ditayangkan malam hari yaitu hari Jumat, kemudian berpindah
menjadi sore pada hari libur (sabtu), sangat mempengaruhi perolehan ratting
tiap minggunya. Meluasnya target audience yang menonton TMOI,
menunjukkan bahwa diminatinya program acara yang masih terbilang baru
ini. Oleh karena itu, berdasarkan analisis peneliti, penerapan teori uses and
gratifications memiliki hubungan dengan kemunculan dari TMOI yang hadir
di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Fungsi komunikasi massa dapat terlihat melalui studi kasus ini, unsur
pertalian serta menghibur adalah suatu hal yang ingin diupayakan Indosiar
sebagai penyelenggara TMOI sehingga dapat memenuhi keinginan serta
kebutuhan penonton. Pihak Indosiar pun tidak memungkiri adanya keinginan
commercial yang ingin dicapai melalui tayangan TMOI ini.

5.2 Saran
Setelah mendapatkan kesimpulan yang telah dipaparkan sebelumnya,
maka peneliti dapat memberikan saran kepada pihak Indosiar selaku
penyelenggara TMOI. TMOI kini telah memasuki sesion 2, diharapkan
apabila Indosiar akan melanjutkan hingga session ke tiga, sebaiknya di
berikan jeda waktu guna menghindari kejenuhan penonton terhadap program
acara ini, berhubung lamanya durasi penayangan TMOI yaitu 3 jam. Jeda
waktu dapat digunakan agar Indosiar dapat menampilkan inovasi-inovasi
baru lainnya. Peneliti pun berharap agar program acara ini dapat
ditayangkan secara langsung, tidak hanya mengandalkan shooting tapping
agar interaksi dengan penonton dapat lebih terlihat. Bintang tamu yang
dihadirkan tidak hanya berupa penampilan menyanyi, disarankan agar
menghibur viewer dengan drama komed dan agar lebih diperhatikan untuk
pengubahan setting panggungnya agar lebih menarik minat viewer.
Bagi peneliti selanjutnya yang meneliti tema yang sama, diharapkan
dapat melakukan observasi secara langsung (pada saat shooting
berlangsung) sehingga dapat memberikan data yang lebih luas dan
mendalam.

68
Daftar pustaka

Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi : Teori, Paradigma,dan Diskursus


Teknologi komunikasi di masyarakat. Jakarta: Prenada Media Group.
2006.

Devito, Joseph A. Komunikasi Antar Manusia Kuliah Dasar Edisi Kelima.


Jakarta: Pfrofessional Books. 1997.

Gunardi, YS dan herfan, Djoni. Himpunan Istilah Komunikasi. Jakarta: PT.


Grasindo. 1998

J. Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung : PT


Remaja Rosdakarya, 2004.

Morrisan. Jurnalistik TV Muktakhir. Jakarta : Randina Prakarsa. 2003.

Muhammad, Farouk dan H. Djaali. Metodologi Penelitian Sosial(Bunga


Rampai). Jakarta : PTIK Pres.2003.

Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif “Paradigma Baru Ilmu


Komunikasi & Ilmu Sosial Lainnya”. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
2004.

Rukmananda, Naratama. Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: PT Grasindo.


2004.

Soenarto, RM. Programa Televisi: Dari Penyusunan Sampai Pengaruh


Siaran. Jakarta: FFTV-IKJ Press. 2007.

Suprapto, Tommy. Pengantar Teori Komunikasi. Jakarta: Media Pressindo ,


2006.

http://www.takemeoutindonesia.com/gallery/ustadz%20restu%20ustadz
%20cinta.jpg

69
http://woelanworld.files.wordpress.com/2009/11/dsc_02061.jpg

http://www.takemeoutindonesia.com/gallery/pria%20mapan%20n
%20jantan.JPG

http://www.takemeoutindonesia.com/gallery/Datang%20langsung%20dari
%20istana.JPG

http://www.takemeoutindonesia.com/gallery/yoo%20maann!.JPG

http://www.takemeoutindonesia.com/gallery/Berikan%20sambutan%20yang
%20meriah%20untuk%20saya!!.JPG

http://www.takemeoutindonesia.com/press.php?tid=8

70
LAMPIRAN

71

You might also like