Professional Documents
Culture Documents
No.
1.
2.
3.
Berdasarkan tabel
Kualifikasi
Jumlah
Prosentase
S1 Keperawatan
2
11%
DIII Keperawatan
14
78 %
DI Keperawatan
2
11%
diatas diinterpretasikan bahwa perawat di Unit Perinatologi yaitu 11%
Kualifikasi
Jumlah
Prosentase
1.
0%
2.
Helper
0%
3.
Outshorshing/ CS perlantai
100%
Total
100%
1.
IKA T.
Amd.Kep
34th
Tetap
8th
Pjs.Kanit
2.
Ivah
Erani,Amd.K
ep
Afrid
N.,Amd.Kep
32 Th
Tetap
8 Th
PJ Shift
28 Th
Tetap
4 Th
PJ Shift
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Masruroh,A 26 Th Tetap
3,5
PJ Shift
md.Kep
Th
Heni W,
24 Th Tetap
3 Th
PJ Shift
Amd.Kep
Diah.P,Amd. 25 Th Tetap
3,5
Perawat
Kep
Th
Medior
Arina
24 Th Kontrak
2 Th
Perawat
M,Amd.Kep
Medior
Desta
28 Th Kontrak
2,5
Perawat
A,Amd.Kep
Th
Medior
Risa,Amd.K 24 Th Kontrak
1,5
Perawat
ep
Th
Medior
Febriana.A
28 Th Kontrak
1,5 th Perawat
md.Kep
Medior
Winda,R
24Th Kontrak
4 bln
Perawat
S.Kep.Ners
junior
Deni
23Th Magang
3 bln
Perawat
.Amd.Kep
junior
Fatimatul
29th
Magang
2 bln
Perawat
Amd.Kep
junior
Arik.S.Kep.
24th
Magang
2 bln
Perawat
Ners
junior
Roselia.
24th
Magang
2 bln
Perawat
S.Kep.Ners
junior
Devy Tri
24 th
kontrak
7 bln Perawat
Lestari
junior
Nurul
30 Th Tetap
8 Th
Asisten
Retno.W.
Perawat
Devi Suci
28Th Tetap
4 Th
Asisten
Rahayu
Perawat
Berdasarkan tabel diatas diinterpretasikan bahwa
DIII
a Pelatihan
Keperawatan
NICU
b Resusitasi
Neonatus
D III
a. Pelatihan
Keperawatan NICU
D III
a Pelatihan
Keperawatan
NICU
b Managem
ent laktasi
D III
Resusitasi
Keperawatan Neonatus
D III
Belum
Keperawatan pernah
D III
Belum
Keperawatan pernah
D III
Belum
Keperawatan pernah
D III
Belum
Keperawatan pernah
D III
Belum
Keperawatan pernah
D III
Belum
Keperawatan pernah
S1
Belum
Keperawatan pernah
DIII
Belum
Keperawatan pernah
DIII
Belum
Keperawatan pernah
S1
Belum
Keperawatan pernah
S1
Belum
Keperawatan pernah
DIII
Belum
Keperawatan pernah
DI
Belum
Keperawatan pernah
DI
Belum
Keperawatan pernah
sebanyak 22% perawat yang
bekerja di Unit Perinatologi pernah mengikuti pelatihan atau kegiatan untuk meningkatkan
skill dan kemampuan dalam bidang medis. Sedangkan sisanya belum pernah mengikuti
pelatihan, namun pada bulan Sepetember 2 orang perawat di Unit Perinatologi
direncanakan untuk mengikuti pelatihan NICU di RSSA Malang dan pelatihan tersebut
berlangsung 2 bulan. Perawat yang ditunjuk untuk pelatihan diatur oleh manajemen rumah
sakit.
C. Kebutuhan Tenaga Perawat
Level
Nama
Diagnosa Medis
Tingkat
Ketergantungan
Total
Total
Total
Total
Total
Total
Total
Total
Total
Total
Total
Total
Total
Total
Total
Total
Total
Total
Total
Total
Total
Total
Total
Total
Total
Total
Total
Total
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
Ketergantungan
By. Ny. Ratna
Total
By. Ny. Ruli
Total
By. Ny. Sovia
Total
By. Ny. Uswatun P.
Total
By. Ny. Ngatini
Total
By. Ny. Siti Kholifah
Total
By. Ny. Lilik
Total
By. Ny. Lydia
Total
By. Ny. Septika
Total
By. Ny. Nanik
Total
By. Ny. Indah W
Total
By. Ny. Uswatun F.
Total
By. Ny. Rohimah
Total
By. Ny. Rini
Total
By. Ny. Siti Khoiriyah
Total
By. Ny. Kiki
Total
By. Ny. Enty
Total
By. Ny. Indah P
Total
By. Ny. Dita
Total
By. Ny. Sulastri
PRM
Total
By. Ny. Yulaikah
Postdate
Total
By. Ny. Heliyawati
PER
Total
By. Ny. Erna
PRM > 24 jam
Total
By. Ny. Widarti
Premature
Total
By. Ny. Yusi
PEB, APB
Total
By. Ny. Dewi
BBLR, Premature
Total
Keterangan: T:Total care; P: Partial care; M: Minimal care
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
81 : 7 = 11,5
48 + 0 + 16 x 12
297
768
= 2,56
297
A.
Faktor koreksi;
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara selama 3 hari, Unit Perinatologi RS.
Wava Husada memiliki inventaris peralatan untuk pasien tercantum dalam tabel sebagai
berikut :
Tabel 3.7. Fasilitas Untuk Pasien dan keluarga yang Tersedia Unit Perinatologi
RS.Wava Husada
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Nama Barang
Tersedia
Baju bayi
Bedong bayi
Handuk
kain lorek
korden FT
korden jendela
perlak kecil
popok
scored
Selimut
slup bantal
slup guling
sprei box
sprei covus
sprei incubator
sprei W
topi bayi
Waslap
Bantal
Hitter
Telepon
Jumlah
Kondisi
Baik
Rusak
90
90
113
113
9
9
177
177
5
5
15
15
36
36
131
131
5
5
22
22
28
28
46
46
20
20
0
0
4
4
3
3
10
10
9
9
25
25
2
2
2
2
bahwa fasilitas yang tersedia untuk
Nama barang
Standart
Unit konsul
1/unit
Unit kanit
1/unit
3
4
5
6
Nurse station
Unit Administrasi
Unit Tindakan
Tempat Barang
1/unit
1/unit
1/unit
1/unit
Jumlah
jadi 1 dengan
unit kanit
jadi 1 dengan
unit
konsultasi
1
1
1
1
Kondisi
Baik
Rusak
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di dapatkan hasil bahwa fasilitas untuk
perawat masih kurang seperti tidak adanya kamar mandi untuk perawat dan unit diskusi
yang sempit. Selain itu dari 5 tempat yang dapat digunakan untuk melakukan cucitangan, 2
tempat tersedia tisu untuk mengeringkan tangan, sedangkan 3 tempat tidak tersedia tisu
seingga menggunakan lap untuk mengeringkan tangan.
Tabel 3.9. Fasilitas Peralatan Kesehatan dan Instrumen yang Tersedia di Unit
Perinatologi RS.Wava Husada
No
Nama Barang
Tersedia
Jumlah
Kondisi
Baik
Rusak
1
CPAP
1
1
2
Inkubator
6
5
1
3
infus pump
6
6
4
Syringe Pump
6
6
5
Blue Light
3
3
6
Covus
3
3
7
Infant warmer
2
2
8
Nebulaizer
1
1
9
Suction
1
1
10
head box
4
4
11
Sp O2
1
1
12
blood glucose R
1
1
13
Ambubag
1
1
14
Box bayi
23
23
15
UV
1
1
16
Korentang
2
2
17
Manometer Sentral
7
7
18
Stetoskop
2
2
19
Standart Infus
4
4
20
Spatel Lidah
1
1
21
Kom Tertutup
3
3
22
Bak Instrumen
4
4
23
Bengkok
4
4
24
monitor besar
2
2
25
monitor kecil
1
1
26
Troli
2
2
27
gelang bayi
100
100
28
three way
2
2
29
Elektroda
6
6
30
kertas karbon
15
15
31
sangkup nebul
6
6
32
klem tali pusat
54
54
33
Perfusor
4
4
Berdasarkan tabel diatas didapatkan data bahwa sebagian besar peralatan
kesehatan sudah sesuai dengan kebutuhan, masih berfungsi dengan baik dan memenuhi
standar. Hal ini sesuai dengan standar dari kemenkes RI tahun 2012 mengenai pelayanan
penunjang medik dan sarana kesehatan pada RS tipe B mengingat RS Wava Husada akan
mengikuti akreditasi. Adapun peralatan yang harus ada di unit perinatologi adalah box bayi,
incubator, timbangan, alat resusitasi bayi, blue lamp terapy, tempat ganti popok bayi, sink
mandi bayi.
Di Unit Perinatologi RS Wava Husada juga sudah terdapat PJ alkes dan instrument
yang telah dibentuk oleh kepala unit. Apabila ada salah satu perawat menemukan alat yang
kurang berfungsi dengan baik maka segera melaporkan temuannya ke PJ alkes, kemudian
PJ alkes akan membuat berita acara dan melaporkan temuannya ke kepala unit yang akan
diteruskan ke pihak rumah sakit agar segera diperbaiki, sedangkan alat yang rusak agar
segera diganti.
3)
Obat-obatan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara selama 3 hari, Unit Perinatologi RS.
Wava Husada memiliki inventaris obat-obatan tercantum dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 3.10. Obat-obatan yang Tersedia di Unit Perinatologi RS.Wava Husada
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Nama Barang
Aminophilin
Ca glukonas
Cefotaxim
Lasix (furosemide)
Mikasin
Merocef
Kalfoxim
Epinefrin
Biocef
Phytomenadion
Lapixine
Gentamicin
KCL
Pulmicort
Ranitidin
Cendo midriatil
Ventolin
Cartidex
Stesolid (diazepam
5 mg)
solucortef
Ns 25 ml
D40 25 ml
D 5 100
D 10 500
D10 1/5 Ns 500 ml
D5 1/4 Ns
Antrain
Ferlin
Sagestan
Zincpro
Microlax
Daktarin
Ketersediaan
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Kondisi
Baik
Rusak
-
Tanggal Expired
September 2016
Februari 2019
April 2017
Desember 2018
September 2016
Agustus 2017
Maret 2018
September 2016
April 2017
Maret 2018
September 2016
Desember 2017
Agustus 2019
Oktober 2016
September 2015
Juli 2017
April 2016
Oktober 2015
Februari 2016
Tersedia
Tersedia
Tidak Tersedia
Tersedia
Tidak Tersedia
Tidak Tersedia
Tidak Tersedia
Tidak Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Juli 2015
April 2017
Maret 2018
Januari 2017
Februari 2017
November 2016
September 2016
Desember 2017
33
33
35
36
Suplemen apialys
Tersedia
Kendall
Tersedia
RL
Tersedia
Paraceamol
Tersedia
Januari 2017
September 2017
November 2017
Oktober 2017
yang tersedia di unit
Perinatologi sebagian besar masih dalam keadaan baik serta masih diberikan kepada
pasien.
Sudah terbentuk PJ obat di unit Perinatologi, dan memeriksa obat tiap sebulan
sekali, namun masih terdapat obat yang sudah kadaluarsa.
4)
Sarana Prasarana Sumber Informasi
Data dari hasil observasi di Unit Perinatologi RS. Wava Husada yang dilakukan
selama 3 hari, dihasilkan bahwa beberapa informasi mengenai prosedur pengendalian
infeksi didapatkan melalui poster yang tersedia di dinding unit. Pada wastafel sudah
dilengkapi dengan poster cuci tangan 6 langkah. Kemudian, poster mengenai cara
menyusui yang benar telah tertempel di dinding tempat ibu untuk menyusui bayi. Akan
tetapi, 4 ibu yang menjenguk bayinya untuk disusui tidak diinformasikan mengenai isi poster
dan tidak didampingi.
Penyuluhan Unit Perinatologi RS. Wava Husada dilakukan oleh perawat dengan
menggunakan media leaflet yang berisikan cara perawatan bayi di rumah sebelum orang
tua bayi pulang dari rumah sakit.
c. Metode
1) Penerapan Pemberian Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
Belum ada metode pemberian asuhan keperawatan yang digunakan di unit
Perinatalogi, hal ini terbukti dari hasil wawancara kepada 5 perawat unit yang mengatakan
bahwa tidak mengetahui metode apa yang digunakan di unit Perinatologi. Akan tetapi dalam
pelaksanaannya pembagian tugas di unit Perinatalogi dibagi dalam 3 bagian yang terdiri dari
perawat senior (penanggung jawab), perawat medior dan perawat junior. Perawat senior
dibantu oleh perawat medior dan perawat junior yang jumlahnya disesuaikan dengan
ketersediaan tenaga keperawatan di unit Perinatalogi. Perawat senior merupakan orang
yang sudah lama bekerja di rumah sakit, dan diletakkan di unit level 3. Perawat medior
diletakkan di unit level 2. Sedangkan perawat junior diletakkan di unit level 1 karena masih
beberapa bulan bekerja.
2) Tindakan Keperawatan di Unit Perinatologi Wava Husada Operan
Tabel 3.11. Tindakan Keperawatan
No.
PROSEDUR OPERAN
27/7
P
28/7
S
29/7
S
2.
3.
4.
5.
1.1.
2.2.
3.3.
1.
2.
3.1.
4.2.
5.3.
6.4.
60%
60%
60%
60%
60%
60%
Keterangan
:
Dilakukan
:
Tidak Dilakukan
P
:
Operan Malam ke Pagi
S
:
Operan Pagi ke Sore
Operan merupakan suatu timbang terima tugas dari shift satu ke shift lain dengan
waktu, isi dan strategi yang telah ditentukan. Operan mengkomunikasikan secara tertulis
dan lisan pada staf keperawatan dan tim kesehatan lain yang memerlukan data klien secara
teratur. Evaluasi proses operan pada Unit Perinatologi RS. Wava Husada berdasarkan tabel
diatas menunjukkan operan dilaksanakan cukup baik ditunjukkan dengan rata-rata
presentase 60%.
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan agar operan efektif adalah yang
pertama operan dilaksanakan tepat waktu pada saat pergantian dinas yang telah disepakati,
operan diipimpin oleh kanit/katim, operan diikuti dan didengarkan secara seksama oleh
semua perawat yang akan dan telah selesai berdinas. Selama 3 hari pengamatan pada
tanggal 27-29 Juli 2015 operan dilaksanakan tepat waktu, yaitu pada operan pagi
dilaksanakan tepat pukul 07.00 dan operan siang dilaksanakan tepat pukul 14.00. Operan di
nurse station dipimpin oleh PJ shift. Operan diikuti oleh semua perawat, akan tetapi sekitar
3-4 perawat tidak mendengarkan dengan seksama ketika perawat yang bertugas di shift
sebelumnya membacakan asuhan keperawatan.
3) Preconference
Tabel 3.12. Kegiatan Preconference Saat Pengkajian
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
D
-
Tanggal
28/7
D
T
Langkah-langkah
Kepala unit/ Ketua Tim memberi
salam
Jelaskan tujuan konferens awal
Berikan
pengarahan
kepada
anggota tim tentang rencana
kegiatan pada shift pagi.
Lakukan pembagian tugas kepada
tim
Berikan kesempatan pada masing
masing
ketua
tim
untuk
menjelaskan
pasien kelolaannya
serta membagi tugas kepada
anggota tim
Memberikan kesempatan kepada
Tim untuk mempresentasikan kasus
special yang menjadi prioritas,
meliputi :
Identifikasi Klien: nama, umur, no
register
Diagnosa medis.
Diagnosa keperawatan dan data
focus yang menunjang diagnosa.
Tindakan keperawatan
yang
sudah di lakukan dan hasilnya.
Rencana tindak lanjut
Masalah yang di hadapi
Berikan kesempatan kepada Tim
yang lain untuk mendiskusikan/
bertanya/ menanggapi, memberikan
masukan.
Kanit / Katim mencatat hasil diskusi
anggota Tim.
Kanit memberikan kesimpulan dari
diskusi yang telah di lakukan.
27/7
29/7
D
-
10
11
12
13
14
15
0
0%
15
100%
0
0%
15
100%
0
0%
15
100%
konsultasi. Pre conference adalah diskusi tentang aspek klinik sebelum melaksanakan
asuhan keperawatan pada pasien. Pre conference dilaksanakan setiap sebelum
melaksanakan aktivitas keperawatan, diikuti oleh semua perawat sesuai shiftnya. Selama 3
hari pengamatan pada tanggal 27-29 Juli 2015, pre-conference di unit Perinatologi tidak
pernah dilaksanakan. Dari wawancara pada 7 orang perawat, didapatkan hasil 5 orang
perawat mengatakan bahwa pre-conference adalah operan, 1 orang perawat mengatakan
preconference diikuti oleh semua perawat dan 1 orang mengatakan memang tidak ada preconference.
4) Post Conference
Tabel 3.13. Kegiatan Postconference Saat Pengkajian
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Langkah-langkah
Kepala unit/Ketua Tim memberi salam
Jelaskan tujuan konferens akhir
Berikan kesempatan pada masing
masing ketua tim untuk menjelaskan
pasien kelolaannya
Memberikan kesempatan kepada Tim
untuk mempresentasikan kasus special
yang menjadi prioritas, meliputi :
Identifikasi Klien :nama, umur, no
register
Diagnosa medis.
Diagnosa keperawatan dan data
focus yang menunjang diagnosa.
Tindakan keperawatan yang sudah
di lakukan dan hasilnya.
Rencana tindak lanjut
Masalah yang di hadapi
Berikan kesempatan kepada Tim yang
Tanggal
28/7
D
T
D
-
D
-
27/7
T
29/7
6.
7.
8.
9.
10.
11.
anggota Tim.
Kanit memberikan kesimpulan dari
melakukan
kegiatan
pelayanan
keperawatan.
Mengucapkan salam
TOTAL
0
11
0
11
0
11
Prosentase
0% 100% 0% 100% 0% 100%
Keterangan
D
:
Dilakukan
T
:
Tidak Dilakukan
Post conference dilaksanakan setiap setelah melaksanakan aktivitas keperawatan,
diikuti oleh semua perawat sesuai shiftnya. Selama 3 hari pengamatan pada tanggal 27-29
Juli 2015, tidak dilaksanakan post-conference di unit Perinatologi. Dari wawancara pada 7
orang perawat, didapatkan hasil
pelaksanaan post-conference.
Ronde Keperawatan
Dari hasil observasi selama 3 hari (27-29 Juli 2015) di Unit Perinatologi RS.
Wava Husada, perawat tidak pernah melakukan ronde keperawatan. Saat melakukan
wawancara kepada 7 perawat terkait pelaksanaan ronde 3 bulan terakhir, 1 orang perawat
mengatakan bahwa ronde keperawatan hampir tidak pernah dilakukan karena terbatasnya
tenaga perawat dan kesibukan perawat, sedangkan 6 lainnya mengatakan bahwa tidak
mengetahui apa yang dimaksud ronde keperawatan.
Pendidikan Kesehatan
Hasil observasi selama 3 hari (27-29 Juli 2015) di Unit Perinatologi dari 10
pendidikan kesehatan yang diberikan kepada orangtua bayi dengan 12 poin penyuluhan
yang harus disampaikan, 1 penkes menyampaikan 9 poin penyuluhan, 7 penkes
menyampaikan 7 poin penyuluhan, dan 2 penkes yang menyampaikan 4 poin penyuluhan.
Penkes dilakukan oleh perawat ketika ibu bayi akan pulang. Selain itu, dari 10 penkes, 6
penkes diikuti oleh ibu kandung bayi saja sedangkan 4 penkes diikuti oleh ibu kandung bayi
dan 1 keluarganya. Perawat memberikan penkes dengan terburu-buru dan tidak ada
feedback untuk mengetahui apakah pasien dapat menerima informasi yang telah
disampaikan oleh perawat.
Sentralisasi Obat
Sentralisasi meliputi 6 poin yang harus terpenuhi diantaranya terdapatnya pj
obat, keluarga wajib mengetahui dan ikut serta mengontrol penggunaan obat, mekanisme
penerimaan obat, pembagian obat, penambahan obat baru, dan obat khusus.
Pada Unit Perinatologi, PJ obat sudah ada dan obat-obatan untuk pasien di level
3 dan level 2 sudah diatur dan diletakkan pada masing-masing kotak penyimpanan yang
bertuliskan nama bayinya. Untuk pengaturan obat-obatan emergensi telah diberi label pada
tempat penyimpanan obat. Dari 10 tindakan pemberian obat, perawat sudah melaksanakan
prinsip 6 benar. Dalam keikutsertaan keluarga, di Ruang Perinatologi perawat selalu
meminta inform consent apabila pasien memerlukan penggantian jenis obat atau yang
lainnya terkait pengobatan dan perawatan pasien.
d. Money
1) Sistem Gaji
Sumber dana gaji seluruh pegawai di RS Wava Husada berasal dari rumah sakit
sendiri. Pendapatan masing-masing pegawai diatur oleh tim manajemen dari rumah sakit.
Pendapatan gaji pegawai di RS Wava Husada berdasarkan level golongan perawat, dan
kompetensi perawat, misalnya perawat khusus di unit care mendapatkan gaji yan berbeda
dengan perawat umum.
2) Remunerisasi SDM
Sistem remunerasi yang didapatkan oleh pegawai RS Wava Husada tergantung dari
jumlah kunjungan pasien yang berobat ke RS Wava Husada. Pemberian remunerasi pada
pegawai diberikan setiap pertengahan bulan, setiap perawat mendapatkan remunerasi yang
berbeda. Hal tersebut didasarkan pada tingkat tindakan perawat, pendidikan perawat, serta
masa kerja perawat. Semakin tinggi tindakan yang dilakukan perawat dan tingkat pendidikan
perawat semakin tinggi poin remunerasi yang didapatkan oleh perawat.
3) Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang didapatkan oleh pegawai RS Wava Husada dapat berupa
tunjuangan asuransi kesehatan dari BPJS sesuai level pegawai. Terdapat perbedaan
tunjangan yang didapatkan oleh pegawai kontrak dan pegawai tetap. Apabila pegawai tetap
mendapatkan tunjangan asuransi kesehatan untuk tiga orang anak, dan istri/suami,
sedangkan untuk pegawai kontrak hanya mendapatkan tunjangan kesehatan untuk dirinya
sendiri. Selain tunjangan kesehatan pegawai yang bekerja di RS Wava Husada
mendapatkan jaminan hari tua, dan kecelakaan kerja dari BPJS Ketenagakerjaan.
4) Upah Lembur
Upah lembur didapatkan oleh pegawai RS Wava Husada yang menambah jam
kerjanya diluar jam dinas. Setiap lembur pegawai RS Wava Husada mendapatkan
tambahan upah/gaji sesuai banyaknya jam lembur yang ditambahkan. Selain itu apabila
pegawai masuk di hari libur selain hari minggu atau tanggal merah terhitung jam lembur
pegawai. Upah lembur tersebut berdasarkan dari kalkulasi dari hasil perhitungan jam lembur
selama satu bulan.
5) Sumber Pendapatan Unit
Sumber pendapatan Unit Perinatologi di RS Wava Husada berasal dari rumah sakit
yang diatur sendiri oleh rumah sakit untuk dibagikan ke unit sesuai dengan kebutuhannya.
Pendapatan yang didapatkan oleh Rumah Sakit Wava Husada berasal dari pasien yang
berobat ke rumah sakit.
e. Market
1. Pasien Ditinjau dari segi pembiayaan
Tabel 3.14. Jenis Pembayaran
Jenis pembayaran
Umum
BPJS
Jumlah Pasien
196
12
%
94
6
Dari pengkajian pada bulan Juli yang didapatkan pengguna jasa pelayanan
kesehatan di unit Perinatologi dibedakan menjadi 2 yaitu pasien dengan jenis pembayaran
umum dan pasien BPJS. Rata-rata pelanggan RS Wava menggunakan sistem pembayaran
umum. Dengan banyaknya pelanggan RS yang menggunakan sistem pembayaran umum
maka pihak RS perlu menekankan pada keluarga bahwa pembiayaan ditanggung sendiri
oleh keluarga pasien serta perlu dilakukan motivasi kepada keluarga untuk mempersiapkan
dana sehingga tidak terjadi penunggakan pelunasan biaya pengobatan.
2. Asal daerah pasien
Tabel 3.15. Asal daerah pasien bulan Mei 2015
Asal Daerah
Kota Malang
Kabupaten Malang
Luar Malang
Jumlah Pasien
0
168
16
%
0%
91%
9%
Jumlah Pasien
1
191
10
%
0,5%
94,5%
5%
%
0,5%
93%
6,5%
RS Wava Husada dalam 3 bulan
terakhir yaitu Mei-Juli 2015 berasal dari regional Kabupaten Malang sebesar 93%, dari Kota
Malang 0,3%, dan dari luar Malang 6,7%. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa sebagian
besar pelanggan RS Wava Husada berasal dari regional Kabupaten Malang, hal ini berarti
bahwa RS Wava Husada dipercaya oleh masyarakat daerah Kabupaten Malang.
Sedangkan dari Kota Malang hanya ada 2 pasien dalam 3 bulan terakhir, hal ini dikarenakan
banyak juga rumah sakit lain yang menjadi tujuan pengobatan oleh masyarakat di Kota
Malang. Untuk regional luar Malang terdapat 6,7% atau 39 pasien, sehingga dapat
disimpulkan bahwa RS Wava Husada sudah mulai dikenal masyarakat di luar regional
Malang.
3. BOR, ALOS, TOI
a) BOR
BOR 6 Bulan Terakhir
Tabel 3.18. BOR Perinatologi
Kategori
JAN FEB MAR APR MEI JUNI
BOR RID
81% 63% 80% 87% 88% 81%
Rata-Rata BOR 6 Bulan Terakhir
= 81% + 63% + 80% + 87% + 88% + 81%
6
=80 %
Berdasarkan hasil pengkajian, didapatkan data rata BOR Unit Perinatologi RS. Wava
Husada selama 6 bulan yakni bulan Januari Juni adalah adalah 80%. Dari data tersebut
terlihat bahwa BOR sesuai standart yang telah ditetapkan Depkes RI yaitu 60-85%, artinya
adalah prosentase pemakaian tempat tidur di unit Perinatologi sudah memenuhi standart.
BOR Pasien Saat Pengkajian
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 27-29 Juli 2015, didapatkan gambaran
kapasitas tempat tidur unit Perinatologi, yaitu 25 tempat tidur dengan rincian sebagai
berikut:
Tabel 3.19. BOR Saat Pengkajian
Jumlah
Tgl
BOR
(Px/Bed x 100%)
27/7/15
Bed
29
Px
28
96 %
28/7/15
29
26
89 %
29/7/15
29
18
62 %
JAN
2,6
FEB MAR
2,8
2,7
APR
2,6
MEI
2,7
JUNI
2,6
Rata-Rata Lama
5
11
7
Perawatan
1,2
1,4
1,6
27/7/15
28/7/15
29/7/15
Berdasarkan data rekam medis, didapatkan hasil penghitungan TOI pasien sebagai
berikut:
MEI
0,4
JUNI
0,6
= 0,75 = 1 hari
6
Berdasarkan data rekam medis didapatkan data rata-rata TOI Unit Perinatologi RS.
Wava Husada selama enam bulan terakhir yaitu bulan Januari-Juni adalah 1 hari. Dari data
tersebut dapat dilihat bahwa TOI Unit Perinatologi sudah sesuai standart yang ditetapkan
Depkes yaitu 1-3 hari, sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat penggunaan tempat tidur
sudah efisien.
TOI Pasien Saat Pengkajian
Berdasarkan hasil pengkajian dari tanggal 27-29 Juli 2015 didapatkan hasil
penghitungan TOI sebagai berikut:
Tabel 3.22 TOI Saat Pengkajian
Tanggal
27/7/15
28/7/15
29/7/15
Jumlah Pasien
Lama Perawatan
KRS
5
6
11
11
7
11
Rata-rata TOI dalam 3 hari = 4,6+1,6+2,5
TOI/hari
4,6
1,6
2,5
3
= 2,9 = 3 hari
Berdasarkan data rekam medis didapatkan data rata-rata TOI Unit Perinatologi RS.
Wava Husada selama 3 hari yaitu tanggal 27-29 Juli adalah 3 hari. Dari data tersebut dapat
dilihat bahwa TOI Unit Perinatologi sudah sesuai standart yang ditetapkan Depkes yaitu 1-3
hari, sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat penggunaan tempat tidur sudah efisien.
2. Fungsi Manajemen
a. Perencanaan
Visi dan Misi Organisasi
Visi dan Misi Rumah Sakit
Visi Rumah Sakit
Menjadi rumah sakit unggulan dalam pelayanan untuk mencapai kepuasan pelanggan.
Misi Rumah Sakit
Menjangkau dan melayani pelanggan secara professional dan sepenuh hati (khidmah).
Motto Rumah Sakit
Peduli pelayanan kesehatan berkualitas.
Visi dan Misi Keperawatan
Visi Unit Perinatologi
Terwujudnya peningkatan kepuasan pelanggan dengan memberikan asuhan
keperawatan yang professional dan bermutu
Misi Unit Perinatologi
- Memberikan pelayanan asuhan keperawatan secara professional dan bermutu
keperawatan.
Keperawatan adalah bantuan bagi umat manusia yang bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan secara optimal kepada semua yang membutuhkan dengan tidak
membedakan bngsa suku, agama/kepercayaan danstatusnya disetiap tempat
pelayanan kesehatan.
Tujuan asuhan keperawatan dapat dicapai melalui usaha bersama dari semua
Tujuan Organisasi
Tujuan Bidang Keperawatan Rumah Sakit
Tercapainya asuhan keperawatan sesuai dengan standart asuhan keperawatan
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan disiplin melalui pembinaan pendidikan
dan
pelatihan
yang
berkesinambungan
untuk
meningkatkan
mutu
asuhan
keperawatan.
Tujuan Unit Unit Perinatologi
Tercapainya perawatan paripurna pada pasien perinatal secara optimal pada tahun
2013
Tercapainya kepuasan pelanggan lebih dari 90% sampai dengan tahun 2013
Terwujudnya perawatan perinatal yang bersertifikasi pelatihan tingkat dasar minimal
50% pada tahun 2013
Kebijakan, prosedur, dan peraturan terkait dengan keperawatan saat ini masih
mengikuti kebijakan, prosedur, dan peraturan terkait dengan keperawatan rumah sakit.
Perencanaan Strategis
Rencana Strategis Rumah Sakit
Program Rumah Sakit Wava Husada yang dijalankan oleh Unit Perinatologi yaitu:
Identifikasi pasien
Identifikasi pasien dilakukan dengan cara pemberian warna gelang yang berbeda
berdasarkan gender. Pada pasien laki-laki menggunakan gelang berwarna biru dan
perempuan menggunakan gelang berwarna merah muda.
Cuci tangan
Program cuci tangan 6 langkah 5 momen merupakan program yang dijalankan oleh
Unit Perinatologi saat ini. Program ini penting dalam mengurangi resiko infeksi pada
pasien.
(Inisiasi Menyusu Dini). Pelaksanaan program ini adalah ketika ada persalinan normal maka
perawat dari Unit Perinatologi menunggu bayi sampai selesai menyusu dan setelah itu baru
dipindahkan ke Unit Perinatologi.
Rencana jangka pendek Unit Perinatologi ialah:
- Inisiasi Menyusu Dini
- Rawat gabung total
- Meminimalkan pemakaian dot untuk pemberian susu
Keterlibatan staf keperawatan dalam perencanaan
Staf keperawatan terlibat dalam perencanaan progam jangka panjang dan jangka
pendek baik rumah sakit maupun unit Perinatologi dengan menyampaikan pendapat dan
rencana kepada staf yang berwenang.
b. Pengorganisasian
d. Struktur Organisasi
a) Struktur Organisasi RS Wava
DIREKTUR
PT. ABNA SAMANHUDISAUTIKA HUSADA (DEWAN KOMISARIS)
DEWAN PERENCANAAN
DIREKTUR
SISTEM INFORMASI
MANAGEMEN
SATUAN PEMERIKSAAN
INTERNAL
BIDANG PENUNJANG
(SARANA DAN PRASARANA)
UNIT PEMASARAN
INSTALASI FARMASI
UNIT LABORATORIUM
UNIT RADIOLOGI
UNIT YANMED,
PERINATOLOGI
UNIT BPJS
BIDANG KEPERAWATAN
UNIT GIZI
UNIT REKAM MEDIS
UNIT ICU
UNITKAMAR BERSALIN
UNIT PEMBELIAN
UNITKAMAR STROKE
KOMITE
KOMITE MEDIK
KOMITE ETIK DAN
HUKUM
KOMITE
KEPERAWATAN
KOMITE
KESELAMATAN
PASIEN, RESIKO
MANAGEMEN
&IC3
UNIT PERINATOLOGI
UNIT HEMODIALISA
UNIT FISIOTERAPI
UNIT RAWAT INAP A
PROMOSI KESEHATAN
RUMAH SAKIT
UNIT FISIOTERAPI
KOMITE
PENGENDALIAN
MUTU RUMAH
SAKIT & CASE
MANAGER
Pj Shift
Pj Shift
Pj Shift
Pj Shift
Ivah Erani Amd.
Afrid
Nur
Amd.
Kep.
Heni Amd. Kep.
Masruroh Amd.
Gambar. Struktur Organisasi Keperawatan
UnitKep.
Perinatologi
Kep.
Catatan
- Untuk Penanggung Jawab Shift sudah program dari unit rawat Perinatologi ditentukan
berdasarkan kemampuan dan pengalaman kerja. Hal ini dikarenakan PJ shift
diharapkan adalah perawat yang benar-benar memahami tentang tindakan keperawatan
yang harus dilakukan sehingga dapat memberikan pendampingan dan bimbingan pada
perawat pelaksana ang bertugas pada shift tersebut.
e. Uraian Tugas
- Kepala Unit Keperawatan Unit Perinatologi
Tabel 3.22. Hasil Pengkajian Tugas Kepala Unit/Kepala Ruang
Uraian Tugas
1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :
a. Merencanakan dan membuat prosedur kerja unit
b. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan
serta tenaga lain sesuai kebutuhan
c. Merencanakan jumlah dan jenis alat medis dan
penunjang medis keperawatan sesuai kebutuhan
d. Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/asuhan
keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai visi
dan misi rumah sakit
2. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan,
meliputi :
a. Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan
pelayanan.
b. Menyusun dan mengatur jadwal dinas tenaga perawat
dan tenaga lain di unit sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
c. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga
perawat baru atau tenaga lain yang akan bekerja di
unit.
d. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga
perawatan untuk melaksanakan asuhan keperawatan
sesuai standart.
e. Melakukan koordinasi seluruh kegiatan yang ada
dengan cara bekerjasama dengan berbagai pihak/unit
yang berkaitan dengan pelayanan di unit rawat
Perinatologi.
f. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana
perawatan dan tenaga lain yang ada di wilayah
tanggung jawab.
Dilakukan
Tidak
Dilakukan
25
Presentase
92,6%
7,4%
Ya
PJ 1
Tidak
Ya
PJ 2
Tidak
Ya
PJ 3
Tidak
Ya
PJ 4
Tidak
keperawatan
berdasarkan
laporan dari anggota timnya.
13. Mencatat
hal-hal
khusus/kejadian diluar dugaan
pasien.
14. Memberikan bimbingan kepada
pasien pulang tentang cara
perawatan dan cek kelengkapan
unitnya.
15. Melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh atasan.
16. Laporan pelaksanaan :
a. Penanggung jawab shift
dalam membuat laporan
didokumentasikan langsung
pada status pasien.
b. Bila ada hal-hal yang khusus
tetap ditulis distatus pasien
dan bila dimungkinkan lupa
tidak
dilaksanakan
bisa
ditulis pada buku khusus
(buku
komunikasi)
di
masing-masing unit.
c. Mencatat
laporan
dari
anggota tim ke dalam status
pasien
Total
Prosentase
18
18
18
18
100%
0%
100
%
0%
100
%
0%
100
%
0%
- Pelaksana Perawatan
Tabel 3.25. Hasil Pengkajian Tugas Pelaksana Keperawatan
Uraian Tugas
1. Memelihara dan mengawasi
kebersihan unit perawatan dan
lingkungannya.
2. Menerima pasien baru sesuai
SOP.
3. Memelihara peralatan
medis/perawatan dalam
keadaan siap pakai, dengan
cara :
Membersihkan dan
menyimpan alat-alat yang
telah digunakan.
Menyiapkan alat secara
lengkap dalam keadaan siap
pakai.
4. Merawat dan meneliti bayi baru
lahir, mencatat identitasnya,
antara lain:
Memberi label (nama ibu,
nomor register ibu, dan cap
ibu jari tangan kanan ibu
serta cap jari kiri dan kanan
bayi)
Nilai APGAR
5. Memberitahukan kepada ibu/
keluarganya dengan
mempertimbangkan aspek
psikologis, mengenai keadaan
bayi, khususnya bila ada
kelainan/ cacat.
6. Mengkaji kebutuhan dan
masalah kesehatan pasien
sesuai batas kemampuannya,
dengan cara :
Mengamati keadaan pasien
(tanda-tanda vital,
kesadaran, keadaan mental,
keluhan utama)
Melaksanakan anamnesa
sesuai batas kemampuan
dan kewenangannya
7. Menyusun rencana keperawatan
sesuai dengan kemampuannya
8. Melaksanakan tindakan
keperawatan kepada pasien
sesuai kebutuhan dan batas
kemampuannya, antara lain:
Melaksanakan tindakan
P1
Tida
Ya
k
P2
Tida
Ya
k
P3
Tida
Ya
k
P4
Tida
Ya
k
P5
Tida
Ya
k
tabel
diatas
24
24
24
24
24
96
%
4%
96
%
4%
96
%
4%
96
%
4%
96
%
4%
menginterpretasikan
perawat
pelaksana
dalam
menjalankan fungsi manajemen keperawatan dilakukan 96% sudah baik namun harus tetap
ditingkatkan. Keikutsertaan perawat pelaksana dalam peningkatan pengetahuan melalui
pelatihan juga masih terbatas bagi perawat pelaksana, karena pelatihan sejauh ini lebih
diutamakan diikuti oleh perawat senior. Akan tetapi meskipun perawat pelaksana sudah
menjalankan fungsi manajemennya sebesar 100%, dari 5 perawat pelaksana yang
diwawancarai mengatakan tidak mengetahui secara rinci uraian tugas sebagai Perawat
pelaksana.
- Asisten Perawat
Tabel 3.26. Hasil Pengkajian Asisten Perawat
Uraian Tugas
1. Memelihara kerapian dan kebersihan alat
medis dan keperawatan.
2. Menyiapkan dan mengatur tempat tidur.
3. Menolong pasien BAB/ BAK
4. Memelihara kebersihan lingkungan.
5. Melaksanakan tindakan keperawatan dasar
untuk pasien dalam kondisi sadar dan tidak
emergency
6. Mengantar bahan pemeriksaan ke
laboratorium.
7. Mengantar pasien radiologi atau pemeriksaan
diagnostic lainnya
8. Membantu perawat menyiapkan dan
mengantar pasien ke kamar operasi
9. Menurunkan resep serta mengambil
pengembalian obat/ alkes.
10. Membantu pelaksanaan administrasi biling
pasien.
11. Mengantar pasien pulang sampai kendaraan
penjemputan dibantu oleh petugas helper.
Total
Prosentase
Berdasarkan
tabel
diatas
Ya
AP 1
Tidak
AP 2
Tidak
Ya
10
10
90,9%
9,09%
90,9%
9,09%
menginterpretasikan
perawat
asisten
dalam
f.
Pj Shift
Ivah Erani Amd. Kep.
Pj Shift
Afrid Nur Amd. Kep.
Perawat
Pelaksana
Dalam
Pj Shift
Masruroh Amd. Kep.
Pj Shift
Heni Amd. Kep.
Asisten Perawat
Nurul Retno ( D1
Diah Amd. Kep.
Keperawatan)
Arina Amd. Kep.
Rara ( D1 Keperawatan)
Desta Amd. Kep.
Risa Amd. Kep.
Febriana Amd. Kep.
Winda Amd. Kep.
3.1. Pembagian Tim
Deni Amd. Gambar
Kep.
Fatimatul Amd. Kep.
Arik Amd.
Kep. penugasan dalam unit Perinatologi
pelaksanaannya,
metode
Deny Amd. Kep.
masih belum
jelas. Metode yang digunakan yaitu sesuai dengan level (tingkat kegawatan pasien). Dalam
pelaksanaannya perawat dapat mejalankan tugasnya dengan baik meskipun perawat belum
mengetahui uraian tugasnya masing-masing.
g. Klasifikasi Pasien
Pasien yang berada
dalam
unit
keperawatan
Perinatologi
diklasifikasikan
berdasarkan kondisi penyakit dan keparahan. Pasien diklasifikasikan menjadi 3, yaitu pasien
yang berada di Level 1, Level 2, dan Level 3.
No
1
Kode Berkas
1
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
100%
100%
100%
100%
100%
5.
RATA-RATA TOTAL
h. Pendokumentasian Proses Keperawatan
100%
Pendokumentasian : berdasarkan observasi pendokumentasian asuhan keperawatan di Unit Perinatologi sudah lengkap dan
sesuai dengan standar prosedur yang telah ditentukan oleh Rumah Sakit, dimana semua skornya adalah 100%.
i.
Jadwal Dinas
a) Penangggung Jawab Shift
Penanggung jawab shift yang ditentukan di Unit rawat unit Perinatologi,
sebagai berikut:
Penanggung Jawab Shift : Ivah Erani Amd. Kep.
Afrid Nur Amd. Kep.
Masruroh Amd. Kep.
Heni Amd.Kep
b) Pendistribusian Tenaga Setiap Shift
NAMA
SHIFT
KODE
SHIFT
HARI
JAM KERJA
JUMLAH
JAM
JUMLAH
SDM
A. KANIT
1
Pagi kantor
KT
Senin-Jumat
07.00-15.00
Pagi tengah
TK
Sabtu
07.00-12.00
Libur
Minggu
07.00-07.00
24
B. PJ Shift
1
Pagi
PG
Senin-Sabtu
07.00 - 14.00
Sore
SG
Senin-Sabtu
14.00-21.00
Malam
ML
Senin-Sabtu
21.00-0700
10
Libur
Senin-Sabtu
07.00-07.00
24
C. Perawat Pelaksana
1
Pagi
PG
Senin-Sabtu
07.00 - 14.00
Sore
SG
Senin-Sabtu
14.00 - 21.00
Malam
ML
Senin-Sabtu
21.00-07.00
10
Libur
Senin-Sabtu
07.00-07.00
24
E. Asisten Perawat
1
Pagi
PG
Senin-Minggu
07.00-14.00
Sore
SG
Senin-Minggu
14.00-21.00
Libur
Senin-Sabtu
07.00-07.00
24
1/-
Dari data diatas pendistribusian dari jumlah perawat yang ada masih bisa diatur
untuk memberikan pelayanan keperawatan yang ada di unit rawat Perinatologi dengan baik
sehingga ada beberapa pengkondisian shift jaga, yaitu:
Dalam pengaturan shift yang ada, apabila ada perawat yang cuti (melahirkan, tahunan,
menikah) dan ijin (sakit) maka disetiap pembuatan jadwal bulanan diberlakukan sistem
On Call apabila unit memerlukan tambahan tenaga maka dapat memanggil perawat
yang sudah terjadwal untuk On Call pada hari itu dan nantinya akan di hitung sebagai
Perawat pelaksana dapat mengajukan perubahan jadwal dengan tetap memenuhi peraturan
pengkondisian shift jaga yang telah ditentukan di unit rawat Perinatologi sesuai penjelasan
di sesi sebelumnya.
j. Ketenagaan
a) Rencana Kebutuhan Tenaga
Rencana kebutuhan tenaga yang diperhitungkan oleh kepala unit Perinatal seperti
tabel dibawah ini yang menjelaskan jumlah dan kualifikasi tenaga di Unit Perinatal yang
diharapkan dan dalam pelaksanaannya rencana ini telah terpenuhi dengan 18 tenaga meski
rencana yang dilaksanakan ini tidak sesuai dengan standar sejumlah 25 tenaga yang
diperhitungkan berdasarkan metode yang disarankan Gillies.
Tabel 3.28. Standar Jumlah dan Kualifikasi Pendidikan & Pelatihan Tenaga Rawat
Perinatologi
NO
BAGIAN
STANDAR
JUMLAH
Kepala Unit
Katim
PJ Shift
Kepanjen,
01 April
2011 formal di bidang
a. Berijazah
pendidikan
Perawat
pelaksana
11
6.
Asisten
Perawat
2 tahun
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Mempunyai sertifikat pelatihan atau seminar
keperawatan (NICU)
e. Servis Excellent
a. Berijazah pendidikan formal di bidang
Keperawatan dari semua jenjang yang disahkan
oleh pemerintah atau yang berwenang.
b. Mempunyai sertifikat pelatihan atau seminar di
bidang keperawatan (NICU)
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Servis Excellent.
a. Pendidikan
Memiliki pendidikan SMK Asisten Keperawatan
dan atau D1 Asisten Perawat
Mampu mengoperasionalkan computer
minimal Microsoft office
b. Kondisi fisik
Sehat jasmani dan rohani
c. Kemampuan
Memiliki kepribadian yang baik dan
berdedikasi tinggi
Mampu berkomunikasi dengan baik
Mampu bekerja sama dengan tim
Keperawatan
d. Memiliki tanggung jawab, jujur dan dapat di
percaya.
b) Penerimaan Pegawai Baru, SIstem Seleksi dan Orientasi
Peserta awalnya mengikuti seleksi berkas terlebih dahulu, kemudian mengikuti ujian tulis,
praktek/skill, computer, psikologi dasar dan wawancara. Jika lolos perawat dikontrak selama
3 bulan di awal untuk diorientasi dan dievaluasi kinerjanya. Lalu dinilai secara redensial
untuk melanjutkan kontrak kembali. Setelah 2 tahun kerja, perawat dilakukan redensial
kembali untuk mengetahui apakah perawat akan melanjutkan kontrak atau keluar.
c) Penempatan
Untuk penempatan calon perawat di perinatologi tergantung ketentuan yang ditetapkan oleh
Rumah Sakit
d) Pengembangan Staf
- Pendidikan
Untuk pendidikan di unit rawat Perinatologi diutamakan untuk KaNitnya. RS Wava
telah mengusahakan kerjasama dengan institusi pendidikan, seperti: Universitas
Brawijaya, UMM, STIKES Kendedes dan institusi lainnya di Mojokerto. Bila ada
pegawai yang ingin melanjutkan pendidikan, maka diijinkan oleh RS Wava selama
tidak mengganggu kinerja.
- Pelatihan
Untuk pelatihan dipilih perawat yang sudah sering atau terbiasa melakukan tindakan
sesuai pelatihan (NICU). Selain itu diutamakan untuk perawat yang senior untuk
mengikuti pelatihan. Pelatihan yang sudah pernah dilakukan yaitu pelatihan NICU
yang diikuti oleh 3 orang perawat, pelatihan resusitasi yang diikuti oleh 2 orang
perawat, dan pelatihan manajemen laktasi yang diikuti oleh 1 orang perawat.
Kemudian terdapat beberapa pelatihan yang akan dilakukan di waktu yang akan
datang, diantaranya pelatihan NICU RSSA 2 bulan yang akan diikuti oleh 2 orang
perawat, pelatihan tentang ASI, dan cara cuci tangan metode baru di Semarang yang
akan diikuti oleh 2 orang perawat, Pelatihan ponek di Surabaya yang akan diikuti
oleh 1 orang perawat.
e) Jenjang Karir
RS Wava Husada memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai secara rata untuk
memperoleh posisi dalam struktur organisasi keperawatan atau fungsional sehingga
penilaian yang diutamakan adalah kinerja
c. Pengarahan dan Pengawasan
1) Komunikasi
a) Arah komunikasi
Dari hasil wawancara dengan kepala unit, komunikasi terkait informasi di Unit
Perinatologi dapat dilakukan dari atasan ke bawahan dan bawahan ke atasan.
Komunikasi antar atasan dan bawahan bersifat sangat terbuka untuk saling
melengkapi dalam kinerja. Hal tersebut terlihat ketika ada pengumumam terkait
lingkup
unit
seperti
modifikasi
saran-prasarana,
kepala
unit
memberikan
pengumuman tersebut kepada perawat yang lain ketika semua perawat berkumpul
dan melalui jaringan sosial.
b) Jadwal pertemuan/rapat
Jadwal pertemuan/rapat dilakukan 1x/bulan pada tanggal 15
c) Faktor penghambat komunikasi
Dari hasil wawancara, faktor penghambat komunikasi kepala unit dengan staf perawat
adalah kepala unit baru menjabat selama 4 bulan.
2) Motivasi
a) Cara memotivasi individu/kelompok
Saat ini Kepala Unit Perinatologi
memotivasi
anggota
stafnya
dengan
Dari hasil wawancara kepada kepala unit dalam pelaksanaan supervisi, PJ shift
bertanggungjawab kepada junior dan mediornya. Dari hasil observasi selama 3 hari (2729 Juli 2015) mekanisme pelaksanaan supervise perawat di Unit Perinatologi tidak
selalu dilakukan secara formal. Hal tersebut terlihat ketika perawat akan melakukan
tindakan invasif kemudian di supervise dan motivasi oleh PJ Shift
b) Faktor penghambat
Dari hasil wawancara kepada Kanit Dalam pelaksanaan terdapat penghambat
seperti penilaian perawat yang perlu disupervisi belum objektif sehingga pelaksanaan
supervisi pun belum maksimal.
4) Pendelegasian
Dalam pengaturan shift yang ada, apabila ada perawat yang cuti (melahirkan,
tahunan, menikah) dan ijin (sakit) maka disetiap pembuatan jadwal bulanan diberlakukan
sistem On Call apabila unit memerlukan tambahan tenaga maka dapat memanggil
perawat yang sudah terjadwal untuk On Call pada hari itu dan nantinya akan di hitung
sebagai lembur karyawan untuk memberikan reward kepada perawat yang On Call.
Sistem untuk pengajuan cuti tahunan tidak diperbolehkan dalam sehari lebih dari 2
orang perawat dikarenakan tenaga yang ada dipersiapkan untuk penjadwalan On Call.
5) Mekanisme penyelesaian masalah: manajemen konflik
Konflik yang terjadi di Unit Perinatologi diselesaikan secara kekeluargaan.
Apabila ada kasus dan masalah
order untuk membacakan kembali atau read back kelengkapan order tersebut.
Daftar singkatan yang tidak baku tidak boleh digunakan
Rumah sakit membakukan daftar singkatan, akronim, symbol dan penandaan
dosis yang tidak boleh digunakan diseluruh bagian rumah sakit. Seluruh daftar
singkatan harus didokumentasikan baik secara manual maupun dengan
3.
computer.
Critical Result Value / Nilai-nilai pemeriksaan yang kritis
Ketepatan waktu atau timeliness antara order yang diberikan dan pelaporan baik
hasil normal maupun abnormal oleh perawat sejak adanyak atau diterimanya
hasil atau nilai pemeriksaan yang kritis sampai diterima oleh dokter yang
bertangguang jawab.
4.
Hand off Communications (komunikasi serah terima pasien antara perawat dan
staf medis).
Serah terima pasien dapat terjadi kapanpun pada saat ada pengalihan tanggung
jawab pasien satu dari satu tenaga kesehatan kepada yang lain. Contoh serah
terima pasien antaranya adalah perawat antar shift, pengalihan tanggung jawab
dokter on call dll.
Untuk memudahkan hal tersebut, salah satu pengaplikasiannya dapat
menggunakan metode SBAR
Berdasarkan observasi yang dilakukan selama 3 hari di unit Perinatologi
didapatkan hasil bahwa komunikasi efektif yang dilakukan perawat sudah cukup baik.
Hal ini ditandai dengan adanya operan antara perawat shift satu kepada perawat pada
shift lainnya serta adanya catatan tertulis yang berisikan perkembangan pasien dan
intervensi yang telah diberikan. Di unit Perinatologi juga telah menggunakan metode
SBAR, untuk mengurangi kesalahan komunikasi.
3. Meningkatkan keamanan obat-obat dengan kewaspadaan tinggi
Obat dengan kewaspadaan tinggi seperti yang tercantum dalam buku panduan tidak
disediakan/disimpan di unit-unit rawat, kecuali di area - area tertentu misalnya kamar
operasi, kamar bersalin intensif, unit hemodialisa, IGD, ICU / ICCU. Penyediaan di unit
tertentu di atas disediakan dalam jumlah terbatas, di tempat khusus dan akses terbatas.
Semua obat dengan kewaspadaan tinggi yang berada di unit harus diberi label oleh
Instalasi Farmasi dan ditempatkan dalam kontainer khusus. Obat-obat yang tidak
berlabel, meragukan atau identitas tidak jelas tidak boleh digunakan dan harus
diserahkan ke petugas Instalasi Farmasi.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama 3 hari di unit Perinatologi,
didapatkan hasil bahwa tidak ada obat high alert.
4. Kejadian jatuh
Tidak terdapat pasien dengan resiko jatuh yang dirawat di Unit Perinatologi, karena ratarata pasien yang dirawat adalah bayi baru lahir yang bednya telah berbentuk box bayi
Angka Kejadian Jatuh
JumlahPasienJatuh
x100%
JumlahPasienYangBeri sikoJatuh
0
x100% 0%
0
Dalam proses perawatan bayi seperti mengganti popok, injeksi imunisasi, mengganti
pakaian di unit Level I terlihat terdapat resiko bayi terbentur dan resiko jatuhnya
barang-barang yang terdapat diatas bed tempat perawatan bayi di Level I. Akan
tetapi, berdasarkan pengkajian selama 3 hari dan wawancara ke perawat tidak ada
pasien terbentur ketika proses perawatan dilaksanakan.
5. Kejadian infeksi
Variabel
TANGGAL
27
28
29
0
0
0
17
13
9
TOTAL
x100%
JumlahPasienBerisikoPlebitis
0
x100% 0%
39
0
39
TANGGAL
27 28
29
-
TOTAL
0
0
0
0
Salah Rute
Cara oral
Intra vena
Intra muskuler
Lain-lain
Salah dosis
Dosis kurang
Dosis berlebih
Salah obat
Salah dokumentasi
Salah penempatan obat ke loker pasien lain
Jumlah Kesalahan
Jumlah pasien/hari
0
28
0
26
0
18
0
0
0
0
28
26
18
Total pasien
72
72
x100% 0%
72
3)
Alat Penilaian Kinerja Perawat
Tingkat Kepuasan Pasien
Kepuasan pasien, meliputi:
Tangibility (bukti fisik) : Unit rawat inap tertata rapi , bersih dan unit rawat inap
3) Pengembangan Standar
Unit Perinatologi telah memiliki SAK mengenai masalah keperawatan yang
sering terjadi di Unit Perinatologi. Pedoman standart asuhan keperawatan yang ada di
Rumah Sakit Wava Husada terakhir kali dikembangkan pada tahun 2012 saat akreditasi
rumah sakit.
a)
Standar asuhan keperawatan
Unit Perinatologi telah memiliki SAK mengenai masalah keperawatan yang sering
terjadi di unit. Pedoman standart askep masih dalam proses revisi sampai sekarang ini.
b)
Standar kinerja
Standar kinerja perawat unit Perinatologi mengikuti standar yang diberlakukan
oleh
RS
Wava
Husada.
Dalam
bekerja,
perawat
unit
perinatologi
sangat
mengutamakan keselamatan pasiennya. Hal ini dapat dinilai dengan merujuk pada
indikator keselamatan pasien yang dibuat oleh Accreditation of health organizations,
Illinois USA, dimana terdiri dari 7 poin antara lain memperhatikan hak pasien, mendidik
pasien dan keluarga, keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan, penggunaan
metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program keselamatan
pasien, peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien, mendidik staf
tentang keselamatan pasien, dan komunikasi antar staf untuk mencapai keselamatan
pasien. Terlihat dari pengamatan yang dilakukan pada 10 perawat, semua perawat
melaksanakan ketujuh poin diatas dengan baik.
WEAKNESS
1. Perawat yang pernah mengikuti pelatihan atau kegiatan untuk meningkatkan skill
PxK
Bobot
Rating
BxR
0,02
0,04
14
56
0,13
0,52
10
40
0,1
0,3
11
9
13
8
44
36
52
32
0,1
0,09
0,12
0,08
3
3
4
3
0,3
0,27
0,48
0,24
12
0,03
0,06
16
0,64
2,56
20
0,05
0,2
1
7
6
4
28
24
0,01
0,07
0,06
2
3
3
0,02
0,21
0,18
12
48
0,11
0,44
K
4
A=420
P
13
K
4
PxK
52
S=5,82
Bobot
0,08
Rating
4
BxR
0,32
OPPORTUNITY
1. Perawat memiliki kesempatan untuk mengikuti pelatihan sesuai dengan tindakan
14
12
56
48
0,09
0,08
3
2
0,27
0,16
0,01
0,03
32
0,05
0,15
9
17
36
68
0,06
0,11
4
4
0,24
0,44
15
7
60
28
0,1
0,05
4
3
0,4
0,15
24
0,04
0,12
5
4
16
2
11
20
16
64
8
44
0,03
0,03
0,01
0,01
0,07
3
2
4
2
4
0,09
0,06
0,04
0,02
0,28
10
40
0,07
0,21
12
C=612
0,02
0,04
W=3,02
PxK
40
Bobot
0,18
Rating
4
BxR
0,72
P
10
K
4
9
5
36
20
0,16
0,09
4
3
0,64
0,27
8
7
1
6
32
28
4
24
0,15
0,13
0,02
0,11
3
3
3
2
0,45
0,39
0,06
0,22
0,04
0,08
16
0,06
0,18
12
0,05
0,15
B=220
P
2
K
4
O=3,01
PxK
8
Bobot
0,2
Rating
3
BxR
0,6
0,1
0,3
3
4
12
16
D=40
0,3
0,4
4
4
0,12
0,16
T=1,18
O
(+) Eksternal
Kuadran III (ANCAMAN)
Kuadra
nI
(-) Internal
W
(KELEMAHAN
1,83
2,8
(+) Internal
S
(KEKUATAN)
Kuadran
Kuadran
II
IV
(-) Eksternal
T
(KELEMAHAN
KETERANGAN:
Kuadran 1
Progresif
Hal ini menggambarkan bahwa situasi yang sangat baik karena ada kekuatan yang dimanfaatkan untuk meraih peluang yang
menguntungkan. Untuk itu dapat digunakan alternative strategi 1 yakni pengembangan (strategi agresif).